MAKALAH MEMBANGUN JARINGAN RT/RW NET Makalah ini di susun untuk memenuhi Nilai Harian Siswa pada Mata Pelajaran “Instalasi Jaringan Berbasis WAN”
Nama Siswa
: Ira Rosdiana
Kelas/Jurusan
: XII TKJ 1/Teknologi Komunikasi dan Jaringan
Sekolah
: SMK Terpadu Al-Ikhwan
YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-IKHWAN SMK TERPADU AL - IKHWAN TERAKREDITASI “A” SK BPPT No.421.5/SK.002/BPPT/2009 Bidang keahlian: 1.Tek. Informasi&komunikasi 2.Teknologi&Rekayasa Kantor : Jl. KH. Khoer Affandi No.13 Cibeureum 46196 Tlp. (0265) 326364 Kota Tasikmalaya e-mail :
[email protected] Website : http://alikhwan.or.id
MAKALAH MEMBANGUN JARINGAN RT/RW NET BAB I PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG Pada saat ini perkembangan teknologi informasi melaju dengan cepat, dimana semua
Informasi menjadi lebih transparan dan mudah didapat. Pada abad ke 19 kekuatan militer merupakan suatu faktor utama suatu negara dalam meraih kemenangan dalam peperangan, dimana negara yang mempunyai tentara dan teknologi militer yang terbaiklah yang akan menang. Sedangkan pada abad ke 20 sekarang ini kekuatan Teknologi Informasi merupakan faktor utama suatu negara untuk meraih kemenangan dalam persaingan atau peperangan di bidang ekonomi. Negara yang mempunyai Teknologi Informasi yang terbaiklah yang akan menang dalam persaingan ekonomi. Contohnya adalah China, negara China merupakan sebuah negara yang luar biasa dalam pertumbuhan ekonominya. Pemerintahan China berkomitmen untuk mengembangkan Teknologi Informasi sebagai salah satu senjata mereka dalam memenangkan persaingan ekonomi. Saat ini China telah membe li salah satu raksasa Teknologi Informasi dunia, yaitu IBM yang sekarang telah berganti nama menjadi Lenovo. Kami melihat dengan adanya teknologi internet maka masyarakat Indonesia akan lebih mudah dalam mengakses semua informasi yang ada di dunia ini. Dengan adanya internet maka halangan untuk mendapatkan secara jarak dan waktu dapat dihilangkan. Masyarakat dunia menjadi sebuah kesatuan yang tidak dipisahkan oleh negara, ras, agama, dan jenis kelamin (gender). BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN RT/RW NET RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai
forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media E-Mail/Chatting/Web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP. Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos -kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka. Membangun RT/RW Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama. Konse p RTRW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, Main Game dll. B. TUJUAN RT/RW NET Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat. Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.
Sharing informasi dilingkungan RT/RW sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet. Membuat semacam Intranet yang berisi berbagai macam informasi tentang kegiatan yang ada di lingkungan sekitar. Disamping tujuan diatas tujuan lain dari pembentukan RT/RW Net agar nantinya setiap rumah atau seluruh perumahan yang menggunakan Rt/RW Net maka dapat saling bertelpon bertelpon tanpa ada biaya pemakaian. Dengan tersambungnya rumah-rumah ke jaringan Internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka bisnis internet diharapkan akan semakin marak termasuk pemanfaatan internet untuk pembayaran tagihan telpon, listrik, pengecekan Saldo Bank , pemesanan tiket Pesawat dll. C. TEKNOLOGI WIRELESS RT/RW NET Ada 2 teknologi jaringan yang akan biasanya digunakan dalam implementasi RT/RW Net yaitu: 1. TEKNOLOGI WIRELESS WI-FI Teknologi yang akan digunakan untuk menghubungkan semua komputer yang tersambung yakni dengan Wireless WiFi. Sedangkan untuk koneksi Internet maka akan menggunakan layanan Telkom yakni Speedy. Teknologi “Wireless Wi-Fi adalah teknology dengan standar IEEE 802.11b/g yang berop erasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data 11Mbps/54Mbps. Keuntungan penggunaan teknologi ”Wireless Wi-Fi” ini adalah: a.
Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
b.
Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
c.
Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar
100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 - 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai. d.
Ditinjau dari sisi investasi jauh lebih murah untuk menjangkau area yang besar dibandingkan solusi kabel.
e.
Biaya pemeliharaan yang relatif murah dikarenakan tidak ada perangkat atau jalur jaringan yang berada pada area publik/umum dimana potensi kerusakan atau kehilangan alat lebih besar dibandingkan dengan solusi kabel UTP.
f.
Teknologi Wi-Fi sangat pesat perkembanganya sehingga investasi ke depan akan lebih murah dengan perangkat yang berkecepatan lebih tinggi dan menjangkau area lebih luas.
2. Teknologi Jaringan Kabel UTP D. MEMBANGUN JARINGAN DAN KONFIGURASI RT/RW NET 1. Konsep Rt/Rw Net Membangun Rt/Rw Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau Blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari Rt/Rw Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 Jam sehari selama sebulan dengan biaya yang murah. Hal ini karena semua biaya pembangunan infrastruktur , operasional dan biaya langganan akan di bangun bersama. Konsep Rt/Rw Net sebenarnya sama dengan konsep Warnet . Pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa Bandwidht dari penyedia internet/ISP (Internet Service Provider), seperti Telkom, Indosat, atau Indonet, lalu di jual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet. 2. Perangkat Untuk Membangun Rt/Rw Net Untuk membengun Rt/Rw Net secara sederhana yang harus di persiapkan pertama-tama adalah koneksi internet Unlimited yang akan di jadikan sebagai Backbone pemancar Wireless LAN atau Rt/Rw Net kalian. Peralatan pendukungnya antara lain : a) Access Point
Fungsi access point adalah sebagai hub/switch yang akan menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga. Di access point inilah koneksi internet dari tempat server di pancarkan atau di kirim melalui gelombang radio. ukuran kek uatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan di jangkau. semakin tinggi kekuatan sinyal (ukuran dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. b) Antena (Omni atau Sektoral)
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa kilometer, di perluakan antena omni eksternal. meskipun ketika membeli access point sudah di lengkapi antena omni, namun belum cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5 dB. untuk memperluas area jangkauannya, diperlukan antena omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. antena omni ini memiliki pancaran radiasi 360 derajat, jadi cocok untuk menjangkau clien dari arah mana saja. c) Box Access Point
Untuk melindungi access point dari hujan, maka di perlukan pelindung berbentuk kotak. Kotak pelindung ini bisa terbuat dari plastik atau plat besi. Rata-rata kotak ini sudah di lengkapi dengan kunci pengaman dan Box ini harus di letakan persis di bawah antena. d) Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumper di perlukan untuk menghubungkan antena omni dengan access point. Perhatikan panjang maksimal yang di perlukan hanya 1 meter, le bih dari itu kalian akan mengalami degradasi sinyal (Loss dB). Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana tipe konektor di sesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point. e) POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak di naikan ke atas untuk "menghidupkan" Access Point maka di perlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP. Dengan alat ini maka kalian tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat. f)
Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat Wireless, namun peranan kabel juga di perlukan. Kabel UTP/STP ini di perlukan untuk menghubungkan Access Point dengan jaringan kabel pada LAN local. Jadi, di bawah dia bisa di pasang ke komputer gateway/router atau ke Hub/switch. Pilihan kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang di lewatkan oleh POE. g) Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Alat ini berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik pada saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding). Komponen ini di pasang pada kable jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya di tanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Grounding yang kurang baik menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir. h) Tower
Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, kalian perlu menaikan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN bisa mengakses wifi hotspot. 3. Instalasi Jaringan Rt/Rw Net Pembangunan Rt/Rw Net di mulai dengan mencari ISP terdekat, dan contoh yang akan di ambil adalah sambungan ISP dengan Menggunakan teknologi WLAN, karena sampai saat ini WLAN merupakan solusi yang paling memungkinkan. 1.
Memasang WLAN Untuk mempersiapakna site survey atau melihat medan pemasangan WLAN, kita butuh perangkat-
perangkat seperti :
Binokular (kekeran) atau teleskop untuk melihat dalam jarak jauh.
GPS untuk mengetahui koordinat dan ketinggian, di sertai fungsi kompas
Inklinometer untuk mengetahui tinggi pohon atau gedung.
Setelah mempersiapkan semua perangkat untuk survey, kita lakukan langkah survey sebagai berikut :
1. Pada gedung yang akan kita pakai, naik ke tempat yang paling tinggi, lalu lihat ke arah gedung ISP yang akan kita sambung internetnya. 2. Nyalakan GPS dan tunggu sampaui tersambung ke satelit, untuk kemudian di beri mark pada posisi penempatan antena nantinya. 3. Catat ketinggian dari pembacaan GPS. 4. Pergilah ke gedung ISP, juga naik ke temoat yang paling tinggi untuk melihat gedung kita. 5. Jika tidak terlihat gunakan kaca atau lampu untuk petunjuknya. Persyaratan perangkat WLAN adalah saling terlihat atau di sebut Line Of Sight (LOS). 6. Mark GPS, sekaligus kita bisa langsung mengetahui jarak udara gedung kita ke ISP. Jarak di awah 10 km, jika lebih, kita harus menggunakan perangkat yang berbeda, bukan standar 802.11b yang murah. 7. Jika ada halangan di tengah-tengah, kita harus ke tempat dimana ada halangan tersebut, misalnya gedung atau pohon, dan menghitung tingginya dengan menggunakan inklometer. Proses tracking ini membutuhkan kesabaran, kerana memang tidak mudah, apalagi di medan yang banyak gedung atau pohon tingginya. 8. Setalah semua di catat kita bisa menghitung Fresnel Zone yang akhirnya menghasilkan keputusan tentang tingginya tower yang harus di buat. 9. Langkah terakhir dari site survey adalah memastikan letak tower dan ketinggian yang harus di buat, serta arah dari antena ke-2 sisi. Jika ketinggiannya hanya beberapa meter, kita bisa menggunakan pipa ledeng biasa, yang di pasang kawat sling agar antena tidak bergerak dan menyebabkan gangguan. Kita baru harus membuat tower jika ketinggiannya sudah lebih dari 8 M. Ketinggian ini sangat penting, supaya tidak ada objek dalam daerah Frensel ZoneNya, karena kalau ada halangan di daerah tersebut maka pada cuaca cerah misalnya, sambungan akan bagus sementara jika hujan sering terjadi Request Time Out atau delay yang besar. Oleh karena antena ini di letakan di ketinggian yang lumayan, maka kita
harus memastikan membuat grounding yang baik, jika tidak akan bermasalah, turutama di tempat yang banyak terjadi petir. Perangkat WLAN yang di pilih biasanya ada dua jenis, yang hanya merupakan perangkat WLAN, atau ada dua yang di sertai fungsi router NAT (Network Address Translition). Kedua jenis ini tergantung dari harga dan merknya, tetapi semua harus di setiing melalui web browser. rangkaian pemasangan perangkat WLAN terdiri dari access pointyang di dalam kotaknya ada konektor ke tengah DC melalui adaptor, konektor RJ-45 untuk di sambung ke switch atau perangkat lain, dan konektor antena yang di sebut MMCX-konektor microminiature yang akan di sambung ke kabel pigtail, yang menghubungkan konektor MMCX yang ada di PCMCIA card dengan konektor N-Male (atau NFamale). Konektor N inilah yang akan di sambung ke kabel coaxial menuju antena tower, kabel coaxial ini harus menggunakan jenis yang terbaik untk frekuensi 2,4 GH, kabel coaxial ini terdiri dari banyak jenis, biasanya dalam ukuran yang berbeda, untuk pemakaian yang juga berbeda. Ukuran kabel ini ada hubunganya dengan Loss, redaman atau kehilangan daya yang akan terjadi dari radio ke antena, makanya untuk jarak antena yang tinggi, kita harus menggunakan kabel coxial diameter besar agar redamannya rendah. Setiap panjang kabel 100 feet (sekitar 30 meter) pada kabel RG-8, maka akan kehilangan daya sebesar 10 d, sementara PCMCIA kita hanya menghasilkan sekitar 13 dB daya. 4. Mendistribusikan Akses Internet Sambungan internet yang sudah masuk ke satu rumah harus di
tindak lanjuti dengan
membangun infrastruktur ke tetangga. Untuk sementara ini, jaringan yang menggunakan kabel UTP merupakan yang paling murah. Selain harga kabelnya murah, card ethernetnya juga sudah murah sekali. Untuk menghindari panas, hujan, atau tikur sebaiknya kabel ini di masukan ke pipa paralon yang di pasang dari rumah ke rumah, sehingga bisa lebih tahan lama. Sinyal yang datang dari ISP, biasanya dalam bentuk koneltor RJ-45 UTP (Keluar dari modem ADSL atau perangkat wireless LAN). Dari konektor ini kita harus membeli satu perangkat switch, yang gunanya mendistribusikan sinyal internet ke semua tempat. Swicth yang di pakai terdiri dari 8 port,
artinya kita bisa menyambung 8 perangkat ke dalam switch tersebut, maksimal bisa menyambung 6 rumah ke dalam switch, sementara dua port lainnya kita sambung ke perangkat akses internet seperti modem ADSL atau wireless LAN, dan yang satunya untuk kita sambung ke switch lain (cascade) jika ada tambahan tetangga yang mau ikut ke dalam jaringan RT/RW-NET yang kita buat. Dalam merancang jaringan ini, sebaiknya ita membentang kabel dulu dalam sel setiap enam rumah (atau bisa juga menggunakan switch dengan 16 port yang dalam hal ini bisa menghubungkan 14 rumah sekaligus- 7 rumah di depan dan 7 rumah di belakang) sehingga nantinya kana lebih mudah untuk mendistribusinya, terutama soal jumlah kabel yang harus selalu di perhintungkan untuk di masukan ke pipa paralon. Untuk sambungan dari rumah ke rumah, sebaiknya di pasang di luar rumah dekat jalan tetapi jangan di gantung di atas, karena menganggu pemandangan, di samping di larang oleh PLN dan telkom, tempat yang paling sesuai adalah di pinggir got yang ada di depan rumah supaya tidak mudah terinjak atau di gigit tikus, pipa paraloni ini di letakan di bibir got. Distribusi dari rumah ke rumah yang menggunakan switch sebaiknya di simpan di dalam kotak kaleng yang bisa di gunakan untuk menyimpan koneksi telpon, otak kaleng tersebut di letakan di tempat yang mudah di jangkau oleh teknisi yang merawat jaringan. Dengan kecepatn 64 Kbps dari ISP, secara teoritis bisa melayani 15 komputer, dengan asumsi perkomputer mendapat kecepatan sekitar 4,3 Kbps, lebih cepat ktimbang menggunakan dial -up telpon bias, angka 4,3 Kbps bisa bervariasi tergantung beban pemakaian, karena jika 15 komputer semuanya mengakses internet pada saat yang bersamaan, pasti kecepatan menjadi lambat, sementara kalau rata-rata per-satu saat hanya lima komputer yang mengakses internet, maka kecepatan rata-rata adalah 13 Kbps. Slain ecepatan proses, jumlah memory RAM juga berpengaruh terhadap kecepatan akese internet Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan gangguan cuaca yang akan menganggu frekuansi 2,4 MHz menjadi lemah yang harusnya mendapatkan sinyal 80-95%. mendiagnosis permaslahan yang terjadi pada
jaringan berbasi luas atau wireless di lakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangakat hadware/ software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. mendiagnosis kerusakan dapat di lakukan secara hadware maupun software dengan indikasi-indikasi yang di amati.Untuk medapatkan jaringan yang berbasis luas/ wireless yang baik dan bekerja secara normal harus di lakukan perawatan secra berkala, perawatan ini di lakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data 5. Konfigurasi RT/RW Net Salah satu keindahan dalam teknik jaringan komputer adalah kemampuannya untuk men-share akses Internet dengan tetangga maupun sekitar-nya. Konsekuensi dari menshare akses Internet ke tetangga ini adalah biaya akses menjadi murah. Bayangkan akses Unlimited (tanpa batas) TelkomNet ADSL Speedy yang harganya sekitar Rp. 3.8 juta / bulan, jika kita bagi ke 20 tetangga, maka sebetulnya per rumah hanya membutuhkan biaya sekitar Rp. 200.000 / bulan untuk mengakses Internet 24 jam tentunya pada kecepatan 64K/512K yang di share oleh 20 tetangga. Selama tetangga kita bukan sebuah WARNET, maka sebetulnya aktifitas penggunaan Internet yang di share tersebut tidak terlalu membebani jaringan. Pengalaman saya mengoperasi Internet 24 jam di rumah yang di share dengan tetangga tidaklah terlalu membebani jaringan Internet karena akses Internet paling hanya di gunakan untuk membaca e-mail terutama pada sore hari hingga malam pada saat orang pulang dari kerja. WARNET merupakan momok di sebuah RT/RW-net karena trafic Internet sebuah WARNET sangat padat karena orang yang datang ke WARNET akan betul-betul memanfaatkan akses Internet yang dia beli di WARNET. Jadi tidak terlalu di sarankan untuk menshare akses Internet di sebuah RT/RW-net dengan sebuah WARNET karena traffic-nya akan habis di makan oleh WARNET. Tulisan ini akan membahas secara singkat beberapa alternatif konfigurasi jaringan RT/RW-net yang sering digunakan.
1. Teknik share akses untuk RT/RW-net sebetulnya sama dengan teknik share akses yang digunakan di WARNET-WARNET. Bahkan jika kita perhatikan beberapa router ADSL, sebetulnya internal router ADSL tersebut telah di siapkan untuk melakukan share akses Internet untuk Small Office Home Office. 2. Kebanyakan dari kami di lapangan menggunakan Linux sebagai sistem operasi router untuk share akses Internet di sebuah RT/RW-net karena banyak fasilitas tambahan yang dapat kita kembangkan dari sebuah mesin linux, seperti, memberikan servis e-mail atau Web bagi sebuah RT maupun untuk meningkatkan pertahanan jaringan. Jika kita ingin bertindak agat ekstrim sebetulnya kita dapat dengan mudah menginstall sentral telepon Internet di mesin Linux, seperti, www.gnugk.org atau www.asterisk.org, dan memfungsikannya sebagai proxy internet telepon. 3. Alternatif paling sederhana dan paling murah untuk menyambungkan rumah-rumah tetangga kita adalah menggunakan sambungan UTP LAN. Paling menguntungkan jika kita dapat bekerja sama dengan sebuah kompleks perumahan / real estate. Agar kabel UTP aman dari gangguan cuaca, teknik yang paling mudah adalah dengan memasukan kabel UTP tersebut kedalam pipa pralon dan menyalurkannya di badan got / gorong-gorong di sebuah kompleks perumahan. Jarak tempuh kabel UTP terbatas sekitar 100 meter saja, oleh karena-nya setiap 100 meter harus di pasang hub yang juga berfungsi sebagai repeater kabel jaringan. 4. Alternatif lain yang dapat digunakan di sebuah RT/RW-net adalah dengan membangun sebuah Access Point 2.4GHz dan men-share akses Internet unlimited tersebut dengan tetangga dalam jarak 1-3 km dari rumah kita. Ketinggian tower sekitar 5 meter di atas atap lebih dari cukup keperluan mencakup 1-3 km. Teknik memberikan akses Internet menggunakan peralatan 2.4GHz dapat di ambil di http://sandbox.bellanet.org/~onno/ atau http://www.apjii.or.id/onno/ secara gratis.
Pertanyaan yang akan menjadi momok bagi para penyelenggara RT/RW-net adalah masalah ijin dari RT/RW-net. Jawaban singkat-nya – peraturan di Indonesia belum tahu apa itu RT/RW-net, bahkan WARNET-pun belum ada perangkat hukumnya. Kalau kita mengacu pada UU 36/1999 akan lebih parah lagi. Di UU 36/1999 tidak ada sama sekali di bahas tentang Internet. Tapi mengacu pada KEPMEN 21/2001 tentang jasa telekomunikasi pasal 46 (1), dan pasal 47 (2), akan terbaca jelas bahwa Small Office Home Office (SOHO) tidak memerlukan ijin dari regulator / POSTEL. Hanya saja di situ tidak di bahas sama sekali kalau jaringan tersebut merupakan jaringan dari Small Office Home Office (SOHO-Net) atau RT/RW-net. E. INVESTASI DAN ANGGARAN BIAYA MEMBUAT RT/RW NET Untuk pendirian RT/RW Net ini, ada 2 biaya yang akan dikeluarkan yakni biaya investasi awal dan biaya iuran perbulan. 1.
Biaya investasi awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan sekali yakni biaya untuk pembangunan infrastrukur. Yang termasuk biaya investasi awal adalah biaya untuk pembuatan Netwotk (jaraingan) antar RT/RW dan biaya penyediaan perlengkapan untuk pemakai/warga yang ingin bergabung.
2.
Biaya iuran bulanan dan biaya operator adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan untuk membayar ke penyedia internet dimana besaranya akan tergantung dari besar bandwith atau kapasitas saluran yang akan disewa. Besaran biaya untuk iuran bulanan ini juga tergantung dari banyaknya pelanggan yang tergabung. Untuk koneksi Internet direncanakan akan menggunakan jasa layanan Telkom yakni Speedy walau terkadang agak lambat untuk jam-jam tertentu. Yang termasuk biaya yang akan dikeluarkan oleh calon pelanggan untuk pemenuhan
perlengkapan adalah pembelian Komputer/Notebook, Wireless Card dan Antena Penerima. Untuk memulai proyek RT/RW Net harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Central (server) RT/RWNet yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat akan diletakanya server perangkat
modem, Billing Server, Access Point dan Switch dan juga sebagai tempat untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan/rumah setiap anggota. Untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan maka ada dua cara yang umumnya ditempuh yakni dengan menggunakan sistem kabel (UTP) dan sistem Wireless (Gelombang Radio). Dengan berbagai pertimbangan termasuk letak rumah para pelanggan yang tersebar maka sistem kabell tidak akan efisien jika harus menarik satu kabel ke setiap pelanggan/rumah karena jarak serta kondisi tanah yang tidak rata. Dengan pertimbangan efesiensi dan efektifitas termasuk kemudahan maintenance, maka kami usulkan untuk menggunakan system Wireless ketika akan mendistribusikan koneksi internet kesetiap rumah termasuk pembentukan sistem jaringan komputer atau Local Area Network (LAN). a. Biaya investasi untuk NOC Untuk memulai proyek RT-RW Net harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Network Operating Centre (NOC) yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat akan diletakanya server perangkat modem, Access Point dan Switch. NOC juga adalah tempat untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan /rumah setiap anggota. Untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan maka ada dua cara yang umunya ditempuh yakni dengan menggunakan sistem kabel (UTP) dan sistem Wireless ( Gelombang Radio). Dengan berbagai pertimbangan termasuk letak rumah para pelanggan yang tersebar maka sistem kabel tidak akan efisien jika harus menarik satu kabel dari NOC kesetiap pelanggan/rumah karena jarak serta kontur tanah yang tidak rata. Dengan pertimbangan efesiensi dan efektifitas termasuk kemudahan maintenance maka kami usulkan untuk menggunakan system Wireless ketika akan mendistribusikan koneksi internet kesetiap rumah termasuk pembentukan system jaringan komputer atau Local Area Network (LAN). b. Peralatan yang dibutuhkan ( Untuk Kebutuhan Calon Pelanggan ) Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas RT/RW net ini maka peralatan yang dibutuhk an adalah : 1. PC Desktop/Notebook 2. Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi) 3. Antena Yagi atau Wajan Bolik Adapun perkiraan harga atau biaya yang perlukan untuk penyediaan hardware ini adalah :
No.
Jenis Peralatan
Perkiraan Harga
1.
PC Desktop/Notebook
Tergantung Tipe/Spech
Kartu Wireless (USB/PCI
2.
Card)
3.
Antena
Keterangan
Sekitar Rp. 300.000 Sekitar Rp.300.000 s/d Rp. 500.000
Khusus untuk komputer/Notebook yang belum memilki kartu jaringan. Bisa juga dengan membuat sendiri
Semua biaya untuk perlengkapan diatas adalah komponen biaya yang dibutukan oleh warga jika ingin bergabung dengan RT/RW. Jenis PC yang cocok buat warga, tipe wirless card yang bagus dan berkualitas serta jenis antena penerima yang akan dipasang disetiap rumah dan hal – hal lain yang warga ingin ketahui sebelum membeli perangkat – perangkat tersebut maka nantinya akan kita diskusikan bersama. c. Perkiraan Biaya Pembangunan NOC ( Hardware & Tower /Antena) Tempat yang menjadi NOC akan dibangun sebuah tower/antena dengan ketinggian sekitar 25 meter sehingga bisa menjangkau seluruh rumah di Blok A termasuk rumah yang ada di Blok D. Dari tower ini akan dipasang sebuah antena dan Access Point sehingga frekuensi radio atau sinyal dapat ditangkap oleh semua pelanggan. perkiraan kebutuhan dana untuk memenuhi kebutuhan pendirian NOC adalah :
No.
Jenis Peralatan
Unit/ Set
Harga
Keterangan Pentium Dual Core E2140, 512MB DDR2, 80GB HDD
1.
PC Server/Router/Gateway
1
Rp. 4.000.000
SATA, 52x CD-ROM, VGA Integrated 128MB (shared), 56K Modem, Audio, GbE NIC, Non OS - BUNDLE 15"
CRT Monitor LINKSYS 2.
Access Point
1
Rp. 648.400
Wireless-G
WRT54GL Broadband
Router with Linux 3. 4.
SMA to N-Male pig tail cable N-Male to N-Female antenna cable @ 25m cable LM400
1
Rp. 45.000
1
Rp. 400.000
6.
RJ-45 Connector
1 box
Rp. 70.000
7.
Omni Antena
1
Rp. 600.000 Triangle 5 stick, 25 Meter
8.
Konstruksi Antenna + Kabel Grounding +/- 35m
1 set
Rp. 9.500.000
Galvanis ( sudah termasuk biaya
pemasangan
dan
Intalasi) 3COM 9.
Switch
1 unit
Rp. 300.000
OfficeConnect
3C16790B 5-Port
10/100Base-T, Autosensing Total Perkiraan Rp. 15.518.400
Dari tabel diatas maka biaya untuk pembangunan NOC adalah Rp. 15.518.400. Biaya tersebut adalah biaya yang akan ditanggung bersama oleh warga yang ingin bergabung dengan RT/RW Net. Semakin banyak warga yang bergabung maka semakin murah biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan NOC ini. d. Biaya Pegawai/Operator RT/RW Net yang akan kita bangun akan terhubung dengan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh. Untuk menjaga agar jaringan komputer ini berjalan dengan baik dan ketersediaan internet selalu terjaga (suistanabel) maka direncanakana untuk merekrut seorang pegawai khusus untuk menjaga, memonitor dan memperbaiki jika ada kerusakan yang terjadi termasuk
mengurus bagian administrasi seperti melakukan penagihan iuran kepada setiap pelanggan. Perkiraan awal untuk gaji operator ini perbulan adalah Rp. 500.000. e. System Management/Cara Pengelolaan Karena Konsep RT/RW Net ini dari warga dan untuk warga maka hal – hal yang behubungan dengan struktur organisasi, mekanisme pengelolaan yang transparan dan profesional, pemilihan vendor atau suplier yang akan membangun tower, mekanisme pendanaan untuk pendirian NOC, besaran iuran yang dibayarkan untuk penyewaan Speedy, besaran dana yang akan disimpan untuk biaya perawatan serta hal – hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan RT/RW ini maka akan dibicarkan bersama pada suatu rapat terbuka yang akan dikordinir oleh masing – masing pengurus RT. Hal lain yang perlu kita bicarakan juga adalah tempat untuk pembangunan NOC. Persyaratan utama untuk NOC ini adalah tempat tersebut sudah tersedia saluran telpon untuk ko neksi speedy dan saluran listrik untuk perangkat hardware/ komputer dan ada luas tanah sekitar 16 meter persegi utuk pembangunan tower triangle dengan ketinggina sekitar 25 m. Biaya Investasi awal untuk pendirian RT/RW ini termasuk mahal tapi biaya tersebut akan menjadi murah jika warga yang bergabung semakin banyak. Untuk melihat besaran iuran bersama yang warga akan keluarkan untuk pembangunan NOC dapat kita lihat dari ilustrasi berikut :
No.
Jumlah Calon
Biaya Pembangunan
Besaran
Pelanggan
NOC
Iuran
1.
15
Rp. 1.034.560
2.
20
Rp. 775.920
3.
25
Rp. 620.736
4.
30
5.
35
Rp. 443.382
6.
40
Rp. 387.960
Rp. 15.518.400
Rp. 517.280
Keterangan
BAB III PENUTUP Sekian Makalah tentang “Membuat Jaringan RT/RW Net”. Semoga bermanfaat..
Sumber Materi : http://masdasari.blogspot.co.id/2013/12/makalah-membangun-jaringan-rtrw.html http://pondoknabilah.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-dan-penjelasan-rtrw-net.html https://hotspotkampung.wordpress.com/2014/08/15/cara-membangun-hotspot/ http://kamalazzumar.blogspot.co.id/2012/05/proposal-rencana-pendirian-rtrw-net.html