TUGAS GIZI OLAHRAGA PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA ATLET ANGKAT BERAT
KELOMPOK 7 :
Anggi Riandita
(07/254286/KU/12440)
BAB I LATAR BELAKANG
Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan fisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban. Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.
Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah. Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
3. Hindari makanna yang terlalu banyak lemak 4. Hindari makanan terlalu banyak gula 5. Lebih banyak makan padi-padian, sayuran, dan buah-buahan 6. Hindari minuman alkohol 7. Kurangi garam
BAB II MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN
A. Perencanaan Tempat B. Peralatan C. Manajemen Makanan 1.
Karakteristik makanan Dalam penyelenggaraan makanan pada atlet angkat berat, makanan yang
disajikan memiliki karakteristik energy yang cukup dalam bentuk karbohidart kompleks untuk mempertahankan simpanan glikogen otot dalam jumlah yang cukup. 2. Pembelian makanan Dalam pembelian bahan makanan, ahli gizi menentukan banyak bahan makanan yang akan dipesan ke supplier. Tenaga lapangan mengadakan pemesanan bahan makanan ke supplier setiap harinya, mengecek dan menyortir bahan makanan dari supplier. 3. Inventaris Bahan makanan Dalam penerimaan bahan makanan, dapat digunakan cara konvensional sehingga instalasi gizi dapat membeli bahan baku dengan efektif yaitu melakukan
e. memisahan
tempat
penyimpanan
bahan
makanan
basah
dan
kering.
Penyimpanan bahan makanan kering menggunakan system FIFO ( First In First Out ) yaitu bahan makanan yang dibeli dan disimpan terlebih dahulu juga akan
digunakan terlebih dahulu. Sedangkan bahan makanan basah menggunakan system Just In Time yaitu bahan makanan yang dibeli pada hari itu akan digunakan pada saat itu juga (tanpa penyimpanan). 4. Perencanaan Menu
Deskripsi penyelenggaraan makanan di pusat pelatihan olahraga angkat berat : Jumlah : Jumlah atlet angkat berat sebanyak 30 orang. Waktu makan : •
Snack Pagi (06.00)
: makanan kecil dan susu Sebanyak 5% = 200 kkal
•
Sarapan (08.00)
: makanan pokok, sayur, lauk nabati, lauk hewani,
buah Sebanyak 20% = 800 kkal
Kebutuhan Energi Kebutuhan energi untuk atlet angkat berat laki-laki berkisar antara 3500-4500 kkal per hari (Rogozkin, 1993). Sehingga kami menggunakan kebutuhan energy atlet angkat berat dengan kelas 70 kg sebesar 4000 kkal. •
Lemak 2 gr/KgBB/hari
= 2 x 70
= 140 gr
•
Protein 1,4-2 gr/KgBB/hari
= 1,7 x 70
= 119 gr
•
KH
a.
Pre Kompetisi
= 2264 kcal : 4
= 1260 kcal = 476 kcal
= 566 gram
Pada saat latihan, diperlukan adaptasi dari perubahan organ dan jaringan pada atlet untuk merespon saat latihan. Atlet, memiliki program latihan yang normal berkisar 3-5 hari. Makanan yang dikonsumsi atlet selama latihan seharusnya dapat mencukupi kebutuhan energy dan nutrisi yang efisien diperlukan saat latihan. Kebutuhan energy saat latihan berkisar 3.500-4.500 kkal. Menurut Rogozkin (1993), kebutuhan protein untuk atlet angkat berat berkisar antara 1,4-2,0 g/kg berat badan, sedangkan menurut Lemon (1991), asupan protein berkisar antara 1,4-1,9 g/kg berat badan. Dalam hal ini, protein yang
. Menurut Rogozkin (1993), rekomendasi asupan makanan saat latihan antara lain adalah : 1. Kebutuhan energy saat latihan seharusnya tidak berasal dari protein tetapi dari karbohidrat dan lemak. 2. Makanan seharusnya berisi peningkatan jumlah energy dari protein (1520%) dari protein yang memiliki nilai biologis tinggi yang berasal dari berbagai sumber protein seperti daging, ikan, susu, dan telur.
7. Memberikan cukup cairan dengan interval waktu tertentu 8. Jika atlet tidak biasa atau tidak dapat makan dekat waktu bertanding, maka makan malam atlet sebelum bertanding harus banyak karbohidrat dan snack sebelum tidur banyak karbohidrat dan rendah lemak, contohnya crakers, biscuit. 9. Alkohol dihindarkan pada atlet. c. Post Kompetisi (Pemulihan) 1. Makanan harus memenuhi kebutuhan atlet dengan pengaturan makan hampir sama pada saat di pemusatan latihan. 2.
Kebutuhan energi disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan
3. Gizi seimbang dan bervariasi 4. Tetap mengontrol berat badan agar selalu dalam batas ideal 5. Apabila status gizi menurun, dapat dipergunakan susunan pola hidangan peningkatan gizi. 5. Produksi Untuk proses produksi pada atlet angkat berat disesuaikan dengan menu dan momen seperti sebelum pertandingan (latihan), saat bertanding dan pemulihan. Juru masak mengolah makanan sesuai dengan menu yang telah ditetapkan ahli
pembuangan
sisa
makanan,
pembersihan
dengan
air,
pemberian
sabun,
pembilasan, penirisan pad arak tempat alat makan.
D.
Financial Management 1. Manajenem Keuangan Manajemen keuangan catering untuk olahraga angkat beban sama dengan manajemen keuangan katering pada umumnya. Manajemen keuangan tersebut merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Hal ini merupakan tugas seorang manajer keuangan pada usaha catering untuk menentukan anggaran, sumber modal, alokasi dan laporannya. Dalam hal ini manajer keuangan katering juga bekerjasama dengan manajer lain dalam catering, adapun tugas dan tanggung jawabnya dalah sebagai berikut : a. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer pengadan makanan untuk perencanaan anggaran b. Manajer keuangan dankeuntungan
harus memusatkan perhatian
pada sumber
modal
Penentuan harga yaitu dengan meghitung keseluruhan biaya baik fixed cost maupun variabel cost kemudian dikalikan faktor yang diharapkan untuk mendapatkan keuntungan, dalam hal ini faktor yang digunakan adalah 3 d.
Perhitungan
Contoh perhitungan :
E. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Konsep Karyawan yang bekerja dalam penyelenggaraan makan ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama yaitu ahli gizi dan manajer, bagian kedua yaitu bagian dapur yang terdiri dari juru masak dan asisten juru masak, bagian kedua yaitu pramusaji dan petugas kebersihan dan bagian ketiga yaitu pengadaan dan persiapan bahan makanan. 2. Ketenagakerjaan a.
Manajer minimal lulusan S1 Manajemen.
b.
Ahli gizi bertugas untuk merencanakan menu, menyusun menu serta
mengawasi dalam pengadaan bahan makanan, proses pemasakan serta proses distribusi c.
Juru masak bertanggung jawab terhadap proses pengolahan makanan
dan minuman serta cita rasa, keamanan makanan yang disajikan, dan kebersihan alat-alat yang digunakan selama produksi. d.
Asisten juru masak bertanggung jawab untuk membantu semua tugas-
tugas juru masak. e.
Pramusaji bertugas untuk menyajikan makanan ke meja dan petugas
kebersihan bertugas untuk membersihkan ruang makan dan peralatan makan. f.
Karyawan bagian pengadaan bertanggung jawab terhadap pemesanan,
pengadaan bahan makanan dan ketersediaannya di tempat penyimpanan. Karyawan bagian persiapan bertanggung jawab terhadap pengadaan, kebersihan alat, dan persiapan bahan makanan sesuai dengan jumlah permintaan dari pihak produksi. 5. Gaji karyawan a.
Pembagian gaji disesuaikan dengan jabatan dan jumlah jam kerja
karyawan.
Selingan
Susu
Pagi
Roti
-
-
-
Makan
Nasi
Pagi Selingan
Pisang Balut
Siang
dadar manis
-
-
-
-
-
-
siang
Nasi Udang balut tepung
Pisang Kepok
75
75
500
Tepung Terigu
10
10
50
Telur
10
10
500
Margarin
5
5
500
Coklat Meses
8
8
100
Garam
5
5
100
Keju Beras Tepung terigu
10 100 20
10 100 20
300 700 200
Udang segar
50
50
3.000
Telur ayam
60
50
1.000
5
5
300
-
-
Makan
BB 25 40 5
(Rp)
Susu Bubuk Roti tawar Selai Kacang
BK 25 40 5
-
-
-
-
-
-
-
Merica Pala Garam
-
Selingan
Puding Ketan
Sore
Pelangi
-
-
-
-
-
-
-
-
Makan malam
Nasi Ikan gurameh terbang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tempe Penyet
-
Gula pasir Tape ketan hitam
8 100
8 100
800
Agar-agar 3 warna
25
25
1000
Air
30
30
100
Telur
60
60
1000
5
5
200
Maizena Beras Tepung terigu
75 20
75 20
600 100
Fillet ikan gurameh
150
100
2.500
Tepung Tapioka
10
10
200
Tepung Beras
5
5
200
5
5
200
50
50
100
Gula pasir Susu Vanili bubuk
Air jeruk nipis Garam Minyak goreng Kecap manis Tempe
-
Selingan
Sari Jeruk Nasi
Malam
-
-
-
-
-
Perkedel daging
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Semur tahu -
tempe -
-
-
Minyak goreng Jeruk manis Beras Telur ayam
50 75 60
40 75 50
1.000 600 1.000
Daging sapi
20
20
1.500
Kentang
30
30
500
5
5
300
Margarine Tahu
5 30
5 30
100 500
Tempe
30
30
500
Kecap
10
10
150
10
10
400
Bawang putih Merica Pala Garam
Bawang merah Bawang putih Merica Gula Garam
-
-
-
-
Daun bawang Garam
5
5
200
5
5
100
Merica Minyak goreng
Tabel Perhitungan Kebutuhan Golongan Bahan Makanan Sumber KH Lauk hewani Lauk nabati Sayur Buah Minyak Gula Susu TOTAL
Energi (kkal) 1750 570 400 200 280 270 200 390 4060
Penukar 10 6 5 4 7 6 5 3
KH
Protein
Lemak
400 0 40 40 70 0 50 27 627
40 60 30 12 0 0 0 21 163
0 36 15 0 0 30 0 21 102
Tabel Penukar Bahan Makanan
Golongan Bahan Makanan Sumber KH Lauk hewani Lauk nabati Sayur Buah Minyak Gula Susu
Selingan Pagi 1
1 1
Sarapan 2 2 1 1 1 1 0,5
Selingan siang
Makan siang
Selingan sore
Makan malam
Selingan Malam
1
2 2 1,5 1 1 1 0,5
1
2 2 1,5 1 1 1 0,5
1 0,5
0,5 1 0,5 0,5
0,5 1 0,5 1 1
Selingan Tengah Malam
1 1 0,5 0,5
1 0,5 0,5 1