1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Istilah mathematics (dalam bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan mathematika berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Konsep “fungsi” merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang matematika. Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari fungsi bermakna guna atau manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan, sehingga fungsi dapat dikatakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara dua himpunan. Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi.
2
B. RUMUSAN MASALAH Untuk mengkaji dan mengulas tentang aplikasi fungsi non linear pada binis, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian dasar ilmu matematika dan ilmu ekonomi? 2. Bagaimana fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar? 3. Bagaimana pengaruh subsidi pada keseimbangan pasar? 4. Apakah fungsi biaya ? 5. Apakah fungsi penerimaan? 6. Bagaimana keuntungan/kerugian dan pulang pokok ? 7. Apakah fungsi utilitas ? 8. Bagaimana struktur pasar?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Bisnis Semester Ganjill tahun 2013 dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang pengertian dasar ilmu matematika dan matematika bisnis; definisi fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi permintaan penawaran & keseimbangan pasar, fungsi biaya, fungsi penerimaan, fungsi keuntungan/kerugian, pulang pokok, fingsi utilitas, fungsi produksi.
3
D. METODE PENULISAN Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Ekonomi James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri,
5
aljabar, peluang dan statistik, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel. Matematika bisnis merupakan salah satu ilmu matematika terapan, dimana masalah yang muncul dalam ekonomi / bisnis seperti biaya, harga, upah, tenaga kerja, permintaan dan penawaran, penghasilan dan laba, produksi dan sebagainya diselesaikan dengan menggunakan analisis matematika untuk mendapatkan kesimpulan dan keputusan terbaik. Suatu model ekonomi / bisnis hanya merupakan kerangka teoritis, sehingga model ekonomi / bisnis harus bersifat matematis. Jika suatu model mempunyai bentuk matematis, biasanya model tersebut terdiri dari himpunan persamaan persamaan yang dibentuk untuk model tersebut.
B. Definisi Fungsi Permintaan, Penawaran, Dan Keseimbangan Pasar 1.
Fungsi Permintaan ( D ) Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktorfaktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga
6
barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif. Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut : Qd = a - bPd
atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana : a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negative b = ∆Qd / ∆Pd Pd = adalah harga barang per unit yang diminta Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum permintaan yaitu
7
apabila harga naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga turun jumlah yang diminta akan bertambah.
Contoh soal: Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak 1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ? Pembahasan : Dari soal diatas diperoleh data : P1 = Rp. 5.000
Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000
Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni : y - y1
x - x1
------ = y2 - y1
-------x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat, P - P1 ------P2 - P1
Q - Q1 = -------Q2 - Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus : P
-
5.000
Q – 1000
8
----------------------- = ---------------7.000 - 5.000 P - 5.000
600 – 1000 Q – 1000
----------------------- = ---------------2.000
-400
P - 5.000 (-400) = 2.000 (Q - 1000) -400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000 2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P) Q = 2000 - 0,2P Jadi, Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P
Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang non linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
9
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih
10
tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Contoh Soal:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Jawab :
Keseimbangan Pasar
Qd=
Qs
19 – P2 = –8 + 2P2 P2 =
P =
9 3 ≡ Pe
Q = 19 – P2 = 19 – 32 Q = 10 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
11
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi : Qs„ = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru : Qd = Qs„ 19 – P2 = –6 – 4P + 2P2 3P2 – 4P – 25 = 0 Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional. Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs„ diperoleh Q = 5,82. Jadi, dengan adanya pajak : Pe„ = 3,63 dan Qe„ = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing : tk = Pe„ – Pe = 3,63 – 3 = 0,63 tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
12
T = Qe„ x t = 5,82 x 1 = 5,82
2.
Fungsi Penawaran ( S ) Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif. Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut: Qs = a + bPs dimana : a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif b = ∆Qs/ ∆Ps Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
13
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan, hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Contoh Soal: Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ? Jawab : dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut : P1 = 3.000
Q1 = 100 buah
P2 = 4.000
Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a: P - P1
Q - Q1
14
-------- = --------P2 - P1
Q2 - Q1
P - 3.000
Q – 100
-------------- = ------------200 – 100
4.000 - 3.000 P - 3.000
Q - 100
-------------- = ------------1.000
100
(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000) 100P - 300.000 = 1.000Q - 100.000 1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P 1.000Q = -200.000 + 100P Q = 1/1000 (-200.000 + 100P ) Q = -200 + 0.1P Jadi, dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
3.
Keseimbangan Pasar ( E ) a. Keseimbangan pasar satu macam produk Syarat untuk mencapai ini adalah jumlah produk yang diminta oleh konsumen harus sama dengan jumlah prosuk yang ditawarkan oleh produsen ( Qd = Qs ) atau harga produk yang diminta sama dengan produk yang ditawarkan ( Pd = Ps )
15
Syarat Keseimbangan Pasar : Qd = Qs Qd = jumlah permintaan Qs = jumlah penawaran E = titik keseimbangan Pe = harga keseimbangan Qe = jumlah keseimbangan
Contoh soal : Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5p dan fungsi penawarannya adalah Qs = 7 – 2p a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar ?\ b. Tunjukkan secara geometri ! Jawab : Qd
=
Qs
10 – 5 p = 7 – 2p
b.)
Gambar keseimbangan pasar
16
3p
=
3
Q = 10 – 5p
Q
0
10
P
P
2
0
=
1
Q = 10 – 5p Q = 7 – 2p
Q = 5 Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 )
Q
0
10
P
2
0
b. Keseimbangan pasar dua macam produk Fungsi permintaan dan penawaran dapat perluas menjadi fungsi yang memiliki dua variable bebas yaitu harga produk itu sendiri dan harga produk lain yang saling behubungan. Misalnya ada dua produk x dan y yang saling behubungan dimana; Qdx = Jumlah yang diminta untuk produk x Qdy = Jumlah yang diminta untuk produk y Px
= Harga barang x
Py
= Harga barang y
17
Contoh soal Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dua macam produk yang memiliki hubungan subsitusi : Qdx = 4 – 2Px + Py Qdy = -4 + Px + 5Py Qsx = -8 + 3Px – 5Py Qsy = 5 – Px – Py Carilah keseimbangan pasarnya Jawab : Qdx
=
Qsx
4 – 2Px + Py = -8 + 3Px – 5Py 12
= 5Px – 6Py ( 1 )
Qdy
=
Qsy
-4 + Px + Py = 5 – Px – Py 9
= 2Px + 6Py
12 = 5Px – 6Py 9 = 2Px + 6Py + 21 = 7Px Px = 3
9 = 2Px + 6Py 9 = 2 (3) + 6 Py
(2)
18
9 = 6 + 6 Py 6Py = 3 Py = ½
Qdy = -4 + Px + 5Py = 4–6+½ = -1 ½
c. Pengaruh Pajak ( t ) Pada Keseimbangan Pasar Jika sesuatu produk dikenakan pajak oleh pemerintah, maka akan terjadi perubahan keseimbangan atas produk tersebut. Pada produk tertentu akan menyebabkan harga produk tersebut naik karena produsen membebankan sebagian pajak pada konsumen, sehingga jumlah produk yang diminta pun berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak dapat digambarkan sebagai berikut.
19
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen : tk = Pe„ – Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen :
tp = t – tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah :
T = t x Qe„
TG = Pajak total oleh pemerintah = d, b, Et, Pt TK
= Pajak yang ditanggung oleh konsumen = Pt, Po,
C, Et TP = Pajak yang ditanggung oleh produsen = Po, C, B, d Maka
:
TK = ( Pt – Po ) Qt TG = t.Qt TP = TG – TK
Qt = Jumlah kseimbangan setelah kena pajak.
Contoh soal : Diketahui suatu produk ditunjukan fungsi permintaan P = 8 + Q dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
20
a. berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ? b. berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ? c. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ? Jawab ; a.
Pd
=
Ps
7 + Q = 16 – 2Q
P = 7+Q
3Q
= 9
P = 7+3
Q
= 3
P = 10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 ) Pt = 16 – 2Q + t = 16 – 2Q + 3 = 19 – 2Q
Pt
=
Pd
19 – 2Q = 7 + Q 3Q
= 12
Q
= 4
Pt = 19 – 2Q = 19 – 8 = 11 Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E ( 4,11 )
21
b. TG
= t.Qt = 3.4 = 12 ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah
Rp. 12,- ) c. TK = ( Pt – Po ) Qt = ( 11 – 10 ) 4 = 4
( Besar pajak yang ditanggung konsumen
Rp. 4,- ) Tp = TG – TK = 12 – 4 = 8
( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 8,- )
C. PENGARUH SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR Subsidi ( s ) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar lebih rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat. Fungsi penawaran setelah subsidi adalah F ( Q ) = P + S atau P = F ( Q ) – S . Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan terjadi penurunan harga produk sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut juga akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s
22
Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen : sk = Pe – Pe„
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen :
sp = s – sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = s x Qe„
Contoh Soal : Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Q = 12 – 2P sedangkan penawarannya Q = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang. a. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ? b. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ? c. berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ? d. berapa subsidi yang diberikan pemerintah ? Jawab ; a.)
Qd
=
Qs
12 – 2P = -4 + 2P 4P
= 16
Q = 12 – 2P = 12 – 8 = 4
P = 4 (Keseimbangan pasar sebelum subsidi So ( 4, 4 )
23
b.)
Qd = 12 – 2P
Qs = -4 + 2P
=>
=>
P = ½ Qd + 6
P = ½ Qs + 2
Pd
= Pss
-½Q+6 = ½Q
Pss = ½ Q + 2 – 2
Q
Pss = ½ Q
= 6 P = ½Q P = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi Ss ( 6, 3 ) c.)
SK = ( Po – Ps ) Qs
SP = S – (( Po – Ps ) Qs)
= (4–3)6
= 12 – (( 4 – 3 ) 6 )
SK = 6
= 12 - 6
SG = Qs . s
= 6
= 6 . 2 = 12 ( Besar subsidi untuk produsen Rp. 6,- ) ( Besar subsidi untuk konsumen = Rp. 12,- ) d.)
Subsidi yang diberikan pemerintah
SG = s . Qs = 2.6 = 12
D. Definisi Fungsi Biaya Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai
24
barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q). C = biaya total Q = jumlah produksi. Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu: a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C) b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC) c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC) d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC) e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC) f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC) g. Biaya Marginal
Rumus 1. C = AC x Q atau C = FC + VC 2. FC = AFC X Q 3. VC = AVC X Q
:
25
Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
* TR = PQ.
TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q =
Jumlah barang yang dijual. * Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan : AR = TR/Q * Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari tambahan produksi, dirumuskan" MR = ∆TR/∆Q
atau turunan dari TR
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi. Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya : TR < TC = keadaan untung / laba TR= TC = keadaan Break Even Point TR > TC = Keadaan rugi.
Dilambangkan dengan C (Cost) atau TC (Total Cost)
Terdiri atas dua jenis fungsi biaya, yaitu :
26
Fixed Cost
Fixed cost atau fungsi biaya tetap (FC) merupakan fungsi yang tidak bergantung pada jumlah produk yang diproduksi.
Jadi fungsi biaya tetap adalah fungsi konstanta. FC = k dengan k : konstanta positif Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah konstanta. Sedangkan biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya. Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan. FC = k VC = f(Q) = vQ C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
27
Keterangan ;
FC = biaya tetap
VC= biaya variabel
C = biaya total
k = konstanta
V = lereng kurva VC dan kurva C
Contoh Soal: Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 100.000.000 Bagaimanakah fungsi biaya tetapnya dan gambarkan fungsi tersebut pada grafik kartesius. Jawab : FC = 100.000.000
Variabel Cost
Variabel cost atau fungsi biaya yang berubah-ubah atau biaya variabel (VC) merupakan fungsi biaya yang besarnya bergantung dari jumlah produk yang diproduksi.
Jadi : VC = f(Q) merupakan hasil kali antara biaya produksi per unit dengan jumlah barang yang diproduksi.
28
Jika P adalah biaya produksi per unit, dimana biaya produksi per unit senantiasa lebih kecil dibandingkan harga jual perunit barang, maka : VC = P x Q dengan : P = biaya produksi per unit Q = jumlah produk yang diproduksi
Contoh Soal: Suatu produk diproduksikan dengan biaya produksi Rp. 3.000 per unit. Bagaimana fungsi biaya variabelnya dan gambarkan fungsi tersebut pada grafik. Jawab : VC = P x Q → VC = 3.000 Q Karena intersepnya tidak ada (nol) maka fungsi biaya variabel digambarkan melalui titik (0,0) dengan gradien positif
Total Cost
Fungsi Total Cost (TC) merupakan penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel.
TC = FC + VC Contoh : Dari contoh 2 dan contoh 3 diatas, dimana biaya tetap yang dikeluarkan sebuah perusahaan sebesar Rp. 100.000.000,- dan biaya variabelnya : 3.000 Q, maka TC = 100.000.000 + 3.000 Q.
29
Ternyata intersep dari fungsi total biaya adalah sama dengan biaya tetapnya dan gradiennya sama dengan gradien fungsi biaya tetap. Hal ini mencerminkan bahwa penggambaran fungsi total biaya haruslah melalui titik (0,FC) dan sejajar dengan grafik VC.
Fungsi Biaya Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan produk
Biaya tetap
:
FC = k
Biaya variable
:
VC = f(Q) = Vq
Biaya total
:
Biaya tetap rata-rata
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
:
Biaya variable rata-rata
:
Biaya rata-rata
:
30
Biaya marjinal
:
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagianbagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
a.
Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolic
Andaikan C = aQ2 – bQ + c maka dan
Maka
b.
Biaya total merupakan fungsi kubik
Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d maka Maka
dan FC=D
31
Contoh Soal : Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal? Jawab : Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102 = 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30 Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu
Selanjutnya, pada Q = 6
32
Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
E. Definisi Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan disebut juga fungsi pendapatan atau fungsi hasil penjualan, dilambangkan dengan R (Revenue) atau TR (Total Revenue)
Fungsi Penerimaan merupakan fungsi dari output : R = f(Q) dengan Q = jumlah produk yang laku terjual.
Fungsi penerimaan merupakan hasil kali antara harga jual per unit dengan jumlah barang yang diproduksi dan laku dijual.
Jika P adalah harga jual per unit, maka : R=PxQ dengan :
`
P = harga jual per unit Q = jumlah produk yang dijual R = total penerimaan
33
Contoh 1 Misalkan suatu produk dengan harga Rp. 5.000 per unit barang, bagaimanakah
fungsi
penerimaannya
?
Gambarkan
fungsi
penerimaan tersebut pada grafik. Jawab : Fungsi Penerimaan : R = P x Q → R = 5.000Q Karena intersepnya tidak ada (nol) maka fungsi penerimaan digambarkan melalui titik (0,0) dengan gradien positif
Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah. Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun
dikenal
pengertian
rata-rata
dan
marjinal.
Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi penerimaan total terhadap jumlah barang. Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
Penerimaan total R = Q x P = f (Q)
34
Penerimaan rata-rata AR = R/Q
Penerimaan marjinal MR =
Keuntungan atau profit adalah salah satu tujuan terakhir dari kegiatan perusahaan. Perusahaan harus untung dalam rangka :
a. Mempertahankan kelangsungan usaha dan perusahaan b.
Menambah dan memperbesar kapasitas produksi (ekspansi)
Sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek keuntungan dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha sedangkan dalam jangka panjang untuk ekspansi dan memperbesar skala usaha. Bila selisih antara penerimaan dan biaya itulah yang disebut profit. Bila selisih antara penerimaan dan biaya hasilnya negative maka perusahaan mengalami kerugian (loss). Sebaliknya bila selisihnya positif maka perusahaan mengalami keuntungan (benefit). Terkadang perusahaan yang mengalami keuntungan dalam jangka pendek justru akan menuai kebangkrutan dalam jangka panjang, sebaliknya perusahaan
yang dalam jangka
pendek
mengalami kerugian justru akan mendapatkan manfaat dalam jangka panjang. Hal ini tentu saja berhubungan dengan rencana strategis perusahaan. Bila perusahaan hanya menghasilkan barang (atau jasa)
35
yang bersifat konsumsi jangka pendek maka strategi bisnis biasanya bersifat jangka pendek (hit and run). Produk konsumsi jangka pendek misalnya termasuk hamper semua produk primer , sedangkan bila perusahaan menghasilkan produk konsumsi sekunder, maka strategi bisnis yang digunakan biasanya bersifat jangka panjang. Produk (atau jasa) jangka panjang misalnya produk teknologi informasi dan jasa konsultasi. Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue). Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual atau TR = Q x P
Jenis-jenis Penerimaan 1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa
36
dipengaruhi),
maka
penerimaan
mereka
naik
sebanding
(Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan
Marginal
(Marginal
Revenue
:
MR),
yaitu
penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
a. Positif; b. Sama dengan nol; c. Negatif.
37
Keuntungan Maksimum Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. 1. Pendekatan Total Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum. b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima
perusahaan
dari
menjual
barangjang
diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun
banyaknya
jumlah
barang
yang
dijual
38
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan
memperoleh
keuntungan.Menentukan
Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang
39
terpanjang produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah
sama
dengan
hasil
penjualan
total
yang
diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B. 2. Pendekatan Marginal Perusahaan
memaksimumkan
keuntungan
pada
saat
penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan: Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal, satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal‟Revenue),
yaitu
tambahan
hasil
penjualanjang
diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku
40
keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal. Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal Pendekatan
Biaya
Marjinal
dan
Hasil
Penjualan
Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu; : -
Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
-
Mendapat untung normal
41
-
Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
-
Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan
yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000. Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:
42
F. Definisi Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
Keuntungan (profit positif, π > 0) akan didapat apabila R > C .
Kerugian (profit negatif, π < 0) akan dialami apabila R < C .
Konsep berkenaan dengan R dan C adalah konsep break-even, yaitu konsep untuk menentukan jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Keadaan break-even (profit nol, π = 0) terjadi apabila R = 0; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula mengalami
43
kerugian. Secara grafik, hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C. Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian.
Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh
perpotongan antara kurva R dan kurva C. Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total, R = C. Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran total, R > C. Tingkat
produksi
Q3 mencerminkan
tingkat
produksi
yang
memberikan penerimaan total maksimum. Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
Contoh soal : Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan
44
C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20. Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit ? Jawab ; π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20 π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20 Q = 10 π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20 Q = –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan ) Q = 20 π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20 Q = –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
Contoh Soal : Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R =
– 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang
dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah : a. Tingkat
produksi
yang
menghasilkan
penerimaan
total
maksimum ? b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ? c. Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total minimum ? Jawab : R = – 0,1Q2 + 300Q
45
C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000 R maksimum terjadi pada
C minimum terjadi pada π pada R maksimum Q = 1500 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1500)2 + 1020(1500) – 600.000 = 30.000 1. π pada C minimum 2. Q
= 1200 π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1200)2 + 1020(1200) – 600.000 = 30.000
G. Definisi Fungsi Utilitas Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas yang berupa kepuasan, dan kegunaan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka akan semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah. Fungsi utilitas bersifat relative, dimana barang atau jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu belum tentu bagi orang lain. Penerapan fungsi
46
dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi.
Konsep Utilitas Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terusmenerus ditambah. Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah. Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara matematik, fungsi utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U melambangkan utilitas total dan Q jumlah barang yang dikonsumsi atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya namun terikat pada fungsi produksi. Maka suatu cara yang dapat digunakan untuk menentukan titik ekstrim dari suatu fungsi yang bersyarat adalah dengan menggunakan Pengali Lagrange, yakni dengan cara
47
membentuk sebuah fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak dioptimumkan di tambah hasil kali pengali Lagrange λ dengan fungsi kendalanya. Total Utility atau kepuasan total adalah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen / seseorang dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan marginal Utility atau kepuasan tambahan adalah tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang akibat adanya tambahan mengkonsumsi satu unit barang tertentu. Berikut adalah suatu contoh total utility dengan marginal utility dalam angka: Tabel 1. Total Utility dan Marginal Utility Dalam Angka Jumlah
barang
“x”
yangTotal Utility
Marginal Utility
dikonsumsi (Qx)
(TUX)
(MUX)
0
0
-
1
10
10
2
18
8
3
24
6
4
28
4
5
30
2
6
30
0
7
28
-2
48
Aplikasi Fungsi Utilitas Dalam
analisis
ekonomi,
utilitas
sering digunakan
untuk
menggambarkan urutan preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi. Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100. Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25. Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utilitas adalah bahwa persoalan nilai maksimum dan minimum dari persoalan yang dihadapi harus mencakup persoalan tersebut. Karena itu harus dapat ditentukan terlebih dahulu batasan nilai maksimum dan minimum dari besaran yang akan ditetapkan fungsinya. Untuk menjaga konsistensi, maka batasan nilai
49
jangan terlampau jauh dari batasan nilai yang ada dalam persoalan yang dibahas, sehingga pengambil keputusan benar-benar menghayati nilai tersebut.
H. Struktur Pasar 1.
Pengertian Pasar Pasar seperti telah dijelaskan sepintas pada bab. I, yaitu dapat diartikan sebagai suatu tempat pertemuan antara pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.
2.
Bentuk-Bentuk Pasar Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi tujuan utama bagi setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan bilamana harus merugipun dia harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dengan resiko kerugian yang sekecil-kecilnya, kalau memang tidak memungkinkan untuk memperoleh kondisi Break even point. Untuk maksud tersebut diatas masalah ongkos produksi dan
penerimaan/pendapatan
perusahaan
dalam
sangat
membuat
menentukan
kebijaksanaan
bagi
produksi
setiap serta
menetapkan harga jual hasil produksi, karena profit diperoleh sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biaya/ongkos produksi, dengan rumusan :
50
= TR – TC atau
=R–C
Berbicara mengenai pendapatan/penerimaan (R) berarti berhadapan dengan beberapa masalah lainnya, yaitu tentang Struktur Pasar, karena pasar dapat memberikan situasi yang berbeda dalam penerimaan perusahaan. Perbedaan struktur pasar tersebut ditentukan oleh karakteristik pasar itu sendiri, seperti keadaan pembeli dan penjual, keadaan produksi, pengetahuan pembeli dan kemudahan keluar masuk pasar bagi produsen dan konsumen. Para ahli Ekonomi membedakan empat Model dasar Pasar, yaitu : 1) Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition). 2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market). Bentuk pasar persaingan tidak sempurna terbagi tiga, yaitu : a) Pasar Monopoli murni (Pure monopoly), b) Monopoli (Monopolistic Competition), c) Oligipoli / Duopoli (oligipoly). d) Monopsoni 3.
Karakteristik Pasar a. Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), ciri-ciri: Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak di pasar. Masingmasing pembeli dan penjual memiliki informasi yang
51
sempurna tentang harga dan kualitas barang. Produk yang dijual bersifat Homogeneous, artinya sulit membedakan produk yang sama dari berbagai produsen. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar. Setiap penjual adalah price taker,
artinya
penjual
tidak
dapat/tidak
sanggup
mempengaruhi harga dipasar, karena merupakan unit terkecil. 2) Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), dengan ciri-ciri : Dipasar hanya ada satu produsen dan satu industri atau perusahaan yang monopoli yang memiliki pembeli yang sangat banyak. Produsen menjual hasil produksi yang tidak memiliki barang pengganti / substitusi. Produsen diberi perlindungan dan kemudahan keluar masuk pasar. Setiap penjual
adalah
price
seacher,
artinya
penjual
dapat
mengontrol/mempengaruhi harga dan menentukan tingkat harga yang menguntungkan bagi dia. 3) Monopolisitic Competition, dengan ciri-cirinya : Ada beberapa penjual di pasar. Para penjual menjual hasil produksi yang berbeda. Bebas dan mudah keluar masuk pasar bagi perusahaan baru. Penjual memiliki tingkat pengontrolan yang terbatas terhadap harga, tetapi masih tetap merupakan price seacher. 4) Oligopoli.
52
Terdapat
sedikit
penjual
dan
banyak
pembeli.
Produsen/penjual mungkin memproduksi barang yang sejenis atau berbeda-beda. Cukup memiliki kebebesan keluar masuk pasar. Penjual adalah price seacher. 4.
Keseimbangan Perusahaan / Analisa Rugi Laba Dalam hal menawarkan barang-barangnya, maka seorang pengusaha menghadapi tiga macam periode waktu, dimana syarat-syarat
yang
menentukan
jumlah
penawaran
akan
diproduksi, (sebagaimana telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya). Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu: 1)
Dengan analisa marginal (MR dan MC)
2)
Dengan analisa Total (TR dan TC). Sifat dan bentuk kedua analisa tersebut akan berbeda sesuai dengan bentuk struktur pasarnya.
Kasus Pasar Persaingan Sempurna. (Perfect Competition Market) Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya sudah demikian adanya (tidak dapat dirobah).
53
Sebagai akibatnya, maka kurva MR= kurva AR= kurva harga (P) dan sama dengan kurva permintaan (D), maka kurva (MR=AR=P=D) merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu axis, sedangkan kurva total penerimaan merupakan garis lurus dari titik origin (titik O) Pasar persaingan sempurna dapat kita definisikan sebagai struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tertinggi (optimal) efisiensi. Dalam
analisis
ekonomi
sering
dimisalkan
bahwa
perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah seperti itu, karena tidak mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu ciri-cirinya, struktur pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian. Walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud didalam praktek namun sangata penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan
mengenai
keadaan
persaingan
sempurna
dapat
dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam
54
mempelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna sebagai berikut ini : 1. Perusahaan adalah pengambil harga. Yang dimaksud tersebut adalah (price taker) yaitu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar ia tidak akan menimbulkan perubahan atas harga yang berlaku di pasar, karena harga barang ditentukan oleh interaksi di antara keselluruhan produsen dan keseluruhan konsumen.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk. Prosuden dapat masuk keluar sesuka perusahaan tersebut tanpa ada hambatan yang diterima perusahaan tersebut dengan kata lain free entry.
3. Menghasilkan barang serupa. Barang yang dihasilkan oleh satu produsen dengan yang lainnya hampir sama, bahkan sulit untuk dibedakan. Barang yang dihasilkan oleh satu produsen dengan produsen lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah idential atau homogenous. Karena barang tersebut sangat serupa maka konsumen sulit
55
untuk membedakan. Barang yang dihasilkan merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen yang lain. Akibatnya tidak ada gunanya menggunakan strategi bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan menggunakan iklan atau promisi ini merupakan cara yang tidak efisien.
4. Terdapat banyak perusahaan di Pasar. Karena banyak terdapat perusahaan maka perusahaan tidak dapat menentukan harga atau mengubah harga di dalam pasar. Sifat ini mempunyai dua aspek yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan perusahaan yang ada didalam pasar. Akibatnya yaitu sangat sedikti jumlah produksi dalam industri tersebut.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar. Konsumen mengetahui pengetahuan yang sempurna mengenai pasar sempurna karena mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan atas harga tersebut. Akibatnya produsen tidak dapat menjual barang dagangannya kepada konsumen dengan harga tinggi.
56
Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna. Didalam pasar persaingan sempurna terdapat beberapa kebaikan dan keburukannya yaitu sebagai berikut. Namun sebelum saya menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna , pasar persaingan sempurna harus dilihat dari sudut efisiensi terlebih dahulu, terdapat dua konsep efisiensi yaitu : efisiensi produktif dan efisiensi elokatif. a. Efisiensi produktif Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
57
b. Efisiensi Alokatif Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan
ekonomi/produksi
telah
dicapai
tingkat
yang
maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang
dalam
perekonomian
akan
memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat.
a. Efisiensi dalam persaingan sempurna Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
58
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga
=
hasil
penjualan
memaksimumkan
marjinal.
keuntungan
Dan
syaratnya
didalam
adalah
hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan
marjinal
=
biaya
marjinal.
Kesamaan
ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
b. Kebebasan bertindak dan memilih Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi
kebebasan
seseorang
dalam
melakukan
kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya
untuk
memilih
barang
yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan
59
dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan
untuk
Selanjutnya
menentukan
dengan
corak
adanya
pengalokasiannya.
kebebasaan
untuk
memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barangbarang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping
memiliki
kebaikan-kebaikan,
pasar
persaingan
sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain : 1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya
suatu
perusahaan
tidak
dapat
meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
60
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi. Disamping
oleh
alasan
yang
disebutkan
diatas,
segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah
terbatas
dipasar
persaingan
sempurna
karena
perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
61
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah
paling
minimum,tersirat
(yang
tidak
dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi
sebagai
akibat
menikmati
skala
ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumbersumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
62
Keseimbangan Jangka Pendek Pada pasar pure competition ini syarat terakhir untuk mendapatkan keuntungan maksimum (maximum profit), kerugian minimum (Minimum loses), dan Break even point atau dalam keadaan keseimbangan bila mana MR = AR sama besar atau lebih besar atau lebih kecil dari AC, perbedaan antara AR dengan AC, adalah laba per kesatuan (dengan analisa marginal) dan TR sama besar, atau lebih besar atau lebih kecil dari TC (dengan analisa Total).
Keseimbangan Jangka Panjang Bilamana dalam jangka panjang perusahaan mendapat laba, maka perusahaan akan memperluas kapasitas produksinya dan perusahaan baru akan memasuki industrinya/pasarnya. Akibatnya output total dipasar akan meningkat dan harga akan menurun, sehingga keuntungan akan berkurang. Dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kerugian, akibatnya perusahaan akan mengurangi output atau sama sekali akan meninggalkan industri tersebut. Selanjutnya output akan berkurang dan harga akan meningkat dan kerugian akan berkurang. Keseimbangan
jangka
panjang membutuhkan syarat,
bahwa
63
perusahaan tidak mencapai laba, atau menderita kerugian, tetapi syaratnya adalah AR harus sama dengan AC disamping MR= MC.
Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang di Pasar Persaingan Sempurna 1. Keuntungan Jangka Panjang Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan yang luar biasa(melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.
2. Kurva Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva
64
penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu: a. Biaya jangka panjang yang tidak berubah, b. Biaya jangka panjang yang semakin meningkat, c. Biaya jangka panjang yang semakin menurun,
3. Pemaksimuman Jangka Panjang Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR < MC. Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
4. Equilibirium Maksiminasi Profit Dari grafik dibawah LMC adalah long-run average cost dan longrun marginal cost. Kurva demamd (D) menunjukkna harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR. selama harga lebih besar dari long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih ada. Jadi, output antara Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering disebut sebagai break-event point. Profit maksimum
65
tercapai pada titik S dimana MR =LMC,dimana output adalah Xm. Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M Karen disini MR lebih besar dari MC, jadi perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus berproduksi. Total revenue adalah harga ⃰ output (area 0 Po S Xm). Total cost adalah AC ⃰ output (area 0 Co RXm).Total profit adalah total revenue dikurangi total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan akan merencanakan untuk beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah tentu bila harga pasar berubah, skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang perusahaan adalah kurva marginal cost jangka panjang.
5. Biaya marginal dan kurva penawaran Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga suatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dalam bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC, kurva biaya marginal (MC) dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah merupakan kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Ada dua kurva penawaran yaitu kurva penawaran perusahaan dan kurva penawaran industri.
6. Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
66
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan
ini
menyebabkan
perusahaan
tidak
lagi
mengeluarkan biaya tetap, semuanya adalah biaya berubah. Apabila suatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak akan membubarkan usahanya, tetapi hanya akan menghentikan
kegiatan
produksinya.perubahan
lain
yang
mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum. Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan. Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaianpenyesuaian tersebut keadaan dalam perusahaan dan industri akan mengalami perubahan, dua hal yang harus diperhatikan: a. Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah b. Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang
7. Kurva Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva
67
penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu: a. Biaya jangka panjang yang tidak berubah b. Biaya jangka panjang yang semakin meningkat c. Biaya jangka panjang yang semakin menurun
Kasus Pasar Persaingan Tidak Sempurna. Selanjutnya untuk kasus pasar persaingan tidak sempurna dimana perusahaan yang terlibat dalam proses produksi dipasar jumlahnya tidak banyak bahkan pada pasar monopoly khususnya terdapat satu perusahaan yang dapat memonopoli pasar dan mengontrol harga pasar serta jumlah barang, sehingga bentuk kurva permintaan dan AR nya (avarage Revanue) pun tidak sama lagi dan juga tidak merupakan garis horizontal, tetapi menurun dan kurva MR tidak lagi sama dengan kurva AR. Kurva AR (total revenue) tidak lagi merupakan garis lurus, melainkan melengkung berbentuk U terbalik, hal ini disebabkan karena harga terus menerus turun apabila kuantitas yang diminta naik, juga harga dapat saja berubah menurut selera produsen, artinya produsen dapat mempengaruhi harga di pasar, dalam rangka memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi. Jadi bilamana perusahaan merupakan penjual tunggal, maka posisi keseimbangan jangka pendeknya (MR=MC) juga merupakan posisi
68
keseimbangan jangka panjangnya, hanya saja AR atau harga (P) bahkan dapat melampaui AC dalam jangka panjang Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik. a. Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas alam. Struktur pasar monopoli merupakan salah satu bentuk struktur pasar persaingan tidak sempurna. Struktur ini telah dikenal sejak zaman klasik. Struktur Pasar monopoli merupakan bentuk pasar yang paling ekstrim, lawan dari pasar persaingan murni. Monopoli
(monopoly) diartikan
sebagai
bentuk
organisasi pasar di mana di dalam pasar hanya terdapat satu penjual yang menjual komoditi yang tidak mempunyai subsitusi sempurna. Ciri penting lainnya dari pasar monopoli adalah tidak
69
ada barang subsitusi untuk barang tersebut dan adanya hambatan yang kuat bagi perusahaan lain untuk masuk pasar. Dalam dunia nyata sulit sekali untuk mendapatkan contoh dari suatu perusahaan monopoli murni, di mana tidak ada sama
sekali
unsur
persaingan
dari
perusahaan
lain.
Kemungkinan persaingan tetap ada walaupun tidak secara langsung, atau dikatakan barang subsitusinya tidak sempurna. Contohnya adalah perusahaan kereta api (PT KA), secara struktur PT KA adalah monopoli dalam perkeretaapian karena tidak ada perusahaan lain selain perusahaan tersebut, tetapi dalam bidang angkutan, PT KA mendapat saingan dari perusahaan angkutan lain seperti bus dan pesawat terbang. Jadi dalam dunia nyata adalah sangat sulit mendapatkan contoh suatu perusahaan yang betul betul mempunyai struktur pasar monopoli murni. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa perusahaan monopoli timbul, diantaranya adalah:
Penguasaan bahan mentah, penguasaan bahan mentah tertentu oleh satu perusahaan untuk memproduksi barang tertentu akan mengakibat perusahaan lain tidak dapat menghasilkan jenis barang yang sama
70
Hak patent, merupakan hak yang diberikan kepada suatu perusahaan tertentu sehingga perusahaaan lain tidak dapat memproduksi barang yang sama
Terbatasnya pasar, terbatasnya pasar yang memungkinkan hanya memberikan ruang lingkup bagi satu perusahaan saja, di mana satu perusahaan tersebut telah mampu mencukupi permintaan pasar. Masuknya perusahaan lain akan menemui kesulitan dalam menjual barangnya.
Pemberian hak monopoli oleh pemerintah, yaitu pemerintah memperkenankan perusahaan tertentu pada satu pasar
Meskipun
monopoli
merupakan
fenomena
yang jarang
dijumpai, akan tetapi ada beberapa industri yang mendekati struktur monopoli, misalnya perusahaan yang menguasai 70 90 parsen pangsa pasar dapat berpotensi berperilaku seperti monopoli. Disamping itu, mempelajari bentuk pasar monopoli dapat lebih memahami keadaan pasar yang lebih realistis yang dijumpai dalam dunia nyata. Harga dan Output Pasar Monopoli Dalam struktur pasar monopoli, tidak ada barang yang menjadi subsitusi sempurna untuk barang yang dihasilkan perusahaan monopoli. Jadi, suatu perusahaan monopoli adalah sekaligus merupakan industri untuk barang tersebut dan menghadapi
71
kurva permintaan yang mempunyai kemiringan negatif untuk komoditi tersebut. Akibatnya, jika monopolis (sebutan untuk perusahaan monopoli) akan menjual lebih banyak barang maka ia harus menurunkan harganya. Dengan demikian dalam struktur pasar monopoli MR < P dan kurva MR (penerimaan marginal atau marginal revenue) terletak dibawah kurva D (permintaan, demand). Hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR dapat dijelaskan dengan bantuan Gambar 1 dibawah ini:
Dari gambar di atas dapat dijelaskanhubungan antara kurva permintaan dan kurva MR adalah sebagai berikut: a. apabila elastisitas kurva permintaan lebih besar dari satu atau elastis (e > 1) maka MR adalah positif;
72
b. apabila elastisitas kurva permintaan lebih kecil dari satu atau inelastis (e <1) maka MR adalah negatif; dan c. apabila
elastisitas
permintaan
sama
dengan
satu
atau unitary (e = 1) maka MR adalah nol. Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan kedua kurva ini ini adalah: (a) apabila kurva permintaan elastis maka penurunan harga akan mengakibatkan TR (penerimaan total atau Total Revenue)
akan
naik;
permintaan unitary maka
(b)
apabila
turunnya
elastisitas
harga
kurva
tidak
akan
menyebabkan perubahan TR; dan (c) apabila elastisitas kurva permintaan
inelastis
maka
turunnya
harga
akan
akan
mengakibatkan turunnya TR. Secara lebih jelas hubungan antara elastisitas, harga dan TR dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 1. Hubungan antara Elastisitas, Harga dan Penerimaan
Elastisitas (e)
Harga (P)
Penerimaan Total (TR)
e<1
Naik
turun
Turun
naik
Naik
tetap
Turun
tetap
e=1
73
e<1
Naik
Naik
Turun
turun
Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain: 1) penguasaan bahan mentah, 2) penguasaan teknik produksi tertentu, 3) pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten), 4) adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk), 5) adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah, 6) memiliki
modal
yang
besar
(karena
penggabungan
perusahaan), 7) memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain, 8) adanya keterbatasan pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya sebagai berikut. 1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual. 2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip. 3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli.
74
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Pada pasar monopoli keuntungan maksimum dapat digambarkan sebagai berikut.
75
Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut. 1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli. 2) Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya. 3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.
Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut. 1) Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen. 2) Tidak
efisiensinya
biaya
produksi,
karena
perusahaan
monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan. 3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli. 4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
76
b. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama. Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industry sabun mandi. Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut. 1) Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of demand) yang tinggi. 2) Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit. 3) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri. Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva permintaan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan perilaku produsen oligopoli.
77
Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di antaranya: 1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk, 2) jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi penurunan harga tersebut, 3) jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut. 1) Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat, 2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi, 3) Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut. 1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen. 2) Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum. 3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
78
4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
c. Pasar Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen. Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk
yang
dijual
bersifat
heterogen
(beragam).
Istilah
diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh sebab itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut. 1) Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
79
2) Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan. 3) Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendirisendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut. 1) Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum. 2) Terlalu banyak perusahaan kecil. 3) Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.
Untuk menambah wawasanmu tentang struktur pasar, dalam pembahasan kali ini juga akan dikemukakan pembagian struktur pasar menurut H. Von Stackelberg.
80
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terusmenerus ditambah.
B. Saran Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam masalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun pada penyusun. Demi sempurnanya penyusunan makalah ini, kami berharap kritik dan saran oleh para pembaca.