BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Sebagaimana telah kita ketahui ketahui pantun termasuk karya karya sastra puisi lama. Pantun
sering kita dengar di mana saja, dalam percakapan, acara-acara penting, kegiatan seharisehari, bahkan sering kita di radio ada acara yang mengkhususkan untuk berpantun. Pantun kerap kali kita ketahui hanya sastra lisan semata, tetapi perlu diketahui bahwa pantun kini terdapat pantun tertulis, pantun yang ditulis, dikumpulkan, dan dipublikasikan secara luas, tetapi pantun juga harus dibacakan secara lisan agar terlihat nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Pantun merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya uda !iau, seorang sastrawan yang hidup se"aman dengan !aja #li Haji. #ntologi pantun yang pertama itu berjudul Perhimpunan berjudul Perhimpunan Pantun-pantun Melayu. Melayu. $enre pantun merupakan genre yang paling bertahan lama. engungkapkan perasaan tidak hanya dapat diceritakan dan ditulis dalam bentuk prosa. %ngkapan perasaan pun dapat dinyatakan dalam bentuk puisi, seperti puisi lama yang disebut pantun. Selain pantun, masih ada ad a bentuk puisi lama lainnya, seperti pantun kilat &karmina', talibun, seloka, gurindam, dan syair. Pantun sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dahulu. isalnya, wawangsalan, paparikan, sisindiran, sesebred dalam masyarakat sunda( pantun ludruk, dan gandrung dalam masyarakat jawa( serta ende-ende dalam masyarakat andailing. )ahkan, di sebagian daerah Sumatra, masyarakat inangkabau menggunakan pantun sebagai pembuka acara di perayaan-perayaan. Selain dibaca, pantun juga kerap dinyanyikan. 1.2.
Rumusan Ma Masalah
*. #pakah yang dimaksud dimaksud dengan puisi puisi lama+ . #pa sajakah jenis-jeni jenis-jeniss puisi+ . #pakah pengerti pengertian an pantun+ . )agaimanakah )agaimanakah sejarah sejarah pantun+ /. )agaimanakah )agaimanakah ciri-ciri ciri-ciri pantun+ 0. )agaimanakah )agaimanakah syarat-syarat syarat-syarat pantun+ 1. #pa sajakah sajakah jenis-jenis jenis-jenis pantun+
1.3.
Tujuan a. Tujuan juan Umum mum Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran )ahasa dan
Sastra Indonesia di kelas 2II.IPS.* . Tujuan juan !h !hus usus us *. enget engetahui ahui yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan puisi puisi lama. lama. . enget engetahui ahui jenisjenis-jen jenis is puisi. puisi. 3. engetahui Pengertian pantun. . enge engeta tahui hui sej sejar arah ah pant pantun un..
/. engetahui ciri-ciri pantun. 0. engetahui syarat-syarat pantun. 1. engetahui jenis-jenis pantun. 1.".
Met#$e Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka dari
berbagai sumber buku yang sesuai dengan materi yang saya bahas.
BAB II PEMBAHA%AN 2.1.
Pengert&an Pu&s& Lama Hampir dalam setiap bahasa daerah di Indonesia dikenal jenis karya sastra berbentuk
puisi yang sudah mempunyai ikatan metric tertentu sehingga dapat dinyanyikan menurut pola lagu yang sudah dikenal baik dalam masyarakat. Karya-karya demikian penuh dengan keajaiban, kesaktian, nasihat, dan petuah ditulis dengan bahasa tinggi yang sering merupakan klise, sehingga sudah dikenal dan dihapal oleh para pengemarnya. Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin &jiwa' penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan 3uhan sang pencipta, melalui media bahasa ya ng estetik yang secara padu dan utuh, dalam bentuk teks yang dinamakan puisi. . #tar Semi mengutip beberapa pendapat ahli sastra tentang pengertian puisi4 a. 5illia 5orsworth4 poetry is the best word in the best order &puisi adalah kata-kata yang terbaik dalam sususan yang terbaik'( b. 6eight Hunt4 poetry is imaginative passion &puisi adalah luapan perasaan yang imajinati7'( c. athew #rnold4 poetry is critism of life &puisi merupakan kritik kehidupan'( d. Herbert !ead4 poetry is intuitive, imajinative, and synthetic &puisi bersi7at intuiti7, imajinati7, dan sintetik'. Di balik kata-katanya yang ekonomis, padat, dan padu tersebut puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan persoalan-persoalan kehidupan manusia juga manusia dalam hubungannya dengan alam, dan 3uhan sang pencipta. asalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja bukan sekedar re7leksi realitas pena7siran, kehidupan, rasa simpati kepada kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar' melainkan juga enderung mengekspresikan hasil renungan penyair tentang dunia meta7isis, gagasan-gagasan baru ataupun sesuatu yang belum terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca, sehingga puisi sering dianggap mengandung suatu misteri. 2.2.
'en&s Pu&s& 8enis puisi dalam sastra Indonesia dikenal ada puisi lama &tradisional', puisi baru &modern',
dan puisi kontemporer. 8enis puisi lama seperti4 bidal, pantun, syair, gurindam, talibun, seloka, karmina &pantun kilat'. 8enis puisi baru seperti4 epik, balada, soneta, ode, elegy, epigram, satire, romanis, dan puisi-puisi berdasarkan jumlah baris seperti distikon, ter"ina, kuatern, kuint, sekstet, septima, stan"a, sonata. 2.3.
Pengert&an Pantun 3radisi lisan di mana pun, merupakan asal muasal puisi modern. )ahkan cukup aman
untuk mengatakan bahwa pada dasarnya puisi modern pun yang ditulis berdasarkan prinsip keberaksaraan, memiliki hubungan yang tak terpisahkan dengan prinsip kelisanan. Piranti puisi seperti rima, irama, pengulangan, aliterasi, asonansi, dan kesejajaran menunjukkan membuktikan bahwa puisi tulis dan cetak memang harus 9dilisankan: untuk mendapatkan keindahan dan maknanya meskipun tentu kita tidak perlu melisankan secara keras, tetapi cukup dalam pikiran kita. Dalam perkembangan puisi kita pengembangan berbagai jenis
tradisi lisan itu masih nampak sampai sekarang, seperti yang tampak dalam penggunaan bentuk-bentuk pantun dan mantra. Pantun dan mantra merupakan bentuk tradisi lisan kita yang boleh dikatakan 9asli:, meskipun istilah itu bisa saja dimasalahkan. Pantun merupakan satu di antara sekian banyak genre kesusastraan yang lahir dan berkembang di nusantara. Pada mulanya, istilah pantun ini berasal dari bahasa inangkabau 9patuntun: yang berarti penuntun. ;amun ternyata, istilah pantun ini pun dikenal juga di kalangan masyarakat 8awa, Sunda, )atak, dan elayu. Dalam masyarakat 8awa, pantun dikenal dengan istilah 9 parikan: Dalam masyarakat Sunda dikenal dengan sebutan 9 paparikan:. Sementara masyarakat )atak mengenal pantun dengan istilah 9umpasa: &dibaca uppasa'. asih tentang pantun, dalam bahasa elayu, pantun dikenal dengan istilah 9quatrain:. Pantun adalah sebuah karya sastra lama yang terikat oleh aturan jumlah bait, baris, dan rima akhir. Pantun digunakan untuk mencurahkan isi hati seseorang. Dalam pengertian umum, pantun merupakan salah satu bentuk sastra rakyat yang menyuarakan nilai-nilai dan kritik budaya masyarakat. Pantun adalah puisi asli Indonesia &5aluyo,*<=14<'. >rang yang pertama kali membentangkan pikiran dari hal pantun Indonesia ini adalah H.?. Klinkert dalam tahun *=0=. Karangannya bernama “De pantuns of minnenangen der Maleier!" Sesudah itu datang Pro7. Pijnapple( juga beliau memaparkan pikirannya dari hal ini dalam tahun *==. Pantun tepat untuk suasana tertentu, seperti halnya juga karya seni lainnya hanya tepat untuk suasana tertentu pula. enurut Surana &@@*4*', pantun ialah bentuk puisi lama yang terdiri atas larik sebait berima silang &a b a b'. 6arik I dan II disebut sampiran, yaitu bagian objekti7. )iasan ya berupa lukisan alam atau apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan. 6arik III dan IA dinamakan isi, bagian subjekti7. Sama halnya dengan karmina, setiap larik terdiri atas perkataan. 8umlah suku kata setiap larik antara =-*. ;amun, dalam buku )ahan #jar Sastra !akyat &@@/41@' mengatakan bahwa4 Pantun adalah puisi melayu tradisional yang paling popular dan sering dibincangkan. Pantun adalah ciptaan asli orang elayu( bukan saduran atau penyesuaian dari puisi-puisi 8awa, India, ?ina dan sebagainya. Kata pantun mengandung arti sebagai, seperti, ibarat, umpama, atau laksana. Sedangkan dalam Kamus Istilah Sastra &@@04*1' menjelaskan b ahwa4 Pantun adalah Puisi Indonesia &elayu', tiap bait &kuplet' biasa terdiri atas empat baris yang bersajak &a-b-a-b' tiap larik biasanya berjumlah empat kata( baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan &sampiran' saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi( setiap baris terdiri dari =-* suku kata( merupakan peribahasa sindiran( jawab &pada tuduhan dan sebagainya' enurut penulis, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama dalam kesusastraan elayu ;usantara yang paling popular. Pada umumnya setiap bait terdiri atas empat baris &larik', tiap baris terdiri atas =-* suku kata, berirama a-b-a-b dengan Bariasi a-a-a-a. )aris pertama dan kedua adalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
2.".
%ejarah Pantun Pada mulanya pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan
&Cang, *<<4 *'. Pantun pertama kali muncul dalam Sejarah elayu dan hikayat-hikayat popular yang se"aman dan disisipkan dalam syair-syair seperti Syair Ken 3ambuhan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata 8awa Parik yang berarti pari, artinya paribahasa atau peribahasa dalam bahasa elayu. #rti ini juga berdekatan dengan umpama atau seloka yang berasal dari India. Dr. !. )randstetter mengatakan bahwa kata pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa ;usantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun yang berarti teratur, dalam bahasa 3agalog ada tonton yang berarti bercakap menurut aturan tertentu( dalam bahasa 8awa kuno, tuntun yang berarti benang atau atuntun yang berarti teratur dan matuntun yang berarti memimpin( dalam bahasa 3oba pula ada kata pantun yang berarti kesopanan, kehormatan. Aan >phuysen dalam Hamidy &*<=4 0<' menduga pantun itu berasal dari bahasa daun-daun, setelah dia melihat ende-ende andailing dengan mempergunakan daun-daun untuk menulis surat-menyurat dalam percintaan. enurut kebiasaan orang elayu di Sibolga dijumpainya kebiasaan seorang suami memberikan ikan belanak kepada istrinya, dengan harapan agar istrinya itu beranak. Sedangkan !. 8. 5ilkinson dan !. >. 5insted dalam Hamidy &*<=40<' menyatakan keberatan mengenai asal mula pantun seperti dugaan >phuysen itu. Dalam bukunya 9 Malay #iterature: pertama terbit tahun *<@1, 5ilkinson malah balik bertanya, tidakkah hal itu harus dianggap sebaliknya+E. 8adi bukan pantun yang berasal dari bahasa daun-daun, tetapi bahasa daun-daunlah yang berasal dari pantun.
2.(.
)&r&*+&r& Pantun #bdul !ani &@@04' mengatakan bahwa ciri-ciri pantun sebagai berikut4 *. 3erdiri atas empat baris. . 3iap baris terdiri atas < sampai *@ suku kata. . Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si
pemantun. )agian ini disebut isi pantun. . Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut dengan abjad Fab-abF. aksudnya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat. 6ain halnya menurut Harun at Piah &*<=<4 *-*' dalam )ahan #jar Sastra !akyat &Glmustian, tanpa tahun41@-1*', membagikan ciri-ciri pantun menjadi dua aspek, yaitu aspek luaran dan dalaman. #spek luaran adalah d ari segi struktur dan ciri-ciri Bisual yaitu4 *. 3erdiri dari rangkap-rangkap yang berasingan. Setiap rangkap terjadi dari baris-baris yang sejajar dan berpasangan seperti ,,0,= dan seterusnya. !angkap yang paling umum adalah empat baris. . Setiap baris mengandung empat kata dasar, dengan jumlah suku kata antara = hingga *@.
. #danya klimaks yaitu perpanjangan atau kelebihan jumlah unit suku kata atau perkataan pada kuplet maksud. . Setiap stan"a terbagi kepada dua unit yaitu pembayang dan maksud. /. empunyai skema rima ujung yang tetap4 a-b a-b, dengan sedikit Bariasi a-a-a-a. 0. Setiap stan"a pantun adalah satu keseluruhan mengandung si7at 7ikiran yang bulat dan lengkap. ?iri-ciri dalamannya adalah4 *. Penggunaan lambang-lambang tertentu mengikuti tanggapan dan pandangan dunia masyarakat. . #danya perhubungan makna antara pasangan pembayang dengan pasangan maksud, sama ada secara kongkrit atau abstrak atau melalui lambang-lambang.
Sedangkan menurut Suroto &*<=<4 ', ciri-ciri pantun sebagai berikut4 *. Pantun tersusun atas empat baris dalam tiap baitnya. . )aris pertama dan baris kedua berupa sampiran. . )aris ketiga dan keempat merupakan isiF maksud yang hendak disampaikan. . 8umlah suku kata dalam tiap baitnya rata-rata berkisar delapan sampai dua belas. Dalam pantun selalu ada dua dimensi yaitu pertama yang disebut sampiran. KonBensi mengatakan bahwa tidak ada yang sungguh-sungguh dengan sampiran. Sampiran sematamata diciptakan sebagai pengantar menuju isi yang sebenarnya dalam dua larik berikutnya. )ila kita berpedoman pada Kamus )esar )ahasa Indonesia hal yang sama ditegaskan lagi di sana ketika tentang sampiran dikatakannya sebagai berikut4 9Paruh pertama pada pantun, yaitu baris kesatu dan kedua berupa kalimat-kalimat yang biasanya hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi kata pada isi pantun &biasanya kalimatkalimat pada sampiran tak ada hubungan makna dengan kalimat-kalimat pada bagian isi':. 2.,. %-arat*s-arat Pantun enurut G77endy &*<=4=', syarat-syarat dalam pantun adalah4 *. 3iap bait terdiri dari empat baris . 3iap baris terdiri dari empat atau lima kata atau terdiri dari delapan atau sepuluh suku kata . Sajaknya bersilih dua-dua4 a-b-a-b. dapat juga bersajak a-a-a-a. . Sajaknya dapat berupa sajak paruh atau sajak penuh /. Dua baris pertama tanpa isi disebut sampiran, dua baris terakhir merupakan isi dari pantun itu.
2..
'en&s*jen&s Pantun Suroto &*<=<4-/' membagi pantun menjadi dua bagian yaitu4
*. enurut isinya4 a. Pantun anak-anak, biasanya berisi permainan. b. Pantun muda mudi, biasanya berisi percintaan.
c. Pantun orang tua, biasanya berisi nasihat atau petuah. Itulah sebabnya, pantun ini disebut juga pantun nasihat. d. Pantun jenaka, biasanya berisi sindiran sebagai bahan kelakar. e. Pantun teka-teki . enurut bentuknya atau susunannya4 a. Pantun $erkait, yaitu pantun yang selalu berkaitan antara bait satu dengan bait kedua, bait kedua dengan bait ketiga dan seterusnya. #dapun susunan kaitannya adalah baris kedua bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, baris keempat bait pertama dijadikan baris ketiga pada bait kedua dan seterusnya. b. Pantun %ilat, sering disebut juga karmina, ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan sampiran sedang baris kedua merupakan isi. Sebenarnya asal mula pantun ini juga terdiri atas empat baris, tetapi k arena barisnya pendek pendek maka seolah-olah kedua baris pertama diucapkan sebagai sebuah kalimat, demikian pula kedua baris yang terakhir.
Sedangkan ;ursisto, dalam bukunya ikhtisar Kesusastraan Indonesia &@@@4**-*' pantun dibagi menjadi4 *. )erdasarkan isinya, pantun dibagi atas4 a.Pantun kanak-kanak *' Pantun bersukacita ' Pantun berdukacita b. Pantun muda *' Pantun nasib atau pantun dagang ' Pantun perhubungan Pantun perkenalan Pantun berkasih-kasihan Pantun perceraian Pantun beriba hati ' Pantun jenaka ' Pantun teka-teki c.Pantun tua *' Pantun adat ' Pantun agama ' Pantun nasihat
. )erdasarkan banyaknya baris tiap bait dibagi menjadi4 a. Pantun dua seuntai atau pantun kilat b. Pantun empat seuntai atau pantun empat serangkum c. Pantun enam seuntai atau delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum &talibun'.
enurut G77endi &*<=4<', pantun dapat dibagi menurut jen is dan isinya yaitu4 *. Pantun anak-anak, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi4 a. Pantun bersukacita b. Pantun berdukacita c. Pantun jenaka atau pantun teka-teki . Pantun orang muda, berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi4 a.Pantun dagang atau pantun nasib
b. Pantun perkenalan c.Pantun berkasih-kasihan d. Pantun perceraian e.Pantun beribahati . Pantun orang tua, berdasarkan isinya data dibedakan menjadi4 a. Pantun nasihat b. Pantun adat c. Pantun agama
3etapi, #bdul !ani &@@04-1' mengklasi7ikasikan pantun berdasarkan isinya sebagai berikut4 *. Pantun #nak-#nak a. Pantun anak-anak jenaka b. Pantun anak kedukaan c. Pantun anak teka-teki . Pantun uda-udi a. Pantun muda mudi kejenakaan b. Pantun muda-mudi dagang c. Pantun muda-mudi cinta kasih d. Pantun muda-mudi ejekan . Pantun 3ua a. Pantun tua kiasan b. Pantun tua nasihat c. Pantun tua adat d. Pantun tua agama e. Pantun tua dagang
)#nt#h Pantun 1. Pantun Muda Mudi
&anam melati di rama-rama 'bur-ubur sampingan dua (ehidup semati kita bersama (atu kubur kelak berdua
2. Pantun Teka-Teki
%alau puan puan perana )mbil gelas di dalam peti %alaup uan bijak laksana $inatang apa tanduk di kaki
3. Pantun Jenaka
)nak rusa di rumpun salak Patah tanduknya ditimpa genta *iuh kerbau tergelak-gelak Melihat beruk berkacamata
4. Pantun Berdukacita
%e balai membawa labu #abu amanat dari situnggal +rang memakai baju baru amba menjerumat baju bertambal 5. Pantun Perkenalan
(ekuntum bunga dalam padi )mbil batang cabut uratnya &uan sepantun langit setinggi $olehkah berlindung di bawahnya
6. Pantun Perceraian
Pucuk pauh selara pauh Pandan di rimba diladungkan )dik jauh kakanda jauh %alau rindu sama menungkan
7. Pantun Nasib atau Pantun Dagang
'nggas undan si raja burung &erbang ke desa suka menanti .ahai badan apalah untung (enantiaa bersusah hati
. Pantun !rang Tua
)sam kandis asam gelugur %edua asam riang-riang Menangis mayat di pintu kubur &eringat badan tidak sembahyang
". Pantun Pengiring #agu
)yam jago jangan diadu %alau diadu jenggernya merah $aju ijo jangan diganggu %alau diganggu yang punya marah /alan-jalan ke kota Paris #ihat gedung berbaris-baris (aya cinta sama si kumis
+rangnya ganteng sangat romantis
2./.
Perkemangan Pantun
Pantun telah mengalami berbagai macam perkembangan hingga tercipta bentukan baru dari pantun, seperti karmina, seloka &pantun berkait' dan talibun. Karmina merupakan bentukan atau Bersi baru dari pantun yang lebih ringkas karena hanya terdiri atas baris, sedangkan talibun adalah Bersi panjang dari pantun yang terdiri atas 0 baris atau lebih. ;amun seloka, talibun, dan karmina bukan pantun tetapi tetap termasuk ke dalam puisi lama seperti halnya pantun. *. Seloka &Pantun )erkait' Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. ?iri-ciri Seloka4 *. )aris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua. . )aris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga dan seterusnya. ?ontoh 4 #urus jalan ke Payakumbuh, %ayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, 0bu mati bapak berjalan %ayu jati bertimbal jalan, &urun angin patahlah dahan 0bu mati bapak berjalan, %e mana untung diserahkan . 3alibun 3alibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 0, =, *@ dan seterusnya. 8ika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. 8ika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi. 8adi 4 #pabila enam baris sajaknya a b c a b c. )ila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d ?ontoh 4 %alau anak pergi ke pecan 1u beli belanak pun beli sampiran 0kan panjang beli dahulu %alau anak pergi berjalan 0bu cari sanak pun cari isi 0nduk semang cari dahulu
. Pantun Kilat &Karmina' ?iri-cirinya 4 a. b. c. d. e.
Setiap bait terdiri dari baris )aris pertama merupakan sampiran )aris kedua merupakan isi )ersajak a a Setiap baris terdiri dari = * suku kata
?ontoh 4 Dahulu parang, sekarang besi 2a3 Dahulu sayang sekarang benci 2a3
BAB III PENUTUP 3.1.
!es&m0ulan Pantun termasuk ke dalam puisi lama, puisi lama merupakan latar belakang lahirnya
puisi modern dan puisi kontemporer. Puisi lama memiliki banyak aturan yang mengikatnya berbeda dengan puisi modern yang tidak terikat oleh beberapa aturan. Puisi lama sangat patuh terhadap konBensi yang ada, seperti jumlah bait, rima, maupun baris. Pantun adalah Puisi Indonesia, tiap bait &kuplet' biasa terdiri atas empat baris yang bersajak &a-b-a-b' tiap larik biasanya berjumlah empat kata( baris pertama dan baris kedua biasanya tumpuan &sampiran' saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi( setiap baris terdiri dari =-* suku kata( merupakan peribahasa sindiran( jawab &pada tuduhan dan sebagainya' ?iri-ciri pantun dapat dinyatakan yaitu pantun tersusun atas empat baris dalam tiap baitnya.)aris pertama dan baris kedua berupa sampiran.)aris ketiga dan keempat merupakan isiF maksud yang hendak disampaikan.8umlah suku kata dalam tiap baitnya rata-rata berkisar delapan sampai dua belas. 8enis pantun dapat dibedakan berdasarkan tingkatan umur pemakainya, berdasarkan isinya ,dan berdasarkan bentuknya atau susunannya. Pantun sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh orang tua, anak-anak, maupun muda-mudi. 5alaupun pantun merupakan karya sastra yang terhitung tua karena kehadirannya telah ada sudah lama namun pantun tetap bisa bertahan hingga abad ke-@ ini. )anyak karya sastra lain yang merambah luas di masyarakat kini, pantun tetap menjadi pilihan sebagian orang dikarenakan si7atnya yang elastis, bisa dipakai dalam situasi apapun. Seiring perkembangan pantun, pantun memiliki bentukan baru yang disebut seloka, talibun, dan karmina.
3.2.
%aran Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya ilmu tentang kesusastraan selalu digali
dan dipelajari serta diterapkan, khususnya tentang pantun oleh para sastrawan, ilmuan, dan lebih spesi7ik lagi oleh mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia.
DATAR PU%TA!A
#bdul !ani, Supratman. @@0. 0ntisari (astra 0ndonesia. )andung4 Pustaka Setia. Djoko Damono Sapardi. Puisi 0ndonesia (ebelum %emerdekaan" )andung4 P3 !emaja !osdakarya. @@ G77endy, . !uslan. *<=. (elayang Pandang %esusastraan 0ndonesia. Surabaya4 P3. )ina Ilmu. $awa 8ohn. %ebijakan dalam 4554 Pantun" 8akarta4 )uku Kompas. @@1 Ham"ah, #mir. *<<0. 6sai dan Prosa. 8akarta4 Dian !akyat. 6aelasari dan ;urlailah.@@0. %amus 0stilah (astra. )andung4 ;uansa #ulia. a7rukhi, dkk. %ompetensi $erbahasa 0ndonesia /ilid 7" 8akarta4 Grlangga. @@0 !ahman, Glmustian dan #bdul 8alil. 3anpa tahun. $ahan )jar Mata %uliah (astra *akyat . Pekanbaru4 6abor )ahasa, Sastra, dan 8urnalistik %niBersitas !iau. !ahman, Glmustian dan #bdul 8alil. @@/. $ahan )jar &eori (astra. Pekanbaru4 6abor )ahasa, dan 8urnalistik %niBersitas !iau. !osidi #jip. %apankah %esusteraan 0ndonesia #ahir" 8akarta4 $unung #gung. *<= Surana. @@*. Pengantar (astra 0ndonesia. Solo4 P3. 3iga Serangkai Pustaka andiri. Suroto. *<=<. &eori dan $imbingan )presiasi (astra 0ndonesia. 8akarta4 Grlangga. 5aluyo, Herman 8. *<
!ATA PENANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucapkan kepada #llah S35, karena dengan bimbingan;ya maka saya bisa menyelesaikan makalah tentang Pantun ini dengan tepat waktu. akalah ini dibuat dengan berbagai re7erensi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Karena setiap manusia tidak luput dari tempatnya salah dan keliru. >leh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersi7at membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. 3erima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positi7 bagi kita semua.
Pagar #lam, September @*/
Penulis
DATAR I%I
!ATA PENANTAR .................................................................................................................i DATAR I%I..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN *.*.................................................................................................................6atar )elakang
.......................................................................................................................................* *.............................................................................................................!umusan asalah .......................................................................................................................................* *...............................................................................................................................3ujuan .......................................................................................................................................* *..............................................................................................................................etode ....................................................................................................................................... BAB II PEMBAHA%AN .*.....................................................................................................Pengertian Puisi 6ama
....................................................................................................................................... ..........................................................................................................................8enis Puisi ....................................................................................................................................... .............................................................................................................Pengertian Pantun ....................................................................................................................................... ..................................................................................................................Sejarah Pantun ......................................................................................................................................./ ./.................................................................................................................?iri-ciri Pantun ......................................................................................................................................./ .0........................................................................................................Syarat-syarat Pantun .......................................................................................................................................1 .1............................................................................................................8enis-jenis Pantun .......................................................................................................................................1 .=......................................................................................................Perkembangan Pantun .....................................................................................................................................*@ BAB III PENUTUP .*......................................................................................................................Kesimpulan
.....................................................................................................................................* .................................................................................................................................Saran .....................................................................................................................................* DATAR PU%TA!A
Oleh : Kelompok 4 Nama Kelompok : 1.Irawan 2.Misi Intan Andini 3.Novita Sari 4.Prastio Aldi .!oni Meilanai ".S#$i %estari &.'#ni (iara Kelas XII.IPS.1