BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE : 422032
DISUSUN : DJOKO SASONO NIDN : 0702055601
EDISI KE 3 SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS TEKNIK – PRODI TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI Daftar isi
…………………………………………………………………………..
i
Satuan acara perkuliahan (SAP)
……………………………………………………..
iii
Bab 1 Pendahuluan
……………………………………………………..
1
A . Latar belakang
…………………………………………………………………………..
1
B. Tujuan gambar
…………………………………………………………………………..
3
Soal-soal dan latihan Bab 1
……………………………………………………..
5
Bab 2 Alat-alat menggambar
……………………………………………………..
6
A. B. C. D. E.
Mistar gambar …………………………………………………….. Mistar segi tiga …………………………………………………….. Mistar pengukur …………………………………………………….. Pensil gambar …………………………………………………….. Jangka …………………………………………………………………………..
6 7 7 8 9
Bab 3 Kertas gambar dan ukurannya ……………………………………………………..
10
A. Macam-macam kertas gambar …………………………………………………….. B. Ukuran kertas gambar …………………………………………………….. C. Papan gambar ………………………………………………………………………….. Soal-soal dan latihan Bab 3 ……………………………………………………..
10 10 11 12
Bab 4 Macam garis dan tebal garis
13
A. B. C. D. E. F.
……………………………………………………..
Macam garis dan peruntukannya …………………………………………… Tebal garis ………………………………………………………………………….. Garis gambar ………………………………………………………………………….. Garis gores/garis putus-putus …………………………………………………….. Garis gores bertitik atau garis putus-putus bertitik ……………… Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis arsir ………………
Soal-soal dan latihan bab 4
……………………………………………………..
14 15 17 17 18 20 22 i
Bab 5 Macam huruf dan ukuran huruf A. B. C. D.
……………………………………………..
Macam-macam huruf ………………………………………………………………….. Ukuran huruf ………………………………………………………………….. Perbandingan dan ukuran huruf dan angka menurut ISO ……………… Kepala gambar …………………………………………………………………………..
23 23 25 26 27
Soal-soal dan latihan Bab 5
……………………………………………………..
32
Bab 6 Cara-cara proyeksi
……………………………………………………..
34
A. Pengertian proyeksi
……………………………………………………..
35
B. Cara proyeksi Amerika
……………………………………………………..
38
C. Cara proyeksi Eropa
……………………………………………………..
39
Soal-soal dan latihan Bab 6
……………………………………………………..
40
Bab 7 Cara menggambar baut
……………………………………………………..
42
Soal Bab 7
…………………………………………………………………………..
43
Bab 7 Arsir
…………………………………………………………………………..
44
A. Pengertian arsir ………………………………………………………………………….. B. Macam-macam arsir yang menunjukkan bahan ………………
44 46
Soal untuk Bab 7
…………………………………………………………………………..
47
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………………..
48
ii
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK KODE/SKS : 422032 / 2 SKS Minggu ke
Pokok Bahasan dan TIU
1
FUNGSI DAN SIFAT BAHASA GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK TIU: Agar mahasiswa memahami fungsi dan sifat gambar sebagai bahasa teknik
2
ALAT-ALAT GAMBAR DAN PENGGUNAANN YA TIU: Agar mahasiswa mengetahui apa saja peralatan untuk menggambar serta kegunaannya
Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar -
Bahasa gambar Penyampaian informasi melalui gambar Tujuan-tujuan gambar Sifat-sifat dan perkembangan standar gambar Pengenalan ISO
Cara Pengajaran Kuliah mimbar, diskusi
Media
Tugas
LCD, Papan tulis
Soal-soal dan latihan
Reff
1, 2
Sasaran belajar - Mahasiswa memahami sisbol-simbol yang digunakan dalam gambar teknik - Mahasiswa mampu menyampaikan ide-idenya dalam bentuk gambar teknik - Mahasiswa mampu menggunakan arsip arsip gambar yang ada untuk menggali keterangan yang diperlukan - Mahasiswa memahami tujuan gambar - Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan teknik-teknik menggambar yang berlaku secara internasional. -
Alat-alat gambar Penggunaan alat-alat gambar
Kuliah mimbar, diskusi
LCD, papan tulis
1, 2
Sasaran belajar: - Maengetahui ukuran dan kualitas kertas - Mampu memilih peralatan gambar dalam penyelesaian gambar teknik - Mampu menggunakan meja gambar dan mesin gambar baik manual maupun digital (otomatis)
iii
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK KODE/SKS : 422032 / 2 SKS 3
4,5
KERTAS GAMBAR DAN UKURANNYA TIU Agar mahasiswa mengerti ada berbagai macam kertas gambar dan ukurannya yang umum digunakan MACAM GARIS DAN TEBAL GARIS TIU Agar mahasiswa memahami macam garis dan tebal garis dan peruntukannya
6 QUIZ
- Macam-macam kertas gambar - Ukran kertas gambar - Papan gambar Sasaran belajar Mahasiswa mampu : - Mengenal macam-macam kertas gambar - Memahami uuran-ukuran kertas gambar - Memahami papan gambar
Kuliah mimbar, Diskusi
LCD, papan tulis
Soal-soal dan latihan
1, 2
- Macam-macam garis dan peruntukannya - Tebal garis - Garis gambar - Garis gores/garis putus-putus - Garis gores bertitik atau garis putus-putus bertitik - Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis arsir Mahasiswa mampu membedakan - Macam-macam garis - Tebal garis Quiz Sasaran quiz - Sejauh mana mahasiswa memahami kuliah dari minggu 1 s/d minggu
Kuliah mimbar, Diskusi
LCD, Papan tulis
Soal-soal dan latihan
1, 2, 3
iv
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (MESIN) KODE/SKS : 422032 / 2 SKS 7, 9
MACAM HURUF DAN UKURAN HURUF TIU: Agar mahasiswa memahami jenis dan macam garis serta bentuk dan ukuran huruf
8 10, 11
12
-
Jenis-jenis huruf Macam-macam garis Penggunaan garis Bentuk dan ukuran huruf
Kuliah mimbar, diskusi
LCD, Papan tulis
Soal-soal dan latihan
LCD, Papan tulis
Soal-soal dan latihan
1, 2, 3
Sasaran belajar Mahasiswa mampu: - Membedakan jenis-jenis garis - Memahami macam garis - Menggunakan garis sesuai aturan dalam menggambar teknik - Memahami bentuk-bentuk huruf - Membuat huruf sesuai ukuran Evaluasi Tengah Semester
CARA-CARA PROYEKSI
-
Pengertian proyeksi Cara proyeksi Amerika Cara proyeksi Eropa
TIU: Agar mahasiswa memahami dan dapat membedakan proyeksi Amerika dan Eropa
Sasaran belajar: Mempelajari dan menggambar: - Penampang mesin dari pandangan depan, kiri, kanan, atas dan bawah - Notasi dan arah penglihatan dalam gambar teknik
QUIZ
Quiz
Kuliah mimbar, diskusi
1, 2, 3
Sasaran Quiz : - Sejauh mana mahasiswa menyerap kuliah yang telah diberikan
v
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (MESIN) KODE/SKS : 422032 / 2 SKS
13, 14
CARA MENGGAMBAR BAUT. ARSIR
-
Cara menggambar baut dan mur Cara menggambar aris Macam-macam arsir yang menunjukkan bahan
Kuliah mimbar, diskusi
LCD, Papan tulis
Soal-soal dan Latihan
1,2, 3
TIU: Agar mahasiswa dapat menggambar baut dan mur. Memahami pengertian garis arsir dan keguanaan arisr 16
EVALUASI AKHIR SEMESTER
DAFTAR REFERENSI 1. Heij, La, J dan Bruijn, L.A De,1999, Ilmu Menggambar Bangunan Mesin, Pradnya Paramita 2. Juhana, Ohan, Suratman, M, 2000, Menggambar Teknik Mesin dengan standar ISO, Pustaka Grafika 3. Sato, Takeshi, G dan Sugiarto, N, H, 1989, Menggambar Mesin Menurut standar ISO, Pradnya Paramita
vi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Gambar teknik telah digunakan sejak jaman dahulu kala. Sebagai contoh, orangorang Yunani dan Roma tua sebelum mendirikan bangunan (besar-besar), terlebih dahulu mereka membuat gambar yang sempurna. Padahal jaman itu menggambar teknik masih sedikit sekali diketahui orang. Orang Yunani, Roma tua
Membuat bangunan
Gambar 1. Skema orang Yunani, Romawi tua menggambar untuk membuat bangunan Ratusan tahun kemudian pada jamannya James Watt (pertengahan abad XVIII), dia berkeluh kesah dia tidak dapat mencari orang yang sejajar dia untuk membuat gambar kerja dari pompa, mesin, sedangkan pegawainya tidak mengerti sama sekali dalam membuat barang sesuai gambar. Tujuan dari gambar kerja untuk memudahkan mengerjakan barang-barang.
1
Oleh karena itu orang menetapkan suatu cara menggambar yang mudah dimengerti, supaya juru gambar dan orang yang mengerjakannya tidak memerlukan keterangan lisan atau tertulis. Gambar sebagai bahasa teknik FUNGSI GAMBAR Penyampaian informasi Penyimpanan, dan penggunaan keterangan Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi FUNGSI GAMBAR SEBAGAI PENYAMPAIAN INFORMASI Seperti diketahui dalam setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Tetapi standarisasi aturan gambar menjadikan gambar sebagai bahasa yang dapat dipahami oleh setiap orang.
2
B. Tujuan-Tujuan Gambar • Internasionalisasi gambar. Seragam secara internasional, baik mengenai ketentuan-ketentuan, lambang, cara penunjukan. Tidak boleh ada bahasa tertentu yang dicantumkan pada gambar. • Mempopulerkan gambar. Gambar harus jelas dan mudah dimengerti, karena kemajuan teknologi golongan yang harus membaca dan menggunakan gambar meningkat jumlahnya. • Perumusan gambar Hubungan yang erat antara industri pemesinan, struktur, perkapalan, perumahan atau arsitektur dan teknik sipil tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja. • Sistematika gambar Harus sistematik karena isi gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan ukuran, tetapi tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga, lambang grafis yang meningkat yang digunakan sebagai diagram blok atau aliran proses di bidang industri. • Perumusan gambar Hubungan yang erat antara industri pemesinan, struktur, perkapalan, perumahan atau arsitektur dan teknik sipil tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja. • Sistematika gambar Harus sistematik karena isi gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan ukuran, tetapi tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga, lambang grafis yang meningkat yang digunakan sebagai diagram blok atau aliran proses di bidang industri.
3
C. Mata kuliah lain yang berhubungan dengan mata kuliah menggambar.
• • • •
ELEMEN MESIN PENGECORAN KINEMATIKA dan lain-lain
4
Soal-soal dan latihan Bab 1
1. Dalam suatu industri, siapa saja yang menggunakan gambar sebagai alat komunikasi ? 2. Jelaskan dengan singkat fungsi gambar sebagai : - alat menyampaikan informasi - bahan dokumentasi - menuangkan gagasan untuk pengembangan 3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut sebagai standarisasi ! 4. Sebutkan beberapa fungsi gambar teknik ! 5. Jelaskan secara singkat tujuan didirikannya ISO sebagai standar internasional !
5
Bab 2 Alat-alat menggambar Alat-alat menggambar yang umumnya diperlukan antara lain adalah : • Meja gambar • Mesin gambar • Mistar gambar • Penggaris Segi tiga • Mistar pengukur • Pensil gambar • Jangka • Jangka orleon • Jangka pegas • Pena tarik • Mal menggambar
F. Mistar gambar
Gambar 2. Mistar gambar
6
G. Mistar segi tiga
Gambar 3. Mistar segi tiga
H. Mistar pengukur
Gambar 4. Mistar pengukur
7
I. Pensil gambar Pensil gambar dijual dalam macam-macam tingkat kekerasan yang diberi tanda dengan huruf bersama angka. Tingkat kekerasannya adalah B, F dan H. Dimana B adalah black, F adalah Firm, dan H adalah Hard. B menandakan pensil itu lunak, F menandakan pensil itu sedang, sedangkan H menandakan pensil itu keras. 4B, 3B. 2B, B, menandakan semakin besar angkanya semakin lunak pensilnya. HB dan F golongan pensil tulis keras sedang. H s/d 9H golongan keras sampai sangat keras. Kekerasan pensil tergantung dari kertas dan gambar. Semakin keras kertas gambarnya makin halus gambarnya, oleh karena itu pensil gambar yang digunakan harus semakin keras. Pensil HB dan F tidak boleh digunakan untuk menggambar teknik karena pensil tersebut masih lunak. Garis gambarnya akan mudah luntur dan gambar menjadi kotor, juga tidak dapat digunakan untuk menggambar garis yang tajam. Pensil gambar yang umumnya digunakan adalah pensil H dan 2 H.
Gambar 5. bentuk ujung pensil yang benar dan yang salah
8
J. Trekpen Trekpen merupakan perlengkapan jangka yang gunanya sama dengan rapido. Trekpen dapat diatur penggunaan tebal-tipisnya tinta sesuai dengan keperluan. Hanya saja dalam menggunakan alat ini harus lebih hati-hati karena riskan terhadap rembesan tinta. Tetapi kalau mampu menguasai terkpen tersebut maka hasil gambarnya lebih rapi.
Gambar 6. Trekpen, jangka dan perlengkapannya
9
K. Jangka
Gambar 5. Jangka
Gambar 7. Jangka orleon
10
Bab 3
Kertas gambar dan ukurannya
A. Macam-macam kertas gambar 1. Kertas gambar untuk tata letak Untuk menggambar tata letak atau gambar sketsa dengan pensil dapat digunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa, kertas milimeter atau kertas lainnya yang tidak mudah kusut, tidak mudah rusak bila dihapus. 2. Kertas gambar untuk gambar asli Gambar asli umumnya dibuat dengan tinta diatas kertas kalkir. Kertas ini tembus pandang (transparan), lebih mudah diperbanyak misalnya dengan cetak biru (blue print). Disamping itu kertas kalkir dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama karena tahan kelembaban dan tidak mudah rapuh seperti kertas biasa. B. Ukuran kertas gambar Komisi normalisasi memberikan ukuran-ukuran kertas untuk gambar-gambar teknis. Ada 4 deretan yaitu deretan A, B, C, dan D. Deretan A yang sering digunakan. Ukuran standar dinyatakan dengan menempatkan angka 0 (nol) dibelakang huruf, sedang ukuran yang lebih kecil diberi tanda 1, 2 dst. A0 B0 C0 D0
841 x 1189 1000 x 1414 917 x 1297 771 x 1090
Tabel 1. Empat macam ukuran dasar kertas
11
Macam-macam ukuran deretan A seperti tabel dibawah ini, ukuran kertas yang diperdagangkan umumnya lebih besar dari daftar tabel dibawah ini Kertas standar tipe A biasanya digunakan untuk percetakan dan juga merupakan perlengkapan kantor. Setiap angka yang terdapat disebelah huruf A menunjukkan bahwa ukuran kertas tersebut adalah ½ dari ukuran kertas sebelumnya . Kertas A1 adalah ½ dari kertas A0 (lebar A1 = ½ panjang A0), kertas A2 adalah ¼ dari kertas A0 atau ½ dari kertas A1. Kertas A3 adalah 1/8 dari kertas A0 atau ¼ dari kertas A1 atau ½ dari kertas A2 begitu seterusnya. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Ukuran 4 A0 2 A0 A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
mm
inch
Lebar Panjang Lebar Panjang 1.682 2.378 66,22 93,62 1.189 1.682 46,81 66,22 841 1.189 33,11 46,81 594 841 23,39 33,11 420 594 16,54 23,39 297 420 11,69 16,54 210 297 8,27 11,69 148 210 5,83 8,27 105 148 4,13 5,83 74 105 2,91 4,13 52 74 2,05 2,91 37 52 1,46 2,05 26 37 1,02 1,46 Tabel 2. Ukuran standar kertas ISO type A
12
Ukuran
Ukuran kertas siap pakai
Tepi
Ruang gambar
2 x A0
1.189 x 1.682
10
1.169 x 1.662
A0
841 x 1.189
10
821 x 1.169
A1
594 x 841
10
574 x 821
A2
420 x 594
10
400 x 574
A3
297 x 420
10
277 x 400
A4
210 x 297
5
200 x 287
A5
148 x 210
5
138 x 200
A6
105 x 148
3
99 x 142
Tabel 3. Ukuran ruang gambar kertas tipe A
13
Kertas standar tipe B, mempunyai ukuran ± diantara 2 ukuran kertas tipe A. Kertas ini biasa digunakan untuk poster ataupun lukisan dinding. Dasar perhitungan kertas tipe B adalah ukuran kertas B0 yaitu 1.000 mm x 1.414 mm.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ukuran
mm
Lebar Panjang Lebar B0 1.000 1.414 39,37 B1 707 1.000 27,83 B2 500 707 19,68 B3 353 500 13,90 B4 250 353 9,84 B5 176 250 3,93 B6 125 176 4,92 B7 88 125 3,46 B8 62 88 2,44 B9 44 62 1,73 B10 31 44 1,22 Tabel 3. Ukuran standar kertas ISO tipe B
inch Panjang 55,67 39,37 27,83 19,68 13,90 9,84 6,93 4,92 3,46 2,44 1,73
14
C. Papan gambar
Digunting sesuai ukuran
Kertas Gambar
Gambar 8. Gambar ukuran kertas
15
Soal-soal dan latihan Bab 3 1. Lengkapi tabel ukuran kertas dibawah ini sesuai serinya, C = ukuran garis tepi atas, bawah dan kanan. Tipe A4
Ukuran kertas
Ukuran garis tepi Kiri
C
A3 A2 A1 A0
2. Tuliskan ukuran masing-masing sudut penggaris segi tiga !
16
BAB 4
MACAM GARIS & TEBAL GARIS
A. Macam garis dan peruntukannya Macam garis 1. Garis gambar (garis tebal) 2. Garis putus-putus. Tebal garis = ½ tebal garis gambar 3. Garis putus - titik, putus-titik Tebal garis = ½ tebal garis gambar
Peruntukan Untuk semua garis benda yang kelihatan atau garis gambar yang nyata Untuk benda yang tidak terlihat karena letaknya dibelakang pandangan atau penampang
• • •
4. Garis tipis. Tebal garis = ¼ garis gambar
• • • •
Garis sumbu Petunjuk tempat permulaan atau akhir penampang (lihat N 65) Pembatas gambar apabila bagian-bagian dari benda yang dihilangkan Apa yang terletak didepan penampang Garis ukuran dan garis penolong Gambar dari bagian yang ukurannya ditentukan pada gambar lain (N 25) Garis arsir
17
B. Tebal garis Tebal
Jenis garis
Keterangan
Contoh penggunaan
0,7
A
Garis tebal
A1. Garis nyata A2. Garis tepi
0,35
B
Garis tipis (lurus atau lengkung)
B1. Garis khayal suatu perpotongan atau tekukan B2. Garis ukuran B3. Garis proyeksi (bantu) B4. Garis penunjuk B5. Garis arsir B6. Garis nyata dari penampang yang diputar tempat B7. Garis sumbu pendek
0,35
C
Garis tipis bebas
C1. Garis batas dari suatu bagian yang dipotong bila pemotongnya tidak tepat pada garis sumbu
0,35
D
Garis tipis zig-zag
D1. Sama dengan C1, lebih tepat untuk gambar yang dipro – si dengan mesin
0,5
E
Garis gores tebal
E1. Garis nyata terhalang E2. Garis tepi terhalang
0,35
F
Garis gores tipis
F1. Garis nyata terhalang F2. Garis tepi terhalang
0,35
G
Garis gores titik tipis
G1. Garis sumbu G2. Garis simetri G3. Lintasan
0,7/ 0,35
H
Garis gores titik tipis yang dipertebal ada ujungujungnya dan ada belokannya
H. Garis (bidang) potong
18
Tebal
Jenis garis
Keterangan
Contoh penggunaan
0,7
J
Garis gores titik tebal
J
0,35
K
Garis gores titik ganda
K1. Garis untuk benda berdekatan K2. Garis batas kedudukan benda yang bergerak K3. Garis sistem (pada baja profil) K4. Bentuk semula sebelum ditekuk K5. Bagian bedna yang berada didepan bidang potong
Garis untuk menunjukkan permukaan yg akan mendapat pekerjaan tambahan
Tabel 3. Macam dan tebal garis
19
C. Garis gambar Garis gambar adalah garis tebal yang menyatakan semua garis yang terlihat. Sebagai contoh pada gambar 9 (dibawah ini), garis keliling luar, pada potongan (irisan) juga garis keliling dalam, garis-garis pandangan digambar dengan garis gambar (garis tebal) Garis gores (garis tidak terlihat)
Garis gambar (garis kelihatan) Garis gores bertitik (garis sumbu)
Gambar 9. Garis tebal D. Garis gores/garis putus-putus Garis gores atau garis putus-putus merupakan garis yang menunjukkan garis yang tidak kelihatan seperti contoh pada gambar 10. Apabila garis gores bertemu pada satu sudut, maka garis gores harus bersambung di titik sudut. Salah Salah
Betul Betul
Gambar 10. Garis gores bertemu di satu sudut
20
E. Garis gores bertitik atau garis putus-putus bertitik Garis gores bertitik digunakan untuk 1. Garis sumbu 2. Penjelasan penampang pada titik awal dan penghabisan diberi huruf dan dinyatakan dengan panah, dari jurusan dilihat (gambar 14). 3. Sebagai garis yang menjelaskan batas dari penampang apabila sebagian dihilangkan (gambar 14). 4. Menjelaskan bagian-bagian yang berada didepan bidang penampang atau gambar. Demikianlah duduknya flens tegak dalam potongan A-B dari gambar 14 5. Menjelaskan pembentangan pandangan
Gambar 14. Garis gores bertemu di satu sudut
21
Apabila dalam sebuah gambar ada 2 garis sumbu yang berpotongan satu sama lain, maka 2 garis harus berpotongan seperti pada gambar 12. Salah
a)
Betul
b) Gambar 15. Garis gores bertitik berpotongan
Perpotongan garis sumbu seperti gambar 15. a salah karena perpotongan garis sumbu seperti pada gambar tersebut. Yang betul seperti ditunjukkan gambar 15 b.
Gambar 16. Cara menggambar benda kerja yang simetris Cara menggambar benda kerja yang simetris, pertama kali yang digambar garis sumbu terlebih dahulu baru menggambar benda kerjanya. Jangan menggambar benda kerja terlebih dahulu baru menggambar garis sumbu. 22
F. Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis arsir Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis arsir disebut juga garis pertolongan, berupa garis tipis lebih kurang ¼ tebal garis gambar. Sedangkan bentuk panah ukuran seperti ditunjukkan pada gambar 17. Perbandingan ukuran anak panah
Gambar 17. Perbandingan ukuran anak panah
Gambar 18. Garis sejajar yang berpotongan Garis-garis sejajar yang berpotongan, jarak yang dianjurkan minimal 4 kali tebal garis (gambar 19).
Gambar 19 a. Tidak baik
Gambar 19 b. Baik
23
Untuk beberapa garis yang berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya dianjurkan tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya (gambar 19 a), tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis yang berdekatan kurang lebih sama dengan 3 kali tebal garisnya (gambar 19 b)
Benar Salah
Benar Salah
Benar Salah Gambar 20. Garis yang berpotongan
24
Soal-soal dan latihan Bab 4 1. Sebutkan macam-macam garis dan peruntukannya. 2. Sebutkan macam-macam tebal garis dan penggunaannya yang saudara ketahui. 3. Sebutkan macam-macam garis dan penggunaannya. 4. Apa yang tidak boleh untuk penggambar garis sumbu yang berpotongan ? Gambarkan contohnya. 5. Gambarkan anak panah dan perbandingan ukurannya.
25
Bab 5
Macam huruf dan ukuran huruf
A. Macam-macam huruf
Gambar 21. huruf tegak
Gambar 22. Huruf miring
26
Gambar 23. Bentuk huruf JIS
27
B. Ukuran huruf Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf adalah sbb.:
ISO 81 ejAM c
d
a
e
b
h
2,5, 3,5, 5, 7, 10, 14 dan 20 mm.
R f Gambar 24. Ukuran dan perbandingan huruf
28
C. Perbandingan dan ukuran huruf dan angka menurut ISO Untuk ukuran dan perbandingan huruf/angka menurut ISO 3098/I-1974 diberikan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Ukuran dan perbandingan huruf
29
D. Kepala Gambar
Kepala Gambar diletakkan pada sudut kanan bawah kertas gambar. Keteranganketerangan yang menunjukkan isi gambar meliputi hal-hal sebagai berikut : •
Nomor gambar
•
Judul/nama gambar
•
Nama instansi/perusahaan
•
Skala
•
Nama yang menggambar, yang memeriksa, dan yang mengesahkan atau menyetujui
•
Cara proyeksi yang digunakan
•
Keterangan lain sesuai yang diperlukan
Dibawah ini disajikan berbagai macam format kepala gambar yang umumnya digunakan. Tetapi format tersebut tidak bersifat mengikat untuk harus digunakan dalam setiap gambar. Bisa juga digunakan format lain asal hal-hal prinsip diatas tercantum didalamnya atau format yang sudah dibakukan perusahaan.
30
Gambar 25 a. Macam-macam kepala gambar
Gambar 25 b. Macam-macam kepala gambar 31
Gambar 25 c. Macam-macam kepala gambar
32
Soal-soal latihan Bab 5
1. Sebut dan gambarkan sepuluh jenis garis dalam standar ISO 2. Mengapa setiap gambar selalu harus dilengkapi dengan kepala gambar ? Dimana kepala gambar tersebut diletakkan ? 3. Keterangan-keterangan apa yang dicantumkan pada kepala gambar ? 4. Gambarkan 2 macam kepala gambar, salah satunya yang ada kolom Normalisasinya masing-masing pada kertas A4 !
33
Bab 6
Cara-cara Proyeksi
A. Pengertian proyeksi
Gambar 22. Proyeksi siku-siku dari 1 titik pada bidang Dengan proyeksi siku-siku dari 1 titik pada suatu bidang tertentu (bidang proyeksi), dimaksudkan titik kaki dari garis tegak, yang diturunkan ke bidang proyeksi dari titik itu. Terbentuknya sebuah proyeksi garis adalah titik-titik kaki dari garis tegak, yang dapat diturunkan dari semua titik dari garis tersebut ke bidang proyeksi. Untuk menetapkan suatu proyeksi dari suatu garis lurus, cukup apabila 2 buah titik misalnya 2 titik akhir dari garis tersebut diproyeksi pada bidang proyeksi.
34
Gambar 23. Proyeksi siku-siku dari garis titik pada bidang
Apabila garis P-Q sejajar dengan garis proyeksi, maka proyeksi itu sama panjangnya dengan garis yang diproyeksikan (gambar 23). Dalam kasus lain proyeksi itu lebih pendek daripada garis yang diproyeksikan (gambar 24).
Gambar 24. Proyeksi lebih pendek
35
Bila garis yang kita lihat itu tegak lurus pada bidang proyeksi, maka proyeksinya berupa 1 titik seperti pada gambar 25.
Gambar 25. Proyeksi garis menjadi titik pada bidang B. Aturan dasar penyajian gambar Dalam suatu gambar pandangan merupakan satu hal yang utama, terutama pandangan depan. Yang dimaksud dengan pandangan depan adalah pandangan suatu benda kerja yang mewakili keseluruhan benda kerja. Bukan pandangan dari depan seperti pada umumnya. Sebagai contoh gambar 26a dibawah ini.
Gambar 26 a. Pandangan depan
36
Gambar 26 b. Pandangan atas
Gambar 26 c. Pandangan samping kiri
Gambar 27. Cara menggambar proyeksi
37
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2 dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.
scissorGambar 28.a.
Konsep proyeksi
38
Gambar 28.b.
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ? Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh di bawah;
39
Gambar 29. Gambar proyeksi
Bila hanya ada gambar proyeksi seperti gambar 29 diatas saja, akan terdapat lebih dari satu alternatif gambar 3 dimensi, seperti gambar 30 dibawah ini.
Gambar 30. Beberapa alternatif benda kerja sesuai gambar proyeksi gambar 29
Pada gambar 30 terlihat bahwa semua bentuk benda tersebut memiliki gambar proyeksi yang sama seperti gambar 29 (dilihat dari pandangan depan). Untuk mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk benda yang sebenarnya, kita harus menambah gambar proyeksi tersebut dengan mengambil sudut pandang yang lain, bisa 2 pandangan, 3 pandangan atau lebih, tergantung dari tingkat kerumitan yang dimiliki oleh benda tersebut. Peraturan dalam menentukan jumlah sudut pandang proyeksi adalah buatlah pandangan sesedikit mungkin, dengan menampilkan seluruh informasi yang diperlukan, dengan catatan keseluruhan gambar tersebut mudah dibaca semua orang (artinya lebih baik membuat gambar 40
3 pandangan dengan kondisi yang mudah dibaca daripada membuat gambar 2 pandangan dengan kondisi yang sulit dibaca).
a
b
c
Gambar 31. Gambar proyeksi dari benda kerja Dari gambar 31 terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3 dimensi diperlukan paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari pandangan depan (gambar 31.a) + pandangan samping (gambar 31.b), atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang lainnya sepanjang semua informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
41