BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar atar Be Bela laka kang ng
Infeksi saluran nafas bawah, termasuk pneumonia dan influensa, masih menjadi masalah keseha kesehatan tan di negara negara berkem berkemban bang g maupu maupun n negara negara maju. maju. WHO WHO memper memperkir kirakan akan angka angka kejadi kejadian an (insidens) pneumonia di negara dengan dengan angka angka kematian kematian bayi bayi di atas 4 per ! ! kelahiran hidup hidup adalah !"# $ %# per tahun pada golongan usia balita. &ejadian 'neumonia di Indonesia pada balita diperkirakan antara ! # $ %# per tahun. 'neumonia merupakan pembunuh nomor ! di dunia pada pada bayi bayi dan anak$anak usia " tahun. iperkirakan menyebabkan menyebabkan sekitar % juta kematian (! kematian setiap !" detik) dari * juta kematian setiap tahunnya pada usia tersebut. 'neumonia pada balita paling sering disebabkan oleh +irus pernafasan dan punaknya terjadi pada umur %$- tahun. 'ada bayi dan anak anak penyebab yang paling sering adalah Respiratory Syncytial Virus Virus (/0), (/0), adeno+irus, adeno+irus, +irus parainfluen1a parainfluen1a,, +irus influen1a, influen1a, sedangk sedangkan an pada pada anak umur umur sekola sekolah h paling paling sering sering diseba disebabka bkan n bakteri bakteri Mycoplasma Mycoplasma Pneumonia Pneumoniaee . 2akter 2akterii penye penyebab bab pneumonia yang paling sering adalah /treptoous pneumoniae (pneumokokus), Hemophilus influen1a tipe b (Hib) dan /taphyloous aureus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
'neu 'neumo moni niaa adal adalah ah bent bentuk uk infe infeks ksii pern pernap apas asan an akut akut bawa bawah. h. 2ila 2ila sese seseor oran ang g mend menderi erita ta pneumonia, nanah dan airan mengisi al+eoli dalam paru yang mengganggu penyerapan oksigen, dan dan membuat membuat sulit bernapas. 'neumonia 'neumonia adalah setiap penyakit penyakit radang paru yang yang dapat disebabkan oleh bakteri, +irus, atau jamur. 2ahan kimia atau agen lain bisa menyebabkan paru menjadi meradang. meradang. /uatu jenis pneumonia pneumonia yang terkait dengan influen1a kadang$kadang kadang$kadang berakibat fatal fatal.. 'neu 'neumo moni niaa berp berpot oten ensi si fatal fatal lain lainny nyaa dapa dapatt diha dihasi silk lkan an dari dari maka makana nan n atau atau inha inhala lasi si air air (pneumonia aspirasi). Hanya mempengaruhi beberapa pneumonia lobus paru (pneumonia lobaris), namun ada juga yang menyebar menyebar lebih (bronkopneumonia). 3yeri 3yeri dada, sputum mukopurulen, mukopurulen, dan meludah darah (hemoptisis) adalah tanda$ tanda umum dan gejala penyakit. ika udara di paru digantikan digantikan oleh airan dan puing$pui puing$puing ng inflamasi, inflamasi, jaringan paru kehilangan kehilangan tekstur tekstur kenyal dan menjadi menjadi bengka bengkak k dan membes membesar ar (konso (konsolid lidasi) asi).. &onsol &onsolida idasi si berhub berhubung ungan an terutam terutamaa dengan dengan pneumoniabakteri, bukan pneumonia+irus. pneumonia+irus.
B. Etiologi
5tiologi pneumonia pneumonia yaitu bakteri, +irus, jamur dan benda asing. 2erdasarkan anatomis dari struktur paru yang terkena infeksi, pneumonia dibagi menjadi pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkhopneumonia), (bronkhopneumonia), dan pneumonia intersitialis (bronkiolitis). 2ronkhopneumonia 2ronkhopneumonia merupakan penyakit radang paru yang biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan akut (I/'6) bagian atas dan disertai dengan panas tinggi. &eadaan yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, yaitu aspirasi, penyakit menahun, gi1i kurang7malnutrisi energi protein (85'), faktor faktor patrogenik patrogenik seperti trauma trauma pada paru, anestesia, anestesia, pengobatan pengobatan dengan antibiotika antibiotika yang tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
'neu 'neumo moni niaa adal adalah ah bent bentuk uk infe infeks ksii pern pernap apas asan an akut akut bawa bawah. h. 2ila 2ila sese seseor oran ang g mend menderi erita ta pneumonia, nanah dan airan mengisi al+eoli dalam paru yang mengganggu penyerapan oksigen, dan dan membuat membuat sulit bernapas. 'neumonia 'neumonia adalah setiap penyakit penyakit radang paru yang yang dapat disebabkan oleh bakteri, +irus, atau jamur. 2ahan kimia atau agen lain bisa menyebabkan paru menjadi meradang. meradang. /uatu jenis pneumonia pneumonia yang terkait dengan influen1a kadang$kadang kadang$kadang berakibat fatal fatal.. 'neu 'neumo moni niaa berp berpot oten ensi si fatal fatal lain lainny nyaa dapa dapatt diha dihasi silk lkan an dari dari maka makana nan n atau atau inha inhala lasi si air air (pneumonia aspirasi). Hanya mempengaruhi beberapa pneumonia lobus paru (pneumonia lobaris), namun ada juga yang menyebar menyebar lebih (bronkopneumonia). 3yeri 3yeri dada, sputum mukopurulen, mukopurulen, dan meludah darah (hemoptisis) adalah tanda$ tanda umum dan gejala penyakit. ika udara di paru digantikan digantikan oleh airan dan puing$pui puing$puing ng inflamasi, inflamasi, jaringan paru kehilangan kehilangan tekstur tekstur kenyal dan menjadi menjadi bengka bengkak k dan membes membesar ar (konso (konsolid lidasi) asi).. &onsol &onsolida idasi si berhub berhubung ungan an terutam terutamaa dengan dengan pneumoniabakteri, bukan pneumonia+irus. pneumonia+irus.
B. Etiologi
5tiologi pneumonia pneumonia yaitu bakteri, +irus, jamur dan benda asing. 2erdasarkan anatomis dari struktur paru yang terkena infeksi, pneumonia dibagi menjadi pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkhopneumonia), (bronkhopneumonia), dan pneumonia intersitialis (bronkiolitis). 2ronkhopneumonia 2ronkhopneumonia merupakan penyakit radang paru yang biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan akut (I/'6) bagian atas dan disertai dengan panas tinggi. &eadaan yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, yaitu aspirasi, penyakit menahun, gi1i kurang7malnutrisi energi protein (85'), faktor faktor patrogenik patrogenik seperti trauma trauma pada paru, anestesia, anestesia, pengobatan pengobatan dengan antibiotika antibiotika yang tidak
sempurna sempurna merupakan merupakan faktor faktor yang mempengaru mempengaruhi hi terjadinya terjadinya bronkhop bronkhopneum neumonia. onia. 8enurut 8enurut WHO diberbagai negara berkembang
Streptococus pneumonia Streptococus pneumonia
dan
Hemoph Hemophylu yluss
influe influenza nza
merupakan merupakan bakteri yang selalu ditemukan ditemukan pada dua pertiga pertiga dari hasil isolasi, isolasi, yaitu 9-,*# 9-,*# aspirat paru dan :*,!# hasil isolasi dari spesimen darah. ari seluruh etiologi pneumonia, Streptococcus pneumonia pneumonia adalah merupakan etiologi tersering dari pneumonia bakteri dan yang paling banyak diselidiki patogenesisnya. enis keparahan penyakit ini di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk umur, jenis kelamin, musim dalam tahun tersebut, tersebut, dan kepadatan kepadatan penduduk. penduduk. 6nak 6nak laki laki lebih sering terkena terkena pneumonia dari pada anak perempuan.
C. Patofisiologi
'neumonia yang yang dipiu oleh bakteri bisa menyerang menyerang siapa saja, dari bayi sampai sampai usia lanjut. 'eandu alohol, pasien pasa operasi, orang$orang dengan gangguan penyakit pernapasan, sedang terinfeksi +irus atau menurun kekebalan tubuhnya, tubuhnya, adalah yang paling berisiko. /ebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. 'ada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan epat berkembangbiak dan merusak organ organ paru. &erusakan &erusakan jaringan jaringan paru banyak banyak disebabkan disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan peradangan yang dilakukan oleh pejamu. /elain itu, toksin$toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada pneumonia bakterialis dapat seara langsung merusak sel$sel sistem pernapasan bawah. ika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru, ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru (tiga di paru kanan, dan dua di paru kiri) menjadi terisi airan. ari jaringan paru, infeksi dengan epat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. 'neumonia adalah bagian dari penyakit penyakit infeksi infeksi pneumoko pneumokokus kus in+asif in+asif yang yang merupakan merupakan sekelompok sekelompok penyakit penyakit karena
bakteri streptoous pneumoniae. &uman pneumokokus dapat menyerang paru selaput otak, atau masuk ke pembuluh darah hingga mampu menginfiltrasi organ lainnya. infeksi pneumokokus in+asif bisa berdampak
pada
keaatan
permanen
berupa
ketulian,
gangguan
mental,
kemunduran intelegensi, kelumpuhan, dan gangguan saraf, hingga kematian.
D. Gamaran Klinis
2ronkhopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari. /uhu dapat naik sangat mendadak sampai -* $ 4 o ; dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. 6nak sangat gelisah, dispneu, pernafasan epat dan dangkal disertai pernafasan uping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut. &adang$kadang disertai muntah dan diare. 2atuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk setelah beberapa hari, mula$mula kering kemudian menjadi produktif. 'ada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis seara fisis, tetapi dengan adanya nafas epat
dan
dangkal, pernafasan uping hidung dan sianosis sekitar mulut dan hidung harus
dipikirkan kemungkinan
pneumonia.
'ada
bronkopneuminia,
hasil
pemeriksaan
fisis
tergantung dari pada luas daerah yang terkena. 'ada perkusi paru sering tidak ditemukan kelainan. 'ada auskultasi mungkin hanya terdengar ronkhi basah nyaring halus atau sedang. 2ila sarang bronkhopneumonia menjadi satu mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara pernafasan pada auskultasi terdengar mengeras. 'ada stadium resolusi, ronkhi terdengar lagi.
.!.2ronkhopneumonia
2iasanya gejala penyakit datang mendadak, tetapi kadang$kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas. 'ada anak besar biasanya disertai badan menggigil dan pada bayi disertai kejang. /uhu naik epat sampai -* $ 4 o ; dan suhu ini biasanya menunjukkan tipe febris
kontinu. 3afas menjadi sesak disertai nafas uping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dan nyeri pada dada. 6nak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang terkena. 2atuk mula$mula kering kemudian menjadi produktif. 'ada pemeriksaan fisik gejala khas tampak setelah ! $ % hari. /etelah terjadi kongesti ronkhi basah akan nyaring terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi. &emudian pada perkusi jelas terdengar keredupan dengan suara pernafasan sub$ bronkial sampai bronhial.
E. !enegakkan Diagnostik E.". Anamnesis
'asien biasanya mengalami demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, dan sesak nafas. 'ada bayi, gejalanya tidak khas, sering sekali tanpa demam dan batuk. 6nak besar kadang mengeluh sakit kepala, nyeri abdomen disertai muntah.
E.#. Pemeriksaan $isik
8anifestasi klinis yang terjadi akan berbeda$ beda berdasarkan kelompok umur tertentu. 'ada neonatus sering dijumpai takipneu, reaksi dinding dada, grunting,
dan
sianosis. 'ada bayi$bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting. =ejala yang sering terlihat adalah tapikneu, retraksi, sianosis, batuk, panas, dan iritabel. 'ada pra$sekolah, gejala yang sering terjadi adalah demam, batuk (non produktif 7 produktif), tapikneu, dan dispneu yang ditandai reaksi dinding dada. 'ada kelompok anak sekolah dan remaja, dapat dijumpai panas, batuk (non produktif 7 produktif), nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi dan letargi. 'ada semua kelompok umur, akan dijumpai adanya napas uping hidung.
'ada auskultasi, dapat terdengar pernapasan menurun.
Fine crackles (ronkhi basah
halus) yang khas pada anak besar, bisa juga ditemukan pada bayi. =ejala lain pada anak besar adalah redup pada perkusi, +okal fremitus menurun, suara nafas menurun, dan terdengar
fine crackles (ronkhi basah halus) didaerah yang terkena. Iritasi pleura akan mengakibatkan nyeri dada, bila berat dada menurun waktu inspirasi, anak berbaring kearah yang sakit dengan kaki fleksi. asa sakit dapat menjalar ke leher, bahu dan perut.
E.%. Pemeriksaan &en'n(ang
>oto rontgen thoraks proyeksi posterior $ anterior merupakan dasar diagnosis utama pneumonia. >oto lateral dibuat bila diperlukan informasi tambahan, misalnya efusi pleura. 'ada bayi dan anak yang keil gambaran radiologi sering kali tidak sesuai dengan gambaran klinis. oto thoraks tidak dapat pneumonia +irus. =ambaran pneumonia karena
membedakan
antara
S. aureus
dan
pneumonia bakteri
bakteri lain
dari
biasanya
menunjukkan gambaran bilateral yang diffus, orakan peribronhial yang bertambah, dan tampak infiltrat halus sampai ke perifer. Staphylococcus pneumonia
juga sering dihubungkan dengan
pneumatocelle dan efusi pleural (empiema), sedangkan Mycoplasma akan
memberi
gambaran berupa infiltrat retikular atau retikulonodular yang terlokalisir di satu lobus.
Hasil pemeriksaan leukosit @ !".7l dengan dominasi netrofil sering didapatkan pada pneumonia bakteri, dapat pula karena penyebab non bakteri. Aaju endap darah (A5) dan ; reaktif protein juga menunjukkan gambaran tidak khas.
$aktor $aktor )ang !em&engar'*i Ke(a+ian Pne'monia Pa+a Balita.
!. >aktor Host
a. Bmur
'ada anak di bawah usia % tahun umumnya pneumonia disebabkan oleh respiratory
syncytial virus (/0), adeno+irus, +irus influen1a dan parainfluen1a. ;hlamydia trahomatis Infeksi dapat ditularkan kepada bayi dari saluran kelamin ibu selama kelahiran mengakibatkan pneumonia. 'neumonia merupakan penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas pada semua kelompok umur. /eara global diperkirakan bahwa " juta anak di bawah usia " tahun meninggal akibat pneumonia setiap tahun (*"# di negara$negara berkembang). b. enis &elamin enis kelamin pada kasus pneumonia di 8assahusetts antara tahun !*%! dan !*- lebih didominasi oleh kaum laki laki dari pada perempuan dalam semua kelompok umur. i /. 2oston dilaporkan kasus pnemonia lebih dominan laki laki dengan perbandingan "!,9 # C 4D,- # untuk perempuan. an di >irlandia pada tahun !*99 dilaporkan laki laki lebih dominan sekitar :" #. 6nak laki laki lebih sering terkena pneumonia dari pada anak perempuan. . as 7 etnis7 warna kulit Orang kulit hitam lebih peka dibandingkan dengan ras lain karena berhubungan dengan iklim yang hangat, sehingga peka terhadap peradangan paru akibat pneumococcus. 'erbedaan ras menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi genetik sehinggga berperan terhadap kepekaan ataupun kekebalan terhadap penyakit tertentu. an ras berhubungan dengan lingkungan luar sehingga penyakit paru, misalnya <2; dan 'nemonia mudah berkembang pada kulit hitam. d. /tatus imunisasi balita Imunisasi adalah salah satu bentuk inter+ensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. 8emberikan anti bodi (kekebalan tubuh) terhadap beberapa penyakit yang disebabkan oleh penyakit dapat diegah dengan imunisasi terutama imunisasi 2;= dan'< yang dapat menegah penyakit <2, difteri pertusis dan batuk rejan, selain itu imunisasi juga memberikan kekebalan tubuh. iperlukan sejumlah imunisasi dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak untuk memproteksi anak tersebut melawan penyakit $ penyakit kanak$kanak yang menular yang paling
serius. /istem imunitas pada anak$ anak keil tidak bekerja sebaik sistem imunitas pada anak$anak yang lebih besar dan orang dewasa, karena sistem itu belum matang. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak dosis +aksin. alam beberapa bulan pertama kehidupannya, seorang bayi telah terproteksi terhadap kebanyakan penyakit menular oleh antibodi dari ibunya yang dialihkan kepada bayi selama masa kehamilan. 'ada saat antibodi tersebut telah habis, bayi tersebut menghadapi risiko infeksi yang serius dan dengan demikian imunisasi pertama diberikan sebelum antibodi tersebut habis sama sekali. 6lasan lain mengapa anak$anak mendapatkan banyak imunisasi ialah karena +aksin$+aksin baru melawan infeksi$infeksi serius terus dibikin. umlah injeksi berkurang dengan digunakannya kombinasi +aksin$+aksin, di mana beberapa +aksin digabung menjadi satu suntikan. &etahanan
terhadap
penyakit
<2
(
berkaitan
dengan keberadaan +irus
tuberle baili yang hidup di dalam darah. Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias +aksinasi 2;= (2aillus ;almette$=uerin). /eperti diketahui, Indonesia termasuk negara endemis <2 (penyakit <2 terus$ menerus ada sepanjang tahun) dan merupakan salah satu negara dengan penderita
<2
tertinggi di dunia. <2 disebabkan kuman 8yrobaterium tuberulosis, dan mudah sekali menular melalui droplet, yaitu butiran air di udara yang terbawa keluar saat penderita batuk, bernapas ataupun bersin. =ejalanya antara lainC berat badan anak susah bertambah, sulit makan, mudah sakit, batuk berulang, demam dan berkeringat di malam hari, juga diare persisten. 8asa inkubasi <2 rata$rata berlangsung antara D$!% minggu. Bntuk mendiagnosis anak terkena <2 atau tidak, perlu dilakukan tes rontgen untuk mengetahui adanya +lek, tes 8antouE untuk mendeteksi peningkatan kadar sel darah putih, dan tes darah untuk mengetahui ada$tidak gangguan laju endap darah. 2ahkan, dokter pun perlu melakukan wawanara untuk mengetahui, apakah si keil pernah atau tidak, berkontak dengan penderita <2. ika anak positif terkena <2, dokter akan memberikan obat antibiotik khusus <2 yang harus diminum dalam jangka panjang, minimal :
bulan. Aama pengobatan tak bisa diperpendek karena bakteri <2 tergolong sulit mati dan sebagian ada yang tidur. &arenanya, menegah lebih baik daripada mengobati. /elain menghindari anak berkontak dengan penderita <2, juga meningkatkan daya tahan tubuhnya yang salah satunya melalui pemberian imunisasi 2;=. e. iwayat penyakit ampak
;ampak adalah penyakit serius akibat infeksi +irus yang sangat menular yang menimbulkan demam,
bintik$bintik merah,
pilek,
batuk dan mata merah serta pedih. &omplikasi yang
mengikuti sakit karena ampak dapat sangat berbahaya, dan pneumonia terjadi dalam 4# di antara
penderita ampak. /ekitar satu di setiap %. orang anak yang terkena ampak akan
berkembang menjadi inflamasi otak (ensefalitis). ari ! orang anak yang terkena ampak ensefalitis, satu akan meninggal dan sampai empat orang anak akan menderita kerusakan otak permanen. /uatu penyakit yang serius tetapi jarang yang disebut /ub$aute slerosing panenephalitis (//'5) dapat terjadi pada anak$anak beberapa tahun setelah infeksi ampak. //'5 adalah penyakit yang seara epat merusak otak dan selalu berakhir pada kematian. //'5 timbul dalam sekitar satu dari %". yang terkena ampak. Fang mempunyai riwayat penyakit I/'6 merupakan faktor risiko terhadap pneumoni sebagai penyebab kematian pada balita usia % bulan. Hampir 9 # penyebab kematian pada balita disebabkan oleh penyakit diare, pnemonia, ampak, malaria dan malnutrisi. 2ronkopneumonia sering terjadi pada umur dibawah - tahun dan dapat berhubungan dengan penyakit lain seperti ampak atau pertusis. 'enyakit ampak disebabkan oleh +irus
morbilli, ditularkan melalui sekret pernafasan atau melalui udara. 0irus dalam jumlah
sedikit saja dapat menyebabkan infeksi pada indi+idu yang rentan. 'enyakit ampak
sangat
infeksius selama masa prodromal yang ditandai dengan demam, malaise, mata merah, pilek, dan trakeobronkitis dengan manifestasi batuk. Infeksi ampak pertama kali terjadi pada epitelium saluran pernafasan dari nasofaring, konjungti+a, dengan penyebaran ke daerah limfa. 0iremia
primer terjadi %$- hari setelah indi+idu terpapar +irus ampak, diikuti dengan +iremia sekunder -$4 hari kemudian. 0iremia sekunder menyebabkan infeksi dan replikasi +irus lebih lanjut pada kulit, konjungti+a, saluran pernafasan dan organ lainnya. eplikasi +irus memerlukan waktu %4 jam.
f. 'emberian 6/I 5ksklusif. &andungan kolostrum pada susu ibu terkonsentrasi sebagai sumber +itamin 6. Bntuk balita :$ !% bulan pertama kehidupan bayi banyak bergantung hampir sepenuhnya pada +itamin 6 yang diberikan dalam 6/I, yang mudah diserap. 2ila ibu kekurangan +itamin 6 bagaimanapun, jumlah yang disediakan dalam susunya berkurang.
g. /tatus gi1i /tatus gi1i adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara asupan(intake) 1at gi1i dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan, akti+itas, pemeliharaan kesehatan, dan lainya), /tatus gi1i adalah tanda $ tanda atau penampilan yang di akibatkan dari nutrisi yang dilihat melalui +ariabel tertentu (indikator status gi1i) seperti berat, tinggi badan dll. &ekurangan nutrisi pada anak mempunyai risiko tinggi terhadap kematian pada anak usia $4 tahun. &ekurangan nutrisi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit pneumonia, hal ini disebabkan karena lemahnya sistem kekebalan
tubuh
karena asupan protein dan energi berkurang, dan kekurangan gi1i dapat melemahkan otot pernafasan.
h. 'emberian 0itamin 6 0itamin 6 adalah nutrisi penting yang dibutuhkan dalam jumlah keil untuk fungsi normal dari sistem +isual, dan pemeliharaan fungsi sel untuk pertumbuhan, integritas epitel, merah produksi sel darah merah, kekebalan dan reproduksi. 0itamin 6 diyakini penting di semua
tingkat dari sistem kekebalan tubuh berbagai fungsi termasuk mempertahankan integritas epitel, meningkatkan tingkat reaktan fase akut sebagai respon terhadap infeksi, mengatur iverentiation monosit
dan fungsi, meningkatkan
sitotoksisitas
sel
pembunuh
alami,
meningkatkan respon antibodi terhadap tetanus toksoid dan +aksin ampak, dan meningkatkan jumlah limfosit total. emikian pula, berbagai +itamin lain mengatur fungsi imun seluler dan humoral pada berbagai tingkat.(%") 6nak$anak juga pada peningkatan risiko kekurangan +itamin 6 sebagai hasil dari infestasi usus dan infeksi, yang mengganggu penyerapan +itamin 6, infeksi pernapasan, <2;, dan ampak (dan eEanthems anak lainnya), yang meningkatkan kebutuhan metabolik, dan kekurangan energi protein, yang menggangu dengan penyimpanan transportasi, dan pemanfaatan +itamin. 0itamin 6 berhubungan dengan daya tahan tubuh balita, sehingga jika balita tidak mendapatkan kapsul +itamin 6 dosis tinggi berpeluang terjadi pneumonia.
%.
>aktor 6gent
'neumonia biasanya disebabkan karena beberapa faktor di antaranya adalah C a. >aktor 2iologis !. 2akteri (
pneumococcus, Streptococcus, Stafilococcus, H. "nfluenza, #lebsiela
mycoplasma pneumonia$. %. 0irus (
virus aeno, virus para influenza, virus influenza).
&. amur 7 fungi 'cania, histoplasma, capsulatum,coccyioess$. (. 'roto1oa
-. a.
'pneumocystis carinii$
>aktor Aingkungan &arakteristik Aingkungan Aingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, yang terdiri atas lingkungan
fisik, biologi, kimia dan sosial budaya. adi lingkungan adalah kumpulan dari semua kondisi dari
luar yang mempunyai kehidupan dan perkembangan dari organisme hidup manusia. Aingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu internal dan eksternal. Aingkungan internal merupakan suatu keadaan dinamis dan seimbang (homeostatis), sedangkan lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar tubuh yang terdiri dari tiga (-) komponen C
!.
Aingkungan fisik,
2ersifat abiotik (benda mati) seperti air, udara, tanah, uaa7iklim, geografis, perumahan, pangan, panas, radiasi, dan lain$lain. Aingkungan fisik berinteraksi seara konstan dengan manusia sepanjang waktu dan masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada masyarakat, misal kekurangan persediaan air bersih terutama pada musim kemarau dapat menimbulkan penyakit diare.
%.
Aingkungan biologis,
2ersifat biotik (benda hidup) seperti mikroorganisme, serangga, binatang, jamur, parasit, dan lain$lain yang dapat berperan sebagai agent penyakit, reser+oir infeksi, +ektor penyakit dan hospes intermediat. Hubungannya dengan manusia bersifat dinamis dan pada keadaan tertentu dimana tidak terjadi keseimbangan diantara hubungan tersebut maka manusia menjadi sakit.
-.
Aingkungan sosial
2erupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, keperayaan, agama, sikap7perilaku, standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik. 8anusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial, jika tidak dapat menyesuaikan diri maka akan terjadi konflik kejiwaan dan menibulkan gejala psikosomatik seperti stress, insomnia, depresi dan lainnya sehingga dapat juga mengganggu kesehatan lainya.
b.
&epadatan hunian
2anyaknya orang yang tinggal dalam satu rumah mempunyai peranan penting dalam keepatan transmisi mikroorganisma di dalam lingkungan, sehingga kepadatan hunian rumah perlu menjadi perhatian semua anggota keluarga, terutama dikaitkan dengan penyebaran penyakit menular. .
0entilasi umah
0entilasi mempunyai fungsi sebagai sarana sirkulasi udara segar masuk ke dalam rumah dan udara kotor keluar rumah. umah yang tidak dilengkapi sarana +entilasi akan menyebabkan suplai udara segar dalam rumah menjadi sangat minimal. &eukupan udara segar dalam rumah menjadi sangat dibutuhkan untuk kehidupan bagi penguninya, karena ketidak ukupan suplai udara akan berpengaruh pada fungsi fisiologis alat pernafasan bagi penghuninya, terutama bayi dan balita.
BAB III
DA$TA, PUSTAKA
!. inkes. 'rofil kesehatan &ota Fogyakarta . 'neumoniaC
Imunisasi Wajib Bntuk 2ayi (diakses tanggal %- 'ebruari %!%)
D.
Handayani /. Infeksi ;ampak, &arakteristik dan respon Imunitas. ;ermin unia &edokteran. %"G!4DC-$".
*.
/ommer 6. 0itamin 6 efiieny and its ;onsenuenes 6 field guide to detetion and ontrol.
!. Heriyana, 6miruddin , 6nsar . 6nalisis >aktor isiko &ejadian 'nemonia 'ada 6nak Bmur &urang ! aulty of Hasanuddin Bni+ersity, 2apedal &ota /amarindaG %:. !!. WHO. =lobal 're+alene of 0itamin 6 e+isieny in 'opulations at isk !**"$ %". =ene+aC World Health Organi1ationG %*. !%. inkes. &lasifikasi /tatus =i1i 6nak 2awah Aima
BAB III KE,ANGKA TE-,I K-NSEP DAN HIP-TESIS
6. &erangka
2erdasarkan penjelasan atau uraian pada bab II di atas, bahwa faktor faktor yang mempengaruhi kejadian pnemonia menurut konsep epidemiologi yaitu a gent, en+ironment dan host. 0ariabel agent disini meliputi riwayat penyakit ampak karena ampak berhubungan dengan ketahanan tubuh sehingga terj adi komplikasi penyakit pnemonia, demikian juga pemberian +itamin 6. 'emberian 6/I eksklusif juga mempengaruhi terjadinya pnemonia seara signifikan dimana
)R 9, *"4.
/edangkan status gi1i balita berhubungan dengan unsur kalori dan protein sehingga sehingga lebih peka terhadap infeksi pada jaringan paru (pneumonia). /tatus imunisasi pada balita mempengaruhi daya tahan tubuh.(%%, %*, -)
0ariabel lingkungan meliputi letak geografis, dimana letak geografis merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya pneumonia dengan perubahan temperatur dan kelembaban suhu, begitu juga +entilasi rumah menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian pnemonia dimana O 4,*". emikian juga faktor polusi asap rokok dengan O %,9:. selain itu faktor pekerjaan merupakan faktor predisposisi kejadian pneumonia.(%*, -)
%"
0ariabel host umur, penyakit pada golongan umur lebih spesifik, misalnya penyakit anak, penyakit orang dewasa karena penyakit itu menyerang pada kelompok tertentu. /eperti kematian yang tertinggi pada bayi atau balita adalah pnemonia. enis jelamin menyebabkan kejadian paparan penyakit sangat ber+ariasi antara jenis kelamin laki laki dan perempuan. 'erbedaan ras menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi genetik sehinggga berperan terhadap kepekaan ataupun kekebalan terhadap penyakit tertentu.(!:, %*, -) Bntuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah iniC
%:
HO/<7'5368B Bmur enis &elamin as 7 warna kulit
'35B8O3I6
&ekebalan
'66
/tatus imunisasi iwayat penyakit ampak 'emberian 6/I /tatus =i1i
0itamin 6
6=53< 2akteri melalui udara
0irus amur
'roto1oa
530IO3853<7AI3=&B3=63 'erumahan &epadatan Hunia
&esehatan Aingkungan 0entilasi umah
=ambar -.! &erangka
%9
2. &erangka &onsep
engan pertimbangan kerangka teori tersebut, maka penelitian ini akan menganalisis faktor yang mempengaruhi kejadian pnemonia. 6dapun +ariabel penelitian antara lain kepadatan hunian dalam rumah, status gi1i balita, status imunisasi balita, riwayat penyakit ampak, pemberian +itamin 6, riwayat pemberian 6/Ieksklusif, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar -.% di bawah ini C /ariael Beas &epadatan Hunian umah
/ariael Terikat
/tatus Imunisasi &ekebalan
&56I63 '35B8O3I6 '66 26AI<6
iwayat penyakit ampak
iwayat pemberian 6/I /tatus =i1i 'emberian +itamin 6
Bmur enis &elamin
as
0entilasi umah
&eteranganC
area yang diteliti
Gamar %.# Kerangka Konse&
%D
;.Hipotesis !.
Hipotesis 8ayor
>aktor risiko terjadinya pneumonia pada anak balita.
%.
Hipotesis 8inor a). &epadatan hunian merupakan faktorrisiko terjadinyapneumonia padabalita. b). /tatus gi1i buruk merupakan faktor risiko terjadinya pneumonia pada balita ). /tatus imunisasi tidak lengkap merupakan faktor risiko terjadinya pneumoniapada balita.
d). iwayat penyakit ampak merupakan risiko terjadinya pneumonia pada balita.
e).
%*
DA$TA, PUSTAKA
!-. I06; I06;. 'neumonia eport ;ard. B/6C . %! . 'neumoniaC .6. a+is ;ompanyG %*. %4. /omantri I. 6suhan &eperawatan 'ada 'asien engan =angguan /istem 'ernafasan akartaC /alemba 8edikaG %D. %". 'rober ;=. 'neumonia. InC 3elson W5, 2ehrmen 5, kliegmen , 6r+in 68, editors. Ilmu &esehatan 6nak, edisi
--. /ommer 6. 0itamin 6 efiieny and its ;onsenuenes 6 field guide to detetion and ontrol. aktor isiko &ejadian 'nemonia 'ada 6nak Bmur &urang ! aulty of Hasanuddin Bni+ersity, 2apedal &ota /amarindaG %:. -". /uyatno. 'engantar 'enentuan /tatus =i1i. %* Jited %!! ! 3o+emberKG httpC77suyatno.blog.undip.a.id7files7%*7!!7pengertian$ 6+ailable fromC penentuan$status$gi1i.pdf -:. WHO. =lobal 're+alene of 0itamin 6 e+isieny in 'opulations at isk !**"$ %:. =ene+aC World Health Organi1ationG %*. %". Aitwak =. 0itamin 6. ;aliforniaC 5lse+ierG %9. %:. iyadi /, /uharsono. 6suhan &eperawatan 'ada 6nak /akit. FogyakartaC =osyen 'ublishingG %!. %9. 3urja1uli, Widyaningtyas . >aktor isiko ominan &ejadian 'numonia 'ada 2alita urnal espirologi Indonesia. %*G%*C9* $ DD. %D. &asjono H/, >au1iah /. Hubungan >aktor Aingkungan >isik umah dengan &ejadian 'neumonia 'ada 6nak 2alita di Wilayah &erja 'uskesmas 2anguntapan II %". 2erita &edokteran 8asyarakat. %"C!-!$:. -9. amayanti . &epadatan Hunian, ourth ed. 3ew ForkC /pringer. -*. =reenberg /. 8edial 5pidemiology. >irst ed. AondonC 'rentie $ Hall International InG !**-. 4. =reegg 82. >ield 5pidemiology. 3ew ForkC OEford Bni+ersity 'ressG !**:. 4!. Aemeshow /, Hosmer W, &lar , Awanga /&. 2esar /ampel alam 'enelitian &esehatan. aktor isiko 'neumonia 'ada 2alita i Wilayah &erja 'uskesmas
-!