MAKALAH KAPITA SELEKTA BAKTERIOLOGI Treponema pallidum
Tugas ini disusun sebagai tugas pengganti Ujian Tengah Semester Mata Kuiah Kapita See!ta
"isusun Oeh # $ULI %OOR AL&IA%I AL&IA%I %IM # P'()*+)),'*-
KEME%TERIA% KESEHATA% REPUBLIK I%"O%ESIA POLITEK%IK KESEHA KESEH ATA% TA% KEME%KES KEM E%KES $OG$A $OG $AKARTA KARTA .URUSA% A%ALIS KESEHATA KESEHATA% ,')+
KATA PE%GA%TAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kapita Selekta Bakteriologi Treponema pallidum” ini dengan baik dan sesuai rencana Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas Kapita Selekta untuk nilai !jian Tengah Semester Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan berbagai pihak "leh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada#
1
$r %&&smarint&, MKes selaku ketua jurusan analis kesehatan
2
'rs Subiy&n&, MSc selaku d&sen mata kuliah Kapita Selekta (akteri&l&gi yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini
3
Semua rekan-rekan yang telah mendukung penulisan makalah ini Penulis menyadari bah)a makalah ini masih banyak kekurangan, !ntuk
itu
kritik
dan
saran
yang
bersi*at
membangun
kami
harapkan
guna
menyempurnakan makalah ini Sem&ga makalah ini berman*aat bagi kita semuanya
Y&gyakarta, "kt&ber +.
Penulis
A.
Pendahuuan Si*ilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan &leh bakteri Tr&p&nema Pallidum Penularan melalui k&ntak seksual, melalui k&ntak langsung dan k&ngenital si*ilis /melalui ibu ke anak dalam uterus0 'i negara berkembang seperti $nd&nesia dengan k&ndisi yang padat penduduk rentan sekali terin*eksi berbagai penyakit Salah satunya adalah penyakit si*ilis yang penyebabnya disebabkan karena perilaku se1 bebas, hubungan sesama jenis dan juga hubungan se1 yang tidak higiene Penyakit si*ilis ini disebabkan &leh bakteri Treponema pallidum dari kelas
spirochaeta /merupakan suatu kel&mp&k besar
yang bersi*at
heter&gen, meliputi &rganisme berbentuk spiral yang m&til0 Salah satu *amilia, yaitu pallidum
Spirochaetaceae dari &rdo Spirochaetales Treponema
mengin*eksi
hampir semua
jaringan tubuh,
mengakibatkan
mani*estasi klinik yang sangat ber*ariasi "leh karena itu, bakteri ini disebut the great imitat&r Pada kasus ini belum ditemukan 2aksin yang dapat mencegah terjadinya penyakit si*ilis
B.
Treponema pallidum 1. Klasi*ikasi
"rd&
# Spir&chaetales
3amili # Spir&chaetaceae 4enus # Spir&chaeta Trep&nema (&rrelia 5ept&spira
2. 6iri Khas M&r*&l&gi
(erbentuk spiral langsing berukuran sekitar ,+ 7-7
μ
μ
m dan panjang
m 8arak antara cincin spiral satusama lain adalah
"rganisme
ini
akti*
bergerak,
berputar
secara
tetap
ì
m
mengitari
end&*lagella 4aris melintang9membujur dari spiral pada a)alnya lurus, tapi
kadang-kadang
mengendur
sehingga
&rganisme
membentuk
lingkaran penuh sementara, yang kemudian kembali ke p&sisi semula Treponema pallidum merupakan &rganisme yang
mempunyai
rentang &ptimal yang sempit, yaitu tentang p: &ptimal /;,+-;,.0 dan rentang suhu /<-<;=60 (akteri ini diinakti*kan secara cepat dengan pemanasan sedang, keadaan dingin, kekeringan dan &leh sebagian desin*ektan (akteri ini bersi*at mikr&aer&*ilik dan membutuhkan keadaan &ksigen redah /-.>0 (akteri ini dengan ?at )arna anilin tidak ter)arnai dengan baik, tetapi mampumereduksi perak nitrat menjadi l&gam perak, yang diletakkan pada permukaan bakteri, sehingga di dalam jaringan dapat diperlihatkan bakteri yang dikenal denganimpregnasi perak menurut 5e2aditi 3. Pat&genesis
Manusia merupakan h&spes alami satu-satunya bagi Treponema pallidum, dan in*eksi terjadi akibat k&ntak seksual Trep&nema pallidum yang merupakan pat&gen yang paling 2irulen terhadap manusia, menyebabkan si*ilis 2enerik pada manusia dan menimbulkan lesi pada kulit dan testis $n&kulasi kuman secara intratestikuler akan menimbulkan &rkhitis sedangkan in&kulasi ke dalam skr&tum akan menimbulkan
chancre primer yang merupakan papel merah dengan permukaan er&si* yang akan menjadi ulkus dengan indurasi Selanjutnya akan timbul lesi generalisata yang merupakan mani*estasi si*ilis sekunder "rganisme ini menembus selaput muk&sa atau memasuki kulit yang mempunyai luka kecil Setelah berada di dalam h&spes, &rganisme tersebut terl&kalisasi pada tempat masuknya dan mulai memperbanyak diri Si*ilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan terutama ditularkan le)at hubungan kelamin atau dari ibu yang terin*eksi kepada janinnya le)at ari-ari Trep&nema pallidum segera memasuki aliran darah dan pembuluh lim*e kemudian tersebar ke jaringan lainnya 'engan demikian, sejak a)al si*ilis merupakan penyakit yang menyerang seluruh bagian tubuh, menyerang jaringan meliputikelenjar lim*e, kulit, selaput muk&sa, hati, lim*a, ginjal, jantung, tulang, laring, mata, &tak, selaput &tak, dan susunan sara* pusat Pada )anita lesi a)al biasanya terdapat pada labia, dinding 2agina atau pada ser2iks, sedangkan pada pria lesi a)al terdapat p@ada batang penis atau pada dlans penis 5esi primer dapat pula terjadi pada bibir, lidah, t&nsil, atau daerah kulit lainya 4. Karakteristik (iakan a.
Kultur T.pallidium
pat&genik
tidak
pernah
dikulturkan
secara
berkelanjutan pada media buatan /arti*isial0, telur, atau pada kultur jaringan
N&npat&gen
Trep&nema
/seperti
strain
reiter0
dapat
dikulturkan secara in 2itr& dengan k&ndisi anaer&b Sapr&*it secara antigen berhubungan dengan T. pallidium b. 6iri-6iri Pertumbuhan
T. pallidium adalah &rganisme mikr&aer&*ilik yang dapat bertahan hidup pada k&ndisi kadar &ksigen sebesar -.> Strain %eiter yang sapr&*it tumbuh pada media tertentu yang mengandung pasang amin&, 2itamin, garam, mineral dan serum albumin Pada cairan suspensi yang sesuai, dan dengan kehadiran substansi yang kurang, Tpallidium tetapm&til selama <-A hari pada suhu +7B6 Pada darah atau plasma yang disimpan pada suhu .B6, hal ini penting dalam upaya trans*usi darah dimana &rganisme tetap hidup selama sedikitnya +. jam c.
%eaksi terhadap Cgen 3isik dan Kimia Pr&ses pengeringan dapat membunuh spir&chaeta dengan cepat, seiring dengan peningkatan temperatur hingga .+B6 Trep&nema menjadi tidak bergerak dan mati &leh tri2alen arsenikal, merkuri dan bismuth /yang dikandung &leh &bat-&batan yang menurut ri)ayatnya merupakan
peng&batan
untuk
si*ilis0
Penicillin
merupakan
trep&nemasidal, di mana &nset terapetik menjadi lambat karena akti2itas metab&lisme dan tingkat perkembangbiakan T.pallidium yang lambat /diperkirakan membutuhkan )aktu < jam0 %esistensi terhadap penicillin tidak terlihat pada si*ilis 5. Struktur Cntigen
T.pallidium tidak dapat dikulturkan in 2itr&, karena keterbatasan karakteristik
dari antigennya
Membran
luar mengelilingi ruang
periplasmik dan membran k&mpleks peptid&glikan-sit&plasmik membran luar tidak mengandung lip&p&lisakarida
Membran pr&tein yang ada
mengandung sekumpulan lipit pada terminal amin&nya
5ipid muncul
pada jangkar pr&tein ke sit&plasmik atau membran luar sehingga
membuat pr&tein tidak dapat diakses &leh antib&di end&*lagela terdapat pada ruang periplasmikT. pallidium memiliki en?im hyalur&nidase yang memecah
asam
hyalur&nik
pada
dasar
subtansi
jaringan
dan
meningkatkan tingkat in2asi &rganisme pr&*il dari pr&tein T. pallidium /semua subspesies0 tidak dapat dibedakan D terdapat lebih dari antigen pr&tein yang telah tercatat end&*lagela terbentuk dari < pusat pr&tein yang h&m&l&g terhadap pr&tein *lagela bakteri lain, ditambah dengan sebuah lapisan pr&tein yang tidak berhubungan 6ardi&l&pin adalah kel&mp&k penting dari antigen Trep&nema &rang yang mengidap si*ilis akan mengembangkan antib&di, yang dapat di)arnai dengan met&de immun&*lu&resen tidak langsung, di mana natib&di ini dapat mengine*ekti*kan dan membunuh T. pallidium dan memperbaiki k&mp&nen suspensi dari T. pallidium atau spir&cheta yang saling berhubungan spir&cheta juga mengakibatkan berkembangnya subtansi sejenis antib&di yang berbeda reagennya, di mana memberikan hasil p&siti* pada Tes 63 dan *l&kulasi dengan suspensi aEua dari cardi&lipin yang diekstrak dari jaringan mamalia n&rmal reagen dan antib&di antitrep&nema dapat digunakan untuk Tes ser&l&gi dalam mendiagn&sis si*ilis
C.
Gambaran !inis Pen/a!it Si0iis (akteri dapat melakukan in2asi pada muk&sa yang telah mengalami abrasi yang masih utuh 5esi pada pria terjadi pada penis sedangkan pada )anita ditemukan di daerah perineum, labium, dinding 2agina atau pada ser2iks
Secara klinik terdapat beberapa stadium, yaitu si*ilis primer, si*ilis sekunder, si*ilis laten dan si*ilis tertier 1. Si*ilis primer
(akteri berkembang biak di tempat in2asi, kemudian masuk ke dalam kelenjar getah bening yang berdekatan pada peredaran darah 5alu akan membentuk papel yang pecah membentuk ulkus durum yang bersih dan tidak menimbulkan rasa sakit 2. Si*ilis sekunder
5esi sekunder terjadi dalam )aktu +- minggu Terjadi bercak merah pada kulit setelah hilangnya luka primer Kelainan yang khas pada kulit bersi*at makul&papiler, *&likuler, atau p&stuler Karakteristik adalah al&pesia rambut kepala yang tidak rata /m&nth eaten0 pada daerah &ksipital Clis mata dapat menghilang pada sepertiga bagian lateral Papula yang basah dapat dilihat pada daerah an&genital dan pada mulut 3. Si*ilis laten
Tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala klinis Tanda p&siti* hanya serum yang reakti*, dan kadang-kadang cairan spinal juga reakti* 8ika *ase laten berlangsung sampai . tahun, maka penyakit ini tidak menular lagi, kecuali pada janin yang dikandung )anita yang berpenyakit si*ilis 4. Si*ilis tersier
Kadang pada 2ul2a ditemukan gumma 4umma adalah lesi l&cal n&n pr&gesi* pada kulit atau jaringan penunjang setelah stadium sekunder 'isini ada kecendrungan bagi gumma untuk menjadi ulkus nekr&sis dan indurasi pada pinggirnya
5. Si*ilis K&ngenita
Si*ilis k&ngenita merupakan penyakit si*ilis yang timbul pada bayi )aktu lahir Fanit hamil yang sedang menderita si*ilis terutama stadium
sekunder
dapat
menularkan
kepada
bayi
melalui
transplasental 6. Si*ilis K&ngenita Praek&ks
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada )aktu bayi berumur -< bulan Terlihat bullae pada telapak tangan, c&ndyl&mata lata &ste&sh&ndritis atau periustitis epiphysus tulang panjang yang dapat menyebabkan tejadinya pseud¶lisis dari Parr&t, kelainan pada tulang tibia atau sabre b&ne, terjadi patah tulang sp&ntan atau pen&nj&lan tulang dahi Selain itu dapat terjadi gejala penyumbatan hidung, hepat&spen&megali, atr&*i dan distr&*i &t&t 7. Si*ilis K&ngenita Tarda
Penyakit ini menunjukkan gejala pada usia lebih dari satu tahun sampai umur A-; tahun, yaitu berupa tuli syara* ke-G atau tulang persepti*, de*&rmatis gigi seri atas tengan dan kreatitis interstitialis 8. Si*ilis kardi&2askular
Terjadi kelainan pad a&rta dan arteritis paru-paru %eaksi peradangan yang terjadi dapat menyebabkan sten&sis yang berakibat angina, insu*isiensi mi&kardium yang dapat mengakibatkan kematian 9. Syphilis dHemblee
Penyakit ini terjadi karena in*eksi yang berasal dari Trep&nema le)at tusukan jarum yang dalam
D.
Uji Lab1rat1rium "iagn1sti!
1. Spesimen
6airan jaringan terbentuk dari permukaan lesi yang menunjukkan adanya spir&cheta, serum dan darah untuk tes ser&l&gi 2. Pemeriksaan dengan Mikr&sk&p /5apangan 4elap0
Setetes cairan jaringan atau eksudat ditempatkan pada slide dan sebuah penutup ditekankan diatasnya untuk untuk membuat lapisan tipis Preparat tersebut kemudian diperiksa di ba)ah mikr&sk&p dengan menggunakan oil immersion dengan untuk melihat ciri-ciri spir&cheta yang m&til 3. Kultur
(ersi*at anaer&bik, tidak tumbuh pada media sintetik di dalam tabung 'apat disimpan atau dipelihara di dalam mediaa yang mengandung albumin, s&dium bikarb&nat, pyrurate, sistein dan serum ultra *itrasi, selama .-; hari pada +7B6, anaer&b 'apat menimbulkan penyakit pada binatang kelinci, marm&t tikus putihD )alaupun hanya menimbulkan sedikit luka 4. $mmun&*lu&rescent
6airan jaringan atau exudate di&leskan di atas &bjek, disimpan di tempat yang berudara kering dan dikirim ke lab&rat&rium Kemudian di)arnai serum *lu&rescent dan diberi label antitrep&nema serta diuji dengan immun&*lu&rescent mikr&sk&p untuk melihat ciri-ciri *lu&rescent dari spir&cheta 5. Tes Ser&l&gi untuk Si*ilis /STS, Serologic Test for Syphilis0
Tes ini menggunakan antigen trep&nema atau n&ntrep&nema a) Tes Cntigen N&ntrep&nema
Cntigen yang dipekerjakan adalah lipid yang diekstrak dari jaringan mamalia n&rmal 6ardi&lipin yang disarikan dari jantung sapi adalah diph&sphatidylglycer&l $ni membutuhkan tambahan si*ilis %eagen adalah campuran antib&di $gM dan $gC yang langsung mela)an antigen
yang tersebar luas pada jaringan
n&rmal $ni dapat ditemukan pada serum pasien setelah +-< minggu terin*eksi si*ilis yang tidak di&batiD dan pada cairan spinal setelah .-G minggu in*eksi 'ua jenis tes ini menjelaskan keberadaan reagen 1) Tes 3l&kuasi /I'%5, Veneral Disease Research Laoratories D
%P%, Rapid !lasma Reagen0 Tes ini berdasarkan *akta bah)a partikel-partikel antigen lipid /cardi&lipin dari jantung sapi0 tetap tersebar dengan serum n&rmal tetapi membentuk kel&mp&k yang terlihat ketika bergabung dengan reagen :asil tersebut berkembang dalam beberapa menit , khususnya jika suspensi diagitasi Tes ini sendiri dipakai untuk keperluan &t&masi dan digunakan untuk sur2ey karena biayanya yang murah Tes I'%5 yang p&siti* atau Tes %P% kembali negati* dalam A-G bulan setelah peng&batan yang e*ekti* untuk si*ilis Tes I'%5 dan %P% juga dapat dilakukan pada cairan spinal Cntib&di tidak mampu mencapai cairan serebr&spinal dan aliran darah tetapi mungkin terbentuk pada sistem sara* pusat yang memberikan terhadap in*eksi si*ilis 2) 6&mplement 3i1ati&n /630 Test /Fassermann, K&lmes0
Tes 6I berdasarkan pada *akt&r bah)a reagen yang mengandung serum akan menjadi fix complement dengan kehadiran antigen cardi&lipin $ni penting untuk menunjukkan bah)a
serum
tidak
anticomplemetary
/yaitu
tidak
menghancurkan k&mplemen dengan tidak adanya antigen0 Tes ini jarang digunakan
Kedua tes, *l&kulasi dan tes 63, dapat memberikan hasil kuantitati* Jstimasi jumlah reagen yang ada dalam serum dapat dibuat dengan melakukan tes tersebut dengan cara dilusi serum yang digandakan dan memperlihatkan titer dalam keadaan dilusi yang tertinggi yang masih memberikan hasil p&siti* :asil kuantitati*
penting
untuk
menegakkan
sebuah
diagn&sa,
khususnya pada ne&natus dan dalam menge2aluasi e*ek-e*ek peng&batan Tes n&ntrep&nema secara subyekti* dapat memberikan hasil yang “*alse-p&siti*” Kebanyakan “*alse p&siti*” bersi*at bi&l&gis yang dicirikan dengan terjadinya reagen pada kelainan yang terdapat pada manusia $n*eksi yang terjadi adalah in*eksi-in*eksi lain
/Malaria,
2aksinasi
leprosy , measle, in*eksi m&n&nukle&sis, dll0,
penyakit
k&llagen-2askular
/sistemik,
lupus,
eritemat&sus, p&lyarteritis n&d&sa, gangguan rheumatik0 dan k&ndisi-k&ndisi lain Tes antibi&tik n&ntrep&nema bisa menjadi negati* secara sp&ntan dan seringkali menjadi negati* selama satu tahun setelah diberi peng&batan antimikr&ba yang e*ekti* b) Tes Cntib&di Trep&nema
1) Tes Cntib&di 3lu&rescent Trep&nema /3TC-C(S0
Tes
ini
memakai
met&de immun&*lu&rescence
tidak
langsung /T. pallidum yang dimatikan ditambah serum pasien ditambah
antihuman
gamma
gl&bulin0
memperlihatkan
spesi*isitas dan sensiti2itas yang sempurna yang terlabeli antib&di si*ilis jika serum pasien diserap dengan %eiter spicheta ters&nikasi sebelum dilakukan tes 3TC Tes 3TC-C(S menjadi p&siti* pada si*ilis a)al Tes ini tidak dapat digunakan untuk menilai kee*ekti*an peng&batan Kehadiran $gM 3TC dalam darah bayi yang baru lahir adalah bukti yang bagus dari in*eksi intra uterin /c&ngenital si*ilis0 2) Tes
Treponema
pallidium
:emagglutinasi
/TP:C0
dan
Mikr&hemagglutinasi Tes T. pallidium- sel darah merah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menyerap trep&nema dari permukaannya 8ika dicampur
dengan
mengandung
antib&di
antitrep&nema, sel berubah menjadi gumpalan
Tes ini
samadengan
Tes
serum
3TC-C(S
yang
dalam
hal
spesi*itas
dan
sensiti2itasnya, tetapi menjadi p&siti* pada suatu )aktu selama masa in*eksi
E.
Epidemi11gi2 Pen3egahan dan K1ntr1 'engan pengecualian pada c&ngenital si*ilis dan &rang yang rentan terhadap peng&batan, si*ilis didapat melalui kerentanan sese&rang terhadap hubungan seksual %ein*eksi sering terjadi pada &rang yang di&bati
Sese&rang yang telah terin*eksi, tetap dapat menjadi sumber penularan selama <-7 tahun selama si*ilis a)al Si*ilis menahun yang lebih dari 7 tahun biasanya sudah tidak menular lagi Sehingga ukuran keberhasilan dari k&ntr&l penyakit tergantung pada # 1.
Peng&batan yang sesuai untuk semua kasus yang ditemui
2.
Tindak lanjut terhadap sumber-sumber in*eksi
3.
:ubungan seksual yang aman dengan menggunakan k&nd&m sangat dianjurkan (eberapa penyakit seksual dapat ditularkan simultan "leh karena itu,
penting untuk diperhatikan kemungkinan adanya in*eksi si*ilis, ketika ditemukan sese&rang yang tertular penyakit akibat hubungan seksual
"A&TAR PUSTAKA
(r&&ks, 4e&3, dkk +7 Mikroiologi Kedokteran "Medical Microiology# 8akarta # Salemba Medika S&emarn& +< $s&lasi dan $denti*ikasi (achteri Klinik Ckademi Cnalis Kesehatan Y&gyakarta 'epartemen Kesehatan %epublik $nd&nesia Sta* Pengajar 3akultas Ked&kteran !$ .Mikroiologi Kedokteran 8akarta # (inarupa Cksara