KATA KATA PENGANTAR PEN GANTAR
Puji Puji syuk syukur ur penu penuli liss panj panjat atka kan n ke hadi hadira ratt Alla Allah h SW SWT T, bahw bahwaa penu penuli liss tela telah h menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa kuliah Bahasa Indonesia yang membahas penalaran membahas penalaran ilmiah dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendalakendala yang penulis hadapi teratasi. !leh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada " #. $apak dosen dosen %. &usu', &usu', S.Pd., S.Pd., %.Pd. %.Pd. yang telah memberika memberikan n tugas, petunjuk, petunjuk, kepada kepada penulis sehingga penulis termoti(asi dan menyelesaikan tugas ini. ). Teman eman teman teman yang telah turut membant membantu, u, membim membimbin bing, g, dan mengatas mengatasii berbag berbagai ai kesulitan sehingga tugas ini selesai. Semoga materi ini dapat berman'aat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin. Palembang, )* April )+#
-elompok
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar //////////////////................. i Daftar Isi ///////////////////////// ii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ///////////////////// # 1.2 T!an ////////////////.////////. )
BAB II. PE"BAHASAN 2.1 Penalaran Il#ia$ .......................................................................// 0
).#.# Pengertian Penalaran 1lmiah...................////./////
0
).#.) Tujuan Penalaran 1lmiah ......///.//////////... 0 2.2 %enis & %enis Penalaran Il#ia$ . .........................................................
).).# Penalaran Dedukti' #.Silogisme -ategorial.........................///.//////. ). Silogisme 2ipotensis................................///.////. 0. Silogisme Alternati'.........................///./////./
. 3ntimen.......................///.//////../////
).).) Penarikan -esimpulan Secara 4angsung////////...
).).0 Penarikan -esimpulan Secara Tidak 4angsung//////.
5
A. Silogisme//////////////////// 5 $. 3ntimen////////////////////..
*
).). 6ontoh Paragraph Dedukti'////////////// * ).).5 penalaran indukti'////////////////// * ).).* 6iri 7 cirri Paragra' 1ndukti'////////////// ).). 8enis Paragra' 1ndukti'//////////////// A.Pengertian Paragra' 9enerelisasi.......................././/// ii
$.Pengertian Paragra' Analogi.............................///.//.. 6.PengertianParagra' Sebab Akibat.......................///.// : D. Pengertian Paragra' Akibat Sebab......................///./.. : 3.Pengertian Paragra' Sebab Akibat # Akibat ).........//// : ).).: Pendekatan 1lmiah/////////////////..
:
2.' Kesala$an Penalaran //////////////////..
:
).0.#. Pengertian dan contoh salah nalar///////////.. : ).0.). 8enis 7 jenis salah nalar///////////////.. ; ).0.0. -onsep dan simbol dalam penalaran//////////.. #+
BAB III. PENUTUP '.1 Kesi#(lan ////..////////////////// ## '.2 Saran ..........////..////////////////// #) Daftar Pstaka //////////////////////.. iii
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah.
R#san "asala$
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut" #. ). 0. . 5.
1.'.
Apa yang dimaksud penalaran ilmiah = Apakah yang dimaksud dengan Penalaran Dedukti' = Apakah yang dimaksud dengan Penalaran 1ndukti' = Apa saja jenis jenis penalaran ilmiah = Apakah macam macam kesalahan dalam penalaran =
T!an Penlisan
1
%engingat
pentingnya
mengetahui
tentang
penalaran
ilmiah
dalam
penggunaannya di kehidupan sehari hari, maka makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut " #.
%engetahui de'inisi Penalaran Dedukti' dan Penalaran 1ndukti'.
).
%emahami arti Penalaran Dedukti' dan Penalaran 1ndukti'.
0.
%ampu menjelaskan Penalaran Dedukti' dan Penalaran 1ndukti'
2
BAB II PE"BAHASAN 2.1 Penalaran Il#ia$
Dalam kehidupan seharihari kita kerap kali menghadapi masalah, peristiwa dan pilihan yang mengharuskan diri kita untuk dapat memahami, menghadapi serta mencari solusi. Dengan tujuan mencari jalan keluarnya. Disini peran penalaran kita butuhkan dalam pencapaiannya. Sebab dengan penalaran kita dapat mengetahui cara atau tahapan dalam proses pemahaman dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan sebuah in'ormasi yang sebelumnya kita tidak ketahui. Di dalam proses penalaran kita juga telah merasakan proses ber'ikir secara indukti' yang merupakan cara ber'ikir dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang bersi'at umum dari berbagai kasus ke yang bersi'at indi(idual. Sedangkan ber'ikir dedukti' yaitu cara ber'ikir dalam rangka menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataanpernyataan yang bersi'at khusus >indi(idual? kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersi'at umum. &ang dimana 'ungsi dari proses tersebut amatlah dibutuhkan pada saat kita menarik kesimpulan. 2.1.1. Pengertian Penalaran Il#ia$
Adalah suatu proses ber'ikir dengan menghubunghubungkan bukti, 'akta, atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata alur dari pernyataanlain, penalaran adalah proses ber'ikir yang sistematis dalam logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan atau in'ormasi yang sebelumnya tidak diketahui. $ahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa 'akta, in'ormasi, pengalaman, atau pendapat para ahli >otoritas?. Penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah. %engesampingkan unsur emosi, sentiment pribadi atau sentiment kelompok. Dan tetap berdasarkan pada keilmuan. )iri*+iri Penalaran ,
Adanya suatu pola piker yang secara luas disebut logika. Si'at analitik dari proses ber'ikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan ber'ikir berdasarkan langkahlangkah tertentu.
%enghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau s ikap yang baru.
Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh.
2.1.2. T!an Penalaran Il#ia$
3
Tujuan dari penalran adalah untuk menentukan secara logis atau objekti', apakah yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.
2.2. %enis & %enis Penalaran Il#ia$ 2.2.1. Penalaran De-ktif
%etode berpikir dedukti' adalah suatu metode berpikir yang menerapkan halhal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagianbagian yang khusus. 2al ini adalah suatu sistem penyusunan 'akta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam penalaran dedukti', dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu" #. Dasar pemikiran utama >premis mayor? ). Dasar pemikiran kedua >premis minor? 0. -esimpulan 8enis penalaran dedukti' yaitu" #? Silogisme -ategorial @ Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. )? Silogisme 2ipotesis @ Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. 0? Silogisme Akternati' @ Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternati'. ? 3ntimen @ Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan seharihari, baik dalam tulisan maupun lisan. &ang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. 6ontoh" Premis mayor " Semua siswa S%A kelas wajib mengikuti pelajaran Sosiologi. Premis minor " $ob adalah siswa kelas S%A -esimpulan
" $ob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi
2.2.2. Penarikan si#(lan se+ara langsng
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung " #. Semua S adalah P. >premis? Sebagian P adalah S. >simpulan?
4
6ontoh" Semua manusia mempunyai rambut. >premis? Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. >simpulan? ). Semua S adalah P. >premis? Tidak satu pun S adalah takP. >simpulan? 6ontoh" Semua pistol adalah senjata berbahaya. >premis? Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. >simpulan? 0. Tidak satu pun S adalah P. >premis? Semua S adalah takP. >simpulan? 6ontoh" Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. >premis? Semua gajah adalah bukan jerapah. >simpulan?
. Semua S adalah P. >premis? Tidak satupun S adalah tak P. >simpulan? Tidak satupun tak P adalah S. >simpulan? 6ontoh" Semua kucing adalah berbulu. >premis? Tidak satu pun kucing adalah tak berbulu. >simpulan? Tidak satu pun yang tak berbulu adalah kucing. >s impulan?
2.2.'. Penarikan si#(lan se+ara ti-ak langsng
8enis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu" #. Silogisme Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara dedukti'. Silogisme disusun dari dua proposi >pernyataan? dan sebuah konklusi >kesimpulan?. 6ontohnya" Semua manusia akan mati Ani adalah manusia 5
8adi, Ani akan mati. >simpulan? Semua manusia bijaksana Semua dosen adalah manusia 8adi, semua dosen bijaksana. >simpulan?
). 3ntimen 3ntimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah samasama diketahui. 6ontohnya " Proses 'otosintesis memerlukan sinar matahari Pada malam hari tidak ada sinar matahari Pada malam hari tidak mungkin ada proses 'otosintesis. Semua ilmuwan adalah orang cerdas Anto adalah seorang ilmuwan. 8adi, Anto adalah orang cerdas. 8adi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen dijadikan silogisme.
juga dapat
2.2. )/nt/$ Paragraf De-ktif
6hairil Anwar terkenal sebagai penyair. 1a disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang indi(idualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajaksajaknya yang dikumpulkan dalam BDeru 6ampur DebuB memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap 6hairil berbedabeda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada #;5. Penarikan kesimpulan dedukti' dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung. 2.2.0. Penalaran In-ktif
%etode berpikir indukti' adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari halhal yang bersi'at khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersi'at umum. Dalam penalaran indukti' ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan 'akta peristiwa atau pernyataan yang bersi'at umum. 6
6ontoh" $ukti # " logam # apabila dipanaskan akan memuai $ukti ) " logam ) apabila dipanaskan akan memuai $ukti 0 " logam 0 apabila dipanaskan akan memuai -esimpulan" Semua logam apabila dipanaskan akan memuai. 2.2.. )iri*+iri Paragraf In-ktif #. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwaperistiwa khusus ). -emudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwaperistiwa khusus 0. -esimpulan terdapat di akhir paragraph . %enemukan -alimat terbagi menjadi tiga jenis? Sebab akibat Akibat sebab Sebab akibat # akibat )
A. Pengertian Paragraf Generalisasi
-ata kunci" 9eneral @ umumE 9eneralisasi adalah penalaran indukti' dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. 8umlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili 6ontoh Paragra' 1ndukti' 9eneralisasi Setelah karangan anakanak kelas 0 diperiksa, ternyata Ali, toto, AleF, dan $urhan mendapat nilai :. Anakanak yang lain mendapat . 2anya %aman yang *, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. $oleh dikatakan, anak kelas 0 cukup pandai mengarang. A.S. $roto >ed.?
B. Pengertian Paragraf Anal/gi
Analogi adalah penalaran indukti' dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. $erdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan. 6ontoh Paragra' 1ndukti' Analogi Si'at manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. -etika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, si'atnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. $egitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. 7
). Pengertian Paragraf Se3a3 Aki3at
Paragra' hubungan sebab akibat adalah paragra' yang dimulai dengan mengemukakan 'akta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. 6ontoh Paragra' 1ndukti' Sebab Akibat -emarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohonpohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. !leh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
D. Pengertian Paragraf Aki3at Se3a3
Paragra' hubungan akibat sebab adalah paragra' yang dimulai dengan 'akta khusus yang menjadi akibat, kemudian 'akta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan. 6ontoh Paragra' 1ndukti' Akibat Sebab 2asil panen para petani di Desa 6ikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. $anyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. $anyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. $ukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.
E. Pengertian Paragraf Se3a3 Aki3at 1 Aki3at 2
Dalam paragra' hubungan sebab akibat # akibat ), suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat. )/nt/$ Paragraf In-ktif Se3a3 Aki3at 1 Aki3at 2 $arubaru ini petani 6imanuk gagal panen karena tanaman padi mereka diserang hama wereng. Peristiwa ini menelan kerugian ratusan juta rupiah. Selain itu, distribusi beras ke kotakota besar seperti 8akarta dan $andung terganggu. 2.2.4. Pen-ekatan Il#ia$ 5Ga3ngan antara De-ktif -an In-ktif6 %etode berpikir pendekatan ilmiah adalah penalaran yang menggabungkan cara berpikir dedukti' dengan cara berpikir indukti'. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai dengan suatu hipotesis. %isalkan seorang siswa yang apabila sebelum berangkat sekolah telah sarapan terlebih dahulu dalam porsi yang banyak, dia tidak akan kelaparan hingga jam pelajaran berakhir. Secara dedukti', akan disimpulkan bahwa setiap anak yang makan banyak tidak akan cepat lapar.
8
makanan tersebut sedikit. -emudian secara indukti' kita uji untuk mengetahui apakah hasil pengujian mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan tersebut. 2.'. Kesala$an Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubunghubungkan data atau 'akta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. 2al ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. Salah nalar ada dua macam" #. Salah nalar indukti', berupa " a. kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas, b. kesalahan penilaian hubungan sebabakibat, c. kesalahan analogi. ). -esalahan dedukti' dapat disebabkan " a. kesalahan karena premis mayor tidak dibatasiH b. kesalahan karena adanya term keempatH c. kesalahan karena kesimpulan terlalu luasItidak dibatasiH dan d. kesalahan karena adanya ) premis negati'. Jakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. 2.'.1. Pengertian -an +/nt/$ sala$ nalar ,
#. 9agasan, ). pikiran, 0. kepercayaan, . simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. -esalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan in'ormal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan 'ormal. 9agasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar. $erikut ini salah nalar yang berhubungan dengan indukti', yaitu "
9
A. 9enerelisasi terlalu luas 6ontoh " perekonomian 1ndonesia sangat berkembang
$. Analogi yang salah 6ontoh " ibu &uni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. !leh sebab itu, ibu 4ola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau. 2.'.2. %enis & !enis sala$ nalar
A. Deduksi yang salah Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan. contoh " -alau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas. Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu. $. 9eneralisasi terlalu luas Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. 6ontoh " Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P akan menjadi manusia Pancasilais sejati. Anakanak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah. 6. Pemilihan terbatas pada dua alternati' Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternati' yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada. 6ontoh " !rang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain. D. Penyebab Salah Nalar Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. 6ontoh" $roto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya. Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya. 3. Analogi yang Salah Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. 6ontoh" Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. 10
J. Argumentasi $idik !rang Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan si'at seseorang dengan tugas yang diembannya. 6ontoh" Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.
2.'.'. K/nse( -an si#3/l -ala# (enalaran
Penalaran juga merupakan akti'itas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. -esimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat >kalimat berita? dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. $erdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah akti(itas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. $ersama 7 sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
11
BAB III PENUTUP 0.1 Kesi#(lan Dalam melakukan penulisan, penalaran dibutuhkan agar penulis maupun pembaca dapat ber'ikir logis. 4ogis yang mencakup 'akta, data dan in'ormasi sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Aspek penalaran sangat diperhatikan dalam setiap penulisan karangan ataupun jenis tulisan lainnya. Penulis harus mengenal setiap kriteria dan mengetahui prinsip proses penarikan kesimpulan. Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan 'akta'akta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Terdapat dua jenis metode penalaran yaitu penalaran dedukti' dan indukti'. %etode indukti' adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersi'at umum. %etode dedukti' adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kesimpulannya berupa pengetahuan baru yang bers i'at lebih khusus. $entuk bentuk penalaran antara lain silogisme, entinem, generalisasi dan analogi. Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang 'ormal, entinem merupakan kesimpulan dari silogisme, generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari 'enomena indi(idual menuju kesimpulan umum dan analogi adalah membandingkan dua hal yang memiliki si'at yang sama. Pada intinya penalaran berguna untuk menambah daya berpikir logika sehingga menimbulkan disiplin intelektual untuk memperoleh kebenaran dan menghindari kesesatan. untuk menemukan kebenaran dapat dicapai jika syarat 7 syarat dalam menalar dapat dipenuhi "
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. 8adi semua premis harus benar. $enar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara 'ormal maupun material. Jormal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan 7 aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
0.2 Saran
12
Dalam penulisan makalah ini, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya. !leh karena itu, kami menyarankan pembaca untuk mebaca literatur yang lebih resmi seperti literatur yang dikeluarkan oleh -3%3ND1-$
13
DAFTAR PUSTAKA -emendikbud. )+#5. Pedoman Penalaran Bahasa Indonesia. 8akarta " -ementerian Pendidikan dan -ebudayaan
-emendikbud. )+##.Penalaran Induktif Bahasa Indonesia. 8akarta " -ementerian Pendidikan dan -ebudayaan
-emendikbud. )++. Pedoman Umum Penalaran induktif dan Salah Nalar. 8akarta " -ementerian Pendidikan dan -ebudayaan
iv
P3NA4AKAN 14%1A2
!leh" -34ASI-34!%P!- " -$I #. 8e(ika $erlian ). %aya Puspitasari 0. &uni -hairunnisa . %. Syahrawi
8
v