Mana yang lebih penting? Efisiensi atau efektivitas?
Efisiensi adalah cara penggunaan sumber daya secara minimum atau sekecil-kecilnya untuk pencapaian hasil atau tujuan yagn ingin dicapai secara optimum atau semaksimal mungkin.
Efektivitas adalah cara pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
Menurut saya yang lebih penting dalam suatu kinerja adalah keefektivitasan, karena dalam melakukan pekerjaan agar mencapai tingkat yang optimal kita harus melakukan tugas dengan benar bukan melakukan tugas ke arah yang benar. Efektivitas cenderung ke arah bagaimana kita melakukan pekerjaan secara benar dan tepat sasaran. Efisien mungkin juga bagus, namun efisien memiliki kekurangan yaitu menggunakan sumber daya seminimial mungkin untuk mencapai hasil yang optimum, akibatnya hasil yang ingin dicapai biasanya memerlukan waktu yang lama dan kadang terkesan separuh-separuh dan tidak optimal. Sehingga efektivitas lebih penting karena kinerja yang dilakukan akan tepat sasaran dan maksimal serta sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Efisien belum tentu juga menghasilkan keefektivitasan.
Apakah anda akan mengembangkan kode etik bisnis? Mengapa?
IYA. Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten
Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi
Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu:
Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
Bintang (Star) Bisnis di kuadran II mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, enetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain.
Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment.
Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi
Kebanyakan perusahaan saat ini menggunakan bentuk kompensasi atas dasar kinerja untuk para manajer dan karyawan. Dalam upaya menekan biaya dan meningkatkan produktivitas, semakin banyak perusahaan jepang beralih dari pendekatan gaji berbasis senioritas menjadi berbasis kinerja.
Pembagian laba (profit sharing) adalah bentuk kompensasi insentif lain yang digunakan secara luas. Pajak, penetapan harga, atau akuisisi dapat menghanguskan laba. Selain itu, perusahaan juga berusaha meminimalkan laba dalam upaya untuk menurunkan pajak yang harus dibayarkannya. Kriteria lain yang juga digunakan luas untuk menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi adalah pembagian hasil.
Pembagian Hasil (Gain Sharing) mendorong karyawan atau departemen menetapkan target kinerja jika hasil aktualnya melampaui tujuan, seluruh anggota mendapatkan bonus. Kriteria seperti penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas dan keamanan juga bisa menjadi dasar untuk sistem bonus yang efektif. Sistem bonus dapat menjadi sebuah alat yang efektif untuk memotivasi individu guna mendukung upaya-upaya penerapan strategi.
Rencana Kontingensi dapat didefinisikan sebagai suatu rencana alternative yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Beberapa rencana kontinjensi yang lazim dibuat dalam perusahaan mencakup:
Jika pesaing utama menarik diri dari pasar tertentu, langkah apa yang seharusnya diambil perusahaan?
Jika sasaran penjualan kita tidak tercapai, tindakan apa yang perlu diambil perusahaan untuk menghindari hilangnya laba?
Jika permintaan produk baru kita melampau rencana,?
Jika bencana tertentu terjadi, tindakan apa yang perlu diambil perusahaan?
Jika dengan perkembangan teknologi baru membuat produk baru kita jadi usang, langkah apa yang perlu diambil perusahaan?
Tiga manfaat utama rencana kontingensi:
Memungkinkan respon yang cepat terhadap perubahan
Mencegah kepanikan dalam situasi krisis
Membuat manajer lebih mudah beradaptasi dengan mendorong mereka melihat masa depan sebagai sebuah variable
Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar antara lain memeriksa dasar strategi perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual, dan mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan rencana. Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi strategi yang efektif.
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI yang EFEKTIF
Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis; terlalu banyak informasi bisa jadi sama buruknya dengan terlampau sedikit informasi; dan terlalu banyak pengendalian akan merugikan alih-alih menguntungkan.
Aktivitas-aktivitas evaluasi strategi harus bermakna; aktivitas tersebut harus secara khusus berkaitan dengan tujuan perusahaan.
Aktivitas-aktivitas evaluasi strategi menyediakan informasi yang bermanfaat mengenai tugas yang perlu diawasi dan bisa dipengaruhi manajer.
Aktivitas evaluasi strategi harus menyediakan informasi yang tepat waktu
Alasan-alasan lain mengapa evaluasi strategi lebih sulit saat ini meliputi tren-tren berikut
Meningkatkan kompleksitas lingkungan yang dramatis
Semakin sulitnya untuk memprediksikan masa sepan secara akurat
Bertambahnya jumlah variable
Cepatnya laju pengusangan bahan untuk rancangan yang paling bagus sekalipun
Semakin banyaknya kejadiandi dalam negeri dan dunia yang mempengaruhi organisasi
Berkurangnya rentang waktu untuk menjalankan perencanaan dengan derajat kepastian tertentu
BALANCED SCORECARD
Balanced scorecard adalah metoda yang dikembangkan Kaplan dan Norton untuk mengukur setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan tersebut. Balanced Scorecard merupakan sebuah proses yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi dari empat perspektif: kinerja keuangan, pengetahuan konsumen, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perusahaan mencermati enam isu utama dalam mengevaluasi strateginya: (1) Konsumen, (2) Manajer/Karyawan, (3) Operasi/Proses, (4) Komunitas/ Tanggung Jawab Sosial, (5) Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup, dan (6) Keuangan.
MENGELOLA RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN
Resistensi terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau di tingkat manapun dari proses penerapan strategi. Meskipun ada beragam pendekatan untuk menerapkan perubahan, tiga strategi yang lazim digunakan adalah:
Strategi perubahan paksa,
Strategi perubahan edukatif, dan
Strategi perubahan rasional atau demi kepentingan sendiri.
PERILAKU ETIS DAN TIDAK ETIS:
Perilaku Etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial, agama dan lainya yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan. Contoh tindakan etis adalah menghargai orang lain, berempati terhadap orang lain, tolong- menolong.
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nor-norma sosial, agama ,dan lainya yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahahayakan. Contoh perilaku yang tidak etis adalah menyepelekan orang lain, tidak peduli dengan orang lain, tidak mengikuti peraturan yang berlaku
Restrukturisasi menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, serta jumlah tingkat hierarkis dalam struktur organisasi perusahaan. Pengurangan dalam hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Restrukturisasi berkaitan terutama dengan kepentingan pemegang saham (shareholder) dan bukannya kepentingan karyawan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPERASI INTERNASIONAL
Operasi asing dapat meyerap kelebihan kapasitas, memperluas unit produksi serta membelah resiko ekonomi yang lebih luas.
Operasi asing memungkinkan perusahaan untuk membangun fasilitas dengan murah di lokasi bahan-bahan mentah serta memanfaatkan murahnya buruh.
Persaingan di pasar luar negeri mungkin tidak ada, mungkin persaingan tersebut tidak seintens pasar domestik.
Operasi asing memberikan tarif yang lebih murah, pajak rendah serta penerimaan politis yang lebih baik di negara lain.
Banyak pemerintah dan negara asing menawarkan beragam insentif untuk mendorong investasi di luar negeri di lokasi-lokasi tertentu.
Skala ekonomi dapat dicapai dari operasi global daripada skala domestik.
Perusahaan dihadapkan dengan sosial budaya, politis, pemerintahan, ukum, demografis, teknologi yang berbeda sehingga mempersulit komunikasi antara perusahaan induk dengan anak perusahaannya.
Kelemahan pesaing sering dibesar-besarkan dan kekuatan mereka dianggap enteng.
Memperoleh pemahaman mengenai organisasi regonal tidaklah mudah namun hal itu merupakan kewajiban dalam menjalankan bisnis internasional.
Berhubungan dengan dua atau lebih sistem moneter dapat memperumit operasi bisnis internasional.
Ketersediaan informasi ekonomi dan pemasaran di berbagai negara sangat beragam.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar dan positioning produk.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi karena setidaknya tiga alasan utama.
Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk baru.
Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen.
Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga.
Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok konsumen tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen.
Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi kesuksesan dalam industry.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria:
(1) secara unik membedakan perusahaan dalam persaingan tersebut
(2) membawa konsumen untuk mengharapkan pelayanan yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan konsumen.
Isu-Isu Keuangan/Akuntansi
Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategis
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba bersih dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu organisasi adalah pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara pinjaman dengan modal disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital bagi kesuksesan implementasi strategi.
Analisis Laba per Saham/Laba Sebelum Bunga dan Pajak adalah tehnik yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah pinjaman, saham, atau kombinasi keduanya merupakan alternative terbaik untuk memperoleh modal bagi implementasi strategis
Menentukan Apakah Perlu Go Public
Menjadi perusahaan publik, berarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke orang lain dengan tujuan untuk memperoleh tambahan modal, konsekuensinya, hal tersebut mengurangi kendali pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak disarankan bagi perusahaan yang penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal untuk melakukannya sangat tinggi.