BAB I PENDAHULUAN
LATAR LATAR BELAKANG B ELAKANG
Komunikasi Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus menerus. Komunikasi bertujuan untuk memudahkan, melancarkan, melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal, optimal, baik komunik komunikasi asi dalam lingkup pekerja pekerjaan an maupun maupun hubungan hubungan antar manusia. Pada orang orang dewasa dewasa,, merek mereka a mempun mempunyai yai sikap, sikap, penget pengetahu ahuan an dan keterampilan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya sehingga untuk merubah peri perila laku kuny nya a sang sangat at su suli lit. t. Oleh Oleh seba sebab b itu itu perl perlu u kira kirany nya a su suat atu u mode modell komunikasi yang tepat agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan efektif. Bertolak dari hal tersebut kami mencoba membuat makalah yang mencoba untuk menerapkan model konsep kornunikasi yang tepat pada klien dewasa. Menu Menuru rutt rik rikson son !" !"#$ #$,, pada pada oran orang g dewa dewasa sa terj terjad adii tahap tahap hidu hidup p intimasi %s isolasi, dimana pada tahap ini orang dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta kasih, minat, masalah dengan orang lain. Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan terten tertentu, tu, bahkan bahkan tidak tidak jarang jarang sikap sikap itu sudah sudah sangat sangat lama lama menet menetap ap dala dalam m dir dirinya, nya, sehi sehing ngga ga tida tidak k mud mudah unt untuk merub erubah ahny nya. a. &uga &uga Pengetahuan yang selama ini dianggapnya benar dan bermanfaat belum tentu mudah digantikan dengan pengetahuan baru jika kebetulan tidak sejalan dengan yang lama. 'egasnya orang dewasa bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan sesuatu. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada kepada orang orang dewasa dewasa tidak tidak dapat dapat diajar diajarkan kan sesuat sesuatu u untuk untuk merub merubah ah tingka tingkah h lakuny lakunya a dengan dengan cepat. cepat. Orang Orang dewasa dewasa belajar belajar kalau kalau ia sendir sendirii ingin belajar, terdorong akan tidak puas lagi dengan perilakunya yang sekarang, maka menginginkan suatu perilaku lain di masa mendatang, lalu mengambil langkah untuk mencapai perilaku baru itu. Oran Orang g dewa dewasa sa yang yang dira dirawa watt di ruma rumah h saki sakitt bisa bisa mera merasa sa tida tidak k ber berdaya daya,, tidak tidak aman aman dan tida tidak k mamp mampu u ketik etika a prib pribadi adi-p -pri ribad badii yang yang mengatur mengatur sikap sikap dan perilak perilakunya. unya. (tatus (tatus kemandi kemandirian rian mereka mereka berubah berubah menjadi bergantung pada aturan dan ketetapan pihak lain. )al ini dapat menjadi suasana yang dirasakan sebagai ancaman. *kumulasi perasaan ini dapat terungkap dalam bentuk sikap emosional dan agresif. !
Komunikasi merupakan suatu proses emosional dan intelektual bagi orang dewasa yang telah mampu berpikir dan berperasaan. +engan +engan dilak dilakuk ukan an komun komunik ikasi asi yang yang sesuai sesuai dengan dengan konte konteks ks pasien pasien sebagai orang dewasa oleh para profesional, pasien dewasa akan mampu berger bergerak ak lebih lebih jauh jauh dari dari imobi imobilit litas as biopsi biopsiko kosos sosial ialnya nya untuk untuk mencap mencapai ai penerimaan terhadap masalahnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI
stilah Komunikasi berasal dari bahasa atin communis atau bahasa inggris common, artinya sama. *pabila kita berkomunikasi, itu berarti bahwa kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan. +alam melaksanakan komunikasi selalu diperlukan sedikitnya tiga unsur, yaitu/ sumber, berita atau pesan dan sasaran. )al seperti itu pertama kali dikemukakan oleh para ahli komunikasi *merika 0ilbur (chramm pada tahun !"1$. Pengertian Komunikasi menurut para ahli / !. )arrold +. asswell yang dikutib 2angara, ) 34456 Komunikasi adalah menjawab pertanyaan 7siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya8. . Book dalam 9obbins and &ones 3!"#6 Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan cara membangun hubungan antar sesama: melalui pertukaran informasi: untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain: serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. ;. 9oger dan +. awrence Kincaid 3!"#!6 Komunikasi adalah sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Pengertian Komunikasi 'erapeutik menurut para ahli !. Menurut +epartment Kesehatan 9, !""< Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien. . ndrawati, 44; Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. ;
;. )eri Purwanto Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi professional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien. B.
+*9 (= P(KOO= O9*>= +0*(* +**M KOM?>K*( MMP?>@* (K*P '9'>'?
C.
Komunikasi adalah suatu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri, maka orang dewasa tidak diajari tetapi dimoti%asikan untuk mencari pengetahuan yang lebih mutakhir. Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus, manusia punya perasaan dan pikiran. Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi dan menerima, akan belajar banyak, karena pertukaran pengalaman, saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu masalah.
A*K'O9 @*>= MMP>=*9?) KOM?>K*( +**M KP9*0*'*> Pesan yang disampaikan oleh seseorang dapat ditafsirkan berbedabeda oleh lawan komunikasi penafsiran yang berbeda disebabkan oleh faktor gangguan pada keberlangsungan komunikasi yang efektif. (eorang pasien yang menunjukkan muka masam bisa jadi karena marah, atau menahan rasa nyeri, dan sebagainya. Aaktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam pelayanan keperawatan meliputi persepsi, nilai, emosi, pengetahuan, peran dan hubungan, serta kondisi lingkungan. !. P9(P( 2ara seorang menyerap sesuatu yang terjadi disekelilingnya disebut persepsi. Mekanisme penyerapan sangat terkait dengan fungsi pancaindera. Proses penyerapan stimulan yang dihimpun dan ditafsirkan oleh otak membentuk persepsi. Persepsi seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Persepsi berpengaruh pada proses komunikasi karena persepsi merupakan dasar terjadinya komunikasi. Bila terjadi kesamaan
5
persepsi antara komunikator dan komunikan 3lawan komunikasi6 maka pesan dapat tersampaikan. . >* Keyakinan yang dianut oleh seseorang disebut nilai. Keyakinan, jalan hidup, pikiran, dan perilaku seseorang berpengaruh terhadap nilai. >ilai seseorang berkaitan erat dengan etika. Komunikasi keperawatan dipengharuhi oleh nilai-nilai yang dimiliki oleh perawat dan pasien. >ilai yang dianut oleh perawat dalam komunikasi kesehatan berbeda dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh pasienklien. Oleh karena itu, perawat harus berpegang pada nilai-nilai profesionalisme dalam berkomunikasi. (eorang perawat tidak perlu marah kepada pasien yang tidak kooperatif terhadap rencana tindakan yang akan dilakukan, namun harus lebih memoti%asi pasien untuk lebih cepat sembuh melalui nilai-nilai yang dianut oleh pasien. ;. MO( (ubjektiCtas seseorang dalam merasakan situasi di sekelilingnya disebut emosi. Kekuatan emosi dipengaruhi oleh cara seseorang mengendalikan diri dalam menunjukkan kesanggupan atau kemampuannya berhubungan dengan orang lain. +alam membantu pasien perawat harus melibatkan perasaan, dan merasakan apa yang dirasakan oleh pasien yang ada dalam perawatannya. (eorang perawat yang mengalami konDik dengan teman sejawat, hendaknya tidak menampakkan suasana hatinya yang sedang marah di depan pasien. Perawat harus dapat bersikap professional dalam mengendalikan diri dan emosinya. +engan demikian komunikasi antara perawat dan pasien dapat berjalan dengan baik dan efektif. 5. P>='*)?*> Perbedaan tingkat pengetahuan dapat menjadi kendala dalam komunikasi antara perawat dan pasien. Pasien +iabetes Mellitus 3+M6 akan dapat dengan mudah memahami penjelasan tentang kadar gula darah. (ementara orang awam mengenai kesehatan memerlukan penjelasan tentang sakit yang dideritanya dengan keterangan yang lebih sederhana. Pada komunikasi orang yang berpengetahuan lebih memungkinkan terjadinya komunikasi satu arah karena kemungkinan umpan balik sangat kecil. +engan demikian perawat dituntut untuk mumpuni dalam memahami tingkat pengetahuan pasien. $
$. P9*> +*> )?B?>=*> Peran seseorang berpengaruh dalam komunikasi. (eorang perawat akan merasa nyaman dan bersikap terbuka ketika berkomunikasi dengan teman sejawat. )al berbeda ketika seorang perawat berkomunikasi dengan dokter atau orang yang memegang jabatan lebih tinggi. Komunikasi dapat berjalan lancar apabila kedua pihak telah saling mengenal. +alam kondisi demikian lawan komunikasi akan dengan leluasa mengemukakan perasaan atau sesuatu yang dialami atau dirasakan. 1. KO>+( >=K?>=*> Kondisi lingkungan yang kondusif merupakan faktor pendukung yang positif bagi berlangsungnya komunikasi. (ituasi yang ramah, nyaman, tetapi tertanggu oleh suara gaduh tidak mendukung keberhasilan komunikasi. Perawat berwenang mengendalikan suasana pada waktu pasien berkumpul di suatu ruangan untuk menunggu giliran pelayanan kesehatan. a harus bersikap tenang dan berbicara dengan jelas ketika menyampaikan informasi kepada pasien atau keluarganya. Karena itu diperlukan penataan suasana agar komunikasi dapat berlangsung efektif.
D.
(?*(*>* KOM?>K*( +>=*> K> +0*(* *gar komunikasi dengan klien dewasa efektif perlu memperhatikan terciptanya suasana komunikasi yang mendukung tercapainya tujuan komunikasi seperti saling menghormati, saling percaya, dan saling terbuka. !. (uasana saling menghormati ?ntuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa, lawan komunikasi 3perawattenaga kesehatan6 harus dapat menghormati pendapat pribadinya. Klien dewasa akan merasa lebih senang apabila ia diperbolehkan untuk menyampaikan pemikiran atau pendapat, ide, dan sistem nilai yang dianutnya. *pabila hal-hal tersebut diabaikan akan menjadi kendala bagi keberlangsungan komunikasi. . (uasana saling percaya
1
Komunikasi dengan klien dewasa perlu memperhatikan rasa saling percaya akan kebenaran informasi yang dikomunikasikan. *pabila hal ini dapat diwujudkan maka tujuan komunikasi akan lebih mudah tercapai. ;. (uasana saling terbuka Keterbukaan untuk menerima hasil komunikasi dua arah, antara perawat atau tenaga kesehatan dan klien dewasa akan memudahkan tercapainya tujuan komunikasi. E.
)*MB*'*> KOM?>K*( P*+* +0*(* +alam komunikasi antara perawat E klien, akan timbul beberapa hambatan yang dihadapi pada saat berkomunikasi. )ambatan yang dihadapi dapat berupa hambatan kemampuan bahasa, hambatan akan interaksi yang sulit, hambatan akan kesulitan dalam wawancara, serta hambatan dalam menghadapi perilaku sulit pasien. !. Kemampuan Bahasa Perawat perlu memperhatikan bahasa yang mampu dipahami oleh klien dalam berkomunikasi karena penggunaan bahasa sangat berpengaruh terhadap persepsi dan penafsiran klien dalam menerima informasi yang sesuai. Kemampuan bahsaa dapat menimbulkan gangguan komunikasi. Menurut Bambang dalam 'ermansyah !""$ bahwa gangguan komunikasi dapat dibedakan menjadi 5 gangguan yaitu/ a. =angguan Bahasa =angguan bahasa merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan dalam komunikasi dengan indikasi klien mengalami kesulitan atau kehilangan dalam proses simbolisasi. Kesulitan simbolisasi ini mengakibatkan seorang tidak mampu memberikan simbol yang diterima dan sebaliknya tidak mempu mengubah konsep pengertiannya menjadi simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain terhadap lingkungannya. (alah satu bentuk gangguan bahasa adalah *fasia. *fasia adalah salah satu jenis kelainan bahasa yang disebabkan adanya kerusakan pada pusat-pusat bahasa di korteks cerebri. Kerusakan pada pusat-pusat yang dialami oleh anak disebut afasia anak dan kerusakan yang dialami oleh orang dewasa disebut afasia dewasa. (ecara klinis afasia di bedakan menjadi / *fasia (ensoria. Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memberikan makna rangsangan yang diterimanya . Bicara spontan biasanya •
<
lancar hanya kadang-kadang kurang rele%an dengan situasi pembicaraan atau konteks komunikasi. *fasia Motoris Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam mengkoordinasikan atau menyusun Ckiran, perasaan dan kemauan menjadi simbol yang bermakna dan dimengerti oleh orang lain. Bicara lisan tidak lancar, terputus-putus dan sering ucapannya tidak dimengerti orang lain. *fasia Konduktif Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam meniru pengulangan bunyi-bunyi bahasa. Pada ucapan kalimat-kalimat pendek cukup lancar, tetapi untuk kalimat panjang mengalami kesulitan. *fasia *mnestic Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memilih dan menggunakan simbol-simbol yang tepat. ?mumnya simbol yang dipilih yang berhubungan dengan nama, akti%itas, situasi yang berhubungan dengan akti%itas kehidupan. Misalnya apabila mau mengatakan kursi maka diganti dengan kata duduk. b. =angguan Bicara Kelainan bicara merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan perilaku komunikasi yang ditandai dengan adanya kesalahan proses produksi bunyi bicara. Kelainan proses produksi menyebabkan keslahan artikulasi fonem, baik dalam titik artikulasinya maupun cara pengucapannya, akibatnya terjadi kesalahan seperti penggantian substitusi c. =angguan (uara =angguan pada proses produksi suara merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi. =angguan tersebut meliputi/ Kelainan >ada =angguan pada frekuensi getaran pita suara pada waktu ponasi yang berakibat pada gangguan nada yang diucapkan, yaitu nada tinggi, nada rendah, nada datar, dwinada, suara pubertas. Kelainan kualitas suara @aitu gangguan suara yang terjadi karena adanya ketidaksempurnaan kontak antara pita suara pada saat adduksi, sehingga suara yang dihasilkan tidaksama dengan suara yang biasanya. )al ini berpengaruh pada kualitas suara yaitu, preathiness, hoarness, harness, hipernasal, hiponasal. *fonia @aitu kelainan suara yang diakibatkan ketidakmampuan dalam •
•
•
•
•
•
#
memproduksi suara atau tidak dapat bersuara sama sekali karena kelumpuhan pita suara, histeria, pertumbuhan yang tidak sempurna atau karena suatu penyakit. d. =angguan rama =angguan rama yaitu gangguan bicara dengan ditandai adanya ketidaklancaran pada saat berbicara, meliputi/ (tuttering atau gagap, yaitu gangguan dalam kelancaran berbicara berupa pengulangan bunyi atau suku kata, perpanjangan dan ketidakmampuan untuk memulai pengucapan kata. 2luttering adalah ganguan kelancaran bicara yang ditandai bicara yang sangat cepat, sehingga terjadi kesalahan artikulasi sehingga sulit dimengerti. •
•
. nteraksi yang (ulit Pasien merespon perubahan mendadak pada kesehatan atau fungsi tubuh mereka dengan berbagai cara. 0alaupun beberapa pasien terbuka dan berterima kasih atas asuhan keperawatan, yang lain mungkin mengekspresikan emosi yang kuat. Beberapa emosi yang diekspresikan pasien lebih sulit untuk dihadapi perawat dan dapat memicu reaksi emosional juga bagi perawat 3(heldon, Barrett, F llington, 4416. Pemahaman akan situasi ini dapat membantu perawat mempersiapkan reaksinya sendiri dan dengan hati-hati memilih respon yang efektif sesuai kebutuhan pasien. Beberapa interaksi yang sulit adalah ekspresi emosi pasien, seperti kemarahan, kecemasan, dan depresi a. Kemarahan 0alaupun ekspresi kemarahan pasien tidak sering muncul, akan ada saatnya perawat harus berhadapan dengan situasi ini. Kemarahan adalah suatu respon terhadap rasa takut, frustasi, kurang control, danatau kecemasan. 'anpa melihat asalnya, interaksi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, terutama bagi orang yang menerima ledakan kemarahan. Pasien dapat terlihat marah dalam sejumlah alasan. Kemarahan mungkin respon pasien terhadap hilangnya control atau kebebasan, masalah yang umum pada situasi rumah sakit. )al ini dapat menjadi reaksi pasien terhadap permintaan untuk membuka terlalu banyak informasi pribadinya. Kemarahan dapat menjadi bagian dari bagaimana orang dewasa itu menanggapi tekanan yang ia hadapi. Kemarahan merupakan situasi yang kompleks. Perawat dapat mencoba memahami hal yang dapat membangkitkan respon yang "
memerlukan mendengar E aktif selama ledakan kemarahan, walau hal ini bukan merupakan pekerjaan yang sederhana. *gar perawat bisa tetap tenang sambil mengakui respon yang muncul secara internal diperlukan pemahaman diri, pengalaman dan kedewasaan. b. Kecemasan (aat pasien berhadapan dengan ancaman kesehatan dan kesejahteraannya, reaksi alami yang sering muncul adalah kecemasan. Perasaan cemas dapat disebabkan oleh rasa takut, frustasi, konDik atau sebagai respon umum terhadap tekanan dan ketidaktahuan. (umber perasaan ini bisa diketahui maupun tidak. Perawat seringkali dipanggil untuk mengidentiCkasi dan mengurangi kecemasan pasiennya. Perawat tidak kebal terhadap kecemasan, dan banyak situasi di asuhan kesehatan yang sangat menekan. Kecemasaan merupakan emosi yang sangat menular. *kan membantu jika perawat memahami, ditingkat pribadi, apa yang memicu kecemasannya. Pendekatan yang terbaik dilakukan perawat adalah dengan menurunkan kecemasan pasien, perawat juga dapat memberikan asuhan suportif dan mendengarkakn secara aktif. c. +epresi Pasien yang depresi selalu menjadi perhatian perawat. Beberapa gejala depresi bersifat jangka pendek dan berhubungan dengan perubahan kesehatan, hubungan atau keadaan tertentu. 'anda dan gejala depresi dapat mencakup perubahan selera makan dan kebiasaan tidur, dan kurangnya ketertarikan terhadap aktiCtas sebelumnya, menangis serta berbiacara dan bergerak lambat. =ejala depresi dapat muncul sebagai bagian proses berduka yang normal atau berhubungan dengan sesuatu yang disebut depresi situasional. ;. Kesulitan 0awancara (eringkali, selama wawancara dan proses penilaian perawat mungkin menemukan kesulitan untuk mendapat informasi dari pasien. Pengumplan data yang memadai merupakan komponen penting dalam merencanakan asuhan keperawatan yang efektif. Masalah yang umum adalah ketidakjelasan, melantur, dan apati. a. Ketidakjelasan Ketidakjelasan membuat perawat sulit untuk memasktikan rincian yang pasti mengenai kesehatan pasien. nformasi yang tidak lengkap membuat indentiCkasi akurat terhadap masalah menjadi sulit dan hampir tidak mungkin menentukan inter%ensi !4
yang diperlukan. Penyebab ketidakjelasan ber%ariasi dan bergantung pada setiap pasien dan keadaannya. Beberapa pasien tidak jelas karena kurangnya pemahaman atau ketajaman mental, efek obat, rasa cemas atau merasa terancam dan tidak nyaman. Perawat dapat merespon ketidakjelasan pasien, pada awal interaksi dapat memberi tahu pasien untuk bertanya apabila ada istilah atau kata-kata yang tidak dimengerti oleh pasien. Pada perawat yang mendapatkan pasien yang merasa cemas dan tidak nyaman, perawat dapat meningkatkan rasa kepercayaan pasien dan memiliki perhatian dan rasa hormat terhadap pasien. b. Melantur Percakapan yang melantur mungkin informatif tetapi seringkali menjadi kurang terfokus pada kebutuhan pasien yang sebenarnya. (ebaiknya pertahankan wawancara yang terfokus pada tujuan interaksi dan masalah kesehatan pasien akan memberikan data yang lebih akurat secara tepat waktu. +i lain kesempatan, jika waktu mengiGinkan, percakapan menarik mengenai pengalaman pasien dapat memberi informasi yang rinci dan seringkali memperkaya hubungan perawat E klien. c. *pati Bekerja dengan pasien yang apatis atau tidak termoti%asi akan menantang bagi perawat. Banyak pasien datang ke penyedia layanan kesehatan untuk mengubah perilakunya atau untuk membantunya mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, sementara yang lainnya perlu membuat perubahan untuk menjadi lebih sehat. 5. Perilaku (ulit 'idak semua interaksi dengan pasien bersifat sederhana atau dapat ditangani. Kadang-kadang pasien mengekspresikan rangkaian emosi yang diangggap beberapa perawat sulit untuk ditangani. nteraksi yang lebih sulit seringkali menciptakan respon emosional pada perawat, menghambat kemampuannya dalam membuat penilaian jernih dan menciptakan respon yang logis dan terapeutik. +ua jenis umum perilaku yang sulit adalah pasien yang menuntut dan pasien yang menunjukkan perilaku dengan maksud seksual. a. Perilaku Menuntut (aat orang yang mandiri berada pada posisi yang tergantung dan tidak pasti, ia seringkali merasa terancam dan dapat menjadi bersikap menuntut terhadap staf. Pasien akan mengulangi permintaan pelayan kepada perawat. 'erkadang hal tersebut !!
membuat perawat untuk mulai menghindari pasien yang menuntut. &ika hal tersebut terjadi hanya akan membuat hubungan perawatpasien memburuk. 9espon terbaik perawat terhadap perilaku menuntut menggabungkan netralitas dan dukungan. Perawat dapat mencoba gaya komunkasi yang Deksibel dan mengakui masalah pasien dengan menyatakan ulang dan meringkas. b. Perilaku dengan Maksud (eksual (emua manusia adalah makhluk seksual, mengingkari eksistensi seksualitas berarti membatasi pengalaman manusia. (aat pasien memasuki lokasi asuhan kesehatan, mereka tidak menjadi aseksual. *suhan Csik bagi pasien kadang-kadang dapat berujung pada kebingungan mengenai perilaku yang sesuai secara seksual. (entuhan Csik merupakan bagian normal dalam memberikan sebagian besar asuhan keperawatan, tetapi hal ini dapat disalahpahami oleh beberapa pasien. ?capan yang jelas bersifat seksual, sentuhan yang tidak wajar, dan gurauan yang dianggap tidak wajar dapat membuat beberapa perawat merasa tidak nyaman dan enggan menghabiskan waktu dengan pasien tersebut. Perawat harus merespon dengan jujur dan segera terhadap komentar atau sentuhan yang tidak wajar.
F.
MO+-MO+ KO>(P KOM?>K*( +*> P>9*P*>>@* P*+* K> +0*(* ?ntuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa dapat diterapkan beberapa model konsep komunikasi sebagai berikut/ !. Model (hanon F 0ea%er (uatu model yang menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang berupa sandi atau menciptakan pesan dan menyampaikan melalui suatu saluran kepada penerima. +engan kata lain model shannon: wea%er mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan suatu pesan untuk di komunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar 3'ransmitter6 mengubah pesan menjadi suatu signal yang sesuai dengan saluran yang digunakan.
!
(uatu konsep penting dalam model ini adalah adanya gangguan 3>oise6 yang dapat menganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Model (hannon-0ea%er dapat diterapkan kepada konsep komunikasi interpersonal. Model ini memberikan keuntungan bahwa sumber informasi jelas dan berkompeten, pesan langsung kepada penerima tanpa perantara. 'etapi model ini juga mempunyai keterbatasan yaitu tidak terlihatnya hubungan tansaksional diantara sumber pesan dan penerima. Penerapannya terhadap komunikasi klien dewasa / Bila komunikasi ini diterapkan pada klien dewasa, klien akan lebih mudah untuk menerima penjelasan yang disampaikan karena tanpa adanya perantara yang dapat mengurangi kejelasan informasi. 'etapi tidak ada hubungan transaksional antara klien dan perawat, juga tidak ada feedback untuk menge%aluasi tujuan komunikasi. . Model Komunikasi eary 9eDeksi dari model komunikasi interaksi dari eary 3!"$46 ini menggabungkan multidimensional yang ditekankan pada hubungan interaksional antara 3dua6 orang, dimana antara indi%idu saling mempengaruhi dan dipengaruhi. eary mengamati tingkah laku klien, dimana didapatkan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. +ari gambaran model leary : pesan komunikasi dapat terjadi dalam dimensi/ !6 +ominan(ubmission 3Penentu-+itentukan6, dan 6 )ate-lo%e 3(uka-'idak (uka6. Model eary dapat diterapkan di bidang kesehatan karena dalam bidang kesehatan ada keseimbangan kekuatan antara professional dengan klien. (elama beberapa tahun pasien akut ditempatkan pada peran submission dan profesi kesehatan selalu mondominasi peran dan klien ditempatkan dalam keadaan yang selalu patuh. (eharusnya dalam berkomunikasi ada keseimbangan asertif dalam menerima dan memberi antara pasien dan profesional. Penerapan Pada Klien +ewasa / Bila model konsep ini diterapkan pada klien dewasa, peran dominan oleh perawat hanya mungkin dilakukan dalam keadaan daruratakut untuk menyelamatkan kehidupan klien, sehingga klien harus patuh terhadap segala yang dilakukan perawat. Kita tidak dapat menerapkan posisi dominan ini pada klien dewasa yang dalam keadaan kronik !;
karena klien dewasa mempunyai komitmen yang kuat terhadap sikap dan pengetahuan yang kuat dan sukar untuk dirubah dalam waktu yang singkat. Peran o%e yang berlebihan juga tidak boleh diterapkan terhadap klien dewasa, karena dapat mengubah konsep hubungan profesional yang dilakukan lebih kearah hubungan pribadi. ;. Model lnteraksi King Model interaksi King menekankan arti proses komunikasi yang berlangsung antara perawat imbal merupakan hasil interaksi yang bertujuan untuk menentukan suatu keputusan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan. Proses interaksi dalam komunikasi merupakan dasar tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada klien. Prosedur tindakan dan risiko yang mungkin terjadi, dan biaya yang harus ditanggung oleh pihak klien perlu dijelaskan kepada klien. Penjelasan ini perlu dikomunikasikan agar pihak klien dapat mengambil keputusan terbaik. Model ini sesuai untuk klien dewasa karena mempertimbangkan faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik klien dewasa yang pada akhirnya bertujuan untuk menjalin transaksi. *danya feedback, menguntungkan untuk mengetahui sejauh mana informasi yang disampaikan dapat diterima jelas oleh klien atau untuk mengetahui ada tidaknya persepsi yang salah terhadap pesan yang disampaikan. Penerapannya terhadap komunikasi klien dewasa/ Penerapan model ini didasarkan pada pertimbangan untuk membantu klien agar berupaya mempertahankan kesehatan. Perawat perlu memperhatikan dan menganalisis komponen yang berkaitan dengan status kesehatan klien. Kesehatan klien bukan faktor yang berdiri sendiri melainkan berhubungan erat dengan lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat disekitarnya. Model ini menekankan hubungan timbal balik antara indi%idu dan sistem sosial. 5. Model Komunikasi Kesehatan Model komunikasi kesehatan memandang penting persepsi klien sebagai upaya pencegahan penyakit. Model komunikasi dicetuskan oleh 9ossentock. Persepsi klien merupakan imbal penting dalam menjaga tingkat kesehatan. Model ini dipengaruhi oleh psikologi imbal yang pada pokoknya menekankan cara indi%idu berupaya untuk sehat dengan cara menghindari penyebab sakit.
!5
Komunikasi ini difokuskan pada transaksi antara professional kesehatan-klien. *da ; 3tiga6 faktor utama dalam proses komunikasi kesehatan yaitu / !6 9elationship, 6 'ransaksi, dan ;6 Konteks. )ubungan 9elationship dikondisikan untuk hubungan interpersonal, bagaimana seorang profesional dapat meyakinkan orang tersebut. Profesional kesehatan adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, training dan pengalaman dibidang kesehatan. Klien adalah indi%idu yang diberikan pelayanan. Orang lain 3signiCcant order6 penting untuk mendukung terjadinya interaksi khususnya mendukung klien untuk mempertahankan kesehatan. 'ransaksi merupakan kesepakatan interaksi antar partisipan di dalam proses komunikasi tersebut. Konteks yaitu komunikasi kesehatan yang memiliki topik utama tentang kesehatan klien dan biasanya disesuaikan dengan tempat dan situasi. Model ini digunakan untuk memprediksi perilaku dalam hal pengetahuan tentang manfaat dan ancaman bagi kesehatannya. ?ntuk memoti%asi seseorang dalam pengambilan keputusan untuk mempertahankan kesehatannya diperlukan komunikasi. +alam model terdapat tiga elemen penting yang meliputi persepsi indi%idu pada tingkat kondisi suatu penyakit, persepsi indi%idu terhadap manfaat dan kendala dalam tindakan pencegahan penyakit, dan persepsi untuk memberikan dorongan indi%idu dalam tindakan pencegahan penyakit. Penerapannya terhadap komunikasi klien dewasa / Model komunikasi ini juga dapat diterapkan pada klien dewasa, karena profesional kesehatan 3perawat6 memperhatikan karakteristik dari klien yang akan mempengaruhi interaksinya dengan orang lain. 'ransaksi yang dilakukan terjadi secara berkesinambungan, tidak statis dan umpan balik. Komunikasi ini juga melibatkan orang lain yang berpengaruh terhadap kesehatan klien. Konteks komunikasi disesuaikan dengan tujuan, jenis pelayanan yang diberikan. Keunggulan model ini terletak pada penerapan komunikasi yang lebih luas, mengubah persepsi klien sehingga mereka berupaya meningkatkan akti%itas dalam pencegahan penyakit.
!$
+alam berkomunikasi dengan orang dewasa memerlukan suatu aturan tertentu seperti: sopan santun, bahasa tertentu, melihat tingkat pendidikan, usia, faktor budaya, nilai yang dianut, faktor psikologi, sehingga perawat harus memperhatikan hal-hal tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pada komunikasi orang dewasa diupayakan agar perawat menerima pasien sebagaimana manusia seutuhnya dan perawat harus dapat menerima setiap orang berbeda satu dengan yang lain. Berdasarkan pada hal tersebut diatas, model konsep komunikasi yang tepat dan dapat diterapkan pada klien dewasa adalah model komunikasi interaksi King dan model komunikasi kesehatan. Karena pada kedua model komunikasi ini menunjukkan hubungan relationship yang memperhatikan karakteristik dari klien dan melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya umpan balik untuk menge%aluasi tujuan komunikasi. G.
P9*> P9*0*' +**M KOM?>K*( P*+* +0*(* !. Peran Perawat secara ?mum dalam Menghadapi KlienPasien +ewasa a. Kenali bahwa mungkin terdapat perbedaan generasi antara pasien dan perawat: hargai sudut pandang pasien. b. +engarkan narasi riwayat pasien, sesuai ketersediaan waktu. )al ini akan menggambarkan pengalaman, kepribadian, kekuatan dan tantangan pasien tersebut. c. )indari istilah teknik berlebihan dengan menilai pemahaman pasien dan mengulang kembali penjelasan istilah medis dan inter%ensi sesuai dengan tingkat pemahaman pasien. d. )indari nama yang merendahkan seperti 7nenek8 dan 7sayang8. (elalu mulai secara formal 3'n, >y atau >n6 kemudian tanyakan pasien dengan nama apa ia lebih suka dipanggil. e. (adari bahwa beberapa orang dewasa mungkin menggunakan bahasa yang merendahkan terhadap perawat yang lebih muda. )argailah tetapi tunjukkan kemampuan *nda yang luas, menegaskan latihan dan keahlian *nda. f. uangkan waktu lebih untuk mengajarkan mengenai pemeriksaan atau pembedahan atau pengobatan. akukan dengan kecepatan yang lebih lambat dan nilai ulang pemahamannya secara berskala. g. Berikan pasien kesempatan untuk membuat keputusan secara mandiri, sesuai kebutuhan.
!1
. Peran Perawat dalam Berbagai (ituasi atau Kondisi KlienPasien +ewasa a. Peran Perawat terhadap kspresi Kemarahan +engarkan, tetap tenang dan biarkan pasien mengatur langka. )indari bersikap defensif, menarik diri atau agresif selama ledakan kemarahan. Pertahankan nada suara tetap rendah dan terkendali, berbicara pelan dan lambat. )indari terlalu banyak tersenyum dan respons yang sekedar hafalan. 9eDeksikan atau katakan ulang apa yang telah dikatakan, mencari klariCkasi. Ketahui komponen emosional dari pesan tersebut. Beri jedah waktu setelah ledakan untuk memungkinkan energi emosional menghilang. 'awarkan untuk bekerja bersama pasien menyelesaikan masalah tersebut. =unakan respon yang jelas asertif 37saya86 mengenai tindakan yang dapat dilakukan mengenai masalah. 2ari bantuan segera jika situasi telah memanas, pasien tidak mampu mengendalikan kemarahannya, danatau terhadap ancaman bahaya Csik. b. Peran perawat untuk membantu pasien yang 2emas (adari tanda dan gejala kecemasan. 2obalah memahami perasaan pasien dengan menunjukkan keinginan yang tulus untuk membantu pasien. )indari bersikap tenang atau defensi%e jika pasien mulai mengeluh atau mengekspresikan kemarahan. Berbicara lambat dan singkat, hindari kalimat hafalan seperti 7'enangkan diri anda8 atau 7anda akan merasa lebih baik besok8. Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya dan cobalah untuk mengidentiCkasi sumber kecemasan. &anganlah mengasumsikan penyebab kecemasan pasien tanpa mem%alidasikannya dengan pasien. >ilailah sistem pendukung pasien. dentiCkasikanlah mekanisme untuk mengatasi masalah yang sebelumnya bermanfaat bagi pasien. 'awarkanlah penjelasan atau informasi yang sesuai bagi pasien dan situasinya. • •
•
•
•
• •
•
•
•
• •
•
•
•
•
• •
•
!<
(esuaikan inter%ensi untuk mengurangi sumber kecemasan jika mungkin atau dukunglah pasien melalui situasi tersebut. 9ujuklah pasien dengan kecemasan berat danatau tidak teratasi untuk die%aluasi lebih lanjut. Peran perawat dengan pasien +epresi Mulailah percakapan 37anda terlihat tidak senang86 'unjukan pemahaman, kepedulian, dan penerimaan terhadap perilakunya, termaksud tangis dan kemarahan Aokuslah pada kemampuan pasien, yang mendukung sikap realitas dan penuh harapan 2egah pasien agar tidak membuat keputusan besar dalam hidupnya. +ukung aktiCtas sederhana 3seperti berkebun, melipat baju6 sejalan dengan perbaikan depresinya. *nggap serius semua ide dan pernyataan tentang bunuh diri 37mengakhirinya8 atau 7menunjukan kepada diri mereka86 Peran perawat terhadap Ketiadakjelasan Pasien Pastikanlah telah tercapai hubungan saling percaya >ilailah pemahaman pasien, mencakup tingkat kesadaran, pendengaran, ketajaman mental, dan tingkat kecemasan =unakan pertanyaan umum, yang terbuka seperti, 7Bagaimana saya bisa membantu *nda hari iniH8 atau 7*pa masalah *nda hari iniH8 =unakan pertanyaan terarah dan terinci untuk membantu pasien berfokus. @akinkan pasien mengenai hak untuk mendapatkan pri%asi. ngatlah bahwa mungkin yang tidak jelas atau sedikt sulit adalah wawancaranya, bukan pasiennya. Peran perawat terhadap Pasien yang Melantur Bantu pasien berfokus pada topik KlariCkasikan hal yang anda dengar kepada pasien 'etapkan ulang tujuan kunjungan Pendekatan perawat terhadap Pasien yang Menuntut *mbil napas dalam dan dengarkan )indari memberikan respon defensif Bicara dengan nada suara sedang &angan terlibat dalam perdebatan, tetapi sebaliknya, bersikap ingin tahu dan Deksibel &elaskan peran dan ketersediaan perawat bagi pasien =abungkan harapan pasien sesuai ketersediaan waktu dan sumber-sumber •
•
c.
• •
•
•
•
•
d.
• •
•
•
• •
e.
• • •
f.
• • • •
• •
!#
•
•
2arilah dukungan dari rekan sehingga asuhan pasien tidak terganggu 'entukan batasan jika perlu untuk memastikan asuhan yang aman dan efektif bagi semua pasien
BAB III !"
PENUTUP
KESIMPULAN
Klien dewasa adalah orang yang telah mampu menentukan sikap dan keputusan tertentu. (ikap yang telah terbentuk dapat bertahan dalam jangka panjang dan tidak mudah untuk diubah. (ebagai orang yang telah memiliki kepribadian matang dan mampu mengembangkan diri dengan menyerap berbagai pengetahuan menjadikan klien dewasa memerlukan cara tertentu untuk menyampaikan informasi. Komunikasi merupakan suatu proses emosional dan intelektual bagi klien dewasa yang telah mampu berpikir dan berperasaan. Model konsep komunikasi yang tepat dan dapat diterapkan pada klien dewasa adalah model komunikasi interaksi King dan model komunikasi kesehatan. Karena pada kedua model komunikasi ini menunjukkan hubungan relationship yang memperhatikan karakteristik dari klien dan melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya umpan balik untuk menge%aluasi tujuan komunikasi. +alam berkomunikasi dengan orang dewasa memerlukan suatu aturan tertentu seperti: sopan santun, bahasa tertentu, melihat tingkat pendidikan, usia, faktor budaya, nilai yang dianut, faktor psikologi, sehingga perawat harus memperhatikan hal-hal tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pada komunikasi orang dewasa diupayakan agar perawat menerima pasien sebagaimana manusia seutuhnya dan perawat harus dapat menerima setiap orang berbeda satu dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA 4
+alami,
rmawati.
9ochimah
dkk.
44".
Buku
Saku
:
Komunikasi
Keperawatan
:
Komunikasi
Keperawatan. &akarta/ 'M , 44" MachfoedG, Mahmud. 44". Komunikasi Terapeutik. @ogyakarta/ Banbika, 44"
>asir, *bdul. Muhith, *bdul dkk. 4!!. Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi. &akarta/ (alemba Medika, 4!! (heldon, isa Kennedy. 4!4. Komunikasi untuk Keperawatan : Berbicara dengan Pasien, Edisi Kedua. &akarta / rlangga, 4!4
!