BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar belakang belakang
Pisto Piston n adal adalah ah bagi bagian an utam utamaa dalam dalam mesi mesin n beru berupa pa sumb sumbat at geser geser yang yang terpasang didalam sebuah silinder mesin yang bekerja secara bolak-balik menjadi gerak angular/berputar yang digerakkan oleh adanya expand gas/pembakaran dan mengubah energy panas menjadi energy gerak. Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui setang piston (connecting rod). Material piston harus terbentuk dari material bahan yang baik, ringan, tahan tahan terhad terhadap ap panas panas temperat temperatur ur dan tekana tekanan n tinggi tinggi.. ebaga ebagaima imana na diketah diketahui, ui, komponen-komponen engine bekerja dan parts-partsnya saling bergesekan. ada loss loss po!e po!err yang yang terja terjadi di akib akibat at gese geseka kan n terse tersebu but. t. Pisto Piston n yang yang lebih lebih ring ringan an meminimalisir gesekan yang terjadi dan menyebabkan loss po!er semakin sedikit dan tentunya berimbas pada tingkat responsifitas perform engine itu sendiri. "onsekuensinya, piston yang lebih ringan membutuhkan material bahan yang lebih memiliki ketahanan. sehingga !alaupun dibuat lebih ringan (biasanya dengan cara memperpendek tinggi piston) maka piston tidak cepat mengalami keausan sebagaimana material standar piston umumnya. #mumnya material yang dipilih adalah campuran aluminum (alluminum alloy). Piston merupakan salah satu komponenen penting didalam sebuah silnder pembakaran,maka kepresisian dimensi piston berpengaruh dalam proses pembakaran. $ari hasil pembakaran didalam didalam silinder silinder mesin maka diperoleh diperoleh hasil pembakaran pembakaran untuk menggerakan menggerakan mesin. mesin. %leh karena karena itu kualitas kualitas dimensi dimensi merupak merupakan an unsur
utama utama yang harus
diperhatikan diperhatikan.untu .untuk k mendapatkan mendapatkan hasil yang baik dibutuhka dibutuhkan n material material dengan dengan
1
kompos komposisi isi yang yang seimba seimbang ng antara antara lain besi, alumunium alumunium,ma ,magne gnesiu sium,d m,dll ll proses produksi yang mendukung. mendukung.
1.2. Rumusan Rumusan Masal Masalah ah
&. . *. . . . 0.
'pa 'pa itu itu pist piston on 'pa 'pa fun fungs gsii dari dari pist piston on +agaimana +agaimana bentuk bentuk dan apa apa saja bagian bagian bagian bagian dari piston +agaim +agaimana ana pros proses es pemb pembuat uatan an pist piston on +agai +agaima mana na cara cara ker kerja ja pist piston on 'pa 'pa saja saja jenisjenis-jen jenis is pist piston on 'pa yang yang dimaksu dimaksud d dengan dengan proses proses o1ersi2e o1ersi2e pada pada piston piston
1.3. 1.3. Tuuan uan
&. . *. . . . 0.
Meng Mengeta etahu huii apa apa itu itu pisto piston. n. Mengeta Mengetahui hui fungsi fungsi dari dari pist piston. on. Mengeta Mengetahui hui bent bentuk uk dan dan bagian bagian dari dari piston piston.. Mengeta Mengetahui hui bagaim bagaimana ana Proses Proses pembua pembuatan tan piston piston.. Mengeta Mengetahui hui cara kerja kerja pisto piston n pada pada mesin mesin.. Mengeta Mengetahui hui jenis-j jenis-jeni eniss piston piston.. Mengetahui Mengetahui proses dan pengaru pengaruh h dari o1ersi2e o1ersi2e pada pada piston. piston.
2
serta serta
BAB II PEMBAHA!AN
2.1 Pengert"an P"st#n
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa. Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak / seher adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui batang piston (connecting rod). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy). $ikarenakan bahan tersebut maka piston memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (cylinder blok). 3al tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih diameter piston dengan diameter cylinder blok). 4learance ini ber1ariasi untuk masing piston. +anyak salah pengertian di antara pada mekanik bah!a piston harus sesak atau pas dengan cylinder blok. 3al ini mengakibatkan seringnya terjadi macet (jammed) pada saat mesin panas (o1erheat). eharusnya piston longgar terhadap cylinder blok. +anyak orang mengira bentuk dari piston adalah bulat. esungguhnya bentuk piston adalah o1al dengan bagian terkecil terletak didaerah lubang pin piston. +agian atas dari piston (tempat ring piston) selalu lebih kecil dari bagian ba!ah piston (bagian ekor). Pada saat dimasukan ke dalam cylinder blok (yang berbentuk bulat sempurna), bentuk o1al dari piston ini akan mengakibatkan bagian yang lebih kecil terlihat lebih renggang. 2.2 $ungs" %ar" P"st#n
&. Menghisap, mengkopresi gas baru dan membuang gas bekas hasil pembakaran.
3
. Merubah tekanan hasil pembakaran menjadi gaya dorong pada setang piston/seher. *. Mengatur pemasukan dan pembuangan gas pada motor tak. Piston mempunyai pembebanan tugas yang berat, antara lain 5 &. Menerima tekanan dan temperatur gas pembuangan yang tinggi. . Menerima gaya percepatan yang tinggi. *. Menerima gaya gesek dan gaya samping "arena tugasnya yang berat, piston harus memenuhi persyaratan sebagai berikut5 &. . *. . .
"uat terhadap tekanan tinggi 6ahan terhadap temperatur tinggi. 6ahan terhadap gesekan dan mempunyai sifat luncur yang baik. Mempunyai koefisien muai panas yang kecil Mempunyai bobot yang ringan
2.3 Bentuk %an Bag"an P"st#n
+agian pada piston secara detail dibagi atas * bagian yaitu5 &."epala piston (piston cro!n) 'dalah bagian teratas dari piston yaan berfungsi sebagai penahan benturan akibat proses pembakaran. "epala piston dibagi atas bagian yaitu5 a. 3ead piston Pada piston jenis diesel terdapat coakan untuk menampung oli yang berfungsi sebagai pendingin. b. 'll 7ing 8roup atau ring piston 7ing piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. 7ing kompresi berfungsi untuk pemampatan 1olume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding silinder. "emampuan kompresi ring piston yang sudah menurun
4
mengakibatkan performa mesin menurun. 7ing oli berfungsi untuk menampung dan memba!a oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. 7ing oli hanya ada pada mesin empat tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping. .+adan Piston +erfungsi sebagai bagian gesek antara piston dan liner atau dinding silinder.#kuran dan kepresisian badan piston sangat berpengaruh pada proses pembakaran. Pada badan piston juga terdapat lubang yang disebut pin hole yang memiliki fungsi sebagai tempat pin yang menghubungkan setang piston dan poros engkol. *."aki Piston / piston skirt 9ang berfungsi sebagai penyeimbang gerakan piston pada liner silinder.
8ambar & (+agian dan bentuk piston ) 2.& Pr#ses Pembuatan P"st#n
Macam - macam bahan pembuatan Piston 5
5
+ahan pembuatan piston adalah almunium karena sifatnya yang ringan. 6etapi almunium murni terlalu lembek dan mempunyai pemuaian yang tinggi untuk di jadikan piston. Maka dari itu piston di campur dengan beberapa logan lain agar lebih kuat.
+ahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam
pembuatan piston, seperti berikut : &. ilikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat panas dan gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya. . 6embaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas lebih baik. *. ;ikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat. 4ara pembuatan piston ada dua, yaitu5 &. Penuangan yang diikuti pendinginan secara cepat, umumnya di gunakan pada motor berbahan bakar bensin yang bentuk pistonnya rumit. . Pencetakan dengan cara tekan forged piston, memerlukan paduan khusus untuk menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap temperatur tinggi lebih baik. "elemahannya adalah bentuk piston sangat sederhana dengan tujuan mal cetak dapat dikeluarkan lagi dari bagian dalam piston. A. De'"n"s" (enge)#ran L#gam
Proses pengecoran logam pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakan yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan.
6
. 4entrifugal 4asting, yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. 9ang bertujuan agar logam cair tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. 4ontoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran ini ialah pelek dan benda coran lain yang berbentuk bulat atau silinder. *. $ie 4asting, yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. ehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. +iasanya logam yang dicor ialah logam non ferrous. . =n1estment 4asting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (!ax), dan cetakannya terbuat dari keramik. 4ontoh benda coran yang biasa menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisian yang tinggi misalnya rotor turbin. 'da beberapa macam pasir yang dipakai dalam pengecoran sand casting. 6etapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil cetakan tersebut sempurna. yarat bagi pasir cetak antara lain5 &. Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan cocok. 4etakan yang dihasilkan harus kuat dan dapat menahan temperatur logam cair yang tinggi se!aktu dituang kedalam cetakan. . Permeabilitas yang cocok. 'gar udara yang terjebak didalam cetakan dapat keluar melalui sela-sela butir pasir untuk mencegah terjadinya cacat coran seperti gelembung gas, rongga penyusutan dan lain-lain. *. $istribusi besar butir yang cocok. . Mampu dipakai lagi supaya ekonomis . Pasir harus murah. . 6ahan panas terhadap temperatur logam pada saat dituang ke cetakan. Pasir cetak yang la2im digunakan didalam industri pengecoran adalah sebagai berikut5
7
&. Pasir ilika Pasir silika didapat dengan cara menghancurkan batu silika, kemudian disaring untuk mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan. . Pasir >irkon Pasir >irkon berasal dari pantai timur australia yang mempunyai daya yahan api yang efektif untuk mencegah sinter. *. Pasir %li1in Pasir %li1in didapat dengan cara menghancurkan batu yang membentuk Mg%, i% dan ?e%.i%. Pasir oli1in mempunyai daya hantar panas yang lebih besar dibanding pasir silika. $alam proses pengecoran logam ada beberapa bahan logam yang sering digunakan untuk membuat benda kerja melalui proses pengecoran (casting). $an bahan pengecoran tersebut dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu 5 &. +esi 4or . +aja 4or *. 4oran paduan tembaga . 4oran paduan ringan . 4oran paduan lainnya
B. Langkah Pr#ses Penge)#ran P"st#n
&. $esign (8ambar) @angkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau menggambar, dimana proses menggambar tersebut menggunakan soft!are
8
'utocad atau 4atia. #ntuk menggambar piston kopling kami menggunakan soft!are 'utocad dengan gambar dan ukurannya. . Persiapan +ahan +ahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan produk Piston melalui proses pengecoran logam diantaranya adalah sebagai berikut 5 &. Papan kayu yaitu papan yang digunakan sebagai dasar dari pola Piston yang akan dibuat dengan luas ukuran AABAA mm. . "ayu balok yaitu kayu yang digunakan untuk membuat pola Piston dengan tebal A mm. *. $empul merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi pola Piston dan menutup rongga-rongga yang ada pada pola. . =samu yaitu cat yang digunakan untuk melapisi pola Piston. . Methanol adalah campuran yang digunakan dalam proses isamu atau pelapisan pola. . @em yang digunakan sebagai perekat amtara pola Piston dengan papan kayu. 0. 'lumunium '$4 & merupakan logam utama yang akan digunakan sebagai bahan untuk membuat Piston. *. Pembuatan 4etakan Pasir 4o
9
dalam pasir kemudian diaduk hingga rata. Caterglass yang dipakai sekitar *-E berat pasir. etelah pasir dan !aterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup D drag yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan kedalam cup kita pasang ca!an tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran. etelah terisi penuh kita tembakan gas 4o hingga pasir mengeras. "emudian pola bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam !adah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. elain itu proses couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai !adah jika ada logam cair yang tersisa. . Proses Peleburan @ogam yang kita lebur adalah logam alumunium '$4 & yang dimasukan kedalam tungku yang kemudian dipanaskan menggunakan burner dengan bahan bakarnya menggunakan solar. 'lumunium saat ini ialah logam kedua terbanyak setelah besi karbon (cast iron) yang dipakai untuk komponen mesin, contoh dalam bidang otomotif. elain itu juga dipakai pada alat-alat rumah tangga seperti panci dll. "elebihan dari alumunium ialah logam ini ringan, kuat, konduktor panas dan listrik yang baik setelah emas dan tembaga. 6itik cair dari alumunium murni F AA4. 6etapi alumunium jika dipadukan oleh unsur paduan maka titik cairnya akan bertambah. #nsur-unsur paduan yang biasanya dipakai sebagai paduan aluminium adalah silikon, tembaga, magnesium, timah dan lain-lain. 'lumunium cair sangat reaktif sekali terhadap gas hidrogen (3). gas hidrogen dapat membuat gelembung udara terikat didalam alumunium cair yang mengakibatkan porositas pada produk coran nantinya. 7eaksi kimianya5 team 'lumunium 3idrogen 'lumunium oxide
10
#ntuk mencegah porositas pada logam alumunium maka dapat dilakukan beberapa cara, antara lain dengan melindungi alumunium cair menggunakan gas nitrogen (;). "arena gas nitrogen mengikat hidrogen sebagai penyebab porositas pada alumunium. 4aranya yaitu dengan menyemburkan gas nitrogen diatas alumunium cair hingga alumunium cair tersebut masuk kedalam cetakan. atau dengan cara menggunakan flux . 9aitu flux ditaburkan pada permukaan alumunium cair secara merata yang bertujuan agar gas hidrogen tidak dapat masuk kedalam alumunium cair. Proses penaburan flux ini dilakukan ketika alumunium tersebut dalam keadaan telah mencair. 'da macam flux yang dipakai dalam membuat produk alumunium menjadi lebih baik dalam hal sifat-sifat fisik ataupun sifat mekaniknya, yaitu5 4o1ering fluxes $igunakan untuk mencegah gas hidrogen masuk kedalam alumunium cair •
4leaning fluxes
#ntuk menghilangkan kandungan padat nonmetalik dari alumunium cair •
$egassing fluxes
$imasukan kedalam alumunium cair untuk menghilangkan gas yang terjebak dalam alumunium cair yang dapat menyebabkan porositas •
$rossing-off fluxes
$igunakan untuk memperbaiki logam alumunium dari drosses. . Proses 6apping 9aitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair. $alam proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel harus berhati-hati
11
dengan menempatkan ladel pada corong tungku supaya logam cair yang dituang tidak terbuang keluar dari tungku. . Proses Pouring Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. $alam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai cetakan pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam !adah yang telah dipersiapkan dan sudah dicouting. etelah selesai penuangan, logam cair tersebut kita tunggu sampai membeku dengan !aktu G *A menit. +erikut adalah gambar proses pouring. H. Pembongkaran 4etakan etelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag kita buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut menggunakan palu. etelah terpisah, coran kita angkat kemudian ca!an turun, saluran turun, saluran masuk, saluran pengalir dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta permukaan coran dibersihkan. $alam proses pembongkaran ini dilakukan secara mekanis atau dengan tangan. Pasir yang telah dpisahkan dikumpulkan dan cuci untuk memisahkan pas ir dengan !aterglass sehingga pasir dapat digunakan kembali untuk membuat cetakan. I. Pemeriksaan (Juality 4ontrol) Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu 5 &. Pemeriksaan rupa - Pemeriksaan rupa/fisik - Pemeriksaan dimensi (menggunakan jangka sorong, micrometer, jig pemeriksa dan alat ukur lainnya) . Pemeriksaan 4acat dalam
12
- Pemeriksaan ketukan - Pemeriksaan penetrasi (dye-penetrant) - Pemeriksaan magnafluks (magnetic-particle) - Pemeriksaan supersonic (ultrasonic) - Pemeriksaan radiografi (radiografi) *. Pemeriksaan material - Pemngujian kekerasan (menggunakan metode 7ock!ell, +rine ll, Kickers) - Pengujian tarik - Pengujian analisa kimia (spektrometri, L$) - Pengujian struktur mikro dan struktur makro etelah benda coran dibersihkan kemudian dilakukan pemeriksaan pada coran tersebut apakah pada benda coran terdapat cacat, jika terdapat cacat yang memungkinkan tidak bisa diperbaiki melalui proses finishing atau proses pemesinan maka benda kerja coran tersebut dilebur kembali. $ari benda coran yang dibuat hanya satu benda coran yang diambil karena benda coran ini yang memenuhi kriteria bah!a benda coran tersebut baik dan selanjutnya dilakukan proses pemesinan (machining process) untuk mendapatkan hasil produk yang lebih baik. &A. Produk ?inishing etelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin milling dan mesin gerinda.
13
*. +#m(#s"s" Mater"al
$alam pembuatan sebuah piston terdapat komposisi bahan-bahan untuk mendapatkan kualitas terbaik antara lain sebagai berikut 5 -;itrogen
5 &.E
-Magnesium
5 *.& E
-?osfor
5*.H E
$iproses pada uhu AA-IAA 4/ &
&. jam -'lumunium
5IA.A E
-@ain-lain
5&.A E Per &AA "g
2., *ara kera ("st#n
4ara kerja piston yaitu mengubah energy gerak menjadi energy mekanik pada proses pembakaran pada ruang bakar. Piston yang terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui setang piston menggerakkan piston naik turun sehingga proses pembakaran terjadi.
8ambar ( 4ara kerja piston)
14
2.- en"s / en"s ("st#n
.Piston $iesel Piston $iesel adalah jenis piston yang digunakan pada silinder mesin mobil,truk,bus dan traktor. Pada jenis piston jenis ini dibagian kepala piston terdapat coakan sebagai penampung oli sebagai pendingin saat proses pembakaran terjadi yang berguna untuk mengurangi efek kompresi karena benturan pada kepala piston.
15
8ambar * Piston $iesel 6ipe 3%04L untuk 6ruk 3ino *.Piston 8asoline Piston 8asoline adalah piston semi diesel yang bahan bakunya terdapat campuran silicon kualitas tinggi. Piston jenis ini digunakan untuk mobil,seperti $aihatsu 4arry,3onda
2. 0
Mengetahu" (r#ses %an (engaruh #ers"e (a%a ("st#n.
Proses o1ersi2e piston banyak dilakukan pada motor yang telah mele!ati batas toleransi ukuran antara piston dan dinding silinder. Proses o1ersi2e adalah penggantian dengan diameter yang lebih besar dari ukuran sebelumnya. $engan terjadinya o1ersi2e piston terjadi kenaikan 1olume langkah, tapi tekanan dalam ruang bakar menurun, perbandingan kompresi meningkat, sedangkan untuk daya dan torsi yang dihasilkan relatif sama dengan ukuran motor standard. ?ungsi utama dari piston ialah menerima dan memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran dan diteruskan ke poros dengan melalui batang piston. 'kibat dari pemakaian mesin motor dalam jangka !aktu yang lama,akan terjadi kerenggangan celah (clearance) antara piston dan dinding piston.
16
dengan besar silinder yang telah di o1ersi2e yang mengakibatkan tarikan mesin kurang bertenaga menjadi kembali bertenaga. Pengaruh dari o1ersi2e piston ini akan berdampak terhadap kinerja motor. #ntuk angka o1ersi2e biasanya terdiri dari beberapa tingkatan. atu tingkat yaitu dan angka tersebut terdapat di piston yg sudah dio1ersi2e. biasanya maksimal sampaio1ersi2e &AA, tergantung dari keparahan kerusakan di blok mesin tempat lubang piston tetapi jika sudah sampai o1ersi2e &AA tarikan mesin tetap kurang bertenaga, maka solusinya yaitu o1erboss, yaitu dengan cara memakai piston standard A tetapi blok mesin masih harus di tambah.
17
BAB PENUTUP +E!IMPULAN
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidrolik,pneumatik dan silinder pompa. Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui setang piston (connecting rod). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy). Piston merupakan salah satu komponenen penting didalam sebuah silnder pembakaran,maka
kepresisian
dimensi
piston
berpengaruh
dalam
proses
pembakaran. $ari hasil pembakaran didalam silinder mesin maka diperoleh hasil pembakaran untuk menggerakan mesin. %leh karena itu kualitas dimensi merupakan unsur utama yang harus diperhatikan.untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan material dengan komposisi yang seimbang antara lain besi, alumunium,magnesium,dll serta proses produksi yang mendukung. =ntinya piston haruslah terbentuk dari material bahan yang baik, ringan, tahan terhadap panas temperatur dan tekanan tinggi. "enapa piston yang ringan adalah piston yang lebih baik sebagaimana diketahui, komponen-komponen engine bekerja dan parts-partsnya saling bergesekan. ada loss po!er yang terjadi akibat gesekan tersebut. Piston yang lebih ringan meminimalisir gesekan yang terjadi dan menyebabkan loss po!er semakin sedikit dan tentunya berimbas pada tingkat responsifitas perform engine itu sendiri.
18
"onsekuensinya, piston yang lebih ringan membutuhkan material bahan yang lebih memiliki ketahanan. sehingga !alaupun dibuat lebih ringan (biasanya dengan cara memperpendek tinggi piston) maka piston tidak cepat mengalami keausan sebagaimana material standar piston umumnya. #mumnya material yang dipilih adalah campuran aluminum (alluminum alloy), tapi tahukah apa beda material bahan piston ringan dan piston standar 3yper eutectic alloy adalah campuran aluminum yang memiliki komposisi silicon dengan rentang range lebih dari & E . Piston standar umumnya menggunakan material 3ypoeutectic alloy, campuran aluminum yang memiliki komposisi silicon dengan rentang diba!ah &A E. atau menggunakan material eutectic alloy, yang berkomposisi silicon antara &A-& E. 3ypereutectic alloy memiliki titik yield strength (batas kemampuan maksimum material untuk mengalami pertambahan panjang alias melar sebelum material tsb mengalami fracture/ patah) yang lebih besar sehingga lebih tahan terhadap tekanan. serta memiliki ketahanan terhadap temperature yang lebih tinggi sehingga !alau dibuat lebih ringan ketahanannya tetap lebih tinggi daripada piston standar bermaterial lainnya.
19
DA$TAR PU!TA+A
http5//id.!ikipedia.org/!iki/6orak http5//!arta!arga.gunadarma.ac.id/A&&/A/pengecoran-
pembuatan-piston/ http5//motorplus.otomotifnet.com/read/A&&/&A/A*/**I/**/&/;
ih-Proses-Pembuatan-4ast-Piston-dan-?orging-Piston Moch. olikin, M. "es. utiman, M.6. AA. Mesin epeda Motor.
9ogyakarta 5 =nsania. http5//teknologi.kompasiana.com/otomotif/A&A/&&//piston perform-engine-dan-sepeda-motor-plus-programmodul-ser1is*&IA.html
20