PERANAN KESENIAN TRADISIONAL DALAM DALAM PENYEBARAN DAKWAH ISLAM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam yang diampu oleh Prof. Dr. H. Momod Abdul Somad, M. Pd.
Disusun oleh: Adam amadhan Dina Dina Sofa Sofa Ind Indrian rianaa *ihan Marselina +uana id-an Shiddi
!"#$%&'"( !"#$ !"#$") ")$$ $$(( !"#$%$"( !"#$$#/(
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji Puji dan dan syuk syukur ur kami kami panj panjat atka kann keha kehadi dira ratt Allah llah S01 S01, yang yang tela telahh melimpahkan rahmat dan karunia23ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makala makalahh yang yang berjud berjudul ul “ Peranan Keen!an Tra"!!#na$ "a$a% Pen&e'aran Adapunn tujua tujuann dari dari pembua pembuatan tan makala makalahh ini yaitu yaitu sebaga sebagaii Da()a* Da()a* I$a%+ I$a%+. Adapu pemenuhan tugas tugas mata kuliah Seminar Seminar Pendidikan Agama Islam. Penulis Penulis menyadari menyadari bah-a dalam pembuat pembuatan an makalah makalah ini banyak banyak pihak yang turut membantu. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengu4apkan terima terimakas kasih ih kepad kepadaa semua semua pihak pihak yang yang telah telah memban membantu tu dalam dalam penye penyeles lesaia aiann makalah ini, u4apan u4apan terimakasih, penulis sampaikan kepada: kepada: ". kedua kedua orang tua tua yang telah telah memberik memberikan an do5a dan dan dukungan dukungan baik baik se4ara se4ara moral maupun material6 '. Prof Prof.. Dr. Dr. H. Momo Momodd Abdul bdul Soma Somad, d, M. Pd. Pd. sela selaku ku dosen dosen peng pengam ampu pu mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam6 ). dan semua semua pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu dalam dalam pembua pembuatan tan makala makalahh ini baik baik se4ara langsung maupun tidak langsung. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pemba4a umumnya.
+andung, " 7ktober 7ktober '$"& '$"&
1
Pen,$!
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN -UDUL KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR ..................//////////////....... ..................//////////////.......
i
DAFTAR ISI /////////////////......................../ ii BAB I PENDAHULUAN .............................................. ..................................................................... .............................. ....... "
"." 8atar +elakang ............................................. .................................................................... .................................. ........... " ".' umusan umusan Masalah Masalah .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ..... ' ".) Manfaat Penulisan ........................................... .................................................................. ............................... ........ ' BAB II KA-IAN TEORI TEORI .............................. ..................................................... .............................................. ....................... '." Dak-ah Dak-ah 9999999999999. 9999999999999...... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... )
'.' esenian esenian 1radiso 1radisonal nal 99999999999 999999999999999.. 9999....... ........ ... "; '.) Pembahasa Pembahasann 9999999.... 9999999......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... ......... '" BAB III PENUTUP ....................... .............................................. .............................................. ....................................... ................ 2
)." esimpulan ....................... .............................................. .............................................. ..................................... .............. '; )." Saran 99.................... 99........................................... .............................................. ........................................... .................... '; DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ............................................ ................................................................... ...................................... ............... 0
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Laar Be$a(an3 Dak-ah pada
hakekatnya adalah upaya untuk menumbuhkan ke4enderungan dan ketertarikan menyeru sesorang kepada ajaran agama islam pada apa yang diserukan. Dak-ah tidak hanya terbatas pada aktifitas lisan semata tetapi meliputi aktifitas manusia, dak-ah tidak hanya dilakukan oleh seirang ustad< atau mubaligh tetapi dak-ah dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat sebagai penghuni alam semesta. egiatan dak-ah dapat berjalan se4ara efektif dan efisien bila menggunakan 4ara24ara yang tepat dalam penyampaian ajaran2ajaran Allah S01. Salah satu aspek yang bisa ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal media dak-ah, karena media dak-ah merupakan kegiatan yang bersifat uni=ersal yang menjangkau semua sisi kegiatan manusia. Dak-ah dan seni pada hakekatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berprilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat mengubah kepribadian baik se4ara indi=idu maupun se4ara keseluruhan. +anyak hal yang dapat dipergunakan sebagai media dak-ah, salah satu diantaranya melalui kesenian yang mempunyai daya tarik dan nilai tersendiri, yang terdiri dari -ayang, tari, dan lukisan. Seni pada a-alnya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. De-asa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bah-a masing2masing indi=idu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bah-a seni adalah proses dan produk dari memilih medium !media(, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai2nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi le-at medium itu, untuk menyampaikan baik keper4ayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan 4ara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis 1
pedoman sudah mun4ul untuk mengungkap gagasan tertentu le-at simbolisme dan bentuk. esenian adalah salah satu unsur kebudayaan yang keberadaannya sangat diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. esenian merupakan sesuatu yang hidup senafas dengan mekarnya rasa keindahan yang tumbuh dalam sanubari manusia dari masa ke masa dan hanya dapat dinilai dengan ukuran rasa. Seni di4iptakan untuk melahirkan gelombang kalbu rasa keindahan dan merupakan kreasi bentuk2bentuk simbolis dari perasaan manusia. Sementara itu menurut i4hard 8. Anderson6 seni mempunyai sifat umum yang dapat dijumpai dimanapun. Sifat2sifat tersebut adalah sebagai berikut: ". Mempunyai arti yang bermakna budaya, seperti menjadi sarana hubungan dengan kekuatan adikodrati, menjadi sarana komunikasi dan pendidikan, '. Memperlihatkan gaya, yaitu gaya yang dipandang sebagai tradisi milik bersama dalam suatu kebudayaan dan sebagai tanda agar seni dapat menyampaikan arti, ). Memerlukan kemahiran khusus untuk menghasilkan suatu karya seni sehingga seorang seniman dapat dibedakan dari orang de-asa. 1.2.
R,%,an Maa$a* a. +agaimana gambaran umum desa *elekong> b. +agaimana peran -ayang golek dalam penyebaran dak-ah> 4. +agaimana peran lukisan dan kaligrafi dalam penyebaran dak-ah>
1..
Man4aa Pen,$!an a. Mengetahui gambaran umum desa *elekong6 b. Mengetahui peran -ayang golek dalam penyebaran dak-ah6 4. Mengetahui peran lukisan dan kaligrafi dalam penyebaran dak-ah.
BAB II KA-IAN TEORI 2.1 Da()a* a. Pengertian Dak-ah Ditinjau dari segi bahasa ? Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau ajakan. +entuk perkataan tersebut dalam +ahasa Arab disebut mushdar. 2
Sedangkan bentuk kata kerja ! fi’il)nya aalah berarti: memanggil, menyeru atau mengajak ! Da’a,Yad’u,Da’watan (. 7rang yang berdak-ah biasa disebut dengan Da’I dan orang yang menerima dak-ah disebut dengan Mad’u.i. Dak-ah merupakan fenomena keagamaan yang bersifat ideal normatif sekaligus juga merupakan fenomena sosial yang rasional, a4tual dan empiris sebagai sunatullah. *utru itu dak-ah berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut sejalan dengan pandangan bah-a dak-ah merupakan amal saleh !syariah dan akhlak( yang bersumberdari iman !aidah(, tak-a !apresiasi ke2 1uhanan( dan Islam !penyerahan diri( yang harus dilaksanakan sesuai sunatullah yang dipahami dalam bentuk ilmu pengetahuan. Dalam pengertian istilah dak-ah diartikan sebagai berikut: 1. Prof. 1oha @ahya 7emar menyatakan bah-a dak-ah Islam sebagi upaya mengajak umat dengan 4ara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah 1uhan untuk kemaslahatan di dunia dan di akhirat. 2. Syaikh Ali Makhfud<, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dak-ah sebagai berikut: dak-ah Islam yaitu6 mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk !hidayah(, menyeru mereka berbuat kebaikan dan men4egah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. . Ham
3
Dari definisi2definisi tersebut, meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan, tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapatlah diambil kesimpulan2kesimpulan sebagai berikut: ". Dak-ah menjadikan perilaku Muslim dan menjalankan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus didak-ahkan kepada seluruh manusia, yang dalam prosesnya melibatkan unsur: da’I ( subjek(, maaddah !materi(, thoriqoh !metode(, washilah !media(, dan mad’u !objek( dalam men4apai maqshid ! dak-ah yang melekat dengan tujuan islam yaitu men4apai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. '. Dak-ah juga dapat dipahami dengan proses internalisasi, transmisi, dan difusi ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat. ). Dak-ah menggandung arti panggilan dari Allah S-t. Dan asulullah Sa-. ntuk umat manusia agar per4aya kepada jaran Islam dan me-ujudkan ajaran yang diper4ayainya itu dalam segala segi kehidupannya. b. e-ajiban dan rgensi Da5-ah +erda5-ah adalah melaksanakan amar ma5ruf dan nahi munkar, dan ini adalah salah satu ke-ajiban setiap muslim dimanapun mereka berada menurut kemampuannya. *uga merupakan ke-ajiban ummat Muslim keseluruhan. Allah berfirman : O FJ OQRQ O FT OU J K V O J K cJ OF X BC O B Y OU Z OQ O [FQ \ OJ ]^ F X O Q _ ` Z OQ O F O BW Z O _ R L T U _F V T OJ Q O E FG J K L N F WO X “ Adakanlah diantara kamu ummat yan M!na"ak k!#ada k!$aikan, m!nyuruh m!n!r"akan k!$a"ikan, m!laran k!munkaran. M!r!ka itulah oran%oran yan $!runtun.
! .S ) Ali Imran : "$# (.
1idak hanya dalam Al uran, dalam Hadis asul SA0 +ersabda : X]ZK \R NJQ .qEq vZ LJ Xw x]vEq vZ LJ Xw xz^ z{E KTU_ |R} V_ “ &aran sia#a yan m!lihat diantara kamu k!munkaran, maka h!ndaklah iya m!nu$ahnya ( m!n'!ahnya ) d!nan tanannya a#a$ila ia tidak sanu#, maka d!nan lidahnya a#a$ila ia tidak sanu#, maka
4
d!nan lidahnya, a#a$ila ia tidak sanu#, maka d!nan hatinya, dan itulah s!l!mah l!mahnya iman. ! H.. Muslim (.
Dengan dalil dalil tersebut, jelaslah -ajibnya hukum berdak-ah menurut ukuran kesanggupan kita dan juga menjelaskan bah-a agama islam adalah agama Dak-ah. ita sudah maklum bah-a melaksanakan yang -ajib akan mendapatkan ganjaran pahala dan kalau ditinggalkan akan berdosa. 7leh kerena itu, marilah kita perjuangkan agama kita. +etapapun baiknya suatu ide jika tidak dikembangkan, maka ide tadi akan tinggal terkatung terkatung. Ide yang baik perlu dipublikasikan lebih banyak agar dikenal oleh yang berkepentingan. Sejarah perkembangan Agama 1auhid menunjukkan bah-a kebenaran yang diturunkan Allah terus menerus dapat berkembang dengan baik, disebarluaskan melalui Da5-ah oileh para 3abi, asul, lama dan Muballig. asulullah Muhammad SA0, telah nyata memba-a mu5ji
4. uang 8ingkup Ilmu Dak-ah Ilmu Dak-ah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berdak-ah atau mensosialisasikan ajaran Islam kepada objek dak-ah !masyarakat( enga berbagai pendekatan agar nilai2nilai ajaran Islam dapat direalisasikan dalam realitas kehidupan, dengan tujuan agar mendapat ridha Allah S-t. Agar ter4apai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat. Pada pemahaman seperti ini maka Ilmu ilmu Sosial, hal ini dikarenakan teori2teori dak-ah yang hendak dibangun merupakan produk generalisasi dari fenomena sosial. Dengan demikian bah-a, dengan sendirinya Ilmu Dak-ah merupakan bagian dari Ilmu2ilmu Sosial, yang dirumuskan dan
5
dikembangkan dengan mengikuti norma2norma ilmiah dari Ilmu2ilmu Sosial, se4ara empiris, sistematis, dan logis. Disiplin ilmu Dak-ah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua: Ilmu Dak-ah Dasar dan Ilmu Dak-ah 1erapan. Ilmu Dak-ah Dasar merupakan 4abang Ilmu Dak-ah yang memberikan kerangka teori dan metodologi dak-ah islam. Sedangkan Ilmu Dak-ah 1erapan berusaha memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dak-ah Islam.Ilmu Dak-ah Dasar berfungsi memberikan daar2dasar teoritis dan metodologis keahlian dak-ah. ~ungsi Ilmu Dak-ah 1erapan adalah memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dak-ah islam. •abang dari ilmu dak-ah dasar meliputi 4abang24abang ilmu dak-ah yang memberikan prinsip2prinsip, paradigma, kerangka teoritis, sistem dan metodologi dak-ah. •abang24abang yang dimaksud antara lain adalah epistemologi dak-ah, filsafat dak-ah, sistem dak-ah, manajemen dak-h, psikologi dak-ah, sosiologi dak-ah, metodologi penelitian dak-ah, sejarah dak-ah, dan lain2lain. Disamping hal tersebut bah-a Ilmu Dak-ah juga melingkupi pembahasan tentang: ". Materi dak-ah !maaddah al%Dakwah (6 yang meliputi bidang akidah, syariah !ibadah dan mu5amalah( dan Akhlak. esemua materi dak-ah ini bersumber dari Al2ur5an, As2Sunnah asulullah Sa-, hasil ijtihad ulama, sejarah perdaban Islam. '. Subjek Dak-ah ! Da’i( orang yang aktif melaksanakandak-ah kepada masyarakat. Da5i ini ada yang melaksanakan dak-ahnya se4ara indi=idu ada juga yang berdak-ah se4ara kolektif melalui organisasi. ). 7bjek Dak-ah ! Mad’u(6 adalah masyarakat atau orang yang didak-ahi, yakni diajak ke jalan Allah agar selamat dunia dan akhirat. Masyarakat sebagai objek dak-ah sangat heterogen, misalnya ada masyarakat yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang, pega-ai, buruh, artis, anggota legislatif, eksekutif, karya-an, dan lainnya. +ila kita melihat dari aspek georafis, masyarakat itu ada yang tinggal di kota, desa, pegunungan, pesisir bahkan ada juga yang tinggal di pedalaman. +ila dilihat dari aspek agama, maka mad’u yang Musli€mukmin, kafir, munafik, musyrik, dan lain sebagainya.
6
#. Metode Dak-ah !*hariqoh al Dakwah (6 yaitu 4ara atau strategi yang harus dimiliki oleh da5I dalam melaksanakan akti=itas dak-ahny. Metode Dak-ah ini se4ara umum ada tiga berdasarkan Al2ur5an surat An23ahl6 "'%, yaitu6 Metode +il Hikmah, Metode Mau5i
d. 1ujuan Dak-ah Dak-ah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka men4apai suatu tujuan tertentu. 1ujuan ini dimaksudkan untuk pemberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dak-ah. Sebab tanpa tujuan yang jelas seluruh akti=itas dak-ah akan sia2sia !tiada artinya( !Syukir, ";): #(. +erikut merupakan tujuan dak-ah : ". Mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju 4ahaya yang terang benderang. 1ujuan ini didasarkan pada firman Allah dalam .S. al2 +aarah€': '%/, ? JK L ƒ ]„ OJ FQ OR KQ „G O… O V OZ†F„J KQ O } FB„U ‡JK c„J OF F]„ OE ˆ ‡ JK V O„_F L Y ‰ K Z KB„U _ OŠ V OZ†F„J K ‹ B‚] F ‡ J FQ O Œ ‡ JK cJ OF} FBU ‡JK V O F QR F] OE ˆ Z O ]Y OF L } F]U JK Ž X O QJ F] O _F L Y OB‰ ]C OR N F O
7
? Allah !lindun
oran%oran yan $!riman, Dia m!n!luarkan
m!r!k dari k!!la#an (k!kafiran)
k!#ada 'ahaya (iman). Dan
oran%oran kafir, #!lindun%#!lindunnya adalah s!tan, yan m!n!luarkan m!r!ka dari 'ahaya k!#ada k!!la#an (k!kafiran). M!r!ka itu adalah #!nhuni n!raka, m!r!ka k!kal di dalamnya.
Pada ayat sebelumnya disebutkan bah-a seseorang yang ingkar pada 1hagut dan beriman kepada Allah, maka ia berpegang pada tali yang amat kuat dan tidak akan putus, tujuan dak-ah tersebut sangat sejalan dengan pengertian dak-ah yang dikemukakan oleh +akhyul h‘l’ dalam karyanya *ad/kirat al%Du’0t, yaitu dak-ah adalah memindahkan manusia dari suatu situasi ke situasi yang lain.1entunya dari situasi negatif ke situasi positif atau dari yang positif kepada yang lebih positif lagi. '. Menegakkan fitrah insaniyah 8andasan teologis tujuan ini adalah .S. al2‘m€)$: )$ F ]G ™UFš O V FZ “EJ FN O FJ FŒK ” O O ‹FJ K FŒK O O Y O‰ O J F OZFq – O —O ]Y O OE WO ˜ L „„ “ OJ K V Z “JK N Q O L ›F` O O O ]U JK O O F E TF Q O X O B OE \ Z O —O ˜ F ]U JK Oœ O… OR V
“Maka hada#kanlah
wa"ahmu d!nan lurus k!#ada aama
(Allah), (t!ta#lah atas) fitrah Allah
yan t!lah
m!n'i#takan
manusia m!nurut fitrah itu. *idak ada #!ru$ahan #ada fitrah Allah. (Itulah)
aama yan lurus, t!ta#i k!$anyakan manusia tidak
Menurut Muhammad Asad, terma fithrah berarti ke4ondongan alami, melukiskan kemampuan intuitif untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, yang haq dengan yang $athil , hingga makna keesaan dan eksistensi 1uhan. m!n!tahui.”
). Memoti=asi untuk beriman Dak-ah bertujuan untuk mengantarkan obyek dak-ah ! mad’1( untuk beriman kepada Allah dan mengesakan23ya. Dalam bingkai akidah islamiyah dikenal dua pengesaan kepada Allah. !rtama, pengesaan Allah dalam arti meyakini bah-a pen4ipta alam semesta dan segala isinya adalah Allah S01. Pengesaan seperti ini disebut 8
tauh2d ru$1$iyah. -!dua, pengesaan
Allah dalam arti hanya tunduk, taat dan pasrah kepada2 3ya. Pengesaan ini disebut tauh2d ul1hiyah atau tauh2d il0hiyah. Dasar tujuan dak-ah ini adalah firman Allah dalam .S. al2~ath€#;: ;2. “ q O_ Q O K™F]ž O Ÿ O ]U OE zQ › “B O„„ – Q O zQ} ¢ “„„\O – Q O FFB„„ J } OQ O Œ F ]„^F KBU _F£ J F!¡( K ™Z†F OQ O K ™ O } OR ] F !¦( ¤FORQ O ¥™ OT ^ zBC q “v O – Q O( “3!sunuhnya -ami m!nutus kamu s!$aai saksi,
#!m$awa
$!rita !m$ira dan #!m$!ri #!rinatan, su#aya kamu $!riman k!#ada
Allah
dan
4asul%5ya,
m!m$!sarkan%5ya. Dan $!rtas$ih
m!nuatkan
(aama)%5ya,
k!#ada%5ya di waktu #ai dan
#!tan.
3ilai dan aspek dak-ah dalam ayat ini ter-akilkan dalam fungsi rasul sebagai pemba-a berita gembira ! mu$asysysiran( dan pemberi peringatan !na/2ran(. Sementara ungkapan ? litu’min1 $ill0hi wa ras1lih yang men4erminkan tujuan dak-ah yang akan di4apai, yaitu agar manusia memper4ayai 1uhan dan asul23ya dengan iman yang baik, keimanan yang tegak di atas keyakinan, tidak mengandung persangkaan dan keraguan. Dak-ah mendorong orang agar beriman dengan sebenar2benarnya. •iri24iri orang beriman seperti ini antara lain apabila disebut nama Allah hatinya gemetar, jika diba4akan ayat2ayat Allah imannya bertambah, dan berta-akkal kepada Allah. Di samping itu, mereka mendirikan salat dan menafkahkan sebagian re
9
#.
Memoti=asi Antuk +eribadah
Dak-ah juga bertujuan untuk mendorong dan memoti=asi orang agar beribadah kepada 1uhannya. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam .S. al2+aarah€': '" O |†FJ K L T ^ } O KQ q WK ˜ ¨©( X O B – O L T E \ OOJ L T E Fq › O V _F V O Z†FJ KQ O L T OOE ]U JK ]Y OZ ‡OR ]Z O “Hai manusia s!m$ahlah *uhanmu yan t!lah m!n'i#takanmu dan oran%oran yan s!$!lummu, aar kamu $!rtakwa.”
Al21habathaba5’ mengemukakan munasabah ayat ini sebagai berikut. " ayat terdahulu menjelaskan posisi tiga kelompok yaitu orang saleh yang selalu mendapat petunjuk dari 1uhan, orang kafir yang hati, telinga dan matanya tertutup, dan orang munafik yang terdapat penyakit dalam hatinya dan Allah menambah penyakit tersebut, sehingga mereka bisu tuli. Pada ayat ini, Allah memanggil manusia untuk menjadi hamba yang baik, menyembah23ya, bukan terhadap orang kafir dan munafik tetapi kepada orang2orang saleh yang bertak-a kepada Allah S01. Dari penggalan ayat ? y0 ayyuha al%n0s u’$ud1 ra$$akum, diperoleh informasi tentang ajakan€dak-ah kepada manusia untuk beribadah. Ibadah ini sangat fundamental dalam Islam, antara lain ia merupakan manifestasi tujuan pen4iptaan !.S. al2D<§riy§t€%": %&(, sebagai ke-ajiban !.S. al2+aarah€': '"( dan tanda syukur !.S. al2 a-tsar€"$;:"2)( kepada Allah S01., sebagai Pen4ipta manusia, bahkan sebagai kebutuhan mendasar manusia. Ibadah sangat rele=an dengan dak-ah, karena ia dapat berfungsi sebagai materi dan media dak-ah itu sendiri. Sesudah Allah mengajak manusia untuk beribadah kepada23ya pada ayat tersebut, maka dalam ayat berikutnya, Allah S01. menerangkan sebagian dari rahmat dan karunia23ya sebagai landasan argumen di balik perintah beribadah. Ayat berikutnya juga memuat larangan mempersekutukan 1uhan dengan sesuatu, karena
10
hanya Dia2lah satu2satunya yang men4iptakan manusia dan menyiapkan fasilitas kehidupan. Dak-ah dengan ajakan untuk beribadah ini juga terlihat dalam tahapan dak-ah yang dilakukan oleh Muad< bin *ab§l ketika diutus ke @aman sebagaimana diperintahkan asul dalam salah satu hadisnya. asulullah berkata kepada Mua5d< bin *ab§l sebelum beliau melepasnya ke @aman: 3!sunuhnya!nkau #!nduduknya
Ahl al%-ita$.
dakwahilah
m!r!ka
ikam!r!ka
m!r!s#on
m!r!ka
akanm!ndatani
$ahwa
ika
untuk
kamu
n!!ri
t!lah
m!nikrarkan
sam#ai k! sana,
kalimat
dakwahmu,makasam#aikanlah
Allah
m!wa"i$kan
yan
syahadat. k!#ada
k!#ada m!r!ka
salat
limawaktu s!hari s!malam. ika m!r!ka m!naati #!rintah ini, sam#aikanlah k!#ada m!r!ka
/akat
yan
m!r!ka$ahwa diam$il
Allahm!wa"i$kank!#ada
dari
orankaya
untukdi
distri$usikan k!#ada oranmiskin di antara m!r!ka. ikam!r!ka m!naati #!rintah ini, maka $!rhati%hatilah d!nan harta%harta $!rhara m!r!ka, dan $!rhati%hatilah #ula d!nan doa oran t!r/alimi, kar!na
doa
m!r!ka
tidak
$!rhi"a$
untuk sam#ai
k!#ada Allah.
ntuk men4apai tujuan tersebut, dak-ah difokuskan pada upaya mengajak orang beribadah se4ara kontinyu, meningkatkan ibadah mereka se4ara kuantitas dan kualitas, menjaga ibadah mereka agar tetap konsisten. Menjelaskan hikmah2hikmah dan manfaat di balik pelaksanaan ibadah. Masyarakat dijauhkan dari perasaan menganggap telah banyak melakukan ibadah, atau tidak hati2hati dalam ibadah mereka. Ibadah dimaksudkan untuk mendapatkan keridhaan Allah, diposisikan sebagai suatu ke-ajiban, tujuan hidup, sebagai tanda syukur bahkan sebagai kebutuhan mendasar manusia. Ibadah hendaknya dilakukan sesuai petunjuk syariat, dengan niat ikhlas dan sesuai salat yang di4ontohkan asulullah SA0.
11
6.
Memenangkan Ilham 1ak-a atas Ilham ~uj‘r 1ujuan ini didasarkan pad a firman Allah dalam .S. al2 Syams€": ;2"$,
: C ? : : !"$(. 89: : ?Q : : 89: : ? @ : ? @ : : : : ?X : : .7 89: 8 < : > : J : ?: C ? : .7 89:8; 8 : 8 < = : > ?dan "iwa s!rta #!ny!m#urnaannya ('i#taannya), maka Allah m!nilhamkan k!takwaannya.
k!#ada
"iwa
3!sunuhnya
itu
("alan)
$!runtunlah
k!fasikan
dan
oran
yan
m!nyu'ikan "iwa itu.•
Dalam banyak kasus, nafs mempunyai 4akupan makna yang sangat luas. Pada ayat ini, ia didenotasikan diri atau kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, yakni sesuatu yang terdiri dari fisik dan ji-a. ?al%7u"1r • berarti melakukan perbuatan
yang
mendatangkan kerugian dan kebinasaan pada diri seseorang, sedangkan ?al% taqw0• adalah melakukan perbuatan yang dapat men4egah seseorang dari akibat buruk atas sikap dan tindakannya.
Abduh menjelaskan bah-a di antara penyempurnaan pen4iptaan ji-a manusia adalah Setelah menafsirkan kedua kata kun4i ini, Muhammad
&.
Mendorong orang menjadi Muslim seutuhnya alau ayat ini dipahami sebagai dak-ah internal, maka
tujuannya adalah peningkatan kualitas keislaman seseorang yakni menjadi muslim paripurna. 8andasan skripturalnya adalah .S. al2 +aarah€': '$;,
O JK FKB O KB\ q F – O —OQ O ™ ]… O L FE v « K KBU _ OŠ V OZ†FJ K ]Y OZ ‡OR ]Z O q F_ Q ª WO L T OJ F X V “ JK ‹F KBE F ]
“Hai oran%oran yan $!riman, masuklah k! dalam Islam k!s!luruhannya, dan "ananlah kamu m!nuruti lankah%lankah syaitan. 3!sunuhnya syaitan musuh yan nyata $aimu.”
12
.
Mendorong Pen4apaian 1ak-a
1ak-a termasuk satu tindakan kesalehan yang diperintahkan untuk di4apai dan ia juga merupakan bekal yang paling baik untuk menghadap ke hadirat Ilahi !.S. al2 +aarah€': "/(. OR ¬ O O} O ¤ O O ¬ O B„„v —OQ O ¯ ]_ OBE \ _ O Y ž Y FF ° ]„„_ OQ O ¬ O Q O ® O O O V O O “ „„CO J K ‹„„F OK O„„‰F — C ‡ C O J K V O J K w F O KQ« Q ¢ O– OQ O ŒK E O\ Z O ² O X O V _F KBE \ OG – O Ž F ]q OJ ±O K ‹J FQR ]Z O X F B – KQ O B O JK «FK¢ JK O
“(Musim) ha"i adalah $!$!ra#a $ulan yan dimaklumi, $aransia#a yan m!n!ta#kan niatnya dalam $ulan itu akan m!n!r"akan ha"i, maka tidak $ol!h rafats, $!r$uat fasik dan $!r$antah%$antahan di dalam masa m!n!r"akan ha"i. Dan a#a yan kamu k!r"akan $!ru#a k!$aikan,
nis'aya
Allah
m!n!tahuinya.
&!r$!kallah,
dan
s!sunuhnya s!$aik%$aik $!kal adalah takwa dan $!rtakwalah k!#ada%-u hai oran%oran yan $!rakal”
Menurut M. Isa Anshari, tak-a adalah tujuan terakhir dari perjalanan spiritual umat Islam. mat tak-a ialah umat yang senantiasa menjaga, memelihara, menga-asi dan mengendalikan dirinya. Di mata 5Abdullah @usuf Ali, kata tak-a mempunyai tiga arti: !"( 1akut kepada Allah, !'( Menahan atau menjaga lidah, tangan dan hati dari segala bentuk kejahatan, dan !)( esalehan, ketaatan dan kelakuan baik. Dalam pandangan ~a
akhirat !takut pada siksaan hari kemudian( orang itu benar. Dengan kata lain, takut yang lahir dari rasa tanggung ja-ab, di dunia dan di akhirat, dan bukan takut pada serigala atau tiran, karena 1uhan dalam al2ur5an memiliki kasih sayang yang tak terbatas, meskipun Dia juga menyiapkan pembalasan, baik di dunia maupun di akhirat.
e. nsur2nsur Dak-ah nsur2unsur dak-ah adalah komponen2komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dak-ah. nsur2unsur tersebut adalah subyek dak-ah !da’i(, obyek dak-ah ! mad’u(, materi dak-ah ! maddah(, metode dak-ah !thariqah( dan media dak-ah ! wasilah(. ". Subyek Dak-ah ! Da’i( Subyek dak-ah atau da³i merupakan orang yang melaksanakan suatu proses kegiatan untuk menyeru kepada sesama umat manusia. Pada prinsipnya umat muslim -ajib untuk melakukan amar ma9ruf nahi munkar . 1api karena pengetahuan yang berbeda2beda tidak semua muslim bisa berdak-ah. Subyek dak-ah ini merupakan unsur terpenting dalam pelaksanaan dak-ah, karena da³i merupakan seorang pemimpin yang memberi keteladanan bagi orang lain. Diantara sifat2 sifat yang perlu dimiliki oleh seorang da³i atau mubaligh adalah: 2 Mengetahui tentang Al2ur³an dan Sunnah asul sebagai pokok agama Islam. 2 Memiliki pengetahuan Islam seperti tafsir, ilmu hadits, sejarah kebudayaan Islam dan lain2lainnya. 2 Memiliki pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dak-ah seperti teknik dak-ah, sejarah, perbandingan agama dan sebagainya. 2 Memahami bahasa umat yang akan diajak kejalan yang diridhoi Allah. 2 Penyantun dan lapang dada. 2 +erani kepada siapa saja dalam menyatakan, membela dan mempertahankan kebenaran. 2 Memberi 4ontoh dalam setiap medan kebajikan. 2 +erakhlak baik sebagai seorang Muslim. 2 Memiliki ketahanan mental yang kuat !kesabaran(, keras kemauan, optimis -alaupun menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. 2 +erdak-ah karena Allah. 14
2
Men4intai tugas ke-ajibannya sebagai da³i dan tidak gampang meninggalkan tugas tersebut karena pengaruh2pengaruh keduniaan !@a³ub, "': );( Apabila seorang da³i memiliki sifat2sifat tersebut di atas maka akan mempermudah bagi da³i untuk memberikan materinya kepada mad³u, dan juga apabila terdapat suatu halangan dalam penyampaian materi dak-ah maka akan segera mudah untuk diatasi dalam pelaksanaannya. '. 7byek Dak-ah ! Mad9u( Seluruh umat manusia merupakan penerima dak-ah tanpa ke4uali dan tidak membedakan status sosial, umur, pekerjaan, asal daerah, dan ukuran biologis baik itu pria maupun -anita. *adi obyek disini merupakan sasaran da5i untuk melakukan dak-ahnya. Muhammad Abduh membagi mad5u menjadi tiga golongan, yaitu: 2 ´olongan 4erdik 4endekia-an yang 4inta kebenaran, dan berfikir se4ara kritis dan 4epat menangkap persoalan. 2 ´olongan a-am, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir se4ara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian2 pengertian yang tinggi. 2 ´olongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut. Mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahas se4ara mendalam !Munir dan Ilaihi, '$$&: ')( Dengan mengetahui bagian2bagian dari obyek tersebut, maka materi dan metode yang akan disampaikan kepada mereka pun berbeda, dengan menyesuaikan menurut perbedaan mereka. ). Materi Dak-ah ! Maddah( Materi merupakan bahan yang dipergunakan da5i untuk disampaikan kepada mad5u. Materi tersebut menekankan pada materi agama atau ajaran Islam, yaitu Al2ur³an dan Sunnah rasul. Pokok2 pokok materi dak-ah atau ajaran Islam antara lain: 2 Aidah Islam, tauhid dan keimanan. 2 Pembentukan pribadi yang sempurna. 2 Pembangunan masyarakat yang adil dan makmur. 2 emakmuran dan kesejahteraan dunia dan akhirat !@a5ub, "': )$(
15
Dalam penyampaian materi maka da5i hendaknya tidak melupakan kondisi dan situasi keadaan dari mad5u, dan dalam penyampaian materi harus sesuai dengan kemampuan da5i. #. Metode Dak-ah ! *hariqah( Metode dak-ah adalah jalan atau 4ara yang dipakai juru dak-ah untuk menyampaikan ajaran materi dak-ah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dak-ah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan -alaupun baik, tetapi disampaikan le-at metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan. Adapun metode ini terdiri dari, yaitu: 2 &i al%Hikmah, yaitu berdak-ah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dak-ah dengan menitikberatkan pada kemampuan mad5u, sehingga mad5u tidak merasa terpaksa atau keberatan dalam menerima materi serta menjalankan ajaran2ajaran Islam. 2 Mau’i/atul Hasanah, yaitu berdak-ah dengan memberikan nasihat2 nasihat atau menyampaikan ajaran2ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga apa yang disampaikan dapat menyentuh hati mereka. 2 Mu"adalah &illati Hiya Ahsan , yaitu berdak-ah dengan 4ara bertukar pikiran dan membantah dengan 4ara yang sebaik2baiknya dengan tidak memberikan tekanan2tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dak-ah !Munir µ Ilaihi, '$$&: )#(. %. Media Dak-ah !:asilah( Media dak-ah adalah sarana yang digunakan oleh da³i untuk menyampaikan materi dak-ah. Pada masa kehidupan 3abi Muhammad SA0, media yang paling banyak digunakan adalah media audiatif6 yakni menyampaikan dak-ah dengan lisan. Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat media2media dak-ah yang efektif. Ada yang berupa media =isual, audiatif, audio =isual, buku2buku, koran, radio, tele=isi, drama dan sebagainya !Pimay, '$$&: )&(. Media dalam arti alat, se4ara garis besar dapat dibagi menjadi tiga ma4am, yaitu: a. Pers, yaitu segala media yang ter4etak, seperti surat kabar, buletin, majalah, selebaran dan sebagainya.
16
b. Audio, yaitu media yang dapat merangsang pendengaran, seperti radio. 4. Audio =isual, yaitu media yang dapat merangsang indera pendengaran dan penglihatan, seperti tele=isi, film, sandi-ara, drama dan sebagainya. Media ini sekaligus bisa dilihat dan didengar !San-ar, ";&: //(.
2.2 Keen!an Tra"!!#na$ esenian tradisional adalah kesenian yang di4iptakan oleh masyarakat
banyak yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama !Al-i, '$$) : "$);(. +iasanya kesenian tradisional tumbuh dan berkembang paa suatu daerah tertentu, dan pada umumnya kesenian tradisonal sulit untuk terkena pengaruh dari masyarakat luar. !ayam, ";"( esenian 1radisional apat dikategorikan dalam lima 4abang yaitu : ". Seni upa, meliputi seni ukir, seni lukis, dan seni tatah '. Seni 1ari, meliputi -ayang kulit, jatilan reog ). Seni Sastra, meliputi puisi dan prosa #. Seni 1eater Drama, meliputi ketoprak %. SeniMusik, meliputi *aipongan dan tembang sunda. Selain membahas mengenai kategori seni , mar ayam juga menjelaskan mengenai 4iri24iri yang dimilki kesenian tradisional adalah sebagai sebagai berikut : ". Seni tradisional memilki jangkauan terbatas pada lingkungan kultur yang dapat menunjangnya. '. Seni 1radisioanal merupakan sebuah pen4erminan dari satu kultur yang berkembang sangat perlahan, disebabkan karena dinamika dari masyarakat penunjangnya yang memang demikian. ). Merupakan bagian dari suatu kosmos kehidupan yang bulat dan tidak terbagi2bagi dalam pengkotakan spesialisasi.
17
#. Seni tradisional bukan merupakan hasil kreatifitas indi=idu2indi=idu tetapi ter4ipta se4ara anonim bersama dengan sifat kolektifitas masyarakat yang menunjangnnya. esenian Islam sebagai kesenian agama tauhid haruslah merupakan kesenian yang selalu melandaskan geraknya pada kaidah tauhid, artinya segalasesuatu gerak kesenian harus diarahkan dan bersumber pada ajaran dan prinsipprinsip keesaan 1uhan, bersih dari segala bentuk penghalalan dan ke4enderungan menyembah selain Allah, bersih dari pemberhalaan uang, estetika, teori 2teori keilmuan, Allah diletakkan sebagai sumber dan tujuan tertinggi. esenian Islam mempunyai sifat2sifat yang tenang, mudah dipahami, terstruktur dan mempunyai karakteristik spiritual yang tinggi dibandingkan dengan unsur kesenian lainnya.kesenian Islam mempunyai fungsi dan peranan di dalam menyampaikan pesan spiritual dan essensial Islam melalui bahasa yang abadi dan keligasan simbulnya. Sesuai uraian uraiaan diatas, sudah selayaknya dijadikan sebagai pedoman dan a4uan guna melihat kembali produk2produk kesenian dan kebudayaan yang telah diterima, digauli dan dikembangkan selam ini. onsekuensinya, bila produk bila seni dan budaya yang tidak berji-a tauhid maka selayaknya harus dihindari !Murtioso, "#(. *enis2 jenis kesenian tradisional adlah sebagai berikut. a. Seni aligrafi Islam Seni kaligrafi itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang disederhanakan, yaitu ;allira#hy, diambil dari kata 8atin yaitu -allos yang berarti indah dan 8ra#h yang berarti tulisan atau aksara.') Se4ara terminology menurut Syeikh Syamsuddin al2Akfani, sebagaimana dikutip oleh D. Sirajudin A, ?9 -hat atau kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk2bentuk huruf tunggal, letak2letaknya, dan 4ara2 4ara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa2apa yang ditulis di atas garis2garis, bagaimana 4ara menulisnya dan menentukan di mana yang tidak perlu ditulis6 mengubah ejaan yang perlu diubah dan menentukan 4ara bagaimana untuk mengubahnya9.
18
aligrafi Arab telah menjadi
perintis jalan mengenal pengetahuan, sebagaimana tulisan pada semua bahasa. Dan agama Islam mengajak untuk mempelajari ba4aan dan tulisan, sebagaimana dikumandangkan dengan indahnya ayat2ayat kitab su4i yang mulia, dengan menyebut kalam berulang2ulang. @ang lebih mengagumkan adalah, bah-a ternyata memba4a dan menulis adalah merupakan perintah pertama dan -ahyu permulaan Allah S01 yang disampaikan kepada 3abi Muhammad SA0 Dilihat dari ayat diatas dapat kita simpulkan bah-a olam !pena( memilki kaitan erat dengan seni penulisan kaligrafi. Seperti -ahyu di atas, maka ia tidak lain dari pada sarana Allah sang maha pen4ipta dalam rangka memberikan petunjuk kepada manusia. 7leh karna itu salah satu kesenian yang dapat dijadikan media dak-ah penyebaran islam adalah dengan menggunakan media seni kaligrafi. b. 0ayang ´olek 0ayang berasal dari
-ilayah 1anah Pasundan, Daerah penyebarannya terbentang luas dari •irebon di sebelah timur sampai -ilayah +anten di sebelah barat, bahkan di daerah *a-a 1engah yang berbatasan dengan *a-a +arat sering pula dipertunjukkan pergelaran 0ayang ´olek. Pada mulanya,-ayang memilki bentuk dan rupa seperti manusia. 3amun setelah kedatangan islam, -ayang berubah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam ajaran agama islam. D islam melarang pemeluknya men4iptakan sesuatu yang rupa dan bentuknya mirip sekali dengan manusia, oleh sebab itu maka bentuk dan rupa -ayang berbah menjadi seperti sekarang ini. Setiap -ayang merepresentasikan tokoh khusus, maka peran dalang dalam memainkan -ayang sangatlah penting agar setiap -ayang memilki 4irri khusus dalam berkomunikasi.Perasaan para tokoh juga dapat diperlihatkan melalui lagu yang ditembangkan para pesinden !penyanyi( dan musik yang dimainkan para nayaga !pemain musik(.Dalam bahasa sunda, ada ungkapan yang berasal dari keper4ayaan agama Islam, dan menyatakan ?0ayang sakotak, dalangna ngan hiji!?-ayangnya sekotak, hanya memerlukan seorang dalang( yang berarti bah-a begitu banyak manusia di dunia hanya memerlukan satu 1uhan. 2. Pe%'a*aan a. Ga%'aran U%,% Dea -e$e(#n3 a-asan *elekong merupakan desa yang berada di +andung Selatan
tepatnya *l. aya 8as-i p. *elekong el. *elekong e4. +aleendah ab. +andung. *elekong menjadi salah satu sentra kerajinan seni lukisan dan juga -ayang goleng. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah pengerajin lukisan yang mulai bangkit sejak "%;2an.
20
8am$ar <.= 8a#ura D!sa !l!kon
'. Pernanan Wa&an3 G#$e( "a$a% Pen&e'aran Da()a*
8am$ar <.< :ayan 8ol!k
Saat memasuki ka-asan Desa *elekong berderet rumah2rumah yang membuka galeri seni lukisan dan kaligrafi. +erbagai jenis lukisan dapat dilihat di Desa *elekong mulai dari lukisan bergambar pemandangan alam, bentuk rupa he-an, tokoh keper4ayaan, dan kaligrafi. 1idak hanya lukisan yang dapat kita jumpai di Desa *elekong juga dapat ditemui berbagai jenis -ayang golek yang merupakan salah satu kesenian tradisional khas *a-a +arat. Pada perkembangannya, -ayang menjadi sebuah tontonan, yang juga sebagai tuntunan dipertontonkan di kalangan masyarakat pada upa4ara perayaan umum. Seperti pada saat, upa4ara tahunan meru-at desa !$!rsih d!sa(, atau meru-at sumber air ! $!rsih um$ul (, dan upa4ara2 upa4ara tahunan yang dimaksud untuk meningkatkankan kesejahteraan
21
umum !rasulan atau wilu"!nan(.¶"$· 0ayang !pada beber( sebagai sarana pertunjukan ritual, seperti ruwatan, kaulan, nadar, menyembuhkan penyakit, menolak gangguan magis, mitoni, s!#asaran $ayi, s!la#anan $ayi, su#itan, t!t!san, perka-ianan, minta hujan, panen, dan $!rsih d!sa. 0ayang golek sendiri terkenal sebagai salah satu media yang di gunakan Sunan udus untuk menyebarkan agama islam di *a-a +arat. Meskipun a-al mulainya -ayang berasal dari India dan ber4erita mengenai Mahabrata dan amayana, Sunan udus pada abad ke "/ mulai memperkenalkan -ayang golek dan berhasil menggunakan -ayang golek sebagai sarana untuk berdak-ah bahasa yang digunakan saat itu adalah bahasa sunda. •erita 0ayang ´olek sangat mirip dengan 4erita =ersi -ayang kulit yang juga terdapat di *a-a 1imur maupun di *a-a 1engah. 3amun menurut !ang +atara, '$"&(, Ada beberapa konsep yang digunakan dalam pemba-aan 4erita -ayang golek di *a-a +arat saat itu dengan mengganti beberapa tokoh pe-ayangan Mahabrata dan amayana menjadi tokoh Semar +adranaya, @udistira, Arjuna, 3akula, Sade-a, ´atot a4a, Astrajingga€ Si •epot, Da-ala, ´areng. 1ak hanya nama -ayang saja yang dimodifikasi. Para -ali penyebar Islam pun mengubah 4erita -ayang dengan menyisipkan ajaran2ajaran dan pesan moral yang sesuai dengan ajaran Islam. 1iap2tiap tokoh pe-ayangan memilki 4iri khas dan menggambarkan perilaku masing2masing seperti 1okoh 0ayang +ima yang melambangkan sifat ejujuran, 1okoh Arjuna memiliki sifat yang 1aat dari kedua tokoh tersebut merupakan tokoh yang paling sering digunakan oleh dalang. Salah satu 4ontoh ajaran moral Islam yang terkandung dalam 4erita -ayang dapat kita jumpai pada tokoh +ima dalam lakon ¸+ima Su4i¸. Ajaran moral Islam yang terkandung dalam lakon ¸+ima Su4i¸ dibagi ke dalam empat tahapan, yakni syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Dalam lakon itu, +ima menjadi tokoh sentral yang meyakini adanya 1uhan @ang Maha ¹sa. 1uhan itulah yang men4iptakan dunia dan segala isinya.
22
Dengan keyakinan itu, +ima kemudian mengajarkan kepada saudaranya, *anaka. Selain ajaran moral, lakon ini juga berisi ajaran2ajaran tentang menuntut ilmu, bersikap sabar, berlaku adil, dan bertata krama. Meski jalan 4erita dalam lakon ¸+ima Su4i¸ ini syarat dan kental dengan nilai keislaman, di sepanjang alur 4erita tidak ditemui istilah2 rstilah Arab. Menurut para sejara-an, inilah salah satu kepandaian yang dimiliki para 0alisongo dalam mentransformasikan nilai2nilai Islam ke dalam budaya setempat. •ara dak-ah yang diterapkan para -ali tersebut terbukti efektif. Masyarakat menerima ajaran Islam tanpa ada pertentangan serta penolakan. Ajaran Islam tersebar hampir di seluruh tanah *a-a khusus *a-a +arat yang menggunakan 0ayang ´olek sebagai media dak-ah pada saat itu. Penganut Islam kian hari kian bertambah, termasuk para penguasanya. 0ayang dan dalang merupakan salah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahan satu sama lain, berkat seorang dalang lah -ayang menjadi hidup dan mampu menyampaikan 4erita kepada para penikmatnya. Dalang dalam dunia pe-ayangan diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka -ayang !ndalang(. eahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun 2 temurun dari leluhurnya. Seorang anak dalang akan bisa mendalang tanpa belajar se4ara formal. Ia akan mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan memba-akan peralatan, menata panggung, mengatur -ayang !nyimping(, menjadi pengra-it, atau duduk di belakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan -ayang yang akan dimainkan. ". Dalam buku 1untunan Praktek Pedalangan 0ayang ´olek Pur-a ´aya Sunda, yang disusun oleh @oyo ismayan 0 dikatakan : Dalang asal kata dari dalung€blen4ong€lampu º alat penerang. Dengan alasan demikian, maka fungsi dalang dalam masyarakat adalah sebagai juru penerangan, atau lebih tegasnya dalang adalah orang yang memberi penerangan dan bimbingan bagi masyarakat yang tingkatan sosialnya beranekaragam.
23
'. Dalang berasal dari kata : dal adalah kependekan dari kata ngudal º mengu4apkan6 dan lang kependekan dari kata pi-ulang º pi-uruk º petuah€nasehat. Hal ini adalah mitologi rakyat. Dengan demikian dapat diartikan bah-a dalang adalah orang yang memberi nasehat€petuah. Di sini fungsi dalang adalah sebagai pendidik€pembimbing masyarakat atau guru masyarakat. ). Dalang berasal dari kata da º =eda º pengetahuan dan lang º -ulang. Dalang adalah pengetahuan mengajar, di sini dalang dapat diartikan sebagai guru masyarakat. #. Dalang berasal dari kata talang º alat penghubung untuk mengalirkan air. Dalam hal ini dalang bertugas sebagai penghubung€penyambung lidah, baik pesan dari pemerintah kepada masyarakat, maupun sebaliknya. Dalam pagelaran -ayang, dalang menempati peran dan posisi yang sangat sentral. ngkapan *a-a dhalan! mank!l, wayan! di#!nd!m menunjukkan betapa besar peranan dalang dalam pagelaran -ayang. Dalang merupakan sutradara sekaligus tokoh utama dalam pagelaran. Ia adalah penutur kisah, penyanyi lagu ! suluk ( yang mengajak memahami suasana pada saat2saat tertentu, pemimpin suara gamelan yang mengiringi, dan di atas segalanya, dalang merupakan pemberi ji-a pada -ayang atau pelaku2pelaku manusianya yang mengajak memahami suasana pada saat2saat tertentu, pemimpin suara gamelan yang mengiringi, dan di atas segalanya, dalang merupakan pemberi ji-a pada -ayang atau pelaku2pelaku manusianya. Sesuai dengan perubahan dan perkembangan -ayang yang saat ini telah beralih menjadi upa4ara modernisasi, Pada
24
karenanya, dalang mempunyai tempat dan kedudukan yang terhormat dalam kehidupan masyarakat. 3amun kini eksistensi pe-ayangan di bidang mulai berkurang seiring berkembangnya teknologi -ayang mulai tergantikan oleh dak-ah yang disiarkan di 1» maupun li=e streaming di internet. 0ayang diharapkan menjadi sarana komunikasi yang dapat menyampaikan konsepsi2konsepsi dan ide2ide baru yang sesuai dengan gerak langkah pembangunan. Sesuai dengan sifat pagelaran -ayang yang multi% dim!nsional , maka para dalang sebagai figur utama dan sentral, sudah se-ajarnya dapat tampil dalam berbagai peranan, sebagai komunikator, seniman, pendidik masyarakat, penghibur, juru penerang ataupun kritikus sosial. Z. Pernanan L,(!an "an Ka$!3ra4! "a$a% Pen&e'aran Da()a*
8am$ar <.>
?ukisan -alirafi
!n!ra"in !l!kon
Se4ara etimologi, kata kaligrafi berasal dari bahasa @unani kalira#hia atau kaligraphos. allos berarti indah dan grapho berarti tulisan. Dengan demikian, kaligrafi mempunyai dua unsur, yakni tulisan !aksara( dan keindahan !nilai estetis(. Dalam bahasa Arab, kaligrafi disebut khat , yang berarti dasar garis, 4oretan pena, atau tulisan tangan. +entuk kata kerjanya adalah khatta yang berarti kata$a !menulis( atau rasama !menggambar(. +ahasa Arab mengistilahkan kaligrafi dengan
25
kata khat !tulisan atau garis(, yang ditujukan pada tulisan yang indah ! al% kita$ah al%"amilah atau al%khat al%"amil (. 1idak hanya -ayang golek yang di hasilkan oleh Desa *elekong banyak juga pengerajin lukisan dan kaligrafi. Media lukisan dan kaligrafi ini dinilai efektif untuk mengenalkan ajaran dan nilai2nilai Islam kepada masyarakat luas ditengah terus berkembangnya jaman yang membuat peminat -ayang golek berkurang, dan dikarenakan seni kaligrafi yang bersifat uni=ersal dengan nilai2nilai keindahan, sehingga dapat diterima berbagai lapisan masyarakat dan kalangan.Media dak-ah kaligrafi sesuai dengan tuntunan Allah S01 terutama dalam Aluran surah al2Ala. Pada ayat pertama disebutkan ¼+a4alah dengan !menyebut( nama 1uhanmu yang men4iptakan5. Ayat ini mengajak manusia untuk memba4a dan mentafakuri ayat2ayat su4i Aluran untuk membuka 4akra-ala ilmu pengetahuan. eistime-aan kaligrafi dalam seni Islam terlihat terutama karena merupakan suatu bentuk ?pengeja-antahan firman Allah S01 yang su4i. Disamping itu, kaligrafi merupakan satu2satunya seni Islam yang dihasilkan murni oleh orang Islam sendiri, tidak seperti jenis seni Islam lain !seperti arsitektur, seni lukis, dan ragam hias( yang banyak mendapat pengaruh dari seni dan seniman non2muslim. 1idak mengherankan jika sepanjang sejarah, penghargaan kaum muslim terhadap kaligrafi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain. aligrafi merupakan salah satu kha
26
Setelah itu, ia ingin mengetahui apa makna di balik tulisan kaligrafi tersebut. +ila mengerti maknanya, maka diharapkan nilai2nilai Islam dapat diamalkan dalam kehidupan sehari2hari. Di Desa *elekong sendiri tidak terlalu banyak pengerajin yang menekuni se4ara khusus lukisan kaligrafi, mereka melakukan pekerjaan membuat kaligrafi tergantung pesanan.
BAB III PENUTUP .1 Ke!%[,$an *elekong merupakan desa yang berada di +andung Selatan tepatnya *l.
aya 8as-i p. *elekong el. *elekong e4. +aleendah ab. +andung. *elekong menjadi salah satu sentra kerajinan seni lukisan dan juga -ayang goleng. +anyak masyarakat jelekong yang berprofesi sebagai pengerajin lukisan. Para pengrajin ini mulai eksis sejak "%;2an. Selain sebagai desa pelukis di desa *elekong juga banyak dijumpai berbagai jenis -ayang golek. 0ayang golek yang merupakan salah satu kesenian d *a-a +arat menjadi tontonan masyarakat. 0ayang golek telah menjadi salah satu media untuk berdak-ah, hal ini di4ontohkan oleh Sunan udus yang menggunakan -ayang golek untuk menyebarkan ajaran islam di -ilayah *a-a +arat dengan menyisipkan nilai2nilai dan pesan moral yang sesuai dengan agama islam. Media lukisan dan kaligrafi ini dinilai efektif untuk mengenalkan ajaran dan nilai2nilai Islam kepada masyarakat luas ditengah terus berkembangnya jaman yang membuat peminat -ayang golek berkurang, dan dikarenakan seni kaligrafi yang bersifat uni=ersal dengan nilai2nilai keindahan, sehingga dapat diterima berbagai lapisan masyarakat dan kalangan.Media dak-ah kaligrafi sesuai dengan tuntunan Allah S01 terutama dalam Aluran surah al2Ala.
27
.2 Saran Mulai berkurangnya pengrajin seni lukisan di desa *elekong mestinya
menjadi perhatian pemerintah mengingat desa *elekong merupakan desa -isata yang harus dilestarikan. Perlu dilakukan pengenalan budaya dan kesenian daerah kepada masyarakat muda baik melalui sosialisasi maupun pendidikan agar minat terhadap kesenian -ayang golek tetap terjaga sehingga kesenian ini bisa terlestarikan dengan baik. Desa *elekong perlu mendapat lebih publikasi agar dikenal masyarakat luas. Hal ini berguna untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada umumnya berprofesi sebagai pelaku seni.
28
DAFTAR PUSTAKA
Munir dan Ilaihi, 0ahyu. '$$&. Mana"!m!n Dakwah. *akarta : en4ana. @a5ub, Ham
¹lf, Saifudin. !'$"#(. 4!alitas &udaya Dan Aama :ayan 3!$aai M!dia Dakwah.Diakses dari http:€€saifudin2galih.blogspot.4o.id€'$"#€$"€realitas2 budaya2dan2agama2-ayang.html ayam, . !";"(. Seni, 1radisi, Masyarakat. *akarta: Sinar Harapan Ahmad, . !'$""(. &a$ II ?andasan *!ori . Diakses dari http:€€a2 resear4h.upi.edu€operator€upload€%½bab½ii.pdf Baimar .
!1anpa 1ahun(. :ayan 8ol!k !rt!muan ara akar 3unda . Diaksesdarihttp:€€staff.ui.a4.id€system€files€users€okke.ks<€publi4ation€go lek.ok<.pdf.
29