KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang hanya kepada-Nyalah kami berserah diri. Dan atas izin dari-Nyalah kami mampu menyusun makalah ini. Ucapan terimakasih juga saya samp sampai aika kan n
kepad epadaa
kedu edua
oran rang
tua tua
saya saya,,
dosen sen
mata ata
kuli kuliah ah Pend Pendid idik ikan an
kewarg kewargane anegar garaan aan,, teman-t teman-tema eman n sesama sesama mahasi mahasiswa swa dan pihak-p pihak-piha ihak k lain lain yang yang mendukung terselesaikannya makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini saya sadar masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. kelemahan. Untuk itu penulis penulis mohon maaf dan sangat sangat mengharapkan mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya kepada saya selaku penulis dan umumnya kepada anda para pembaca. Akhirnya, Akhirnya, semoga semoga Allah senantiasa memberikan memberikan rahmat dan hidayah-Ny hidayah-Nyaa kepada siapa saja yang mencintai pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.
Serang, 2 Juni 2009
Ttd Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………....i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….4 I. 2. Rumusan Masalah………………………………………………………………...5 I. 3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….5 I. 4. Tekhnik dan Metode Penulisan...................................... Penulisan............................................................. .........................................6 ..................6 I. 5. Sistematika Penulisan........................................ Penulisan............................................................... .............................................. ..............................6 .......6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Pengertian Kenakalan Remaja........................................... Remaja.................................................................. ....................................8 .............8 II. 2. Jenis dan Bentuk Kenakalan Remaja.......................................... Remaja................................................................. .........................10 ..10 II. 3. Pengertian Globalisasi........................................ Globalisasi............................................................... .............................................. ..........................14 ...14 II. 4. Proses Pr oses Perkembangan Globalisasi......................................... Globalisasi................................................................ ..............................16 .......16 II. 5. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara..............19 BAB III
PEMBAHASAN
III. 1. Aspek-Aspek Negatif Globalisasi yang Memengaruhi Kenakalan Remaja.......21 III. 2. Faktor-Faktor dan Masalah-Masalah Penyebab Kenakalan Remaja..................29 III. 3. Kaitan Jenis dan Bentuk Kenakalan Remaja dalam Perkembangan Globalisasi........................................ Globalisasi............................................................... .............................................. ............................................4 .....................48 8 III. 4. Bentuk dan Macam M acam Solusi Penanggulangan Kenakalan Remaja.......................56 BAB IV
PENUTUP
IV. 1. Kesimpulan..................................... Kesimpulan............................................................ .............................................. ............................................6 .....................64 4 IV. 2. Saran............................................. Saran.................................................................... .............................................. .............................................. ........................65 .65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
2
BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini berbagai macam bentuk penyimpangan sosial semakin meningkat dan dan marak marak terj terjad adii di masy masyara araka kat. t. Seir Seirin ing g deng dengan an berk berkem emba bang ngny nyaa zama zaman n yang yang semaki semakin n canggi canggih, h, justru justru berbag berbagai ai macam macam bentuk bentuk penyim penyimpan panaga agan n sosia sosiall semaki semakin n bermunculan dan terjadi. Mulai dari berbagai penyimpangan kecil seperti tato ataupun tind tindik ik,, samp sampai ai tind tindak akan an peny penyim impa pang ngan an besa besarr bahk bahkan an bers bersif ifat at krim krimin inal al sepe sepert rtii pembunuh pembunuhan an dan pemerkosaan pemerkosaan,, seamakin seamakin meningkat meningkat akhir-akhir akhir-akhir ini. Bukan tidak mungkin globalisasi jaman sekarang ini menjadi salah satu faktor cukup dominan dalam dalam pening peningkat katan an penyim penyimpan pangan gan sosial sosial di masyar masyaraka akat. t. Karena Karena pada pada dasarn dasarnya ya globalisasi itu sendiri identik dengan pasar bebasa dan kapitalis, dimana batas antar negara /warga negara seakan semu sehingga berbagi macam bentuk hal apapun dapat dengan mudah dan cepat tersebar bahkan tersosialisasi, serta bisa dilakukan oleh siap siapap apun un,, dima dimana napu pun, n, dan dan kapa kapanp npun un itu. itu. Term Termas asuk uk dalam dalam hal hal perk perkem emba bang ngan an penyimpangan sosial. Salah satu bentuk penyimpangan sosial yang cukup meresahkan dan mengawatirkan perkembangannya, yakni penyimpangan sosial berupa kenakalan remaja yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi. Tentunya seiring berkembangnya waktu, bentuk dan jenis kenakalan remaja semaki semakin n beraga beragam m dan bervar bervarias iasi, i, serta serta semaki semakin n mening meningkat kat implem implement entasi asinya nya di masyar masyaraka akat. t. Para Para remaja remaja zaman zaman sekaran sekarang g semaki semakin n berani berani untuk untuk bertin bertindak dak,, dan semakin bebas untuk berekspresi, termasuk dalam hal penyimpangan sosial. Sudah banya banyak k bukti bukti akan akan perkem perkemban bangan gan berbag berbagai ai macam macam bentuk bentuk penyim penyimpan pangan gan sosial sosial berupa kenakalan remaja ini, mulai dari pornografi, merokok, pemerkosaan bahkan
3
sampai tindak anarkis premanisme dan narkoba banyak dilakukan oleh para remaja masa kini. Selain faktor kurangnya kontrrol sekolah dan keluarga, tak bisa dipungkiri faktor globalisasi juga berpengaruh dalam perkembangan kenakalan remaja masa kini. Karena secara langsung maupun tidak langsung globalisasi sudah meliputi proses kehidupan sosial di masyarakat yang pasti sangat mudah berdampak dan berpengaruh pada kehidupan sosial remaja itu sendiri. Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk dinamika sosial, karena biar bagaimanapun hal tersebut akan selalu tetap ada dan terjadi, semua tergantung pada solusi kita untuk penanganannya.
I. 2. Rumusan Masalah 1. Faktor Faktor apa sajakah sajakah yang mendasar mendasarii serta serta mendukun mendukung g terjad terjadiny inyaa kenaka kenakalan lan remaja terkait dengan perkembangan era globalisasi sekarang ini ? 2. Bagaimana Bagaimana perkembang perkembangan an kenakalan kenakalan remaja remaja di era globalis globalisasi asi sekarang sekarang ini ini ? 3. Bagaimana Bagaimana solusi solusi yang yang tepat untuk untuk menang menanggulan gulangi gi perkemban perkembangan gan kenakalan kenakalan remaja sekarang ini ?
I. 3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor apa sajakah sajakah yang mendasari mendasari serta mendukung mendukung terjadinya terjadinya kenakalan remaja terka terkait it deng dengan an perk perkem emba bang ngan an era glob global alis isas asii seka sekaran rang g ini. ini. Sela Selain in itu itu untu untuk k mengetahui sejauh mana perkembangan kenakalan remaja di era globalisasi sekarang ini, juga untuk mengetahui macam-macam dan jenis-jenis perilaku yang tergolong kena kenaka kalan lan remaj remajaa maas maasaa kini kini.. Sert Sertaa yang yang terak terakhi hirr dan dan terp terpen enti ting ng yakn yaknii untu untuk k mengetahui dan mencari solusi penanggulangan ataupun pencegahan yang tepat untuk menanggulangi perkembangan kenakalan remaja sekarang ini.
4
I. 4. Tekhnik dan Metode Penulisan Tekhnik dan Metode penulisan yang dilakukan dalam penulisan makalah ini adalah melalui metode metode kualitatif kualitatif dengan dengan tekhnik tekhnik pengumpula pengumpulan n data berdasar resensi resensi maupun literature dari beberapa sumber buku serta sember internet. Data-data yang didapatkan setelah dihimpun dan disusun kemudian dianalisa serat diidentifikasi sesuai dengan rumusan permasalahannya dan agar terlihat susunan data yang dapat memberikan gambaran fakta tentang obyek penulisan makalah ini. Sete Setelah lah data data dian dianal alis isis is seca secara ra desk deskri ript ptif if deng dengan an meng menggu guna naka kan n meto metode de deduktif, kemudian dihubungkan dengan kasus yang sedang dibahas, sehingga dengan demikian dapat ditarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran sesuai dengan permasalahan.
I. 5. Sistematika Penulisan Sistem Sistematik atikaa dalam dalam penuli penulisan san makaal makaalah ah ini terbagi terbagi empat empat bab. bab. Pembag Pembagian ian penul penulisa isan n dalam dalam makala makalah h ini untuk untuk memuda memudahka hkan n penuli penuliss dalam dalam menyus menyusun un hasil hasil penilaian terhadap masalah yang ada. BAB I
: Bab I adalah p en endahuluan y an ang te t erdiri d ar ari p em embagian s eb ebagai berikut : latar belakang masalah dan rumusannya, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. penulisan. Hal ini dimaksudkan agar dapat dapat memberikan memberikan gambaran gambaran awal mengenai mengenai latar belakang belakang dari dari pemb pembah ahas asan an masa masala lah h sert sertaa peme pemeca caha han n masa masala lah h dala dalam m penul penulisa isan n makalah makalah ini. ini. Selain Selain itu dengan dengan bab pendah pendahulu uluan an ini diharapkan akan mempermudah pembahasan bab selanjutnya.
5
BAB II
: Bab II adalah tinjauan pustaka yang akan membahas mengenai teor teorii-te teor orii
dasa dasarr
yang yang
mend menduk ukun ung g
tent tentan ang g
perk perkem emba bang ngan an
kenakalan remaja sebagai akibat pengaruh dari efek globalisasi. BAB III
: Pada ba bab II III pe pembahasan ya yang ak akan me membahas me mengenai fa faktorfaktor penyebab terjadinya kenakalan remaja terkait dengan efekefek efek
neg negatif atif
glo globali balisa sasi si
sert sertaa
bentu entuk k
dan
macam acam
solu solusi si
penanggulangan dan pencegahan kenakalan remaja. BAB IV
: Selanjutnya pada bab IV merupakan penutup yang berisikan kesi kesimp mpul ulan an dan dan sara saran. n. Bagi Bagian an pert pertam ama, a, kesi kesimp mpul ulan an adal adalah ah ringkasan bahasan materi yang penulis ambil dari uraian-uraian bab-bab sebelumnya, dan bagian kedua adalah saran. Disini penulis mencoba memberikan saran terhadap pembahasan dalam penulisan makalah ini, saran tersebut mudah-mudahan bermanfaat.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Pengertian Kenakalan Remaja Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedom pedoman an 8, dikata dikatakan kan bahwa bahwa kenaka kenakalan lan remaja remaja adalah adalah kelain kelainan an tingka tingkah h laku laku / tindak tindakan an remaja remaja yang yang bersif bersifat at anti anti sosial sosial,, melang melanggar gar norma norma sosia sosial, l, agama agama serta serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja remaja digolo digolongk ngkan an dalam dalam dua kelomp kelompok ok yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan norma-n norma-norm ormaa hukum yaitu : (1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-und undang-undang ang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan digolongkan sebagai sebagai pelanggaran pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa. Tentan Tentang g normal normal tidakn tidaknya ya perilak perilaku u kenaka kenakalan lan atau atau perila perilaku ku menyim menyimpan pang, g, perna pernah h dijelas dijelaskan kan dalam dalam pemiki pemikiran ran Emile Emile Durkhe Durkheim im (dalam (dalam Soerjo Soerjono no Soeka Soekanto nto,, 1985 : 73). Bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap dianggap sebagai fakta sosial sosial yang normal normal dalam bukunya “ Rules of Sociological Sociological Method” dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin
7
menghapus menghapusnya nya secara secara tuntas, tuntas, dengan dengan demikian demikian perilaku perilaku dikatakan dikatakan normal normal sejauh perilaku perilaku tersebut tersebut tidak menimbulkan menimbulkan keresahan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak dise diseng ngaj aja. a. Jadi Jadi keba kebali lika kan n dari dari peril perilak aku u yang yang dian diangg ggap ap norm normal al yait yaitu u peri perilak laku u nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat. Sudarsono, 1991 dalam bukunya Kenakalan remaja mengatakan Kenakalan Remaja (Juvenille Delinquency) secara estimologis dapat diartikan sebagai kejahatan anak, akan tetapi pengertian tersebut memberikan konotasi yang cenderung negative atau negative sama sekali. Atas pertimbangan yang lebih moderat dan mengingat kepentingan subyek, maka beberapa ilmuwan memberanikan diri untuk mengartikan Juvenille Delinquency sebagai kenakalan remaja Psikolog Drs. Bimo Walgito dalam (Sudarsono, 1991: 11) merumuskan arti selengkapnya dari kenakalan remaja sebagai berikut : tiap perbuatan, jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang dewasa maka perbuatan tersebut merupakan kejahatan, jadi merupakan perbuatan yang melawan hukum, yang dilakaukan anak, khususnya anaka remaja Dr Fuad hasan dan Drs. B. simanjuntak dalam (Sudarsono, 1991: 11) juga memberikan memberikan definisi kenakalan kenakalan remaja sebagai sebagai perbuatan perbuatan anti social yang dilakukan dilakukan anak anak rema remaja ja yang yang bila bilama mana na dila dilaku kuka kan n oran orang g dewa dewasa sa diku dikual alif ifika ikasi sika kan n seba sebaga gaii kejahatan. Dari kedua pengertian diatas Sudarsono menarik benang merah diantara keduanya keduanya yaitu, kenakalan kenakalan remaja adalah perbuatan perbuatan atau kejahatan atau pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja yang bersifat melawan hukum anti sosial, anti susila dan menyalahi norma-norma agama. John W. Santrock Santrock mendefinis mendefinisikan, ikan, kenakalan kenakalan remaja (Juvenile (Juvenile Delinquenc Delinquency) y) mengacu pada suatu rentang perilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dapat
8
diterima secara sosial (seperti bertindak berlebihan disekolah), pelanggaran (seperti melarikan diri dari rumah), hingga tindakan-tindakan kriminal (seperti mencuri). Keputusan Menteri Sosial (Kepmensos RI No. 23/HUK/1996) menyebutkan anak anak nakal nakal adalah adalah anak anak yang yang berper berperila ilaku ku menyim menyimpan pang g dari dari normanorma-nor norma ma sosia sosial, l, moral moral dan agama, agama, merugi merugikan kan kesela keselamat matan an diriny dirinya, a, mengga menggangg nggu u dan meresa meresahka hkan n kete ketent nter erama aman n dan dan kete ketert rtib iban an masy masyara araka katt sert sertaa kehi kehidu dupa pan n kelu keluar arga ga dan dan atau atau masyarakat Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kenakalan remaja adalah perilaku yang dilakukan oleh remaja yang bertentangan dengan norma hukum yang telah dengan jelas ditentukan dalam KUHP, norma sosial dan norma agama yang telah diatur dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
II. 2. Jenis dan Bentuk Kenakalan Remaja 1) Jenis-Jenis Kenakalan Remaja Berdas Berdasar ar pada pada bebera beberapa pa pandan pandangan gan teori teori mengen mengenai ai perila perilaku ku delink delinkuen uen diatas diatas,, maka delinkuensi remaja dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu: 1) Deli Delink nkue uens nsii indi indivi vidu dual al, yaitu perilaku delinkuen anak merupakan gejalah
per perso sona nall atau atau indi indivi vidu dual al deng dengan an ciri ciri-ci -ciri ri khas khas jaha jahat, t, dise diseba babk bkan an oleh oleh predi predispo sposis sisii dan kecend kecenderu erunga ngan n penyim penyimpan pangan gan tingka tingkah h laku laku (psiko (psikopat pat,, psokotis, neurotis, a-sosial) yang diperhebat oleh stimuli sosial dan kondisi kultural. 2) Delink Delinkuen uensi si situas situasion ional al, yaitu delinkuensi yang dilakukan oleh anak yang
norm normal al;;
namu namun n mere mereka ka bany banyak ak dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh berb berbag agai ai keku kekuat atan an
situ situas asio iona nal, l, stim stimul ulii
sosi sosial al,,
dan dan
teka tekana nan n
ling lingku kung ngan an,,
yang yang semu semuan anya ya
member memberikan ikan pengar pengaruh uh “mene “menekan kan-mem -memaks aksa” a” pada pada pemben pembentuk tukan an perila perilaku ku buruk. 9
3) Deli Delink nkue uens nsii sist sistem emat atik ik , yaitu delinkuensi yang telah disistematisir dalam
suatu organisasi (gang). Semua kejahatan dirasionalisir dan dibenarkan sendiri oleh anggota gang, sehingga kejahatannya menjadi terorganisir atau menjadi sistematis sifatnya. 4) Deli Delink nkue uens nsii kumu kumula lati tif f , yaitu delinkuensi delinkuensi yang sudah sudah teresebar teresebar dihampir dihampir
semua ibukota, kota-kota, bahkan sampai dipinggiran desa. Pada hakekatnya delinkuensi ini merupakan produk dari konflik budaya. Erne Ernest st R. Hilg Hilgar ard d
dala dalam m
buku bukuny nyaa
“Int “Intro rodu duct ctio ion n
to Psyc Psycho holo logi gi””
mengelompokkan delinkuensi remaja dilihat dari pelaku perilaku tersebut kedalam dua golongan, yaitu: yaitu delink delinkuen uen yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh sekelo sekelompo mpok k 1) Soci Social al deli delinq nque uenc ncy y, yaitu remaja, misalnya “gang”. 2) Indi Indivi vidu dual al deli delinq nque uenc ncy y, yaitu delikuensi yang dilakukan oleh seorang
remaja sendiri tanpa teman. Wright membagi jenis kenakalan remaja dalam beberapa keadaan: 1)
Neurotic delinquency, remaja bersifat pemalu, terlalu perasa, suka
menyendiri, gelisa dan mempunyai perasaan rendah diri. Mereka mempunyai dorongan yang kuat untuk berbuat suatu kenakalan seperti: mencuri sendirian, melaku melakukan kan tindak tindakan an agresi agresiff secara secara tiba tiba tanpa tanpa alasan alasan karena karena dikuas dikuasai ai oleh oleh fantasinya sendiri. 2)
suatu u sikap ikap yang ang suka melaw elawan an Unsocialized delinquency, suat
kekuasaan seseorang, rasa bermusuhan dan pendendam. 3)
Pseudo social delinquency, remaja atau pemuda yang mempunyai
loyalitas tinggi terhadap kelompok atau gang sehingga sikapnya tampak patuh, setia dan kesetiakawanan yang baik. Jika melakukan perilaku kenakalan bukan
10
atas kesadaran diri sendiri yang baik tetapi karena didasari anggapan bahwa ia harus melaksanakan sesuatu kewajiban kelompok yang digariskan. Jensen Jensen (1985) (1985) yang yang meliha melihatt perila perilaku ku delink delinkuen uen dari dari sigi sigi bentuk bentuk dan dampak kenakalan, menggolongkan perilaku delinkuen dalam empat jenis, yaitu: 1) Kenak nakala alan yang yang menim enimbu bulk lkan an kor korban ban fisik isik pada ora orang lain lain:
perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. 2) Ke Kenak nakala alan n yang yang menimbul menimbulkan kan korba korban n materi materi: perusakan, pencurian,
pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. 3) Kenakala Kenakalan n sosial yang yang tidak menimbulk menimbulkan an korban korban difihak difihak orang orang lain:
pelacuran, penyalah gunaan obat, hubungan seks pra-nikah. misalnya ya mengin mengingka gkari ri status status anak anak 4) Ke Kena naka kala lan n yang yang melaw melawan an statu statuss: misaln sebagai sebagai pelajar pelajar dengan dengan cara membolos, membolos, mengingkari mengingkari status status orang tua dengan dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka dan sebagainya.
2) Bentu Bentuk-Ben k-Bentuk tuk Kenakal Kenakalan an Remaja Remaja William C. Kvaraceus membagi bentuk kenakalan menjadi dua, yaitu: 1) Kenakalan seperti: Berbohong Berbohong,, membolos membolos sekolah, sekolah, meninggalk meninggalkan an Kenakalan biasa biasa seperti: rumah tanpa izin (kabur), keluyuran, memiliki dan membawa benda tajam, bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk, berpesta pora, membaca buku-buku cabul, turut dalam pelacuran atau melacurkan diri, berpakaian tidak pantas dan minum minuman keras. 2) Kenakalan seperti rti:: berj berjud udi, i, menc mencur uri, i, menc mencop opet et,, Kenakalan Pelangga Pelanggaran ran Hukum, sepe menjam menjambret bret,, meramp merampas, as, pengge penggelap lapan an barang barang,, penipu penipuan an dan pemals pemalsuan uan,, menjual gambar-gambar porno dan film-film porno, pemerkosaan, pemalsuan uang, perbuatan yang merugikan orang lain, pembunuhan dan pengguguran kandungan.Bentuk – bentuk perbuatan kenakalan remaja yang lebih banyak
11
dilaku dilakukan kan dalam dalam kaitan kaitan remaja remaja yang yang bersan bersangku gkutan tan dengan dengan gangny gangnyaa atau geromb gerombola olan n remaja remaja lainny lainnya, a, hakeka hakekatny tnyaa mencerm mencermink inkan an suatu suatu sub kultur kultur tersendiri yang dapat dibedakan dalam 3 sub kultur kenakalan yaitu: 1) Sub kultur criminal : suatu bentuk gang kenakalan remaja yang mengarah pada perbuatan pencurian, pemerasan dll perbuatan illegal yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan (uang atau income). 2) Sub kultur konflik : suatu bentuk gang yang mengutamakan perbuatan – per perbu buat atan an keke kekera rasa san n seba sebaga gaii suat suatu u cara cara untu untuk k mend mendap apat atka kan n atau atau meningkatkan status . 3) Sub kultur pengelakan/ pengasingan (rettreatist sub culture) : suatu bentuk gang yang menekankan pada penggunaan obat – obatan (secara salah). Perbuatan kenakalan remaja pada hakekatnya merupakan proses usaha penca pencapai paian an suatu suatu keberh keberhasi asilan lan tertent tertentu u dalam dalam perkem perkemban bangan gan kehidu kehidupan pan remaja. remaja. Kaitan Kaitan pertum pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan indivi individu du remaja remaja dengan dengan lingku lingkunga nganny nnyaa terhada terhadap p strukt struktur ur sosial sosial dengan dengan jalur jalur – jalur jalur system system yang yang tersedia dan berlangsung di masyarakat untuk mobilitas yang lebih baik. Pada kenakalan remaja sub kultur kriminil, mencerminkan suatu cara adaptasi yang khusus dari para remaja dalam proses penyesuaian dirinya yang gagal untuk dapat mencapai keberhasilan hidup atau memperbaiki keadaannya dengan menempuh jaur – jalur kesempatan yang sewajarnya. Kegagalan ini antara lain karena ketiadaan kemampuan, keterbatasan pendidikan dan tidak adanya kesempatan kerja yang sesuai. Kenaka Kenakalan lan remaja remaja sub sub kultur kultur konfli konflik k sering sering terjad terjadii pada pada kasatu kasatuan an masyarakat yang tidak stabil, tidak cukup terorganisir, yang tinggi mobilitas
12
vertikal dan geografisnya, keluarga cenderung berorientasi tidak pada masa depa depan n teta tetapi pi pada pada masa masa kini kini dan dan tida tidak k ada ada kema kemaju juan an sosi sosial al.. Perb Perbua uata tan n perkelahian antar gang, kebut – kebutan di jalan ramai merupakan contoh kenakalan remaja sub kultur konflik. Kenakalan remaja yang termasuk sub kultur pengelakan/ pengasingan yaitu kenakalan remaja dalam bentuk penyelahgunaan obat – obatan narkotika, merupakan cara adaptasi terhadap keadaan secara pengelakan, menarik diri atau mengaisngkan diri, melepaskan perjuangan dalam mencapai kesuksesan.
II. 3. Pengertian Globalisasi Glob Global alis isas asii
meru merupa paka kan n
perk perkem emba bang ngan an
kont kontem empo pore rerr
yang yang
memp mempun unya yaii
pengaruh pengaruh dalam mendorong mendorong munculnya munculnya berbagai berbagai kemungkin kemungkinan an tentang tentang perubahan perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai hala halang ngan an dan dan rint rintan anga gan n yang yang menj menjad adik ikan an duni duniaa sema semaki kin n terb terbuk ukaa dan dan sali saling ng bergantung satu sama lainnya. Globalisasi akan membawa prespektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima seabagai nrealita masa depan yang akan memengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru. (Aim Abdulkarim, 2007: 116) Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui melalui perdag perdagang angan, an, invest investasi asi,, perjal perjalana anan, n, budaya budaya popule populer, r, dan bentuk bentuk-ben -bentuk tuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal, globalisasi globalisasi mempunyai mempunyai banyak banyak karakteristi karakteristik k yang sama dengan dengan internasion internasionalisas alisasii sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
13
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Global Globalisa isasi si belum belum memili memiliki ki defini definisi si yang yang mapan, mapan, kecual kecualii sekada sekadarr defini definisi si kerja kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewu mewuju judk dkan an satu satu tatan tatanan an kehi kehidu dupa pan n baru baru atau atau kesa kesatu tuan an ko-e ko-eks ksis iste tens nsii deng dengan an menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga curiga terhada terhadapny pnya. a. Dari Dari sudut sudut pandan pandang g ini, ini, global globalisa isasi si tidak tidak lain adalah adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi globalisasi cenderung cenderung berpengaruh berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Menurut Selo Soemardjan, dalam (Aim Abdulkarim, 2007: 116) globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti mengikuti sistem dan kaidah-kaid kaidah-kaidah ah yang sama. Globalisasi Globalisasi merupakan merupakan kecenderungan masyarakat di kota-kota besar untuk menyatu dengan dunia terutam di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan media komunikasi massa. Menuru Menurutt kamus kamus bahasa bahasa,, dalam dalam (Aim (Aim Abdul Abdulkar karim, im, 2007: 2007: 116) 116) global globalisa isasi si dide didefi fini nisi sika kan n seba sebagi gi feno fenome mena na yang yang menj menjad adik ikan an duni duniaa meng mengec ecil il dari dari segi segi perhubungan manusia. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat.
14
Menurut Menurut cendekiawan cendekiawan barat dalam (Aim Abdulkarim Abdulkarim,, 2007: 2007: 116) globalisasi globalisasi adalah satu proses proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, terbatas, dan merangkum merangkum segala aspek aspek kehidu kehidupan pan,, seperti seperti politi politik, k, sosial sosial,, dan ekonom ekonomii yang yang dapat dapat dinikm dinikmati ati oleh oleh seluruh umat manusia di dunia ini. Menurut pengertian The American Heritage Dictionary, the act if process or pol polic icy y maki making ng some someth thin ing g worl worldw dwid idee in scop scopee or appl applic icat atio ion, n, dala dalam m (Aim (Aim Abdulkarim, 2007: 116) yaitu globalisasi sebenarnya dapat siartikan sebagai suatu tindak tindakan an atau atau proses proses menjad menjadika ikan n sesuat sesuatu u yang yang mendun mendunia ia (unive (universal rsal)) baik baik dalam dalam lingkupnya atau aplikasinya. Berdasarkan Berdasarkan beberapa beberapa definisi di atas dapat disimpulkan disimpulkan bahwa bahwa pengertian pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu : 1) Seba Sebag gai Ala Alatt
Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama di bidang komuni komunikas kasi. i. Global Globalisa isasi si sebaga sebagaii alat juga juga mengan mengandun dung g hal-ha hal-hall yang yang posit positif if apabil apabilaa diperg diperguna unakan kan untuk untuk tujuan tujuan yang yang baik. baik. Namun Namun hal terseb tersebut ut juga juga dapat dapat mengandung hal-hal negatif bila dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik. Jadi tergantung siapa yang menggunakan dan apa tujuannya. 2) Seba Sebaga gaii Ideo Ideolo logi gi
Glob Global alis isas asii seba sebaga gaii ideo ideolo logi gi berar berarti ti suda sudah h memp mempun unya yaii arti arti ters tersen endi diri ri dan dan netralitasny netralitasnyaa sangat sangat sedikit. sedikit. Globalisas Globalisasii sebagai sebagai ideologi ideologi pasti pasti memihak memihak suatu suatu kepentingan sehingga akan menimbulkan akibat, baik yang setuju maupun yang tidak setuju. Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan.
II. 4. Proses Perkembangan Globalisasi Pros Proses es glob globali alisa sasi si lahi lahirr dari dari adan adanya ya perk perkem emba bang ngan an ilmu ilmu peng penget etah ahua uan, n, teknologi, transportasi, dan komunikasi. Globalisasi akan memberikan corak budaya
15
baru, baru, dan member memberii dampak dampak yang yang luas luas terhad terhadap ap kebeba kebebasan san budaya budaya setemp setempat at dan mengukuhk mengukuhkan an dominasi dominasi budaya budaya barat dalam budaya budaya masyarakat masyarakat di negara-negar negara-negaraa berkembang melalui penjajahan baru, yaitu penjajahan kebudayaan. Kebudayaan baru yang berasaskan perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan satelit akan merombak dan mengubah nilai dan sistem budaya masyarakat negara berkembang selaras dengan visi dan misi globalisasi barat. Gelombang kebudayaan baru yang terjadi melalui pendominasian budaya akan menjadikan negara berkembang semakin beruntung dan terikat pada keputusan yang dibuat oleh penguasa barat. Globalisasi dan perkembangan teknologi ini mengharuskan penduduk dunia untuk bersatu dalam menentukan masa depan dunia yang lebih baik dan terjamin. Isu glob global al yang yang teng tengah ah mela meland ndaa dan dan mula mulaii teras terasaa memb member erii kesa kesan n buru buruk k kepa kepada da masyarakat dunia menjadi agenda yang menarik perhatian semua pihak. Kesadaran untuk membentuk masyarakat dan pemimpin dunia yang bertanggung jawab untuk menjaga kepentingan, keselamatan, dan keamanan dunia membuka prespektif baru dalam pendekatan isu globalisasi, yaitu isu yang mengancam dunia masa kini dan masa depan. Berkembangnya arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusi manusia. a. Banyak Banyak yang yang terliha terlihatt jelas jelas dalam dalam peruba perubahan han dan perges pergeseran eran pola pola hidup hidup masyarakat, yaitu: a. agraris tradisional tradisional menjadi menjadi masyarak masyarakat at indust industri ri modern modern;; b. kehidupan kehidupan berasask berasaskan an kebersamaa kebersamaan n menjadi menjadi kehidupan kehidupan individ individualis ualis;; c. kehidu kehidupan pan lamba lamban n menjadi menjadi kehid kehidupa upan n serba serba cepat; cepat; d. kehidupan kehidupan berasas berasas nilai sosial sosial menjad menjadii konsumeri konsumeriss materialis; materialis; e. kehidupan kehidupan yang yang bergant bergantung ung pada pada alam menjadi menjadi kehidupa kehidupan n menguasai menguasai alam. alam.
16
Dari Dari cont contoh oh ters terseb ebut ut,, terda terdapa patt bebe bebera rapa pa maca macam m peng pengaru aruh h terh terhad adap ap kehi kehidu dupa pan n masyarakat. Pengaruh tersebut dapat dibagi menjadi dua macam aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif. Dengan pesatnya perkembang perkembangan, an, aspek aspek positif positif paling paling diharapkan diharapkan manusia. Diantaranya beberapa aspek positif dari arus globalisasi dan perkembangan teknologi yakni : 1) Pola hidup yang serba cepat, 2) Pesatnya perkembangan informasi dan transportasi, 3) Pemanfaaatan sumber daya alam yang melimpah. Selain memberikan aspek positif, perkembangan perkembangan arus globalisasi globalisasi juga memberikan memberikan dampak dampak negatif negatif bagi kebuda kebudayaa yaan n masyar masyaraka akat, t, dianta diantaran ranya ya : 1) Berali Beralihny hnyaa masyar masyaraka akatt agraris agraris menjad menjadii masyarakat industri modern, 2) Perubahan dari kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis, dan dampak negatif yang sekarang paling banyak terlihat dan bermunculan yaitu 3) Masuknya pola hidup budaya barat. Pesatnya teknologi informasi dan transportasi juga mebawa dampak negatif, seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan dan santun. Namun, sekarang banyak remaja yang menggunakan pakaian yang memerlihatkan auratnya, padahal budaya timur jelas melarang hal yang seperti itu. Fenome Fenomena na anak anak melawa melawan n kepaad kepaadaa orangt orangtua, ua, murid murid yang yang mengan mengancam cam atau atau melawan gurunya, perkelahian antar-pelajar, mode pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki, merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Arus global globalisa isasi si yang yang membon memboncen ceng g nilai-n nilai-nila ilaii tradisi tradisi,, budaya budaya,, moral, moral, dan agama agama yang yang selama ini kita junjung tinggi akan menghilangkan jati diri dari nilai-nilai budaya itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Selo Soemardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana anomi yang berkepanjangan.
17
Suasana anomi adalah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya tidak mengetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan nilai-nilai nilai-nilai budaya budaya mana yang haru sdikemban sdikembangkan. gkan. Dengan demikian, demikian, globalisas globalisasii akan selalu menimbulkan dampak positif dan negatif.
II. 5. Pengaru Pengaruh h Globa Globalis lisasi asi Ter Terhad hadap ap Keh Kehidu idupan pan Ber Berbang bangsa sa dan Bernegara Global Globalisa isasi si memilik memilikii pengar pengaruh uh yang yang positi positif, f, yaitu yaitu membaw membawaa kemaju kemajuan, an, kesejahteraan, dan keselamatan bangsa dan negara. Namun globalisasi juga membawa pengaruh positif, seperti adanya budaya Hollywood dan perpustakaan yang negatif, misaln misalnya ya pendew pendewaan aan pikiran pikiran nasion nasionali alisme sme,, ilmu ilmu dan teknol teknologi ogi,, sekula sekularis risme, me, dan tipisnya iman. Kita menyadari bahwa pengaruh globalisasi tidak mungkin dapat dihindari, kecuali kecuali kita dengan sengaja sengaja menghindari menghindari interaksi interaksi dan komunikasi komunikasi dengan dengan pihak yang yang lain. lain. Ketika Ketika seseor seseorang ang masih masih membac membacaa surat surat kabar, kabar, menont menonton on televi televisi, si, atau atau menggunak menggunakan an alat lainnya, terlebih lagi dengan dengan menggunak menggunakan an internet, internet, ia tetap akan terperangkap dalam proses dan model pergaulan global. Dalam era globalisasi telah terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa telekomunikasi, transformasi dan inform informasi asi sebaga sebagaii hasil hasil dari dari modern modernisa isasi si teknol teknologi ogi.. Pertemu Pertemuan an dan geseka gesekan n tersebut akan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling mempengaruhi dan dipengaruhi, saling bertentangan dan bertabrakannya nilai-nilai yang berbeda yang berakhir dengan kalah atau menang, saling bekerja sama yang akan menghasilkan sintesa dan antitesa baru. Ancaman
18
Dengan alat komunikasi seperti TV, parabola, telepon, VCD, DVD, dan internet, kita dapat dapat berhub berhubung ungan an dengan dengan dunia dunia luar. luar. Dengan Dengan parabo parabola la atau intern internet, et, kita kita dapat dapat menyak menyaksik sikan an hibura hiburan n porno porno dari dari kamar kamar tidur. tidur. Kita Kita dapat dapat terpeng terpengaru aruh h oleh oleh segala segala macam bentuk yang sangat konsumtif. Anak-anak kita dapat terpengaruh oleh segala macam macam film kartun kartun dan film-fi film-film lm yang yang seharu seharusny snyaa tidak tidak diliha dilihat. t. Kita Kita pun dapat dengan dengan mudah terpengaruh terpengaruh oleh gaya hidup seperti seperti yang terjadi di sinetron-si sinetron-sinetro netron n kita (terutama sekali yang bertemakan keluarga) yang lebih dari 90% menebar nilainilai negatif dengan ukuran keberagaman dari setiap agama. Meskipun harus disadari pula bahwa televisi juga banyak menayangkan program-program pengajian, ceramah, diskusi, dan berita yang mengandung nilai positif bahkan agamis. Adegan kekerasan (viole (violence nce)) akan akan lebih lebih berkes berkesan an di benak benak anak-an anak-anak ak diband dibanding ingkan kan dengan dengan petuah petuah agama. Tantangan dan Peluang
Pengaruh globalisasi yang memberikan nilai-nilai positif wajib kita serap, terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya disiplin, kerja keras, mengha mengharga rgaii orang orang lain, lain, rasa kemanu kemanusia siaan, an, demokr demokrasi asi dan kejuju kejujuran ran.. Kita Kita wajib wajib menyaring yang baik dan sesuai dengan kepribadian dan moral bangsa kita terima, sebaliknya yang buruk kita tolak. Peluang dan tantangan ayang dapat kita peroleh dari globalisasi debagai berikut. 1. Pasa Pasarr beba bebas, s, yait yaitu u pasa pasarr dima dimana na suat suatu u prod produk uk menjad menjadii sema semaki kin n luas luas dan dan pemasarannya semakin banyak. 2. Perk Perkem emba bang ngan an ilmu ilmu peng penget etah ahua uan n dan dan tekn teknol olog ogii dapa dapatt deng dengan an muda mudah h dan dan cepat diterima. 3. Wawasan Wawasan budaya budaya semakin semakin luas. luas. Hal ini memuda memudahkan hkan orang orang untuk untuk beradapt beradaptasi asi dengan masyarakat lain
19
BAB III PEMBAHASAN
III. III.
1.
Aspek spek-A -Asp spek ek
Nega Negati tiff
Global obalis isas asii
yang yang
Meme Memeng ngar aruh uhii
Kenakalan Remaja Globalisasi merupakan suatu fenomena liberal menyeluruh yang menyebar di seluru seluruh h penjur penjuru u dunia, dunia, dimana dimana kita kita sebaga sebagaii warga warga negara negara dunia dunia tidak tidak akan akan bisa bisa mengelak mengelak dari pengaruh pengaruh dan dampak-dam dampak-dampakny paknya. a. Seperti Seperti kita ketahui ketahui disamping disamping membaw membawaa efek efek positi positif, f, global globalisa isasi si juga juga membaw membawaa efek negati negatiff bagi bagi sendisendi-sen sendi di kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat. Salah satu aspek negatif globalisasi yang yang paling paling berpen berpengar garuh uh dalam dalam sendi sendi kehidu kehidupan pan yakni yakni aspek aspek negati negatiff terhada terhadap p kehidupan sosial dan kebudayaan suatu bangsa dan negara. Dalam perkembangannya, khususnya di Indonesia. Selain membawa banyak dampak positif, globalisasi justru membawa dampak negatif yang lebih banyak lagi dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Khususnya dan utamanya dalam hal kehidupan sosial dan kebudayaan berbangsa dan bernegara. Dan dampak serta sasaran terbesar dari aspek negatif sosial dan budaya globalisasi tersebut, yakni kehidupan para kaum remaja Indonesia. Sepert Sepertii kita kita ketahu ketahuii bahwa bahwa kehidu kehidupan pan sosial sosial para para remaja remaja zaman zaman sekaran sekarang g semaki semakin n mengkh mengkhawat awatirk irkan. an. Ditamb Ditambah ah masuk masuk dan berkem berkemban bangny gnyaa global globalisa isasi, si, memberi dampak yang cukup negatif pula bagi mereka para ramaja yang tiadk bisa menahan menahan diri mereka. mereka. Walhasil Walhasil bertambah bertambah banyak banyak penyimpang penyimpangan-peny an-penyimpan impangan gan sosial yang diakibatkan oleh ulah para remaja ini, oleh ulah kenakalan remaja sekarng ini.
20
Globalisasi dituding pembawa pengaruh cukup dominan bagi tindakan negatif para remaja ini. Diantaranya aspek-aspek negatif dari globalisasi yang berpotensi menimbulkan penyimpangan sosial berupa kenakalan remaja ini di antaranya ; Masuknya pola hidup budaya barat
Faktor Faktor ini adalah adalah faktor faktor utama utama dan paling paling luas luas cakupa cakupanny nnyaa dalam dalam hal penyeb penyebab ab kenakalan remaja masa kini. Seperi kita ketahui globalisasi yang berasal dari barat ini sudah pasti membawa kebudayaan sesuai negeri asalnya, dan celakanya bagi negaranegara berbudaya ketimuran yang sangat bertolak belakang dengan kebudayaan barat seperti Indonesia, hal tersebit tidak bisa dihindari dan sudah menyebar dalam praktik kehidupan bermasyarakat Indonesia. Dan yang lebih parahnya lagi pola hidup barat tersebut banyak memengaruhi dan di salah artikan oleh para remaja Indonesia sebagai trend yang justru menjadi boomerang bagi mereka untuk membawa ke arah masa depan depan kehanc kehancura uran. n. Dianta Diantaran ranya ya contoh contoh pola pola hidup hidup budaya budaya barat barat yang yang memicu memicu kenakalan remaja masa kini yakni ; 1) Keker Kekerasa asan n dan dan anark anarkism ismee
Hal tersebu tersebutt merupa merupakan kan budaya budaya barat barat yang yang sangat sangat bertol bertolak ak belaka belakang ng dengan dengan kebudayaan kebudayaan nilai-nilai nilai-nilai kehidupan kehidupan masyarakat masyarakat Indonesia Indonesia khususny khususnya. a. Di kalangan kalangan remaja hal anarkis maupun premanisme, serta kekerasan dalam hal apapun, seperti telah menjadi hal yang biasa-biasa saja bagi mereka akhir-akhir ini. Sebenarnya hal anarkis juga bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Akan tetapi perkembangannya semakin mengawatirkan manakala perkembangan zaman sema semaki kin n pesa pesatt dan dan munc muncul ul glob global alis isas asii deng dengan an memb membaw awaa buda budaya ya buru buruk k kehidu kehidupan pannya nya bagi bagi masyar masyaraka akatt Indon Indonesi esia. a. Terleb Terlebih ih lagi lagi hal terseb tersebut ut semaki semakin n memicu kenakalan remaja dalam hal anarkisme ini. Dimanapun dan kapanpun para remaja tak segan melakukan tindakan kekerasan pada siapapun, tak peduli
21
orang yang lebih tua maupun yang lebih muda. Masa remaja yang masih labil menimb menimbulk ulkan an salah salah tafsir tafsir penger pengertian tian dan implem implement entasi asi dalam dalam setiap setiap tingka tingkah h lakunya. lakunya. Salah sedikit sedikit kekerasan kekerasan yang berbicara. berbicara. Hal ini sebenarnya sungguh sungguh ironis dan mengenaskan bagi pertumbuahan dan perkembangan kepribadian para remaja remaja.. Hal terseb tersebut ut bisa bisa sangat sangat memeng memengaru aruhi hi bahkan bahkan merusa merusak k mental mental dan prib pribad adu u para para rema remaja ja di masa masa depa depan. n. Bany Banyak ak suda sudah h cont contoh oh keke kekeras rasan an yang yang dilakukan para remja masa kini, mulai dari motif modal gengsi maupun sok kuat, seperti tawuran antar geng maupun sekolah, aksi premanisme dan pemalakkan, sampai kekerasan yang notabene candaan semata tapi sampai menelan korban jiwa. Semua itu merupakan bukti juvenile delinquency yang berupa kekerasan yang bahkan bisa dilakukan oleh para remaja sekarang ini, dan salah satu bentuk dari perkembangan globalisasi ke arah negatif atau mungkin tertafsir negatif. 2) Nark Narkob oba a dan dan Minu Minuma man n ker keras as
Narkoba dan minuman keras juga merupakan salah satu diantaranya, kebudayaan negatif barat yang masuk dan menyebar dengan cepatnya di Indonesia. Korban terbesar dari aspek ternegatif globalisasi ini tak lain dan tak bukan adalah para remaja. Remaja adalah kelompok masyarakat yang sangat peka terhadap bahaya penyalahgunaan obat-obatan tersebut. Alasannya, masyarakat pada usia remaja ini memiliki rasa ingin tahu yang besar dan cenderung akan mencoba menggunakan, selain itu godaan godaan dan tekanan yang kuat dari lingkungan lingkungan pergaulan pergaulan juga menjadi salah satu faktor maraknya narkoba di kalangan narkoba. Padahal kontrol diri yang dimilikinya sangat lemah karena belum matangnya jiwa mereka. Apabila dibiarkan tanpa pengawasan yang ketat, kalangan remaja akan menjadi pemakai yang yang keterg ketergant antung ungan an obat-ob obat-obat at terlaran terlarang. g. (Idian (Idianto, to, 2004: 2004: 159). 159). Sama Sama halnya halnya dengan narkoba, peredaran minuman keras yang tanpa batas di negeri ini, juga
22
membawa dampak negatif bagi para remaja di negeri ini. Banyak para remaja yang terjebak dalam kehidupan malam dan pergaulan yang tak terbatas. Sehingga mengakibatkan banyak dari mereka yang terjerat mabuk-mabukan dan tak jarang mengakibatkan banyak bentuk penyimpangan sosial lain bahkan yang bersifat krimin kriminal, al, sama sama halnya halnya dengan dengan narkob narkoba. a. Pada Pada dasarn dasarnya ya perkem perkemban bangan gan adikti adiktif f narkoba dan miras di kalangan remaja, lebih pada didasari oleh perkembangan zaman yang semakin pesat. Jangankan di kota miras dan narkoba pun melanda desa desa.. Berb Berbag agai ai alasa alasan n tak tak beral beralas asan an sepe sepert rtii ; keti keting ngga galan lan jama jaman, n, atau ataupu pun n kampungan banyak memengaruhi para remaja dan mendasari mereka mencoba hingga akhirnya kecanduan bahkan tewas akibat baarang haram tersebut. Remaja yang berpikiran pendek dan masih dalam pencarian jati diri tentunya bisa menjadi sasaran empuk pengaruh negatif globalisasi ini. Walhasil, setiap tahunnya banyak rema remaja ja terp terpen enga garu ruh h dan dan terj terjan angk gkit it dua dua hal hal nega negati tiff ters terseb ebut ut.. Dan Dan seir seirin ing g perke perkemba mbanga ngan n pasar pasar global global yang yang semaki semakin n pesat pesat baik baik miras miras maupun maupun narkob narkobaa semakin mengakar dan meluas keberadaannya di Indonesisa ini. 3)
Sex bebas
Sex bebas juga merupakan salah satu bentuk tindakan penyimpangan kenakalan remaja yang sekarang ini semakin marak terjadi seiring berkembangnya zaman. Seperti kita ketahui sex bebas diluar ikatan pernikahan merupakan salah satu budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan budaya ketimuran Indonesia. Akan tetapi dengan berkembangnya globalisasi, dimana batas antar negara seakan hilang hilang,, dengan dengan mudahn mudahnya, ya, mau tidak tidak mau budaya budaya negati negatiff bagi bagi masyar masyaraka akatt Indonesia tersebut masuk dan berkembang di Indonesia. Dan lagi-lagi korban utama dari kebudayaan negatif ini adalah remaja. Kebanyakan para remaja di Indonesia terjebak akan perilaku seperti ini akibat minimnya pengetahuan mereka
23
akan akan resi resiko ko dan dan tang tanggu gung ng jawa jawab b yang yang haru haruss dita ditang nggu gung ng nant nantin inya ya.. Fakt Faktor or rentannya kontrol diri dan iman serta godaan lingkungan sosial dan juga rasa keingi keinginta ntahua huan n yang yang berleb berlebiha ihan n seirin seiring g hasrat hasrat tanpa tanpa pikiran pikiran jernih, jernih, membua membuatt banyak remaja yang terjerumus dalam budaya surga dunia ini. Kenikmatan sesaat yang didapatkan, bisa berakibat sangat fatal sekali bagi mereka para remaja di masa masa depan. depan. Dapat Dapat diungk diungkapk apkan an bahwa bahwa perila perilaku ku seksua seksuall bebas bebas bisa bisa sangat sangat beresiko bagi para remaja. Mulai dari hamil di luar nikah sampai terjangkitnya penyakit kelamin mematikan seperti AIDS berpotensi sangat besar terjadi bagi mereka para remaja yang melakukannya. Dan yang tak kalah fatalnya, akibat sex bebas pra-nikah ini masa depan mereka bisa hancur begitu saja dan akan menodai nama baik keluarga mereka. Perkembangan informasi dan teknologi
Perk Perkem emba bang ngan an info inform rmas asii dan dan tekn teknol olog ogii meru merupa paka kan n fakt faktor or terp terpen enti ting ng dala dalam m perkembangan zaman globalisasi di dunia. Karena bagaimanapun juga teknologi dan informasi informasi merupakan merupakan symbol symbol dari perkembanga perkembangan n zaman, zaman, symbol symbol dari globalisas globalisasii dunia. dunia. Pesatnya Pesatnya perkembanga perkembangan n teknologi teknologi dan informasi, informasi, tentunya membawa dua aspek aspek yang yang saling saling berlaw berlawana anan, n, di satu satu sisi sisi membaw membawaa aspek aspek positi positiff yang yang sangat sangat membantu, tepi di lain sisi membawa aspek negatif yang bisa sangat merusak. Akan tetapi tetapi dal terseb tersebut ut kembal kembalii lagi lagi pada pada SDM sebagi sebagi penggu pengguna na dari dari teknol teknologi ogi dan informasi informasi itu sendiri. sendiri. Dalam hal kenakalan kenakalan remaja, perkembang perkembangan an teknologi teknologi juga memiliki memiliki peranan peranan penting penting dalam penyebaran aspek-aspek aspek-aspek negatif negatif globalisas globalisasi, i, bisa dikatakan dikatakan perkembang perkembangan an teknologi teknologi sebagai sebagai media pengantar pengantar pengaruh-pe pengaruh-pengaru ngaruh, h, aspek-aspek, maupun kebudayaan-kebudayaan negara lain, khusunya bangsa barat ke negara lainnya lainnya di dunia ini. Tak terkecuali Indonesia Indonesia sebagai negara yang terletak terletak di jalur perdagangan dan penerbangan dunia.
24
Teknologi yang semakin canggih dapat membawa hal apapun, dari manapun, ke manapun dengan cepat dan mudahnya. Berbagai kebudayaan dengan mudahnya menyeb menyebar ar dan diserap diserap oleh bangsa bangsa lain lain baik baik positi positiff maupun maupun negatif negatif.. Dalam Dalam hal kena kenaka kalan lan rema remaja ja,, tekn teknol olog ogii telah telah memb membawa awa damp dampak ak sang sangat at sign signif ifik ikan an dala dalam m perkembangan kenakalan remaja di Indonesia. Kebudayaan barat yang bersifat negatif dapat dengan mudah dan cepatnya masuk dan merusak kehidupan sosial masyarakat Indone Indonesia sia,, utaman utamanya ya remaja. remaja. Baik Baik media media elektr elektroni onik k seperti seperti televi televisi si atau atau intern internet, et, maupun maupun media media cetak cetak berupa berupa koran koran dan majala majalah, h, banyak banyak yang yang menamp menampilk ilkan an dan membaw membawaa hal-ha hal-hall yang yang negati negatiff bagi bagi kehidu kehidupan pan para para remaja. remaja. Utaman Utamanya ya melalu melaluii internet, internet, banyak banyak remaja-remaja remaja-remaja Indonesia Indonesia yang menyalahgu menyalahgunakan nakan perkembang perkembangan an tekno teknolo logi gi ini ini ke arah arah yang yang buru buruk. k. Cont Contoh ohny nyaa dala dalam m hal hal keke kekera rasa san n rema remaja ja dan dan pornografi. Dua hal ini merupakan bentuk kebudayaan barat yang paling menonjol implikasinya dalam kehidupan remaja di Indonesia. Tak hanya melahirkan sebuah kenakalan, tapi juga menimbulkan efek kriminal bagi siapapun yang terjerat. Kita ketahui ketahui bersama, bersama, bahwa seiring canggihnya canggihnya zaman, dua hal negatif tersebut tersebut semakin mudah mudah pula pula teraks terakses es dan menyeb menyebar ar dalam dalam kehidu kehidupan pan remaja remaja Indone Indonesia sia.. Banyak Banyak remaja yang terjebak menyalahgunakan berbagai perkembangan teknologi tersebut untuk hal-hal yang justru merusak diri mereka sendiri. Situs-situs porno yang banyak berkembang di internet dapat dengan mudahnya diakses oleh siapapun, tayangantayangan tayangan televisi televisi yang semakin semakin berani menampilkan menampilkan tayangan-tay tayangan-tayangan angan bergenre bergenre kekerasan maupun pornoaksi, serta penyalahgunaan teknologi dalam hal pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin memerburuk aspek psikologis para remaja, yang sebagian besar terpengaruh dan tersalahgunakan akan hal-hal tersebut. Hasilnya banayk banayk dari mereka yang tumbuh dewasa sebelum waktunya, waktunya, dan tak sesuia sesuia dengan dengan yang seharusnya. Berbagai kasus kenakalan bahkan kriminal pun banyak terimplikasi
25
di masyarakat, seperti; remaja yang melakukan hubungan sex diluar nikah, remaja yang terkena penyakit kelamin akibat sex bebas tanpa pengaman, remaja yang hamil diluar nikah, remaja yang melakukan aksi anarkis dan premanisme, tawuran antar pelajar, remaja yang vandalis, dll. Dua hal tersebu tersebutt merupa merupakan kan bebera beberapa pa dari dari sekian sekian banyak banyak hal kebuda kebudayaa yaan n negatif negatif barat yang masuk dan terimplikasi terimplikasi oleh para remaja melalui melalui penyalahgu penyalahgunaan naan aspek globalisasi yakni perkembangan teknologi dan informasi. Muncul dan berkembangnya pemikiran-pemikiran dan mental yang liberalis dan hedonis
Selain Selain dua dua hal terseb tersebut ut diatas diatas,, aspek aspek negatif negatif global globalisa isasi si yang yang bisa bisa melahi melahirka rkan n kena kenaka kalan lan rema remaja ja masa masa kini kini lain lainny nyaa yakn yaknii mula mulaii munc muncul ul dan dan berk berkem emba bang ngny nyaa pemikiran-pemikiran sekuleritas dalam kehidupan sosial di masyarakat. Salah satu contoh dan bentuknya adalah “3F”, Food, Fashion, Film. 3hal ini merupakan salah satu bentuk sekuleritas hasil dari globalisasi. Meski tidak secara langsung, 3 hal ini bisa memengaruhi memengaruhi terjadinya terjadinya kenakalan kenakalan remaja masa kini. Kita dapat lihat dari bukti bukti yang berkembang sekarang ini. Banyak para remaja Indonesia yang lebih tertarik oleh, makanan, mode, gaya dan film-film barat, ketimbang yang berasal dari negrinya sendiri. sendiri. Mereka begitu mudahnya mudahnya terbawa terbawa dan mengimplem mengimplementasik entasikan an trend yang berkembang, seperti tak berkepribadian, mereka ikut saja apa yang dibawa oleh trend, selama selama itu berasa berasall dari dari luar luar negeri. negeri. Banyak Banyak remaja remaja Indone Indonesia sia yang yang lebih lebih tertari tertarik k makan-makanan fast food/junk food, seperti McDonald, KFC, CFC, dll, yang tidak baik bagi kesehatan ketimbang makanan dalam negeri yang sehat dan bergizi. Banyak pula remaja yang menjadi korban fashion yang pesat berkembang, pakaian ataupun gaya apa yang sedang trend, dengan mudahnya mereka ikuti, tanpa peduli apakah gaya ataupun pakaian yang mereka pakai itu sesuai sesuai dan cocok dengan norma-corma norma-corma
26
yang sedang berlaku di negara kita atau tidak.Seperi pakaian mini, terbuka, ketat, tindik, tato dll. Selama itu beraasal dari luar negeri, semua dianggap sah-sah saja, benar-benar saja. Demikian pula dengan film, banyak remaja Indonesia yang tertarik dengan dengan film-film film-film barat ketimbang ketimbang film-film film-film domestic, domestic, padahal belum tentu film-film barat mengandung nilai-nilai baik sesuai dengan nilai-nilai kehidupan di negara ini, justru yang ada kebanyakan film-film barat menayangkan hal-hal yang bisa merusak dan memicu kenakalan remaja cukup besar, seperti pornografi, pornoaksi, kekerasan, vandalisme, dll. Berdas Berdasark arkan an bukti-b bukti-bukt uktii tersebu tersebutt
nampak nampak terliha terlihatt
pemiki pemikiran ran-pem -pemiki ikiran ran
liberalis sudah merasuk pada sebagian besar remaja-remaja Indonesia. Mereka yang masih rentan dan labil dapat dengan mudahnya terpengaruh bahkan terdoktrin untuk mengik mengikuti uti.. Tentu Tentu saja saja dari dari 3F tersebu tersebutt bisa bisa memicu memicu kenaka kenakalan lan remaja remaja.. Karena Karena semaki semakin n banyak banyak dan sering seringnya nya remaja remaja Indone Indonesia sia mengik mengikuti uti perkem perkemban bangan gan 3F tersebut, semakin kuat pula kepribadian dan pemikiran liberalisasi mereka terbentuk, hingga mereka tidak tahu lagi nilai-nilai dan norma-norma yang ada sesungguhnya di masyarakat, dan menganggap yang dia lakukan selau benar, sesuai paham sekuleritas. Hingga Hingga akhirn akhirnya ya pola pola hidup hidup mereka mereka menjad menjadii pola pola hidup hidup barat, barat, yang yang tak hanya hanya membawa segi positif, tapi juga segi-segi negatif yang bertentangan dalam nilai-nilai bermasyarakat Indonesia, dan tentunya tak hanya menghasilkan bentuk kenakalan remaja remaja pada pada akhirn akhirnya ya bahkan bahkan krimin kriminali alitas tas pun bisa bisa tercip tercipta, ta, akibat akibat doktri doktrinas nasii berlebihan secara tidak langsung dari globalisasi ini. Banyak contoh remaja yang sepe sepert rtii di jaba jabark rkan an sebe sebelu lumn mnya ya,, merek merekaa out out of cont contro roll dan dan terba terbawa wa peng pengaru aruhh pengaruh luar, khususnya yang buruk. dan semua berawal adari hal-hal yang kecil dan tidak mereka sadari.
27
Akibat dari pemikiran sekuleritas berlebihan itu akan terbentuk dan lahirlah pemikiran hedonis (memuja kesenangan dan kenikmatan badani / duniawi). Hedonis sebagai bentuk tindak lanjut dari sekuler pun telah banyak berkembang di Indonesia. Bagi Bagi para para remaj remajaa jela jelass hal hal ini ini saan saanga gatt berb berbah ahay ayaa dan dan sang sangat at memi memicu cu lahi lahirn rnya ya kenakalan remaja, karena pada dasarnya orang-orang hedonis, lebih mementingkan kehidupan duniawi dan kesenangan saja, dan cenderung menimbulkan citra hedonis = atheis. Bila hal tersebut merasuk pada diri remaja-remaj Indonesia, dipastikan tindak kenakalan remaja dan kriminalitas semakin meningkat. Karena pada dasarnya mereka akan melakukan apa saja yang menurut mereka itu indah, senang dan nyata, tak peduli akibat akibat yang yang akan akan terjad terjadii dari dari tindak tindakan an mereka mereka,, meskip meskipun un itu sangat sangat berten bertentan tangan gan dengan tatanan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan sangat merugikan bagi orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Berbagai tindak kenakalan remaja samp sampai ai yang yang ekst ekstrim rim pun pun bisa bisa terja terjadi di bila bila pemi pemiki kira ran n hedo hedoni niss mera merasu suk k dala dalam m pem pemik ikir iran an para para rema remaja ja Indo Indone nesi sia. a. Mula Mulaii dari dari tatto tattoo, o, tind tindik ik,, berb berbag agai ai tind tindak ak vandal vandalism isme, e, preman premanism isme, e, anarki anarkis, s, free free sex, sex, judi, judi, mabukmabuk-mab mabuka ukan n sampai sampai yang yang mengarah kriminalitas kelas berat seperti pembunuhan dan lainnya bisa terjadi. Itu sebabn sebabnya ya pemiki pemikiran ran liberal liberal dan hedoni hedoniss ini menjad menjadii salah salah satu satu aspek aspek negatif negatif yang mendasar dari globalisas globalisasii dalam memengaruhi memengaruhi terjadinya terjadinya kenakalan kenakalan remaja.
III. III. 2. Faktor Faktor-Fak -Faktor tor dan Masala Masalah-M h-Masal asalah ah Penyeba Penyebab b Ken Kenaka akalan lan Remaja Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari
28
konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlak perlakuan uan kasar kasar dan tidak tidak menyen menyenang angkan kan dari dari lingku lingkunga nganny nnya, a, maupun maupun trauma trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
A. Faktor-Fakt Faktor-Faktor or Penyebab Penyebab Kenakalan Kenakalan Remaja
Faktor Internal
Perilaku delinkuen pada dasarnya merupakan kegagalan sistem pengontrol diri anak anak terh terhad adap ap doro dorong ngan an-d -dor oron onga gan n inst instin ingt gtif ifny nya, a, mere mereka ka tida tidak k mamp mampu u mengendalik mengendalikan an dorongan-d dorongan-dorong orongan an instingtif instingtifnya nya dan menyalurka menyalurkan n kedalam kedalam perbuatan yang tidak bermanfaat. 1) Segi Segi Psi Psiko kolo logi giss
Pandan Pandangan gan psiko psikoana analis lisaa menyat menyataka akan n bahwa bahwa sumber sumber semua semua ganggu gangguan an psikiatris, termasuk gangguan pada perkembangan anak menuju dewasa serta proses adaptasinya terhadap tuntutan lingkungan sekitar ada pada individu itu sendiri, berupa: a) Konfli Konflik k batini batiniah, ah, yaitu pertenta pertentanga ngan n antara antara dorongan dorongan infatil infatil kekanakkekanakkanakan melawan pertimbangan yang lebih rasional. b) b) Pema Pemasa saka kan n intr intraa psik psikis is yang yang keli keliru ru terh terhad adap ap semu semuaa peng pengal alam aman an,, sehingga terjadi harapan palsu, fantasi, ilusi, kecemasan (sifatnya semu tetapi dihayati oleh anak sebagai kenyataan). Sebagai akibatnya anak mereaksi dengan pola tingkah laku yang salah, berupa: apatisme, putus asa, pelarian diri, agresi, tindak kekerasan, berkelahi dan lain-lain.
29
c) Meng Menggu guna naka kan n reak reaksi si frus frustr tras asii nega negati tiff (mek (mekan anis isme me pela pelari rian an dan dan pembelaan diri yang salah), lewat cara-cara penyelesaian yang tidak rasional, seperti: agresi, regresi, fiksasi, rasionalisasi dan lain-lain. Sela Selain in
seba sebabb-se seba bab b
diat diatas as
peri perila laku ku
deli delink nkue uen n
juga juga
dapa dapatt
diakibatkan oleh : a) Gangguan Gangguan pengam pengamatan atan dan dan tanggap tanggapan an pada pada anak-anak anak-anak remaja. remaja. b) Ganggu Gangguan an berfikir berfikir dan inteligen inteligensi si pada diri remaja remaja,, hasil hasil penelitia penelitian n menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa kura kurang ng lebi lebih h 30% 30% dari dari anak anak-a -ana nak k yang yang terbelakang mentalnya menjadi kriminal. c) Gang Ganggu guan an emos emosio iona nall pada pada anak anak-an -anak ak rema remaja ja,, peras perasaan aan atau atau emos emosii memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar keciln kecilnya ya kebaga kebagahia hiaan an serta serta rasa rasa kepuas kepuasan. an. Perasa Perasaan an bergan berganden dengan gan deng dengan an pemu pemuas asan an terh terhad adap ap harap harapan an,, kein keingi gina nan n dan dan kebu kebutu tuha han n manu manusi sia, a, jika jika semu semuaa terp terpua uask skan an oran orang g akan akan meras merasaa sena senang ng dan dan sebaliknya jika tidak orang akan mengalami kekecewaan dan frustrasi yang yang dapat dapat mengar mengarah ah pada pada tindak tindakan-t an-tind indaka akan n agresi agresif. f. Ganggu Gangguananganggu gangguan an fungs fungsii emosi emosi ini dapat dapat berupa berupa:: inkont inkontine inensi nsi emosio emosional nal (emosi yang tidak terkendali), labilitas emosional (suasana hati yang terus menerus berubah, ketidak pekaan dan menumpulnya perasaan. d) Caca Cacatt tubu tubuh, h, fakt faktor or baka bakatt yang yang memp mempen enga garu ruhi hi temp temper eram amen en,, dan dan ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri (Philip Graham, 1983). Sepe Seperti rti yang yang tela telah h dije dijela lask skan an pada pada pemb pembah ahas asan an sebe sebelu lumn mnya ya,, perilaku delinkuen merupakan kompensasi dari masalah psikologis dan konflik konflik batin karena ketidak matangan matangan remaja dalam merespon stimuli stimuli yang ada diluar dirinya. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan
30
bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. 2)
Segi Kepribadian
Faktor Pribadi yang kotor yang mengacu kepada orang yang akhlaknya atau atau sifat-s sifat-sifat ifatnya nya keji keji (mazmu (mazmumah mah)) sepert sepertii pemarah pemarah,, tamak, tamak, dengki dengki,, pendendam, panas baran, sombong, tidak amanah dan lainnya. Keadaan ini terjad terjadii kerana kerana indivi individu du itu telah telah dikuas dikuasai ai oleh oleh naluri naluri agresi agresiff dan tidak tidak rasional yang mewakili nafsu kehaiwanan, yang merupakan hasil daripada pengalaman buruk yang mendendam yang pernah diterimanya sejak kecil. Pribad Pribadii yang yang kotor kotor mungki mungkin n telah telah bermul bermulaa sejak sejak kecil kecil dan kemudi kemudian an semakin menguat seiring anak itu beranjak remaja dan menjadi pemicu kenakalan kenakalan remaja terjadi. terjadi. Dengan Dengan kata lain kepribadian kepribadian fitrah (baik) anak telah tertimpa oleh kepribadian kotor yang semakin menguat. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tersebut, namun tidak bisa mengembang mengembangkan kan kontrol diri untuk untuk bertin bertingka gkah h laku laku sesuai sesuai dengan dengan penget pengetahu ahuann annya. ya. G.W Allpor Allportt mengatakan bahwa kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Dari uraian yang dikemukakan G.W. Allport bahwa kepribadian seseorang dapat menjadi penyebab melakukan kenakalan.
31
Contohnya: Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlal terlalu u banyak banyak,, pada pada si remaja remaja akan akan timbul timbul gagasa gagasan n untuk untuk mengis mengisii waktu waktu luangn luangnya ya dengan dengan berbag berbagai ai bentuk bentuk kegiat kegiatan. an. Apabil Apabilaa si remaja remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. terganggu. Seringkali Seringkali perbuatan perbuatan negatif ini hanya terdorong terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipe diperg rgun unak akan an para para rema remaja ja untu untuk k mena menari rik k perh perhat atia ian n ling lingku kung ngan anny nya. a. Perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan seperm sepermain ainann annya. ya. Celaka Celakanya nya,, kawan kawan sebaya sebaya sering sering mengan mengangga ggap p iseng iseng berb berbah ahay ayaa adal adalah ah sala salah h satu satu bent bentuk uk pame pamerr sifat sifat jago jagoan an yang yang sang sangat at membangga membanggakan. kan. Misalnya, Misalnya, ngebut ngebut tanpa lampu dimalam dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan sebagainya.
Faktor Eksternal
Disamping faktor-faktor internal, perilaku delinkuen juga dapat diakibatkan oleh oleh faktor faktor-fak -faktor tor yang yang berada berada diluar diluar diri diri remaja, remaja, dan justru justru faktor faktor-fak -faktor tor eksternal ini memiliki akibat dan pengaruh yang lebih berbahaya bagi para remaja dalam hal kenakalan remaja, seperti: 1) Fakt Faktor or Kel Kelua uarg rga a
keluar keluarga ga merupa merupakan kan wadah wadah pemben pembentuk tukan an periba peribadi di anggot anggotaa keluar keluarga ga teruta terutama ma bagi bagi remaja remaja yang yang sedang sedang dalam dalam masa masa peralih peralihan, an, akan akan tetapi tetapi apabila apabila pendidikan pendidikan dalam keluarga itu gagal akan terbentuk seorang anak
32
yang yang cender cenderung ung berper berperila ilaku ku delink delinkuen uen,, semisa semisall kondis kondisii dishar disharmon monii keluarga (broken home), overproteksi dari orang tua, rejected child, dll. a) Broken Broken Home Home dan dan Quasi Quasi Brok Broken en Home Home
Keadaan Keadaan rumah rumah tangga tangga yang yang berant berantaka akan n dapat dapat membaw membawaa pengar pengaruh uh psiko psikolog logis is buruk buruk bagi bagi perkem perkemban bangan gan mental mental dan pendid pendidika ikan n anak. anak. Karen Karenaa dasa dasarr prib pribad adii anak anak teru teruta tama ma dibe dibent ntuk uk dala dalam m ling lingku kung ngan an kelu keluarg arga. a. Jika Jika kehi kehila lang ngan an sala salah h satu satu dari dari kedu keduaa oran orang g tua tua atau atau kehilangan keduannya karena meninggal maupun bercerai dan lainlainnya, menyebabkan anak kehilangan contoh model orang dewasa. Kehilangan kasih sayang, kehilangan pendidik atau pemimbing yang sangat ia butuhkan. Menurut pendapat umum pada broken home ada kemungkinan besar bagi terjadinya kenakalan remaja, di mana terutama perseraian atau atau perp perpis isah ahan an oran orang g tua tua meme memeng ngaru aruhi hi perk perkem emba bang ngan an si anak anak.. Keadaan yang tidak normal bukan hanya terjadi pada broken home, akan tetapi dalam masyarakat modern sering pula terjadi suatu gejala adanya adanya “broken “broken homosemu”, homosemu”, (quasi (quasi broken broken home) ialah, kedua kedua orang tuanya tuanya masig masig utuh, utuh, tetapi tetapi karena karena masing masing-mas -masing ing anggot anggotaa keluar keluarga ga (ayah dan ibu) memunyai kesibukan masing-masing sehingga orang tua tidak sempat memberikan perhatiannya terhadap pendidikan anakanak anakn nya. ya.
Dala Dalam m
situ situas asii
kelu eluarg arga
yan yang
demik emikia ian n
anak anak muda muda
mengaalami frustasi, mengalami konflik-konflik psikologis, sehingga kead keadaa aan n ini ini juga juga dapa dapatt deng dengan an muda mudah h mend mendor oron ong g anak anak menj menjad adii delinkuen. (Sudarsono, 2004: 126) b) Over proteksi proteksi dan perha perhatian tian orang orang tua tua
33
Memanjakan anak secara berlebihan dimana anak selalu mendapatkan segala sesuatu dari orang tuanya walaupun hal itu tidak sesuai dengan norma norma pendid pendidika ikan. n. Tidak Tidak sediki sedikitpu tpun n anak anak merasa merasa kesuli kesulitan tan dalam dalam hidu hidupn pnya ya.. Sika Sikap p perh perhati atian an oran orang g tua tua yang yang berle berlebi biha han n ini ini dapa dapatt menumb menumbuhk uhkan an sifat sifat malas, malas, apatis apatis kepada kepada anak anak dalam dalam mengha menghadap dapii problema hidup yang sebenarnya sangat penting dan membantu bagi perkembangan dan kematangan anak itu sendiri. Sehingga anak tidak percaya akan dirinya, merasa dirinya berpribadi kecil. Akhirnya anak lebih cenderung kearah kenakalan (juvenile delinquency). Selain over perhatian, perhatian, proteksi proteksi yang berlebihan berlebihan oleh orang tua pun bisa memicu lahirnya kenakalan pada diri mereka. Sikap orang tua yang yang otorit otoriter er dan keras keras terhad terhadap ap anakny anaknyaa justru justru sangat sangat berpot berpotens ensii menimbulkan pergolakan mental dan batin yang sangat kuat dari si anak anak Anak Anak akan akan sang sangat at mera merasa sa tert tertek ekan an dan dan beru berusa saha ha lepas lepas dari dari belenggu orang tuanya, dengan melakukan apapun yang bertentangan dari kehendak orang tua, dan anak yang seperti ini tidak akan peduli terhada terhadap p nilai-n nilai-nila ilaii yang yang dipaks dipaksaka akan n oleh oleh orang orang tuanya tuanya,, meskip meskipun un nilai-nilai itu baik. Dia akan mencari tempat lain yang lebih nyaman dan bebas ketimbang kehidupan keluarga. Dan banyak pelampiasan dari otoritas keluarga ini adalah, bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang berupa kenakalan. c) Reje Reject cted ed Chil Childs ds
Rejected Childs merupakan sebutan bagi anak-anak yang ditolak oleh orang tua mereka dan terbuang keberadaannya dari keluarga asalnya. Baik itu terbuang sewaktu masih kecil, maupun saat sudah beranjak
34
remaja. remaja. Kebany Kebanyaka akan n anak-an anak-anak ak terbuan terbuang g ini, ini, bermot bermotif if sama, sama, yakni yakni tida tidak k ding dingin inka kan n kebe kebera rada daan anny nyaa oleh oleh kelu keluar arga ga asal asalny nya, a, sehi sehing ngga ga mere mereka ka dibu dibuan ang g dan dan dito ditolak lak dari dari sebu sebuah ah sist sistem em sosi sosial al bern bernam amaa kelu keluarg arga. a. Bagi Bagi reje reject cted ed child childs, s, kelu keluar arga ga adal adalah ah suat suatu u ironi ironi,, dan dan kemunafikan kemunafikan,, tapi jufa keinginan keinginan dan harapan harapan yang terdalam. Mereka terlepas dari sistem keluarga dan bertahan untuk hidup sendiri. Hal Hal ters terseb ebut ut tent tentun unya ya akan akan berd berdam ampa pak k sang sangat at buru buruk k bagi bagi psikologis mereka. Mereka harus menjadi dewasa sebelum waktunya, dan menget mengetahu ahuii kerasn kerasnya ya dunia dunia sebelu sebelum m waktun waktunya. ya. Tentun Tentunya ya bagi bagi rejec rejecte ted d chil childs ds,, hal-h hal-hal al nega negati tiff suda sudah h buka bukan n hal hal yang yang asin asing g lagi lagi,, terlebih bagi mereka yang tumbuh besar di jalan. Tak adanya peran oran orang g tua tua seba sebaga gaii panu panutan tan dan dan kont kontro roll prib pribad adii tent tentun unya ya sang sangat at berpengaruh dalam perkenbangan psikologi dan panyerapan nilai-nilai yang ada. Selain karena faktor masa lalu yang buruk akan keluarga, kerasnya kehidupan yang harus dijalani sebelum wajtunya, bisa menjdi pen penga garu ruh h sang sangat at kuat kuat rema remaja ja-re -rema maja ja ini ini menj menjad adii naka nakall bahk bahkan an kriminal. d) Pengar Pengaruh uh buruk buruk dari dari oran orang g tua
Banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharu seharusny snya. a. Mereka Mereka hanya hanya menyed menyediak iakan an materi materi dan sarana sarana serta serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang yang baik baik bagi bagi si anak. anak. Sebena Sebenarny rnyaa kita kita melupa melupakan kan sesuat sesuatu u ketika ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari dari kenaka kenakalan lan seoran seorang g remaja remaja selalu selalu dikris dikristal talkan kan menuju menuju faktor faktor
35
eksternal lingkungan yang jarang memerhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini orangtua. Kita selalu menilai bahwa bahwa banyak banyak kasus kasus kenaka kenakalan lan remaja remaja terjad terjadii karena karena lingk lingkung ungan an pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pen penga garu ruh h medi mediaa mass massa, a, samp sampai ai pada pada lema lemahn hnya ya iman iman sese seseor oran ang. g. Padahal Padahal sangat mungkin mungkin kenakalan kenakalan remaja yang terlahir terlahir berasal dari pengaruh pengaruh buruk orang tuanya, tuanya, berasal berasal dari kenakalan orang tuanya tuanya sendiri. Kenakalan orangtua dalam ikatan keluarga
Contohnya seperti : Suka berkata-kata kasar, suka menghujat atau memaki, mengajari anak untuk melakukan perlawanan ketika anak diganggu orang lain, suka menyakiti anak secara fisik dan psikis, merokok seenaknya di depan anak-an anak-anak, ak, dl (masal (masalah ah akhlak akhlak), ), mengab mengabaik aikan an pelaks pelaksana anaan an syaria syariat, t, sholat, sholat, melalaikan melalaikan sholat, sholat, bahkan bahkan tidak pernah sholat, sholat, membiarkan membiarkan anak-anak gadisnya tidak menutup aurat, membiarkan anak-anaknya bergaul bebas (pacaran), membiarkan anak-anaknya minum-minuman keras, dll. Kenakalan orangtua di masyarakat
Contohnya seperti : Berj Berjud udi, i,
mabu mabukk-ma mabu buka kan, n,
berz berzin ina, a,
berg berghi hiba bah h
atau atau
memf memfitn itnah ah,,
menghambur menghambur-hambu -hamburkan rkan uang dengan dengan gaya hidup hidup yang konsumtif konsumtif,, bergaya hidup mewah, menyediakan sarana kemaksiatan, ini misalnya, jadi bandar narkoba, jadi bandar judi, menyediakan tempat hiburan (diskotik), dll.
36
Kenakalan orangtua di pemerintahan pemerintahan
Contohnya seperti : Suka Suka koru korups psi, i, kolu kolusi si,, nepo nepoti tism sme, e, meng mengel elua uark rkan an kebi kebija jaka kan n yang yang bertentangan dengan hajat hidup orang banyak, suka melakukan pungli atau suap menyuap, suka melanggengkan kemaksiatan, memberi izin untuk usaha usaha prostitusi prostitusi/lokal /lokalisasi, isasi, perjudian, perjudian, tempat diskotik, diskotik, pabrik pabrik minuma minuman n keras, keras, dengan dengan dalih dalih besar besar pemasu pemasukan kannya nya,, menutu menutup p mata mata terh terhad adap ap prob proble lem m yang yang diak diakib ibat atka kan n usah usahaa pros prosti titu tusi si,, perj perjud udian ian,, narkoba, peredaran minuman keras, diskotik, dll. Menerapkan aturan kehi kehidu dupa pan n yang yang tida tidak k bena benarr dan dan tida tidak k baik baik,, yakn yaknii Kapi Kapita tali lism smeeSekularisme (termasuk juga Sosialisme-Komunisme). Semu Semuaa peng pengar aruh uh buru buruk k oran orang g tua tua ters terseb ebut ut dala dalam m bent bentuk uk kese keseh haria arian nnya, nya,
baik aik
lan langsun gsung g
maup aupun
tid tidak
lan lansun sung
akan akan
memengaruhi mental si anak, untuk melakukan keburukan yang sama dengan orang tuanya. Karena bagi mereka para remaja yang masih labil orang tua adalah panutan, apa yang dilakukan orang tua masih dianggap baik, padahal itu buruk. 2) Faktor Faktor Lingku Lingkunga ngan n Sekol Sekolah ah
Sekola Sekolah h sebaga sebagaii tempat tempat pendid pendidika ikan n anak-an anak-anak ak dapat dapat menjad menjadii sumber sumber terjadinya konflik-konflik psikologis yang pada prinsipnya memudahkan anak anak menjad menjadii delink delinkuen uen.. .. Pengar Pengaruh uh negati negatiff yang yang menang menangani ani langsu langsung ng proses pendidikan antara lain kesulitan ekonomi yang dialami pendidik dapat mengurangi perhatiannya terhadap anak didik. Pendidik / guru sering tidak masuk, akibatnya anak-anak didik terlantar, bahkan sering terjadi guru marah kepada muridnya. Biasanya guru marah apabila terjadi sesuatu
37
yang yang meng mengha hala lang ngii kein keinfi fina nann nnya ya tert terten entu tu.. Dia Dia akan akan mara marah, h, apab apabil ilaa kehormatan direndahkan, baik secara langsung maupun tisak langsung, atau sumber rejekinya dan sebangsanya dalam keadaan bahaya, sebagian atau seluruhnya atau lain dari itu. Selain itu lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan, semisal: kurikulum yang tidak jelas, guru yang kurang memahami kejiwaan remaja, guru yang bersikap reject (menolak), sekolah atau guru yang mendisiplinkan anak didik dengan cara yang kaku dan tanpa tanpa menghi menghirau raukan kan perasa perasaan an anak anak dan sarana sarana sekola sekolah h yang yang kurang kurang memadai memadai serta serta suasan suasanaa sekola sekolahan han buruk, buruk, juga juga bisa bisa menjad menjadii pengar pengaruh uh negatif perkembangan kenakalan remaja. Dewasa ini sering terjadi perlakuan guru yang tidak adil, hukuman atau atau sank sanksi si-s -san anks ksii
yang yang kura kurang ng menu menunj njan ang g
ters tersap apai ainy nyaa
tuju tujuan an –
pendi pendidik dikan, an, ancama ancaman n yang yang tiada tiada putusputus-put putusn usnya ya disert disertai ai disipl disiplin in yang yang terlalu ketat, disharmonis antara peserta didik dan pendidik, kurangnya kesibukan
belajar
dirumah.
Pros roses
pendidikan
yang
kuran rang
meng mengun untu tung ngka kan n bagi bagi perk perkem emba bang ngan an jiwa jiwa anak anak kera kerap p kali kali memb member erii penga pengaruh ruh langsu langsung ng ataupun ataupun tidak tidak langsu langsung ng terhad terhadap ap peserta peserta didik didik di sekolah sehingga menimbulkan kenakalan remaja (juvenile delinquency) seperti; anak suka membolos, segan atau malas belajar, melawan peraturan sekolah atau melawan guru, anak meninggalkan sekolah (drop-out) dan lain-lainnya Walaup Walaupun un demiki demikian an faktor faktor yang yang berpen berpengar garuh uh di sekola sekolah h bukan bukan hanya hanya guru guru dan sarana sarana serta serta perasa perasaran ranaa pendid pendidika ikan n saja. saja. Lingku Lingkunga ngan n pergaulan antar teman pun besar pengaruhnya. Pergaulan dengan temanteman lainnya di sekolah juga menjadi faktor yang justru lebih kuat dari
38
faktor faktor intern internal al sekola sekolah h itu sendir sendiri. i. Seperti Seperti kita kita ketahu ketahui, i, seirin seiring g dengan dengan perkembanagn teknologi dan zaman sekatang ini, remaja-remaja semakin berani membebaskan dirinya dari sistem nilai yang ada, dan menimbulkan perilaku-perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja. Banayak remaja yang menjadikan menjadikan sekolah sekolah dan teman-teman sekolahnya sekolahnya sebagai sebagai tempat tempat merek merekaa berm bermak aksi siat, at, sepe sepert rtii judi judi,, mabu mabu-ma -mabu buka kan, n, mero meroko kok, k, bahk bahkan an melakukan pornoaksi dan pornografi pun,semua bisa dan banyak sudah terjadi di sekolah. pengaruh teman-teman sekolah memang sangat besar pengaruhnya terhadaap kenakalan remaja sekarang ini. Dan sekolah pun kini bukan hal yang terlarang bahkan tabu lagi bagi remaja masa kini untuk bertingkah semau mereka, termasuk bentuk kenakalan. 3) Faktor lingkungan sekitar /masyarakat (Milieu) Lingku Lingkunga ngan n merupa merupakan kan faktor faktor ekstern eksternal al yang yang paling paling domina dominan n dalam dalam perke perkemba mbanga ngan n kenaka kenakalan lan remaja remaja masa masa kini. kini. lingku lingkunga ngan n pun memilik memilikii pengaruh vital dalam pembentukan karakter remaja yang selanjutnya akan diperankan dalam proses sosialisasinya sebagai makhluk sosial, termasuk perannya untuk berbuat kenakalan atau tidak. Seseorang dapat menjadi buruk buruk atau jelek jelek karena karena hidup hidup dalam dalam lingku lingkunga ngan n yang yang buruk buruk (Eitzen (Eitzen,, 1986:1 1986:10). 0). Lebih Lebih jauh jauh dikrit dikritisi isi,, kondis kondisii semacam semacam itu memung memungkin kinkan kan seseorang seseorang (baca: remaja) melakukan melakukan penyimpang penyimpangan an karena karena lingkungan lingkungan telah mengalami disorganisasi sosial, sehingga nilai-nilai dan norma yang berlaku telah lapuk atau seakan tinggal nama/ sebagai simbol. Dengan kata lain, sanksi yang ada seolah sudah ‘tidak’ berlaku lagi. Lingku Lingkunga ngan n sekita sekitarr tidak tidak selalu selalu baik baik dan mengun menguntun tungka gkan n bagi bagi pendidikan dan perkembangan anak. Lingkungan adakalanya dihuni oleh
39
orang dewasa serta anak-anak muda kriminal dan anti-sosial, yang bisa merangsang timbulnya reaksi emosional buruk pada anak-anak puber dan adolesen yang masih labil jiwanya. Dengan begitu anak-anak remaja ini mudah terjangkit oleh pola kriminal, asusila dan anti-sosial. Anak Anak rema remaja ja seba sebaga gaii angg anggot otaa masy masyar arak akat at sela selalu lu mend mendap apat at penga pengaruh ruh dari dari keadaa keadaan n masyar masyaraka akatt dan lingku lingkunga nganny nnyaa baik baik langsu langsung ng maupun tidak langsung. Dalam hal kenakalan remaja, faktor lingkungan sekitar sekitar menjadi menjadi sangat sangat dominan dominan dalam penyebaran penyebaran dan perkembangan perkembangan berba berbagi gi bentuk bentuk kenaka kenakalan lan remaja remaja.. Para Para remaja remaja yang yang memang memang belum belum memi memilik likii jati jati diri diri dan dan masi masih h labi labil, l, dapa dapatt deng dengan an muda mudahn hnya ya terb terbaw awaa pengaruh-pengaruh yang buruk. Motif dasar terjerumusnya para remaja ke jurang kenakalan remaja ini, berawal dari ikut-ikutan teman, coba-coba, dan mengik mengikuti uti trend trend yang yang sedang sedang berkem berkemban bang g atau tradis tradisii buruk buruk yang yang suda sudah h ada. ada. Bagi Bagi para para remaja remaja yang yang rentan rentan dan dan tida tidak k memi memili liki ki beka bekall pendidikan dan iman yang kuat, tentu akan dengan mudahnya terbawa pengaruh dari lingkungan sekitar. Pengar Pengaruh uh dunia dunia luar, luar, apalag apalagii teman, teman, memang memang sangat sangat kuat kuat daya daya tariknya bagi para remaja. Sebagian besar para remja terjerumus dalam kenakalan remaja akibat pengaruh teman. Di masa pertumbuhan seperti remaja, peranan teman memang sama kuatnya dengan orang tua, sebab bagai bagaiman manapu apun n juga juga dengan dengan teman teman dapat dapat mening meningkat katkan kan kemamp kemampuan uan berso bersosia sialis lisasi asi seoran seorang g anak. anak. Akan Akan tetapi tetapi tidak tidak selama selamanya nya hal-hal hal-hal yang yang positif positif yang bisa didapat, hal negatif negatif pun dapat dengan mdahnya tersebar lewat sosialisasi dengan teman. Para remaja yang menganggap teman lebih baik dari keluarga, kebanyakan terbawa pengaruh pergaulan yang buruk.
40
Sifa Sifatt yang yang masi masih h labi labill dan dan kein keingi gint ntah ahua uan n yang yang besa besarr seri sering ngka kali li tersalahgunakan akibat pengaruh dan pergaulan teman. Bermula dari cobacoba dan ikut-ikutan, hingga akhirnya para remaja tersebut benar-benar menjadi anak-anak yang nakal dan tidak segan melakukan penyimpangan penyimpangan apapun. Bany Banyak ak suda sudah h cont contoh oh kena kenaka kala lan n rema remaja ja yang yang berm bermul ulaa dari dari pengaruh lingkungan sekitar, termasuk yang berawal dari teman. Mulai dari kenakalan yang berskala kecil seperti tindik, tato, merokok, sampai kenakalan yang berupa tindak kriminal seperti tawuran, narkoba dan sex bebas bebas.. Semua Semua berbag berbagai ai bentuk bentuk juveni juvenile le delinq delinquen uency cy terseb tersebut, ut, dapat dapat denagan mudahnya terasuk dan terimplikasi dalam diri para remaja, jika mereka tidak memiliki mental dan iman yang kuat. Pengaruh teman salah satuny satunya, a, disert disertai ai dengan dengan perkem perkemban bangan gan zaman zaman yang yang semaki semakin n cepat, cepat, term termas asuk uk memb membaw awaa hal-h hal-hal al nega negati tiff buda budaya ya barat barat,, dise disert rtai ai deng dengan an kerentanan dan kelabilan juga keingintahuan yang besar akan sesuatu yang baru dari para remaja. Membuka celah yang sangat besar bagi para remaja untuk melakukan juvenile delinquency bahkan menjadi seorang kriminal. 4) Fakt Faktor or sos sosia iall buda budaya ya
Faktor budaya adalah bagian dari faktor sosial sehingga sering disebut faktor sosial budaya. Di Indonesia kenakalan remaja umumnya terdapat di kota – kota teristimewa di kota yang besar seperti Jakarta, jarang terjadi di desa – desa walaupun akhir – akhir ini kenakalan remaja telah merambat ke daerah pedesaan juga. Penduduk di desa umumnya berstatus petani, budaya masyarakat desa umumnya monokultural (satu macam budaya) yang cukup kokoh dan
41
dituru diturunk nkan an melalu melaluii transmi transmisi si nenek nenek moyang moyang.. Anak Anak – anak anak secara secara dini dini membiasaka membiasakan n diri dengan dengan berbagai berbagai kepercayaan kepercayaan budaya budaya seperti seperti pemujaan pemujaan nenek moyang, pemujaan roh – roh dan benda – benda. Stimulasi budaya juga juga didapa didapatka tkan n dari dari permai permainan nan anakanak- anak. anak. Dalam Dalam transmi transmisi si budaya budaya seorang anak menerima budaya melalui instruksi, observasi dan imitasi. Berbed Berbedaa dengan dengan di daerah daerah perkot perkotaan aan,, dengan dengan cepatn cepatnya ya usaha usaha pembangunan yang menggunakan teknologi modern, usaha industrialisasi yang pesat, mobilitas yang tinggi dan urbanisasi yang tidak terbendung sering menyebabkan kegoncangan – kegoncangan sosial disertai dengan frusta frustasi si dari dari anggot anggotaa – anggot anggotaa masyar masyaraka akatny tnya. a. Pendud Penduduk uk perkot perkotaan aan umumnya terdiri dari berbagai ragam budaya (multikultral) serta status sosial sosial ekonom ekonomii yang yang berbed berbedaa - beda, beda, sehing sehingga ga menyul menyulitka itkan n di dalam dalam mela melaku kuka kan n
kont kontro roll
sosi sosial al..
Mobi Mobili lita tass
yang yang
ting tinggi gi
memu memung ngki kink nkan an
pertu pertukar karan an budaya budaya yang yang intens intensif if yang yang akan akan mempen mempengar garuhi uhi transm transmisi isi budaya keluarga terutama bagi anak remaja yang kepribadiannya sedang berke berkemba mbang, ng, mencari mencari bentuk bentuk,, sangat sangatlah lah peka peka terhada terhadap p rangsa rangsanga ngan n – rangsa rangsanga ngan n dari dari lingku lingkunga nganny nnyaa dan kurang kurang percay percayaa pada pada diri diri sendir sendirii hingga terbentuk kebiasaan melalui coba – coba (trial and error). Di dalam usah usahaa mele melepa pask skan an diri diri dari dari duni duniaa anak anak – anak anak,, umum umumny nyaa rema remaja ja berke berkeing ingina inan n untuk untuk melepa melepaska skan n diri diri dari dari keterg ketergant antung ungan an emosio emosional nal terhadap orangtuanya dan lebih mendekati anak – anak sebaya dengan dirinya dirinya (peergroup) (peergroup).. Apabila Apabila ikatan budaya keluarganya keluarganya tidak kuat, maka remaja akan mendekati kelompok anak sebaya yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
42
Faktor Faktor – faktor faktor sosial sosial budaya budaya yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an konfli konflik k pada pada remaja: a)
Timbul perbedaan besar antara budaya
keluarga dan pertukaran budaya dalam sikap dan nilai. b)
Transmisi
budaya
keluarga
sangat
minimal minimal (komun (komunika ikasi si terhamb terhambat) at) orangt orangtua ua acuh acuh tak acuh acuh terhad terhadap ap tingkah anaknya (kurang korektif) c)
Trasmisi budaya keluarga kadang –
kadang kadang mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan karena karena kedua kedua orangt orangtua ua mempun mempunyai yai kebudayaan yang berlainan (orangtua berasal dari suku yang berbeda) 5)
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi, juga menjadi salah satu faktor eksternal yang dominan dan dan tida tidak k kala kalah h pent pentin ing g dala dalam m terci tercipt ptan anya ya kepr keprib ibad adia ian n anak anak yang yang deli delinq nque uent nt.. Fakt Faktor or ekon ekonom omii yang yang lema lemah h dan dan sang sangat at kura kurang ng,, sang sangat at berpotensi menimbulkan kenakalan dalam psikologis para remaja. Mereka para para remaj remajaa yang yang bera berasa sall dari dari oran orang g tua tua yang yang bere bereko kono nomi mi lema lemah, h, kebanyakan terbawa pengaruh teman maupun trend perkembangan zaman yang semakin beragam, sehingga termotivasi untuk melakukan delinquent, maupun menjadi delinquent. Kebanyakan dari mereka berontak karena keinginan mereka akan sesuatu tidak bisa terpenuhi oleh orang tuanya yang berekonomi rendah, sehingga sehingga
menimbulk menimbulkan an pikiran dan hasrat hasrat lain untuk menggap menggapai ai yang
diinginkannya itu, dan mayoritas, para remaj yang berasal dari kalangan ekonomi ke bawah ini, melampiaskannya dalam bentuk kenakalan berupa menc mencur uri, i, meram merampo pok, k, atau atau yang yang lain lainny nya. a. Merek Merekaa bera berali lih h mela melaku kuka kan n
43
tindakan menyimpang tersebut karena motivasi untuk memiliki sesuatu telah menutupi akal sehat sehat mereka, mereka, didorong didorong dengan keadaan keadaan keluargany keluarganyaa yang kurang mampu. Pengaruh teman juga sama besarnya, kebanyakan remaja yang kurang mampu ini, termotivasi oleh teman untuk bisa sama seperti mereka, atau memiliki sesuatu yang sama seperti teman mereka yang notabene misalkan orang mampu. mampu. Tanpa Tanpa pikir panjang, kebanyakan kebanyakan para remaja ini mementingkan hasrat mereka ketimbang kenyataan yang mereka sudah terima. Tak hanya berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, para remaja yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas, juga bisa menjadi remaja delinquent, akibbat terlalu lemahnya pribadi mereka dengan dengan status status ekonom ekonomii keluar keluargan ganya ya yang yang mapan. mapan. Kebany Kebanyaka akan n remaja remaja delinq delinquen uentt yang yang berasa berasall dari dari kalang kalangan an meneng menengah ah ke atas, atas, tromot tromotiva ivasi si menjadi delinquent, karena berbagai hal , seperti, disintegrasi keluarga, pengaruh teman, kurang perhatian, dan sombong serta apatis. Kebanyakan para para remaja remaja kelas kelas atas, atas, memanf memanfaatk aatkan an kekaya kekayaan an orang orang tuanya tuanya untuk untuk apapun apapun yang yang ingin ingin dilaku dilakukan kannya nya,, termasu termasuk k hal itu salah. salah. Hal terseb tersebut ut semakin didukung oleh basic orang tua mereka yang terlewat sayang atau mungki mungkin n kurang kurang perhat perhatian ian dengan dengan para para anak-a anak-anak nakny nya, a, serta serta pengar pengaruh uh tem teman
dan dan
lein leingk gku ungan ngan
sek sekitar itar
yan yang
buruk uruk,,
seh sehing ingga
sema semak kin
meningkatkanmtivasi untuk menjadi delinkuen. Selain masih ada berbagai motif lain yang melatari lahirnya kenakalan remaja dari faktor ekonomi ini. 6)
Faktor media elektronik
44
Tv, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak mental rema remaja ja,, pada padaha hall mayo mayori rita tass ibuibu-ib ibu u yang yang sibu sibuk k meny menyur uruh uh anak anakny nyaa menont menonton on tv sebaga sebagaii upaya upaya menghi menghinda ndari ri tuntut tuntutan an anak anak yang yang tak ada habisnya. habisnya. Sebuah penelitian penelitian lapangan lapangan yang pernah dilakukan dilakukan di Amerika Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak berdampak buruk pada tingkah tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton menonton film film-fi -film lm keras keras lebi lebih h terl terlib ibat at dala dalam m tind tindak ak keke kekera rasa san n keti ketika ka rema remaja ja dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Polisi Amerik Amerikaa menyeb menyebutk utkan an bahwa bahwa sejuml sejumlah ah tindak tindak kekera kekerasan san yang yang pernah ditangani polisi ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adeg adegan an-ad -adeg egan an film film yang yang dito ditont nton onny nya. a. Tern Ternya yata ta anak anak meni meniru ru dan dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya. Di Indonesia pun faktor film maupun juga sering melatari berbagai kenakalan remaja yang ada. Kebanyakan dari para remaja di Indonesia terindikasi dan termotivasi dari banyak acara di televisi maupun di film, untuk melakukan kenakalan remaja. Bagi para remaja dengan mengikuti berbagai hal yang ada di Tv, video, maupun film, mereka akan termotivasi dan dan mera merasa sa labi labih h abik abik,, mera merasa sa kere keren, n, dan dan mera merasa sa heba hebat, t, pada padaha hall kenyataannya itu hanya sebuah fiktif yang bahkan mungkin berdampak nega negati tiff bagi bagi mereka mereka
dan dan belu belum m tentu tentu bagus bagus juga juga bagi bagi mereka mereka yang
mengikutinya. Bila tidak di tanggulangi faktor ini akan sangat berdampak buruk buruk bagi bagi kehidu kehidupan pan remaja. remaja. Remaja Remaja bisa bisa menjad menjadii lebih lebih dari dari sekeda sekedar r delinq delinquen uent, t, akibat akibat pengar pengaruh uh Tv dan sejeni sejenisny snya. a. Mereka Mereka bisa bisa menjad menjadii kriminal bahkan psycho psikopat karena acara-acara yang buruk ditonton oleh mereka, karena Tv, film, maupun video bisa dengan cepatnya dan
45
ampuhnya memiliki pengaruh besar untuk merombak dan menyimpangkan paradigma dan kepribadian remaja ke arah dan bentuk yang lain dari yang seharusnya.
B. Masalah-Masal Masalah-Masalah ah Penyebab Penyebab Kenakalan Kenakalan Remaja Remaja Masalah-masalah yang sering dihadapi remaja masa kini antara lain : a)
Kebutuhan akan figur teladan : remaja
jauh jauh lebih lebih mudah mudah terkes terkesan an akan akan nilai-n nilai-nilai ilai luhur luhur yang yang berlan berlangsu gsung ng dari dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang hanya kata-kata indah. b)
Sikap apatis : sikap apatis merupakan
kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau mau meli meliba batk tkan an diri diri di dala dalamn mnya ya.. Sika Sikap p apat apatis is ini ini terw terwuj ujud ud di dala dalam m ketidakacuhannya akan apa yang terjadi disekitarnya. c)
Kecemasan dan kurangnya harga diri :
kata kata stress stress atau frusta frustasi si semaki semakin n umum umum dipaka dipakaii kalang kalangan an remaja. remaja. Banyak Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (mem (membu buru ru keni kenikm kmata atan n lewa lewatt minu minuma man n keras keras,, obat obat pene penena nang ng,, seks seks dan dan lainnya). d)
Ketidakmampuan
un u ntuk
te t erlibat
:
kecend kecenderu erunga ngan n untuk untuk mengin mengintel telektu ektualka alkan n segala segala sesuat sesuatu u dan pola pola pikir pikir ekonom ekonomis, is, membua membuatt para para remaja remaja sulit sulit meliba melibatkan tkan diri diri secara secara emosio emosional nal maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang. e)
Perasaan tidak berdaya : perasaan tidak
berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya
46
hidu hidup p dan dan pola pola berp berpik ikir ir masy masyara araka katt mode modern rn.. Tekn Teknol olog ogii mau mau tida tidak k mau mau menciptakan menciptakan masyarakat masyarakat teknokratis teknokratis yang memaksa memaksa kita untuk untuk pertama-tama pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah-tengah masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah. f)
Pemujaan akan pengalaman : sebagian
besar tindakan-tinda tindakan-tindakan kan negatif negatif anak muda dengan dengan minumam minumam keras, obatobatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.
III. 3. Kaita aitan n Jenis dan Bentu tuk k Kenakalan Remaja dalam Perkembangan Globalisasi Seperti kita sudah ketahui sebelumnya, globalisasi telah banyak membawa pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, khususnya pengaruh dalam perkembangan kenakalan remaja di Indonesia. Seiring berkembangnya jaman dengan globalisasi, kenakalan remaja di Indonesia semakin berkembang dan bervariasi bentuk serta macamnya. Baik itu kenakalan remaja bersifat individual maupun yang bersifat berkelompok. Masuk dan berkembangnya pola kehidupan budaya barat sebagai aspek negatif globalisasi berbanding lurus dengan perkembangan kenakalan-kenakalan dan perilaku-pe perilaku-perilaku rilaku menyimpang menyimpang yang dilakukan dilakukan oleh para remaja. remaja. Berbagai Berbagai bentuk bentuk kenaka kenakalan lan maupun maupun penyim penyimpan pangan gan remaja remaja yang yang sebelu sebelumny mnyaa belum belum pernah pernah ada maupun tidak terangkat dalam implementasi dan implikasinya, kini justru semakin berkembang, bervariasi dan pesat bermunculan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Para remaja zaman sekarang seakan tak memiliki batasan nilai dan norma
47
khususnya dari dalam dirinya sendiri, untuk tidak bertindak hal-hal yang menyimpang dari masyarakat. Mereka seakan tidak malu, dan tidak peduli akan tata sosial yang ada, dan begitu mudahnya terbawa pengaruh buruk globalisasi tersebut. Diantaranya berba berbagai gai bentuk bentuk dan varias variasii kenaka kenakalan lan remaja remaja masa masa kini kini sebaga sebagaii implik implikasi asi dari dari perkembangan globalisasi yang ada, sebagai berikut : 1. Narkoba
Narko Narkoba ba merupa merupakan kan suatu suatu bentuk bentuk kenaka kenakalan lan bahkan bahkan tindak tindak krimin kriminal al sebaga sebagaii bentuk implikasi dari aspek negatif globalisasi berupa pola kehidupan budaya bar barat at.. Dala Dalam m hal hal kena kenaka kala lan n rema remaja ja,, nark narkob obaa bisa bisa terb terbil ilan ang g baru baru dala dalam m perke perkemba mbanga nganny nnyaa di Indone Indonesia sia.. Meskip Meskipun un sebelu sebelum m era reforma reformasi, si, mungki mungkin n penggunaan narkoba sudah ada, tapi tidak separah dan semeledak penggunaan narkoba masa kini. Faktor globalisasi yang merupakan tuntutan tak terhindarkan, turut membawa pengaruh besar narkoba dalam tata kehidupan kehidupan sosial masyarakat Indo Indone nesi sia, a, khus khusus usny nyaa para para remaja remaja.. Sete Setela lah h refo reform rmas asii terl terleb ebih ih meas measuk ukii era millennium, narkoba semakin marak di Indonesia, dan pengguna terbesar dari barang haram ini adalah remaja. Tak hanya sebagai pengguna, tapi juga para rema remaja ja masa masa kini kini tela telah h bera berani ni menj menjad adii peng penged edar ar bara barang ng hara haram m ters terseb ebut ut.. Berdas Berdasark arkan an data, data, penggu pengguna na narkob narkobaa di Indone Indonesia sia hampir hampir 80% berasa berasall dari dari kalang kalangan an remaja remaja dan anak-an anak-anak, ak, sement sementara ara sisany sisanyaa dari dari kalang kalangan an dewasa dewasa.. Itu merupa merupakan kan suatu suatu bukti bukti otenti otentik, k, bagaim bagaimana ana rusakn rusaknya ya moral moral generas generasii peneru peneruss bangsa Indonesia ini akibat narkoba. Tak hanya berupa kenakalan remaja, narkoba juga bahkan dapat melahirkan berbagai bentuk kenakalan remaja yang lain. mulai dari vandalisme, perilaku seksual, mabuk-mabukan, kekerasan dan lain-lain. Narkoba merupakan salah satu bentuk variasi baru dalam perkembangan kena kenaka kala lan n remaj remajaa di Indo Indone nesi siaa akib akibat at peng pengar aruh uh glob globali alisa sasi si saat saat ini ini Dala Dalam m
48
beber beberapa apa daasa daasa warsa warsa terakhi terakhirr ini penggu penggunaa naan n narkob narkobaa di kalang kalangan an remaja remaja semakin meningkat pesat. Khusus di Indoesia keadaan ini kerap kali melanda anak-anak remaja di kota-kota besar. Jika ditelusuri secara cermat memang sangat sulit sulit untuk untuk mancari mancari korela korelasi si timbul timbulnya nya kasus kasus penggu penggunaa naan n narkob narkobaa oleh oleh anak anak remaja remaja dengan dengan kondis kondisi-ko i-kondi ndisi si terten tertentu. tu. Para Para remaja remaja masa masa kini kini banyak banyak yang yang terjerumus terjerumus ke dalamnya dalamnya karena berbagai berbagai motif yang melatari, mulai dari sekedar coba-co coba-coba, ba, pengar pengaruh uh pihak pihak lain, lain, maupun maupun sebaga sebagaii bahan bahan pelari pelarian. an. Dan dalam dalam perkemban perkembanganny gannyaa kenakalan kenakalan remaja berupa berupa narkoba narkoba sangat sangat berpoternsi berpoternsi besar untuk semakin berkembang dan bertambah, utamanya merusak generasi remaja bangsa ini, bila tidak ditindak lanjuti dengan tepat dan berkala. Karena peranan narkoba di masa kini semakin mengakar dan vital bagi kerusakan bangsa ini, utamanya para remaja. Siapapun dapat terpengaruh dan terjangkit virus narkoba ini, khususnya para remaja. 2. Perila Perilaku ku seks seksual ual beb bebas as / Asusil Asusila a
Seiring berkembangnya waktu dan zaman, para remaja masa kini semakin berani mengekspresikan diri mereka, salah satunya dalam hal kebutuhan biologis. Hal ini semakin tersokong oleh adanya perkembangan zaman berupa globalisasi, yang tak hanya membawa dampak positif, tapi juga negatif bagi remaja. Perkembangan teknologi pun kini banyak disalahgunakan sebagai media perusak moral berupa hal-hal anti-susila. Perilaku seksual bebas, merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja hasil adaptasi globalisasi di bangsa ini. Masuknya budaya-budaya barat yang yang tidak tidak releva relevan n dengan dengan nilai nilai sosial sosial masyar masyaraka akatt Indone Indonesia sia,, telah telah memicu memicu pergo pergolak lakan an moral moral dan perilak perilaku u masyar masyaraka akatt di Indone Indonesia sia,, khusus khususnya nya remaja remaja.. Porn Pornoa oaks ksii dan dan porn pornog ograf rafii yang yang sema semaki kin n marak marak saat saat ini ini di berb berbag agai ai medi mediaa inform informasi asi,, serta serta mudahn mudahnya ya akses akses untuk untuk masuk masuk dan mendap mendapatk atkann annya, ya, banyak banyak
49
disalah gunakan oleh para remaja masa kini sebagai suatu bentuk pembelajaran mereka. mereka. Ditambah Ditambah berkembangn berkembangnya ya paham-paham paham-paham liberalisme liberalisme dalam kehidupan kehidupan sosial sosial yang yang mengut mengutama amakan kan kebeba kebebasan san,, serta serta panyal panyalahg ahguna unaan an perkem perkemban bangan gan tekn teknol olog ogii yang yang sema semaki kin n cang canggi gih h untu untuk k halhal-ha hall yang yang anti anti susi susila la sema semaki kin n melahirkan kebebasan para remaja untuk berekspresi negatif berupa kenakalan remaja. Seperti kita ketahui saat ini banyak sekali perilaku seksual bebas yang dilakukan para remaja di Indonesia. Di usianya yang masih muda, mereka sudah bera berani ni berak beraksi si laya layakn knya ya oran orang g dewa dewasa sa berh berhub ubun unga gan n biol biolog ogis is.. Melak Melakuk ukan an hubungan seks diluar nikah, bercumbu di depan umum, bertindak anti-susila tanpa batas batas,, merupa merupakan kan dianta diantara ra bentuk bentuk-be -bentu ntuk k kenaka kenakalan lan remaja remaja berupa berupa perila perilaku ku seksual bebas ini. Dalam beberapa tahun terakhir ini berbagai kasus tindakan asusila banyak merebak di masyarakat, utamanya video-video porno yang banyak dilakukan para remaja pelajar di Indonesia. Mereka telah berani menyalahgunakan tyeknologi demi perbuatan biologis yang terbentuk terbentuk akibat dampak dampak negatif negatif perkembanga perkembangan n teknologi itu sendiri. Selain itu kasus seks bebas yang dilakukan para remaja pun sema semaki kin n berk berkem emba bang ng dima dimana na saja saja.. Berd Berdas asar arka kan n data data dari dari sebu sebuah ah LSM, LSM, perk perkem emba bang ngan an peri perilak laku u asus asusil ilaa di Indo Indone nesi siaa kian kian memr memrih ihat atin inka kan. n. Jaka Jakart rta, a, Yogyakarta, Bandung dan Papua, tercatat sebagai kota-kota besar di Indonesia yang memiliki tingkat perilaku asusila tertinggi di Indonesia. Dan sebagian besar pelakunya pelakunya berasal dari kalangan kalangan pelajar dan mahasiswa. mahasiswa. Hal tersebut merupakan suatu suatu bukti bukti bahwa bahwa bentuk bentuk negati negatiff berupa berupa pola pola kehidu kehidupan pan budaya budaya barat barat telah telah merasuk pada diri remaja-remaja Indonesia, bahkan dianggap oleh mereka sebagai hal yang lumrah dan trendi. Tentunya bukan tanpa akibat kenakaln remaja yang satu ini, perilaku seksual bebas dapat sangat berpengaruh bagi masa depan para
50
remaja, mereka bisa kehilangan masa depan mereka, akibat ; hamil diluar nikah, terjangkit penyakit kelamin, terasingkan dari kehidupan sosial, dikeluarkan dari sekolah. 3. Ke Keke kera rasa san n rema remaja ja
Dewa Dewasa sa ini ini keke kekera rasa san n oleh oleh para para rema remaja ja sema semaki kin n bany banyak ak berm bermun uncu cula lan n di masyar masyaraka akat. t. Para Para remaja remaja masa masa kini kini seakan seakan sangat sangat mudah mudah terpen terpengar garuh uh dengan dengan berbagai hal yang masuk, khususnya yang berasal dari budaya barat. Kekerasan salah satunya. Dengan berkembangnya globalisasi dan masuknya budaya barat, kehidupan kehidupan sosial para remaja pun perlahan-perlahan perlahan-perlahan mengikuti mengikuti gaya hidup barat tersebut, tak peduli baik atau buruk perilaku tersebut. Kekerasan yang sangat tidak identi identik k dengan dengan budaya budaya kita kita sebaga sebagaii bangsa bangsa timur, timur, kini kini nampak nampaknya nya semaki semakin n menguat implikasinya dalam kehidupan sosial, tak hanya orang dewasa, tapi juga remaja remaja bahkan bahkan anak-an anak-anak ak kini kini mudah mudah tersulu tersulutt pikiran pikiran dan tindak tindakann annya ya dalam dalam bentuk bentuk kekerasan. kekerasan. Masuknya Masuknya budaya barat berupa kekerasan kekerasan ini, terimplikasi terimplikasi cukup baik dalam kehidupan sosial di Indonesia. Khususnya para remaja yang masih labil, sangat mudah tersulut amarah hingga melakukan aksi anarkisme dan violen violenism ismee seenak seenaknya nya.. Bagi Bagi sebagi sebagian an remaja remaja yang yang berpik berpikira iran n pendek pendek,, hanya hanya dengan kekerasan permasalahan bisa selesai, kekerasan merupakan jalan terbaik untuk untuk menyelesaik menyelesaikan an suatu masalah, atau bahkan bahkan kekerasan kekerasan merupakan merupakan suatu bentu bentuk k selebr selebrasi asi dari dari keseng kesengang angan an akan akan sesuat sesuatu. u. Kenaka Kenakalan lan remaja remaja berupa berupa kekerasan kekerasan bagi para remaja Indonesia Indonesia sudah terimplementasi terimplementasi dalam bentuk bentuk yang lebih kompleks lagi yakni vandalisme. Maraknya acara-acara maupun film-film yang berisikan kekerasan maupun vandalisme di Tv maupun internet, juga sangat memengaruhi kepribadian para remaja kearah yang negatif, kebanyakan mereka mencontoh tindakan tersebut,
51
karena menurut mereka itu adalah hal yang hebat dan luar biasa dan patut ditiru. Salah Salah satu satu contoh contohnya nya adalah adalah tawura tawuran n para para pelajar pelajar di Indon Indonesi esiaa ini. ini. Tawura Tawuran n merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para remaja ini, tak hanya atas nama kemarahan saja mereka tawuran, bahkan untuk sesuatu yang senang, mereka menyerang sekolah lain untuk bertawuran. Selain berkelahi para remja ini juga sering kali bertindak vandalis seenaknya, mereka mencorat-coret sarana umum, merusak sarana umum dengan kasar, menghancurkan berbagai fasilitas umum, selagi mereka bertawuran. Memang tak bisa dipungkiri penyalahgunaan teknologi sekarang sekarang ini sangat sangat memengaruhi memengaruhi kekerasan di kalangan kalangan remaja. Contoh Contoh lainnya lainnya adalah adalah banyak banyak bereda beredarny rnyaa videovideo-vid video eo berisi berisi kekera kekerasan san yang yang dilaku dilakukan kan para para rema remaja ja putri putri di bebe beberap rapaa daer daerah ah di Indo Indone nesi sia, a, enta entah h apa apa seba sebabn bnya ya,, merek merekaa berti bertinda ndak k anarki anarkiss terhad terhadap ap teman teman mereka mereka sendir sendirii dan mereka merekamny mnya. a. Ironis Ironisnya nya bukan sebagai pelajaran, justru rekaman-rekaman kekerasan itu menjadi motivasi remaja lain untuk membuat hal yang sama bahkan lebih sadis seperti sebelumnya. Bertindak anarkis kemudian menyalahgunakan teknologi sebagai media nya. Hal tersebut merupakan salah satu bukti tumbuh suburnya kekerasan di budaya bangsa generasi remaja kita. 4. Mabu Mabukk-ma mabu buka kan n
Kehidupan Kehidupan budaya barat lainnya lainnya yang menjadi aspek negatif negatif dari perkembang perkembangan an glob globali alisa sasi si di Indo Indone nesi sia, a, yakn yaknii minu minuma man n kera kerass / mabu mabukk-ma mabu buka kan. n. Marak Marak berkembangnya peredaran dan penjualan minuman keras di masyarakat akhir – akhir ini juga telah banyak disalahgunakan oleh sebagian remaja di negeri ini. Kebanyakan dari mereka menjadikan minuman beralkohol sebagai pelampiasan manakala mereka sedang sedih maupun senang, faktor coba-coba dan pengaruh teman pun cukup besar memengaruhi kenakalan remaja ini. Sama halnya dengan
52
narkoba, alcohol pun bisa melahirkan kecanduan yang sangat, remaja yang sudah terjangkit virus minum-minuman keras, akan selau ketergantungan dalam aktifitas kehidupannya. Tentunya hal tersebut sangat berdampak negatif bagi para remaja, selain bisa menimbulkan banyak penyakit, dan merusak tubuh mereka yang masih muda, muda, mendew mendewasa asakan kan sebelu sebelum m waktun waktunya ya tanpa tanpa alamiah alamiah,, merusa merusak k otak otak dan pik pikir iran an.. Mabuk Mabuk-m -mab abuk ukan an minu minuma man n keras keras juga juga bisa bisa melah melahir irka kan n berb berbag agai ai kenakalan remaja lainnya bahkan tindakan kriminal, berawal dari mabuk, orang bisa melakukan apapun apapun dibawah dibawah ketidaksad ketidaksadaran aran mereka, mereka, vandalisme vandalisme,, berkata berkata kasar, pornoaksi, sex bebas, bahkan narkoba, semua bisa terjadi akibat mabuk minuman keras, sama seperti narkoba. Itu Itu seba sebabn bnya ya minu minuma man n kera kerass dan dan nark narkob obaa meru merupa paka kan n dua dua bent bentuk uk kenakalan remaja terbahaya bagi perkembangan fisik dan mental para remaja, karena karena dua hal ini, ini, seoran seorang g remaja remaja bisa bisa melaku melakukan kan berbag berbagai ai penyim penyimpan pangan gan- pen penyi yimp mpan anga gan n lain lainny nyaa bahk bahkan an tind tindak ak krim krimin inal al sepe seperti rti pemb pembun unuh uhan an sert sertaa terjerumus dalam berbagai jurang kehancuran dosa dunia. 5. Tato Tato dan dan Tin Tindi dik k
Tato dan tindik merupakan suatu pola hidup masyarakat barat yang kini semakin berkembang di kalangan remaja Indonesia. Mereka masuk ke Indonesia tentunya melalui globalisasi yang terus berkembang di Indonesia. Bagi masyarakat barat yang menganut sekuleritas dan kebebasan, Tato dan tindik dianggap sebagai suatu lambang lambang kebebasan kebebasan berekspresi berekspresi mereka. Dalam konteks kenakalan, kenakalan, tato maupun maupun tindik bisa tergolong kenakalan, sebab bertentangan dengan nilai-nilai sosial dan agam agamaa yang yang berk berkem emba bang ng di Indo Indone nesi sia. a. Tato Tato maup maupun un tind tindik ik umum umumny nyaa di Indonesia, identik dengan hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan moral yang ada. Mereka yang bertindik maupun bertato dianggap memberontak dari sistem
53
nilai yang sudah ada di masyarakat, dan bila tato maupun tindik dilakukan oleh remaja akan cenderung melahirkan identitas buruk bagi remaja itu sendiri. Dalam perkemban perkembanganny gannya. a. tato maupun maupun tindik tindik menjadi menjadi pro-kontra pro-kontra di negara ini, muncul muncul komuni komunitas tas masyar masyaraka akatt yang yang melumr melumrahk ahkan an penggu penggunaa naan n tato tato dan tindik tindik,, tapi tapi seb sebagia agian n
besar esar
mas masyara yarak kat
Indo Indone nessia
masih asih
men menolak olak,,
dan dan
diang iangga gap p
penyimpangan Bagi Bagi para para remaja remaja di Indone Indonesia sia kehadi kehadiran ran dan perkem perkemban bangan gan tato tato dan tindik, justru menarik minat mereka untuk mencobanya. Tak sedikit remaja yang bert bertat ato o bahk bahkan an berti bertind ndik ik.. Masya Masyara raka katt pun pun memi memili liki ki peni penilai laian an terse tersend ndir irii terhadapny terhadapnya, a, ada yang setuju, setuju, tapi lebih banyak yang tidak setuju. setuju. Mengapa Mengapa tato maupun tindik dimasukkan sebagai bentuk kenakalan remaja?. Karena tato dan tindik tindik merupakan merupakan penyimpangan penyimpangan dari tata nilai sosial dan utamanya utamanya agama yang ada di Indonesia. Indonesia. Remaja yang bertindik atau bertato, bertato, cenderung cenderung tidak mendapat mendapat respec respectt dari dari masyar masyaraka akatt umumny umumnya, a, dalam dalam hal apapun apapun,, khusu khususny snyaa pekerj pekerjaan aan,, mereka dianggap “rebel” dan nakal dalam kehidupannya dan cenderung anarkis dalam tindakannya. 6. Be Berk rkat ataa-ka kata ta kasa kasarr
Bentuk Bentuk kenaka kenakalan lan remaja remaja lainnya lainnya yang yang juga juga merupa merupakan kan hasil hasil perkem perkemban bangan gan global globalisa isasi, si, yakni yakni berbic berbicara ara kasar kasar dan kotor. kotor. Sepert Sepertii kita kita ketahu ketahuii salah salah satu satu kebudayaan barat yang negatif adalah kata-kata kasar, dalam hal apapun orangorang barat bisa dengan mudahnya berkata kasar. Hal tersebut dimplementasikan oleh banyak remaja masa kini. Remaja-remaja masa kini seakan dengan mudah dan bebasnya berkata-kata kasar dalam konteks apapun dalam keseharian mereka, mereka bebas menyertakan kata-kata kasar tak hanya saat mereka marah, tapi juga bahka bahkan n saat saat senang senang maupun maupun situas situasii normal normal dalam dalam percak percakapa apan n mereka mereka.. Bagi Bagi
54
mereka hal tersebut sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa, karena memang tak hanya para remaja tapi juga semua lapisan masyarakat di Indonesia khususnya, bebas meggunakan berbagai kata kasar dalam keseharian mereka. Meskipun biasa dan kecil, tapi berkata-kata berkata-kata kasar juga termasuk termasuk dalam kenakalan kenakalan remaja, karena juga juga merupa merupakan kan suatu suatu tindak tindak penyim penyimpan pangan gan,, terlep terlepas as dari dari bisa bisa diterim diterimaa atau tidaknya penyimpangan tersebut.
III. III. 4. Be Bent ntuk uk dan dan Maca Macam m Solu Solusi si Pena Penang nggu gula lang ngan an Ke Kena naka kala lan n Remaja Kenakalan remaja merupakan suatu problematika sosial yang membutuhkan penanngulangan berkalan dan kontinu, tak cukup hanya sekali untuk mengatasinya. Ini bagaikan suatu efek samping yang pasti ada dari kehidupan manusia di dunia. Sehingga lebih tepat penanggulangan yang ada berikut ini hanya sebatas langkah preve preventi ntiff dan minima minimalis lisir ir dari dari kenaka kenakalan lan remaja remaja yang yang ada. ada. Karena Karena sebaga sebagaii suatu suatu resiko dan efek samping dari kehidupan, keberadaan kenakalan remaja akan selalu ada kapanpun, dimanapaun, oleh siapapun di kehidupan sosial manusia di dunia ini.
A.
Remaja Intern a)
Remaja hendaknya selalu memperkuat iman dan takwanya
terhadap agama, sehingga bias menjadi benteng dasar dari berbagai bentuk tindakan kenakalan maupun criminal. b)
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. c)
Remaja harus membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
55
terpengaruh jika ternyata keluarga (orang tua ), teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan. d)
Remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
untuk diajak bergaul. e)
Remaja harus bisa kreatif dan inovatif, serta penuh percaya diri
dalam perkembangan kepribadian mereka.
B.
Lingkungan Keluarga
Kelu Keluar arga ga
meru merupa paka kan n
ling lingku kung ngan an
pend pendid idik ikan an
yang yang
prim primer er
dan dan
bers bersif ifat at
fundamental fundamental.. Disitulah Disitulah remaja dibesarkan, dibesarkan, memperoleh memperoleh penemuan-pe penemuan-penemua nemuan, n, bel belaj ajar ar
dan dan
berk berkem emba bang ng..
Berm Bermod odal alka kan n
peng pengal alam aman an-p -pen enga gala lama man n
yang yang
diperolehn diperolehnya ya dalam keluarga keluarga inilah bergantung bergantung kelangsun kelangsungan gan hidupnya. hidupnya. Tidak hanya remaja yang belajar menghadapi kehidupannya yang “baru” tetapi orang tua juga perlu banyak belajar menghadapi perubahan-perubahan dan menemukan cara terbaik untuk menghadapinya. Orang tua sebaiknya mempersiapkan diri untuk mengenal lebih jauh dalam membimbing anaknya saat masa remaja : a)
Kenali mereka leb lebih dek dekat yai yaitu inf informasi men mengenai rem remaja dan dan
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam dirinya. b)
Kenali per perubahan fis fisik pa pada rem remaja da dan da dampaknya ter terhadap dir diri
anak. c)
Kenali per perubahan emo emosi rem remaja dan dan car caranya men mencari perhatian
orang tua serta reaksi emosinya dalam menghadapi masalah. d)
Menciptakan hu hubungan ko komunikasi ya yang ha harmonis, ny nyaman da dan
penuh penuh kasih kasih sayang sayang bagi bagi remaja remaja,, memben membentuk tuk kebias kebiasaan aan-keb -kebias iasaan aan yang yang
56
positif, memberlakukan aturan dalam keluarga, menyikapi “kesalahan” anak, “mengambil hati” anak dan “mencuri perhatian” anak. e)
Kenali perubahan lingkungan misalnya peran gender serta rasa
keadilan keadilan antara pria dan wanita; teman dan permasalahan permasalahannya; nya; naksir, ditaksir dan pacaran. f)
Berilah
pengertian
mengenai
masalah-masalah
seksualitas,
kelainan seksual dan pengaruh buruk yang ada di masyarakat, secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. g)
Adanya motivasi dari keluarga untuk mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri h)
mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai,
oran orangt gtua ua hend hendak akny nyaa juga juga memb memberi erika kan n kesi kesibu buka kan n dan dan memp memper ercay cayaka akan n seba sebagi gian an tangg tanggun ung g jawab jawab ruma rumah h tangg tanggaa kepa kepada da si rema remaja ja tida tidak k deng dengan an pemaksaan maupun mengada-ada i)
Dalam hal ilmu pengetahuan, arahkanlah agar anak memilih
jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. j)
Arahkan an anak un untuk me menyenangi da dan me mengembangkan ba bakat da dan
keinginannya dalam hal yang baik, jangan memberi tekanan pada anak. k)
Anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme
dan
kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan.
57
l)
orangtua
hendaknya
bersikap
seimbang,
seimbang
antara
pengawasan dengan kebebasan. m)
Orangtua hen hendaknya mem memberikan pen pengertian dan dan tel teladan dal dalam
menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. n)
Menumbuh kembangkan perasaan malu dan takut melakukan
perbuatan yang tidak baik ataupun berbagai bentuk kejahatan inilah yang akan menjadi 'pengawas setia' dalam diri setiap orang, khususnya para remaja. o)
Saat ata ataupun set setelah me melakukan ken kenakalan ber berikanlah sar saran aga agar
dia dia tida tidak k mela melaku kuka kan n maup maupun un meng mengul ulan angi gi perb perbua uatan tan itu itu lagi lagi.. Bila Bila tida tidak k mempan diberi saran, berilah hukuman yang mendidik bila perbuatan itu tetap diulan diulang. g. Usahak Usahakan an dengan dengan berbag berbagai ai cara cara agar agar anak anak tidak tidak lagi lagi mengul mengulang angii perbuatan yang tidak baik itu. p)
memberik rikan ura uraiian te tentang ak akibat pe perbu rbuatan bu buruk ya yang di dilakukan
anaknya q)
Orang tua he hendaklah be berlaku aku ad adil tan tanp pa pi pilih ka kasih te terha rhadap an anak-
anaknya, menerima anak apa adanya tanpa syarat dan pengecualian, walau si anak nakal sekalipun. r)
Orang tu tua he hendaknya me memilih da dan me mengawasi ta tayangan ya yang ba baik
dan bermanfaat bagi perkembangan anak remaja mereka. s)
Mendisiplinkan ana anak de dengan ka kasih sa sayang un untuk me mengefektifkan
melatih dan memastikan anak mematuhi peraturan tertentu. t)
Memberi kesempatan dan k eb ebebasan pada anak u nt ntuk terbuka
dalam hal apapun terhaadap orang tua, termasuk dalam hal permasalahan yang menyangkut kenakalan.
58
u)
Memberikan solusi-solusi dan motivasi terhadap permasalahan
yang sedang dihadapi si anak. v)
Hendaknya orang tua sabar dalam membimbing anak-anak
remajanya, tanpa bersikap otoriter terhadap anak dalam hal apapun. Selain itu Keluarga sebagai lembaga pendidikan primer dan fundamental harus memiliki peranan ; a)
Keluarga sebagai pus pusat pendidikan : disini ora orang tua tua ber berperan
dalam pembentukan kepribadian remaja karena orang tua mendidik, mengasuh dan membimbing remajanya untuk hidup di dalam masyarakat. b)
Keluarga se sebagai pu pusat ag agama : da dalam ha hal in ini or orang tu tua me memiliki
peran peranan an yang yang sangat sangat vital, vital, aagaam aagaamaa merupa merupakan kan suatu suatu pondas pondasii dasar dasar dari dari keprib ribadian
seor eorang ang
remaja.
Penanaman,
pengemb embang angan,
dan
pengimplem pengimplementasia entasian n nilai-nilai nilai-nilai keimanan keimanan dan ketakwaan ketakwaan wajib hukumnya hukumnya bagi orang tua, sebagai suatu indikator moral seorang anak. c)
Keluarga rga se sebagai pusat ketenangan hi hidup : dalam me mempert ertahankan
hidupnya sering orang mengalami gangguan pikiran, menemui frustasi dan untuk mendapatkan kekuatannya kembali maka keluarga adalah pangkalan yang paling vital.
C.
Lingkungan Sekolah a)
Sekolah se sebagai pu pusat pe pendidikan ba bagi si siswa
dalam rangka menimba menimba pengetahua pengetahuan, n, keterampilan keterampilan seni budaya, budaya, olahraga olahraga serta meningkatkan budi pekerti yang luhur, untuk ini diperlukan sarana dan prasar prasarana ana yang yang memada memadaii serta serta perlu perlu dicipt diciptakan akan lingku lingkunga ngan n yang yang bersih, sehat, tertib serta aman agar dapat menunjang keberhasilan PBM karena itu guru perlu dapat menciptakannya.
59
b)
Sekolah ju juga wa w ajib me memberikan pe pendidikan
agama lanjutan lanjutan setelah setelah keluarga, keluarga, sebagai sebagai indikator indikator pengimplem pengimplementasi entasian an nilai-n nilai-nila ilaii moral moral dan agama agama pada pada siswa siswa (anak (anak remaja remaja), ), karena karena sekola sekolah h merupakan tempat kedua remaja sering dan mudah berinteraksi dengan berbagai hal termasuk yang buruk. c)
Lingkungan sekolah yang sehat dan dinamis. Guru
adalah orangtua orangtua siswa di sekolah sekolah karena itu perlu adanya adanya sikap berdialog berdialog guru dengan siswa tentang berbagai hal khusus tentang masalah belajar sehingga keberhasilan dalam belajar dapat tercapai. d)
Bagi guru layak bersikap objektif terhadap semua
siswa di kelas, jika ada kebiasaan / sifat yang dapat mengganggu interaksi guru dan siswa atau emosional di dalam kelas, selayaknya cepat diubah dan di perbaiki. e)
Perhatian guru terhadap siswanya diupayakan agar
dapat mengetahui kelemahan siswa dalam banyak aspek terutama dalam proses belajar dan pergaulan yang sehat sehingga guru menadapat cara yang yang palin paling g baik baik untu untuk k meno menolo long ng dan dan meng mengat atas asii kesu kesuli litan tan lainn lainnya ya siswanya. f)
Motivasi belajar siswa timbul dari dirinya sendiri
sehingga siswa dapat belajar dengan tertib, patuh pada peraturan yang ada di sekolah dan tidak terpengaruh oleh hal – hal yang negative g)
Program sekolah yang terpadu. Diberikan kegiatan
intra intraku kuri riku kuler ler dan dan ekst ekstra raku kuri riku kule lerr seca secara ra terp terpad adu. u. Melal Melalui ui kegi kegiat atan an pramuka, olahraga, kesenian, karya wisata, pencinta alam dan sebagainya,
60
dapat memberikan aktivitas yang sehat dan dinamis serta bekal untuk masa depannya.
D.
Lingkungan Masyarakat a)
Penga engad daan aan karan karang g tarun taruna, a, rem remaja aja masji asjid, d, KNPI KNPI atau atau org organis anisas asii
pemuda lainnya oleh masyarakat sebagai wadah aktifitas yang bermanfaat bagi para remaja, serta dalam organisasi remaja diharapkan remaja dapat berko berkomun munika ikasi si dengan dengan teman teman – temann temannya, ya, membic membicarak arakan an masala masalah h – masalah atau kesulitan yang dialaminya dengan dibimbing oleh konsultan yang ada di dalam organisasi tersebut. b) b)
Bers Bersam amaa rema remaja ja war warga ga mas masya yara raka katt juga juga akt aktif if dal dalam am mel melak aksa sana naka kan n
bakti bakti sosial sosial sehing sehingga ga dipero diperoleh leh pengal pengalama aman n prakti praktiss yang yang positi positiff dari dari kehidupan bermasyarakat. Hal ini untuk melatih fisik, mental, aktivitas dan kreativitas remaja sehingga terbentuk pribadi yang militant dan dinamis sebagai generasi penerus. c)
Masyarakat
hendaknya
menjadi
kontrol
sosial
terbesar
perke perkemba mbanga ngan n para para remaja remaja,, dengan dengan mengar mengarahk ahkan an remaja remaja kea rah yang yang baik d)
Menutup
/
membubarkan
tempat-tempat
/
tongkrongan-
tongkrongan remaja yang tidak bermanfaat dan cenderung menimbulkan kemaksiatan, khususnya bagi para remaja. e)
Ikut Ikut ser serta ta dal dalam am men menci cipt ptak akan an sua suasa sana na lin lingk gkun unga gan n yang yang kon kondu dusi sif, f,
yang secara tidak langsung juga akan sangat bermanfaat memengaruhi pertumbuhan tingkah laku serta psikologis remaja.
E.
Pemerintah
61
a)
Dala Dalam m hal pen pendid didikan ikan dan dan ilmu ilmu pen pengeta getahu huan an,, peme pemeri rint ntah ah haru haruss
turut serta memberikan penanaman tata nilai dan norma yang baik dan seuai dengan kehidupan sosial dan beragama Indonesia melalui, pemberian bidang bidang studi seperti seperti Pendidikan Pendidikan Agama, Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan, Kewarganegaraan, Ilmu Budaya Dasar, Pendidikan Pancasila, dll. b) b)
Dala Dalam m hal keh kehidu idupan pan sosial sial,, pemer emerin inta tah h wajib ajib men menjad jadi kont kontro roll
sosial sosial bagi pertumbuhan pertumbuhan dan perkembang perkembangan an generasi generasi muda negaranya, dengan dengan memberi memberi fasilitas-fas fasilitas-fasilitas ilitas sosial baik berupa, bacaan, bacaan, tayangan tayangan maupun teknologi yang mendidik dan membentuk pribadi remaja yang baik. c)
Pemer emerin inta tah h harus arus bers bersif ifat at sele selekt ktif if dan dan prev preven enti tiff terh terhad adap ap asp aspekek-
aspek aspek global globalisa isasi si yang yang masuk masuk maupun maupun dapat dapat merusa merusak k generas generasii remaja remaja bangsa, dalam hal dan bentuk apapun. a papun. d)
Pemer emerin inta tah h perlu erlu men mengadak adakan an berb berbag agai ai pen penyulu yuluh han kepa kepad da para ara
remaja mengenai hal-hal negative yang dapat merusak masa depan para remaja. Salah satunya kenakalan remaja.
62
BAB IV PENUTUP
IV. 1. Kesimpulan Kenakalan Remaja merupakan suatu bentuk problematika sosial yang telah ada dan akan selalu ada dalam kehidupan sosial. Tak hanya sekadar penyimpangan bahka bahkan n kenaka kenakalan lan remaja remaja bisa bisa berupa berupa tindak tindak krimin kriminal al bila bila itu sudah sudah merugi merugikan kan bahkan membahayakan nyawa orang lain. Dalam kaitannya dengan era globalisasi seka sekara rang ng ini, ini, kena kenaka kala lan n rema remaja ja tela telah h menj menjad adii efek efek lang langsu sung ng yang yang sema semaki kin n berkembang berkembang implikasinya implikasinya dalam masyarakat. masyarakat. Pola hidup budaya barat sebagai sebagai salah satu aspek bawaan globalisasi, banyak memberi implikasi buruk bagi kehidupan para remaja di Indonesia. Berbagai bentuk kenakalan remaja baru yang belum pernah ada sebelumnya, kini kian merebak dan menyebar dalam diri remaja. Berbagai paket nega negati tiff glob global alis isas asii memb membaw awaa bany banyak ak damp dampak ak peru peruba baha han n bagi bagi perk perkem emba bang ngan an psikologis dan fisik remaja di Indonesia. Kian hari remaja Indonesia semakin tak
63
terkendali mengekspresikan diri mereka, berbagai hal menyimpang dan kriminil tak sega segan n di lakuk lakukan an merek mereka. a. Mula Mulaii dari dari nark narkob oba, a, seks seks beba bebas, s, miras miras,, vand vandali alism sme, e, violenisme, sampai tato dan tindik kini telah berkembang sebagai bentuk kenakalan remaja dan problematika sosial sosial baru di masyarakat. Efek negatif globalisasi terhadap kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan tersebut, tentunya membutuhkan solusi berkala untuk meminimalisir bahkan mencegah, dari kita semua, tak terkecuali remaja remaja itu sendir sendirii sebaga sebagaii sumbe sumberr daya daya manusi manusiaa negeri negeri ini dan generasi generasi peneru peneruss bangsa ini. Karena kenakalan remaja merupakan suatu problema sosial yang selauada dan menjadi resiko kehidupan manusia di dunia ini, kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun.
IV. 2. Saran 1. Bagi Bagi para para remaja remaja khususn khususnya, ya, filter filter (penyarin (penyaring) g) yang paling paling mendas mendasar ar adalah kita kembali kepada ajaran agama. Keimanan dan ketakwaan yang tegu teguh h akan akan menj menjad adii pond pondas asii dan dan kepr keprib ibad adia ian n dasa dasarr yang yang meny menyar arin ing g pengaruh kebudayaan barat ataupun kebudayaan buruk lainnya yang dapat menyeret kita ke jurang dosa berupa kenkalan remaja. 2. Perk Perkem emba bang ngan an Ipte Iptek k di era era glob global alis isas asii seka sekara rang ng haru harusn snya ya bisa bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai pembentuk kepribadian generasi cerdas bagi para remaja sekarang ini. Serta bisa disikapi dengan baik dan bijaka akan berbagaid dampak negatif dari perkembangan teknologi ini. Sehingga tidak terlahir kenakalan remaja berupa atau akibat disfungsional teknologi 3. Semua pihak pihak yang yang terkait, terkait, khusus khususnya nya keluarga keluarga dan dan sekolah sekolah sebagai sebagai dua dua ling lingku kung ngan an
terd terdom omin inan an
rema remaja ja,,
waji wajib b
memb member erii
pend pendid idik ikan an
dan dan
pengetahuan yang baik berdasar tata nilai, norma, agama, serta hokum yang yang berlak berlaku u di negarai negarai ini, serta
menjad menjadii pemben pembentuk tuk,, pembim pembimbin bing g
64
sekaligus pengawas kepribadian dan pertumbuhan remaja ke arah yang positif terhindar dari efek-efek negatif, termasuk salah satunya ke dalam kenakalan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono. 2004. Kenakalan 2004. Kenakalan Remaja. Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdu Abdulk lkar arim im,,
Aim. Aim.
2007 2007.. Pendidi Pendidikan kan
Kewargan Kewarganegar egaraan aan.
Band Bandun ung: g:
Grafindo Media Pratama.
Mu’in, Idianto. 2004. Sosiologi 2004. Sosiologi . Jakarta: Erlangga.
Kartini, Kartono. 1986. Psikologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Remaja. Jakarta: Rajawali.
Sumber Internet :
http://www.wikipedia.org
http://www.psikologi.tarumanagara.ac.id
http://www.iscribd.com
http://h2dy.wordpress.com
http://www.anneahira.com/narkoba
65
http://eka-punk.blogspot.com
http://h4b13.wordpress.com
http://www.ubb.ac.id
KENAKALAN REMAJA Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 - 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai “kenakalan remaja”. Kenakalan remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa. Setiap periode hidup manusia punya masalahnya sendiri-sendiri, termasuk periode remaja. Remaja seringkali sulit mengatasi masalah mereka. Ada dua alasan hal itu terjadi, yaitu : pertama; ketika masih anak-anak, seluruh masalah mereka selalu diatasi oleh orang-orang dewasa. Hal inilah yang membuat remaja tidak mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah. Kedua; karena remaja merasa dirinya telah mandiri, maka mereka mempunyai gengsi dan menolak bantuan dari orang dewasa. Remaja pada umumnya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan-perubahan sosial, fisiologi dan psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka hidup. Perubahan-perubahan ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern. Arus perubahan kehidupan yang berjalan amat cepat cenderung membuat individu
66
merasa hanya seperti sebuah sekrup dalam mesin raksasa daripada seorang makhluk utuh yang memiliki di dalam dirinya suatu keyakinan akan identitas diri sebagai seorang pribadi. DEFINISI Istilah “kenakalan” yang dimaksud adalah tingkah laku yang dianggap menyimpang dari norma-norma sosial masyarakat dan mengganggu ketentraman masyarakat. Kenakalan remaja (Juvenile Delinquence) adalah merujuk kepada perbuatan dan aktivitias remaja yang berlawanan dengan norma-norma masyarakat, undang-undang negara dan agama, seperti mencuri, merampok, menodong, berzina, membunuh, merampas, durhaka kepada kedua ibu bapak dan sebagainya. Perbuatan remaja dikatakan “nakal” karena remaja dianggap belum matang, belum dewasa dan perbuatan yang mereka lakukan tidak dikenakan hukuman berat. Hukuman yang dijatuhkan kepada mereka ialah remaja itu ditempatkan di pusat-pusat rehabilitasi dan diberi pendidikan khusus. JENIS KENAKALAN REMAJA Kenakalan remaja umumnya dibagi dua : a. Kenakalan perorangan (individual delinquency) b. Kenakalan berkelompok (sociologi delinquency) Yang sering disoroti adalah kenakalan remaja berkelompok atau sering disebut “gang deliquency”. Bentuk – bentuk perbuatan kenakalan remaja yang lebih banyak dilakukan dalam kaitan remaja yang bersangkutan dengan gangnya atau gerombolan remaja lainnya, hakekatnya mencerminkan suatu sub kultur tersendiri yang dapat dibedakan dalam 3 sub kultur kenakalan yaitu: a. Sub kultur criminal: suatu bentuk gang kenakalan remaja yang mengarah pada perbuatan pencurian, pemerasan dll perbuatan illegal yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan (uang atau income) b. Sub kultur konflik: suatu bentuk gang yang mengutamakan perbuatan – perbuatan kekerasan sebagai suatu cara untuk mendapatkan atau meningkatkan status c. Sub kultur pengelakan/ pengasingan (rettreatist sub culture), suatu bentuk gang yang menekankan pada penggunaan obat – obatan (secara salah). Perbuatan kenakalan remaja pada hakekatnya merupakan proses usaha pencapaian suatu keberhasilan tertentu dalam perkembangan kehidupan remaja. Kaitan pertumbuhan dan perkembangan individu remaja dengan lingkungannya terhadap struktur sosial dengan jalur – jalur system yang tersedia dan berlangsung di masyarakat untuk mobilitas yang lebih baik. Pada kenakalan remaja sub kultur kriminil, mencerminkan suatu cara adaptasi yang khusus dari para remaja dalam proses penyesuaian dirinya yang gagal untuk dapat mencapai keberhasilan hidup atau memperbaiki keadaannya dengan menempuh jaur – jalur kesempatan yang sewajarnya. Kegagalan ini antara lain karena ketiadaan kemampuan, keterbatasan pendidikan dan tidak adanya kesempatan kerja yang sesuai. Kenakalan remaja sub kultur konflik sering terjadi pada kasatuan masyarakat yang tidak stabil, tidak cukup terorganisir, yang tinggi mobilitas vertikal dan geografisnya, keluarga cenderung berorientasi tidak pada masa depan tetapi pada masa kini dan tidak ada kemajuan sosial. Perbuatan perkelahian antar gang, kebut – kebutan di jalan ramai merupakan contoh kenakalan remaja sub kultur konflik. Kenakalan remaja yang termasuk sub kultur pengelakan/ pengasingan yaitu kenakalan remaja dalam bentuk penyelahgunaan obat – obatan narkotika, merupakan cara
67
adaptasi terhadap keadaan secara pengelakan, menarik diri atau mengaisngkan diri, melepaskan perjuangan dalam mencapai kesuksesan. PENYEBAB Penyebab kenakalan remaja dari berbagai sumber, antara lain : a. Menurut Freedman : 1) Adanya kegoncangan sosial yang disebabkan oleh perubahan masyarakat ke arah industri modern disertai adanya kemajuan teknologi. 2) Mobilitas yang semakin besar dan urbanisasi ke kota-kota besar sebagai pusat industri tersebut. b. Menurut Cloward dan Ohlin: (berdasarkan teori Merton) Kenakalan remaja kemungkinan besar timbul bila beberapa kelompok dalam masyarakat tidak mampu untuk mencapai tujuan-tujuan budayanya. Ketidak adilan dalam kesempatan mencapai tujuan budaya tersebut, terutama berkisar pada pendapatan finansial, mendorong anak-anak dari kelas bawahan untuk melakukan tindakan kriminal, memasuki kelompok “gang” yang siap tempur atau menarik diri dari realitas yang pahit dengan minum obat-obat narkotika. c. Menurut Friedenberg Kenakalan remaja sering dihubungkan dengan kegagalan sekolah. Anak-anak yang berhasil sekolahnya, umumnya adalah anak-anak yang mampu membuat sekolahan sebagai pusat dari kehidupan berkelompok seusia (peer group life) disamping mendapatkan informasi dan pengetahuan. d. Menurut Shaw dan McKay Tentang teori “keturunan budaya” (cultural transmission). Dari penelitian yang dilakukan pada beberapa kota dengan pendapatan ekonomi yang rendah, selalu dihinggapi adanya kenakalan remaja, yang tidak tergantung pada kelompok nasional yang sedang berkuasa didaerah tersebut. Misalnya yang berkuasa orang Italy atau Polandia, dan lain-lain, timbulnya kenakalan remaja tetap sama besarnya. e. Menurut Y.M Uttamo Thera, kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal sebagian di antaranya adalah: 1) Pengaruh teman sepermainan : di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat, ataupun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah “semu” sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya. 2) Pendidikan : memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak. Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama
68
yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun yang merupakan akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenangsenang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang. 3) Penggunaan waktu luang : kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan sepermainannya. Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan sebagainya. Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si remaja sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Sebab dalam masyarakat, pada umunya apabila seseorang tidak mengikuti gaya hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa mengikuti tindakan kawankawannya. Akhirnya ia terjerumus. Tersesat. 4) Uang saku : orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Ajarkan pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat. Pemberian uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah yaitu: anak menjadi boros, tidak menghargai uang, dan malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang diperoleh. 5) Perilaku seksual : pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa mempedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
69
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15-20 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. MASALAH-MASALAH YANG SERING DIHADAPI REMAJA MASA KINI Masalah-masalah yang sering dihadapi remaja masa kini antara lain : a. Kebutuhan akan figur teladan : remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang hanya kata-kata indah. b. Sikap apatis : sikap apatis merupakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi disekitarnya. c. Kecemasan dan kurangnya harga diri : kata stress atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya). d. Ketidakmampuan untuk terlibat : kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang. e. Perasaan tidak berdaya : perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah-tengah masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah. f. Pemujaan akan pengalaman : sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak muda dengan minumam keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman. FAKTOR – FAKTOR SOSIAL BUDAYA SEBAGAI LATAR BELAKANG KENAKALAN REMAJA Faktor budaya adalah bagian dari faktor sosial sehingga sering disebut faktor sosial budaya. Di Indonesia kenakalan remaja umumnya terdapat di kota – kota teristimewa di kota yang besar seperti Jakarta, jarang terjadi di desa – desa walaupun akhir – akhir ini kenakalan remaja telah merambat ke daerah pedesaan juga. Penduduk di desa umumnya berstatus petani, budaya masyarakat desa umumnya monokultural (satu macam budaya) yang cukup kokoh dan diturunkan melalui transmisi nenek moyang. Anak – anak secara dini membiasakan diri dengan berbagai kepercayaan budaya seperti pemujaan nenek moyang, pemujaan roh – roh dan benda – benda. Stimulasi budaya juga didapatkan dari permainan anak- anak. Dalam transmisi budaya seorang anak menerima budaya melalui instruksi, observasi dan
70
imitasi. Berbeda dengan di daerah perkotaan, dengan cepatnya usaha pembangunan yang menggunakan teknologi modern, usaha industrialisasi yang pesat, mobilitas yang tinggi dan urbanisasi yang tidak terbendung ter bendung sering menyebabkan kegoncangan – kegoncangan sosial disertai dengan frustasi dari anggota – anggota masyarakatnya. Penduduk perkotaan umumnya terdiri dari berbagai ragam budaya (multikultral) serta status sosial ekonomi yang berbeda - beda, sehingga menyulitkan di dalam melakukan kontrol sosial. Mobilitas yang tinggi memungkinkan pertukaran budaya yang intensif yang akan mempengaruhi transmisi budaya keluarga terutama bagi anak remaja yang kepribadiannya sedang berkembang, mencari bentuk, sangatlah peka terhadap rangsangan – rangsangan dari lingkungannya dan kurang percaya pada diri sendiri hingga terbentuk kebiasaan melalui coba – coba (trial and error). Di dalam usaha melepaskan diri dari dunia anak – anak, umumnya remaja berkeinginan untuk melepaskan diri dari ketergantungan emosional terhadap orangtuanya dan lebih mendekati anak – anak sebaya dengan dirinya (peergroup). Apabila ikatan budaya keluarganya tidak kuat, maka remaja akan mendekati kelompok anak sebaya yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Faktor – faktor sosial budaya yang dapat menimbulkan konflik pada remaja: a. Timbul perbedaan besar antara budaya keluarga dan pertukaran budaya dalam sikap dan nilai. b. Dalam lingkungan keluarga terutama nilai dan sikap dalam budaya keluarga terlalu dipaksakan kepada remaja (sikap orangtua yang kaku) c. Kurangnya pengertian dari pihak orangtua akan kebutuhan remaja terutama kebutuhan emosional d. Transmisi budaya keluarga sangat minimal (komunikasi terhambat), orangtua acuh tak acuh terhadap tingkah anaknya (kurang korektif) e. Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan materi anaknya f. Kepribadian remaja misalnya kelainan kepribadian g. Trasmisi budaya keluarga kadang – kadang mengalami kesulitan karena kedua orangtua mempunyai kebuayaan yang berlainan (orangtua berasal dari suku yang berbeda) h. Orangtua sering menyimpang dari ketentuan nilai dan sikap budayanya (sering cekcok, berkelahi, berjudi, pulang malam, foya – foya) UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PERAN KELUARGA BAGI REMAJA Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang primer dan bersifat fundamental. Disitulah remaja dibesarkan, memperoleh penemuan-penemuan, belajar dan berkembang. Bermodalkan pengalaman-pengalaman yang diperolehnya dalam keluarga inilah bergantung kelangsungan hidupnya. Peran keluarga antara lain: a. Keluarga sebagai pusat pendidikan : disini orang tua berperan dalam pembentukan kepribadian remaja karena orang tua mendidik, mengasuh dan membimbing remajanya untuk hidup di dalam masyarakat. b. Keluarga sebagai pusat agama : dengan kesadaran beragama yang diperoleh remaja-remaja dan bimbingan orang tua, remaja akan mengenal agama sehingga membuat mereka untuk berbuat soleh dalam kehidupan. c. Keluarga sebagai pusat ketenangan hidup : dalam mempertahankan hidupnya sering
71
orang mengalami gangguan pikiran, menemui frustasi dan untuk mendapatkan kekuatannya kembali maka keluarga adalah pangkalan yang paling vital. TIPS UNTUK ORANGTUA /KELUARGA Orang tua sebaiknya mempersiapkan diri untuk mengenal lebih jauh dalam membimbing anaknya saat masa remaja : a. Kenali mereka lebih dekat yaitu informasi mengenai remaja dan perubahan perubahan yang terjadi di dalam dirinya. b. Kenali perubahan fisik pada remaja dan dampaknya terhadap diri anak. c. Kenali perubahan emosi remaja dan caranya mencari perhatian orang tua serta reaksi emosinya dalam menghadapi masalah. d. Menciptakan hubungan komunikasi yang hangat, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang positif, memberlakukan aturan dalam keluarga, menyikapi “kesalahan” anak, “mengambil hati” anak dan “mencuri perhatian” anak. e. Kenali perubahan lingkungan misalnya peran gender serta rasa keadilan antara pria dan wanita; teman dan permasalahannya; naksir, ditaksir dan pacaran. f. Masalah-masalah seksualitas, kelainan seksual dan pengaruh buruk yang ada di masyarakat. PERAN SEKOLAH BAGI REMAJA a. Sekolah sebagai pusat pendidikan bagi siswa dalam rangka menimba pengetahuan, keterampilan seni budaya, olahraga serta meningkatkan budi pekerti yang luhur, untuk ini diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta perlu diciptakan lingkungan yang bersih, sehat, tertib serta aman agar dapat menunjang keberhasilan PBM karena itu guru perlu dapat menciptakannya. b. Lingkungan sekolah yang sehat dan dinamis. Guru adalah orangtua siswa di sekolah karena itu perlu adanya sikap berdialog guru dengan siswa tentang berbagai hal khusus tentang masalah belajar sehingga keberhasilan dalam belajar dapat tercapai c. Motivasi belajar siswa timbul dari dirinya sendiri sehingga siswa dapat belajar dengan tertib, patuh pada peraturan yang ada di sekolah dna tidak terpengaruh oleh hal – hal yang negatif d. Program sekolah yang terpadu. Diberikan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler secara terpadu. Melalui kegiatan pramuka, olahraga, kesenian, karya wisata, pencinta alam dan sebagainya, dapat memberikan aktivitas yang sehat dan dinamis serta bekal untuk masa depannya PERAN MASYARAKAT BAGI REMAJA Usaha – usaha untuk menciptakan lingkungan sehat dan dinamis dalam kehidupan di masyarakat, kaum remaja dapat mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh karang taruna, remaja masjid, KNPI atau oragnisasi pemuda lainnya. Bersama warga masyarakat remaja juga aktif dalam melaksanakan bakti sosial sehingga diperoleh pengalaman praktis yang positif dari kehidupan bermasyarakat. Hal ini untuk melatih fisik, mental, aktivitas dan kreativitas remaja sehingga terbentuk pribadi yang militant dan dinamis sebagai generasi penerus. Dalam organisasi remaja diharapkan dapat berkomunikasi dengan teman – temannya, membicarakan masalah – masalah atau kesulitan yang dialaminya dengan dibimbing oleh konsultan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Tidak hanya remaja yang belajar menghadapi kehidupannya yang “baru” tetapi orang
72
tua juga perlu banyak belajar menghadapi perubahan-perubahan dan menemukan cara terbaik untuk menghadapinya. Tahapan perkembangan remaja berbeda – beda pada setiap individu sehingga diperlukan pemahaman dan pengenalan secara dini setiap perubahan fisik dan mental yang terjadi pada remaja sehingga perlu diperhitungkan dalam membina dan mengembangkan remaja. Era globalisasi sebagai aspek kemajuan iptek telah membuat segala informasi dan kemajuan dengan cepat tersebar ke segala penjuru dunia tetapi juga penyebaran pola perilaku yang kurang baik (buku porno, blue film, pil koplo, putauw, ecstasy, sabu – sabu dan lain – lain) akan cepat menjalar kemana – mana. Agar terhindar dari pengaruh negatif dari era globalisasi maka diharapkan orangtua, keluarga, guru dan masyarakat dapat membina remaja dengan baik, mengusahakan lingkungan hidup yang sebaik – baiknya agar remaja dapat berkembang ke arah yang kita harapkan serta sesuai dengan kehendak dan kemauan anak sendiri tanpa mengikuti pola perilaku yang kurang baik yang sedang berkembang saat ini. http://eka-punk.blogspot.com
Globalisasi Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Pengertian Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negaranegara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Ciri globalisasi Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
73
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia * Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. * Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). * Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. * Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. [sunting] Teori globalisasi Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu: * Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut. * Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab. * Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi). * Para tradisionalis tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesarbesarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital. * Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat berpendapat bahwa globalisasi globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian
74
besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan. Sejarah globalisasi Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia. Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur. Reaksi masyarakat Gerakan pro-globalisasi pro-globalisasi Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
75
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para proglobalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya. Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia. Gerakan antiglobalisasi antiglobalisasi Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya. Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. Globalisasi Perekonomian Perekonomian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk bentuk-bentuk berikut: * Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
76
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja * Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara. * Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas. * Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah memfantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global. * Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair. Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Kebaikan globalisasi ekonomi * Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan. * Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. * Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. * Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
77
* Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut. Keburukan globalisasi ekonomi * Menghambat pertumbuhan sektor industri Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat. * Memperburuk neraca pembayaran Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. * Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan. keseluruhan. * memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. Globalisasi kebudayaan Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
78
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan * Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. * Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. * Berkembangnya turisme dan pariwisata. * Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. * Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. wikipedia.org
Kenakalan Remaja Oleh: AsianBrain.com Content Tea Tea
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli •
•
Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
79
Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti? Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja • • •
Penyalahgunaan narkoba Seks bebas Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal: 1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama , terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Faktor eksternal:
1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. remaja. 2. Teman sebaya sebaya yang yang kurang kurang baik 3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja: 1. Kegagalan Kegagalan mencapai mencapai identitas peran peran dan lemahnya kontrol kontrol diri bisa dicegah dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah me lampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
80
2. Adanya motivasi motivasi dari keluarga, keluarga, guru, guru, teman sebaya untuk untuk melakukan point pertama. 3. Kemauan orangtua orangtua untuk untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. 4. Remaja pandai pandai memilih teman dan lingkun lingkungan gan yang baik serta serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. 5. Remaja membentuk membentuk ketahanan ketahanan diri agar tidak mudah mudah terpengaruh terpengaruh jika ternyata ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
81