MAKALAH
“ SAMBUNG PUCUK” Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Tugas Mata Pelajaran Alat Mesin Pertanian Pertanian
Disusun Oleh Oleh Kelompok Dua :
Muqoyimah Rastinah Julaeha Riki Raharja Masna Muzaki Dodi Hidayat
JURUSAN AGRIBISNIS PEMBIBITAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA (APTPH)
SMK NEGERI 13 PANDEGLANG
2017
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami antara lain: Rhizoma, Stolon, Umbi lapis, Tunas, Umbi batang, Spora. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan ini ter golong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang relative lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan secara vegetatif alami. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan antara lain: stek, cangkok, sambung, tempel (okulasi), merunduk, kultur jaringan. Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang menggunakan bagian-bagian pada tanaman tersebut seperti batang, daun, akar, ranting, umbi, pucuk untuk menghasilkan individu baru. Pembiakan dengan cara ini lebih banyak digunakan karena memiliki keunggulan yaitu, produk yang dihasilkan memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Prinsip dari pembiakan vegetatif ini adalah merangsang tunas adventif yang ada pada bagian tersebut sehingga dapat tumbuh dengan sempurna, yaitu memiliki akar, daun, dan batang sekaligus. Grafting
atau
penyambungan
merupakan
metode
perbanyakan
vegetatif
buatan.Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya satu mata tunas. Tanaman bagian atas disebut entris atau batang atas (scion), sedangkan tanaman batang bawah disebut understam atau batang bawah (rootstock). Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas beberapa tunas dorman yang akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah akan berkembang menjadi sistem perakaran . Alasan-alasan dilakukannya penyambungan antara lain untuk menghasikan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan dengan cara stek ata u mencangkok, untuk memperbaiki jenis jenis tanaman, untuk mempercepat berbuahnya dari bibit yang diseleksi, untuk memperbaiki bagian-bagian pohon yang rusak. Dan alasan lain untuk melakukan grafting adalah :memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu, mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working, mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal,mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi, mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan memperbaiki kerusakan pada tanaman. Aplikasi grafting juga dapat dilakukan untuk membuat satu tanaman dengan jenis yang berbeda-beda, untuk mengatasi masalah polinasi, dalam kasus self-incompability atau tanaman berumah dua .
Pada makalah ini kita akan membahas perkembangbiakan secara vegetatif buatan yaitu sambung atau enten pada tumbuhan Sansiveira sp. ,seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa perkembangbiakan secara vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Tujuan utama mel akukan teknik sambung ini adalah untuk menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Jadi selain bisa menghasilkan keturunan tumbuhan tersebut juga bisa menghasilkan variestas tanaman yang baru dengan menggabungkan dua sifat unggul tanaman yang masih ada dalam satu genus atau keluarga. Teknik sambung pada makalah kali ini akan kita terapkan pada tumbuhan Sansiveira sp. B. Tujuan
Teknik penyambungan ini bisa di terapkan untuk beberapa keperluan, yaitu membuat tanaman unggul, memperbaiki bagian-bagian pohon yang rusak, dan juga untuk membantu pertumbuhan tanaman. BAB II TINJAUAN PUSATAKA A. Landasan Teori 1.
Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan ve getatif buatan. 2.
Perkembangan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan
vegetatif
alami
adalah
perkembangbiakan
makhluk
hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi a kar, tunas adventif, spora dan membelah diri. a.
Pembentukan Tunas Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing
dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum). b.
Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. Akar tinggal mempunyai ciri-ciri: Bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada ujung terdapat kuncup.
Pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp). c.
Umbi Lapis Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas. Pada
permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis. Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan bunga tulip. d.
Umbi Batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut
menggembung
membentuk
umbi
untuk
menyimpan
cadangan
makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru. Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata). e.
Geragih/Stolon Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang
tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp). f.
Umbi Akar Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan
hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas. Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel. g.
Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada
akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh membentuk individu baru. Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek dan begonia. h.
Spora Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, jamur, dan
ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan
mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan mikroskop. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium. i.
Membelah Diri Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat
rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya menjadi dua. 3.
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia. a.
Mencangkok Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti
batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu. Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo. Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih sedikit. b.
Stek Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar baru
terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun. Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih. Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera. Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c.
Okulasi/menempel Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan
lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat. d.
Sambung Pucuk/Enten Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis.
Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu. e.
Runduk Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah.
Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar. f.
Kultur Jaringan
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.
BAB III PEMBAHASAN A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif (benih) maupun perbanyakan secara vegetatif (bibit), kedua – duanya digunakan petani karena masing – masing mempunyai kelebihan. Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan dengan bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi, kakao,tebu, ubikayu, ubijalar, dan lain ya lebih baik diperbanyak secara vegetatif. B. Siklus Hidup Aseksual Atau Vegetatif
Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk diwarisi secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase siklus seksual maupun dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal. Bahan yang dipilih untuk perbanyakan karena sifat vegetatifnya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa akan tetapi menunjukan sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena sifat bunga dan buahnya tidak lagi menunjukan sifat juvenilnya ataupun transisinya dan tetap secara biologis dewasa. Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan. Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan akar dan batang, peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Pada fase pembungaan perpanjangan batang berakhir dan beberapa titik tumbuh berubah menjadi kuncup dan akhirnya membentuk buah dan biji. Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antaralain : stek ( batang, akar dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti perbanyakan secara generatif yang dapat di tanam langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang berukuran kecil, untuk perbanyakan secara vegetatif biasanya perlu disemaikan dulu sebelum ditanam dilapangan. Persemaian, diperlukan dengan maksud untuk : 1)
Memudahkan pemeliharaan tanaman, misalnya penyiraman yang harus dilakukan pagi dan sore,
2)
Menyediakan media tanam yang sangat bagus, misalnya permukaan tanah halus dan bila perlu dicampur pasir,
3)
Mengurangi biaya dan tenaga kerja, misalnya bila harus menggunakan naungan daripada membuat naungan tersebar diseluruh lahan lebih murah membuat naungan dibedengan persemaian,
4)
Memeberi kesempatan menyeleksi tanaman yang baik untuk dipindah dilapangan sehingga akan mengurangi persentase sulaman, dan
5)
Pada jenis – jenis tanaman tertentu dengan transplanting ( pindah tanam ) memungkinkan diperoleh pertumbuhan tanaman dan diperoleh pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.
C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua Jenis
Perkembangbiakan
vegetatif
alami
dan
perkembangbiakan
vegetatif
buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan. 1.
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang.
Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami: a.
Akar tinggal Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut
juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain. Ciri-ciri akar tinggal: Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup; Pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik; Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
b.
Umbi lapis Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan
makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya.
Umbi
lapis
baru
yang
berasal
dari
ketiak
terluar
akan
tumbuh
membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain. c.
Umbi akar Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat
cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia
d.
Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini
sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar. e.
Geragih (stolon) Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Geragih
tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki. f.
Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada
tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek. g.
Spora Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak
spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir. 2.
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan : a.
Cangkok Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari bij i. Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok. Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
1)
Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2)
Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3)
Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4)
Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
5)
Ikat
pada
kedua
ujungnya
seperti
membungkus
permen.
Bila
menggunakan
plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah. 6)
Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
7)
Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.
b.
Stek Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
c.
Sambung/Enten Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung. Berikut ini adalah cara mengenten tanaman : Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafi a, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat). Cara menyambung tanaman :
1)
Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
2)
Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
3)
Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
4)
Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
5)
Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
6)
Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
d.
Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat. Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda. Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman: Alat dan bahan: tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas). Langkah-langkah mengokulasi tanaman : 1)
Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
2)
Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
3)
Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4)
Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
5)
Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
6)
Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
7)
Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang ).
e.
Merunduk Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati. Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk : Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
1)
Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
2)
Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah;
3)
Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
4)
Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
5)
Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
6)
Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
BAB IV PENUTUP 1.
Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik sambung merupakan salah satu teknik yang terbaik untuk mengahsilkan tumbuhan dengan varietas yang baru dengan cara yang amat mudah dan simpel. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa sebenarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan tumbuhan baru dengan varietas yang lebih unggul khususnya pada tanaman adenium. Keberhasilan dari suatu teknik sambung tergantung dari kehati-hatian kita terhadap alat yang digunakan agar terhindar dari bakteri serta kesetiaan kita dalam memperhatikan kondisi tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal. 2.
Saran
Adapun saran dari penulis berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Pembaca Dengan pembuatan makalah mengenai perkembangbiakan vegetatif buatan sambung (enten) pada tumbuhan adenium penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui makna dan jenis dari menyambung tetapi juga dapat mepraktekkan sendiri bagaimana teknik sambung ini digunakan dan setidaknya dapat memberi informasi tentang keseluruhan dari teknik sambung tersebut dengan kata lain dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dan masalah yang berkaitan mengenai teknik sambung serta langkah-langkah dalam menyambung.