TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) PENGANTAR MANAJEMEN PT. AQUA
Nama
: Alfiah Imawati
NIM
: 155107145
Kelas
: Pagi – Sore
Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Terima kasih secara khusus kepada Bapak Kusnadi yang telah memberikan bimbingan selama proses pengerjaan makalah, serta kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah. Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas “Sistem Informasi manajemen”.. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan untuk tugas selanjutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Purwakarta, April 2017 Penyusun
PENDAHULUAN PERUSAHAAN AQUA
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesiasejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden Mississippi dengan Danone.AQUA didirikan oleh Tirto Utomo, warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang Pioneer maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia. A. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air. Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan nama Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia.[2] Konsultannya, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Perjalanan Aqua Dari Tahun ke Tahun.
Tahun
1973
1974
1984
1985
1993
Gambar
Keterangan
PT. Golden Mississippi didirikan sebagai pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.
Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan botol PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
AQUA menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares) dengan melakukan daur ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang dapat digunakan kembali.
1995
1998
2000
2001
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis
Pada 4 September 1998, AQUA dan grup Danone sepakat untuk bergabung. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-AQUA.
Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group. AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
2002 AQUA berhasil memenangkan banyak penghargaan di ajang Indonesian Best Brand Award. AQUA mulai memberlakukan Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] kepada para pekerja pada tanggal 1 Juni 2002.
2003
2005
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian pabrik baru di Klaten pada awal tahun 2003. Hal ini didukung dengan upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP [System Application and Products for Data Processing] dan HRIS [Human Resources Information System].
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 sept, AQUA memproduksi MIZONE,minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
Perkembangan dan akuisisi Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua.[1] Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aquamencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.[1] Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat
setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada thaun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pasca Akuisisi DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001. 2002 Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut. Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002. 2003 Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources Information System). 2004 Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman. Sebenarnya AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di dalam penjualannya tidak boleh dijemur seperti produk air mineral, namun harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua. Pada tahun 2004 Aqua melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk kantor pusat 2005 Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, AQUA memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizone hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit. 2006-2008 Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari 'penguasa' Banten maka Danone dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau mundur dari pembuatan Pabrik di Serang.Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air Bersih bukannya hanya sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari 'keuntungan' pribadi. 2009 Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik Serang yang pembangunannya sementara ditunda. Danone meluncurkan Mizone rasa Apple-Guava
B.VISI DAN MISI Visi AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral. Misi AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia). C.TUJUAN Tujuan dari analisis lingkungan ini sendiri dimaksudkan agar dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isi kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengerug yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal berada didalam perusahaan sedangkan lingkungan eksternal berada diluar perusahaan. D. KEGIATAN Aktivitas yang dilakukan SO - Pengembangan produk 1.
perusahaan melakukan pengembangan produk dengan memperhatikan mulai dari awal pengisian air sampai dengan pengemasan akhir dengan inovasi terbaru Tutup Aqua Galon yang unik dan inovatif. 2. Kemasan Aqua semakin beragam ( dari kemasan gelas, botol kecil, sedang hingga galon ) 3. Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral dalam kemasan Aktivitas yang dilakukan WO -Penetrasi Pasar 1. 2.
Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar local 3. Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar Aktivitas yang dilakukan WT
-Penciutan Bisnis 1. Meminimalisasi biaya produksi 2. Mengurangi penumpukan stock di gudang 3. Memaksimalkan penggunaan bahan baku Aktivitas yang dilakukan ST -Diversifikasi Konglomerat 1.
Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll) 2. Selain air mineral yang sudah dikenal masayarakat luas, PT. Aqua Danone juga meluncurkan minuman berisotonik yaitu Mizone, dimana pengiklanan Mizone ini sangat variatif, sehingga menarik banyak peminta dari berbagai kalangan, ditambah dengan rasa buah yang segar dan harga yang terjangkau. Aktivitas : 1. 2.
Mendirikan Pabrik mendekati Sumber air Membuka depo-depo air isi ulang khusus Aqua pada pemukiman padat penduduk
E. MANFAAT Outputnya : -Bangunan pabrik yang lengkap dengan tekhnologi pengemasan Aqua -Tersedianya alat untuk isi ulang air Aqua Outcome : -Higienitas lebih terjaga dan menghemat biaya angkut -Mempercepat layanan bagi konsumen dan harga yang lebih murah Impact : -Keuntungan meningkat -Penambahan pelanggan AQUA : Dalam sebuah perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang untuk memasarkan sebuah produk.Salah satunya dengan menggunakan reklame atau periklanan,karena dengan periklanan sebuah produk dapat dikenal distributor dan konsumen sehingga produk tersebut dapat dipasarkan.Dan karena perilaku setiap konsumen berbeda maka harus ditinjau dari beberapa faktor yaitu faktor Sosial,Budaya,dan Psikologi. Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang
cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen. Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. AQUA dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan bentuk baru kemasan dan penelitian tentang air.
Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya. Faktor budaya Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
Faktor sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan AQUA sebagai produsen air mineral terbaik, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain. Faktor pribadi Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli. Psikologi Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi (marketing mix). Memasuki perdagangan bebas AFTA (Asean Free Trade Assosiaotion) tahun 2003 yang lalu sampai sekarang, hampir semua organisasi bisnis menghadapi persaingan dan tantangan dalam suatu lingkungan yang sarat dengan perubahan. Agar berhasil dalam kondisi saat ini, diperlukan strategi pemasaran berorientasi pasar yang dapat mengantisipasi seluruh keinginan konsumen, mengatasi ancaman persaingan, dan memperkuat keunggulan bersaing. Perubahan pola bersaing global tersebut mutlak memerlukan analisis terhadap segala kekuatan lingkungan ysng mempengaruhi perubahan secara berkesinambungan. Menurut Jauch dan Glueck (1999: 82) “perusahaan yang secara sistematis menganalisis lingkungan akan lebih efektif daripada perusahaan yang tidak melakukannya”. Secara umum peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu produk, kemasan, harga, dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal yang berada diluar jangkauan perusahaan, misalnya globalisasi, teknologi, deregulasi, selera, situasi politik, dan lain-lain). Inti utama dari kegiatan pemasaran yang dikenal luas adalah bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Keempat variabel tersebut merupakan kombinasi yang mempunyai peran yang sama dan merupakan satu kesatuan guna menunjang sukses perusahaan. Karena itu product, price, place danpromotion dapat digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk menyusun strategi dasar perusahaan yang dapat menjadi acuan bagi penyusunan strategi pemasaran yang efektif. Pada pelaksanaannya alat pemasaran (marketing mix) tersebut di lakukan secara berbeda-beda dan unik, tetapi tujuan akhir dari marketing mix tersebut adalah meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan menghasilkan laba. Walaupun laba bukan satu-satunya tujuan perusahaan didirikan, tetapi ia tidak boleh diabaikan begitu saja, sebab kelangsungan hidup perusahaan ditentukan seberapa besar sumbangan yang mampu diberikan dalam bentuk laba atas investasi-investasi yang di
lakukan, pada suatu kegiatan usaha tertentu. Oleh karena itu pengelolaan yang baik terhadap semua aktivitas perusahaan terutama yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran. PT. AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA mem iliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia. PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an.Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan di Bangkok, Thailand,Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan : "Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol". Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.] Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium,
potasium, zat besi, dan sodium.Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua.Ia memulai dengan menciptakan konsepdelivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985. Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone. Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia.
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Analisis strategi pemasaran Analisis strategi pemasaran produk Aqua ini analisis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Strategi-strategi yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi : PT. Aqua Golden Misissipi mendekatkan diri kepada konsumen dengan cara membangun pabrik di kaki gunung daerah yang belum terjangkau oleh pabrik aqua sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi untuk mengurangi biaya produksi serta memperluas jaringan pemasaran. Sebagai contoh membangun pabrik di daerah Manado dan Medan yang lisesnsi nya sesuai dengan pabrik utama yaitu lisesnsi sesuai spesifikasi Aqua. PT. Aqua Golden Missisipi dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan dikendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi maupun distribusinya. Total Quality Control diimplementasikan diseluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality Control Informal untuk meningkatkan kualitas. Dengan slogan awal “bening dan bebas bakteri” dan tahun 1979, mengubah slogan menjadi “air sehat setiap saat” pada tahun 1983 dan kini aqua mempunyai slogan “kebaikan dari alam” yang diyakini dengan menggunakan slogan tersebut dapat menarik konsumen sebagai salah satu strategi marketing dalam bentuk promosi serta untuk mendongkrak penjualan.Menggunakan semua media promosi berupa iklan dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik berhubungan dengan olah raga atau tidak. Aqua bergabung dengan group DANONE kemudian kerja sama dengan PT. UNILEVER dan dibawah bendera DANONE-AQUA kini Aqua memiliki lebih dari 1 juta titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya diseluruh Indonesia. Dengan menggunakan analisis STP (Segmenting, Targeting and Positioning) :
- Segmentasi pasar PT. Aqua Golden Missisipi : Geografis (wilayah) : seluruh wilayah di Indonesia. Demografis () : semua kalangan. Psikografis (gaya hidup dan kepribadian) : mencakup semua kebutuhan di segala kalangan. Perilaku : konsumen produk aqua cenderung memiliki loyalitas terhadap produk yang dihasilkan oleh PT. Aqua Golden Missisipi ini. - Targeting (Target Pasar) : semua kalangan. - Positioning : PT. Aqua Golden Missisipi sebagai market leader karena merupakan perusahaan yang pertama kali memperkenalkan air mineral dalam kemasan.
Analisis SWOT Strength - Brand Aqua Danone sangat kuat. - Aqua Danone sebagai market leader bisnis air mineral (pangsa pasar 60%). - Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk. - Kemasan Aqua semakin beragam ( dari kemasan gelas, botol kecil, sedang hingga galon ). - Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-sumber mata airnya. - Inovasi terbaru tutup Aqua Galon yang unik dan inovatif, dan secara eksklusif dilengkapi segel transparan dengan hologram untuk menjamin terjaganya produk alami dari tiap tetes Aqua. - Agen penjualan Aqua yang tersebar dimana-mana, karena untuk menjadi agen Aqua sangat mudah, hanya dengan pengambilan minimal 20 galon Aqua. Weakness - Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal / Main Distributor. - Margin tipis. - Diperlukan Modal Kerja yang cukup besar. - Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam di Stok Barang. - Air mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga menimbulkan stigma negatif pada masyarakat.
Opportunity - Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar.
-
Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll). Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar local. Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan. Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi Aqua bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama. Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional.
Threat - Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor / Distributor Aqua Danone dari wilayah lain (cross border). - Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua Danone apabila melanggar aturan keagenan. - Mulai muncul produk-produk air mineral baru. - Sekarang ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang dikawasan padat penduduk dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding Aqua. - Adanya kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan bahan untuk pembuatan gallon. - Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. - Melemahnya daya beli konsumen. - Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industry. - Biaya pengiklanan yang tidak murah. MARKETING MIX Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Aqua sebagai pabrik air mineral pertama eksistensinya dengan mengoptimalkan baru unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif Strategi Marketig Mix : 1). Produk (product)
AQUA berasal dari sumber mata air yang terpilih dengan segala kemurnian dan kandungan mineral alami yang terpelihara. AQUA dikemas dengan proses higienis dalam beberapa ukuran kemasan botol plastik; 330 ml, 600 ml dan 1500 ml serta kemasan gelas plastik ukuran 240 ml dan kemasan galon 19 L untuk menunjang kegiatan yang dinamis agar terhindar dari dehidrasi.AQUA mempersembahkan masyarakat Indonesia segala kebaikan alam di setiap tetesnya.
2). Harga (Price) Aqua 240 ml 1 Dus Aqua 330 ml 1 Dus Aqua 600 ml 1Dus Aqua 1500 ml 1 Dus Aqua Galon
: Rp18.200 : Rp25.200 : Rp34.750 : Rp32.850 : Rp12.000
3). Distribusi (Place) : Pengelolaan Distribusi Produk merupakan upaya perusahaan untuk mengelola dampak yang potensial sebagai akibat proses pendistribusian produk dari pabrik ke konsumen. Program yang dilaksanakan antara lain: menjajaki penggunaan mode transportasi alternatif (kereta api), safety riding, perbaikan/perawatan jalan, pemberdayaan pemulung dalam konteks pengelolaaan sampah kemasan, dan lain-lain.
4). Promosi (Promotion) Aqua melakukan berbagai promosi baik melalui media online, media cetak maupun saluran komunikasi lainnya. Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali iklan produk dengan merek Aqua yang mengisi setiap iklan di televisi, radio maupun di media cetak. Inilah salah satu strategi pemasaran Aqua yang dijalankan.Aqua juga mensponsori beberapa bidang olahraga dan lainnya untuk mendongkrak popularitas merek ini agar lebih dikenal masyarakat luas. Aqua membuat suatu slogan yang mudah di ingat dan di kenal masyarakat, dengan slogan “air sehat setiap saat” ini ternyata Aqua mampu mendongkrak penjualan yang luar biasa.Inilah kekuatan sebuah slogan yang bisa memberikan efek bagi penjualan produk. Jika anda menginginkan penjualan produk yang sama dengan Aqua maka anda bisa membuat slogan yang bagus dan mudah di ingat oleh banyak orang seperti Aqua. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) : AQUA diorganisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi yang desentralisasi. Kebanyakan produksi dan distribusi ditangani anak perusahaan atau pemegang lisensi. Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga lapis manajemen : pelaksana (8 pimpinan), manajerial (23 manajer) dan pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan). Total Quality Control (TQC) telah diterapkan pada seluruh organisasi. Setiap unit ada satu Satu Komite Kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi untuk menyempurnakan operasi.Lebih dari 70% karyawannya berijasah SMA. Dari sini, sekitar 20 karyawan lulusan Universitas Teknik dan
30 adalah seni bebas atau lulusan Universitas Ekonomi.Perusahaan mempunyai program aktif pelatihan intern untuk mengupgrade keahlian karyawannya. Sekitar separuh dari 1200 karyawan perusahaan berpartisipasi dalam beberapa pelatihan resmi tiap tahun. Sebagai tambahan, sekitar 20 karyawan menyelesaikan kursus formal instruktur yang ditawarkan sekolah Indonesia sementara 10 karyawan mendapatkan pelatihan teknik di Eropa dan Amerika Serikat. Jumlah pegawai tetap berdasarkan pendidikan : SD/SLTP =920 karyawan SLTA =5,191 karyawan D 1-3 = 417 karyawan S1 =707 karyawan S2 = 24 karyawan S3 =2 karyawan Jumlah pengawai tetap berdasarkan umur: >25 tahun =2,492 karyawan 26-30 tahun =2,450 karyawan 31-35 tahun =1,999 karyawan 36-40 tahun =1,750 karyawan 41-45 tahun =623 karyawan 46-50 tahun =512 karyawan
KEUANGAN : PT AQUA GOLDEN MISISSIPI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2013
Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Biaya dibayar dimuka Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Investasi pada entitas asosiasi Properti investasi Aset tetap Tanah untuk pengembangan Aset pajak tangguhan Goodwill Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancer Jumlah Aset
783.505.000 983.865.000 92.680.000 26.262.000 269.947.000 15.669.906.000 599.090.000 2.506.777.000 160.797.000 35.484.000 21.128.313.000 24.783.000 141.005.000 4.115.078.000 144.139.000 164.862.000 60.423.000 468.924.000 5.119.214.000 26.247.527.000
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang usaha dan lainnya - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Utang pajak - Pajak penghasilan badan - Pajak lain-lain Utang cukai Akrual Kewajiban imbalan pascakerja - jangka pendek Liabilitas sewa pembiayaan - jangka pendek Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kewajiban imbalan pascakerja Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas sewa pembiayaan - jangka panjang Pendapatan tangguhan Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah liabilitas
493.319.000 1.812.884.000 1.374.131.000 1.053.980.000 476.447.000 891.849.000 5.295.906.000 443.485.000 30.388.000 25.588.000 11.897.977.000 854.970.000 5.091.000 56.037.000 125.032.000 1.041.130.000 12.939.107.000
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal dasar – 6.300.000.00 saham biasa dengan - 6,300,000,000 nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Rp100 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Ekuitas lainnya Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas
90.000.000 12.025.587.000 13.308.420.000
Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas
26.247.527.000
438.300.000 136.937.000 647.317.000 (29.721.000)