Makalah Reaksi Readoks Pada Zat pemutih
11.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemutih pakaian adalah bahan kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pemutih pakaian merupakan contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.Banyak orang menggunakan pemutih pakaian, namun banyak diantara mereka yang belum mengetahui cara kerja, m anfaat serta pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penulisan makalah ini diharapkan diharapkan mampu memberikan wawasan bagi semua orang mengenai manfaat, cara kerja serta pengaruh pemutih pakaian. Selain itu juga memberikan informasi mengenai kandungan yang terdapat dalam pemutih pakaian. Dengan demikian, pengguna diharapkan mampu menggunakan pemutih pakaian secara hati-hati menghindari penggunaan yang mengakibatkan bahaya untuk diri sendiri, orang lain bahkan lingkungan. B. Dasar Teori Reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi reduksi-oksidasi. Reaksi ini pada mulanya diartikan sebagai raksi pengikatan dan pelepasan oksigen. o ksigen. Namun istilah ini mengalami perkembangan dengan makna yang lebih luas, yaitu seluruh reaksi kimia yang melibatkan transfer electron dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi antar zat yang bereaksi. Bilangan oksidasi / tingkat oksidasi suatu atom bilangan bulat yang menunjukkan muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada ion atau molekul yang dibentuknya. Untuk membedakan dengan muatan ion, tanda (+) atau (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya misalnya +2. +2 .[1] 22.
PERMASALAHAN
·
Apakah pengertian pemutihan pakaian ?
·
Bagaimana proses pemutihan pakaian ?
·
Apa kandungan yang terdapat pada pemutih pakaian ?
·
Apa manfaat bahan pemutih pakaian untuk hal lain ?
·
Apa pengaruh penggunaan pemutihan pakaian ?
33.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pemutihan Pakaian
Pemutihan pakain adalah proses kerja reaksi kimia dimana molekul kotoran akan di pecah pec ah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk diangkat oleh surfaktan.Peran surfaktan adalah pengangkat noda. B.
Proses Pemutihan Pakaian
http://ithengcemani.blog.ugm.ac.id/2010/12/12/mekanisme-senyawa-pemutih-pakaian-memutihkanpakaian/ Bleach adalah suatu senyawa yang dapat memutihkan pakaian melalui dua proses, dimana proses pertama adalah meningkatkan efektifitas kerja surfaktan dengan memperkecil ukuran molekul kotoran dengan mengoksidasinya. Sedangkan proses kedua adalah mengubah warna kotoran menjadi putih sehingga tidak tampak /terlihat oleh mata. Warna putih yang dimaksud adalah putih udara, jernih air, bukan putih susu.
Kerja pemutih ini adalah reaksi kimia dimana molekul kotoran akan di pecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk di angkat oleh surfaktan (tetap peran surfaktan adalah yang mengangkat noda). Selain itu, secara bersamaan juga membuat kotoran atau noda menjadi invisible(tak terlihat). Proses pemutih memperkecil molekul kotoran (anonim, 2010):
Figure 1
: Kondisi kotoran yang ada dalam kain. Melekat dalam kain dalam bentuk bulatan, karena
merupakan molekul hidrofobik (tidak suka air) Figure 2 Figure 2
: Pemutih akan bereaksi dengan kotoran dimana hasil reaksi ini akan memutuskan ikatan
kimia pada kotoran. Figure 3 Figure 3
: Akibatnya kotoran menjadi kecil – kecil terpisah pisah.
Pada system pemutihan di atas, surfaktan langsung menyelubungi kotoran kecil –kecil. Surfaktan ini mempunyai dua kemampuan berkebalikan, yakni kemampuan mengikat kotoran tetapi juga mengikat air (sifat liphofilik -hidrofilik=ada bagian dari senyawa yang suka dengan air dan ada yang benci dengan air tapi suka dengan senyawa lipid, seperti kotoran).
Gambar di bawah ini, yang sebelah kiri merupakan proses bagaimana pemutih membuat kotoran tidak nampak di mata atau invisible (Anonim, 2010) sedangkan sebelah kanan merupakan penjelasan tentang proses bagaimana kotoran tidak nampak di mata melalui ilmu kimia organik yakni mekanisme reaksi ( andy, 2010): Picture 1 Picture 1
: Semua Senyawa yang berwarna (kecuali ikatan kompleks) memiliki gugus
kromophor atau ikatan rangkap terkonjugasi. Begitu pula kotoran, ter nyata memiliki ikatanrangkap terkonjugasi (yang dibulat hijau). Molekul pemutih (kita misalkan HX) merupakan senyawa nukleofil atau senyawa yang kaya elektron. Bisa di bayangkan senyawa ini adalah orang kaya yang dermawan, dimana sering sekali memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. senyawa nukleofil ini akan menyerang kotoran tepat dibagian ikatan rangkap dimana merupakan titik yang miskin elektron atau sering disebut elektrofil. Anggap elektrofil merupakan orang yang miskin dimana apabila diberi elektron oleh orang kaya akan berubah menjadi stabil). Ø mekanisme yang lebih rinci adalah sebagai berikut: Picture 2 Picture 2
: Pada saat kotoran beresonansi (istilah perpindahan ikatan rangkap dalam kimia organik),
maka ujung rantai ikatan rangkap akan bermuatan positif sehingga bersifat sangat kekurangan elektron(elektrofil). Pada saat inilah molekul pemutih akan menyerang kotoran.. Picture 3
Picture 3
: Senyawa pemutih akan merusak semua ikatan rangkap yang dimiliki oleh kotoran, sampai
tidak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi.
Dengan terputusnya ikatan ini maka senyawa kotoran menjadi dalam bentuk linier (tidak berikatan rangkap), warna yang terbentuk akibat pola terkonjugasi pun berubah menjadi warna putih bening (maksudnya putih seperti air, seperti udara), bukan putih kain mori yang bercahaya (Jika dalam detergen bisa menyebabkan seperti bercahaya,itu disebabkan oleh suatu senyawa yang disebut optical brightess). Inilah pemutih yang kuat akan melunturkan warna pakaian menjadi putih kain mori, yakni karena ikatan yang terkonjugasi pada warna pakaian juga akan ikut dirusak oleh senyawa pemutih.[2]
C. 1.
Kandungan Yang Terdapat Dalam Pemutih Pakaian Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air, dan
merupakan oksidator kuat. Sifat terakhir ini dimanfaatkan manusia sebagai pemutih (bleach).2 disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket. 2.
Bahan utama pemutih padat (bubuk putih) adalah kalsium hipoklorit / Ca(ClO)2. Secara umum
bahan ini dikenal sebagai kaporit. Bahan pemutih cair adalah natrium hipoklorit / NaOCl. 3.
NaOCl.
4.
Klorin dan natrium perborat menjadikan pakaian ternoda dapat menjadi lebih putih
cemerlang.
D.
Pemanfaatan bahan pemutih pakaian untuk yang lain
v Hidrogen peroksida (H2O2) sebagai disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket. v Kalsium hipoklorit biasa dipakai untuk mencuci hama air PAM dan kolam renang. v NaOCl sebagai penghilang noda maupun disinfektan (sanitizer).
E.
Pengaruh Penggunaan Pemutih Pakaian
Pengaruh Positif
:
Ø Menjadikan pakaian putih cemerlang Ø Menghilangkan noda-noda yang membekas Pengaruh negatif
:
Ø Pencampuran pemutih dengan ammonia menghasilkan gas beracun seperti kloramin (NH2Cl) dan hidrazin(N2H4) Ø Menjadikan warna cepat pudar Ø Klorin dengan kadar tinggi dapat merusak pakaian Ø Pemutih Hipoklorit tidak baik untuk bahan poliester, sebab lebih memberikesan kuning daripada memutihkan 4.
KESIMPULAN
Pemutihan pakaian adalah proses kerja reaksi kimia dimana molekul kotoran akan di pecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk di angkat oleh surfaktan (tetap peran surfaktan adalah yang mengangkat noda). Sehingga secara bersamaan juga membuat kotoran atau noda menjadi invisible (tak terlihat).Pemutihan pakaian menggunakan pemut ih pakaian yang bentuknya cair/serbuk. Bahan aktif yang terdapat dalam larutan pemutih pakaian antara lain senyawa hipoklorit serta senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dengan kadar 5,25 %. Sedangkan serbuk pemutih mengandung senyawa kalsium hipoklorit / Ca(ClO). Pemutih pakaian menjadikan pakaian ta mpah putih dan bersih. Namun pemutih pakaian juga memberikan pengaruh seperti pakaian cepat rusak, pemakaian lama menimbulkan pakaian tampak kusam dan kekuningan. Untuk menghindari hal tersebut pemakaian pemutih pakaian harus proporsional dan sesuai petunjuk penggunaan. 5.
PENUTUP
Demikianlah makalah tentang pemutihan pakaian. Semoga dengan makalah ini, bisa memberikan manfaat bagi penulis serta pembaca. Sehingga penulis ataupun pembaca bisa mendapatkan wawasanwawasan menarik dari makalah ini. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan, baik dalam penulisan atau yang lain. Kritik dan saran senantiasa kami tunggu untuk perbaikan. Sekian dan terima kasih.
[1] Sukardjo,Chemistry Bringing Science to your life,(Jakarta,Bailmu,2011,),hlm:137,138 [2] http://ithengcemani.blog.ugm.ac.id/2010/12/12/mekanisme-senyawa-pemutih-pakaianmemutihkan-pakaian/
Tambahan :: Ini yang lebih jelas n ada gambarnya tntang p roses pemutihan pakaian me ……..
Mekanisme Senyawa Pemutih Pakaian Memutihkan Pakaian. Bleaches/zat pemutih adalah salah satu komponen penting dalam deterjen. Kali ini, andy akan menjelaskan tentang mekanisme senyawa pemutih pakaian memutihkan pakaian. Bagaimana cara senyawa itu bisa memutihkan pakaian? Bleach adalah suatu senyawa yang dapat memutihkan pakaian melalui dua proses, dimana proses pertama adalah meningkatkan efektifitas kerja surfaktan dengan memperkecil ukuran molekul kotoran dengan mengoksidasinya. Sedangkan proses kedua adalah mengubah warna kotoran menjadi putih sehingga tidak tampak /terlihat oleh mata. Warna putih yang dimaksud adalah putih udara, jernih air, bukan putih susu. saya ulang ya: Kerja pemutih ini adalah reaksi kimia dimana molekul kotoran akan di pecah – pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk di angkat oleh surfaktan (tetap peran surfaktan adalah yang mengangkat noda). Selain itu, secara bersamaan juga membuat kotoran atau noda menjadi invisible(ora ketok nang mripat bong!!!). Ini proses pemutih memperkecil molekul kotoran (anonim, 2010):
gambar 1. kondisi kotoran yang ada dalam kain. Melekat dalam kain dalam bentuk bulatan, karena merupakan molekul hidrofobik (tidak suka air)
gambar 2. Pemutih akan bereaksi dengan kotoran dimana hasil reaksi i ni akan memutuskan ikatan kimia pada kotoran.
gambar 3. Akibatnya kotoran menjadi kecil – kecil terpisah pisah. Ada pertanyaan kok kotoran yang kecil – kecil itu g kembali bergabung dengan teman – temannya menjadi molekul besar lagi? kan kotoran itu hidrofobik(takut air), maka kotoran akan berkumpul dengan molekul hidrofobik yakni kotoran tetangganya lagi to?. Bayangkan apabila ada minyak tanah dalam air, meskipun kita aduk kuat – kuat, maka apabila jaraknya masih memungkinkan sesama bulatan minyak tanah akan bergabung lagi menjadi bulatan besar?iya to???hayo piye jawabnya?? Nah…jawabannya ini, temen – temen harus juga ingat klo di dalam sistem tersebut juga ada surfaktan yang langsung menyelubungi kotoran kecil – kecil. Surfaktan ini mempunyai dua kemampuan berkebalikan, yakni kemampuan mengikat kotoran tetapi juga mengikat air (sifat liphofilik -hidrofilik=ada bagian dari senyawa yang suka dengan air dan ada yang benci dengan air tapi suka dengan senyawa lipid, seperti kotoran) Oke …lanjut, gambar dibawah ini, yang sebelah kiri merupakan proses bagaimana pemutih membuat kotoran tidak nampak di mata atau invisible (Anonim, 2010) sedangkan sebelah kanan merupakan penjelasantentang proses bagaimana kotoran tidak nampak di mata melalui ilmu kimia organik yakni mekanisme reaksi ( andy, 2010):
gambar 1. Semua Senyawa yang berwarna (kecuali ikatan kompleks) memiliki gugus kromophor atau ikatan rangkap terkonjugasi. Begitu pula kotoran, ternyata memiliki ikatanrangkap terkonjugasi (yang dibulat hijau). Molekul pemutih (kita misalkan HX)
merupakan senyawa nukleofil atau senyawa yang kaya elektron. Bisa di bayangkan senyawa ini adalah orang kaya yang dermawan, dimana sering sekali memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. senyawa nukleofil ini akan menyerang kotoran tepat dibagian ikatan rangkap dimana merupakan titik yang miskin elektron atau sering disebut elektrofil. Anggap elektrofil merupakan orang yang miskin dimana apabila diberi elektron oleh orang kaya akan berubah menjadi stabil) mekanisme yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
gambar 2. Pada saat kotoran beresonansi (istilah perpindahan ikatan rangkap dalam kimia organik), maka ujung rantai ikatan rangkap akan bermuatan positif sehingga bersifat sangat kekurangan elektron(elektrofil). Pada saat inilah molekul pemutih akan menyerang kotoran.
Senyawa pemutih akan merusak semua ikatan rangkap yang dimiliki oleh kotoran, sampai tidak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. dengan terputusnya ikatan ini maka senyawa kotoran menjadi dalam bentuk linier (tidak berikatan rangkap) warna yang terbentuk akibat pola terkonjugasi pun berubah menjadi warna putih bening (maksudnya putih seperti air, seperti udara), bukan putih kain mori yang bercahaya (Jika dalam detergen bisa menyebabkan seperti bercahaya,itu disebabkan oleh suatu senyawa yang disebut optical brightness). Disini lah ada penjelasan mengenai mengapa pemutih yang kuat akan melunturkan warna pakaian menjadi putih kain mori,
yakni karena ikatan yang terkonjugasi pada warna pakaian juga akan ikut dirusak oleh senyawa pemutih. namun tenang saja , pada deterjen yang kami formulasikan, kami sudah meninggalkan sistem pemutihan menggunakan senyawa pemutih yang kuat ini, karena selain tidak selektif terhadap kotoran, punya banyak kerugian seperti tidak ramah lingkungan, korosif (tidak cocok untuk mesin cuci). Meskipun demikian, senyawa yang kami formulasikan dalam deterjen, jika hanya senyawa pemutih sendiri memang korosif, namun kami menambahkan senyawa silika yang dapat menghilangkan sifat korosifitas dari senyawa pemutih. Adapun pembahasannya, akan saya ungkap di lain waktu.