A. Manfaat Kriminologi Kriminologi Bagi Hukum Hukum Pidana Pidana Kriminologi berasal dari istilah crimen, crime yaitu kejahatan dan logos yaitu pengetahuan. Kriminologi Kriminologi berarti: uatu ilmu pengetahuan pengetahuan yang mempelajari mempelajari sebab !sebab !sebab kejahatan,pelaku kejahatan,pelaku kejahatan dan cara menanggulangi kejahatan. Menurut Menurut "omli "omli Atmasasmi Atmasasmita ta #"omli #"omli Atmasasmita Atmasasmita,, $%%&:$'( $%%&:$'( kriminologi kriminologi harus merupakan suatu kontrol sosial terhadap kebijakan dalam pelaksanaan hukum pidana. )engan kata lain kriminologi harus memiliki peran antisipatif dan reaktif terhadap semua kebijakan di lapangan hukum pidana sehingga dengan demikian dapat dicegah kemunkinan timbulnya akibat*akibat yang merugikan, baik bagi pelaku, korban maupun masyarakat secara keseluruhan. perbedaan Kriminologi dengan hukum Pidana terlihat dalam uraian penjelasan diba+ah ini : $. Kriminologi a. Mencoba memahami gejala !gejala kejahatandan penyimpangan social terjadi dalam mayarkat mengapa seorang melakukan perbuatan jahat. b. Berusah Berusaha a memcahk memcahkan an masala masalah h kejahata ejahatan n secara secara teorit teoritis is dengan dengan positi positif f dengan dengan mengut mengutama amakan kan pree preenti ntiff oleh oleh sebab sebab itu Krimin Kriminolo ologi gi mencar mencarii sebab* sebab* sebab timbulnya kejahatan. &. Hukum Pidana a. ebaga ebagaii ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an yang yang mencob mencoba a mempela mempelajar jarii kejah kejahata atan n dengan dengan menghubungk menghubungkan an antara perbuatan jahat dengan dengan hasil pembuktian yang positif, positif, bah+a seseorang yang telah melakukan suatu perbuatan yang diancam dengan sanksi. b. Pelaksanaanya Pelaksanaanya banyak menyangkut menyangkut segi praktek dan baru dapat berfungsi berfungsi serta dapat digunakan setelah perbuatan jahat #kejahatan( itu terjadi. )engan demikian hukum pidana menekankan pada tindakan reprensif. reprensif. Kriminologi bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengertian mengenai masal masalah ah
kejaha ejahata tan, n,
deng dengan an
meng menggu guna naka kan n
meto metode de*me *meto tode de
ilmi ilmiah ah
dalam dalam
mempe mempelaj lajari ari dan dan meng mengan anal alis isa a pola pola*po *pola la dan dan fakt faktor or*f *fakt aktor or kaus kausal alit itas as yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan kejaha kejahatan tan dan penjah penjahat, at, serta serta sanksi sanksi sosial sosial terhad terhadap ap keduanya. -erhadap -erhadap hukum pidana, Kriminologi dapat sebagai tinjauan terhadap hukum pidana yang berlaku, dan memberikan rekomendasi guna pembaharuan hukum pidana pidana.. Bagi Bagi sis sistem tem peradila peradilan n pidana pidana,, krimino kriminolog logii bergun berguna a sebagai sebagai sarana sarana kontrol bagi jalannya peradilan. Penemuan*penemuan yang menyimpang oleh
kriminologi dalam proses peradilan pidana, sangat bermanfaat bagi politik kriminal pada umumnya dan politik hukum pidana pada khususnya, oleh karena itu dapat dijadikan bahan bagi kriminalisasi, dekriminalisasi atau perubahan undang*undang. Hasil*hasil penelitian kriminologi dapat dipergunakan bagi pemerintah dalam memahami dan menangani kejahatan yang terjadi di masyarakat. Kontribusi penelitian kriminologi berperan besar dalam menemukan penyebab dari terjadinya kejahatan. Penelitian kriminologi juga berperan dalam membantu pemerintah dalam hal kriminalisasi dan dekriminalisasi. Melalui penelitian kriminologi, akan didapat kapan suatu perbuatan pantas untuk dikriminalisasikan dan kapan suatu perbuatan
dapat
didekriminalisasikan.
Kriminalisasi
mengandung
makna
penetapan suatu perbuatan yang a+alnya bukan sebagai tindak pidana, kemudian ditetapkan sebagai tindak pidana. edangkan dekriminalisasi dapat dimaknai sebagai penetapan suatu perbuatan yang tadinya dikatagorikan sebagai tindak pidana, menjadi bukan tindak pidana. ontoh kriminalisasi adalah cyber crime dalam // 0-1, tindak pidana narkotika dalam // 2arkotika. ontoh dari dekriminalisasi misalnya pencabutan // ubersi.
B. Manfaat 3iktimologi bagi Hukum Pidana 3iktimologi adalah ilmu yang mempelajari tentang korban #ictim 4 korban( termasuk hubungan antara korban dan pelaku, serta interaksi antara korban dan sistem peradilan * yaitu, polisi, pengadilan, dan hubungan antara pihak*pihak yang terkait * serta didalamnya juga menyangkut hubungan korban dengan kelompok*kelompok sosial lainnya dan institusi lain seperti media, kalangan bisnis, dan gerakan sosial. Arif 5osita merumuskan beberapa manfaat dari studi mengenai korban antara lain: a. 3iktimologi mempelajari hakikat siapa itu korban dan yang menimbulkan korban, apa artinya iktimisasi dan proses iktimisasi bagi mereka yang terlibat dalam proses iktimisasi. Akibat dari pemahaman itu, maka akan diciptakan pengertian*pengertian, etiologi kriminal dan konsepsi*konsepsi mengenai usaha* usaha yang preentif, represif dan tindak lanjut dalam menghadapi dan menanggulangi permasalahan iktimisasi kriminal di berbagai bidang kehidupan dan penghidupan6 b. 3iktimologi memberikan sumbangan dalam mengerti lebih baik tentang korban akibat tindakan manusia yang menimbulkan penderitaan mental, 7sik
dan sosial. -ujuannya, tidaklah untuk menyanjung #eulogi8e( korban, tetapi hanya untuk memberikan beberapa penjelasan mengenai kedudukan dan peran korban serta hubungannya dengan pihak pelaku serta pihak lain. Kejelasan ini sangat penting dalam upaya pencegahan terhadap berbagai macam iktimisasi, demi menegakkan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan mereka yang terlihat langsung atau tidak langsung dalam eksistensi suatu iktimisasi. c. 3iktimologi memberikan keyakinan, bah+a setiap indiidu mempunyai hak dan ke+ajiban untuk mengetahui mengenai bahaya yang dihadapinya berkaitan dengan kehidupan, pekerjaan mereka. -erutama dalam bidang penyuluhan dan pembinaan untuk tidak menjadi korban struktural atau non struktural. -ujuannya, bukan untuk menakut*nakuti, tetapi untuk memberikan pengetian yang baik dan agar +aspada. Mengusahakan keamanan atau hidup aman seseorang meliputi pengetahuan yang seluas*luasnya mengenai bagaimana menghadapi bahaya dan juga bagaimana menghindarinya. d. 3iktimologi
juga memperhatikan permasalahan
iktimisasi yang tidak
langsung, misalnya: efek politik pada penduduk 9dunia ketiga akibat penyuapan oleh suatu korporasi internasional, akibat*akibat sosial pada setiap orang akibat polusi industri, terjadinya iktimisasi ekonomi, politik dan sosial setiap kali seorang
pejabat
menyalahgunakan
jabatan
dalam
pemerintahan
untuk
keuntungan sendiri. )engan demikian dimungkinkan menentukan asal mula iktimisasi, mencari sarana menghadapi suatu kasus, mengetahui terlebih dahulu
kasus*kasus
#antisipasi(,
mengatasi
akibat*akibat
merusak,
dan
mencegah pelanggaran, kejahatan lebih lanjut #diagnosa iktimologis(6 e. 3iktimologi memberikan dasar pemikiran untuk masalah penyelesaian iktimisasi
kriminal,
pendapat*pendapat
iktimologi
dipergunakan
dalam
keputusan*keputusan peradilan kriminal dan reaksi pengadilan terhadap pelaku kriminal. Mempelajari korban dari dan dalam proses peradilan kriminal, merupakan juga studi mengenai hak dan ke+ajiban asasi manusia. ;ebih spesi7k lagi )ikdik M. Mansur dan 1lisatris 5ultom memberikan gambaran manfaat bagi pihak penegak hukum, sebagai berikut : a. Bagi
aparat
kepolisian,
iktimologi
sangat
membantu
dalam
upaya
penanggulangan kejahatan. Melalui iktimologi akan mudah diketahui latar belakang yang mendorong terjadinya kejahatan, seberapa besar peranan korban pada terjadinya kejahatan, bagaimana modus operandi yang biasanya dilakukan oleh pelaku dalam menjalankan aksinya serta aspek aspek lainnya yang terkait.
b. Bagi Kejaksaan, khususnya dalam proses penuntutan perkara pidana di pengadilan, iktimologi dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berat ringannya tuntutan yang akan diajukan kepada terdak+a, mengingat dalam praktiknya sering dijumpai korban kejahatan turut menjadi pemicu terjadinya kejahatan. c. Bagi hakim tidak hanya menempatkan
korban
sebagai
saksi
dalam
persidangan suatu perkara pidana, tetapi juga turut memahami kepentingan dan penderitaan korban akibat dari sebuah kejahatan atau tindak pidana, sehingga apa yang menjadi harapan dari korban terhadap pelaku sedikit banyak dapat terkonkritisasi dalam putusan hakim.