BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan s erta komunikasi, maka terjadilah t erjadilah banyak perubahan per ubahan sosial sos ial yang serba cepat pada hampir semua kebudayaan manusia. Berlangsungnya perubahan sosial yang serba cepat dan pertumbuhan pertumbuha n kebudayaan kebuda yaan yang tidak sama,
menimbulkan
konflik
dan
pelanggaran
norma-norma
dalam
masyarakat. Sekarang banyak wanita yang mendapat infeksi penyakit menular seksual. Infeksi menular seksual (IMS) dapat ditularkan melalui coitus atau intercourse. intercourse. Predileksi penyakit dapat di vagina, mulut, dan anal. Menurut penelitian WHO terdapat 30 macam infeksi menular seksual. Etiologi dapat berupa bakteri, virus, dan parasit, seperti Trichomonas vaginalis, Neisseria gonorrheae, Chlamydia trachomatis, trachomatis , Treponema pallidum, pallidum, Herpes Simplex Virus, Human Papilloma Virus, dan lainnya. Gejala klinik yang timbul bermacam-macam, yang utamanya seperti urethral discharge, discharge, vaginal discharge, discharge, ulkus genitalis, oedem inguinal atau scrotum, nyeri perut bagian bawah, infeksi mata pada neonatus,dan lainnya. Gejala-gejala tersebut berbeda pada setiap jenis infeksi. Menurut WHO, sebanyak 70% pasien wanita dan beberapa pasien pria yang terinfeksi gonorrhea atau chlamydia mempunyai gejala yang asimptomatik (WHO, 2011). Keadaan ini menyebabkan terjadinya fenomena gunung es dan fenomena bola ping-pong. Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah : Suatu gangguan / penyakit penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak atau hubungan seksual. Pertama sekali penyakit ini sering disebut ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi sekarang sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan Seksual/ Seksually Transmitted Disease atau secara umum disebut Penyakit Menular Seksual (PMS). Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
1
Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun. Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu penyakit infeksi yang banyak terjadi. Prevalensi dan insiden penyakit ini cukup tinggi pada sebagian besar negara. Berdasarkan laporan dari WHO untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, prevalensi PMS yang dapat disembuhkan adalah 48 juta orang dan insiden setiap tahunnya adalah 38 juta orang.1 PMS dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan kejadian yang tidak diinginkan pada penderitanya. Pada orang dewasa, komplikasi yang dapat muncul, antara lain: infertilitas, symptomatic pelvic inflammatory disease, kehamilan ektopik, kanker
serviks,
keguguran.
Sedangkan
pada
anak-anak,
PMS
dapat
menyebabkan terjadinya: congenital syphilis, pneumonia, kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, kebutaan, bayi dilahirkan dalam kondisi mati. Berdasarkan penelitian WHO pada tahun 2005 tercatat 448 juta kasus baru infeksi menular seksual (sifilis, gonorrhea, chlamydia, dan trichomonas) yang terjadi pada orang dewasa berusia 15 – 15 – 49 49 tahun (WHO, 2011). Angka ini tidak termasuk penyakit HIV dan infeksi menular seksual lainnya yang terus berlangsung dan mempengaruhi kehidupan individu dan masyarakat di dunia. Di 2 negara berkembang, infeksi menular seksual dan komplikasinya menjadi urutan nomor lima penyakit yang menyebabkan orang dewasa berobat ke pusat kesehatan (WHO, 2011). Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Untuk di Indonesia sendiri, data tentang kasus penyakit menular seksual salah satunya berasal dari hasil kegiatan sero survei HIV/AIDS dan IMS Kabupaten Ciamis 2005-2008 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, yang merupakan kegiatan rutin Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali, menemukan kasus penyakit Gonore 36,32 % dari 201 orang yang diperiksa pada tahun 2005, 68,23 % dari 384 orang yang diperiksa pada tahun 2006, 100 % dari 208
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
2
orang yang diperiksa pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 terdapat 92,81 % kasus penyakit Gonore dari 167 orang yang diperiksa di Kabupaten Ciamis. Penyakit lain yang di temukan yaitu Kondiloma Akuminata (KA) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh negara, termasuk Indonesia. Dari data tersebut juga terlihat adanya peningkatan kasus penyakit gonore setiap tahunnya. Gonore merupakan salah satu penyakit seksual yang banyak terjadi pada kaum wanita. Selain itu, di Indonesia angka prevalensi IMS bervariasi menurut daerah. Hasil survei ISR ( Infeksi Saluran Reproduksi ) tahun 2005 melaporkan angka IMS di kalangan WTS di Bitung 35%,Jakarta 40%, dan Bandung 50%. Hasil laporan periodic presumtive treatment (PPT) periode I bulan Januari 2007 menunjukkan hasil yang hampir sama,yaitu angka IMS di Banyuwangi 74,5%; Denpasar 36,6%; Surabaya 61,21%; dab Semarang 79,7%. Melihat masih banyaknya kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS maka penulis tertarik untuk membahas tentang Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : a. Apa pengertian dari Penyakit Menular Seksual (PMS) ? b. Apa saja penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS) ? c. Apa saja tanda dan gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) ? d. Apa jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) ? e. Bagaimana cara pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) ?
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
3
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui pengertian dari Penyakit Menular Seksual (PMS) b. Mengetahui penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS) c. Mengetahui tanda dan gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) d. Mengetahui jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) e. Mengetahui cara pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS) Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan
binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Atau Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun dan dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian.
B. Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)
Secara umum ada 10 faktor yang dapat menyebabkan PMS ini,yaitu : 1. Seks tanpa pelindung Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan
cara
terbaik
untuk
menghindarkan
Anda
dari
infeksi.
Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom. 2. Berganti-ganti pasangan Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
5
terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda. 3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakaikondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan. 4. Pengggunaan alkohol Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom. 5. Penyalahgunaan obat Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual
beresiko/tanpa
pelindung.
Pemakaian
obat
terlarang
juga
memudahkanorang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV,yang juga bisa ditransmisikan lewat seks. 6. Seks untuk uang/obat Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
6
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS. 8. Monogami serial Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan
pelindung
ketika
berhubungan
seksual.
Sebenarnya
monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjangyang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi. 9. Sudah terkena suatu PMS Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko. 10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindardari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik…meski tidak semua orang melakukannya.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
7
C. Tanda dan gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS seringkali tidak menampakkan gejala pada perempuan sehingga sering kali tidak disadari, hal ini terjadi karena alat kelamin perempuan berada didalam. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain: 1. rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual, 2. rasa nyeri pada perut bagian bawah, 3. pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin, 4. keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya, 5. keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal, 6. timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, 7. bintil-bintil berisi cairan, 8. lecet atau borok pada alat kelamin. Berbeda pada laki-laki karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain: 1. berupa bintil-bintil berisi cairan, 2. lecet atau borok pada penis/alat kelamin, 3. luka tidak sakit; 4. keras dan berwarna merah pada alat kelamin, 5. adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam, 6. rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, 7. rasa sakit yang hebat pada saat kencing, 8. kencing nanah atau darah yang berbau busuk, 9. bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
8
D. Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)
Sampai saat ini setidaknya ada 29 jenis penyakit menular seksual yang paling umum diderita orang khususnya di Amerika yang jumlah penderita penyakit menular seksual terus bertambah setiap hari. Beberapa jenis penyakit menular seksual hanya akan menginfeksi organ seksual/reproduksi penderita seperti Gonoro dan Klamidia, sementara beberaa jenis penyakit menular seksual lainnya seperti HIV, Hepatitis B dan Sifilis akan mengganggu fungsi tubuh secara umum.
1.
HIV/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu
kumpulan gejala penyakit
kerusakan sistem kekebalan tubuh, penyakit
ini disebabkan oleh Human Immuno Deficiency Virus. Ada beberapa fase perkembangan HIV/AIDS : Pertama, penderita sudah terjangkit inveksi, tetapi ciri ‐ciri terinveksi belum terlihat, meskipun penderita melakukan tes darah. Pada fase ini antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Biasanya fase ini berlansung sekitar 1‐6 bulan dari waktu penderita terjangkit. Kedua, berlangsung lebih lama, yaitu sekitar 2 ‐10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase ini penderita sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit, tetapi sudah dapat menularkan kepada orang lain. Ketiga, sudah muncul gejala ‐gejala awal penyakit yang HIV, tetapi belum dapat disebut sebagai gejala AIDS. Pada fase ini penderita mengalami seperti gejala keringat yang berlebihan pada waktu malam hari, diare terus menerus,pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh‐sembuh, nafsu makan berkurang, kekebalan tubuh menurun. Keempat, sudah memasuki fase AIDS, dan baru dapat didiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari Sel ‐Tnya. Timbul
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
9
penyakit tertentu yang disebut dengan infeksi oportunistik, yaitu kanker khususnya sariawan, kanker kulit (sarcoma kaposi), infeksi paru ‐ paru dan kesulitan
bernafas,
infeksi
usus
yang
menyebabkan
diare
parah
berminggu‐minggu dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala. Adapun penularan AIDS dapat terjadi melalui beberapa hal seperti : 1. Ibu hamil yang telah tertular dapat menularkan HIV/AIDS terhadap calon bayinya 2. Melalui hubungan seksual 3. Melalui peggunaan jarum suntik secara bergantian 4. Melalui transfusi darah Pencegahan
penularan
melalui
hubungan
seksual
dengan
berperilaku seksual yang aman dikenal dengan singkatan ‘ABC’ yaitu : a. ‘Abstenensia’ tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah b. ‘Be faithfull’ setia pada pasangan yang sah (suami-istri) c. ‘Condom’ Menggunakan kondom (bila tidak dapat melakukan A maupun B tersebut) Adapun pencegahan secara spesifik adalah sebagai berikut: 1. Pencegahan penularan melalui darah dapat dilakukan dengan :
Skrining darah dan produk darah
Menggunakan alat suntik dan alat lain yang steril
2. Penularan dengan dari ibu ke anak
2.
Testing dan konseling ibu hamil
Pemberian obat antirektroviral bagi ibu yang mengidap HIV
Klamidia adalah infeksi PMS (penyakit menular seksual) yang sangat
umum dapat menyerang pria dan wanita. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi jika tidak ditangani maka klamidia dapat menyebar dengan sangat
cepat
dan
menyebabkan
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
penyakit
radang
panggul
yang
10
menyebabkan kehamilan ektopik (diluar kandungan) dan kemandulan pada laki‐laki. Bakteri ini juga dapat menyerang leher rahim.
Klamidia
disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang berkembang biak di selaput lendir dari alat kelamin. Bakteri ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks. Hal ini dapat menyebabkan peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim,tenggorokan dan mata. Ketika infeksi terjadi pada anus, biasanya tidak ada gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman. Kadang-kadang ada lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Klamidia juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran vagina. Bayi yang tertulari akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau mata (konjunktivitis). Masa inkubasi klamidia adalah 7‐12 hari. Hasil laporan kesehatan menunjukkan bahwa remaja di seluruh dunia adalah proporsi terbesar seluruhnya dalam infeksi klamidia, kurang lebih sepertiga. Seringkali klamidia akan hadir tanpa gejala. Ketika gejala yang hadir, yang umum mencakup: Pada pria: 1.
Sebuah cairan kuning jernih atau keputihan dari ujung penis
2.
Sebuah dorongan sering buang air kecil atau sensasi terbakar saat kencing
3.
Kemerahan di ujung penis
Pada wanita: 1.
Ringan ketidaknyamanan yang Anda mungkin kesalahan untuk kram menstruasi
2.
Keputihan yang mungkin memiliki bau busuk
3.
Pendarahan di antara periode
4.
Menstruasi yang menyakitkan
5.
Nyeri saat berhubungan intim
6.
Gatal atau pembakaran dalam atau di sekitar vagina
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
11
7.
Nyeri saat buang air kecil
Klamidia dapat diobati dengan antibiotik yang harus diminum dalam beberapa hari. Sangat penting untuk mengambil dosis penuh antibiotik, bahkan meskipun gejala klamidia sudah hilang. Menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya akan membuat bakteri resisten. Selama pengobatan, Anda harus berpantang seks atau menggunakan pelindung (kondom) sampai Anda maupun pasangan Anda menyelesaikan pengobatan. Jika penderita memiliki klamidia ketika sedang hamil atau menyusui, Anda perlu memberitahu dokter agar Anda diresepkan antibiotik yang aman untuk bayi Anda.
3.
Gonore adalah penyakit menular serupa dengan klamidia, ditularkan
melalui hubungan seks vaginal, oral atau anal. Penyakit ini juga telah berhasil diobati dengan antibiotika, namun gonore yang tidak segera diobati dapat menyebabkan nyeri panggul,keputihan dan penyakit radang panggul.
Pada
penderita
penyebabnya
adanya
bakteri Neisseria
Gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).. Pada penderita perempuan terkadang sering tanpa adanya gejala atau gejalanya sulit dilihat, terkadang ada nyeri di bagian perut bawah,kadang disertai keputihan dengan bau yang menyengat, alat kelamin terasa sakit atau gatal, adanya rasa sakit atau panas pada waktu buang air dan pendarahan setelah melakukan hubungan seks. Akan tetapi Gonore (GO) sering datang tanpa keluhan atau gejala apapun pada perempuan. Pada penderita laki-laki adanya gejala timbul pada waktu satu minggu, rasa sakit pada saat buang air atau ereksi, keluar nanah dari saluran kencing utamanya pada pagi hari. Sering tanpa gejala pada stadium dini. sampai besar sekali. Pada penderita perempuan dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
12
Pada penderita laki‐laki dapat mengenai penis dan saluran kencing bagian dalam.Khusus perempuan hamil, kutil dapat tumbuh besar sekali dan baru disadari setelah perempuan melakukan pap smear. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kanker leher rahim serta kanker penis. Sebagian besar kuman penyakit ini menempel pada kulit, seperti skrotum, maka kondom tidak 100% efektif dalam mencegah penularannya. 4.
Herpes
adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukan
gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar peradangan. Penyakit Herpes simpleks dapat muncul dalam berbagai cara sehingga cara terbaik untuk memastikan jika sesorang menderita penyakit herpes maka dapat melakukan sebuah test yang disebut test TORCH (Toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan Herpes Simpleks Virus Tipe II) atau dengan mendatangi klinik untuk kesehatan sexual dengan melakukan tes laboratorium dari sampel darah karena jika seseorang telah terinfeksi dengan mikroorganisme tertentu maka didalam darah akan terdapat antibodi dimana memiliki kemampuan untuk mendeteksi antigen asing yang berasal dari mikroorganisme sehingga denga menjalani tes lab tersebut seseorang dapat mengetahui jenis herpes apa yg dialami. Kita dapat mengenali gejala penyakit herpes sesaat setelah terinfeksi HSV, biasanya gejala awal ditandai dengan suhu badan yang meningkat (demam) , kerongkongan kering dan terasa sakit, pening, kelelahan dan sebagainya seperti yang terjadi pada orang demam dan flu. Hal itu terjadi karena sistim imun pada yang orang terinfeksi HSV tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul. Setelah itu akan masuk ke tahap selanjutnya dengan timbulnya rasa gatal yang panas disertai lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit. Penyebaran herpes akan semakin cepat terutama jika sering digaruk dan menimbulkan iritasi pada kulit atau menimbulkan luka.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
13
Penggolongan penyakit herpes didasarkan atas jenis virus yang menginfeksi yaitu herpes simpleks dan herpes zoster . 1. Herpes simpleks terbagi 2 , yaitu virus herpes simpleks tipe I (HSV-I) dan herpes simpleks virus tipe II (HSV-II). Herpes yang mengenai daerah mulut dan sekitarnya adalah HSV-I (Herpes Labialis) sedangkan Herpes yang menginfeksi kulit didaerah vagina merupakan HSV-II (Herpes Genitalis) yang penularannya melalui hubungan seksual yang menimbulkan , gatal-gatal dan nyeri di daerah genital, dengan kulit dan selaput lendir yang menjadi merah. Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum untuk lukaluka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun belakangan diketahui lagi, bahwa virus tipe 1 juga dapat menyebabkan infeksi pada kelamin, begitu pula virus tipe 2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks. Penyakit Herpes genitalis berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif disaat melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar. Orang dengan herpes simpleks aktif sebaiknya sangat hati-hati waktu berhubungan seks agar menghindari infeksi HIV. Orang dengan HIV dan herpes simpleks bersama juga sebaiknya sangat hatihati waktu terjangkit herpes aktif. Pada waktu itu, viral load HIV-nya biasanya lebih tinggi, dan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan HIV ditularkan pada orang lain. 2. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Gejalanya khas, yaitu timbul gelembunggelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan tertentu. Gelembung – gelembung ini terasa nyeri dan dapat pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
14
bakteri. Penyakit ini bukan penyakit kelamin, dan dapat sembuh sempurna. Herpes sangat mudah menular dari orang ke orang saat melakukan hubungan seks atau hubungan langsung yang lainnya pada daerah terinfeksi herpes. Penularan Herpes sangat memungkinkan meski pada luka terbuka yang tidak terlihat. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan secara tuntas pada penderita penyakit herpes. Jika seseorang terinfeksi maka pengidap herpes akan tetap terinfeksi secara terus-menerus. Orang dengan herpes dapat sekali-kali mengalami jangkitan kulit melepuh yang sakit. Setelah setiap jangkitan selesai, infeksi sementara menjadi laten atau tidak aktif.
(gambar penderita Herpes)
5. Vaginosis Bakterial adalah penyakit menular yang disebabkan adanya
infeksi pada alat kelamin yang disebabkan adanya campuran bakteri Gardnella Vaginalis dan bakteri Anaerob. Pada penderita gejalanya berupa keputihan tidak banyak, berwarna abu ‐abu, lengket dan berbau amis, biasanya akan tercium jelas setelah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis. 6. Sifiilis atau dikenal dengan Raja Singa adalah penyakit menular yang
disebabkan bakteri Treponema Pallidium. Gejala yang pertama kali muncul adalah rasa sakit didaerah kontak seksual, timbul benjolan di
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
15
sekitar alat kelamin, kadang‐kadang disertai pusing‐ pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati, terjadi bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6 ‐12 minggu setelah hubungan seks. Selama 2 ‐3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa‐apa. Setelah 5‐10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular pada bayi yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. 7. Condyloma acuminata / Kutil Kelamin adalah penyakit ysng disebabkan
oleh jamur Human Papiloma virus (HPV) menyerang daerah intim dan ditularkan melalui hubungan seksual secara oral, vagina atau anal dan dapat menyerang baik pada pria maupun wanita. Benjolan atau kutil ini dapat ditangani ketika masih awal, namu jika tidak ditangani akan berubah menjadi ganas jika telah menjadi seperi jengger ayam. Penyakit ini bisa tumbuh dalam jangka waktu 2-3 Bulan setelah berhubungan dengan orang yang mengidap kutil kelamin.Orang-orang yang rentan terhadap penyakit ini adalah : o
Orang yang berhubungan intim tanpa pengaman dengan berganti pasangan
o
Berhubungan intim dengan pengidap kutil kelamin
o
Mengidap penyakit kelamin lain
o
Aktif melakukan kegiatan seksual di usia muda
o
Kurang higieni tubuh khusunya di daerah intim, seperti jarang mengganti celana dalam dan jarang membersihkan daerah tersebut
Ciri-Ciri penyakit kutilkelamin : 1. Area kecil berwarna abu-abu dan membengkak di daerah vital 2. Berbentuk seperti kembang kol 3. Tidak nyaman dan terasa gatal pada bagiandaerah genital 4. Pendarahan saat melakukan hubungan seksual
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
16
(gambar kutil di permukaan kulit)
Penyakit kutil kelamin ini bisa sembuh dengan sendirinya jika penderita memiliki sistem kekebalan tubuh yang bagus dan makan makanan yang sehat, olahraga secara teratur serta rajin membersihkan organ vital. 8. Trikomoniasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis. Trichomoniasis merupakan infeksi yang biasanya menyerang saluran genitourinari, uretra adalah tempat infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan vagina adalah tempat infeksi yang paling umum pada wanita. Gejalanya antara lain terjadinya keputihan yang banyak. Kadang-kadang berbusa dan berwarna kehijauan dengan bau busuk, terjadinya gatal-gatal di kemaluan, nyeri pada saat berhubungan seks atau saat buang air kecil. Masa inkubasi 3-28 hari. Infeksi trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat disembuhkan dan yang paling biasa terjadi. Penggunaan kondom dapat menolong mencegah penyebaran trikomoniasis. 9. Ulkus Mole (Chaneroid) adalah penyakit infeksi genital akut, setempat, dapat inokulasi sendiri (auto-inoculable), disebabkan oleh
bakteri
Haemophilus ducreyi (Streptobacillus ducreyi), dengan gejala klinis khas berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening regional. Penyakit ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual. Pada tempat masuknya mikroorganisme terbentuk ulkus yang khas. Kebersihan dan hygiene berperan penting dalam penyebaran penyakit. Masa inkubasi penyakit ini sekitar 1-5 hari.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
17
Lesi mula-mula berbentuk macula atau papul yang segera berubah menjadi pustule yang kemudian pecah membentuk ulkus yang khas, antara lain:
Multiple.
Lunak.
Nyeri tekan.
Dasarnya kotor dan mudah berdarah.
Tepi ulkus menggaung.
Kulit sekitar ulkus berwarna merah. Lokasi ulkus pada pria terletak di daerah preputium, glans penis,
batang penis, frenulum dan anus, sedangkan pada wanita terletak di vulva, klitoris, serviks, dan anus. Lokasi ekstragenital pada lidah, bibir, jari tangan, payudara, umbilicus, dan konjungtiva.
(gambar ulkus mole pada organ reproduksi pria)
10. Hepatitis B adalah virus yang masuk ke tubuh dan menyerang hati. Beberapa kasus Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati/sirosis dan kanker hati yang berujung kematian. Gejala awal yang muncul adalah hilangnya selerah makan, perut mulas, mual-mual, muntah, lesu, dan muncul ruam dikulit serta rasa nyeri dipersendian. Gejala lebih jauh urin jadi gelap kecoklatan dan muncul penyakit kuning. Jika dibiarkan, liver menjadi gagal fungsi, keracunan darah dan kanker liver. Masa Inkubasi berkisar 55-180 hari. Transmisi virus ini melalui pertukaran lendir tubuh, darah, air mani dan cairan vagina yang biasanya
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
18
disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak sehat, kelahiran dan bergantian memakai jarum suntik. Penyakit Hepatitis B adalah satu-satunya penyakit menular seksual yang bisa dicegah dengan vaksinasi dengan pemberian vaksin hepatitis B pada bayi dan anak. E. Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
1. Mengingat sebagian besar penularannya melalui hubungan seksual, maka cara pencegahannya yang efektif adalah menjalankan perilaku seksual yang sehat, misalnya memilih perilaku seksual yang kecil resikonya atau tidak melakukan hubungan seksual sama sekali, menghindari seksual dengan berganti‐ganti
pasangan,
menggunakan
kondom
ketika
melakukan
hubungan seksual, memeriksakan segera bila ada gejala‐gejala PMS yang dicurigai. 2. Bagaimana dengan remaja agar tidak terkena PMS, berusaha menghindari hubungan seksual sebelum menikah, melakukan kegiatan ‐kegiatan positif; agar tidak terlintas untuk melakukan hubungan seksual, mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang resiko tertular PMS, meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan Agama, mendiskusikan dengan orang tua, atau teman mengenai hal‐hal yang berkaitan dengan perilaku seksual, menolak ajakan pasangan yang meminta untuk melakukan hubungan seks, mengendalikan diri saat bermesraan dan bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
19
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal.
Secara umum ada 10 faktor yang dapat menyebabkan PMS ini,yaitu : 1. Seks tanpa pelindung 2. Berganti-ganti pasangan 3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini 4. Pengggunaan alkohol 5. Penyalahgunaan obat 6. Seks untuk uang/obat 7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi 8. Monogami serial 9. Sudah terkena suatu PMS 10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Tanda dan gejala PMS pada perempuan dan laki-laki berbeda, pada perempuan sulit untuk diketahui karena organ reproduksi perempuan berada di dalam sedangkan laki-laki berada di luar.
Jenis-jenis Penyakit menular Seksual (PMS) antara lain :
HIV/AIDS,
Klamidia,Gonorhea, Herpes, Vaginosis bakterial, Sifilis, Candyloma Acuminata, Trikomoniasis, Ulkus Mole, Hepatitis B.
Cara pencegahan terbaik untuk tidak terinfeksi oleh Penyakit menular Seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual tidak sehat.
B. Saran
Dengan adanya makalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) diharapkan agar meningkatnya kesadaran mengenai penyakit menular seksual itu sendiri, sehingga bukan sekedar diketahui namun juga dipahami sehingga dapat mencegah peluang terkena penyakit khusunya penyakit menular seksual.
Penyakit Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS
20