RESUME MATA KULIAH MANAJEMEN MAJELIS TAKLIM
:Disusun oleh
Umar Hasyim NIM. 103053028730
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007 PENGERTIAN MANAJEMEN MAJELIS TAKLIM
PENGERTIAN MAJELIS TAKLIM Pengertian majelis ta'lim adalah: 1.
Tempat untuk melaksanakan pengejaran syiar dakwah Islam.
2.
Pertemuan atau perkumpulan atau bangunan tempat orang berkumpul.
3.
Suatu tempat yang didalamnya berkumpul sekelompok manusia untuk
melakukan aktifitas dan perbuatan. 4.
Tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk melakukan kegiatan,
tempat itu dapat berupa maasjid, rumah atau juga tempat khusus. Dalam musyawarah pengurus majlis teklim se-DKI Jakartta bahwa pengertian Majelis Taklim adalah suaatu lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur dan diikuti oleh jamaah yang relative banyak bertujuan untuk membina dan membangun hubungan yang santun dan seraasi antara manusia dengan Allah, manusia dengan sesamanya, llingkungannya dalam membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
PENGERTIAN MANAJEMEN MAJELIS TAKLIM Manajemen majelis taklim adalah suatu proses menggatur/merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi terhadap suatu lembaga pendidikan non formal Islam untuk menjalankan kurikulum yang diselenggarakan secara berkala dan teratur agar dapat membina jama'ah.
A. TUJUAN/URGENSI MAJLIS TAKLIM •
Tujuan secara umum: untuk membina dan mengembangkan hubungan
yang santun dan seraasi antar manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah.
2
•
Tujuan secara khusus: langsung dikaitkan dengan masyarakat ajaaran
Islam.
B. UNSUR-UNSUR MAJLIS TAKLIM •
Adanya badan yang mengurusi kegiaatn secara berkesinambungan.
•
Adanya guru atau kyai yang memberikan pelajaran secara rutin dan
berkesinambungan. •
Adanya peserta atau jamaah yang terus menerus mengikuti pelajaran.
•
Adanya kurikulum baik.
•
Adanya kegiatan pendidikan secara teratur dan berkala.
•
Adanya tempat tertentu untuk penyelenggaraan kegiatan
C. FUNGSI-FUNGSI MAJLIS TAKLIM •
Membina dan mengembangkan ajaran Islam.
•
Sebagai taman rekreasi rohani.
•
Sebagai ajang berlangsungnya silaturahmi.
•
Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umaro dengan
umat. •
Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan
umat dan bangsa pada umumnya.
SEJARAH MAJELIS TAKLIM
SEJARAH MAJELIS TAKLIM SEJAK ZAMAN NABI SAMPAI ABAD MODERN Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan tertua d alam Islam. Walaupun dahullu tidak disebut majelis taklim, namun pengajian Nabi Muhammad SAW berlangsung secara sembunyi-sembunyi. Di zaman Madinah, ketika Islam telah menjadi kekuatan nyata dalam masyarakat. Nabi Muhammad SAW duduk di Masjid Nabawy untuk memberikan pengajian kepada para sahabat yang dalam sejarah terkenal dengan
3
Ashabus Shufa telah mengkhususkan dirinya untuk mendekati Nabi untuk mendapatkan pelajaran lebih banyak lagi. Tradisi Nabi semacam ini diteruskan oleh para sahab at, tabi'in, tabi' tabi'in dan seterusnya sampai generasi sekarang. Diabad kejayaan Islam majelis taklim selain sebagai tempat menuntut ilmu juga menjadi tempat para ulama dan pemikir (mujtahid) dalam berbagai ilmu. Dengan demikian majelis taklim mempunyai kedudukan dan ketentuan tersendiri dalam mengatur pelaksanaan pendidikan atau dakwah Islamiyah, disamping lembagalembaga lain yang mempunyai tujuan yang sama.
PERKEMBANGAN MAJELIS TAKLIM DI INDONESIA Majelis taklim merupakan lembaga umat yang tersebar diseluruh pen juru kota dan melibatkan ratusan ribu anggota masyarakat. Suatu kegiatan pendidikan yang melibatkan sejumlah besar anggota masyarakat dan berlangsung secara rutin, tentu merupakan potensi yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan masyarakat.
TUJUAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN MACAM-MACAM MAJELIS TAKLIM
I.
TUJUAN Adalah untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun antara manusia dengan lingkungan dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
II. FUNGSI MAJELIS TAKLIM a.
Membina dan mengembangkan ajaran Islam.
b.
Sebagai taman rekreasi Rohani.
c.
Sebagai ajang berlangsungnya silaturahmi.
d.
Sebagai sarana dialog.
e.
Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat.
MAJELIS TAKLIM DAN KEGIATAN DAKWAH
4
Majelis taklim atau sering disebut pengajian adalah lembaga swadaya masyarakat yang memberikan pendidikan dan pengajian dibidang agama Islam secara non formal.
ADMINISTRASI MAJELIS TAKLIM
Administrasi adalah upaya mendayagunakan semua tenaga, biaya dan fasilitas secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya tujuan. 1. kegiatan yang tergolong kedalam administraasi pada umumnya meliputi: •
Perencanaan (planning)
•
Pengorganisasian (organizing)
•
Pengarahan (direction)
•
Pengkoordinasian (coordinating)
•
Pengawasaan (controlling)
2. Kaidah (prinsip) administrasi •
Administrasi harus praktis tidak ruwet dan dapat dikerjakan den gan
mudah. •
Administrasi harus dapat berfungsi sebagai sumber informasi dari seluruh
kegiatan majelis taklim. •
Administrasi harus dilaksanakan menurut sistem yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. 3. Kopentensi (kemampuan) Administrasi •
Memiliki pengetahuan tentang administrasi pada umumnya.
•
Memiliki keterampilan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengawasan kegiatan majelis taklim. •
Memiliki sikap untuk selalu berusaha.
4. Komponen (unsur) Administrasi •
Pengaturan pelajaran
•
Pengaturan guru
•
Pengaturan peralatan
•
Pengaturan tempat
•
Pengaturan keuangan
5
•
Pengaturan ketata usahaan
KEPEMIMPINAN MAJELIS TAKLIM
Ada dua tipe umum kepemimpinan yaitu 1.
Pemimpin otoriter
2.
Pemimpin demokratis
Empat factor teori kepemimpinan, yaitu meliputi dimensi-dimensi: structural, fasilitatif, suportif, dan partisifasi. Selain empat factor teori kepemimpinan di atas ada satu lagi kepemimpinan yang berindikasi: 1.
pengikut menaruh kepercayaa terhadap kebenaran dan keyakinan
pemimpin. 2.
Ada kesamaan keyakinan bawahan dengan keyakinan pemimpin.
3.
Kemauan untuk patuh dari bawahan terhadap pemimpin.
4.
Terdapat rasa kasih sayang (affection) pengikut kepada pemimpin.
KEPENGURUSAN MAJELIS TAKLIM Pembagian tugas antar pengurus hendaknya dibuat. Pembagian tugas itu disesuaikan dengan keahlian dan waktu yang tersedia daari masing-masing pengurus. Ada baiknya pengurus dipilih untuk masa jabatan tertentu. Selain itu ada baiknya pengurus mempunyai sejumlah penasihat atau pelindung. Demikian pula dapaat diangkat sejumlah ketua kehormatan yang karena pengaruhnya ia dapat didudukkan menjadi ketua namun ia tidak mempunyai waktu untuk menjadi ketua.
PERENCANAAN MAJELIS TAKLIM
Perencanaan harus mencakup kegiatan untuk menentukan apa yang akan dicapai (tujuan dan sasaran), antara lain: •
Mengapa harus dicapai
•
Bagaimana mencapainya
•
Siapa yang melakukannya
•
Dimana melakukannya
•
Kapan harus tercapai
6
Proses Perencanaan 1.
Identifikasi tujuan
2.
Menetapkan sasaran
3.
Menyusun rencana pelaksanaan:
-
Mengidentifikasi langkah-langkah kegiatan
-
Mengalokasi sumber daya
-
Menyusun jadwal kegiatan
Langkah-langkah Perencanaan Majelis Taklim a. Tujuan Pembinaan Upaya pembinaan yang dilakukan dapat menumbuhkan kondisi yang memungkinkan majelis taklim berperan secara optimal sebagai lembaga pendidikan non formal keagamaan. b. Sasaran Pembinaan 1.
Citra dimasyarakat
Faktor yang memgang peranan dalam hal ini antara lain:
2.
-
Mempunyai program kerja
-
Memppunyai laporan keuangan
-
Menerima saran, kritik atau masukan
-
netral
Minat guru dan pengurus
Melalui pembinaan diharapkan para guru maupun pengurus, merasa ikut terlibat dan bertanggung jawab untuk masalah sosial. 3.
Kemampuan guru, pengurus dan Pembina.
PERGERAKAN MAJELIS TAKLIM
Pergerakan adalah proses perpindahan ayau perubahan dari situasi atau kondsi stagnan/terhenti menuju arah perubahan situasi dan kondisi yang dinamis. Langkahlangkah pergerakan majelis taklim adalah: 1.
Untuk perbaikan internal.
2.
Untuk pergerakan eksternal.
7
PENGORGANISASIAN MAJELIS TAKLIM
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penguasaan setiap kelompok. Pengorganisasian majelis taklim juga mempunyai sebuah struktur organisasi yang baik untuk mencapai pelaksanaan yang baik dalam organisasi. Dalam pebgorganisasia majelis taklim dibutuhkan 4 komponen nyata, komponen-komponen itu antara lain: 1.
Pekerjaan
2.
Pegawai-pegawai
3.
Hubungan-hubungan
4.
Lingkungan
Struktur Organisasi pada Majelis Taklim Dari fungsi pengorganisasian muncullah suatu struktur organisasi, yang memperlihatkan arus interaksi dalam organisasi itu. Siapa yang memutuskan apa, siapa yang memerintah, siapa yang menjawab dan siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan tersebut.
MONITORING DAN EVALUASI MAJELIS TAKLIM
I. MONITORING MAJELIS TAKLIM Pengawasan terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung atau pemantauan agar menghindari terjadinya penyimpangan penyimpangan terhadap tujuan majelis taklim II. EVALUATING MAJELIS TAKLIM Meninjau kembali kegiatan yang telah berlangsung dalam majelis taklim dengan merujuk kepada tujuan atau target yang ingin di capai.
KURIKULUM MAJELIS TAKLIM
Kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pengurus dan anggota majelis taklim, yang penting sistematis dan dinamis dan harus mencakup pemahaman keislaman yang integral.
8
KRISIS MAJELIS TAKLIM DAN UPAYA MENGATASINYA
1. KRISIS KEPENGURUSAN Hal ini terjadi dengan banyak sebab, diantaranya karena, pertama, komitmen dan tanggung jawab pengurus yang rendah. Kedua, ada pengurus yang tidak mengerti tentang bagaimana menjalankan roda kepengurusan. Ketiga, tidak ada uraian kerja pengurus dan wewenagn yang jelas. Keempat, waktu, tenaga, dan pikiran serta perhatian pengurus yang kurang sehingga kepengurusan berjalan sambil lalu saja. Kelima, konflik atau ketidak cocokan pribadi antara pengurus yang satu dengan yang lain, dan sebagainya. Agar kepengurusan majelis taklim bisa berjalan dengan baik dan memperoleh kepercayaan daari jamaah, harus dipilih orang-orang yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap persoalan kemajelis takliman dan keumatan, memiliki kemauan dan kemampuan dalam bekerja, mau bekerja sama dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan dikalangan pengurus, mencurahkan potensi yang dimilikinya untuk mengurus majelis taklim dan meningkatkan kapasitasnya sebagai pengurus.
2. KRISIS GURU Majelis taklim kita tidak memiliki guru dalam jumlah yang memadai atau cukup jumlahnya tetapi tidak memiliki kualitas yang memadai. Pengkaderan g uru perlu dilakukan oleh pengurus majelis taklim, baik dalam bentuk menyelenggarakan pelatihan guru maupun menugaskan pengurus atau jamaah yang berpotensi menjadi guru untuk mengikuti pendidikan guru dan mubaligh yang biasa diselenggarakan oleh lembaga dakwah.
3. KRISIS KETERLIBATAN Keterlibatan jamaah dalam kegiatan majelis taklim memang dirasakn masih amat rendah bila dibandingkan dengan jumlah penduduk muslim di sekitar majelis taklim. Pengurus majelis taklim perlu melakukan upaya mengaktifkan jamaahnya dalam berbagai kegiatan. Salah satu pendekatan yang penting yang perlu dilakukan adalah secara individual.
9
4. KRISIS PROGRAM DAN SARANA Banyak majelis taklim yang tidak merencanakan program yang dibutuhkan oleh jamaahnya. Kendala yang dirasakan oleh pengurus dan jamaah majelis taklim bila hendak mengambangkan program adalah sarana yang tidak memadaai, sebab secara fisik, bangunan majelis taklim kita umumnya memang baru diperuntukkan bagi aktivitas pengajian dan peribadatan.
5. KRISIS KEUANGAN Kurangnya semangat berinfaq dikalangan jamaah bukanlah karena masalah kesulitan ekonomi, tapi tingkat kesadaran yang masih harus dimantapkan lagi. Pengurus majelis taklim juga perlu melaporkan pemasukan dan pengeluaran dana secara transparan agar jamaah menjadi semakin yakin bahwa dana yang mereka sumbangkan memang semata-mata digunakan untuk kepentingan majelis taklim.
MENUJU MAJELIS TAKLIM YANG IDEAL
Penilaian nilai ideal adalah relative atau berbeda bagi tiap-tiap orang atau kelompok. Langkah-langkah menuju keidealan majelis taklim antara lain. 1.
harus ada konsolidasi pengurus.
2.
konsolidasi jamaah.
3.
perumusan program kegiatan yang baik dan sesuai kebutuhan.
4.
memperbaiki mekanisme kerja.
5.
menumbuhkan sense of belonging para pengurus, anggota dan
jamaah terhadap majelis taklim. 6.
melengkapi fasilitas majelis taklim.
7.
menggalang pendanaan majelis taklim.
10