BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak masyarakat saat ini yang sibuk dengan aktivitasnya sehingga mereka melupakan sesuatu yang penting bagi dirinya, makan adalah salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan karena makan merupakan proses penambahan energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sehari – hari. Makanan yang praktis dan mudah dibawa saat ini menjadi primadona dikalangan masyarakat, salah satu makanan itu adalah roti. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi roti sebagai makanan pengganti nasi karena kandungan gizi yang terkandung tidak jauh berbeda, namun mereka tidak mengetahui apakah roti tersebut diproduksi secara bersih (hygienic) atau tidak.
Semua itu terletak pada proses produksinya dimana roti itu dibuat dan dikemas kemudian dipasarkan. Selain itu juga pada kebersihan dari pabrik yang memproduksi roti tersebut dan rantai pasokan (Supply-chain) dari bahan baku sampai produk jadi sampai ketangan para konsumen. Tentu tidak mudah agar produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi sehingga konsumen puas akan produk tersebut. Dibutuhkan strategi yang baik pada saat proses produksi dan komunikasi yang baik pada konsumen sehingga konsumen yakin bahwa produk yang mereka konsumsi bersih dan sehat.
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. adalah salah satu perusahaan yang bergerak di industri pangan dengan produk andalannya yaitu roti dengan merk "SARI ROTI". Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama yang memproduksi roti secara bersih dan sehat, selain itu perusahaan ini mampu menjaga kualitas dari produk yang mereka jual. Tantangan yang dihadapi perusahaan ini tidaklah mudah, masa kadaluarsa dari roti yang mereka produksi sangat singkat sehingga perusahaan harus segera menjual produknya setelah selesai di produksi. Selain itu mereka harus meyakinkan masyarakat bahwa roti yang mereka produksi sehat dan bersih dan juga mengingatkan masyarakat akan makanan yang kotor dan berbahaya.
Penulis melakukan kunjungan ke perusahaan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. untuk belajar dan menambah wawasan tentang manajemen operasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam pembahasan laporan kunjungan perusahaan ini, penulis akan membahas hasil dari kunjungan perusahaan tersebut kedalam konteks manajemen operasi.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan
Laporan ini dibuat sebagai tugas akhir dari mata kuliah Manajemen Operasi yang di ampu oleh bapak Drs. Al Hasin, M.B.A. selain itu laporan ini dibuat untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang manajemen operasi, mengetahui secara nyata penerapan manajemen operasi pada Industri yang ada di Indonesia Khususnya di PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang didapat melalui laporan ini adalah :
Menambah wawasan para pembaca tentang Manajemen Operasi
Mengetahui penerapan konsep Manajemen Operasi pada dunia industri secara nyata
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
"Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia"
Misi Perusahaan
Membantu meningkatkan kualitasi hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. pertama kali berdiri pada tahun 1995 merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak pada industri makanan yang memiliki produk roti dengan merk "SARI ROTI" dan memiliki pabrik pertama yang berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Perusahaan ini tidak serta merta diterima oleh konsumen karena mereka harus bersaing dengan produk roti lokal yang harganya lebih murah. Permintaan terhadap produk semakin meningkat setelah masyarakat sadar akan budaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah dua lini mesin (roti tawar dan roti manis) pada tahun 2001, permintaan semakin meningkat setelah sari roti menambah kapasitas mesin sehingga untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, perusahaan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur. Respon dari konsumen terus meningkat, konsumen terus mencari roti yang sehat dan bersih, besarnya permintaan dari konsumen atas produk SARI ROTI membuat perusahaan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Pada tahun 2010 perusahaan mulai melantai di Bursa Saham, perusahaan melepas sahamnya ke publik melalui bursa saham. Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (PUSP) pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten "ROTI" dan saat ini harga saham dari perusahaan ini Rp. 1055.
Perusahaan semakin berkembang dan maju, pada tahun 2011 perusahaan membangun tiga pabrik di wilayah Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang Barat (Jawa Barat). Satu tahun kemudian pada tahun 2012 perusahaan kembali membangun dua pabrik beru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing – masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan.
Perusahaan telah mendapat berbagai penghargaa dan sertifikat yang membuat perusahaan ini semakin kokoh dan masyarakat semakin yakin bahwa produk SARI ROTI adalah produk yang bersih dan sehat. Pada tahun 2006 perusahaan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen perusahaan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk SARI ROTI. Selain itu, seluruh produk SARI ROTI telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Kini, SARI ROTI telah mencatatkan dirinya sebagai perusahaan produsen roti terbesar di Indonesia dengan berbagai penghargaan yang berhasil diraih, antara lain Top Brand and Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
Perancangan Produk
SARI ROTI menetapkan produk yang akan diproduksinya adalah roti. Berawal dari tidak adanya perusahaan roti yang menjamin kebersihan produknya, sedangkan permintaan akan roti sebagai makanan pengganti nasi yang praktis khusunya pada waktu sarapan pagi terus meningkat. SARI ROTI memproduksi roti sehat tanpa pengawet sehingga roti yang dihasilkannya memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan produsen roti lain.
Produk yang dihasilkan memiliki siklus hidup (Product Life Cycle) yang pendek karena SARI ROTI tidak menggunakan pengawet, rata – rata usia dari produk ini 3 – 4 hari dari waktu selesai produksi. SARI ROTI langsung memasarkan produknya sehingga tidak ada persediaan yang menumpuk digudang karena karena siklus hidup yang singkat.
Kebiasaan masyarakat melakukan sarapan dengan mengkonsumsi roti namun roti yang mereka konsumsi cenderung tidak sehat karena mengandung pengawet membuat SARI ROTI memproduksi roti sehat tanpa bahan pengawet. Ini terbukti dari masa kadaluarsa dari produk yang dihasilkan SARI ROTI sangat lah pendek, berbeda dengan roti lain yang memiliki masa kadaluarsa jauh lebih lama.
SARI ROTI telah merancang produknya sebagai produk sehat dan praktis sehingga bisa dinikmati kapanpun dimana pun. Ini diekspresikan oleh sari roti melalui slogan iklannya "SARI ROTI, Empuk Bergizi Sehat Berisi" dimana perusahaan ini merancang roti yang mereka produksi agar tetap empuk ketika sampai pada konsumen. Perusahaan memproduksi roti secara terus menerus selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan berusaha menghasilkan produk yang sehat, bersih, dan halal dengan harga yang murah.
Kualitas Produk
Perusahaan selalu menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan dengan cara menjaga kualitas bahan baku yang digunakan untuk memproduksi roti, bahan baku harus memalui seleksi ketat yang telah ditetapkan oleh internal perusahaan dan harus terjamin kehalalannya sehingga dapat menghasilkan roti yang berkualitas baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, rasa dan juga terjamin kehalalan dari roti yang dihasilkan.
SARI ROTI menjaga kualitas dari roti yang dihasilkan dengan menyeleksi roti tersebut sebelum dikemas dan dipasarkan, roti harus memenuhi standar bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan sama. Perusahaan menjaga agar barang yang dijual selalu berkualitas tinggi sehingga dapat memaksimalkan penjualan dan meminimalkan barang kembali.
SARI ROTI tidak menimbun barang yang dihasilkan digudang, ini dilakukan untuk menjaga kualitas barang sehingga barang yang dijual dalam keadaan segar. Perusahaan menerapkan sistem Just In Time (JIT) sehingga barang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen dan perusahaan tidak menimbun barang digudang yang tentu selain menambah biaya juga menurunkan kualitas barang yang diproduksi.
Proses Produksi dan Kapasitas Produksi
Bahan baku menjadi hal yang harus dijaga oleh perusahaan agar kualitas tetap terjaga, dalam proses produksi bahan baku diseleksi secara ketat sebelum diolah menjadi adonan roti. Bahan baku yang dikirim oleh pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang ketat dengan tuuan agar pemasok yang terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan bauk yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing – masing bahan baku.
Proses pembuatan roti mengenal beberapa metode proses, mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing, hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran seperti sponge and dough mixing.
Masing – masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan metode sponge and dough mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa proses yang diperlukan memerlukan waktu yang lebih lama, namun kelebihannya adalah dapat memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekrtur, kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.
SARI ROTI menggunakan strategi Mass Customization dimana perusahaan membuat produk yang variatif (high variety) dengan harga yang murah (low price) serta diproduksi dalam waktu yang cepat. Strategi ini dipilih karena permintaan konsumen akan variasi dari jenis maupun rasa roti yang berbeda sangat tinggi sehingga perusahaan harus menyesuaikan produknya, tetapi disisi lain perusahaan juga harus mampu memproduksi roti dalam jumlah yang besar sehingga dapat menekan biaya produksi dan harga jual menjadi murah.
SARI ROTI mengembangkan jenis rotinya yang semula hanya roti tawar kini menjadi roti dengan berbagai jenis, ini dilakukan karena perubahan gaya hidup masyarakat yang semula memiliki banyak waktu untuk sarapan roti sehingga roti tawar bisa diberi olesan berbagai macam rasa selai menjadi tidak memiliki banyak waktu lagi sehingga tidak sempat mempersiapkan sarapan roti dengan selai. SARI ROTI merespon hal ini sehingga mereka mengembangkan produk mereka yang semula hanya roti tawar menjadi roti dengan berbagai rasa. Perusahaan memproduksi roti setiap hari selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi kekosongan produk dipasaran apabila permintaan melebihi target. Selain itu juga untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan dalam keadaan segar dan layak sehingga kualitas dari produk tersebut terjaga.
Produksi roti dalam sehari yang dapat dihasilkan rata – rata 2 juta potong roti per hari. Kapasitas yang besar dihasilkan dari penggunaan mesin yang maksimal sehingga dapat menghasilkan volume produksi yang besar. Dengan volume sebesar ini SARI ROTI memiliki 25.000 gerai yang tersebar diwilayah Jawa, Sumatera, dan Makassar.
Pemilihan Lokasi
Terdapat tujuh pabrik yang saat ini memproduksi SARI ROTI dan tersebar di beberapa wilayah untuk melayani konsumen SARI ROTI. Lokasi pembangunan pabrik ditentukan berdasarkan wilayah pemasaran dari produk SARI ROTI, hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu sekaligus menghemat biaya distribusi selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik tersebut. Perusahaan berusaha membangun pabrik – pabrik baru dengan lokasi yang dekat dengan wilayah pemasaran yang dituju.
Masa hidup produk yang singkat mengharuskan perusahaan untuk menentukan strategi dari lokasi pabrik yang akan memproduksi barang yang akan dijual. SARI ROTI melakukan strategi dengan membangun pabrik yang dekat dengan wilayah pasar untuk menghemat biaya distribusi dan untuk memangkas waktu pengiriman barang dari pabrik ke konsumen sehingga konsumen mendapatkan produk yang benar – benar segar.
Lokasi pabrik di peta kan dalam beberapa wilayah pemasaran, pabrik yang berlokasi diwilayah Cikarang memproduksi roti untuk dipasarkan diwilayah JABODETABEK, Jawa Barat, dan sekitarnya, sedangkan pabrik yang berlokasi di Semarang melayani wilayah pemasaran Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya, untuk pabrik yang berlokasi di pasuruan melayani wilayah pemasaran Jawa Timur dan Bali, pabrik yang berlokasi di Medan dan Palembang melayani wilayah pemasaran Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, dan pabrik yang terletak di Sulawesi melayani wilayah pemasaran Sulawesi Selatan.
Langkah ini dapat menghemat biaya distribusi produk dimana perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya distribusi karena pabrik yang tersebar diwilayah pemasaran dari produk tersebut, produk yang sampai ke konsumenpun benar – benar dalam keadaan segar karena waktu yang diperlukan untuk mengirim produk sangat singkat. Selain itu hal ini dilakukan untuk mencegah produk kadaluarsa sebelum sampai ketangan konsumen.
Layout Perusahaan
SARI ROTI mengutamakan kecepatan dan efisiensi dalam produksinya tanpa mengabaikan aspek kualitas, perusahaan ini mengutamakan kelancaran produksi dimana pabrik dibuat sangat luas dengan demikian arus dari para pekerja menjadi leluasa, selain itu pabrik SARI ROTI juga mengadopsi konsep layout Product-oriented layout dimana mesin – mesin terletak berdekatan dan saling terhubung satu sama lain dan proses produksi berlangsung setiap hari.
Pabrik SARI ROTI juga sangat menjaga sanitasi di dalam pabrik, layout pabrik tidak memiliki sudut ruangan yang berpotensi menjadi tempat pertumbuhan mikroba dan juga debu, selain itu sebelum memasuki pabrik setiap karyawan akan disemprot dengan cairan alkohol untuk membunuh kuman dan akan dianginkan agar kotoran seperti rambut yang rontok bisa terlepas sehingga tidak ikut masuk kedalam ruang produksi.
Selain itu pabrik ini juga melakukan perawatan mesin secara fleksibel, tata letak pabrik yang luas memungkinkan perawatan mesin dilakukan didalam pabrik, pembersihan dan perawatan mesin dibagi menjadi dua kategori, yang pertama adalah CIP (Clean In Place) dimana alat dibersihkan didalam pabrik secara langsung tanpa harus dibongkar terlebih dahulu, dan ada juga yang menerapkan COP (Clean Out Place) dimana mesin dibersihkan didalam pabrik dengan dibongkar terlebih dahulu, kemudian kotoran dari mesin akan dibuang ketempat pembuangan limbah.
Roti dibuat melalui beberapa tahap yang harus melalui beberapa mesin mulai dari mesin pembuat adonan sampai mesin pembungkus roti, mesin diletakkan berdekatan berdasarkan fungsi nya masing – masing, penulis tidak dapat menampilkan foto dari layout pabrik karena dilarang memotret proses produksinya, tapi jika digambarkan kurang lebih demikian, ruang penerimaan bahan baku yang datang terletak berdekatan dengan gudang penyimpanan bahan baku sehingga ketika bahan baku datang tidak perlu dipindahkan dengan jauh karena itu tidak efisien dan akan membuat arus perpindahan tidak lancar, kemudian tempat penimbangan bahan baku yang akan diolah terdapat pada gudang penyimpanan bahan baku sehingga ketika bahan baku akan diolah bisa langsung ditakar di gudang penyimpanan, mesin pencampur dengan mesin pressing diletakkan berdampingan sehingga adonan yang sudah dicampur bisa langsung di press untuk menghilangkan kadar gas pada adonan, tempat untuk pencetakan dan pemanggangan dan fermentasi diletakkan berdekatan tetapi agak berjauhan dengan dua mesin sebelumnya, ini bertujuan agar terdapat ruang yang luas untuk membawa adonan yang telah jadi ke mesin pencetak, kemudian setelah dicetak adonan dipanggang dan setelah matang akan dimasukkan ke rak khusus yang mempunyai ruangan khusus yang terletak tidak jauh dari mesin pemanggang untuk didinginkan agar ketika dikemas roti tidak menguap dan lembab, kemudian rak terletak disamping mesin pengemas roti sehingga roti yang telah dingin dapat langsung dikemas secara cepat dan langsung didistribusikan kepada para konsumen.
SDM dan Rancangan Kerja
SARI ROTI memiliki karyawan mencapai sekitar 1200 orang sehingga bisa terus mengoprasikan produksi selama 24 jam, karyawan SARI ROTI ditetapkan berdasarkan sistem Hold Employment Constant sehingga ketika deman naik atau turun perusahaan tetap melakukan perekrutan dan mempensiunkan karyawannya. Perusahaan merekrut tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai contoh karyawan dengan tingkat pendidikan SMA akan ditempatkan dibagian produksi untuk membuat roti, mereka akan dilatih tentang bagaimana cara membuat roti, menakar bahan baku yang akan dicampurkan, menata hasil produksi di rak pendinginan, serta mengemas hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan kedalam mobil pengangkut.
Perusahaan ini telah menggunakan sistem SAP dalam mengelola perencanaan kerja dan SDM mereka sehingga lebih mudah dan efisien dibandingkan menggunakan sistem manual, mereka menggunakan SAP untuk memantau proses bisnis dan pengambilan keputusan untuk mengembangkan bisnisnya, selain itu perusahaan dapat menghemat biaya karena waktu untuk melakukan perancangan kinerja dan juga SDM dapat dilakukan dengan singkat.
Perusahaan ini menerapkan sistem karyawan staff dan karyawan non-staff, dimana karyawan staff akan ditempatkan dibagian yang strategis yang membutuhkan kemampuan tinggi untuk melakukan pekerjaannya serta jumlah orang yang tersedia di pasar tenaga kerja sedikit, sebagai contoh adalah manager fungsional, administrasi, staff tata usaha. Sedangkan untuk karyawan non-staff akan ditempatkan dibagian yang strategis tetapi tidak membutuhkan kemampuan tinggi dan jumlah orang dipasar tenaga kerja sangat banyak, sebagai contoh adalah satpam, cleaning service, karyawan produksi harian, raw material. Sehingga terjadi keseimbangan tenaga kerja di perusahaan tersebut.
Rantai Pasokan
Salah satu kunci SARI ROTI dapat bertahan hingga saat ini adalah distribusi rantai pasokan dari mulai bahan baku hingga produk jadi berupa roti, siklus hidup yang pendek mengharuskan perusahaan segera menjual produk yang telah selesai diproduksi, perusahaan harus menjual roti dalam keadaan sesegar mungkin ketangan konsumen sehingga tidak ada produk yang kadaluarsa dan dapat meminimalkan penarikan produk yang tidak laku.
Perusahan telah menggunakan sistem SAP untuk melakukan pendistribusian produk, dengan sistem ini perusahaan bisa mengetahui secara nyata keadaan pasar saat ini (real time) sehingga mereka bisa melakukan penjualan sesuai dengan kondisi pasar, ini dilakukan untuk meminimalisir pengembalian produk, dengan demikian perusahaan dapat memaksimalkan laba usaha dan menekan biaya produksi.
Pengoptimalisasian rantai distribusi SARI ROTI sangatlah tinggi mengingat mereka memiliki produk dengan masa hidup yang singkat, SAP digunakan untuk memantau pasokan bahan baku dan juga penjualan produk untuk agen besar, mereka tidak perlu repot untuk mengurus transaksi karena ini sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem SAP, sistem juga akan menginformasikan berapa jumlah roti yang dipesan sehingga produksi dapat disesuaikan, selain itu peta bisnis menjadi lebih jelas karena semua saling terintegrasi satu sama lain.
Agen kecil seperti pasar tradisional dan toko kecil juga menjadi ujung tombak penjualan produk SARI ROTI, mereka berperan penting dalam memasarkan roti ketangan konsumen yang tidak bisa pergi ke pasar modern, selain itu pula sari roti didistribusikan melalui agen keliling dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan grobak, sehingga lebih efisien untuk menjangkau sasaran pasar dari produk mereka.
Sistem retur pada perusahaan ini sangat diperhatikan, ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan, perusahaan melakukan penarikan kembali roti yang belum terjual di regai ritel, satu hari sebelum tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Untuk alasan ini pulalah perusahaan sengaja menggunakan pengikat kemasan roti tawar yang berbeda warnanya setiap hari dalam satu minggu, yaitu untuk memudahkan petugas dalam melakukan penarikan produk dengan melihat warna pengikat kemasannya. Roti – roti pengembaliak dari pasar tersebut selanjutnya dikirim kembali ke pabrik, dimasukkan kedalam mesin penghancur untuk mencegah penyalahgunaan ataupun pemalsuan mutu, sebelum akhirnya dijual kepada pihak ketiga yang akan mengolahnya menjadi pakan ternak dan ikan.
Persediaan
Persediaan pada perusahaan SARI ROTI telah diatur oleh sistem SAP dimana ketika persediaan yang terdapat digudang persediaan mulai mencapai batas minimal, maka sistem akan secara otomatis memberikan informasi pada karyawan dan secara otomatis pula karyawan bisa langsung membeli persediaan saat itu juga sehingga tidak ada kekosongan persediaan yang menyebabkan terhambatnya proses produksi.
SARI ROTI menjaga persediaan dengan menetapkan batas minimal persediaan dimana mereka harus kembali memesan bahan baku untuk kembali mengisi stok bahan baku sehingga mereka tidak terkendala pada masalah persediaan, selain itu mereka memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dari pemasok ke perusahaan untuk mengantarkan persediaan agar mereka dapat memperkirakan kapan bahan baku tersebut masuk ke gudang.
Perusahaan tidak menumpuk terlalu banyak bahan baku digudang karena ini akan menambah biaya operasional, selain itu resiko akan bahan baku yang terlalu lama digudang adalah kadaluarsa yang itu tentunya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
Persediaan yang diatur oleh perusahaan bukan hanya persediaan yang ada digudang perusahaan melainkan persediaan barang yang dijual di agen – agen penjual yang tersebar diarea pemasaran SARI ROTI, perusahaan memastikan bahwa tidak ada agen yang memiliki persediaan roti mereka yang terlalu banyak dan tidak ada agen yang memiliki persediaan roti terlalu sedikit untuk dijual. Perusahaan memastikan bahwa persediaan yang tersebar di agen sesuai dengan permintaan konsumen sehingga ini akan meminimalkan pengembalian produk tidak terjual oleh agen.
Penjadwalan
Sistem penjadwalan diperusahaan SARI ROTI dibagi berdasarkan shift, mengingat perusahaan ini beroprasi secara penuh selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, perusahaan mengatur waktu libur karyawan dan juga waktu untuk bekerja, karyawan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu karyawan staff dan karyawan non-staff, untuk karyawan staff, waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari hari senin – jum'at, karyawan tersebut mulai bekerja pada pukul 08.00-17.00 WIB, sedangkan waktu istirahat selama satu jam pada pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan non-staff yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw material, waktu kerja mereka adalah enam hari dalam seminggu dengan jumlah jam kerja tujuh jam dalam sehari dengan waktu istirahat satu jam dan dibagi menjadi tiga shift, yaitu shift 1 mulai pada pukul 07.00-15.00 WIB, shift 2 mulai pada pukul 15.00-23.00 WIB, shift 3 mulai pada pukul 23.00-07.00 dengan waktu istirahat masing-masing shift selama satu jam. Selain itu karyawan menyediakan makan siang gratis bagi seluruh karyawan, serta makan sore dan makan malam khusus untuk karyawan shift dua dan shift tiga.
Pengiriman roti ke gerai penjualan SARI ROTI dilakukan setiap hari hingga dua kali sehari tergantung pada tinggi rendahnya permintaan dari masing – masing pelanggan. Perusahaan mengatur lead time atau batas waktu pengajuan pesanan paling lambat 2 hari sebelum pengiriman, sehingga perusahaan dapat mengatur waktu produksi di pabrik dan dapat mengirim produk dalam keadaan segar.
BAB III
KESIMPULAN
Banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan sarapan dengan roti, mereka menilai selain roti lebih praktis dari menu sarapan lainnya, kandungan gizi nya pun tidak jauh berbeda dengan nasi yang merupakan makanan utama. Tetapi masyarakat tidak mengetahui apakah roti yang mereka konsumsi bersi dan segar baik ketika diproduksi maupun ketika didistribusikan ke penjual. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang bersih dan segar baik ketika diproduksi maupun ketika disalurkan ke penjual. Perusahaan tersebut menjual produk roti baik roti tawar dan roti manis yang diberi merk "SARI ROTI". Roti yang dijual oleh perusahaan benar – benar roti dalam keadaan segar dan bebas dari bahan pengawet serta memiliki tingkat kebersihan yang tinggi. Perusahaan menerapkan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) dalam setiap produksi SARI ROTI.
Perusahaan ini mampu mengoptimalkan manajemen operasi dalam menjalankan proses bisnis mereka, dibantu dengan sistem SAP yang juga mempermudah mereka dalam menjalankan bisnis. Perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan distribusi secara efisien sehingga produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan benar – benar bersih dan sehat. Kontrol kualitas sangat diperhatikan dari mulai bahan baku hingga produk jadi, ini terbukti dengan ketatnya seleksi bahan baku yang masuk agar dapat menghasilkan roti yang berkualitas baik dari segi penampakan, tekstur, dan rasa.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berhasil menjalankan konsep manajemen operasi secara keseluruhan, sehingga perusahaan ini mampu menghasilkan produk yang berkalitas dan menjamin kebersihan produknya, serta efisien dalam hal produksi dan distribusi produk yang dihasilkan dengan cakupan area pemasaran yang luas.
REFERENSI TEORI
Heizer, Jay., Barry Render. (2006). Operations Management (Pearson International Edition) Eighth Edition, New Jersey : Pearson Education Prentice Hall.