BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan Teknologi, maka kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah kenyamanan manusia dalam memenuhi kebutuhan. Salah satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam penggunaanya diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik supaya selama pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat.
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.
Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil penampilannya juga bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh Vernon Rosa pada tahun 1950-an. Motor diesel akhirnya memasuki perkembangan pemakaian dan pemasaran yang lebih luas. Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan penambahan sebuah turbocarjer yaitu alat untuk memasukkan (memompakan) udara ke dalam saluran masuk (intake manifold). Pompa turbocharger ini digerakkan oleh gas buang yang kedalam turbocarjer tersebut. Dengan adanya turbocarjer ini maka akan menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel seperti ini keadaanya sekarang menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan dan bebas polusi udara.
Banyaknya udara yang masuk ke silinder pada mesin diesel memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output. Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane (cetane number). Untuk mesin diesel yang berkecepatan tinggi yang digunakan pada kendaraan truk dan mobil-mobil angka cetane yang umumnya digunakan sekurang-kurangnya 40-45.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari kapal perikanan ?
Apakah pengertian mesin kapal ?
Apakah pengertian dan macam Motor Diesel ?
Apa yang dimaksud dengan mesin dalam dan luar kapal ?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari kapal perikanan
Untuk mengetahui pengertian mesin kapal
Untuk mengetahui pengertian dan macam Motor Diesel
Untuk mengetahui perbedaan mesin dalam dan luar
BAB II
PEMBAHASAN
Kapal Perikanan
Kapal perikanan didefinisikan sebagai kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan termasuk melakukan survei atau eksplorasi perikanan. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.
Menurut Undang-undang No. 45 tahun 2009 yang dimaksud Kapal Perikanan adalah Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan.
Mesin Kapal
Mesin kapal adalah suatu unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada beberapa persyaratan yang wajib diketahui oleh para teknisi yang bergerak dalam bidang perkapalan.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam IEC (International Engineering Corporation) publikasi terbitan nomor 92 tahun 1962 bahwa suatu mesin kapal antara lain harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut : motor harus tetap berfungsi (tidak mati) pada kedudukan posisi miring yang terus menerus pada sudut 15º dan tidak terus menerus (oleng) pada sudut 22,5º ( yang dimaksud di sini adalah miring atau oleng arah ke kiri atau ke kanan); motor harus tetap berfungsi pada arah kapal oleng membujur (trim) untuk sudut 10º bagi kapal yang mempunyai panjang L < 150 m dan 5º bagi kapal yang mempunyai panjang L > 150 m. Jadi suatu mesin kapal pada umumnya dipakai untuk sistem permesinan yang ada di pabrik-pabrik yang terdapat di daratan, sedangkan mesin-mesin yang ada di pabrik-pabrik yang terletak di daratan (mesin-mesin stationair) umumnya belum tentu bisa dipakai sebagai mesin-mesin di kapal.
Motor Diesel
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering (Wikipedia, 2015)
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.
Jenis Motor Diesel berdasarkan sumber penggerak kapal atau motor penggerak kapalnya yaitu sebagai berikut :
Motor Diesel darat (Land atau Stasionary Diesel Engine) merupakan Motor Diesel (non-automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak pembangkit, tenaga listrik (generator), penggerak pompa, penggerak penggiling padi, (rice milling), penggerak traktor.
Motor Diesel mobil (Automotive Diesel Engine) merupakan Motor Diesel (automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak tenaga mobil, truk, bus, dan lain-lain.
Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine) merupakan Motor Diesel Laut yang digunakan sebagai sumber penggerak kapal (Motor Diesel yang dirancang dipergunakan khusus untuk keperluan laut).
Mesin Dalam Kapal
Mesin Dalam (Inboard Engine) banyak digunakan pada kapal ikan yang memiliki jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) umumnya pada perairan lepas pantai sampai ZZEI dan waktu melaut (fishing days) relatif lebih lama serta ukuran GT kapal lebih besar. Alat tangkap yang sering digunakan yaitu purse seine, pukat udang, gill net dan lain-lain. Merk mesin diesel yang biasa digunakan yaitu Fuso, Mitsubishi, dan lain-lain. Cara pemasangan inbord engine yaitu diikat dengan beberapa baut pada pondasi mesin, balok pondasi mesin diikat dengan beberapa baut pada frame (gading) kamar mesin yang biasanya mempunyai jarak lebih rapat dan ukuran gading lebih besar dibandingkan dengan gading bagian lain
Mesin Luar Kapal
Mesin Luar (Outboard Engine) Banyak digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku melaut (fishing days) relatif lebih pendek serta ukuran GT kapal / perahu umumnya kecil alat tangkap yang biasa digunakan yaitu trammel net, pancing, lampara dasar, pancing ulur. Mesin yang biasa digunakan nelayan yaitu Dongfeng, Kobota, dan lain-lain.
Cara pemasangan outboard engine ada dua, yaitu :
Model motor tempel adalah dengan breket kedudukan mesin dijepitkan denan baut putar paa balok/papan linggi belakang perahu (speed boat).
Model mesin kapal/perahu sopek adalah baut pondasi mesin diikatkan pada balok di atas geladak bagian samping belakang, posisi AS propeler melalui lambung bagian buritan kapal/perahu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kapal Perikanan adalah Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan.
Mesin kapal adalah suatu unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada beberapa persyaratan yang wajib diketahui oleh para teknisi yang bergerak dalam bidang perkapalan.
Motor diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Terdapat 3 jenis motor diesel yaitu Motor Diesel Darat ( Land atau Stasionary Diesel Engine), Motor Diesel Mobil (Automitive Diesel Engine), Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine).
Mesin dalam (Inboard Engine) Banyak digunakan pada kapal ikan yang memiliki jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) umumnya pada perairan lepas pantai sampai ZZEI dan waktu melaut (fishing days) relatif lebih lama serta ukuran GT kapal lebih besar. Sedangkan motor luar Banyak digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku melaut (fishing days) relatif lebih pendek serta ukuran GT kapal/perahu umumnya kecil.
Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Alam Ikan. 2015 Jenis Mesin Luar dan Mesin Dalam Kapal http://www.alamikan.com/2014/12/jenis-mesin-luar-dan-mesin-dalam-kapal.html
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.00 WIB
Molamahu, Andri A. 2015. Makalah Mesin Perikanan https://andriperikanan.wordpress.com/2015/01/17/makalah-mesin-perikanan/
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.15 WIB
Pratama, Saiful. 2013. Instalasi Mesin. http://ephulnaval.blogspot.co.id/2013/04/instalasi-mesin.html
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.10 WIB
Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan
10