BIOLOGI
ILMU
MARKA
MOLEKULER
Sarro Ina Ita Bangun ABSTRACT DNA fingerprinting can he identified by the use of varied molecular techniques. Based on their operations, the techniques can he grouped into three categories; non-PCR, PCR aplication using primary arhitratriness or semi arbitrariness, and PCR application designed with special sequence. Molecular sign technology is applicable to identifying plants, animals aswellas microba of'variousfields; this include evaluation of bio-diversity, signing the selection of hybrids, and mapping of a gene. Rata kunci :
sidikjari DNA, RAPD, AFLP, AP-PCR, STMS, SSR
Pendahuluan
Lebih dari tigapuluh tahun terakhir, isoenzim digunakan sebagai penanda pada penelitian-penelitian genetika berbagai populasi organisme di alarm. Walaupun teknik ini relatif murah serta tidak memerlukan alat yang terlalu canggih dan mahal, tetapi teknik ini tidak kompetitif dari segi waktu dan tahapan pekerjaan serta tidak dapat diotomatisasi. Ekspioitasi sidikjari DNA (DNA fingerprinting) melalui penerapan berbagai marka molekuler akhir-akhir ini menampakkan perkembangan yang semakin pesat. Teknik ini telah banyak membantu dalam berbagai bidang, seperti evaluasi keanekaragaman hayati tanaman, mikroba dan hewan, identifikasi jenis (taksonomi) tanaman maupun mikroba dan eksplorasi marka molekuler yang berperan dalam ketahanan tanaman terhadap penyakit atau penentu sifat tertentu (marker aided selection) dan dalam pemetaan genom. Berbagai teknik molekuler yang telah dikembangkan antara lain adalah RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism), AP-PCR (Arbitrarily Primed PCR), DAF (DNA Amplified Fingerprinting), RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA), AFLP (Amplification Fragment Length Polymorphism) dan STMS (Sequence Tagged Microsatellites) Microsa tellites) yang masing-masing mempunya mempunyaii kelebihan dan kelemahan. kelemah an. Oleh karena itu, kombinasi beberapa teknik akan memberikan data yang lebih komprehensif dan akurat. Penentuan teknik yang digunakan sangat penting untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. Umumnya strategi pemilihan teknik berdasarkan pada tujuan studi, ketersediaan dana dan fasilitas serta kemampuan sumber daya manusia. Pada dasarnya teknik molekuler dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu metode non PCR, aplikasi PCR dengan "arbitrary" atau "semi arbitrary" primer dan aplikasi aplikasi PCR primer primer yang yang dirancang untuk sekuen sekuen khusus (Karp & Edwards Ed wards,, 1996). 1996). Ir. Ir. Sarro Sarro [na [na Ita. Bangun. MSi Dosen Dosen Tetap Fakult Fakultas as Biolo Biologi gi Universitas Universitas Nasional. Nasional. Jakarta Jakarta
339
ILMU Dan BUDA BUDAYA Volume : 2 7, No. 4, Februarl 2 007 00 7