MAKALAH AGAMA ISLAM
SYARIAH ISLAM
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) SEPTEMBER 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta limpahan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Syariah Islam” tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih
yang sangat mendalam kepada dosen pembimbing agama islam, yaitu Bapak Imamul Arifin atas bimbingannya.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagai hal mengenai syariah islam. Lebih lanjut, makalah ini akan membahas definisi syariah, landasan, sumber dari syariah, unsur-unsur syariah islam, dan pentingnya syariah islam bagi masyarakat luas.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca karena memberikan informasi kepada kita mengenai syariah islam. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Surabaya, 8 September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin yang artinya rahmat bagi seluruh alam semesta. Dalam Islam dikenal sebuah syariah sebagai aturan-aturan bagi umat yang bersumber pada wahyu Allah. Namun dalam era globalisasi sekarang ini, banyak terjadi penyimpanganpenyimpangan dari diri umat manusia yang tentunya tidak sejalan dengan syariah Islam. Disekitar kita banyak orang-orang pintar, namun tidak memiliki akhlak yang baik. Tentu kita sudah tahu bahwa di Negara kita banyak terjadi kasus yang menimpa pejabat negara. Salah satu penyebabnya adalah karena terabaikannya Syariah Islam untuk mencetak individu-individu yang beradab. Beberapa institusi pendidikan terkadang mengabaikan pentingnya Syariah Islam. Hal ini menjadi sangat penting untuk dibahas karena menyangkut masa depan generasi penerus. Tanpa ditegakkannya syariah Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka semakin hari akan semakin banyak kerusakan. Hal inilah yang mendasari penulis membahas mengenai Syariah Islam ini.
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain : a. Untuk mengetahui definisi dan landasan Syariah Islam. b. Untuk mengetahui sumber dan unsur-unsur Syariah Islam. c. Untuk mengetahui pentingnya Syariah Islam bagi masyarakat luas.
MANFAAT
a. Dapat mengetahui definisi dan landasan Syariah Islam b.Dapat mengetahui sumber dan unsur-unsur Syariah Islam. c. Dapat mengetahui pentingnya Syariah Islam bagi masyarakat luas.
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI DAN LANDASAN HUKUM Syariah Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan
umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah SWT itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, y aitu kategori Asas Syara' dan perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'.
Asas Syara'
Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Qur'an atau Al Hadits.
Furu' Syara'Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam
Al'quran dan Al Hadist. Kedudukannya adalah sebagai cabang Syariat Islam.
Landasan hukum dari Syariah Islam , antara lain :
1. Q.S. An Nahl Ayat 89
Terjemah : (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orangorang yang berserah diri.
2. Q.S. Al An’am ayat 38
Terjemah : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu . Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
Dari dua ayat diatas, dapat ditarik sebuah hal bahwa Allah sudah menyebutkan bahwa dalam Al Qur’an terkandung berbagai macam hal, termasuk at uran-aturan yang
berhubungan dengan kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi. Dalam hal lain, hadist memperjelas mengenai syariah islam
: : : ] Terjemah hadits Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana
pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga ?. Beliau bersabda : Ya. (Riwayat Muslim)
[
SUMBER SYARIAH ISLAM o
Al Quran Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (QS Saba 34:28). Selain sebagai sumber ajaran Islam, Al Qur'an disebut juga sebagai sumber pertama atau asas pertama Syara'.
o
Al Hadist Menurut bahasa adalah cerita. Menurut istilah adalah ucapan, perbuatan, pengakuan, rencana & ketetapan Nabi dalam hukum Islam. Pembagian Hadist 1. Mutawatir (berulang-ulang) 2. Masyhur (terkenal) 3. Ahad (perorangan) Fungsi Hadist 1. Sumber hukum Islam yang ke-2 2. Penjelasan dari ayat-ayat Al- Qur’an yang masih samar. 3. Penjelasan dari ayat-ayat Al- Qur’an yang masih umum. 4. Merinci hukum-hukum dari Al- Qur’an yang global.
o
Ijtihad Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau tentang sesuatu hukum. Namun, ada hal-hal ibadah tidak bisa di ijtihadkan. Beberapa macam ijtihad, antara lain : -Ijma', kesepakatan para-para ulama -Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya -Maslahah Mursalah, untuk kemaslahatan uma -Urf, kebiasaan
UNSUR UNSUR SYARIAH ISLAM 1. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah
SWT (ritual). Ditinjau dari jenisnya, ibadah dibagi menjadi dua, yaitu :
Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan
hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip: a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran
maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya. b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw . Jika melakukan ibadah
bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul saw., maka dikategorikan “Muhdatsatul umur” perkara meng -ada-ada, yang populer disebut bid’ah Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah : c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini
bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri’ . Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat. d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini
adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama d iutus Rasul adalah untuk dipatuhi Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, antara lain Wudhu, Tayammum, Mandi hadats, Adzan, Iqamat, Shalat, Membaca al-Quran, I’tikaf , Shiyam ( Puasa ), Haji, Umrah, Tajhiz al- Janazah
Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu
ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya . Prinsip-prinsip
dalam ibadah ini, ada 4: a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama
Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan. b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul , karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut
nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah, maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bid’ah dhalalah. c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya,
manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat , maka tidak boleh dilaksanakan. d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.
Contohnya adalah: a. Bekerja untuk mencari nafkah b. Tersenyum dengan orang lain c. Tolong menolong sesama d. Menafkahkan harta di jalan Allah
2. Muamalah , yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang de ngan yang
lainnya dalam hal tukar-menukar harta (jual beli dan yang searti), diantaranya : dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan, rampasan perang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah, titipan, jizah, pesanan, dan lain-lain.
3. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang den gan orang lain
dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya), diantaranya : perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak, pergaulan suami istri, mas kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang, dan lain-lain.
4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya : qishsash, diyat,
kifarat, pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan lain-lain.
5. Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), diantaranya : ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), ‘adalah (keadilan), ta’awun (tolong men olong), tasamu (toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial), zi’amah (kepemimpinan) pemerintahan dan lain -lain.
6. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya : syukur, sabar,
tawadlu, (rendah hati), pemaaf, tawakal, istiqomah ( konsekwen), syaja’ah (berani), birrul walidain (berbuat baik pada ayah ibu), dan lain-lain.
7. Peraturan-peraturan lain nya seperti : makanan, minuman, sembelihan, berburu, nazar, pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, mesjid, da’wah, perang,
dan lain-lain.
URGENSI SYARIAH ISLAM o
Individu Bagi tiap individu dengan melaksanakan syariah islam akan meningkatkan ketakwaan dalam diri masing-masing. Selain itu, tiap individu akan memiliki pandangan mendalam dan jernih yang mencakup pemikiran terhadap alam, manusia dan kehidupan serta apa yang ada pada sebelum dan sesudah kehidupan dunia ini. Pandangan ini nantinya akan menumbuhkan perasaan takwa, dan menjadikan aqidahnya sebagai pengontrol tingkah lakunya sehingga tidak akan pernah bertentangan dengan aqidahnya.
o
Keluarga Dengan melaksanakan syariah islam maka keluarga diharapkan dapat menjadi pendidik untuk generasi penerus dan menciptakan suasana yang aman, nyaman dan jauh dari pertikaian.
o
Negara Dalam lingkup Negara, dengan melaksanakan syariah islam Negara akan mampu menjadi bangsa yang maju, bermoral, aman-sejahtera, mendatangkan manfaat bagi bangsa lain, bukan malah mengeksploitasi atau menjajah bangsa lain.
o
Sosial Dari segi sosial, pelaksanaan syariah islam yang sesuai akan menghindarkan dari pertikaian antar kelompok, maupun krisis social yang sering melanda.
o
Dunia Dalam lingkup luas bahkan dunia, Syariah Islam diharapkan menjadi pemecahan masalah dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga mampu menciptakan kehidupan yang berperadaban tinggi, penuh kemakmuran, keadilan, keamanan, bebas dari penindasan-eksploitasi, serta tidak ada lagi penjajahan dan agresi.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Syariah Islam adalah hukum dan aturan yang bersumber dari Al Quran, Hadist, dan Ijtihad yang Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim dari berbagai aspek. Dengan melaksanakan syariah islam, akan dapat memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan. Bahkan, dengan melaksanakan syariah islam akan mengarahkan umat manusia menuju peradaban yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://haditsarbain.wordpress.com (diakses tanggal 5 September 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam (diakses tanggal 5 September 2012) http://quran.ittelkom.ac.id/ (diakses tanggal 7 September 2012) http://media.isnet.org (diakses tanggal 7 September 2012) http://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-ghairu-mhadhah/ (diakses tanggal 7 September 2012)