MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIK KOSMETIK DEKORATIF CREAM WHITENING Dosen pengampu : Eko Retnowati, M. Si., M. Farm., Apt.
Disusun Oleh: Atika Rizki
(F120155006)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS PROGRAM STUDI S-1 FARMASI Alamat: Jl. Ganesha I Purwosari Kudus 59316, Jawa Tengah, Indonesia
TAHUN 2016/2017
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2 1.3 Tujuan .................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kosmetik ........................................................................... 3 2.2 Pengertian Kosmetik Dekoratif ........................................................... 4 2.3 Pengertian Cream Whitening ............................................................... 5 2.4 Tujuan Cream Whitening .................................................................... 5 2.5 Jenis-Jenis Produk Cream Whitening .................................................. 5 2.6 Bahan Baku Cream Whitening ............................................................ 6 2.7 Formulasi Cream Whitening ............................................................... 9 2.8 Cara Kerja Cream Whitening .............................................................. 11 2.9 Cara Pemakaian Cream Whitening...................................................... 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad ke 19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical)
atau
dikenal
dengan
istilah
kosmetik
medik
(cosmeceuticals ). Kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukumhukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika. Kosmetik berasal dari kata Yunani “ Komestikos” yang mempunyai arti ketrampilan menghias atau mengatur . Pengertian kosmetik dalam peraturan Menkes RI no 445 1998 dijelaskan sebagai berikut : “ kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976). Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau dikenal dengan
1
istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).dalam pokok bahasan ini jenis kosmetik yang akan dibahas adalah jenis kosmetik sediaan semi-solid yaitu krim. Jenis krim yang akan dibahas dalam makalah ini adalah krim pemutih pada wajah serta pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan industri dan teknologi sediaan farmasi, bermacam-macam bentuk sediaan telah beredar di pasaran dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasar yang menuntut adanya sediaan farmasi yang lebih baik. Di mulai dari sediaan solid, semi solid hingga liquid, tergantung dari keperluan dan kenyamanan para konsumen. Bentuk sediaan solid diantaranya serbuk, tablet dan kapsul. Untuk semi solid terdapat salep, krim, pasta dan gel. Sedangkan liquid terdiri atas potio, solutio, sirup, suspensi, tetes mata, dan tetes hidung. Untuk pengobatan topikal, sering digunakan bentuk sediaan semi solid. Diantara sediaan semisolid yaitu salep, pasta, krim, dan gel. Sediaan semisolid yang sering digunakan masyarakat salah satunya krim. Penggunaan krim tidak sebatas untuk obat namun juga digunakan sebagai kosmetik sehingga sediaan ini terus berkembang. Metode serta bahan-bahan pembuatan krim sangat banyak sekali sehingga diperlukan pembelajaran lebih dalam lagi. Oleh karena itu perlu dipelajari mengenai krim, jenis krim, basisnya serta formulasi krim.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Apa pengertian kosmetik? 2. Apa pengertian kosmetik dekoratif? 3. Apa pengertian cream whitening? 4. Apa tujuan cream whitening dibuat? 5. Apa saja jenis-jenis produk whitening? 6. Apa bahan baku cream whitening? 7. Apa formulasi cream whitening? 8. Bagaimana cara kerja cream whitening?
2
9. Bagaimana cara pemakaian cream whitening? 1.3
Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini, diantaranya adalah sebagui berikut: 1. Mengetahui pengertian dari kosmetik 2. Mengetahui pengertian kosmetik dekoratif 3. Mengetahui pengertian cream whitening 4. Mengetahui tujuan cream whitening dibuat 5. Mengetahui jenis-jenis produk whitening 6. Mengetahui bahan baku cream whitening 7. Mengetahui formulasi cream whitening 8. Mengetahui cara kerja cream whitening 9. Mengetahui cara pemakaian cream whitening
BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian kosmetik
Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksudkan dengan ‘tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit’ adalah sediaan tersebut seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia — meskipun berasal dari alam — dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan kimia yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa) jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1995, Kligman, 1982, Celleno, 1988). (Tranggono, Retno Iswari.2007) Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan ultraviolet, polusi dan faktor lingkungan yang lain,
3
mencegah penuaan dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup. (Tranggono, Retno Iswari.2007) Berdasarkan kegunaannya pada kulit, penggolongan kosmetik dibagi menjadi sebagai berikut (Tranggono, Retno Iswari.2007) : 1. Kosmetik Riasan (Dekoratif atau make-up)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri. 2. Kosmetik perawatan kulit
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk didalamnya: a. Kosmetik untuk membersihkan kulit, misalnya sabun; cleansing cream; cleansing milk ; penyegar kulit. b. Kosmetik untuk melembabkan kulit, misalnya moisturizing cream; night cream. c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream; sunscreen foundation; sun block cream. d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit, misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas ( abrasive ).
2.2 Pengertian Kosmetik Dekoratif
Sesungguhnya segala jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, pelembab, pelindung, dekoratif (make-up) sampai pengobatan, mempunyai tujuan yang sama, yaitu memelihara atau menambahh kecantikan kulit.(Tranggono, Retno Iswari.2007) Kekhasan kosmetik dekoratif adalah bahwa kosmetik ini bertujuan semata-mata untuk mengubah penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda atau kelainan pada kulit tertutupi.Kosmetik dekoratif tidak perlu menambah kesehatan kulit.Kosmetik ini dianggap memadai jika tidak
4
merusak
atau
sesedikit
mungkin
merusak
kulit.(Tranggono,
Retno
Iswari.2007) Pemakaian kosmetik dekoratif lebih untuk alasan psikologis daripada kesehatan kulit, sedikit persyaratan untuk kosmetik dekoratif antara lain adalah warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau dan sudah tentu tidak merusak atau mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku dan lainnya.(Tranggono, Retno Iswari.2007)
2.3
Pengertian cream whitening
Cream whitening/ krim pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Banyak iklan kecantikan yang menawarkan produk pemutihkan kulit, yang membuat masyarakat merasa bahwa kecantikan identik dengan kulit putih. Dengan demikian saat ini ada anggapan bahwa putih berarti lebih cantik atau lebih tampan. 2.4 Tujuan cream whitening
Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah sebagai berikut: 1. Menghambat produksi melanin dalam melanosit 2. Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam melanosit 3. Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis 4. Menghambat enzim tyrosinase 5. Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaquinon kembali menjadi DOPA 6. Merupakan raacun selektif terhadap melanosit 2.5 Jenis-Jenis Produk Whitening Berdasarkan cara penggunaanya produk whitening kulit dibedakan menjadi
2 yaitu: 1. Skin Bleaching Produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang berfungsi
memudarkan
noda-noda
5
hitam
pada
kulit.
Cara
Penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis pada daerah kulit dengan noda hitam tidak digunakan secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari. 2. Skin Lightening Produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk whitening kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan kulit.
2.6
Bahan Baku cream whitening
Bahan Aktif Pemutih Kulit
1. Merkuri & Bismuth Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap paling efektif pada masa lalu, karena kemampuannya dalam pengelupasan epidermis kulit. Merkuri & Bismuth bersifat toksik dalam penggunaannya sebagai kosmetika, sehingga tidak diijinkan lagi untuk dipakai dalam kosmetika. Mercury dari cream pemutih dalam penggunaan lama akan terjadi penumpukan pada organ tubuh. Contohnya ditemukan adanya kerusakan ginjal pada wanita muda Afrika pengguna Cream pemutih mercury. Sebagai Skin Bleaching dan Melanocyt Cytotoxic, Merkuri memilki bentuk garam klorida, ammonium klorida atau mercury oksida. Karena Mercuty sudah dilarang, saat ini banyak produk pemutih yang mengandung Bismuth yang juga bersifat toksik. 2. Hydroquinon Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi masalah hipermelanosis. Efek dari hidrokuinon
adalah
depigmentasi
dimana
hidrokuinon
menghalangi
pengeluaran melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam penentuan warna kulit, dimana semakin banyak melanin maka semakin gelap warna kulit. Hidrokuinon tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru, tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk.
6
Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih (bleaching). Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Umumnya penggunaan Hidrokuinon hanya diizinkan dalam kadar maksimum 2%. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM, pengujian menunjukkan bahwa penggunaan Hidrokuinon sebagai bahan kosmetik telah ditarik peredarannya karena memilki kandungan yang berbahaya bagi kulit. Efek yang ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih tinggi akan menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar, kelemahan dari bahan ini akan memberikan efek mudah kembali hitam dengan adanya paparan matahari. 3. Kombinasi Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena sebenarnya produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi khusus. Penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi tidak merata.
Bahan Aktif Pemutih Kulit Yang Aman Untuk Kosmetika (Herbal) 1. Ascorbic Acid Merupakan salah satu bahan kosmetika yang aman digunakan. Ascorbic Acid (Vitamin C) adalah suatu antioksidan kuat yang dapat menekan reaksi oksidasi dalam sintesa melanin. Senyawa ini berperan dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen kulit. Dengan mempertimbangkan kestabilan bahan maka bentuk Magnesium Ascorbyl Phospate yang merupakan derivatnya, lebih banyak dipakai dalam sediaan kosmetika. 2. Kojic Acid
7
Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan menghambat aktifitas enzim Chelating ion Copper . Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa
penelitian
menunjukkan
kojic
acid
efektif
menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid
mungkin
mempunyai
efek
karsinogen.
Studi
lain
menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit. 3. Arbutin Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip kerja dari Arbutin adalah menghambat aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari Hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA pada rangkaian pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek Toxic. 4. Licorice Extract Bekerja
dengan
menghambat
enzim
tyrosinase
sehingga
mengurangi terbentuknya melanin. 5. Chamomile Extract Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh ultraviolet matahari. 6. Antipollon Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk. 7. Mullberry Extract
8
Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Mengandung oxyresveratol sebagai komponen bahan aktif. Bekerja dengan cara menghambat aktifitas tyrosinase.
8. Green Tree Extract Merupakan
senyawa
menghambat
ekstrak
pelepasan
Theae
melanosome
sinensis. dari
Bekerja
melanosit
ke
keratinosit. Senyawa ini juga dapat mengurangi aktifitas tyrosinase dan berperan sebagai Endothelin antagonist. 9. Bearberry Extract, Grapefruit Extract, Rice Extract Kombinasi ini merupakan kombinasi yang ditambah dengan produk fermentasi Aspergi;lus sp. Akan menghasilkan kulit yang putih atau cerah lebih halus dan lebih lembab. 10. Antagonist alpha-MSH Senyawa ini bersaing dengan alpha-MSH dalam berikatan dengan MCIR. Prinsip kerjanya menghambat tyrosinase dan menghambat melanogenesis. 2.7 Formulasi Cream Whitening
Pada umumnya formulasi komposisi bahan kosmetik khususnya pada krim pemutih terdiri dari beberaba bahan komponen penyusun yaitu : a. Air Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian air , sehingga dibutuhkan dalam manufaktur produk. b. Minyak, lemak dan lilin Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya s enyawa minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari mineral maupun hewan seperti paraffin, petroleum jelly, dsb. c. Humentants Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik. Contohnya meliputi kalsium klorida, sodium laktat, dsb. d. Surfactants
9
Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam kosmetik khususnya krim dibutuhkan dalam emulsifikasi.
e. Pengawet Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid, phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV . f. Parfum dan Pewarna Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik. g. Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan adalah Tulsi dan Comfrey. h. Bahan Tambahan lainnya Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff, sunscreen agents.U ntuk
mengetahui
formulasi
dalam
farmasi
suatu
kosmetik
khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk krim pemutih yaitu Lubrizol. Formulasi ini merupakan formulasi pada krim siang hari yang menyediakan kecerahan pada kulit. Adapun komposisi penyusunannya diantaranya :
10
2.8 Cara Kerja Krim Pemutih / Whitening Cream
Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem pemutih tergantung pada inhibisi enzim trikinase yang bertanggung jawab pada tahap pertama oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau lebih putih. Pada umumnya melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi pembentukan
pigmen
dapat
dicegah.
Sebagai
tambahan,
sublimat
mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCL pada lapisan kulit yang paling atas yang menyerang korneum.
11
Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana senyawa ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengn cara mengganggu pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses pencoklatan (browning ) secara enzimatik. Metode spektrofotometri dan kromatografi menunjukkan bahwa asam kojic mampu mengurangi o-kuinon menjadi diphenols untuk mencegah terbentuknya hasil akhir yaitu pigmen melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis lainnya.
2.9 Cara Pemakaian Cream Whitening
Pada umumnya produk kosmetik untuk krim pemutih dengan bahan herbal asam kojic yang merupakan produk yang paling sering digunakan untuk penggunaan topical (kulit). Produk ini berbentuk lotion, krim atau serum. Dosis yang dianjurkan relatif kecil, dengan konsentrasi maksimum sebesar 1%. Namun, untuk mengurangi kemungkinan efek samping, produk kosmetik pencerah kulit ( skin whitening) dapat menggunakan konsentrasi sekitar 0,2%. selain krim. Cara pemakaina krim pemutih dapat dilakukan dengan mengoleskan krim pada wajah atau kulit.
12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Prinsip kerja pemutih adalah menghambat enzim trikinase pada pembentukan melanin. Beberapa zat aktif yang sering dijadikan sebagai bahankrim pemutih (Herbal) yang aman digunakan meliputi Asburtin, Green Tree Extract,dsb. Sedangkan jenis bahan yang dilarang penggunaannya sebagai zat pemutih adalah Merkuti, Hidroquinone, dan kombinasi keduanya. Pemakaian kadar pemutih pada krim harus digunakan sesuai dengan aturan dan kadar yang telah diberlakukan oleh BPOM.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Rosnah. 2001. “Skin Lightening Cream”. http://www.mpob.gov.my.pdf . (diakses pada tanggal 10 April 2017). Anonim. “ Konsep Dasar Kosmetologi”. http://file.upi.edu. (diakses pada tanggal 10 April 2017). Nazliniwaty, “Krim Pemutih Bleaching Cream” ocw.usu.ac.id. (diakses pada tanggal 10 April 2017). Haddad, Lima Alessandra,dkk. “ Pharmacology and therapeutics, clinical trial A clinical, prospective, randomized, double-blind trialcomparing skin whitening complex with hydroquinone vs.placebo in the treatment of melasma”. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/. (diakses pada tanggal 10 April 2017). Anonim. “ Mercury In Skin Lightening Cosmetic”. mercurypolicy.org. (diakses pada tanggal 10 April 2017).
14