KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “PENALAAN !N"#$T!%& sebagaimana yang akan menjadi a'uan pembelajaran dalam bidang studi mata kuliah (ahasa !nd)nesia. $ami menyadari bah*a dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. +leh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para pemba'a demi kesempurnaan makalah ini. Latar belakang
"i dunia ini di'iptakan Manusia dan binatang keduanya memiliki pengetahuan. Pengetahuan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, hitam dan putih.. Senantiasa pengetahuan ini dikembangkan menurut permasalahan hidupnnya. Manusia lain dengan binatang, binaang menggunakan pengetahuannya hanya untuk bertahan hidup. (inatang dibekali pengetahuan untuk mengenali predat)r yang mengintai dirinya dan mengambil tindakan untuk melindungi diri. Akan tetapi, pengetahuan binatang tersebut tidak mampu mereka kembangkan. adi, pengetahuan binatang hanya digunakan digunakan untuk bertahan bertahan hidup. Ada dua penyebab manusia mampu mengembangkan pengetahuannya. Pertama ialah karena manusia memiliki bahasa. (ahasa ini berguna dalam melakukan peng)munikasian in-)rmasi dan jalan pikiran yang melandasi in-)rmasi tersebut. $edua adalah adanya kemampuan manusia dalam berpikir berdasarkan suatu alur kerangka berpikir tertentu. tertentu. ara berpikir berpikir inilah yang yang disebut dengan penalaran. penalaran. Menurut S. Suriasumantri, penalaran merupakan sebuah pr)ses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. elas sekali bah*a penalaran berkaitan dengan pr)ses berpikir, berpikir, bukan dengan merasa. (erpikir adalah kegiatan untuk memper)leh kebenaran. Pr)ses berpikir yang berbeda mengakibatkan kebenaran berbeda/ beda bagi setiap )rang. $riteria kebenaran terdapat pada setiap jalan pikiran sekaligus sebagai landasan bagi pr)ses penemuan kebenaran.
Ada 0 jenis penalaran, dalam kali k ali ini kita hanya membahas tentang penalaran indikti-.
II. Rumusan Masalah 1. Sesuai Sesuai dengan dengan latar latar belakang belakang diatas, diatas, maka disimpu disimpulka lkan n apa yang dimaksud dimaksud penalara penalaran n indikti-2 0. (agaim (agaimana ana ')ra ')rak k penala penalaran ran indukt indukti-2 i-2
Tujuan juan penalaran III. Tu #ntuk mengetahui lebih mendalam tentang penalaran indukti- dan ')raknya
IV. IV. Pembahasan 1. PENALARAN INDUKTIF Secara garis besar bias dikatakan induksi adalah a dalah proses penalaran untuk sampai pada suatu keputusan, prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan khusus, beradasarkan pengamatan atas hal-hal yang khusus. Proses Proses induksi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : a) GENERALISASI ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll Contoh : Orang yang menjadi kader partai korupsi Orang yang menjabat sebagai ketua umum partai korupsi Generalisasi : Orang yang berkerja di partai korupsi k orupsi enis/jenis generalisasi 3 •
Generalisasi Tanpa Loncatan Indukti
Adalah generalisasi dimana seluruh -en)mena yang menjadi atas dasar penyimpulan yang telah diselidiki. )nt)h3 data sur4ey LSM •
Generalisasi !engan Loncatan Indukti
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian -en)mena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua -en)mena yang belum diselidiki. ')nt)h3 5ampir seluruh partai mendapat pendapatan pendap atan dari hasil k)rupsi. b" ANAL#GI
adalah suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. engan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya. Ada 0 ma'am anal)gi,yaitu 3 •
Anal)gi !ndukti-
Anal)gi indukti-, yaitu anal)gi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua -en)mena, kemudian ditarik kesimpulan bah*a apa yang ada pada -en)mena pertama terjadi juga pada -en)mena kedua. Anal)gi indukti- merupakan suatu met)de yang sangat berman-aat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan. )nt)h anal)gi indukti- 3 Timnas Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia akan masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari. •
Anal)gi "eklarati-
Anal)gi deklarati- merupakan met)de untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah d ikenal. ara ini sangat berman-aat karena ide/ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal/hal yang sudah kita ketahui atau kita per'ayai. ')nt)h anal)gi deklarati- 3 deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati. c" $%&%NGAN 'E&A&(AKI&AT 5ubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan -akta yang satu dengan -akta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari -akta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat -akta tersebut.
Penalaran induksi sebab akibat dibedakan menjadi 6 ma'am3 •
5ubungan sebab 7 akibat
"alam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal/hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat. )nt)h Belajar, Belajar, berdoa, berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang bias membuat kita berada di puncak kesuksesan. •
5ubungan akibat 7 sebab
"alam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal/hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan sebabnya. )nt)h 3
"e*asa marak terjadi tindak 'riminal di perk)taan seperti,tingkat stress yang tinggi, ta*uran antar *ilayah dan bunuh diri yang disebabkan kenaikan harga bbm sehingga mengalami kesulitan ek)n)mi. •
5ubungan sebab 7 akibat 1 7 akibat 0
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya. )nt)h penalaran hubungan sebab 7 akibat 1 7 akibat 03 Setiap menjelang hari idul fitri arus lalu lintas di tol sangat ramai. Seminggu sebelum hari H jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangku t penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. esemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. !ebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi.
)* KE'IMP%LAN "ari berbagai penjelasan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bah*a / Penalaran !ndukti- adalah pr)ses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas -akta/-akta yang bersi-at khusus. Pr)sesnya disebut !nduksi. "alam penalaran !ndukti- ini ada 6 jenis penalaran !ndukti- yaitu 8eneralisai, Anal)gi, dan 5ubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat7sebab. "a-tar Pustaka 3
1.
http399***.penalaran/unm.)rg9inde:.php9artikel/nalar9)pini96;
0. http399re=aiue)manage.bl)gsp)t.')m9e=a.akarta
6. Ambar*ati, Sri (ahasa !nd)nesia untuk SMA 9 MA kelas > semester genap. $laten , a*a Tengah 3 ? ?i4a Pakarind) @. http399id.*ikipedia.)rg9*iki9Penalaran . http399r)bert):ie.*)rdpress.')m90<119<;90B9penalaran/indukti-9 C.
http399***.perkuliahan.')m9makalah/kalimat/dedukti-/indukti-/bahasa/ ind)nesia9
/ See m)re at3 http399re=aiue)manage.bl)gsp)t.')m90<109<69makalah/penalaran/ indukti-.htmlDsthash.#%FrTN.dpu-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “Penalaran Induktif sebagaimana yang akan menjadi a!uan pembelajaran dalam bidang studi mata kuliah "ahasa Ind#nesia. $ami menyadari bah%a dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. &leh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para pemba!a demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penalaran adalah pr#ses berpikir yang bert#lak dari pengamatan indera 'pengamatan empirik( yang menghasilkan sejumlah k#nsep dan pengertian. "erdasarkan pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk pr#p#sisi ) pr#p#sisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah pr#p#sisi yang diketahui atau dianggap benar, #rang menyimpulkan sebuah pr#p#sisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Pr#ses inilah yang disebut menalar.
*alam penalaran pr#p#sisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis 'antesedens( dan hasil kesimpulannya disebut dengan k#nklusi '!#nse+uen!e(. ubungan antara premis dan k#nklusi disebut k#nsekuensi 2. Tujuan Penulisan akala! -. Mahasis%a dapat menyusun kalimtkalimat yang bermalar
/.Mahasis%a dapat membuat penalaran induktif ". Ru#usan asala! 1. Apa yang dimaksud penalaran indukti-2 0. (agaimana ')rak penalaran indukti-2
$. et%&e Pengu#'ulan Data *alam penyusunan makalah ini kami memper#leh data dengan menggunakan met#de sebagai berikut 0 ( et%&e esin Pen)ari 1aitu men!ari sumber sumber yang ada pada mesin pen!ari seperti g##gle,yah## dll
BAB2 GABARAN UU Penalaran juga merupakan akti!itas pikiran yang abstrak, untuk me"ujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga "ujud penalaran akan akan berupa argumen. #esimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat $kalimat berita%. &erdasarkan paparan di atas jelas bah"a tiga bentuk pemikiran manusia adalah akti!itas berpikir yang saling berkait. 'idak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. &ersama ( sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. )tau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
BAB " PEBAHA*AN
-. Penalaran Induktif Penalaran induktif merupakan pr#sedur yang berpangkal dari peristi%a khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. *alam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. 2ntuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki k#nsep se!ara !anggih tetapi !ukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. *alam k#nteks ini, te#ri bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi ke!ermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kun!i sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi. /.
3enis ) 3enis Penalaran Induktif
Aspek dari penalaran induktif adalah anal#gi dan generalisasi. Menurut 3a!#b 'dalam Sh#fiah, /445 0-6(, hal ini berdasarkan bah%a penalaran induktif terbagi menjadi dua ma!am, yaitu generalisasi dan anal#gi. A. Anal#gi Anal#gi adalah pr#ses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Anal#gi dapat juga dikatakan sebagai pr#ses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
7#nt#h dari Anal#gi *emikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan
s#mb#ng dan garang. &leh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk. ". 8eneralisasi 8eneralisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau faktafakta yang diberikan atau yang ada. Anal#gi mempunyai 9 fungsi, antara lain 0 -. Membandingkan beberapa #rang yang memiliki sifat kesamaan /. Meramalkan kesaman :. Menyingkapkan kekeliruan 9. $lasifikasi -. Ma!am ) Ma!am 8eneralisasi a( 8eneralisasi sempurna 8eneralisasi dimana seluruh fen#mena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. 7#nt#h0 sensus penduduk b( 8eneralisasi tidak sempurna 8eneralisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fen#mena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fen#mena yang belum diselidiki. 7#nt#h0 ampir seluruh pria de%asa di Ind#nesia senang memakai !elana pantal##n. Pr#sedur pengujian generalisasi tidak sempurna. 8eneralisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui pr#sedur pengujian yang benar. Pr#sedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah0 -. 3umlah sampel yang diteliti ter%akili. /. Sampel harus ber;ariasi. :.Mempertimbangkan halhal yang menyimpang dari fen#mena umum< tidak umum. 7. $ausal $ausal adalah merupakan prinsip sebabakibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bah%a setiap kejadian memper#leh kepastian dan keharusan serta kekhususankekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan halhal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. 7#nt#h 0 Pada kata de%ade%i, putraputri, pemudapemudi, dan karya%ankarya%ati. -. Tujuan $ausal Tujuan kausal terdapat dalam ubungan $ausal *apat berlangsung dalam tiga p#la 0 a. Sebab ke akibat *ari peristi%a yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek. b. Akibat ke sebab
*ari peristi%a yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat. !. Akibat ke akibat *ari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
BAB $ DA+TAR PU*TAKA
http0<
Makalah Penalaran Induktif 1. *atar &elakang Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera $pengamatan empirik% yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. &erdasarkan pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk proposisi(proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. alam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis $antesedens% dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi $conse+uence%. ubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. . 'ujuan Penulisan alam rangka peningkatan mutu &ahasa ndonesia dalam menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual. alam rangka memahami, menganalisa konesp penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau salah. )da dua metode dalam penalaran tapi disini kami hanya membahas mengenai metode penalaran nduktif dimana metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristi"a khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. alam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. /ntuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. alam konteks ini teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi. 1. Gambaran /mum Penalaran juga merupakan akti!itas pikiran yang abstrak, untuk me"ujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga "ujud penalaran akan akan berupa argumen. #esimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat $kalimat berita%. &erdasarkan paparan di atas jelas bah"a tiga bentuk pemikiran manusia adalah akti!itas berpikir yang saling berkait. 'idak ada ada proposisi tanpa pengertian dan
tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. &ersama ( sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. )tau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian. 0. P2&))S) Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristi"aperisti"a yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristi"a khusus di atas. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristi"a khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. alam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. /ntuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. alam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi. •
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. 4ontoh pertanyaan:
5ika dipanaskan, besi memuai. 5ika dipanaskan, tembaga memuai. 5ika dipanaskan, emas memuai. 5ika dipanaskan, platina memuai. 5ika dipanaskan, logam memuai. 5ika ada udara, manusia akan hidup. 5ika ada udara, he"an akan hidup. 5ika ada udara, tumbuhan akan hidup. 5ika ada udara mahkluk hidup akan hidup. 'amara &les6ynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. ia 7amadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik Pernyataan 8semua bintang sinetron berparas cantik9 hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya. 4ontoh kesalahannya: mas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik. 2acam-macam generalisasi Generalisasi sempurna )dalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. 4ontoh: sensus penduduk Generalisasi tidak sempurna )dalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang
diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. 4ontoh: ampir seluruh pria de"asa di ndonesia senang memakai celana pantalon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah: 1. 5umlah sampel yang diteliti ter"akili. . Sampel harus ber!ariasi. 3. 2empertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum; tidak umum. 2akalah Penalaran nduktif dan eduktif
$el)mp)k Tulisan Makalah 3 /Ers=a Sinastrya G161<;;BH /M $emal Maulana /"u4i Apriandi /I)udant) 5adineg)r) $ata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat 'uhan
(A( ! P)/*/) 1.1. *atar &elakang Penalaran merupakan hal yang kita sering gunakan sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang terdekat baik keluarga maupun kerabat di tempat kuliah atau di kantor. amun penulis akan menjelaskan
pembahasan kali ini tentang penalaran yang penggunaanya kita gunakan di dalam bahasa kita sehari hari yaitu &ahasa ndonesia. 1.. 'ujuan Penulisan 2asalah Penulisan ini akan dibuat dengan tujuan peningkatan mutu dalam penggunaan &ahasa ndonesia dalam menguasa kemampuan ber=kir, bersifat rasional dan dinamis berpandangan untuk menganalisa konsep penalaran yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. 1.3 7umusan 2asalah 1. )pakah yang dimaksud dengan penalaran deduktif > . )da berapa macam jenis penalaran deduktif > 3. )pakah yang dimaksud dengan penalaran induktif > 0. )da berapa macam jenis penalaran induktif > 1.0 2etode Pengumpulan ata Penyusunan makalah ini kami mendapatkan data melalui metode pencarian di salah satu search engine di internet.
(A( !! P## P2&))S)
Pende-inisian Penalaran 3 Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera $pengamatan empirik% yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. &erdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi ( proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. alam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis$antesedens% dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi $consequence%.
1. Penalaran "edukti- Penalaran deduktif adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposi tempat menarik simpulan itu. Proposi tempat merarik simpulan itu disebut premis. )tau dapat juga di artikan penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus . 2etode ini dia"ali dari pebentukan teori, hipotesis, de=nisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. engan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. engan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. 2acam ( macam penalaran deduktif
SIL!GISME 2erupakan suatu cara penalaran yang formal.Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan;dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. #ita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar. 2isalnya ucapan 8a dihukum karena melanggar peraturan 8?9
Silo"i#$e Kata"orik Silogisme #atagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor $premis yang termnya menjadi predikat%, dan premis minor $ premis yang termnya menjadi subjek%.
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan ( pernyataan yang khusus dan menghasilkan kesimpulan yang umum. engan kata lain kesimpulan, yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataaan $premis%. 2acam ( macam penalran induktif 2etode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. ukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. 4ontoh: 5ika dipanaskan, besi memuai. 5ika dipanaskan, tembaga memuai. 5ika dipanaskan, emas memuai. 5ika dipanaskan, platina memuai. @ 5ika dipanaskan, logam memuai. 5ika ada udara, manusia akan hidup. 5ika ada udara, he"an akan hidup. 5ika ada udara, tumbuhan akan hidup. @ 5ika ada udara mahkluk hidup akan hidup. proses penalaran yang digunakan dalam ber=kir untuk menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum atau berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran nduktif dibagi menjadi , yaitu : 1. Generalisasi adalah bentuk dari metode ber=kir induktif atau suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena indi!idual $ khusus % menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena indi!idual yang diselidiki. a% Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah seluruh fakta yang ada di dalam fenomena yang dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang terjadi. 4ontoh : setiap 1 bulan pada tahun masehi tidak ada yang jumlah harinya lebih dari 31 hari. b% Generalisasi dengan loncatan induktif adalah generalisasi yang kesimpulannya diambil dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku pada fenomena sejenis yang belum diselidiki. 4ontoh : kita menyelidiki sebagian masyarakat ndonesia yang ramah, lalu kita membuat sebuah kesimpulan bah"a semua rakyat ndonesia adalah masyarakat yang ramah.
. )nalogi adalah suatu bentuk metode penalaran induktif untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat penting yang bersamaan. 'ujuan dari analogi adalah : - 2eramalkan persamaan - 2engadakan klasi=kasi
/ Menyingkap kekeliruan #esimpulan Setelah kita telah mempelajari teknik penalaran ini , kami dapat memahami konsep dari penalaran yaitu yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah, dan mengetahui jenis- jenis penalaran. referensi : http:;;sahabat-keyboard.blogspot.com;A1;A3;makalah-penalaran-induktif-dandeduktif.html http:;;nugrohoadika1."ordpress.com;A11;AB;3A;penalaran-deduktif; http:;;meyhero."ordpress.com;A11;A;1C;penalaran-induktif-dalam-bahasaindonesia;
5)me J penulisan ilmiah J makalah penalaran indukti- dan dedukti- K k)nklusi K pr)p)sisi
$akalah &enalaran induktif dan deduktif ( konklu#i ( &ro&o#i#i ama )ngota kelompok : )chmad 7usdiansyah $ 1BAD331 % lham =kri habibie $1AD0CA% ra a=ana $13ADEE% 7ika "ika $1AADDB%
#)') PG)')7 Puji syukur kita panjatkan kehadirat 'uhan
&apak 'ri &udiarta yang kami hormati. 'ugas ini adalah lanjutan dari tugas indi!idu yang membahas mengenai 8 Penalaran 8. Sehingga di dalam tugas makalah ini kita membahas lebih detail apa saja yang bisa kita pelajari mengenai Penalaran itu sendir. 'ugas makalah ini kami tujukan untuk kami sendiri sebagai pelajar yang belajar mamahami mengenai Penalaran, kemudian untuk dosen pengajar kami 'ri budiarta, dan bentuk pengabdian kami terhadap kedua ora tua kami untuk selalu terus belajar Semoga 'ugas makalah ini kami kerjakan secara maksimal berdasarkan hasil pemahaman kami mengenai Penalaran. an dapat memberikan manfaat bagi kami memahami Penalaran, memberika manfaat bagi teman teman ataupun orang lain yang membaca, dan kepada bapak 'ri &udiarta sebagai pengajar kami.
&)& 1 P)/*/) 1. *atar belakang Sebelum kita membahas dan memahami lebih jauh mengenai Penalaran, timbul pertanyaan yang mendasar yang muncul di dalam benak kita mengapa $ F< % kita mempelajari Penalaran>. #ita perlu memahami mengenai Penalaran karena penalaran merupakan hal yang kita sering gunakan sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi satu dengan yang lainya. amun di dalam bahasan kali ini kita membahas penalaran yang penggunaanya di gunakan di dalam &ahasa ndonesia.
. 'ujuan Penulisan masalah Penulisan ini bertujuan dalam rangka peningkatan mutu bahasa ndonesia dalam menguasai kemampuan ber=kir, bersikap rasioanal dan dinamis berpandangan untuk menganalisa konsep penalaran yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memeng salah, Selain itu tujuan &enuli#an $akalah ini adalah untuk menambah nilai pada mata kuliah bahasa ndonesia . 3. 7umusan masalah 1. )da yang dimaksud dengan penalaran deduktif > . )pa berapa jenis penalaran deduktif > 3. &agaimana penulisan penalaran deduktif didalam sebuah kalimat dan penulisan > 0. )pa yang dimaksud dengan penalaran induktif > B. )da berapa jenis penalaran induktif > E. &agaimana penulisan penalaran induktif didalam sebuah kaliamat dan penulisan > 0.2etode Pengumpulan ata alam penyusunan makalah ini kami memperoleh data dengan menggunakan metode sebagai berikut : 2etode perpustakaan
&)& Pembahasan e=nisi penalaran : Pengertian penalaran Penalaran adalah suatu proses ber=kir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. ata atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. ata yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk menapai satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan . kaliamat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut reposisi. engan mengetahui de=nisi penalaran dapat diketahui bah"a penalaran terbagi menjadi yaitu
1. Penalaran Deduktif Penalaran deduktif bertolak dari sebuah kontusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diproleh tidak mungkin lebih umum daripada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proporsi tempat menarik simpulan itu disebut premis. Penarikan simpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung. 2isalnya : 1. Semua S adalah P $premis% Sebagian P adalah S $simpulan% contoh: Semua ikan berdarah dingin. $premis% Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. $simpulan% . 'idak satu pun S adalah P. $premis% 'idak satu pun P adalah S. $simpulan% contoh : 'idak seekor nyamuk pun adalah lalat.$Premis% 'idak seekor lalat pun adalah nyamuk. $simpulan% 3. Semua S adalah P.$premis% 'idak satu pun S adalah tak-P.$simpulan% contoh Semua rudal adalah senjata berbahaya.$premis% 'idak seekor lalat pun adalah nyamuk.$simpulan% 0. 'idak satu pun S adalah P.$premis% Semua S adalah tak-P.$simpulan% contoh 'idak seekor pun harimau adalah simga.$premis% Semua harimau adalah bukan singa.$simpulan% B. Semua S adalah P.$premis% 'idak satu pun S adalah tak-P.$simpulan% 'idak satu pun tak-P adalah S.$simpulan% contoh: Semua gajah adalah berbelalai.$premis% 'idak satu pun gajah adalah takberbelalai.$simpulan% 'idak satu pun yang tak berbelalai adalah gajah.$simpulan% . Penalaran induktif Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan - pernyataan yang khusus dan menghasilkan kesimpulan yang umum. engan kata lain kesimpulan, yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataaan $premis% )da berapa bentuk penalaran induktif > 1. Generalisasi Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang
mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. 5adi dari beberapa gejala dan data yang kita ragukan, dapat kita simpulkan kebenaranya setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti : contoh : 5ika dipanaskan, &esi memuai. 5ika dipanaskan, 'embaga memuai. 5ika dipanaskan, mas memuai. 5adi jika dipanaskan, logam memuai. )da beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam simpulan generalisasi sebagai berikut : 1. ata itu harus memadai jumlahnya. 2akin banyak data yang dipaparkan makin jelas simpulan yang diperoleh. . ata itu harus mea"kili keseluruhan. 3. Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.
Generalisasi sempurna )dalah generalisasi yang dimana seluruh fenomena atau kejadian yang bisa menjadi dasar penyimpulan diselidiki. 4ontoh: Sensus Penduduk Generalisasi tidak sempurna )dalah generalisasi yang dimana kesimpulannya dapat di ambil dari sebagian fenomena yang di selidiki dan di terapkan juga untuk semua fenomena yang belum di selidiki. 4ontoh : ampir Semua "anita de"asa di 5akarta menyukai coklat . )nalogi )nalogi adalah cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. contoh : ina adalanh lulusan /ni!ersitas Gunadarma ina dapat menjalankan tugasnya dengan baik. )li adalah lulusan akademi ) leh sebab itu, )li dapat menjalankan tugasnya dengan baik. 'ujuan Penalaran secara analogi sebagai berikut : 1. )nalogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan . )nalogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan 3. )nalogi digunakan untuk menyusun klasi=kasi. andy adalah lulusan akademi militer andy dapat membuat "ebsite dengan baik.
3. ubungan kausal ubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. )da tiga jenis hunbungan kausal Sebab-)kibat: terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata, misalnya kalau kita melihat sebiji buah mangga jatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan penyebabnya. 2ungkin mangga itu tertimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan mungkin pula dilempari oleh anak- anak. Pastilah salah satu kemungkinan itu penyebabnya. 4ontohnya: #arena P* mengalami gangguan, menyebabkan mati lampu di perumahan 4ibubur. Sebab akibat )kibat-Sebab: )kibat sebab ini dapat dilihat pada peristi"a seseorang pergi ke dokter. #edokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. )kan tetapi, dalam penalaranj enis akibat-sebab ini peristi"a sebab merupakan kesimpulan. 4ontoh: Gigs mendapatkan kartu merah, karena melakukan pelanggaran )ndi mendapatkan surat tilang, karena mengebut di jalan )kibat- akibat: )kibat- akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristi"a 8 akibat9 langsung disimpulkan pada suatu 8akibat9 yang lain. 4ontoh: #etika pulang dari pasar, bu Sonya melihat tanah dihalamannya becek. bu langsung menyipulkan bah"a kain jemuran di belalkang rumahnya pasti basah.
stilah- istilah didalam penalaran 1. Proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dipergunakan sebagai data . !idensi yaitu semua fakta yang ada, yang dihubung- hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu 3. #onklusi yaitu deduksi atau kesimpulan akhir dalam suatu premis dari konklusi dan premis yang ada dapat disimpulkan sebuah pelaran ialah sebuah gerakan pikiran dari sebuah proposisi 1 dan seterusnya, hingga mencapai proposisi terakhir atau sebuah kesimpulan. ukum hokum penalaran. perlu dipahami bah"a yang benar tidak sama dengan yang logis . yang benar ialah suatu proposisi. Sebuah proposisi di anggap benar jika kalau ada kesesuain antara
objek dan predikat.
#esimpulan Setelah kita mempeajari penalaran lebih lanjut, benar bah"a kita dapat memahami konsep dari penalaran yaitu yang bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah, dan mengetahui jenis- jenis penalaran.
Referen#i http:;;ssantoso.blogspot.com;AAH;AH;penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html http:;;""".ta+dire."eb.id;A1A;A;penalaran-induktif.html 4ermat berbahasa ndonesia untuk perguruan tinggi, Iinal,)ri=n : AAC http:;;ilham=krihabibie-inspiration.blogspot.com; http:;;""".!an6-garuda.co.cc;A1A;A3;penalaran-induktif.html
2)#)*) #*2P# P)*)7) /#'J ) P)*)7) /#'J
PENALARAN INDUKTIF DAN PENALARAN DEDUKTIF .
*atar &elakang Penalaran
adalah
pengamatan indera
proses
berpikir
yang
bertolak
dari
$obser!asi empirik% yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. &erdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi ( proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang
menyimpulkan
sebuah
proposisi
baru
yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. 2enurut 5ujun Suriasumantri, Penalaran adalah suatu proses ber=kir
dalam
menarik
suatu
kesimpulan
yang
berupa
pengetahuan. Sebagai suatu kegiatan ber=kir penalaran memiliki ciri-ciri tertentu. 4iri pertama adalah proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu. 4iri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Penalaran dibagi menjadi dua, yaitu penalaran deduktif dan penalaran
induktif.
Penalaran
deduktif
dikembangkan
oleh
)ristoteles, 'hales, Pythagoras, dan para =lsuf
'hales
mendeduksikan
bah"a
menggunakan musim
panen
kecakapannya 6aitun
pada
untuk musim
berikutnya akan sangat berlimpah. #arena itu ia membeli semua alat penggiling 6aitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen 6aitun yang melimpah itu benar-benar terjadi. Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. )rtinya, premis yang salah mungkin akan memba"a kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. )lternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif dengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum
kepada
kebenaran
atau
kesimpulan
yang
khusus
sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum. Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesi=k, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesi=k, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesi=k, untuk menarik suatu kesimpulan umum. Pada abad ke-1D, )dams dan *eKerrier menerapkan teori e"ton $prinsip umum% untuk mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit eptunus $kesimpulankesimpulan khusus% tentang gangguan $perturbasi% dalam orbit /ranus yang diamati $data spesi=k%.
.
7umusan 2asalah &erdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
disimpulkan
rumusan masalah, yaitu apa perbedaan penalaran induktif dan penalaran deduktif >
.
'ujuan Penulisan 2engetahui apa
perbedaan penalaran induktif dan penalaran
deduktif.
K . Pembahasan Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi. Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. )nalogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang
bersamaan.
ubungan
sebab
akibat
ialah
hubungan
ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat. 4ontoh penalaran induktif : arimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. &abi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
4ontoh generalisasi : Pemakaian
bahasa
ndonesia
deseluruh
daerah
diindonesia
de"asa ini belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa ndonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. iungkapkan persurat kabaran, radio, dan 'K pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya
juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa
ndonesia yang terjaga baik. Jakta ( fakta diatas menunjukan bah"a pengajaran bahasa ndonesia perlu ditingkatkan. 2acam ( macam generalisasi : L
Generalisasi sempurna
)dalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. 'etapi tetap saja yang belum diselidiki. L
Generalisasi tidak sempurana )dalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Penalaran generalisasi bertolak dari satu atau sejumlah fakta $fenomena atau peristi"a% khusus yang mempunyai kemiripan untuk membuat sebuah kesimpulan. Sejumlah peristi"a khusus dibuat dalam bentuk kalimat, kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristi"a. Peristi"a khusus yang disebutkan pada bagian a"al. b.
)nalogi
)dalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. #esimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. alam ber=kir )nalogis, kita meletakan suatu hubungan baru berdasarkan hubungan-hubungan baru itu. an kita juga dapat menarik kesimpulan bah"a jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Pada
pembentukan kesimpulan dengan jalan analogi, jalan pikiran kita didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus lainnya. #arena pada dasarnya hanya membandingkan persamaan ( persamaan
dankemudian
dicari
hubungannya.
2aka
sering
kesimpulan yang diambil tidak logis. ari penjabaran diatas, dapat dikatakan bah"a penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data.
)nalogi
juga
dapat
dikatakan
sebagai
proses
membandingkana dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. 4ontoh )nalogi: #ita
banyak
tertarik
dengan
planel
mars,
karena
banyak
persamaannya dengan bumi kita. 2ars dan &umi menjadi anggota tata surya yang sama. 2ars mempunyai atsmos=r seperti bumi. 'emperaturnya hampir sama dengan bumi. /nsur air dan oksigennya juga ada. 4aranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi. 5ika bumi ada mahluk. 'idaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet 2ars. L
ubungan akibat sebab
ubungan akibat sebab merupakan suatu proses ber=kir dengan bertolak dari suatu peristi"a yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
4ontoh : 2asalah pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa "aktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. 2enurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam "aktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan P#. Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas S2 menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran diibukota.
4ontohnya dalam menggunakan preposisi spesi=k seperti: Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin. !ola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: "ari seratus bola biliar yang didorong tongkat# semuanya bergerak.
Penalaran eduktif Penalaran
deduktif
dibidani
oleh
=losof
)ristoteles
merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat
khusus. Sang &aga"an )ristoteles $Kan alen:E% menyatakan bah"a penalaran deduktif adalah, 9) discourse in "ich certain things being posited, something else than "hat is posited necessarily follo"s from them9. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. 4orak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. alam penalaran ini tedapat premis,
yaitu
penarikan
proposisi
kesimpulannya
tempat menarik dapat
kesimpulan. /ntuk
dilakukan
secara
langsung
maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis. 4ontoh : -*aptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi -K Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi kesimpulan MN semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi )da macam penalaran deduktif 2enarik simpulan secara *angsung
2enarik simpulan secara 'idak *angsung menarik Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis. sedangkan menarik secara tidak langsung merupakan kebalikan dari
secara langsung dimana
pada secara tidak
langsung
membutuhkan buah premis sebagai datanya. 2acam-macam penalaran deduktif diantaranya : a.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi $pernyataan% dan sebuah konklusi $kesimpulan%. engan fakta lain bah"a silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari pendapat dan 1 kesimpulan. 4ontohnya: Semua manusia akan mati )min adalah manusia 5adi, )min akan mati $konklusi ; kesimpulan% b.
ntimen
ntimen adalah penalaran deduksi secara langsung. an dapat dikatakan pula silogisme
premisnya
dihilangkan atau tidak
diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 4ontoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari Pada malam hari tidak ada matahari Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
K.
#S2P/*) ari berbagai penjelasan diatas,
dapat disimpulkan bah"a
penalaran dalam prosesnya ada macam yaitu penalaran nduksi dan penalaran eduktif. -
Penalaran nduktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut nduksi. alam penalaran nduktif ini ada 3 jenis penalaran nduktif yaitu Generalisai, )nalogi, dan ubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat(sebab. -
Penalaran eduktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut eduksi. 5enis penalaran eduktif ini diantaranya ada Silogisme dan ntinem.
aftar Pustaka : 1.
)hmadi, .)bu . 1DDH . psikologi /mum . jakarta : P' 7ineka 4ipta
.
)mbar"ati, Sri &ahasa ndonesia untuk S2) ; 2) kelas ? semester genap. #laten , 5a"a 'engah : 4K Ki!a Pakarindo
3. http:;;id."ikipedia.org;"iki;Penalaran 0.
http:;;"arta"arga.gunadarma.ac.id;A11;A;penalaran-deduktifdan-penalaran-induktif-dalam-proses-ber=kir-yang-dikaitkanpemakaian-berbahasa
B.
http:;;""".perkuliahan.com;makalah-kalimat-deduktif-induktifbahasa-indonesia;Oi661ogylAoi
E.
http:;;""".perkuliahan.com;makalah-kalimat-deduktif-induktifbahasa-indonesia;
). Pengertian dan 5enis Penalaran Penalaran $reasioning% adalah suatu proses berpikir dengan menghubunghubungkan bukti, fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. engan kata lain, penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. &ahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli $otoritas%. Secara umum, ada dua jenis penalaran atau pengambilan kesimpulan, yakni penalaran induktif dan deduktif. 1. Penalaran nduktif dan 4oraknya Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang khusus menuju sesuatu yang umum. Penalaran nduktif dapat dilakukan dengan tiga cara: a. Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristi"a yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristi"a itu. Generalisasi diturunka dari gejala-gejala khusus yang diperoleh melalui pengalaman, obser!asi, "a"ancara, atau studi dokumentasi. Sumbernya dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristi"aperisti"a politik, sosial ekonomi atau hukum. ari berbagai gejala atau peristi"a khusus itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan atau perasaan tertentu. &eberapa contoh penalaran induktif dengan cara generalisasi adalah sebagai berikut: 1% &erdasarkan pengalaman, seorang ibu dapat membedakan atau menyimpulkan arti tangisan bayinya, sebagai ungkapan rasa lapar atau haus, sakit atau tidak nyaman. % &erdasarkan pengamatannya, seorang ilmu"an menemukan bah"a kambing, sapi, onta, kerbau, kucing, harimau, gajah, rusa, kera adalah binatang menyusui. e"an-he"an itu menghasilkan turunannya melalui kelahiran. ari temuannya itu, ia membuat generalisasi bah"a semua binatang menyusui mereproduksi turunannya melalui kelahiran. b. )nalogi )nalogi adalah suatu proses yag bertolak dari peristi"a atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. #arena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan karakteristik di antara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan 9)pa yang berlaku pada satu hal, akan pula berlaku untuk hal lainya9. engan demikian, dasar kesimpula yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensial dari dua hal yang dianalogikan. &eberapa contoh penalaran induktif dengan cara analogi adalah sebagai berikut: 1% alam riset medis, para peneliti mengamati berbagai efek dari bermacam bahan melalui eksperimen binatang seperti tikus dan kera, yang dalam beberapa hal memiliki kesamaan karakter anatomis dengan manusia. ari kajian itu, akan ditarik kesimpulan bah"a efek bahan-bahan uji coba yang ditemukan pada binatang juga akan terjadi pada manusia.