Makalah ”
Manajemen Produksi Agribisnis
“
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas tugas Mata kuliah Agribisnis
Disusun Oleh
Mochamad Angga Muhajir C1A008014
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dan kegiatanyang
terjadi
dalam
penciptaan
produk
agribisnis
(produk
usaha
pertanian,perikanan, peternakan, kehutan, dan hasil olahan produk-produk tersebut). berdasarkan hal tersebut,maka manajemen agribisnis dapat dapat diartikansebagai seperangkat keputusan untuk mendukung proses produksi Agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses produksi. Manjemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait beberapa fungsi,seperti fungsi personalia,keuangan penelitian dan pengembangan,pengdaan dan penyimpanan,
dan
lain-lain.
Artinya,segala
sesuatu
yang
berkaitan
dengan
produksimemiliki dampak terhadap fungsi-fungsi lainya. bahkan memiliki dampak menyeluruhterhadap perusahaan. Misalnya,suatu rencana peningkatan produksi sampai 10% akan memiliki dampak terhadap fungsi manajemen keuangan, mnanjemen sumber daya manusia, manjaemen teknologi, manjemen pengadaan, manjemen persediaan, manajemen penyimpanan, dan lain-lain. Manajemen
produksi,terutama
menyangkut
keputusan
lokasi,ukuran
atauvolume,dan tata letak fasilitas,pembelian,persediaan,dan penjadwalan serta mutu produk,akan menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi. Walpunkeputusankeputusan mengenai hal tersebut secara fungsional dapat berada diluar tanggung jawab manajer produksi,seperti fungsi pengadaan ,persediaan,dan penyimpanan,tetapi tetap
harus
diperhatikan
oleh
manajer
produksi
dalam
rangkamenjamin
berlangsungnya proses produksi sesuai dengan yang direncanakan.
B. Maksud dan Tujuan
memahami konsep manajemen produksi agribisni
memahami ruang lingkup manajemen produksi usaha produksi pertanian
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Produksi Dalam Usaha Produksi Pertanian Usaha produksi pertanian,produksi primer,sangat variatif dan sngattergantung kepada jenis komoditas yang diusahakan.Namun,pada intinya manajemen produksi pertanian
mencapai
kegiatan
perencanaan,pengawasan,evaluasi
dan
pengendalian.Ruang lingkup manajemen produksi pertanian tersebut diuraikan di bawah ini. 1. Perencanaan Perencanaan produksi pertanian Perencanaan merupakan suatu upaya penyusunan program,baik program yangsifatnya umum maupun yang spesifik,baik jangka pendek maupun jangka panjang.suatu usaha produksi yang baru memerlukan perncanaan yang bersifat umumatau yang sering disebut sebagai praperencanaan.faktor-fktor yang sangat penting danharus diputuskan dalam praperencanaan Agribisnis ,khususnya subsistem produksi primer/usah tani,adalah pemilihan lokasi produksi dan pertimbangan fasilitas,sertasekala usaha.setelah ketiga hal tersebut diputuskan,maka dibuat rencana yang lebihspesifik menyangkut kebutuhan input-inpu serta perlengkapan produksi.
2. Pemilihan komoditas pertanian Pemilihan komoditas yang akan di usahakan memegang peranan pentingdalam keberhasilan usaha produksi pertanian.komoditas yang bernilai ekonomistinggi akan menjadi prioritas utama,tetapi perlu di pertimbangakan hal-hal yang berhubungan dengan
pemasaranya.sebab,mungkin
terjadi
komoditas
ekonomis
dalam
produksi,tetapi tidak tetap untuk daerah produksi dan wilayah pemasaran yang akandituju.komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuaidengan kondisi topografi dan iklim lokasi yang direncanakan.
3. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan fasilitas
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
perusahaan
perkebunan,pertternakan,perikanan,dan
dikelola
oleh
perusahaan
denganmodal investasi yang berjumlha besar,maka pemiliihan lokasi tersebut akan besar pengaruhnya bagi keberhasikan dan kesinambungan usaha.beberapa hal yang menjadi
pertimbangan
dalam
pemilihan
lokasi
adalah
ketersediaan
tenaga
kerja,ketersediaan prasarana dan sarana fisik penunjang,lokasi pemasaran,dan ketersediaan intensif wilayah. Tingkat
upah
regional
dan
peraturan-peraturan
ketenagakerjaan
di
daerahtersebut juga harus menjadi pertimbangan.Tingkat upah regional sangat berpengaruhkepada
biaya
tenaga
kerja
yang
harus
dikeluarkan
oleh
perusahaan.peraturan- peraturan ketenagakerjaan juga berpengaruh kepada kewajibankewajiban perusahaandalam kaitanya dengan pemanfaatan tenaga kerja. Ketersediaan saran dan prasarana fisik penujang,seperti transportasi dan perhubungan,komunikasi,penerangan,serta pengairan/sumber air,sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam keputusan lokasi produksi.sifat-sifat dan karakteristik produk-produk pertanian dan perlengkapan, input-input dan sarana produksinya yangkamba (voluinous) menyebabkan ketersediaan sarana dan prasarana fisik tersebutmenjadi sangat penting untuk dipertimbangkan.produk pertanian yang umumnya tidak tahan lama memerlukan penanganan dan pengangkutan yang cepat menuju ke lokasikonsumen.begitu juga keberadaan alat komunikasi akan menjadi penting untuk transfer informasi dari lokasi produksi ke lokasi pasar atau sebaliknya. Pertimbangan lainya adalah lokasi pemasaran. Sebaiknya lokasi produksidekat dengan
lokasi
pemasaran,terutama
tahanlama,seperti
produk
untuk
komoditas-komoditas
holtikultura.walaupun
demikian
pada
yang era
tidak
kemjuan
teknologiseperti sekrang ini,jarak antara lokasi produksi dan lokasi pasar tidak menjadi prioritas karena dengan teknologi daya tahan produkdapat diperpanjang dan dan jarak relatif dapat diperpendek dengan alat-alat pengangkutan yang cepat. Selanjutnya,intensif dalammenetapkan
wilayah
keputusan
lokasi
juga
merupakan
produksi.intensif
faktor wilayah
peertimbangan sangat
terkait
dengankebijakn pemerintah daerah yang terkait,baik secara langsung maupun tidak langsung
,dengan
operasi
produksi
tersebut.kebijakan
pajak,kebijakan
dan
peraturantenaga kerja,kebijakan Investasi ,budaya pelayanan publik (demokrasi),dan
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Skala usaha Pertanian Skala usaha pertanian sangat terkait dengan ketersediaan input dan pasar.Skalausaha hendaknya diperhitungkan dengan matang sehingga produksi yang dihasilkantidak mengalami kelebihan pasokan atau kelebihan permintaan.begitu juga ketersediaan input, seperti modal, kerja,bibit, peralatan, serta fasilitas produksi dan operasi lainya harus diperhitungkan. Skala usaha yang besar,secara teoretis,akan dapat menghasilkan economics of scale yang tinggi. Namun, kenyataan dilapangan seringkali skala besar menjadi tidak ekonomis yang disebabkan oleh karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian yang khas.oleh karena itu,dalam merencanakanusaha produksi pertanian ,maka keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting. Karakteristik
produk
dan
produksi
komoditas
pertanian
juga
menyebabkanskala usaha kecil di bidang Agribisnis kebanyakan dapat mencapai skalaekonomis.pada umumnya,tanaman holtikultura dapat diusahakan dalam skala yangkecil dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi.Akan tetapi,komoditas perkebunan,seperti kelapa sawit ,teh,kina,karet,tebu,danlain-lain,akan sangat tidak efisien jika diusahakan dalam skala kecil pada komoditas tersebut,maka dibentuk pola-pola kemitraan ,seperti perkebunan inti rakyat(PIR).
5. Perencanaan Perencanaan Proses Produksi Pertanian Setelah menetpkan jenis dan varietas komoditas yang akan diusahakan.lokasi produksi dan penempatan fasilitas,serta skala usaha yang akan di jalankan,maka mulaimerencanakan proses produksi.Khusus dalam pembukaan usah baru diperlukan perencanaan pengadaan fasilitas dirampungkan,maka dilanjutkan dengan perencanaan proses produksi adalha biaya produksi,penjadwalan proses produksi ,dan sumbersumber input dan sistem pengadaanya.
6. Biaya produksi pertanian Perencanaan
biaya
produksi
sangat
terkait
dengan
kemampuan
pembiayaandengan kemammpuan pembiayaan yang dimiliki oleh perusahaan,baik bersumber
darimodal
sendiri
maupun
dari
sumber
luar,sepertimodal
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ventura,pembiayaan melaluikredit,penjualan saham,dan sumber-sumber pembiayaan lainya.Perencanaan biayatersebut juga terkait dengan skala usaha yang optimal dan ekonomis untuk menghasilkan pendapatan usaha yang layak.
7. Penjadwalan Proses Pertanian Penjadwalan
proses
produksi
dibuat
mulai
dari
pembukaan
lahan
sampaikepada pemanenan dan penanganan pasca panen,terutama untuk komoditas yangmemiliki gestation period yang relatif pendek,seperti tanamanholtikultura. Namun, komoditas yang gestation perod nyarelatif panjang, seperti tanaman perkebuna, biasanya penjadwalan secara rinci dilakukan secara bertahap,walaupun tetap ada perencanaan jangka panjang yang menyeluruh. Penjadwalan tanaman holtikultura yang berumur pendek memegang peranan penting sehubungan dengan fluktuasi harga dan permintaan dalam setahun. Halhalyang perlu diperhatikan dalam melakukan penjadwalan adalah jenis komoditas, kecenderungan permintaan dan fluktuasi harga, gestation period, pola produksi, pembiyaan, dan lain-lain. Penjadwlan dilakukan mulai dari pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan (pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit dan lainlain),dan masa panen Masa panen hendaknya disesuaikandengan waktu di mana kecenderungan permintaan dan harga komoditas tersebuttinggi,kemudian dihitung mundur. Sebagai contoh,agribisnis cabai memiliki gestation period selama tiga bulan sejak penanaman.jika permintaan dan harga harga cabai sangat tinggi pada bulandesember dan januari, maka tiga bulan sebelum bulan Desember mulai dilakukan penanaman, yakni pada akhir bulan agustus sampai awal september.Jika pembibitandan pengolahan lahan memerlukan waktu satu bulan setengah sebelum lahan siap ditanami, maka pengelolahan memerlukan waktu satu bulan setengah sebelum lahan siap ditanami, maka pengelolahan dan pembibitan dilakukan mulai awal bulan juli. Dengan demikian, diharapkan panen perdana mulai dapat dilakukan pada awal desember sehingga produk cabai tersebut dapat dijual dengan harga yang tinggi dankeuntungan yang diperoleh juga tinggi.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
8. Perencanaan Perencanaan Pola Produksi pertanian Perencanaan
pola
penjadwalan,perencanaan
produksi tenaga
memegang
kerja
dan
perenan
penting
input,pembiayaan,proses
dalam produksi
danoperasi,penanganan pasca panen,serta sistem distribusi dan pemasaran,terutama untuk tanaman holtikultura yang memerlukan penanganan cepat.Pola produksi dapat dibagikedalam beberapa bentuk,antara lain berdasarkan: 1) Jumlah
komoditas
yaitu
komoditas
tunggal,komoditas
ganda,dan
multikomoditas. 2) Sistem produksi,yaitu pergiliran tanaman dan produksi massa
9. Perencanaan
dan
sistem
pengadaan
input-input
dan
sarana
produksipertanian Perencanaan
input-input
dan
sarana
produksi
mencakup
kegiatanmengidentifikasi input-input dan sarana produksi yang dibutuhkan,baik dari segi jenis,jumlah,mutu ataupun spesifikasinya. Secara umum,input-input dalam agribisnisadalah bibit,pupuk,obat-obatan,tenaga kerja,dan moadal.Dilain pihak ,sarana dan prasarana produksi adalah areal tempat produksi,perlengkapan dan peraltan serta bangunan-bangunan pendukung dan teknologi. Setelah input-input serta sarana dan prasrana produksi di indentifikasi dandispesifikasi,maka disusun rencan dan sistem pengadaanya.Dua hal mendasar yang perlu menjadi titik perhatian dalam memilih sistem pengadaan adalah membuatsendiri
atau
membeli.Misalnya,dalam
hal
pngadaan
bibit,apakah
memproduksi bibitsendiri ataukah membeli dari sumber-sumber lain.Keputusan memproduksi sendiriatau membeli sangat tergantung pada biaya imbangan antara kedua alternatif tersebut.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1. Perencanaan Perencanaan Agroindustri Perencanaan agroindustri dimulai dengan penentuan jenis usaha agroindustri apa yang akan dibuka. setelah itu, dilakukan evaluasi dan penilaian untuk hal-hal dibawah ini.
2. Pemilihan Teknologi Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dan dievaluasi, seperti kesesuain teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar produk proses pengadaan (ketersediaan barangnya, suku cadanganya, biaya pengadaan, dan lain-lain), biaya sosial (lingkungan),kapasitas penggunaan, kemampuan sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pengoprasian, fleksibilitas dalam proses, ketersediaan energi, dan lain-lain.
3. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi pabrik atau industri pengolahan perlu mempertimbangkan ketersediaan bahan baku,lokasi dan sumber bahan baku, lokasi pemasaran, sarana dan prasarana fisik (transportasi, distribusi, komunikasi dan energi) ketersediaan tengakerja, areal pengembangan,dan lain-lain. Pemilihan lokasi yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan-pemborsan, seperti biaya pengangkutan dankomunikasi, investasi sarana dan prasarana umum, dan lain-lain. Dengan demikian biaya per unit produksi sangat besar sehingga daya saing produknya kurang.
4. Fasilitas Persediaan dan Masukan Perencanaan fasilitas persediaan dan masukan perlu mempertimbangkan fasilitas pergudangan, pengankutan, dan aspek finansialnya (terutama jika harus
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Diagram alir bahan (material flow Diagram ). jenis diagram ini menggambarkan pengaturan dab jumlah semua input (material, bahan tambahn, pelengkap, dan utiliti) serta semua output (produk antara,produk akhir serta enisi dan produk sampingan yang melalui layout pabrik).
Diagram garis produksi (production Line Diagram). Jenis diagaram ini menggambarkan lokasi, spesifikasi peralatan, kebutuhan tempat atau ruang, kebutuhan utiliti, besar bagiantumpukan barang, dan lain-lain untuk setiap tahap dalam proses atau dalam aliran material pabrik.
Tata letak transportasi (transportasi layouts). jenis tata letak ini menunjukan jarak dan mode dalam pengangkutan atau pemindahan input dan output ke dan dari lini produksi.
Tata letak penggunaan utility (utilitiy consumtion Layouts ). jenis tat letak ini menunjukan lokasi dan jumlah utiliti yang dibutuhkan sebagai pedoman mengoprasikan instalasi pabrik dan menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses, baik berupa biaya nyata maupun biaya karena kerusakan,risiko, kehilangan, dan lain-lain.
Tata
letak
komunikasi
(communicationnLayouts).
Jenis
tata
letak
ini
menggambarkan lokasi dan jenis peralatan komunikasi yang diperlukan dalam mendukung kelancaran operasi.
Tata letak tenaga kerja (manpower layouts) jenis tata letak ini menggambarkan jumlah dan jenis tingkat keahlian karyawan yang diperlukan dalam setiap tahap proses dan berguna untuk mengevaluasi intensitas keperluan tenaga manusia dari setiap tahap.
Tata Letak Fisik (physical layouts). jenis tata leak ini menggambarkan kondisi
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikroperusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagipenjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkanstrategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Adapun
penentuan
strategi
bersaing
hendaknya
dilakukan
dengan
mempertimbangkankepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yangbesar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan olehperusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarangterjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkatkeuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
B. Saran Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka