SHOROF
Perubahan kata kerja dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga puluh lima bab: enam bab berupa fi’il tsulatsy mujarrod (fi’il yang masih orsinil tersusun tiga huruf), dua belas bab berupa fi’il tsulatsy mazid, satu satu bab berupa fi’il ruba’i ruba’i mejarrod, enam bab berupa fi’il ruba’i mulhaq, tiga bab berupa fi’il ruba’i mazid, lima bab berupa fi’il yang mulhaq dengan lafadz
ََﺝﺣْﺮ َـَﺪ ﺗ, dua bab berupa fi’il yang mulhaq dengan lafadz
ََﻢـْﺠ ﺮَﻧ ﺣْـ إ, berikut penjelasannya: fi’il tsulatsy mujarrod terdiri dari enam bab:
Bab I
Kalimat yang dijadikan acuan (
ـُ ُﻞ ـْﻌ ﻳَـﻔ - ﻞَ ﻌَـ َـ )ﻓkalimat yang mengikuti acuan -ََﺮـَﺼ ﻧ
(ُﺼُﺮ ْـ ـَﻨ ) ﻳ, tanda-tandanya: 1. ‘ain fi’ilnya dibaca fathah pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca dhommah pada fi’il mudhori’nya, 3. kebanyakan berupa fi’il muta’addy ( kt kerja transitif ) contoh:
ﺪًا ﺤَ ﱠﻤـ ُـ ﻣٌـِﺪ َﺎﻟ ﺧـََﺮـَﻀ ﻧartinya : khalid telah menolong Muhammad
4. tapi ada juga yang berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
Bab II
ٌﺤَﻤـﱠﺪ ُـ ﻣََﺝـَﺮ ﺧartinya : Muhammad telah keluar
Kalimat yang dijadikan acuan (
ﻌِ ُﻞ ْـ ـَﻔ ﻳ- ﻞَ ﻌَـ َـ )ﻓkalimat yang mengikuti acuan
(
ُﺮِب ْـ ـَﻀ ﻳ-َﺮَب َـ )ﺽ, tanda-tandanya: 1. ‘ain fi’ilnya dibaca fathah pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca kasroh pada fi’il mudhori’nya, 3. kebanyakan juga berupa fi’il muta’addy ( kt kerja transitif ) contoh:
ﺪًا ـَﻤﱠـ ـُﺤ ُﻒ ﻣـُﻮﺳ ﻳَﺮَب َ ﺽـartinya : yusuf telah memukul muhammad
4. tapi ada juga yang berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
ّـِﻲ ـَﻠ ﺲ ﻋ َ َـ ـَﻠ ﺝartinya : ali telah duduk
Bab III
Kalimat yang dijadikan acuan (
ﻌَ ُﻞ ْـ ـَﻔ ﻳ- ﻞَ ﻌَـ َـ )ﻓkalimat yang mengikutinya ( -ََﺢـَﺘـ ﻓ
َ ُﺢـْﺘ ـَﻔ ) ﻳ, tanda-tandanya: 1.‘ain fi’ilnya dibaca fathah pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca fathah pada fi’il mudhori’nya, 3. ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa huruf khalq yaitu : 4. kebanyakan juga berupa fi’il muta’addy ( kt kerja transitif ) contoh:
َﺒَﺎب ـُﺲ اﻟ ﻧـُ ْﻮ ﻳَـَﺢ َﺘ ﻓـartinya : yunus telah membuka pintu
5. tapi ada juga yang berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
َـ ُﺪﺣْـﻤ اَـَﺐ َه ذartinya : ahmad telah pergi
Bab IV
Kalimat yang dijadikan acuan (
َُﻢـْﻠـ ـَﻌ ) ﻳ, tanda-tandanya:
ﻌَ ُﻞ ْـ ـَﻔ ﻳ- ﻞَ ِﻌ َـ )ﻓkalimat yang mengikutinya ( -ﻢَِـَﻠـ ﻋ
1. ‘ain fi’ilnya dibaca kasroh pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca fathah pada fi’il mudhori’nya, 3. kebanyakan juga berupa fi’il muta’addy ( kt kerja transitif ) contoh:
َ َﺔﺄَﻟـ ْـ ـَﺴ اﻟﻤٌـِﺪ ـَﺎﻣ ﺣَـِﻢ َﻠ ﻋـartinya : hamid telah mengetahui suatu masalah
4. tapi ada juga yang berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
ٌﻤُﻮد ْﺤ َﻣ ﻞَ ِـ وَﺝ artinya : mahmud telah takut
Bab V
Kalimat yang dijadikan acuan (
ـُ ُﻞ ـْﻌ ﻳَـﻔ - ﻞَ ُـ ـَﻌ )ﻓkalimat yang mengikutinya
(
َﺣ -َﺴُﻦ
ُ ُﻦﺤْﺴ َـ ) ﻳ, tanda-tandanya: 1. ‘ain fi’ilnya dibaca dhommah pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca dhommah juga pada fi’il mudhori’nya, 3. hanya berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
ٌِﺪـَﺎﻣـ ﺣَُﻦﺣَﺴ artinya : hamid telah baik
Bab VI
Kalimat yang dijadikan acuan (
ـِ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ- ﻞَ ِـ ـَﻌ )ﻓkalimat yang mengikutinya ( -َـِﺐ ﺣَﺴ
ُِﺐﺤْﺴـ َـ )ﻳ, tanda-tandanya: 1. ‘ain fi’ilnya dibaca kasroh pada fi’il madhinya, 2. dan dibaca kasroh juga pada fi’il mudhori’nya, 3. kebanyakan berupa fi’il muta’addy ( kt kerja transitif )
ً ِﻼـَﺎﺽـ ﺪًا ﻓ ـَﻤﱠـ ـُﺤ ﻣّـِﻲ ـَﻠ ﻋَـِﺐ ﺣَﺴ
contoh: mulia
artinya : ali menyangka bahwa muhammad
4. tapi ada juga yang berupa fi’il lazim ( kt kerja intransitif ) contoh:
ٌِﺪـَﺎﻣـ ﺣَرِث َو artinya : hamid telah mewarisi
R U M U S
I:
ﻓــﻌــﻞ bisa dibaca ﻞَ َـ ـَﻌ ﻓ
atau
ﻳـﻔـﻌـﻞ bisa dibaca ـُ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
R U M U S
ﻞَ ِـ ـَﻌ ﻓ
atau
atau
ـِ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
ﻞَ ُـ ـَﻌ ﻓ
atau
ـَ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
II :
ﻞَ َـَﻌـ ﻓ
fi’il mudlori’nya bisa
ـُ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
atau
ـِ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
atau
ﻞَ ِـَﻌـ ﻓ
fi’il mudlori’nya bisa
ـَ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
atau
ـِ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
atau
ـَ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
ﻞَ ُـ ـَﻌ ﻓfi’il mudlori’nya hanya bisa dibaca ـُ ُﻞ ـْﻌ ـَﻔ ﻳ
Oleh : M.Thobroni