PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Pendidikan
Oleh : Riksa Rifqi Fuadi 08510387
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2008
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat pen penti ting ng untu untuk k menja menjami min n kela kelang ngsu sung ngan an hidu hidup p nega negara ra dan dan bang bangsa sa,, karen karenaa pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber sumber daya manusia. Seiring Seiring dengan dengan perkembang perkembangan an teknologi teknologi komputer komputer dan tekno teknolog logii inform informasi asi,, maka maka dunia dunia pendid pendidika ikan n pun pun tidak tidak lepas lepas dari dari pengar pengaruh uh perkem perkemban bangan gan terseb tersebut. ut. Secara Secara khusus khusus untuk untuk pendid pendidika ikan n pengar pengaruhn uhnya ya akan akan dirasakan dengan adanya kecenderungan : (a) Bergeserny Bergesernyaa pendidikan pendidikan dan pelatihan dari sistem yang yang berorientasi berorientasi pada guru/dosen/lembaga
ke
sistem
yang
berorientasi
pada
siswa/mahasiswa/peserta didik. (b) Tumbuh dan makin memasyarakatnya pendidikan pendidikan terbuka/jarak jauh. (c) Semakin Semakin banyaknya banyaknya pilihan sumber sumber belajar yang tersedia. tersedia. (d) Diperlukannya standar standar kualitas global dalam rangka persaingan global. (e) Semakin diperlukannya diperlukannya pendidikan pendidikan sepanjang sepanjang hayat hayat (life long long learning). Apli Aplika kasi si
tekn teknol olog ogii
komu komuni nika kasi si
dan dan
info inform rmas asii
tela telah h
memu memung ngki kink nkan an
terciptany terciptanyaa lingkung lingkungan an belajar global yang yang berhubung berhubungan an dengan dengan jaringan jaringan yang menemp menempatka atkan n siswa siswa di tengah tengah-ten -tengah gah proses proses pembela pembelajara jaran, n, dikeli dikelilin lingi gi oleh oleh berb berbag agai ai sumb sumber er bela belajar jar dan dan layana layanan n bela belajar jar elek elektr tron onik ik.. Untu Untuk k itu, itu, sist sistem em pendidikan konvensional seharusnya menunjukkan sikap yang bersahabat dengan alternatif cara belajar yang baru yang sarat dengan teknologi.
1.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Tekn Teknol olog ogii Info Inform rmas asii adal adalah ah suat suatu u tekn teknol olog ogii yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k mengol mengolah ah data, data, termasu termasuk k mempro memproses ses,, mendap mendapatk atkan, an, menyu menyusun sun,, menyi menyimpa mpan, n, memanip memanipulas ulasii data data dalam dalam berbag berbagai ai cara cara untuk untuk mengha menghasil silkan kan inform informasi asi yang yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system system jaringan jaringan untuk menghubung menghubungkan kan satu komputer dengan dengan komputer komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bid bidan ang g pend pendid idik ikan an suda sudah h meru merupa pakan kan kela kelazim ziman an.. Memb Memban antu tu meny menyed ediak iakan an komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendap mendapatk atkan an inform informasi asi untuk untuk kehidu kehidupan pan pribad pribadii seperti seperti inform informasi asi tentan tentang g keseha kesehatan tan,, hobi, hobi, rekrea rekreasi, si, dan rohani rohani.. Kemud Kemudian ian untuk untuk profesi profesi seperti seperti sains, sains, tekno teknolog logi, i, perdag perdagang angan, an, berita berita bisnis bisnis,, dan asosia asosiasi si profes profesi. i. Sarana Sarana kerjas kerjasama ama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang
lainny lainnyaa tanpa tanpa mengen mengenal al batas batas jarak jarak dan waktu, waktu, negara, negara, ras, ras, kelas kelas ekonom ekonomi, i, ideo ideolo logi gi atau atau fakt faktor or lain lainny nyaa yang ang dapa dapatt mengh engham amba batt bert bertuk ukar ar piki pikira ran. n. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
1.2. Implikasi Teknologi Informasi Pada Pendidikan Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet Internet di Amerika Amerika mulai mulai tumbuh tumbuh dari lingkungan lingkungan akademis akademis (NSFNET), (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncu muncull di bidang bidang bisnis bisnis.. Mungki Mungkin n perlu perlu diperb diperbany anyak ak cerita cerita tentan tentang g manfaat manfaat Internet bagi bidang pendidikan. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses Akses terhad terhadap ap sumbe sumberr inform informasi asi bukan bukan menjadi menjadi malas malasah ah lagi. lagi. Perpu Perpusta stakaa kaan n merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpu perpusta stakaa kaan n di Indone Indonesia sia,, dan bagaim bagaimana ana kualit kualitasn asnya? ya?.) .) Adany Adanyaa Intern Internet et memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS¹), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet²) atau melalui web browser (Netscape dan
Intern Internet et Explor Explorer). er). Sudah Sudah banya banyak k cerita cerita tentan tentang g pertol pertolong ongan an Intern Internet et dalam dalam penelitian, penelitian, tugas akhir. Tukar menukar menukar informasi informasi atau tanya tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerja Kerjasa sama ma anta antarr paka pakarr dan dan juga juga deng dengan an maha mahasi sisw swaa yang ang letak letakny nyaa berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang haru haruss berk berkela elana na atau atau berja berjala lan n jauh jauh untu untuk k menem menemui ui seor seoran ang g paka pakarr untu untuk k mendis mendiskus kusika ikan n sebuah sebuah masalah masalah.. Saat Saat ini hal ini dapat dapat dilaku dilakukan kan dari dari rumah rumah dengan dengan mengiri mengirimka mkan n email. email. Makala Makalah h dan peneli penelitian tian dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan sali saling ng tuka tukarr menu menuka karr data data mela melalu luii Inte Intern rnet et,, via via emai email, l, atau ataupu pun n deng dengan an menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pak pakar ar atau atau dose dosen n yang terb terbai aik k di Indo Indone nesi siaa dan dan bahk bahkan an di duni dunia. a. Bata Batasa san n geog geograf rafis is buka bukan n menj menjad adii masa masalah lah lagi lagi.. Sharr Sharrin ing g info inform rmati ation on juga juga sang sangat at dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi bagi Intern Internet. et. Bahkan Bahkan tak kurang kurang pakar pakar ekonom ekonomii Peter Peter Drucke Druckerr mengat mengataka akan n bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our
greatest greatest growth industry industry”. ”. (Lihat artikel majalah majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual Virtual univ univers ersity ity memi memilik likii kara karakt kter eris isti tik k yang yang scal scalab able le,, yaitu aitu dapa dapatt meny menyed ediak iakan an pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah Jumlah pesert pesertaa mungk mungkin in hanya hanya dapat dapat diisi diisi 50 orang. orang. Virtua Virtuall univer universit sity y dapat dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Inisia Inisiaif-i if-inis nisiat iatif if penggu penggunaa naan n IT dan Intern Internet et di bidang bidang pendid pendidika ikan n di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah program “Sekolah 2000”, dimana ditargetkan sejumlah sekolah sekolah (khususnya (khususnya SMU dan SMK) terhubung terhubung ke Internet Internet pada tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program Sekolah 2000 ini dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000 2000 di http:/ http://ww /www.s w.seko ekolah lah200 2000.o 0.or.i r.id) d) Inisia Inisiatif tif sepert sepertii ini perlu perlu mendap mendapat at dukungan dari kita semua.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Paradigma Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI)
Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan TI tidak sama sama deng dengan an otom otomati atisa sasi si.. TI tida tidak k hany hanyaa meme memecah cahka kan n masal masalah ah deng dengan an mengga mengganti ntikan kan pekerja pekerjaan an yang yang selama selama ini dilaku dilakukan kan dengan dengan manual manual menjadi menjadi berb berban antu tuan an tekn teknol olog ogi. i. Jika Jika parad paradig igma ma berp berpik ikir ir itu itu yang yang digu diguna naka kan, n, maka maka pemanfaatan TI, menurut Hammer dan Champy (1993), tidak akan membawa perubahan radikal. Cara berpikir deduktif (deductive thinking ) seperti ini tidak banyak banyak memunculk memunculkan an perubahan perubahan yang radikal radikal terkait terkait dengan dengan pemanfaatan pemanfaatan TI dibandingkan jika berpikir secara induktif ( inductive thinking ). ). Orang yang berpikir secara deduktif , pertama kali mencari masalah yang akan dipecahkan dan kemudian mengevaluasi sejumlah alternatif solusi yang akan digunakan. Jika TI ingin dioptimalkan pemanfaatannya dalam organisasi maka manajer/pemimpin harus berpikir induktif . Potensi TI harus dikenali dikenali dengan dengan baik terlebih terlebih dahulu, dahulu, kemudian kemudian mencari mencari masalah masalah yang mungkin mungkin dipecahkan dipecahkan.. Masalah Masalah ini mungk mungkin in bahkan bahkan tidak tidak dikena dikenali li sebelum sebelumny nyaa atau tidak tidak diangg dianggap ap sebaga sebagaii masalah. Pertanyaan Pertanyaan yang harus dimunculk dimunculkan an bukannya, bukannya, “Bagaimana “Bagaimana kita dapat menggunakan kemampuan TI untuk meningkatkan apa yang telah kita kerjakan?”, tetapi tetapi “Bagai “Bagaiman manaa kita kita dapat dapat menggu menggunak nakan an TI untuk untuk menger mengerjaka jakan n apa yang yang
belum kita kerjakan?.” Pertanyaan yang pertama lebih terkait dengan otomatisasi ,
yang juga dapat meningkatkan efisiensi, namun tidak sebaik yang dihasilkan oleh berban antu tuan an TI. TI. Rekay Rekayas asaa ulan ulang g ini ini bany banyak ak rekayasa-ulang (reengineering ) berb dilakukan oleh dunia industri. Den Dengan gan sudu sudutt pan pandang dang yang ang lain lain,, Dave Davenp npor ortt dan dan Sho Short (199 (1990) 0) mendefi mendefinis nisikan ikan 10 peran peran yang yang dapat dapat dimain dimainkan kan oleh oleh TI, yaitu yaitu transactional ,
geographical , automatical , analytical , informational , sequential , knowledge management , tracking , dan disintermediation . Semua peran TI ini dapat dikontekstualisasikan dengan kebutuhan dunia pendidikan. Dalam bahasa yang lain, Al-Mashari dan Zairi (2000) menyatakan bahwa manfaat TI adalah pada kemampuannya yang : 1. enabling parallelism ; 2. facilitating integration; 3. enhancing decision making ; dan 4. minimizing points of contact . Pemahaman terhadap peran yang dapat dimainkan oleh TI atau potensi yang ditawarkan oleh TI merupakan modal awal dalam berpikir induktif . Dengan demiki demikian, an, akhirn akhirnya, ya, TI dapat dapat dieksp diekspoit oitasi asi untuk untuk mendap mendapatk atkan an manfa manfaat at yang yang maksimal.
2.2. Peran Teknologi Informasi (TI) Dalam Modernisasi Pendidikan
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan modernisasi pendidikan: 1. Baga Bagaim iman anaa kita kita bela belajar jar (how people learn ); 2. Apa Apa yang yang kita kita pela pelajar jarii (what people learn ); 3. Kapan Kapan dan dimana dimana kita kita bela belajar jar (where and when people learn ). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa dima dimanf nfaat aatka kan n sepe sepert rtii tela telah h diur diurai aika kan n sebe sebelum lumny nya, a, maka maka peran peran TI dalam dalam moder modernin ninasi asi pendid pendidika ikan n bangsa bangsa dapat dapat dirum dirumusk uskan. an. Hubung Hubungan an antara antara TI dan reformasi pendidikan secara grafis diilustrasikan pada Gambar 2.1. Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar , terkait dengan metode atau mode modell pemb pembela elajar jaran an.. Cara Cara beri berint nter erak aksi si anta antara ra guru guru deng dengan an sisw siswaa sang sangat at menentukan menentukan model pembelajaran pembelajaran.. Terkait Terkait dengan dengan ini, menurut Pannen Pannen (2005), (2005), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi ( instructor instructor dependent ) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa ( student-centered learning atau instructor Guru juga juga tida tidak k lagi lagi dija dijadi dika kan n satu satu satu satuny nyaa ruju rujuka kan n semu semuaa independent ). Guru pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan (Resnick, 2002).
Bagaimana kita belajar ?
Apa yang kita pelajari ?
Dimana dan kapan kita belajar ?
Teknologi Informasi Gambar 2.1. Intervensi TI dalam reformasi pendidikan
Intervensi yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya elearning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002). 2002). Menurut Menurut Kirkpatrick Kirkpatrick (2001), (2001), e-learning e-learning telah mendorong mendorong demokratis demokratisasi asi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam dalam pembe pembela lajar jaran an kepa kepada da sisw siswa. a. Hal Hal ini ini sang sangat at sesu sesuai ai deng dengan an prin prinsi sip p penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 UndangUnda Undang ng Nomo Nomorr 20 Tahu Tahun n 2003 2003 tent tentan ang g Sist Sistem em Pend Pendid idik ikan an Nasi Nasion onal al yang meny menyata ataka kan n
bahw bahwaa
“pen “pendi didi dika kan n
dise disele leng ngga garak rakan an
seca secara ra
demo demokr krati atiss
dan dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”. Secara Secara umum, umum, interv intervens ensii e-learn e-learning ing dalam dalam proses proses pembela pembelajara jaran n dapat dapat dikelompo dikelompokkan kkan menjadi menjadi dua: komplementer dan substitusi . Yang Yang pert pertam amaa
mengandaik mengandaikan an bahwa cara pembelajaran pembelajaran dengan pertemuan pertemuan tatap-muka tatap-muka masih berjal berjalan an tetapi tetapi ditamb ditambah ah dengan dengan model model interak interaksi si berban berbantua tuan n TI, sedang sedang yang yang kedua kedua sebagi sebagian an besar besar proses proses pembel pembelajar ajaran an dilaku dilakukan kan berban berbantua tuan n TI. Saat Saat ini, ini, regulasi regulasi yang dikeluarkan dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi memfasilitasi pemanfaatan pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran. Pertan Pertanya yaan an selanj selanjutn utnya ya adalah adalah apa Pertanya yaananapa yang yang kita kita pela pelaja jari ri. Pertan pertanyaan seperti apakah kurikulum telah sesuai dengan kebutuhan siswa dan apakah apakah kuriku kurikulum lum telah telah diranc dirancang ang untuk untuk menyi menyiapka apkan n siswa siswa untuk untuk hidup hidup dan bekerja pada masa yang akan datang perlu sekali lagi dilontarkan. Perkembangan TI yang yang sangat sangat pesat pesat harus harus diperti dipertimba mbangk ngkan an dalam dalam menjawa menjawab b pertany pertanyaanaan pertanyaan ini. Menurut Resnick (2002), selain TI akan sangat mewarnai masa depan, TI juga mengubah tidak hanya terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh siswa, tetapi juga apa yang dapat dipelajari. Sangat mungkin banyak hal yang seharusnya atau dapat dipelajari siswa tetapi tidak bisa dimasukkan ke dalam kurikulum kurikulum karena “ruang” yang terbatas terbatas atau kompleksitas kompleksitas yang tinggi tinggi dalam mengajarkannya. Terkait dengan ini, paradigma pembelajaran yang sebelumnya mengandaikan bahwa sumberdaya pembelajaran hanya terbatas pada materi di kelas dan buku harus diubah. Hadirnya Hadirnya TI, terutama Internet, telah menyediakan menyediakan sumberdaya pembelajaran yang tidak terbatas. Pertanyaan sederhana yang muncul
adalah adalah bagaim bagaimana ana mereka mereka belajar belajar?? Jawaba Jawabanny nnyaa sangat sangat lugas: lugas: akses akses terhad terhadap ap komputer dan Internet telah memungkinkan hal itu terjadi. Contoh lain, yang tertarik dengan teknologi informasi tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk duduk di bangku sekolah/kuliah bisa mengunjungi www.ilmukomputer.com yang menyediakan sumberdaya pembelajaran gratis. Dis Diskusi kusi
seper eperti ti
ini ini
dapa dapatt
dip diperp erpanja anjan ng
untu untuk k
tid tidak
memba embata tassi
pembe pembelaja lajaran ran hanya hanya pada pada instit institusi usi formal formal.. Sudah Sudah saatny saatnyaa learning learning society society dikampanyekan sebagai salah satu manifestasi kesadaran semangat pembelajaran sepanjang hayat (long-life learning ). ). Bukankah kita tidak jarang merasa tidak tahu apa yang yang harus harus dipela dipelajari jari karena karena tidak tidak tersed tersedia ia sarana sarana/in /inform formasi asi tentan tentang g itu? itu? Karenanya, Karenanya, gerakan untuk membuka membuka akses informasi informasi dan pengetahua pengetahuan n seluasseluasseluasny seluasnyaa kepada kepada masyarakat masyarakat menjadi menjadi sebuah sebuah keharusan. keharusan. Teknologi Teknologi informasi, informasi, terutama Internet, dalam hal ini memberikan peluang untuk itu.
Kapan dan dimana belajar dilakukan adalah pertanyaan ketiga yang perlu dipikirkan kembali jawabannya. Apakah harus dalam ruangan kelas dalam waktu tertentu atau tidak terbatas ruang dan waktu? Model pembelajaran tatap-muka yang yang banya banyak k membata membatasi si waktu waktu dan tempat tempat belajar belajar.. Sebaga Sebagaii komplemen (atau
substitusi ), teknologi e-learning hadir untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih tempat, waktu, dan ritme belajar (Kirkpatrick, 2004). Interaksi yang difasilitasi oleh TI ini dapat terjadi secara sinkron (pada waktu yang sama) maupun asinkron (dalam waktu yang berbeda).
E-le E-lear arni ning ng dapa dapatt
difa difasi sili lita tasi si seca secara ra onli online ne maupu aupun n
offl offlin inee
teta tetapi pi
berbantuan TI. Produksi CD-ROM dengan konten materi pembelajaran termasuk di dalamnya. Kini, kita bisa dapatkan banyak CD-ROM untuk pembelajaran di pasaran; mulai untuk balita. Bahkan beberapa CD-ROM telah memfasilitasi siswa belaja belajarr sesuai sesuai dengan dengan kuriku kurikulum lum yang yang sedang sedang berjala berjalan n dengan dengan kemasa kemasan n yang yang menarik. Dalam hal ini, TI dapat menghadirkan digital excitement excitement dalam proses pembelajara pembelajaran. n. Salah satu perusahaan perusahaan yang memproduk memproduksi si CD-ROM CD-ROM semacam semacam ini adalah Akal (www.akalinteraktif.com). Untuk menfasilitasi menfasilitasi e-learning e-learning dengan dengan bantuan bantuan koneksi koneksi Internet, Internet, dalam beberapa beberapa tahun terakhir, telah dikembang dikembangkan kan banyak banyak aplikasi aplikasi yang yang dirancang dirancang untuk untuk menduk mendukung ung proses proses pembela pembelajara jaran. n. Aplika Aplikasi si ini sering sering disebu disebutt dengan dengan
Learning Management System (LMS). LMS ini mengintegrasikan banyak fungsi yang yang menduk mendukung ung proses proses pembela pembelajara jaran n sepert sepertii menfasi menfasilit litasi asi berbag berbagai ai macam macam bentu bentuk k materi materi instru instruksi ksiona onall (teks, (teks, audio, audio, video) video),, e-mail, e-mail, chat, chat, diskus diskusii online online,, foru forum m,
kuis uis,
dan dan
penu enugasa gasan n.
Bebe Bebera rapa pa
con contoh toh
LMS
adal adalah ah
WebC We bCT T
(www.webct. (www.webct.com), com), Blackboard Blackboard (www.black (www.blackboard board.. com), Macromedia Macromedia Breeze (www.macrom (www.macromedia.co edia.com/so m/software/b ftware/breeze/), reeze/), dan Fronter Fronter (www.fronte (www.fronter.no). r.no). LMS sudah banyak diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan di dunia. Sebagi contoh, WebCT telah digunakan lebih dari 2200 PT di seluruh dunia (Pituch dan Lee, 2004). Blackboard juga sudah banyak digunakan oleh pendidikan setingkat SMU (www.blackboard.com). www.blackboard.com).
Banyak kritik dialamatkan kepada penggunaan LMS yang dianggap tidak membertimbangkan aspek pedagogis. Karenanya, menurut Institute for Higher Education Policy, Amerika (dalam Govindasamy, 2002) terdapat tujuh parameter yang perlu diperhatikan dalam menerapkan e-learning yang mempertimbangkan prinsip-prinsip pedagogis, yaitu: 1. Institutional support ; 2. Course development ; 3. Teaching and learning ; 4. Course structure ; 5. Student support ; 6. Faculty support ; 7. Evaluation Evaluation and assessment . Karenanya, dalam bahasan yang lain, Soekartawi (2003) mengidentifikasi bahwa keberhasilan implementasi e-learning sangat tergantung kepada penilaian apakah: a. E-learn E-learning ing itu itu sudah sudah menjadi menjadikan kan suatu suatu kebutu kebutuhan han;; b. Tersedianya Tersedianya infrastru infrastruktur ktur penduk pendukung ung seperti seperti telepon telepon dan listrik listrik c. Tersedianya Tersedianya fasilitas fasilitas jaringa jaringan n internet internet dan koneks koneksii Internet; Internet; d. Softw Softwar aree pem pembe bela lajar jaran an (learning management system ); e. Kemampuan Kemampuan dan ketrampilan ketrampilan orang yang mengoperas mengoperasikanny ikannya; a; f. Kebijakan Kebijakan yang mendukun mendukung g pelaksa pelaksanaan naan program program e-learning. e-learning. Dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di
Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu : 1. Memperbaik aiki competitive positioning ; 2. Meni Menin ngkat gkatk kan brand image ; 3. Meningkatk Meningkatkan an kualitas kualitas pembelajaran pembelajaran dan pengajaran; pengajaran; 4. Mening Meningkat katkan kan kepuas kepuasan an siswa; siswa; 5. Meni Mening ngka katk tkan an penda pendapa pata tan; n; 6. Memp Memperl erlua uass bas basis is sis siswa wa;; 7. Mening Meningkat katkan kan kualit kualitas as pela pelayan yanan; an; 8. Meng Mengur uran angi gi biay biayaa opera operasi si;; 9. Mengem Mengemban bangka gkan n produk produk dan dan layana layanan n baru. baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan tinggi di Indonesia yang yang berl berlom ombal balom omba ba berin berinve vest stas asii dala dalam m bida bidang ng TI untu untuk k meme memena nang ngka kan n persaingan yang semakin ketat. 2.3. Analisis SWOT Terhadap Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi (TI)
Untuk menyatakan menyatakan peran dan fungsi fungsi teknologi teknologi informasi pada pendidikan pendidikan maka strength, weakness, weakness, opportunity, opportunity, and threat threat ). perlu perlu dianal dianalisi isiss dengan dengan metode metode SW SWOT OT (strength,
Adapun tahap analisis SWOT menurut Rangkuti (1977) adalah : a. Identi Identifik fikasi asi faktor faktor-fak -faktor tor ekster eksternal nal dan inter internal nal b. Memberi Memberi nilai nilai peubah peubah dengan dengan pembobo pembobotan tan serta serta rating rating dari 1 sampai sampai 5. Bobot dikalikan rating dari setiap faktor untuk mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut.
Sesuai dengan pola empat sel kuadran metode SWOT berikut ini akan dijelaskan posisi institusi pendidikan dalam perpaduan antara kondisi internal dan eksternal untuk menyatakan peran dan fungsi teknologi informasi Peluang Lingkungan (Opportunities)
Sel 3 : Mendukung Strategi Turn Around
Sel 1 : Mendukung Strategi Agresif
Kelemahan Internal (Weaknesses)
Kekuatan Internal (Strengths)
Sel 4 : Mendukung Strategi Defensif / Survival
Sel 2 : Mendukung Strategi Diversifikasi
Ancaman Lingkungan (Threats) Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT
Sel satu adalah situasi yang paling menguntungkan, institusi pendidikan menghadap menghadapii beberapa beberapa lingkungan lingkungan dan mempuny mempunyai ai kekuatan kekuatan yang mendorong mendorong dalam pemanfaatan peluang yang ada. Sel dua adalah adalah situas situasii dimana dimana instit institusi usi pendid pendidika ikan n dengan dengan kekuat kekuatan an internal menghadapi suatu lingkungan yang tidak menguntungkan. Sel tiga adalah institusi pendidikan menghadapi lingkungan yang sangat menguntungkan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menangkap peluang.
Sel empat adalah situasi perusahaan yang paling tidak menguntungkan. Instit Institusi usi pendid pendidika ikan n mengha menghadap dapii ancama ancaman n lingku lingkunga ngan n yang yang utama utama dari dari suatu suatu posisi yang relative lemah. Beriku Berikutt untuk untuk memper memperjel jelas as posisi posisi instit institusi usi pendid pendidika ikan n serta serta peran peran dan fungsi teknologi informasi maka akan dipetakan posisi institusi pendidikan berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menang menangkap kap peluan peluang, g, mengata mengatasi si kelema kelemahan han dengan dengan mengam mengambil bil kesemp kesempaata aatan, n, menggunak menggunakan an kekuatan kekuatan untuk menghinda menghindari ri ancaman, ancaman, meminimalka meminimalkan n kelemahan kelemahan dan menghindarkan ancaman.:
Eksternal factor
Internal Faktor Strengths (S) Identifikasi Pendidikan
Opportunities (O) Identifikasi Peluang
Threats (T) Identifikasi Ancaman
1.Tersedia 1.Tersedia alat-alat alat-alat teknologi teknologi 1 Tida Tidak k ters tersed edia ia alat alat-a -ala latt informasi (sarana dan teknol teknologi ogi inform informasi asi (saran (saranaa prasarana) dan prasarana) 2. Ling Lingku kung ngan an pend pendid idika ikan n 2. Ling Lingku kung ngan an pend pendid idik ikan an yang terjangkau networking yang tidak terjangkau 3.Tersedia 3.Tersedia lembaga lembaga –lembaga –lembaga networking 3. Tidak Tidak terse tersedia dia lemba lembaga ga – pendukung pendidikan l e m b a g a p e n d u kung 4. Sumb Sumber er Daya Daya alam alam yang yang pendidikan mendukung. 4. Sumb Sumber er Daya Daya alam alam yang yang tidak mendukung.
Strategi SO
SDM yang yang uggul, uggul, dana dana yang yang 1. Sumber Daya Manusia yang tersedia dan persetuj tujuan uan seluru seluruh h anggot anggotaa akrab dengan teknolog logi perse merupakan informasi kekuatan yang dapat 2. Tersedianya dana 3. Persetujuan seluruh anggota menangkap peluang untuk menyediakan sarana dan yang terlibat. prasarana, menyediakan networking serta mendapat dukungan dari lembaga pendidikan dan dapa dapatt mema memanf nfaa aatk tkan an SDA SDA yang ada. Keadaan ini institusi pendidikan disarankan
Strategi ST SDM yang yang uggul, uggul, dana dana yang yang tersedia dan perse persetuj tujuan uan seluru seluruh h anggot anggotaa merupakan keku kekuat atan an teta tetapi pi mend mendap apat at ancaman dari lingkungan berupa sarana dan prasarana yang tidak tersedia, networking tidak terja terjang ngka kau, u, lemb lembag agaa terk terkai aitt tidak mendukung, mendukung, SDA yang tidak memadai. Keadaan Keadaan institusi institusi pendidikan pendidikan disarankan menggunaka menggunakan n kekuatan kekuatan yang
Weaknesses (W) Identifikasi Kelemahan
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
dimiliki untuk ancaman.
Strategi WO
Strategi WT
SDM yang yang jelek, jelek, dana yang yang tidak tersedia 1. Sumber Daya Manusia yang asing dengan teknolog logi dan tidak ada persetujuan dari anggota informasi merupa merupakan kan kelema kelemahan han yang yang 2. Kurang tersedianya dana 3. Tida Tidak k ada Pers Perset etuj ujua uan n berakibat tidak dapa dapatt mena menang ngka kap p pelu peluan ang g seluruh anggota yang terlibat. berupa sarana dan dan pras prasar aran ana, a, ling lingku kung ngan an yang tersedia networking, lembaga pendidikan yang mendukung serta sumber daya alam yang memada memadai. i. Keada Keadaan an institu institusi si pendidikan disarankan untuk memanfaatkan peluang ada ada deng dengan an memin meminim imal alka kan n kelemahan yang ada.
menghindarkan
SDM yang yang jelek, jelek, dana yang yang tidak tersedia dan tidak ada persetujuan dari anggota merupa merupakan kan kelema kelemahan han yang yang diperparah oleh anca ancama man n dari dari ling lingku kung ngan an berupa sarana dan prasarana prasarana yang tidak tersedia, tersedia, tidak terja terjang ngka kauny unyaa netw networ orki king ng,, tidak mendapat duku dukung ngan an dari dari ling lingku kung ngan an terkait, SDA yang tidak tersedia. Keadaan institusi pendidikan disarankan bersifat defensive dan berusa berusaha ha memini meminimal malkan kan kelemahan yang yang ada serta serta menghi menghinda ndari ri ancaman.
Gambar 2.3 Matriks SWOT
Disini Disinilah lah peran peran dan fungsi fungsi teknol teknologi ogi inform informasi asi untuk untuk menghi menghilan langka gkan n berk berkem emba bang ngny nyaa sel sel dua, dua, tiga tiga dan dan empa empatt berk berkem emba bang ng di bany banyak ak inst instit itus usii pendidikan yaitu dengan cara: 1. Memi Memini nima mali lisi sirr kele kelema maha han n inte intern rnal al deng dengan an meng mengad adak akan an perk perken enal alan an teknol teknologi ogi inform informasi asi global global dengan dengan alat alat teknol teknologi ogi inform informasi asi itu sendir sendirii (radio, televisi, computer ) 2. Mengembang Mengembangkan kan teknolog teknologii informasi informasi menjangk menjangkau au seluruh seluruh daerah daerah dengan dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN )
3. Pengem Pengemban bangan gan warga instit institusi usi pendidik pendidikan an menjad menjadii masyar masyaraka akatt berbas berbasis is teknologi informasi agar dapat berdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi. Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di duni duniaa pend pendid idik ikan an terk terkem emuk ukaa di Amer Amerik ika, a, Alav Alavii dan dan Gall Gallup upee (200 (2003) 3) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu : 1. Memperba rbaiki competitive positioning ; 2. Meni Menin ngkatk katkan an brand image; 3. Meningkatk Meningkatkan an kualitas kualitas pembelajaran pembelajaran dan pengajaran; pengajaran; 4. Mening Meningkat katkan kan kepuas kepuasan an siswa; siswa; 5. Meni Mening ngka katk tkan an pend pendap apat atan; an; 6. Memp Memperl erlua uass basi basiss sis siswa wa;; 7. Mening Meningkat katkan kan kualit kualitas as pela pelaya yanan; nan; 8. Meng Mengur uran angi gi bia biaya ya ope operas rasi; i; 9. Mengem Mengemban bangka gkan n produk produk dan dan layanan layanan baru baru.. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indo Indone nesi siaa yang ang berl berlom omba balo lomb mbaa beri berinv nves esta tasi si dala dalam m bida bidang ng TI untu untuk k memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendi pendidik dikan an yang yang bermu bermutu tu maka maka disolu disolusik sikan an untuk untuk mempos memposisi isikan kan instit institusi usi pendidikan pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan lingkungan peluang yang menguntungk menguntungkan an dan kekuatan internal yang kuat.
2.4. Faktor-Faktor Pendukung Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi (TI)
Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi (TI) memiliki peran menggeser lima cara dalam proses pembelajaran yaitu: 1. Dari pelati pelatihan han ke penamp penampilan ilan.. 2. Dari ruang ruang kelas kelas ke di mana mana dan kapan kapan saja. saja. 3. Dari kertas kertas ke ke “on “on line” line” atau atau salu saluran ran.. 4. Fasili Fasilitas tas fisik fisik ke fasi fasilit litas as jaring jaringan an kerja. kerja. 5. Dari waktu waktu siklus siklus ke ke waktu waktu nyata, nyata, Rosenberg Rosenberg (2001). (2001). Teknol Teknologi ogi inform informasi asi yang yang merupa merupakan kan bahan bahan pokok pokok dari dari e-learn e-learning ing itu sendir sendirii berper berperan an dalam dalam mencip menciptak takan an pelay pelayanan anan yang yang cepat, cepat, akurat, akurat, teratu teratur, r, akunta akuntabel bel dan terpecay terpecaya. a. Dalam Dalam rangka rangka mencap mencapai ai tujuan tujuan tersebu tersebutt maka maka ada beberapa factor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu: 1. Infr Infras astr tru uktu ktur 2. Sumb Sumber er Day Dayaa Manu Manusi siaa 3. Kebijakan 4. Finansial 5. Kont Konten en dan dan Apli Aplika kasi si.. Maks Maksud ud dari dari fakt faktor or diat diatas as adal adalah ah agar agar tekn teknol olog ogii info inform rmas asii dapa dapatt berkem rkemb bang ang
dengan
pesat
, pertama
dibu dibutu tuhk hkan an
infra infrast stru rukt ktur ur
yang ang
memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi. Kedua, fakto faktorr SDM SDM menu menunt ntut ut kete keters rsed edia iaan an human yang mengua menguasai sai human brain brain yang
teknologi tinggi. Ketiga, faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala
makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang. Keempat , faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembag lembagaa keuang keuangan an lain untuk untuk menyo menyokon kong g indust industri ri teknol teknologi ogi inform informasi asi.. Kelima, faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai
pada pada orang, orang, tempat tempat,, dan waktu waktu yang yang tepat tepat serta serta keters ketersedi ediaan aan aplika aplikasi si untuk untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya. Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi (TI) yang merupakan salah satu pro produ duk k tekn teknol olog ogii info inform rmas asii tent tentu u juga juga memi memili liki ki fakt faktor or pend penduk ukun ung g dalam dalam terciptany terciptanyaa pendidikan pendidikan yang bermutu, bermutu, adapun adapun factor - faktor faktor tersebut tersebut ; Pertama , haru haruss ada ada kebi kebija jaka kan n seba sebaga gaii pay payung ung yang ang anta antara ra lain lain menc mencak akup up sist sistem em pembiayaa pembiayaan n dan arah pengembanga pengembangan. n. Kedua , pengemba pengembangan ngan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demiki demikian, an, nantin nantinya ya yang yang dikemb dikembang angkan kan tak sebata sebatass operas operasion ional al atau atau latihan latihan penggunaa penggunaan n komputer. komputer. Ketiga, per persi siap apan an tena tenaga ga meng mengaj ajar, ar, dan dan terak terakhi hir, r, penyediaan perangkat kerasnya.
2.5. Masalah Akibat Penggunaan TI
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungk mungkin in terkend terkendali alikan kan telah telah membuk membukaa akses akses terhad terhadap ap inform informasi asi yang yang tidak tidak berma bermanfa nfaat at dan merusa merusak k moral. moral. Karena Karenany nya, a, penyi penyiapan apan etika etika siswa siswa juga juga perlu perlu
dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna. Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide ) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004). Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi. Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga swad swaday ayaa masy masyara araka katt (LSM (LSM), ), duni duniaa pend pendid idik ikan an,, dan dan indu indust stri) ri) dapa dapatt mulai mulai memikir memikirkan kan progra program m untuk untuk mening meningkat katkan kan dan memerat memerataka akan n aksest aksesterh erhada adap p tekn teknol olog ogii info inform rmas asii di duni duniaa pend pendid idik ikan an.. Prog Program ram yang yang difas difasil ilit itas asii oleh oleh Sekolah20 Sekolah2000 00 (www.sekolah (www.sekolah2000 2000.or.i .or.id) d) dengan dengan membagikan membagikan komputer komputer layak layak pakai pakai ke sekola sekolah-s h-seko ekolah lah adalah adalah sebuah sebuah contoh contoh menarik menarik.. Tentu Tentu saja progra program m seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek ( literacy ) TI juga pintu masuk masuk lain lain yang yang perlu perlu dipiki dipikirka rkan n untuk untuk mening meningkat katkan kan pemaham pemahaman an terhada terhadap p potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran ( awareness). Tanpa
awareness,
pemanfaatan
TI
tidak
optimal,
dan
yang
lebih
mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan ( sustainable ). Dalam kaitan ini, program program untuk untuk peningkatan peningkatan awareness yang berkelanjutan berkelanjutan seperti seperti pendidika pendidikan n berke berkelan lanjut jutan an lewat lewat berbag berbagai ai media media (e.g. (e.g. pelati pelatihan han konven konvensio sional nal dan media media
massa) dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah 2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
BAB III KESIMPULAN
Sistem pendidikan di Indonesia bagaikan “bangunan antik”, dimana yang terjadi adalah pemujaan terhadap sistem pendidikannya, seperti yang kita lihat sekarang, siswa menjadi kaset yang menghafal materi yang diberikan guru dan menjawab soal ulangan mirip dengan materi yang telah direkamnya sebelumnya. Hakikat filosofis dari pendidikan yang aktif dan kritis dikubur oleh pendidikan konsep bank, seperti kata Freire. “Pantha Rhei!” ketika dunia menuju kemajuan yang terjadi dengan sang pendidikan Indonesia malah mundur alias berinvolusi. Quo vadis pendidikan Indonesia? Mengenalkan IT kepada dunia pendidikan kita dapat menjadi stimulan stimulan untuk untuk memutarbali memutarbalik k proses proses pemundura pemunduran n yang yang terjadi. terjadi. Seiring Seiring dengan dengan pesatnya pesatnya perkembanga perkembangan n teknologi, teknologi, informasi menjadi menjadi semakin semakin “berlimpah ruah” dan urgensi untuk mendapatkannya juga semakin meningkat. Namun kekayaan informasi yang segudang ini apabila tidak disertai dengan kunci gudangnya maka percuma saja. Maka diperlukan kunci untuk membuka gudang informasi ini, yakni IT. Nam Namun un untu untuk k menc mencega egah h “keb “keban anjir jiran an”” info inform rmas asi, i, dipe diperlu rluka kan n tena tenaga ga edukat edukatif if sebaga sebagaii pengon pengontro troll langsu langsung ng diling dilingkun kungan gan akadem akademik ik dan orang orang tua dili diling ngku kung ngan an ruma rumah h
untu untuk k
bers bersam ama-s a-sam amaa
memb memberi erika kan n
penje penjela lasa san n secar secaraa
gamblang / tidak ditutup-tutupi kepada peserta didik. Sehingga dengan demikian mereka mendapatkan informasi yang tepat dan berguna. Lalu kemanakah perginya
sang guru / dosen dosen ? Mereka ditempatkan ditempatkan pada posisi yang pernah disiapkan oleh Sokrat Sokrates, es, yakni yakni menjad menjadii moder moderato atorr yang yang akan akan membim membimbin bing g murid murid-mu -murid ridny nyaa untuk untuk mencari mencari penget pengetahu ahuann annya ya sendir sendirii melalu melaluii pertany pertanyaanaan-per pertany tanyaan aan yang yang diajuk diajukann annya ya;; Atau Atau sepert sepertii sistem sistem pendid pendidika ikan n Post Post Proble Problem m Learni Learning ng,, yang yang langsung memperhadapkan siswa dengan masalah yang hendak diselesaikan. Dalam konteks jaman sekarang proses pendidikan filosofis seperti yang telah disiratkan sebelumnya, akan dipermudah dengan adanya IT sebagai akses menuju informasi yang membangun pengetahuan. Namun yang menjadi pertanyaan dilematis adalah, “Siapkah kita untuk mengimplementasikan IT tersebut?”. Energi dari pemerintahan kita tampak sudah habis untuk mengurusi yang lainnya, sehingga kendala-kendala pembiayaan selalu menjadi permasalahan utama pendidikan kita. Diperlukan pembiayaan yang lebih, yang mungkin bisa didapatkan melalui jalan sebagai berikut: 1. Meni Mening ngka katk tkan an pajak pajak baran barang-b g-bara arang ng mewa mewah, h, dan dan regul regulas asii-re regu gulas lasii lainnya lainnya terhadap terhadap kalangan kalangan ekonomi ekonomi atas, sehingga sehingga APBN meningkat, meningkat, lalu dialokasikan ke bidang Pendidikan. 2. Menjali Menjalin n kerjasama kerjasama dengan dengan Luar Luar negeri negeri dalam bidang bidang Pendid Pendidika ikan n& Buday Budaya. a. Sepe Sepert rtii yang yang dilak dilakuk ukan an oleh oleh FISI FISIP P UI deng dengan an Amer Amerik ikaa Serikat, 3. Atau solusi solusi terakhi terakhirr - adalah adalah dengan dengan swastanisa swastanisasi si pendidik pendidikan an (disebut (disebut juga Badan Hukum Pendidikan - BHP) sehingga dapat meningkatkan
mutu, namun tetap dikontrol oleh pemerintah agar dapat dinikmati oleh seluruh strata sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, P. (2008) Implikasi IT di Dunia Pendidikan . [Online]. Tersedia : priyanto1.files.wordpress.com/2008/07/implikasi-it-di-dunia pendidikan.pdf [26 Juli 2008]
Muslim. (2005) ICT Dalam Pendidikan. [Online]. Tersedia : tutomu.files.wordpress.com/2007/02/ict-dalam-pendidikan.pdf tutomu.files.wordpress.com/20 07/02/ict-dalam-pendidikan.pdf [] []
Wahid, F. (2005) Simposium Nasional Peduli Pendidikan. [Online]. Tersedia : www.geocities.com/fathulwahid/Simposium_nasional_peduli_pendidikan. pdf [09 Juni 2005]
Juniwati. (2007) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan . [On [Online line]. ].
Terse ersedi diaa
:
www.kamadeva.com/index-menu-news-newsid-
tiduniapendidikan.htm [03 Oktober 2007]
Triono, L. (2007) E-learning . [Online]. Tersedia : fortip.org/wp-content/uploads/2007/12/e-learning.pdf fortip.org/wp-content/uploads/2007 /12/e-learning.pdf []
Hartanto, KT. (2007) Teknologi Informasi dan Dunia Pendidikan. [Online]. Tersedia
:
http://media http://media.dikn .diknas.go as.go.id/me .id/media/do dia/document cument/5021 /5021.pdf .pdf
November 2007]
[09