1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan individu sejak dilahirkan tidak lepas dari interaksi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Dalam interaksi ini, individu menerima rangsang atau stimulus dari luar dirinya. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan yaitu proses diterimanya diterimanya stimulus oleh alat indera, indera, kemudian individu ada perhatian, perhatian, lalu diteruskan diteruskan ke otak dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkunga yang ada disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu i ndividu yang bersangkutan. Adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya induvidu merasa haus mengarahkan perilakunya ke arah minum, demikian pula individu yang lapar akan mengarahkan perilakunya ke arah makanan demikian pula mahasiswa yang haus akan ilmu keperawatan akan mengarahkan perilakunya ke arah tersebut. Di bandingkan dengan individu yang tidak haus atau tidak lapar, ternyata individu tersebut melakukan perilaku yang lebih giat di bandingkan yang tidak termotivasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami ambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa dari pengertian persepsi dan motivasi ? 2. Apa saja macam-macam persepsi? 3. Bagaimana gangguan persepsi? 4. Apa saja Syarat agar i ndividu dapat mengadakan persepsi? 5. Bagaimana cara motivasi dalam keperawatan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian persepsi dan motivasi. 2. Untuk mengetahui macam-macam persepsi. 3. Untuk mengetahui gangguan persepsi. 4. Untuk mengetahui bagamana cara motivasi dalam keperawatan.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Agar dapat digunakan sebagai bahan bacaan oleh para mahasiswa untuk menambah pengetahuan pengetahuan mereka tentang tentang persepsi persepsi dan motivasi.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2
2. Para pembaca dapat mengetahui persepsi dan motivasi dalam keperawatan
1.5 Metode Penulisan
Pada penulisan makalah ini kami menggunakan pendekatan pustaka. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka yaitu mengumpulkan data berdasarkan sumber-sumber tertulis tentang persepsi dan motivasi. Data dikumpulkan dari sumber tertulis yang didapatkan dari internet ataupun buku-buku yang ada diperpustakaan diperpustakaan STIKES Eka Harap.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Proses persepsi tidak ti dak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indra, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telingga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, kulit pada telapak tangan sebagai indra perabaan, yang kesemuanya merupakan alat indra yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Ada beberapa beberapa pengertian menurut para ahli : 1. Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu berarti dan merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated diri individu (Bimo Walgito, 2001). 2. Persepsi ialah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal
ini
melaui
proses
mengamati,
mengetahui,
atau
mengartikan
setelah
pancaindranya mendapat rangsang (Maramis, 1999). Dengan demikian, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang didahulu oleh perhatian sehingga sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun dalam diri individu.
2.2 Macam-Macam Persepsi
Ada dua macam persepsi, yaitu : 2.2.1 External perception, perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari lur diri individu. 2.2.2 Self-perception, Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4
2.3 Gangguan Persepsi (Disperepsi)
Dispersepsi adalah kesalahan atau gangguan persepsi. 2.3.1 Penyebab. Gangguan otak karena kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik; gangguan jiwa, seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi, psikosis yang dapat menimbulkan halusinasi, dan pengaruh lingkungan sosio-budaya, sosio-budaya, sosio-budaya yang berbeda menimbulkan persepsi berbeda atau orang yang berasal dari sosio-budaya yang berbeda. 2.3.2 Macam-macam gangguan persepsi. Menurut Maramis (1999), terdapat 7 macam gangguan persepsi : 2.3.2.1 Halusinasi atau maya pencerapan (persepsi) tanpa adanya rangsang apapun pada pancaindra seseorang, yang terjadi pada keadaan sadar/bangun dasarnya mungkin m ungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 1990). Oleh karena itu, secara singkat halusinasi adalah persepsi atau pengamatan palsu. Jenis-Jenis halusinasi : 1) Halusinasi penglihatan (halusinasi optik). a. Apa yang dilihat seolah-olah berbentuk : orang, binatang, barang, atau benda. b. Apa yang dilihat seolah-olah tidak berbentuk : sinar, kilatan, atau pola cahaya. c. Apa yang dilihat seolah-olah berwarna atau tidak berwarna. 2) Halusinasi auditif/halusinasi akustik. Halusinasi yang seolah-olah mendengar suara manusia, suara hewan, suara barang, suara mesin, suara musik, dan suara kejadian alami. 3) Halusinasi olfaktorik (halusinasi penciuman). Halusinasi yang seolah-olah mencium bau tertentu. 4) Halusinasi gustatorik (halusinasi pengecap). Halusinasi yang seolah-olah mengecap suatu zat atau rasa tentang tent ang sesuatu yang dimakan. 5) Halusinasi taktil (halusinasi peraba). Halusinasi yang seolah-olah merasa diraba-raba, disentuh, dicolek-colek, ditiup, dirambati ular, dan disinari. 6) Halusinasi kinestik (halusinasi gerak). Halusinasi yang seolah-olah badannya bergerak di sebuah ruang tertentu dan merasa anggota badannya bergerak dengan sendirinya. 7) Halusinasi viseral. Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
5
8) Halusinasi hipnagogik. Persepsi sensorik bekerja yang salah yang terdapat pada orang normal, terjadi sebelum tidur. 9) Halusinasi hipnopompik. Persepsi sensorik bekerja yang salah, pada orang normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur. 10) Halusinasi histerik. Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosional. 2.3.2.2 Ilusi adalah interpretasi yang salah atau menyimpang tentang penyerapan (persepsi) yang sebenanarnya sungguh-sungguh terjadi karen adanya rangsang pada pancaindra. Secara singkat ilusi adalah persepsi atau pengamatan yang menyimpang. menyimpang. Contoh : a. Bayangan dau pisang dilihatnya seperti seorang penjahat. b. Bunyi angin terdengar seperti ada seseorang memanggil namanya. c. Suara binatang disemak-semak, terdengar seperti tangisan bayi. 2.3.2.3 Depersonalisai ialah perasaan yang aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribandinya tidak seperti biasa lagi, tidak menurut kenyataan atau kondosi patologis yang seseorang merasa bahwa dirinya atau tubuhnya sebagai tidak nyata. Contoh : a. Perasaan bahwa dirinya seperti sudah diluar badannya. b. Perasaan bahwa kaki kanannya bukan kepunyaannya lagi. 2.3.2.4 Derealisasi ialah perasaan aneh tentang lingkungan di sekitar dan tidak menurut kenyataan sebenarnya. Misalnya segala sesuatu dirasakan seperti dalam mimpi. 2.3.2.5 Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi, secara harfiah soma artinya tubuh, dan sensorik artinya mekanisme neuroligis yang terlibat dalam proses pengindraan dan perasaan. Jadi, somatosensorik adalah suatu keadaan menyangkut tubuh yang secara simbolik menggambarkan adanya konflik suatu emosional. Contoh : a. Anestesia, yaitu kehilangan sebagian atau keseluruhan kepekaan indra peraba pada kulit. b. Parestesia, yaitu perubahan pada indra peraba, seperti ditusuk-tusuk jarum, di badannya ada semut berjalan, kulitnya terasa panas, atau kulitnya terasa tebal. c. Gangguan penglihatan atau pendenganran.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6
2.3.2.6 Gangguan fsikofisiologik adalah gangguan tubuh yang disarafi oleh susunan saraf yang berhubungan dengan kehidupan ( nervus vegitatif ) dan dibebabkan oleh gangguan emosi. Contoh : Gangguan ini mungkin terjadi pada : a. Kulit : Radangkulit (dermatitis (dermatitis), ), biduran (urtikaria (urtikaria), ), gatal-gatal ( pruritis) pruritis) dan banyak cairan pada kulit. b. Otot dan tulang : Otot tegang sampai kaku ( tension headache), headache), otot tegang dan kaku punggung ( lowback pain) pain) c. Alat
pernafasan
:
Sindrom
hiperventilasi
(bernafas
berlebihan
yang
mengakibatkan rasa pusing), kepala enteng, parestesia pada tangan dan sekitar mulut, merasa berat didada, nafas pendek, perut gembung, tetani dan asthma bronchiale. bronchiale. d. Jantung dan pembuluh darah: Debaran jantung yang cepat ( palpitasi ( palpitasi)) TD meningkat (hipertensi (hipertensi)) dan vascular headache. headache. e. Alat pencernaan : Lambung perih, mual dan muntah, kembung ( meteorime), meteorime), sembelit (konstipasi (konstipasi)) dan mencret (diare (diare). ). f. Alat kemih dan alat kelamin : Sering berkemih, ngompol (enuresis ( enuresis)) memancarkan air mani secara dini (evalulation (evalulation precox) precox) hubungan seksual yang sakit pada wanita (disparenuia (disparenuia), ), sakit waktu menstruasi (dismenure (dismenure), ), tidak mampu menikmati rangsangan seksual pada wanita ( frigiditas) frigiditas) dan impoten. g. Mata : mata berkunang-kunang dan telinga berdenging (tinitus ( tinitus). ).
2.3.2.7 Agnosia adalah ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan persepsi, baik sebagian maupun total sebagai akibat kerusakan otak.
2.4 Syarat Agar Individu Dapat Mengadakan Persepsi
Dengan persepsi individu dapat menyadari dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang yang ada disekitar maupun tentang keadaan diri individu yang yang bersangkutan ( self ( self perception). perception). Alat penghubung individu antara dunia luar adalah alat indra. Persepsi merupakan suatu proses yang harus didahuluin pengindraan.Yaitu dengan
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
7
2.4.1 Syarat terjadinya persepsi a. Adanya objek → stimulus → alat indra indra (reseptor). Stimulus berasal dari luar individu (langsung mengenai alat indra/resptor) dan dari dalam individu (langsung mengenai saraf sensoris yang bekerja sebagai alat reseptor). b. Adanya perhatian sebagai langkah untuk mengadakan persepsi. c. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus. d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat saraf atau pusat kesadaraan) dari otak bawah melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respons.
2.5 Proses terjadinya persepsi
Persepsi melalui tiga persepsi yaitu : a. Proses fisik (kealaman) : O bjek → stimulus→ reseptor atau alat indra. b. Proses fisiologis : Stimulus→ saraf sensoris→ otak c. Proses psikologis : Proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima. Jadi, syarat untuk mengadakan persepsi perlu ada peroses fisik, fis iologis, dan fsikologis.
2.6 Objek Persepsi
Objek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi diri atau self-perception. atau self-perception. Karena sangat banyaknya objek yang dapat dipersepsi, maka pada umumnya objek persepsi diklasifikasikan. Objek persepsi dapat dibedakan atas objek yang non-manusia dan manusia. Objek persepsi berujud manusia ini disebut person perception perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social perception,
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
8
mempersepsi, dan hal ini tidak akan dijumpai apabila dipersepsi itu non-manusia. Karena itu pada objek persepsi, yaitu manusia yang dipersepsi, lingkungan yang melatar belakangi objek persepsi, dan perseptor sendiri akan sangat menentukan dalam hasil persepsi. Persepsi yang berobjekkan manusia akan dibahasan secara tersendiri dalam lapangan psikologi. psikologi.
2.7 Pengertian Motivasi
Adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya induvidu merasa haus mengarahkan perilakunya ke arah minum, demikian pula individu yang lapar akan mengarahkan perilakunya ke arah makanan demikian pula mahasiswa yang haus akan ilmu keperawatan akan mengarahkan perilakunya ke arah tersebut. Di bandingkan dengan dengan individu yang yang tidak haus haus atau tidak lapar, ternyata individu individu tersebut melakukan perilaku yang lebih giat di bandingkan yang tidak termotivasi. Secara umum, motivasi artinya mendorong untuk berbuat atau beraksi. Menurut Nancy Stevenson (2001) motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai sebagai respons. Dan menurut Sarwono, Sarwono, S.W.(2000) motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri individu, tingkahlaku yang di timbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari pada gerakan atau perbuatan.
2.8 Jenis Motivasi
Manusia sifatnya unik sehingga untuk memotivasi satu dengan yang lain tidak harus sama. Melalui pemahaman tentang hierarki kebutuhan Maslow, tidak dapat mengetahui jenis-jenis motivasi individu memiliki hierarki kebutuhan yang menetukan tindakannya tindakannya sekali kebutuhan paling dasar dipuaskan individu akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan berikutnya.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
9
a. Kepuasan dengan pekerjaan mereka b. Suasana kerja yang baik c. Dukungan manajerial Yang baik d. Tersedianya pendidikan berkelanjutan e. Pengembangan profesionalisme Menurut Abraham C, dan Shanley F. F. (1997), menyebutkan bahwa bahwa MC Dowell (1989) dalam penelitiannya menemukan hal-hal yang memotivasi perawat tetap berkerja di keperawatan, yaitu: a. Kepuasan bekerja b. Pengembangan profesional c. Kondisi kerja yang baik d. Tingkat penggajian Namun, Hinshaw,dan kawan-kawan (1987) dalam penelitiannya di Amerika Serikat menemukan faktor-faktor pendukung motivasi perawat yaitu: a. Pengurangan staf b. Status profesional c. Kesenangan pada posisi yang dimiliki d. Kemampuan memiliki aspek yang berkualitas e. Kekohesifitasan kelompok f. Pengenalan terhadap keunikan perawat g. Kesempata pertumbuhan profesional h. Pengendalian praktik keperawatan 2.8.2
Sumber stres dalam keperawatan Menurut Abraham. C dan Shanley F. (1997), berdasarkan hasil survei yang dilakukan
Dewe (1989) di Amerika Serikat menemukan lima sumber stres dala m keperawatan, yaitu :
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
10
c. Kesulitan dalam merawat pasien kritis, misalnya kesulitan menjalankan perawatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau tindakan baru, dan bekerja dengan Dokter yang menuntut jawaban dan tindakan cepat. d. Berurusan dengan pengobatan/perawatan pasien,misalnya bekerja dengan Dokter yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien, terlibat dalam ketidaksepakatan pada program tindaka, merasa tidak pasti sejauh mana harus memberi informasi pada pasien atau keluarga, dan merawat pasien sulit atau tidak kerja sama. e. Merawat pasien yang gagal untuk membaiki, misalnya pasien lansia, pasien yang nyeri kronis, dan pasien yang meninggal selama merawat. 2.8.3 Cara memotivasi Ada bebrapa cara yang dapatdi terapkan untuk memotivasi seseorang, yaitu : a.
Memotivasi dengan kekerasan ( Motivating by force), force), yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang diotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan. Contoh : Seorang komandan mengancam akan memberikan hukuman kepada anak buahnya apabila tidak disiplin. Jenis motivasi ini lazim dikemiliteran dan tidak lazim didalam masyarakat demokratis.
b. Memotivasi dan bujukan ( Motivating by enticement ), ), yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadianh agar melakukan sesuatu sesuai harapan yang memberikan motivasi. Contoh : 1. Mahasiswa yang berprestasi akan diberikan hadiah oleh pendidikan berupa bebas membayar SPP selama 2 semester.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
11
2.1 Seorang kariawa bekerja dengan baik, bukan karena ancaman atau bujukan, tetapi
karena
termotivasi
akan
kesadarannya
ntuk
bekerja
perusahaannya maju dan dampaknya dampaknya kesejahteraan meningkat.
baik
agar
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi.
2. Agar seseorang dapat menyadari dan dapat melakukan persepsi ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu : a. Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai indera dan dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) tapi berfungsi sebagai reseptor. b. Adanya indera atau reseptor, yaitu sebagai alat untuk menerima sti mulus. c. Diperlukan adanya perhatian sebagai langkah awal menuju persepsi. 3. Motivasi merupakan keinginan, hasrat motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya