MAKALAH PENGUMPULAN DAN PEMERIKSAAN SPUTUM
NAMA ANGGOTA ANGGO TA : 1. SUHENDAR (AOAO150792) 2. SUWANDI (AOAO150794) 3. TRISIY TRISIYA AH SUIA SUIATI (AOAO1 (AOAO1507 5079!) 9!) KELAS : "ALAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG PRODI DIII KEPERAWATAN 201!
#A# I PENDAHULUAN
1.1 L$%$& #'$$*+ Menurut paradigma sehat, diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat,
sedangkan yang berpenyakit lekas dapat disembuhkan agar sehat. Untuk sembuh dari penyakit, perlu dilakukan diagnosis penyakit yang diderita dan pengobatan yang tepat. Dalam menentukan diagnosis suatu penyakit, diperlukan beberapa uji laboratorium yaitu pemeriksaan spesimen yang diambil dari pasien. Salah satu tes uji laboratorium yang dilakukam terhadap spesimen guna menentukan penyakit yaitu dengan menggunakan dahak atau sputum. Sputum merupakan bahan yang digunakan sebagai salah satu sampel pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa berbagai macam penyakit tertentu. Pemeriksaan sputum merupakan salah satu pemeriksaan utama khususnya untuk penyakit di paru-paru dan sekitarnya yang dapat dideteksi dengan sputum. Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi, karena kondisi sputum memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. Pemeriksaan sputum juga dapat mendiagnosa apakah suatu pengobatan dapat berhasil atau berjalan dengan lancar maupun sebaliknya.
Pengetahuan tentang
pemeriksaan sputum dan hal-hal yang berkaitan dengan sputum sangat diperlukan oleh seorang analis laboratorium untuk meningkatkan kompetensinya.
1.2 R,-,$* M$$$/
umusan masalah pada makalah ini adalah! a. b. c. d. e.
"pa pengetian dan klasifikasi dari sputum# "pa saja jenis pemeriksaan sputum# $agaimana cara pemeriksaan sputum# "pa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan sputum# $agaimana interpretasi pemeriksaan sputum#
1.3 T,,$* %ujuan dari makalah ini adalah! a. Untuk menegakkan diagnosis dan menentukan klasifikasi&tipe dari sputum. b. Untuk menilai kemajuan dan evaluasi pengobatan. c. Untuk menentukan tingkat penularan.
1
d. Untuk mengetahui hasil pengobatan berhasil dan berjalan dengan lancar atau sebaliknya. 1.4 M$*$$% Manfaat dari makalah ini adalah! a. Manfaat teoritis Sebagai perkembangan bahan masukan atau kajian baru dalam mata kuliah
kebutuhan dasar manusia. b. Manfaat praktis Manfaat bagi institusi • Diharapkan dapat dijadikan bahan literatur 'referensi( pembuatan •
makalah selanjutnya. Manfaat bagi mahasis)a Diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dalam melakukan praktik dalam pemeriksaan sputum.
#A# II ISI
2.1 D'* S,%,-
Sputum adalah cairan yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli. "da juga yang mengartikan sputum 'dahak( adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut. $iasanya juga disebut dengan ecpectoratorian. Sputum yang memenuhi syarat pemeriksaan harus benar-benar dari trakea dan bronki, bukan berupa air ludah.
2
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber,
)arna,
volume
dan
konsistennya
karena
kondisi
sputum
biasanya
memperlihatkan secara spesifik. Proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru. Membran
mukosa
saluran
pernafasan
berespons
terhadap
inflamasi
dengan
meningkatkkan keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Sputum berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. *airan sputum lebih kental dan tidak terdapat gelembung busa di atasnya. Sputum diambil dari saluran nafas bagian ba)ah, sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil dari tenggorokan. Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi hari, karena sputum pagi paling banyak mengandung kuman.
Sputum pagi dikumpulkan sebelum
menggosok gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk membersihkan sisa makanan dalam mulut yang tertinggal. 2.2 P&' T'&'*%,*6$ S,%,-
+rang de)asa normal bisa memproduksi mukus sejumlah ml dalam saluran nafas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernafasan. eadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan 'karena gangguan fisik, kimia)i, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa(, menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun. $ila hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta memba)a sekret mukus yang tertimbun tadi. emudian mukus tersebut akan keluar sebagai sputum. Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, )arna, volume dan konsistensinya, karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. 2.3 K$$ S,%,-
3
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, )arna, volume dan konsistensinya, karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. lasifikasi bentukan sputum dan kemungkinan penyebabnya yaitu! •
Sputum yang dihasilkan se)aktu membersihkan tenggorokan, kemungkinan berasal dari sinus atau saluran hidung, bukan berasal dari saluran nafas bagian
• •
• •
ba)ah. Sputum banyak sekali dan purulen proses supuratif. Sputum yang terbentuk perlahan dan terus meningkat
tanda bronkhitis &
bronkhiektasis. Sputum kekuning-kuningan proses infeksi. Sputum hijau proses penimbunan nanah. /arna hijau ini dikarenakan adanya verdoperoksidase yang dihasilkan oleh PM0 dalan sputum. Sputum hijau ini sering ditemukan pada penderita bronkhiektasis karena penimbunan sputum
• • •
dalam bronkus yang melebar dan terinfeksi. Sputum merah muda dan berbusa tanda edema paru akut. Sputum berlendir, lekat, abu-abu&putih tanda bronkhitis kronik. Sputum berbau busuk tanda abses paru&bronkhiektasis.
2.4 P'-'&$$* S,%,-
Pemeriksaan sputum biasanya diperlukan jika diduga adanya penyakit paru. Membran
mukosa
saluran
pernafasan
merespons
terhadap
inflamasi
dengan
meningkatkan keluaran sekresi yang sering mengandung organisme. Dalam melakukan pemeriksaan sputum perlu diperhatikan dan dicatat volume, konsistensi, )arna dan bau sputum. Pemeriksaan sputum meliputi! ( Pe)arnaan gram, biasanya pemeriksaan ini memberikan cukup informasi tentang organisme yang cukup untuk menegakkan diagnosis presumtif. 1( ultur sputum, mengidentifikasi organisme spesifik untuk menegakkan diagnosis definitif.
Untuk keperluan pemeriksaan ini, sputum harus
dikumpulkan sebelum dilakukan terapi antibiotik dan setelahnya untuk menentukan kemanjuran terapi. 2( $asil %ahan "sam '$%"(, menentukan adanya Mycobacterium tuberculosa yang setelah dilakukan pe)arnaan bakteri ini tidak mengalami perubahan )arna oleh alkohol asam.
4
2.5 "'* P'-'&$$* S,%,-
( Pe)arna gram Pemeriksaan dengan pe)arnaan gram dapat memberikan infotmasi tentang jenis mikroorganisme untuk menegakkan diagnosis presumatif. 1( ultur sputum Pemeriksaan kultur sputum dilakukan untuk mengidentifikasi organisme spesifik guna menegakkan diagnosis definitif. 2( Sensitifitas Pemeriksaan sensitifitas berfungsi sebagai pedoman terapi antibiotik dengan mengidentifikasi antibiotik yang mencegah pertumbuhan organisme yang terdapat dalam sputum. 3( $asil %ahan "sam '$%"( Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan adanya Mycobacterium tuberculosa, yang setelah dilakukan pe)arnaan bakteri ini tidak mengalami perubahan )arna oleh alkohol asam. 4( Sitologi Pemeriksaan sitologi ditujukan untuk mengidentifikasi adanya keganasan 'karsinoma( pada paru-paru. percabangan
Sputum mengandung runtuhan sel dari
trakheobronkhial, sehingga mungkin saja terdapat sel-sel
malignan. Sel-sel malignan menunjukkan adanya karsinoma, tidak terdapatnya sel ini bukan berarti tidak adanya tumor atau tumor yang terdapat tidak meruntuhkan sel. 5( %es kuantitatif Pengumpulan sputum selama 13 sampai 61 jam. Pemeriksaan kualitatif harus sering dilakukan untuk menentukan apakah sekresi merupakan saliva, lendir, pus, atau bukan. 7ika bahan yang diekspektorat ber)arna kuning-hijau biasanya menandakan infeksi parenkim paru 'pneumonia(. Untuk pemeriksaan kualitatif, klien diberikan )adah khusus untuk mengeluarkan sekret. /adah ini ditimbang pada akhir 13 jam. 7umlah serta karakter isinya dicatat dan diuraikan. 2.! $&$ P'-'&$$* S,%,-
( Menyiapkan peralatan a. /adah spesimen steril dengan penutup, b. Sarung tangan disposable 'bila membantu klien(, c. Disinfektan dan alat pengusap, atau sabun cair dan air, d. 8anduk kertas,
5
e. 9abel yang berisi lengkap, f. Slip permintaan laboratorium yang terisi lengkap, dan g. +bat kumur. 1( Melakukan persiapan Menentukan metode pengumpulan dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan. 2( Melakukan pelaksanaan Menjelaskan kepada klien apa yang akan kita lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan dan bagaimana klien dapat bekerja sama.
Mendiskusikan
bagaimana hasilnya adakan digunakan untuk pera)atan atau terapi selanjutnya. Memberikan informasi dan menginstruksikan pada klien. a. %ujuan pemeriksaan, perbedaan antara sputum dan salva, serta cara b. c. d. e.
mendapatkan spesimen sputum. 7angan menyentuh bagian dalam )adah spesimen. Untuk mengeluarkan sputum langsung ke dalam )adah sputum. Untuk menjaga bagian luar )adah agar tidak terkena sputum. *ara memeluk bantal secara kuat pada insisi abdomen bila klien merasa
nyeri saat batuk. f. 7umlah sputum yang diperlukan 'biasanya -1 sendok teh 4- ml(. g. *uci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lain yang sesuai. 3( Memberikan privasi klien 4( Memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan spesimen. a. Membantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk 'misal posisi :o)lertinggi atau semi atau pada tepi tempat tidur atau kursi(.
Posisi ini
memungkinkan ventilasi dan ekspansi paru yang maksimum. b. Meminta klien untuk memegang bagian luar )adah sputum dan untuk klien yang tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar )adah tersebut untuk klien. c. Meminta klien untuk bernafas dalam dan kemudian membatukan sekresi. ;nhalasi yang dalam memberikan udara yang cukup untuk mendorong sekresi keluar dari jalan udara ke dalam faring. d. Memegang )adah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan sputum ke dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan bagian luar )adah.
6
Memasukan
sputum
ke dalam
)adah
akan
mencegah
penyebaran
mikroorganisme ke tempat lain. e. Membantu klien untuk mengulang batuk sampai terkumpul jumlah sputum
f.
yang cukup. Menutup )adah segera setelah sputum berada di dalam )adah. Menutup )adah akan mencegah penyebaran mikroorganisme secara tidak sengaja ke
tempat lain. g. Membersihkan bagian luar dengan disinfektan, bila sputum mengenai bagian luar )adah. $eberapa institusi menganjurkan untuk membersihkan seluruh bagian luar )adah dengan sabun cair dan air dan kemudian mengeringkannya dengan handuk kertas. h. Melepas dan buang sraung tangan.
5( Memastikan klien merasa nyaman. a. Membantu klien untuk membersihkan mulutnya dengan obat kumur, bila dibutuhkan. b. Membantu klien mengambil posisi nyaman yang memungkinkan ekspansi paru secara maksimal, bila diperlukan.
6( Memberi label dan memba)a spesimen ke laboratorium. a. Memastikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip permintaan laboratorium.
%empelkan label dan lampirkan perimintaan laboratorium
pada )adah spesimen.
;dentifikasi dan&atau informasi yang tidak akurat
pada )adah spesimen dapat membuat kesalahan diagnosis atau terapi. b. "tur agar spesimen dikirim segera ke laboratorium atau di dinginkan. ultur bakteri
harus
segera
dimulai
sebelum
organisme
yang
mengkontaminasi tumbuh dan berkembang baik sehingga memberikan hasil positif palsu.
<( Mendokumentasikan semua informasi yang relevan. Mendokumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan klien. Pendokumentasian meliputi jumlah, )arna, konsistensi 'kental, lengket, atau encer(, adanya hemoptisis 'darah pada sputum(, bau sputum, tibdakan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sputum 'misal drainase postural(, jumlah sputum yang dihasilkan secara umum, adanya ketidaknyamanan yang dialami klien.
7
=( Pengambilan Spesimen Pengumpulan sputum yang terbaik adalah sputum pagi hari atau sputum semalam dengan jumlah yang terkumpul sebanyak 2-4 ml setiap )adah penampung sputum. *ara pengambilan sputum ! • Pasien berkumur dengan air garam dahulu, kemudian di beri )adah yang bermulut lebar, mempunyai tutup berulir, suci hama, tidak mudah pecah, tidak bocor, sekali pakai dibuang 'disposible(. Pasien dalam posisi berdiri, jika tidak memungkinkan dapat dengan duduk agak membungkuk. Pagi hari setelah bangun tidur biasanya rangsangan batuk sangat kuat, tetapi penderita di anjurkan untuk menahanya dan menarik nafas dalam-dalam. emudian segera di suruh batuk sekuat-kuatnya sehingga merasakan dahak yang dibatukkan keluar dari tenggorokan. Sputum yang keluar di tampung dalam )adah yang di sediakan, mulut )adah penampung dibersihkan dari tetesan dahak lalu di tutup. /adah diberi label yang yang berisi nama, alamat, •
tanggal pengambilan serta nama pengirim. Pembuatan Sediaan Pembuatan Preparat >elas kaca di beri nomor kode, nomor pasien, nama pasien, pada sisi kanan kaca obyek baru. Pilih bagian sputum yang kental, )arna kuning kehijauan, ada pus atau darah, ada perkejuan.
"mbil sedikit bagian
tersebut dengan menggunakan ose yang sebelumnya dibakar dulu sampai pijar, kemudian didinginkan. atakan diatas kaca obyek dengan ukuran ? 1-2 cm.
8apusan sputum yang dibuat jangan terlalu tebal atau tipis.
eringkan dalam suhu kamar. kedalam botol
berisi
+se sebelum dibakar dicelupkan dulu
campuran alkohol 6@ dan
pasir
dengan
perbandingan 1 ! dengan tujuan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose 'untuk mencegah terjadinya percikan atau aerosol pada )aktu ose dibakar yang dapat menularkan kuman tuberkulosis(.
ekatkan&fiksasi
dengan cara melakukan mele)atkan preparat diatas lidah api dengan cepat sebanyak 2 kali selama 2-4 detik. Setelah itu sediaan langsung di)arnai -
dengan pe)arna Aiehl 0eelsen. Pembuatan Aiehl 0eelsen
8
Pada dasarnya prinsip pe)arnaan mycobacterium yang dinding selnya tahan asam karena mempunyai lapisan lemah atau lilin sehingga sukar ditembus cat. +leh pengaruh phenol dan pemanasan maka lapisan lemak dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada pengecatan Aiehl 0eelsen setelah $%" mengambil )arna dari basic fuchshin kemudian dicuci dengan air mengalir, lapisan lilin yang terbuka pada )aktu dipanasi akan merapat kembali karena terjadi pendinginan pada )aktu dicuci. Se)aktu dituangi dengan asam sulfat dan alkohol 6@ atau 8*; alkohol, )arna merah dari basic fuchsin pada $%" tidak akan dilepas&luntur.
$akteri yang tidak
tahan asam akan melepaskan )arna merah, sehingga menjadi pucat atau tidak be)arna. "khirnya pada )aktu dicat dengan Methylien $lue $%" tidak mengambil )arna biru dan tetap merah, sedangkan bakteri yang •
tidak tahan asam akan mengambil )arna biru dari Methylien $lue. *ara Pengecatan $asil %ahan "sam 9etakkan sediaan diatas rak pe)arna, kemudian tuang larutan *arbol :uchsin sampai menutupi seluruh sediaan. Panasi sediaan secara hati-hati diatas api selama 2 menit sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih. $iarkan selama 4 menit 'dengan memakai pinset(. *uci dengan air mengalir, tuang 8*9 alkohol 2@ 'alcohol asam( sampai )arna merah dari fuchsin hilang. %unggu 1 menit. *uci dengan air mengalir, tuangkan larutan Methylen $lue ,@ tunggu -1 detik.
•
*uci dengan air mengalir, keringkan di rak
pengering. *ara Melakukan Pemeriksaan Setelah preparat ter)arnai dan kering, dilap bagian ba)ahnya dengan kertas tissue, kemudian sediaan ditetesi minyak
imersi dengan tetes diatas
sediaan. Sediaan dibaca mikroskop dengan perbesaran kuat. Pemeriksaan dimulai dari ujung kiri dan digeser ke kanan kemudian digeser kembali ke kiri 'pemeriksaan system benteng(. Diperiksa lapang pandang 'kurang lebih menit(. Pembacaan dilakukan secara sistematika, dan setiap lapang pandang dilihat, kuman $%" ber)arna merah berbentuk batang lurus atau •
bengkok, terpisah, berpasangan atau berkelompok dengan latar belakang biru. Pembacaan hasil pemeriksaan Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan sputum dilakukan dengan menggunakan skala ;nternational Union "gainst %uberculosis ';U"%(.
9
Pemeriksaan sputum untuk $asil %ahan "sam '$%"( biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap sputum se)aktu, sputum pagi dan sputum se)aktu 'SPS(.
8asil yang positif ditandai dengan sekurang-kurangnya 1 dari 2
spesimen sputum se)aktu, sputum pagi dan sputum se)aktu adalah positif ditemukannya $asil %ahan "sam '$%"(. Pemeriksaan mikroskopis $%" ini digunakan untuk membantu diagnosis penyakit tuberkulosis. Metode yang dipakai ini biasanya dengan pengecatan langsung 'metode pe)arnaan Aiehl 0elsen(, dan metode penghitungan $%" dengan skala ;U"% yaitu dalam lapang pandang tidak ditemukan $%" disebut negatif. Ditemukan! a. -= $%" dalam lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan. b. -== $%" dalam lapang pandang disebut ? atau '?(. c. - $%" dalam lapang pandang disebut ?? atau '1?(. d. B $%" dalam lapang pandang disebut ??? atau '2?(. 2.7 H$/$ 6$*+ P'&, D'&/$%$* 8$$- P'-'&$$* S,%,-
Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar. /aktu yang diperlukan untuk pengambilan sputum adalah 2 kali pengambilan sputum dalam 1 kali kunjungan, yaitu Sputum se)aktu 'S( yaitu ketika penderita pertama kali datang, Sputum pagi 'P( yaitu keesokan harinya ketika penderita datang lagi dengan memba)a sputum pagi 'sputum pertama setelah bangun tidur(, dan Sputum se)aktu 'S(, yaitu saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta mengeluarkan sputumnya lagi. Pengambilan sputum pada pasien tidak boleh menyikat gigi.
"gar sputum
mudah dikeluarkan, dianjurkan pasien mengonsumsi air yang banyak pada malam sebelum pengambilan sputum. Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk berkumur-kumur dengan air dan pasien harus melepas gigi palsu 'bila ada(. Sputum diambil dari batukkan pertama 'first cough(. *ara membatukkan sputum dengan %arik nafas dalam dan kuat 'dengan pernafasan dada( batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut )adah penampung. /adah penampung berupa pot steril bermulut besar dan berpenutup 'Scre) *ap Medium(. Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah air liur&saliva, maka pasien harus mengulangi membatukkan sputum.
10
Sebaiknya pilih
sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti darah dan unsur-unsur lain. $ila sputum susah keluarkan lakukan pera)atan mulut. Pera)atan mulut dilakukan dengan obat glyseril guayakolat 'eCpectorant( 1 mg atau dengan mengonsumsi air teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum. %eknik lain untuk mengeluarkan sputum bila sputum juga tidak bisa didahakkan, sputum dapat diambil secara!
a. "spirasi transtracheal 'transtracheal aspirasi atau cuci transtracheal(. %eknik
untuk
mengumpulkan
sampel
dari
eksudat
bronkial
untuk
pemeriksaan histologis dan mikrobiologi. Sebuah jarum dimasukkan melalui kulit di atasnya trakea dan melalui ligamentum krikotiroid. Sebuah kateter dimasukkan ke dalam trakea dan diteruskan ke tingkat bifurkasi trakea.
;ndikasinya
adalah! ;njeksi
%ranstracheal
untuk laringoskopi
dilakukan
terjaga,
untuk
serat
memblokir
optik
saraf
dan atau
laring
intubasi
berulang retrograd.
Penghapusan tanggapan gag refleks atau hemodinamik untuk laringoskopi atau bronkoskopi. Digunakan untuk membantu menghindari alsava seperti tegang yang dapat mengikuti yang lain EterjagaE intubasi 'pasien dibius dan ventilasi spontan(.
b. $ronchial lavage '$ronchoalveolar lavage( $ronchoalveolar
lavage
'$"9(
merupakan
prosedur
medis
dimana
bronkoskop dile)atkan melalui mulut atau hidung ke paru-paru dan cairan yang disemprotkan ke bagian kecil
dari
mendiagnosa penyakit paru- paru.
paru-paru.
$iasanya
dilakukan untuk
Secara khusus, umumnya digunakan untuk
mendiagnosa infeksi pada orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh, pneumonia pada orang pada ventilator, beberapa jenis kanker paru-paru, dan jaringan paru pada paru-paru 'penyakit paru interstitial(. cara paling umum untuk sampel komponen cairan lapisan epitel 'F9:( dan untuk menentukan komposisi protein saluran udara paru, dan sering digunakan dalam penelitian imunologi sebagai sarana sel sampling atau tingkat patogen di paru-paru. *ontoh ini termasuk sel % dan tingkat populasi virus influenGa. c. 9ung biopsy $iopsi paru adalah prosedur untuk mendapatkan sampel kecil jaringan paru paru untuk pemeriksaan. dapat dikirim
ke
7aringan biasanya diperiksa di ba)ah mikroskop, dan
laboratorium
mikrobiologi
11
untuk
kultur.
Pemeriksaan
mikroskopis dilakukan oleh ahli patologi. tubuh untuk pemeriksaan laboratorium.
$iopsi adalah pengambilan jaringan
Pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan
untuk mendeteksi adanya penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum melakukan transplantasi organ.
esiko yang dapat ditimpulkan oleh kesalahan
proses biopsi adalah infeksi dan pendarahan. 7aringan yang akan diambil untuk biopsi dapat berasal dari bagian tubuh manapun, di antaranya kulit, perut, ginjal, hati dan paru- paru. 2. I*%'&&'%$ P'-'&$$* S,%,-
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, )arna, volume, dan konsistensinya karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. ;nterpretasi untuk penyakit %$*, berdasar hasil pemeriksaan sputum '$%"(, %$ paru dibagi atas!
( %uberkulosis paru $%" '?( adalah! a. Sekurang-kurangnya 1 dari 2 spesimen sputum menunjukkan hasil $%" positif. b. 8asil pemeriksaan satu spesimen sputum menunjukkan $%" positif dan kelainan radiologik menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif. c. 8asil pemeriksaan satu spesimen sputum menunjukkan $%" positif dan biakan positif. 1( %uberkulosis paru $%" '-( adalah! a. 8asil pemeriksaan sputum 2 kali menunjukkan $%" negatif, gambaran klinik dan kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif. b. 8asil pemeriksaan sputum 2 kali menunjukkan $%" negatif dan biakan M. tuberculosis positif. 2.9 M$*$$% 8$& S,%,-
Pemeriksaan sputum bersifat mikroskopik dan penting untuk diagnosis etiologi berbagai penyakit pernapasan. Pemeriksaan mikroskopik dapat menjelaskan organisme penyebab penyakit pada berbagai pneumonia bacterial, tuberkulosa, serta berbagai jenis infeksi jamur. Pemeriksaan sitologi eksfoliatif pada sputum dapat membantu diagnosis karsinoma paru-paru. Sputum dikumpulkan untuk pemeriksaan dalam mengidentifikasi organisme patogenik dan menentukan apakah terdapat sel-sel malignan atau tidak.
12
"ktifitas ini juga digunakan untuk menkaji sensitivitas 'di mana terdapat peningkatan eosinofil(. Pemeriksaan sputum secara periodik mungkin diperlukan untuk klien yang mendapat antibiotik, kortikosteroid, dan medikasi imunosupresif dalam jangka panjang, karena preparat ini dapat menimbulkan infeksi oportunistik.
Secara umum, kultur
sputum digunakan dalam mendiagnosis untuk pemeriksaan sensitivitas obat dan sebagai pedoman pengobatan.
7ika sputum tidak dapat keluar secara spontan, klien sering
dirangsang untuk batuk dalam dengan menghirupkan aerosol salin yang sangat jenuh, glikol propilen yang mengiritasi, atau agen lainnya yang diberikan dengan nebuliGer ultrasonik.
13
#A# III PENUTUP
3.1 K'-,$*
Sputum 'dahak( adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut. $iasanya juga disebut dengan ecpectoratorian. Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru.
Membran mukosa saluran
pernafasan berespons terhadap inflamasi dengan meningkatkan keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar.
Sputum yang dikeluarkan oleh
seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, )arna, volume, dan konsistensinya karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri.
3.2 S$&$*
Pengambilan spesiemen berupa sputum biasanya digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang terdapat di saluran pernafasan, maka dari itu perlu dilakukan uji laboratorium dengan prosedur yang tepat. Dalam uji laboratorium pemeriksaan sputum diharapkan dapat menjelaskan dengan tepat mengenai gangguan atau penyakit dalam saluran pernafasan yang diderita oleh pasien.
14
DATAR PUSTAKA
Departemen esehatan epublik ;ndonesia. 11. Pedoman 0asional Penanggulangan %uberkulosis. *etakan e-<. 7akarta. Dinas esehatan Propinsi 7a)a %imur. >andasoebrata, . =<3. Penuntun 9aboratorium linik. Fdisi e-4. 7akarta. Penerbit Dian akyat. Aulkifli, ". dan ". $ahar. 15. %uberkulosis Paru, $uku "jar ;lmu Penyakit Dalam. 7akarta. U;.
15