KATA PENGANTA PENGANT AR
Assalamu’alaikum wr.wb wr.wb Puji Puji sy syukur ukur atas atas kehadir kehadiran an Allah Allah SWT saya saya panjatk panjatkan an atas tercipt terciptany anya a makalah judul : “ SAMBUNGAN LAS “
Makalah ini ditulis berdasarkan judul yang sudah di tentukan oleh dosen pembimbing mata kuliah lemen Mesin. !engan isi yang di sesuaikan dari beberapa sumber pustaka" mengenai sambungan las.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan menambah sedikit nilai prestasi saya. #ritik dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah kuliah lemen lemen Mesin Mesin
akan akan isi maupun maupun bahasa serta serta tambaha tambahan n isinya isinya
sangat saya harapkan demi kesempurnaan dan demi bertambahnya ilmu pengetahuan saya.
$anya inilah yang dapat saya sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah lemen Mesin" saya ucapkan terimakasih"
Wassalamu’alaikum wr.wb Penyusun
Innu Treesna Juniarta
1
DAFTAR ISI Judul …………………………………………………………….…… Kata Pen!antar ………………………………….…………………." Da#tar isi ………..………….………………………………….……..$ SAMBUNGAN LAS A. B. +. D. E. F. G. 3. I. J.
Se%ara& Pen!elasan …………………………………………..' Pen!ertian sa()un!an las ………………………………….* Keuntun!an dan ,eru!ian sa()un!an las di)andin!,an sa()un!an )aut-a,u ,elin!………………………........ ,elin!………………………............* ....* Jeni Jenis s / %en %enis is en en!e !ela lasa san n ………… ……………… ………… ………… ………… ………… …….0 .0 Tie Sa()un!an Las …………………………………….…"1 Per&itun!an Ke,uatan Las ………………………………..."$ Te!an! !an!an an Sa() Sa()un un!a !an n Las Las ………… ……………… ………… ………… ………… …….. ..." ."2 2 P4si P4sisi si en!e en!ela lasa san. n. …………… ………………… ………… ………. …... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..." ."5 5 Ma6 Ma6a( / (a6 (a6a( a( 6a6a 6a6att las las…… ………… ………… ………… ………… ………… ……..... ..."7 +ara +ara ena enan! n!!u !ula lan! n!an an 6a6a 6a6att las las…… ………… ………… ………… ………… …….. ..$" $"
2
A.Se%ara& Pen!elasan %erdasarkan penemuan benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik penyambungan logam telah diketahui sejak &aman prasejarah" misalnya pada waktu antara '((()*(( SM" telah diketahui dan dipraktekan pembrasingan logam paduan emas" tembaga" dan pematrian paduan timah. Pada waktu itu sumber energy yang digunakan adalah hasil dari pembakaran kayu atau arang. %erhubung suhu yang diperoleh dengan pembakaran kayu dan arang sangat rendah maka teknik penyambungan pada waktu itu tidak berkembang lagi. Setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah" maka teknologi pengelasan maju dengan pesat sehingga menjadi suatu teknik penyambungan yang rnutakhir. Pada akhir abad ke +, telah diciptakan cara dan teknik pengelasan. Pengelasan yang banyak di gunakan adalah las busur" las resistensi listrik" las gas" dan las termit. Pada tahun +-- alat)alat busur sudah banyak dipakai. Bernardes adalah orang yang pertama kali rnenggunakan las busur yang memakai ektroda yang dibuat dari batang karbon atau gra/it. !engan cara mendekatkan elektroda las ke logam induk atau logam yang akan dilas" dengan jarak kurang lebih 0 rnm" maka terjadilah busur listrik yang nrerupakan sumber panas pada proses pengelasan tersebut. #arena terjadi panas" maka logam yang terbuat dari logam yang sama dengan logam induk mencair dan akhirnya mengisi tempat sambungan. Pada tahun +-,0 Slovianoff adalah orang pertama kali yang menggunakan kawat logam elektroda yang turut mencair karena panas yang ditimbulkan oleh busur listrik. !engan penemuan ini elektroda yang ber/ungsi sebagai penghantar dan pembangkit busur lisrrik" juga ber/ungsi sebagai logarn pengisi. #emudian Kjellberg menemukan kwalitas sambungan las rnenjadi lebih baik bila kawat elektroda logam dibungkus dngan terak. !an pada tahun +--1 Thomson menciptakan proses pengelasan resistansi listrik" dan Glodschimiit tnenemukan las termit pada tahun +-,. Pada tahun +,(( adalah masa keemasan pertama untuk pengelasan logam. !an pada tahun +,01 adalah masa keemasan kedua dengan adanya las hydrogenatom yang ditemukan oleh Lungumir " dan las busur logam dengan perlindungan gas mulia yang ditemukan oleh Hobart dan Dener. Selanjutrnya pada tahun +,* Knnedy menemukan las busur redam" hal ini membuka jalan kearah otomatisasi dalam bidang pengelasan yang dapat memperbaiki kualitas las.
3
#emajuan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi las dicapai sampai dengan tahun +,(" dan pada tahun +,( dianggap sebagai permulaan masa keemasan yang ketiga. !an pada tahun itu juga ditemukan cara)cara las baru antara lain: las dingin" las listrik terak" 2as laser dan lain sebagainya.
B. Pen!ertian Sa()un!an Las Sambungan las adalah sambungan permanen yang didapatkan dari peleburan dari tepi dua benda yang akan disambung dengan atau tidak dengan menggunakan tekanan dan material tambahan. Panas yang digunakan untuk peleburan berasal dari terbakarnya gas 3dalam hal ini adalah las gas4 atau dari busur listrik 3dalam hal ini adalah las listrik4. Metode las listrik lebih sering digunakan karena kecepatan las yang lebih besar. Sambungan las sering digunakan dalam sebuah perakitan sebagai metode alternati/ pencetakan dan penempaan dan sebagai pengganti sambungan baut dan sambungan paku keling. Sambungan las juga digunakan untuk menyatukan kembali logam yang retak" memperbaiki bagian)bagian kecil yang rusak seperti roda gigi" dan untuk memperbaiki permukaan yang aus seperti permukaan bearing.
+. Keuntun!an dan ,eru!ian sa()un!an las di)andin! sa()un!an )aut-a,u ,elin! Keuntun!an +. Struktur dalam las biasanya lebih ringan daripada struktur dalam sambungan paku. $al ini dikarenakan gussets atau komponen penyambung lainnya tidak digunakan. 0. Sambungan las memberikan e/isiensi maksimum 3hampir +((54 yang tidak mungkin diberikan oleh sambungan baut atau paku. *. Perubahan atau penambahan bisa diberikan dengan mudah pada struktur atau sambungan las yang sudah ada. '. #arena struktur las berwujud halus" maka tampilannya akan terlihat lebih bagus. . Pada sambungan las" tegangan yang ada pada sambungan tidak melemah seperti pada sambungan baut.
4
1. Sambungan las memiliki kekuatan yang besar. Seringkali sambungan las memiliki kekuatan yang sama seperti benda yang telah dilas. 6. Terkadang" bentuk)bentuk seperti pipa sulit untuk disambung menggunakan sambungan baut. Tapi bisa dengan mudah disambung dengan menggunakan las. -. Sambungan las memberikan sambungan yang sangat keras. ,. Sangat mungkin untuk me)las bagian)bagian apa saja dan dari titik manapun. Sedangkan sambungan baut membutuhkan daerah yang lebih banyak. +(. Prosesnya lebih cepat dibandingkan sambungan baut. ++. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh 3lebih sempurna4. +0. #onstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi. +*. #onstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. +'. !engan las berat sambungan hanya berkisar + 7 +"5 dari berat konstruksi" sedangkan dengan paku keling 8 baut berkisar 0" 7 '5 dari berat konstruksi. +. Pengerjaan konstruksi relati/ lebih cepat 3tak perlu membuat lubang lubang pk8baut" tak perlu memasang potongan baja siku 8 pelat penyambung" dan sebagainya 4. +1.9uas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi" sehingga kekuatannya utuh. Keru!ian +. #arena adanya ketidakseimbangan selama pemanasan dan pendinginan saat pengelasan" maka benda yang dilas memiliki kemungkinan perubahan bentuk atau kemungkinan adanya tegangan tambahan pada benda. 0. Pengelasan membutuhkan tenaga kerja dan pengawas yang memiliki keterampilan yang tinggi. *. Pemeriksaan untuk sambungan las lebih sulit dibandingkan dengan sambungan baut. 5
'. #ekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. :ika pengelasannya baik maka kekuatan sambungan akan baik" tetapi jika pengelasannya jelek8tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik
bahkan
membahayakan
dan
dapat
berakibat
/atal.
satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet
Salah
rusaknya
sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. ;leh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya
8 kereta api di 2ndonesia tidak diijinkan menggunakan
sambungan las. . #onstruksi sambungan tak dapat dibongkar)pasang.
D. Jenis / %enis en!elasan Ada beberapa macam jenis menyambung logam" yaitu:
pengelasan
yang
dilakukan
untuk
< Las Resistansi Listrik (Tahanan) 9as resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik. Sambungan las resistensi listrik dibagi atas dua kelompok sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul. 9as resistansi listrik ini sangat baik digunakan untuk menyambung pelat)pelat tipis sangat. Proses pengelasan dengan las resistansi listrik untuk penyambungan pelat)pelat tipis yang biasa digunakan terdiri dari 0 jenis yakni :
)Las Titik (Spot Welding) 6
Pengelasan dengan las titik ini hasil pengelasannya membentuk seperti titik. lektroda penekan terbuat dari batang tembaga yang dialiri arus listrik yakni" elektroda atas dan bawah. lektroda sebelah bawah sebagai penumpu plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak menekan pelat yang akan disambung. Agar pelat yang akan disambung tidak sampai bolong sewaktu proses terjadinya pencairan maka kedua ujung elektroda diberi air pendingin. -Las Resistansi Rol (Rolled Resistance Welding)
7
Proses pengelasan resistansi tumpang ini dasarnya sama dengan las resistansi titik" tetapi dalam pengelasan tumpang ini kedua batang elektroda diganti dengan roda yang dapat berputar sesuai dengan alur8garis pengelasanyang dikehendaki >Las Busur Listrik
nergi masukan panas las busur listrik bersumber dari beberapa alternati/ diantaranya energi dari panas pembakaran gas" atau energi listrik.Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. #isaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai 0((()*(((= >. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan las busur listrk adalah pemilihan elektroda yang tepat. Secara umum semua elektroda diklasi/ikasikan menjadi lima kelompok utama yaitu mild steel" hight carbon steel" special alloy steel" cast iron dan non /errous. ?entangan terbesar dari pengelasan busur nyala dilakukan dengan elektroda dalam kelompok mild steel 3baja lunak4.
>Penyambungan dengan Las !y-"setilen 8
Pengelasan dengan gas oksi)asetilen dilakukan dengan membakar bahan bakar gas >0 $0 dengan ;0" sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencair logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas)gas asetilen" propan atau hidrogen. !iantara ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah asetilen" sehingga las pada umumnya diartikan sebagai las oksi)asetilen.
Pengelasan dengan gas pelindung Argon 3Tungsten 2ner @as4 merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan yang telah ada yaitu pengembangan dari pengelasan secara manual yang khususnya untuk pengelasan non /erro 3alumunium" magnesium kuningan dan lain) lain" baja spesial 3Stainless steel4 dan logam)logam anti korosi lainnya. Pengelasan Tungsten 2nert @as 3T2@4 ini tidak menggunakan proses elektroda sekali habis 3non consumable electrode4. Temperatur yang dihasilkan dari proses pengelasan ini adalah *((( ( atau +11'"- (> dan 9
/ungsi gas pelindung adalah untuk menghidari terjadinya oksidasi udara luar terhadap cairan logam yang dilas. >Las $ (&etal #nert $as "rc Welding)%$as &etal "rc Welding ($&"W)
@as Metal Arc Welding 3@MAW4 adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari busur listrik. %usur las terjadi di antara permukaan benda kerja dengan ujung kawat elektroda yang keluar dari no&&le bersamasama dengan gas pelindung.
E. Tie Sa()un!an Las a. Lap 'oint atau illet 'oint : overlapping plat " dengan beberapa cara : B Single transverse fillet 3las pada satu sisi4 :melintang B Double transverse fillet 3las pada dua sisi4 B arallel fillet joint 3las paralel4
10
). Butt oint ) Pengelasan pada bagian ujung dengan ujung dari plat. ) Pengelasan jenis ini tidak disarankan untuk plat yang tebalnya kurang dari mm ) Cntuk plat dengan ketebalan plat 3 7 +0"4 mm bentuk ujung yang disarankan adalah : tipe D atau C.
11
F. Per&itun!an Ke,uatan Las a.Ke,uatan trans*erse illet +elded 'oint
12
ika t : tebal las 9 : panjang lasan Throat thic!ness" %! : leg sin '(
A : 9uas area minimum dari las "throat #eld$ E throat thic!ness F length of #eld
Gt E tegangan tarik ijin bahan las. Te!an!an tari,-,e,uatan tari, (a,si(u( sa()un!an las 8 B Single illet 8
B ,ouble illet 8
). Ke,uatan las aralel illet
13
A : luas lasan minimum
ika ⎯ H : tegangan geser ijin bahan las B @aya geser maksimum single paralel fillet :
B @aya geser maksimum double paralel fillet :
$al yang perlu diperhatikan dalam desain adalah : +. Tambahkan panjang +0" mm pada lasan untuk keamanan. 0. Cntuk gabungan paralel dan transverse fillet "melintang$" kekuatan lasan merupakan jumlah kekuatan dari paralel dan transverse. total E paralel I tranJerse 6. Ke,uatan butt 'oint +eld +. !igunakan untuk beban tekan 8kompensi 0 Panjang leg sama dengan throat thic!ness sama dengan thic!ness of plates 3t4
14
@aya tarik maksimum : B Single D butt joint% B Double D butt joint
Re,4(endasi U,uran Las Mini(u(
G. Te!an!an Sa()un!an Las Tegangan pada sambungan las" sulit dihitung karena Jariabel dan parameter tidak terprediksikan" misalnya : B $omogenitas bahan las8elektroda B Tegangan akibat panas dari las B Perubahan si/at)si/at /isik. !alam perhitungan kekuatan diasumsikan bahwa : B %eban terdistribusi merata sepanjang lasan B Tegangan terdistribsi merata 3ar!a Te!an!an Sa()un!an Las Den!an Be)eraa Ele6tr4de Dan Be)an
15
Fa,t4r K4nsentrasi Te!an!an Las #onsentrasi tegangan 3k4 untuk static loading and any type of joint " k E +
#onsentrasi tegangan terjadi akibat penambahan material yang berasal dari material dasar yang mungkin berbeda dengan material utama yang disambung. +4nt4& si()4l 9eldin!
16
3. P4sisi Pen!elasan BP4sisi di )a9a& tan!an Posisi bawah tangan merupakan posisi pengelasan yang paling mudah dilakukan. ;leh sebab itu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan pengelasan sedapat mungkin di usahakan pada posisi dibawah tangan. #emiringan elektroda +( derajat 7 0( derajat terhadap garis Jertical kea rah jalan elektroda dan 6( derajat)-( derajat terhadap benda kerja. B P4sisi te!a, :;erti6al< Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar +( derajat)+ derajat terhadapJertikal dan 6( derajat)- derajat terhadap benda kerja. B P4sisi datar :&4ri=4ntal< Mengelas dengan hori&ontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti hori&ontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar derajat 7 +( derajat terhadap garis Jertical dan 6( derajat 7 -( derajat kearah benda kerja. B P4sisi di atas ,eala :>;er&ead< Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las" oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar derajat 7 0( derajat terhadap garis Jertical dan 6 derajat)- derajat terhadap benda kerja. K P4sisi datar :"G< Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaJing yaitu &ig&ag dan setengah bulan Cntuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada kedua sisi" tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar 3+@4 didalam pelaksanaannya sangat mudah. !apat diaplikasikan pada material pipa dengan jalan pipa diputar. K P4sisi &4ri=4ntal :$G< Pengelasan pipa 0@ adalah pengelasan posisi hori&ontal" yaitu pipa pada posisi tegak dan pengelasan dilakukan secara hori&ontal mengelilingi pipa. #esulitan pengelasan posisi hori&ontal adalah adanya gaya graJitasi akibatnya cairan las akan selalu kebawah. Adapun posisi sudut electrode pengelasan pipa 0@ yaitu ,(= Panjang gerakan elektrode antara +)0 kali 17
diameter elektrode. %ila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las. Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu L kali diameter elektrode las. Cntuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakan dapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat. @erakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya. K P4sisi ;erti,al :'G< Pengelasan posisi *@ dilakukan pada material plate. Posisi *@ ini dilaksanakan pada plate dan elektrode Jertikal. #esulitan pengelasan ini hampir sama dengan posisi 0@ akibat gaya graJitasi cairan elektrode las akan selalu kebawah. K P4sisi &4ri=4ntal ia :2G< Pada pengelasan posisi @ dibagi menjadi 0" yaitu : +.Pengelasan naik %iasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding tebal karena membutuhkan panas yang tinggi. Pengelasan arah naik kecepatannya lebih rendah dibandingkan pengelasan dengan arah turun" sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun. Posisi pengelasan @ pipa diletakkan pada posisi hori&ontal tetap dan pengelasan dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik" maka diperlukan las kancing 3tack weld4 pada posisi jam )-)++ dan 0. Mulai pengelasan pada jam .*( ke jam +0.(( melalui jam 1 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam .*( ke jam +0.(( melalui jam *. @erakan elektrode untuk posisi root pass 3las akar4 adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur L kali diameter elektrode. 0. Pengelasan turun %iasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta gas bumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan lebih cepat dan lebih ekonomis. K Pen!elasan P4sisi Fillet Pengelasan /illet juga disebut sambungan T.joint pada posisi cairan las) lasan diberikan pada posisi menyudut. Pada sambungan ini terdapat diantara material pada posisi mendatar dan posisi tegak. Posisi sambungan ini termasuk posisi sambungan yang relatiJe mudah" namun hal yang perlu diperhatikan pada sambungan ini adalah kemiringan elektroda" gerakan ayunan tergantung pada kondisi atau kebiasaan operator las.
I. Ma6a(?(a6a( +a6at Las 18
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua logam atau lebih dengan menggunakan energi panas sebagai medianya. #arena proses ini maka logam disekitar lasan mengalami siklus termal cepat yang menyebabkan terjadinya de/ormasi. $al ini erat sekalihubunganya dengan terjadinya cacat las yang secara umum mempunyai pengaruh yang /atal terhadap keamanan kontruksi material yang dilas. >acat las ada beberapa macam" yaitu: @Reta, las >acat las yang sering sekali terjadi pada saat proses pengelasan adalah retak las yang dapat dibagi menjadi dua kategori yakni : retak dingin dan retak panas. ?etak dingin adalah retak yang terjadi pada daerah las pada suhu kurang lebih *((o>. Sedangkan retak panas adalah retak yang terjadi pada suhu diatas ((o>. ?etak dingin tidak hanya terjadi pada daerah $A "Heat &ffected 'one4 atau sering disebut dengan daerah pergaruh panas tetapi biasanya terjadi pada logam las. ?etak dingin ini dapat terjadi pada daerah panas yang sering terjadi. !an retakan ini dapat dilihat dibawah manik 2as" retak akar dan kaki" serta retak melintang. ?etak dingin didaerah $A ini biasanya terjadi antara beberapa menit sampai '- jam sesudah pengelasan. ?etak dingin ini disebabkan oleh :. o Struktur daerah pangaruh Panas. o $idrogen di/usi didaerah las. o Tegangan. Sedangkan retak panas dibagi menjadi dua kelas yaitu retak karena pembebasan tegangan pada daerah pengaruh panas yang terjadi pada suhu ((o> ) 6((o> dan retak yang terjadi pada suhu diatas ,((o> yang terjadi pada peristiwa pembekuan logam las. ?etak panas sering teriadi pada logam las karena pembekuan" biasanya berbentuk kawah dan retak memanjang. ?etak panas ini terjadi karena pembebasan tegangan pada daerah kaki didalam daerah pengaruh panas. ?etak ini biasanya terjadi pada waktu logam mendingin setelah pembekuan dan terjadi karena adanya tegangan yang timbul" yang disebabkan oleh penyusutan dan si/at baja yang ketangguhannya turun pada suhu dibawah suhu pembekuan. #eretakkan las yang lain adalah retak sepanjang rigi)rigi lasan retak disamping las dan retak memanjang diluar rigi)rigi lasan. Akan tetapi penyebab umum pada semua jenis keretakan las ini adalah: o Pilihan jenis elektroda yang salah atau tidak tepat. 19
o %enda kerja terbuat dari baja karbon tinggi. o Pendinginan setelah pengelasan yang terlalu cepat. o %enda kerja yang dilas terlalu kaku. o Penyebaran panas pada bagian)bagian yang di las tidak seimbang. Selain retak" cacat las yang juga sering terjadi" adalah penembusan las yang kurang dan jelek. ika penembusan pengelasan kurang maka akibat yang timbul pada konstruksi adalah kekuatan konstruksi yang kurang kokoh karena penembusan yang kurang. #arena kurang penembusan inilah maka penyambungan tidak sempurna. Penyebab dari penembusan yang kurang ini antara lain : o #ecepatan pengelasan yang terlalu tinggi. o Arus terlalu rendah. o !iameter elektroda yang terlalu besar atau terlalu kecil. o %enda kerja terlalu kotor. o Persiapan kampuh atau sudut kampuh tidak baik. o %usur las yang terlalu panjang. @Pen!eru,an % .nder cut >acat las yang lain adalah pengerukan atau yang sering disebut dengan under cut pada benda kerja. Pengerukan ini terjadi pada benda kerja atau konstruksi yang termakan oleh las sehingga benda kerja tadi berkurang kekuatan konstruksi meskipun sebelumnya telah dilakukan pengelasan. Sebab)sebab pengerukan las antara lain : o Arus yang terlalu tinggi. o #ecepatan pengelasaan yang terlalu tinggi pula. o %usur nyala yang terlalu panjang. o Ckuran elektroda yang salah. o Posisi elektroda selama pengelasan tidak tepat. o Ayunan elektroda selama pengelasan tidak teratur.
20
@Ker44s #eropos merupakan cacat las yang juga sering terjadi dalam pengelasan. #eropos ini bila didiamkan" lama kelamaan akan menebar yangdiikuti dengan perkaratan atau korosi pada konstriksi sehingga kontruksi menjadi rapuh karena korosi tadi. >acat ini memang kelihatannya sepele akan tetapi dampak yang ditirnbulkan oleh cacat ini cukup membahayakan juga. Penyebab keropos ini yakni : o %usur pendek. o #ecepatan mengelas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. o #urang waktu pengisian. o Terdapat kotoran)kotoran pada benda kerja. o #esalahan memilih jenis elektroda. N Penggerutan %enda #erja. Pada dasarnya setiap logam bila dipanasi akan memuai dan mengkerut bila di dinginkan. %ila salah satu permukaan las tipis dilas pada arah memanjang" maka setelah dingin terjadilah pelengkungan atau melenting atau de/ormasi. !an pada dua bilah plat tipis dilas 3tanpa membuat pengikat lebih dulu4 maka kedua sisi kampuh yang masih bebas akan bergeser" bahkan sampai kedua sisi tersebut dapat berimpit Penyebab pengerutan adalah: Pengisian pengelasan kurang. o Pengkleman salah. o Pemanasan yang berlebihan. o #esalahan persiapan kampuh. o Pemanasan tidak merata. o Penempatan bagian)bagian yang disambung kurang baik. o Salah urutan pengelasan.
J. +ara Penan!!ulan!an +a6at Las !alam pembangunan kapal baru jumlah pekerjaan las kira)kira sepertiga dari seluruh jumlah pekerjaan. Ada kapal yang dibangun dengan sistim blok dan ini berarti banyak sekali konstruksi yang menggunakan pengelasan. adi cacat)cacat las yang ada harus ditekan sekecil mungkin atau bahkan harus dihindari sebisa mungkin. Cntuk mengatasi macam)macam cacat las yang telah terjadi supaya hasil pekerjaan las dapat memuaskan banyak pihak" maka perlu dilaksanakan cara)cara penanggulangannya" yaitu sebagai berikut: 21
@Penan!!ulan!an Reta, Las !alarn menghindari terjadinya retakan las pada daerah panas" atau usaha penaggulanganya supaya tidak terjadi retak pada las antara lain : o Menggunakan elektroda yang betul" dalam hal ini sedapat mungkin menggunakan elektroda dengan /luk yang mempunyai kadar hydrogen rendah. o Sebelum mengelas" pada daerah sekitar kampuh harus dibersihkan dari air" karat" debu" minyak dan &at organik yang dapat menjadi sunrber hidrogen. o Mendinginkan perlahan)lahan setelah dilas. o Membebaskan kampuh dari kekakuan. o Mengadakan pemanasan pendahuluan sebelum memulai pengelasan" dengan cara ini retak las dapat terhindarkan @Penan!!ulan!an Pene()usan Las an! Kuran! Bai, >ara untuk mengatasi cacat las penembusan yang kurang baik dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut : o Penyetelan arus pengelasan yang tepat. o Pengelasan diperlambat dan stabil agar panas yang didapat lebih merata. o Mengatur kecepatan las" sehingga kedua sisi benda kerja mencair dengan baik. o Memilih diameter elektroda yang sesuai dengan ukuran coakan. o Membersihkan benda kerja dari terak dan kotoran yang ada. o Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat. @Penan!!ulan!an Pen!eru,an las (.nder /ut) >ara untuk mengatasi cacat las pengerukan8under cut dapat dilakukan dengan langkah)langkah sebagai berikut : o Menyetel arus yang tepat. o Mengurangi kecepatan mengelas. o Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat. o Menggunakan ukuran elektroda yang benar. o Menyetel posisi elektroda" sehingga gaya busur nyala akan menahan cairan pengelasan. o Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur. @Penan!!ulan!an +a6at Las Karena Ker44s. >ara untuk mengatasi cacat las keropos dapat dilakukan dengan langkah) langkah sebagai berikut: o Mempertahankan jarak busur yang baik. o Mengurangi kecepatan pengelasan atau kecepatan dipertinggi. 22
o Member waktu pengisian yang cukup untuk melepaskan gas. o Membersihkan benda kerja. o Menggunakan elektroda yang tepat. @Penan!!ulan!an Pen!erutan Benda Ker%a Pada setiap proses pengelasan akan terjadi yang namanya perubahan bentuk terhadap benda kerja. Perubahan bentuk ini akan mengurangi ketelitian ukuran dan penampakan luar serta dapat juga menurunkan kekuatan. $al)hal untuk mengurangi terjadinya pengerutan benda kerja atau perubahan bentuk antara lain : o Pengurangan masuknya panas dan logam panas. !engan mengurangi masuknya panas lasan yang seperlunya saja maka tidak akan terjadi suhu yang terlalu tinggi. Sehingga perubahan bentuk dapat dikurangi menjadi sekeci)kecilnya. %ila logam las dikurangi" maka jumlah logam pada waktu mendingin tidak terlalu banyak dan dengan sendirinya perubahan bentuk juga dapat dikurangi. Pengurangan bahan las dapat dilakukan dengan mengurangi panjang las" memilih bentuk kampuh yang sesuai" memotongplat yang akan dilas dan merakitnya dengan teliti. >ara menanggulangi perubahan bentuk o Pengelasan sedikit mungkin. Pengelasan yang berlebihan akan menimbulkan penkerutan yang bertambah besar o !udukan benda yang hendak dilas sedikit dimiringkan keluar" sehingga rigi)rigi las akan menariknya kepada kedudukan yang didinginkan. o Melakukan pengelasan yang bergantian pada setiap sisi dan membuat urutan rigi)rigi yang menimbulkan gaya)gaya penyusutan yang saling meniadakan. %ila pada jenis sambungan 2 3kampuhD4 dilas mengalami pengkerutan" rigi) rigi dapat membuat kampuh menjadi berimpit sesamanya. Maka kerusakan ini dapat diatasi dengan cara antara lain : o Membuat las pengikat atau las atau las titik8tack weld. 9as pengikat ini diletakkan di tempat)tempat yang kiranya benda kerja akan mengerut bila nanti dilas. Sehingga dengan adanya las pengikat ini pengerutan benda kerja tidak terjadi. o Mebuat celah yang melebar. !isini pelebaran celah tidak boleh asal melebar" akan tetapi masih dalam jangkauan kemampuan las. 2ni dimaksudkan agar bila nanti setelahpengelasan mengalami pengerutan celah yang mengalami pelebaran tadi. o Memasang pasak untuk mempertahankan lebar celah. 23
pasak ini berguna untuk menjaga lebar celah pada benda kerja yang juga disebut dengan plat pengikat. adi bila setelah pengelasan kondisi kerja tetap pada posisi semula karena telah diikat oleh pasak tadi. Cntuk mengurangi perubahan bentuk dari pengaruh urutan pengelasan dilakukan dengan jalan: o Pengelasan dilakukan dari titik yang terikat ketitik yang terbebas. o Majunya pengelasan dibuat simetri tehadap sumbu netral. o Menggunakan pengelasan susulan mundur atau kebelakang" untukmenghindari perubahan bentuk pada daerah memanjang. Cntuk mengurangi perubahan bentuk dari segi persiapan kampuh adalah sebagai berikut: o Membuat sudut kampuh sekecil mungkin. o Membuat celah kampuh sekecil mungkin. o Membuat kampuh ganda bila tebal plat lebih dari +1 mm. >ara pengelasan kontuksi lambung kapal biasanya dilakukan langkah) langkah antara lain: o Pemeriksaan ukuran alur o Pemilihan bahan las yng tepat o Penentuan ukuran pengelasan o Pembersihan alur dari debu" karat" dan minyak. Perlu diketahui bahwa perakitan konstruksi dimulai dari tengah menuju kesisi. Sedangkan untuk pengelasan antar plat kulit dan rangka gladak atas urutanya adalah las tumpul dan kemudian barulah las tumpang. Pengelasan dalam reparasi kapal harus diperhatikan hal)hal berikut: o Menentukan seteliti mungkin besarnya bagian yang rusak. o Memperhatikan lingkungan kerja" misalnya dalam memindahkan tabung gas yang mudah terbakar. o memasang pengaman bila pengelasan dilakukan ditempat yang tinggi. o mempersiapkan tenaga listrik yang diperlukan. o !alam penggantian plat harus disiapkan lubang batas dan harus menentukan urutan pengelasan.
24