Materi Makalah Teori Kepemimpinan Partisipatif Teori Kepemimpinan Partisipatif Kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha-usaha oleh seorang manajer untuk mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan yang jika tidak akan dibuat tersendiri oleh manajer tersebut (Yukl, 1998: 132). Kepemimpinan ini mencakup aspekaspek kekuasaan seperti bersama-sama menanggung kekuasaan, pemberian kekuasaan dan proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik. Sedangkan yang menyangkut aspek-aspek perilaku kepemimpinan seperti prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain untuk memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan dan pendelegasian kekuasaan. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership) adalah pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi tetap berperan dalam pengambilan dan pembuatan keputusan. a. Teori X & Y dari Douglas Mcglegor Pada tahun 1943 Malow mengungkapkan suatu teori yang mengusulkan agar orang di motivasi oleh suatu hierarki kebutuhan termasuk intensif keuangan dan penerimaan sosial.Hierarki maslow mungkin merupakan teori yang paling dikenal dengan baik, sementara itu model teori X dan teori Y dari Gouglas Mcglegor merupakan yang terbaik dalam menyajikan esensi dari gerakan hubungan manusia. Menurut McGregor teori X dan teori Y mereflleksikan dua keyakinan ekstrem yang membedakan manajer mengenai pekerja mereka.
Teori X adalah suatu pandangan yang relatif negatif mengenal pekerja dan konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah. teori X memandang manusia malas tidak suka bekerja menghindarkan tanggung jawab suku dibimbing diperintah dan diawasi serta mementingkan diri sendiri sehingga untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mereka mau bekerja sungguh sungguh
Sedangkan Teori Y adalah suatu pandangan positive mengenai pekerja, teori ini mencerminkan asumsi yang dibuat dengan pendukung hubungan manusia. teori Y memandang bahwa manusia atau Karyawan itu Rajin, suka bekerja memikul tanggung jawab berprestasi, kreatif dan inovatif menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan,kerja sama, dan keterikatan pada keputusan.(Mc Gregor dalam Hasibuan 2001:1600)
Kemunculan perilaku Organisasi Teori X dan teori Y Douglas Mcrleggor mengembangkan teori X dan teori Y, Dia berpendapat bahwa teori X merepresentasikan dengan baik pandangan dari manajemen ilmiah,sedangkan teori Y merepretasikan pendekatan hubungan manusia. Mcgreggor yakin bahwa teori Y merupakan filosofi yang paling baik untuk semua manajer. Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah: Asumsi Teori X 1. Orang tidak suka bekerja dan mereka berusaha untuk menghindarinya 2. Orang tidak suka bekerja, sehingga manajer harus mengendalikan, mengarahkan, memaksa dan mengancam pekerja agar mereka mau bekerja menuju tujuan organisasi. 3. Orang cenderung suka untuk diarahkan, menghindari tanggung jawab dan menginginkan keamanan, mereka memilikki sedikit ambisi Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia ádalah sebagai berikut: Asumsi Teori Y 1. 1. Orang tidak secara alami membenci pekerjaan, pekerjaan merupakan suatu bagian yang alami dari hidup mereka 2. Orang secara internal termotivasi untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawab mereka. 3. Orang mengikatkan diri pada tujuan hingga suatu tingkat dimana mereka menerima penghargaan pribadi ketika mereka mencapai tujuan mereka. 4. Orang akan mencari dan menerima tanggung jawab dalam kondisi yang disukai. 5. Orang memiliki kapasitas untuk berinovasi dalam memecahkan masalah dan organisasi. 6. Orang pada dasarnya cerdas tapi dalam kebanyakan kondisi organisasi, potensi mereka kurang dimanfaatkan secara penuh.
7. Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.