MANJEMEN KEUANGAN “Lebih Besar Tidak Selalu Lebih Baik
” ”
Dosen: Drs. Agung Satmoko, ME dan Hasa Nurrohim K P, SE, M.Si
Kelompok 7
1. Chintya Rukmana Permatasari
(141160253)
2. Ellyda Zairina
(141160259)
3. Ricky Wahyu Triabudi
(141160271)
4. Indah Etika Insani
(141160272)
5. Jelita Ruby Krisyanti
(141160274)
6. Amboy Lamtiar Samosir
(141160277)
7. Gregorius Nugroho Nuswantoro
(141160282)
EM A PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA 2017
A. Latar Belakang
Andre Pires membuka toko komponen kendaraan lima tahun yang lalu, Quick Auto Parts, disebuah kota yang terletak didaerah barat AS. Bisnis tersebut kian hari kian bertambah baik, dan sebagai hasilnya, Andre mampu memperbesar skala usaha tokonya dua kali lipat pada tahun operasinya yang ketiga. Namun, selama dua tahun terakhir, laba bersih tokonya negatif dan kondisi arus kasnya cukup lemah.
Pengetahuan Andre mengenai keuangan dan akuntansi
sangat terbatas. Pada akhirnya, Andre merekrut Juan Plexo. Andre meminta Juan untuk memilah-milah mana yang harus diperbaiki dari laporan keuangan perusahaannya agar ia bisa mendapatkan pinjaman kredit dari Bank. B. Permasalahan
1. Bagaimana
rata-rata
tingkat
pertumbuhan
majemuk
untuk
penjualan Quickfix dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan labanya selama lima tahun terakhir? 2. Laporan mana yang menjadi acuan Juan Juan dan yang harus harus disusun untuk melakukan penilaian yang wajar atas kondisi keuangan perusahaan? Jelaskan mengapa! 3. Perhitungan
apa
yang
seharusnya
dilakukan
Juan
untuk
mendapatkan gambaran yang bagus tentang apa yang terjadi terhadap kinerja Quickfix? 4. Juan sadar bahwa bahwa ia harus membandingkan membandingkan konisi Quickfix dengan suatu benchmark yang tepat. Bagaimana Juan memperoleh data pembanding yang diperlukan? 5. Disamping membandingkan dengan benchmark tersebut diatas, analisis apalagi yang harus dilakukan Juan untuk mendapatkan analisis menyeluruh tentang kondisi perusahaan?
Lakukanlah
analisis yang Anda sarankan tersebut dan beri komentar.
6. Berikan komentar atas likuiditas, penggunaan aktiva, solvabilitas (solvency) jangka panjang, dan rasio profitabilitas Quickfix. Argumen apa yang harus dibuat untuk meyakinkan meyakinkan pihak bank agar emberikan pnjaman kepada Quickfix? 7. Jika menjadi pejabat pejabat kredit komersial komersial dan didekati didekati oleh Andre untuk memberikan pinjaman jangka pendek sebesar $25.000, apa keputusan Anda? Mengapa? 8. Jika ada, apa rekomendasi yang seharusnya dibuat Juan untuk melakukan perbaikan? 9. Masalah-masalah apa yang yang harus diatasi Juan ketika melakukan analisis menyeluruh atas laporan keuangan Quickfix Auto Parts? Secara umum, apa saja keterbatasan dari analisis laporan keuangan tersebut?
C. Pembahasan
1. Rata-rata tingkat pertumbuhan pertumbuhan majemuk untuk penjualan Quickfix Quickfix dibandingkan engan tingkat pertumbuhan labanya selama lima tahun adalah berbanding terbalik. Dalam laporan laba rugi Quickfix dari tahun 2000-2004, tingkat penjualan selalu mengalai kenaikan. Sedangkan untuk labanya, Quickfix mengalami penurunan laba yang cukup rastis di tahun 2002 dan menyebabkan kerugian pada tahun 2003 dan 2004. 2. Laporan yang menjadi acuan Juan dan harus disusun untuk melakukan penilaian yang wajar atas kondisi keuangan adalah laporan keuangan pada tahun 2003. Pada tahun ini Quickfix mulai mengalami kerugian sehingga laporan ini yang harus menjadi acuan Juan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaannya. 3. Perhitungan yang harus dilakukan Juan untuk mendapatkan gambaran yang bagus tentang apa yang terjadi terhadap kinerja Quickfix adalah perhitungan Rasip Manajemen Aset. Perhitungan
ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam mengelola asetnya
dan
akan
menjadi
penilaian
mengapa
kondisi
keuangannya mengalami penurunan. 4. Juan dapat memperoleh memperoleh data pembanding pembanding yang diperlukan diperlukan dengan cara mencari tau laporan keuangan pada perusahaan tertentu dengan jenis bisnis yang sama. Tolok ukur perusahaan yang bagus adalah aktiva (kas, piutang, dll) selalu meningkat sepanjang tahun sedangkan passiva (pinjaman bank, utang) mengalami penurunan. 5. Disamping membandingkan dengan brenchmark tersebut, yang dilakukan Juan adalah meminimalisir kewajiban-kewajiban yang ada pada perusahaan Quickfix serta mengetahui penyebab anjloknya laba dari tahun ke tahun. Contohnya utang usaha yang semakin tahun semakin meningkat, khususnya cukup tajam pada tahun 2002 harus diketahui penyebabnya agar tidak terulang lagi di tahun yang akan datang. 6. Likuiditas = Jumlah Jumlah Aktivas Lancar / Jumlah Jumlah Hutang Lancar X 100% *contoh pada tahun 2004 = 668.503 / 176.421 X 100% = 378,924845% artinya, perusahaan mampu membayar atau LIKUID (perusahaan dapat membayar kewajiban keuangannya
pada saat ditagih) Penggunaan Aktiva
Kas dan sekuritas dari tahun ke tahun dominan menurun, hal ini terlihat pada tahun 2001 sempat naik 2x lipat dari tahun sebelumnya, lalu pada tahun setelahnya turun sebesar 233.151. Sedangkan pada aktiva tetap bersih, cenderung naik-turun dan tidak ada pelonjakan drastic dari tahun ke tahun. Solvabilitas = Jumlah Kekayaan / Jumlah Hutang X 100% = Modal Sendiri / Jumlah Hutang X 100% *contoh pada tahun 2004
= Jumlah Kekayaan / Jumlah Hutang X 100%
= 968.503 / 623.421 X 100% = 155.352964% artinya, perusahaan mampu membayar atau SOLVABEL (perusahaan mampu membayar semua kewajiban-
kewajiban keuangannya pada saat koperasi tersebut dinyatakan ditutup) Rasio Profitabilitas = Penjualan – HPP / Penjualan
Sudah diketahui, 152.006 pada tahun 2004 dengan kenaikan 20.966 di tahun sebelumnya. Untuk meyakinkan pihak Bank agar memberikan pinjaman kepada Quickfix dapat diperlihatkan keempat data tersebut, karena hasil yang muncul juga merupakan
nilai
“plus”
tersendiri
pada
perusahaan Quickfix sehingga Bank dapat berfikir ulang untuk memberikan pinjaman. 7. Tidak memberikan pinjaman tersebut, karena dilihat dari laporan laba rugi perusahaan Andre dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan laba.
Sehingga belum ada ada kemungkinan kemungkinan jika diberi
pinjaman jangka pendek perusahaan tersebut akan membaik dan berkembang sebelum adanya perubahan planing yang pas untuk kemajuan perusahaan tersebut. Jd jika kita tetap memberikan pinjaman tersebut dan kalau perusahaan kondisinya tetap seperti itu, makan nantinya kita yg akan rugi karena perusahaan tidak mampu membayar pinjaman tersebut. 8. Langkah atau rekomendasi yang dapat dapat dilakukan oleh juan: 1) Pengoptimalisasi penjualan dengan cara : a. Promosi penjualan ditingkatkan b. Optimalisasi sumber daya yang tersedia terutama untuk pemasaran produk 2) Pengurangan biaya (baik biaya operasi maupun maupun biaya produk) Kita tau bahwa biaya atau beban operasi maupun beban biaya produk produk dari tahun ke tahun semankin semankin meningkat, meningkat, maka
perlu meminimalisasi beban maupun biaya overhead tersebut agar pendapatan lebih optimal. 3) Melakukan inovasi 9. Masalah yang harus diatasi Juan ketika melakukan analisis secara menyeluruh antara lain: 1) Biaya operasi operasi yang yang terlalu tinggi, agar laba laba lebih optimal maka maka perlu diadakannya minimalisasi biaya operasi 2) Biaya produksi yang tinggi membuat laba yang didapat menjadi berkurang, maka perlu minimalisasi biaya produksi barang tersebut 3) Meningkatnya pinjaman jangka panjang, seharusnya pinjaman yang perlu ditingkatkan adalah pinjaman pinjaman jangka jangka pendek, pendek, dan pinjaman jangka panjang perlu dikurangi guna menurunkan beban bunga pinjaman. Secara umum, keterbatasan dari analisis laporan keuangan tersebut diantaranya: 1) Laporan keuangan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan merupakan laporan final 2) Analisa keuangan seringkali seringkali menggunakan menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha. Namun pada laporan keuangan ini ia tidak menggunakan ketiga rasio tersebut.
D. Rekomendasi
Analisis laporan keuangan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Hal ini dapat menjadi acuan apakah perusahaan itu perlu dilakukan perubahan
atau
tidak.
Nilai
pertumbuhan
perusahaan
harus
diasumsikan secara jelas agar mempermudah perhitungan dan evaluasi untuk melakukan perubahan selanjutnya pada perusahaan.
Jika perusahaan mengalami kerugian, maka yang perlu diperhatikan adalah pada beban-beban yang ada dalam laporan keuangan perusahaan. Beban yang tinggi akan mengurangi laba bersih perusahaan. Oleh karena itu perusahaan bisa saja mengalami kerugian apabila beban tersebut semakin bertambah tinggi dan pertambahan nilai penjualan tidak begitu tinggi.