ANALISIS KUALITATIF ASAM BENZOAT DALAM BEBERAPA MERK DAGANG MINUMAN RINGAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Organik Kualitatif
Disusun Oleh
DHINI DWI OKHANA
41204720114012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
BOGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Analisis Kualitatif Asam Benzoat dalam Beberapa Merk Dagang Minuman Ringan." Makalah ini menjelaskan perihal identifikasi asam benzoat dalam minuman ringan yang dilakukan secara kuantitatif. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan lain di bidang kimia organik kualitatif.
Penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat bermanfaat bagi kami untuk bekal dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kmai khususnya dan semua pembaca pada umumnya
Hormat Kami, Januari 2015
Dhini Dwi Okhana
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman di indonesia, telah terjadi peningkatan produksi minuman ringan yang beredar di masyarakat. Pada minuman ringan sering ditambahkan bahan tambahan makanan, salah satunya adalah pengawet( W.I. Wati& Guniarti, 2012).Salah satu faktor yang dapat membuat suatu produk minuman bertahan lebih lama taitu menambahkan bahan pengawet.
Bahan pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam atau garamnya. Aktivitas - aktivitas bahan pengawet tidaklah sama, misalnya ada yang efektif terhadap bakteri, khamir ataupun kapang.Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada bahan pengawet anorganik, karena bahan pengawet organik lebih mudah dibuat (S. Kristianingrum, 2006).Salah satu bahan pengawet organik yang banyak digunakan adalah asam benzoat.
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya dan sering digunakan pada bahan makanan atau minuman yang asam.Bahan ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2,5 – 4,0. Karena kelarutan garamnya lebih besar, maka biasanya digunakan dalam bentuk garam Na-benzoat.Sedangkan dalam bahan garam benzoate terurai menjadi bentuk efektif, yaitu bentuk asam benzoate yang tidak terdisosiasi (F.G. Winarno, 1991).
Asam benzoat maupun natrium benzoat terdapat pada tanaman cranberries, buah yang telah dikeringkan, plum, kulit manis, cengketersebuth dan apel (S. Kristianingrum, 2006). Analisa untuk mengetahui keberadaan asam benzoat dapat dilakukan dengan cara kualitatif. Analisa kualitatif adalah penentuan atau identifikasi jenis zat atau komponen - komponen bahan yang dianalisa tersebut "apa" isi bahan atau zat tersebut (W. Harjadi, 1986). Analisa kualitatif senyawa organik membantu mengidentifikasi dan mengkarakterisasi struktur senyawa organic yang belum diketahui.
Tahapan dalam analisa kualitatif dilakukan dalam dua tahap, yaitu secara sifat fisik dan sifat kimia. Secara sifat fisik dilihat dari bentuk bahan atau zat tersebut (padat, cair atau gas), titik didih atau titik leleh, warna, rasa, bau, dan kelarutan. Secara sifat kimia dilakukan pengujian dengan kertas lakmus (mengukur pH), determinasi unsur, identifikasi gugus fungsi, tes spesifik dan reparasi turunannya.
1.2 Tujuan
Mengidentifikasi dan menentukan asam benzoat didalam beberapa merk dagang minuman ringan secara kualitatif.
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1 BAHAN DAN ALAT
Bahah – bahan yang digunakan adalah sampel minuman ringan (dari beberapa merk), FeCl3 p.a (E. Merck), aquadest (Brataco), NaCl p.a (E. Merck), NaOH p.a (E. Merck), HCL p.a (E.Merck), kloroform p.a (E. Merck), etanol p.a (E.Merck), NH3 p.a (E. Merck), Indikator pH (E. Merck), dan kertas saring.
Alat – alat yang digunakan adalah neraca analitik, alat gelas (Pyrex) dengan berbagai ukuran, rotary evaporator (Buchi Rotavapor), kompor dan penangas air, cawan porselin .
2.2 METODOLOGI
Preparasi sampel:
Sebanyak 5 merk sampel minuman ringan diambil dipasaran. Sampel untuk satu merk minuman diambil dari batch yang sama. Masing – masing sampel diambil 40 g dan ditambahkan 3 g NaCl, Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL. Selanjutnya ke dalam labu takar tersebut ditambahkan 40 mL larutan NaCl jenuh dan NaOH 10 % hingga diperoleh larutan yang bersifat alkalis (pH ± 10). Larutan tersebut diencerkan dengan larutan NaCl jenuh sampai tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam.Larutan tersebut dikocok setiap 30 menit dan selanjutnya disaring dengan keras saring.Filtras yang diperoleh kemudian diekstraksi.
Filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian ditambahnkan HCl 5 % hingga larutan bersifat netral. Setelah keadaan netral tercapai, ditambahkan 5,0 mL HCl. Selanjutnya diekstraksi dengan pelarut kloroform dengan volume berturut – turut 70, 50, 40, dan 30 mL. Lapisan kloroform ditampung dan diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 500 °C hingga volume ± 5 mL, diuapkan di atas waterboth dalam almari asam hingga kering, Ekstrak kering dilarutkan dalam etanol sampai 10,0 mL
Uji Kualitatif:
Uji kualitatif dilakukan dengan dua cara, yaitu uji tabung dengan pereaksi FeCl3 0,5% dan dengan membandingkan profil spektra sampel dengan profil spektra larutan standar asam benzoat.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Uji kualitatif dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya asam benzoat pada minuman tersebut (sampel). Uji kualitatif dilakukan dengan dua cara, yaitu uji dengan pereaksi FeCl3 dan dengan membandingkan antara spektra hasil ekstraksi sampel dengan spectra larutan standar asam benzoat. Hasil uji kualitatif dari penambahan pereaksi FeCl3 pada ke lima sampel minuman ringan dari beberapa merk dagang dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1. Hasil Uji Kualitatif Standar Asam Benzoat dan Sampel
Keterangan:
A = Standar asam benzoate
B = Sampel Merk A
C = Sampel Merk B
D = Sampel Merk C
E = Sampel Merk D
F = Sampel Merk E
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa semua sampel minuman memberikan uji positif. Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan yang berwana jingga kekuningan setelah direaksikan dengan pereaksi FeCl3 0,5%. Hal tersebut menyatakan bahwa semua sampel minuman ringan mengandung bahan pengawet yaitu asam benzoat.
Endapan yang terbentuk tersebut adalah Besi(III)benzoat basa yang berwarna jingga kekuningan (seperti kulit kerbau) dari larutan – larutan netral. Endapan larut dalam asam klorida, dibarengi dengan pemisahan asam benzoat (Vogel, 1985). Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
3C6H5COO- + 2Fe3+ + 3H2 (C6H5COO)3Fe. Fe(OH)3 + 3H+
(Vogel, 1985)
Uji kualitatif juga dilakukan dengan membandingkan antara spektrogram hasil ekstraksi sampel dengan spectrogram sinar UV larutan standar asam benzoat. Perbandingan bentuk spektra senyawa asam benzoat standar dan sampel seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Perbandingan Bentuk Spektrogram Sinar UV Asam Benzoat Standar dan Sampel
Hasil Uji kualitatif dengan membandingkan spektrogram dari standar asam benzoat dan kelima sampel, menunjukkan bahwa kelima spektrogram sampel mempunyai profil yang sama dengan spektrogram standar. Hal tersebut menyatakan bahwa benar terdapat asam benzoat didalam kelima sampel minuman ringan tersebut.
3.2 Kesimpulan
Pengujian kualitatif untuk menentukan asam benzoat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penambahan pereaksi FeCl3 dan membandingkan spektogram sinar UV standar asam benzoat dengan sampel. Hasil pengujian yang telah dilakukan pada kelima sampel minuman ringan (berbagai merk dagang), diketahui semua sampel mengandung asam benzoat sebagai bahan pengawet.
DAFTAR PUSTAKA
W.I. Wati & A. Guniarti. 2012. Penetapan Kadar Asam Benzoat Dalam Beberapa Merk Dagang Minuman Ringan Secara Spektrofotometri Ultraviolet.Jurnal ilmiah kefarmasian, Vol. 2, No. 2 : 111-118.Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Svehla. 1985. (Vogel) Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi Kelima, diterjemahkan oleh Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Terjemahaan dari Textbook of Macro and Semimicro Qualitative inorganic Analysis. 402-403, PT, Kalman Media Pusaka, Jakarta.
Harjadi. W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar.PT, Gramedia. Jakarta
Winarno, Srikandi F, Dedi F, 1980. Pengantar Teknologi Pangan, PT Gramedia, Jakarta.