BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keper eperlu luan an
rum rumah
tang tangga ga
maupu aupun n
indu indust stri ri
yang ang
ters tersim imp pan, an,
dip diprose roses, s,
diperdagangkan, diangkut dan lain-lain. Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak amoniak,, sodium sodium nitrit nitrit,, gas dalam dalam tabung tabung,, zat pewarn pewarna, a, bahan bahan pengaw pengawet et dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. anorganik. Dewa Dewasa sa ini, ini, pela pelaru rutt semak semakin in bany banyak ak digu diguna naka kan n di berb berbag agai ai macam macam industry, industry, seperti industry industry farmasi, farmasi, industry industry makanan, makanan, industry kosmetika, dan sebagainya. Tentu saja hal ini memberikan dampak negatie baik bagi lingkungan maupun kesehatan. Dampak bagi lingkungan yang ditimbulkan diantaranya pencemaran, baik pencemaran air, udara, dan tanah. !edangkan dampak kesehatan yang sering terjadi dapat bersifat akut dan kronis. "angguan kesehatan ini paling berisiko terjadi terjadi terhad terhadap ap pekerja pekerja yang yang bekerja bekerja di indust industry ry yang yang mengg mengguna unakan kan pelaru pelarutt sebagai bahan bakunya. #leh sebab itu, diperlukanny diperlukannyaa tindakan tindakan untuk untuk mengatasi mengatasi permasalahan permasalahan keracunan yang disebabkan oleh pelarut ini untuk mengurangi dampak negatie yang terjadi, terjadi, salah satunya satunya dengan cara Manajemen Pengendalian Keracunan Pelarut.
B. Rumusan Masalah $ermasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut% &. 'pa saja permasa permasalahan lahan yang ditimbulka ditimbulkan n oleh oleh pelarut( pelarut( ). Bagaim Bagaimana ana cara penang penangana anan n korban korban keracuna keracunan n pelaru pelarut, t, baik baik pertol pertolong ongan an pertamanya maupun pengobatan lebih lanjutnya( lanjutnya( *. Baga Bagaim iman anaa mana manaje jeme men n peng pengen enda dali lian an pela pelaru rutt term termas asuk uk penc penceg egah ahan an dampak buruknya(
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Um Umum
+ntuk mengetahui dampak dan faktor resiko dari pelarut serta pencegahan dan pengendalian dampak buruknya buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan. . Tu Tuju juan an !h !hus usu us
a. engetahui engetahui berbaga berbagaii macam permasal permasalahan ahan yang yang ditimbul ditimbulkan kan dari dari pelarut, pelarut, terutama dampaknya bagi kesehatan. b. engetahui cara penanganan korban keracunan pelarut, baik pertolongan pertamanya maupun pengobatan lebih lanjutnya. lanjutnya. c. eng enget etah ahui ui mana manaje jem men peng pengen enda dali lian an pela pelaru rutt term termas asuk uk penc penceg egah ahan an dampak buruknya.
D. Ruang Lingku" ingkup materi dalam penelitian ini adalah deskripsi gambaran umum pelarut serta analisis penanganan keracunan dan manajemen pengendalian pelarut.
BAB II I#I
A. De$inisi Pelarut !ebagi !ebagian an besar besar reaksi reaksi kimia kimia secara secara luas luas dilaku dilakukan kan di dalam dalam laruta larutan. n. arutan terdiri dari pelarut solvent / dan zat terlarut solute/. solute/. $elarut solvent / pada umumnya adalah zat yang berada pada larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai zat terlarut solute solute/. /. $elarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. $elarut paling umum digunakan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari adalah air . $elarut lain yang juga umum digunakan adalah adalah bahan bahan kimia kimia organi organik k menga mengandu ndung ng karbon/ karbon/ yang yang juga juga diseb disebut ut pela pelaru rutt organik. organik. $elarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah mudah menguap, menguap, meninggalka meninggalkan n substansi substansi terlarut terlarut yang didapatkan. didapatkan. +ntuk +ntuk membedakan membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar.$ada umumnya pelarut yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut % •
$elarut harus tidak reaktif inert/ terhadap kondisi reaksi.
•
$elarut harus dapat melarutkan reaktan dan reagen.
•
$elarut harus memiliki titik didih yang tepat.
•
$elarut harus mudah dihilangkan pada saat akhir dari reaksi. 0riteria 0riteria kedua adalah dengan dengan mengguna menggunakan kan prinsip prinsip like like dissol dissolves ves like like,
dimana dimana reaktan reaktan yang yang nonpol nonpolar ar akan akan larut larut dalam dalam pelaru pelarutt nonpol nonpolar ar sedang sedangkan kan reaktan reaktan yang polar akan larut pada pelarut polar. Dalam hal ini juga terdapat terdapat tiga ukuran yang dapat menunjukkan kepolaran dari suatu pelarut yaitu % •
momen dipol
•
konstanta dielektrik
•
kelarutannya dengan air
B. Ma%am & Ma%am Pelarut I. Berdasarkan Sifat Kepolaran Pelarut
enurut artin, dkk. &11*/ pelarut secara umum dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu% a. $elarut $olar $elarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. !esuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi lain. 'ir melarutkan fenol, alkohol, aldehid, keton amina dan senyawa lain yang mengandung oksigen dan nitrogen yang dapat membentuk ikatan hidrogen dalam air artin dkk., &11*/. 2ontoh dari pelarut polar ini diantaranya% adalah air 3)#, metanol 23*#3, dan asam asetat 23*2##3/. b. $elarut 4on $olar 'ksi pelarut dari cairan non polar seperti hidrokarbon berbeda dengan zat polar. $elarut juga tidak dapat memecahkan ikatan koalen dan elektrolit dan berionisasi lemah karena pelarut non polar tidak dapat membentuk jembatan hidrogen dengan non elektrolit. #leh karena itu, zat terlarut ionik dan polar tidak dapat larut atau hanya dapat larut sedikit dalam pelarut non polar artin dkk, &11*/. c. $elarut !emipolar 5 $olar 'protic $elarut semipolar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut non polar, sehingga dapat larutdalam alcohol. artin dkk, &11*/.
Berikut ini adalah tabel sifat pelarut secara umum dan dikelompokkan kedalam pelarut non-polar, polar aprotik dan polar% #'l(ent
Rumus kimia
Titik
!'nstanta
Massa
)i)ih
Dielektrik
jenis
Pelarut N'n*P'lar
3eksana
23*-23)-23)-23)23)-23*
61 72
).8 ).*
Benzena
2636
:8 72
Toluena
2639-23*
&&& 72 ).<
Dietil eter
23*23)-#-23)-23* *9 72
<.*
0loroform
232l*
6& 72
<.:
;; 72
6.8
=til asetat
23*-2>#/-#-23)23*
8.699 g5ml 8.:;1 g5ml 8.:6; g5ml 8.;&* g5ml 1.+,gml
8.:1< g5ml
Pelarut P'lar A"r'ti%
&,<-Dioksana TetrahidrofuranT3@/
5-23)-23)-#-23)23)-#-? 5-23)-23)-#-23)23)-?
&8& 72 ).* 66 72
;.9
DiklorometanaD2/
23)2l)
<8 72
1.&
'setona
23*-2>#/-23*
96 72
)&
'setonitril e24/
23*-2A4
:) 72
*;
DimetilformamidaD@/ 3-2>#/423*/) Dimetil sulfoksidaD!#/
23*-!>#/-23*
&9* 72 *: &:1 72 <;
1./00 gml
8.::6 g5ml 1.0 gml
8.;:6 g5ml 8.;:6 g5ml 8.1<< g5ml 1./, gml
Pelarut P'lar Pr'ti%
'sam asetat
23*-2>#/#3
&&: 72 6.)
1./+,
gml
23*-23)-23)-23)-
n-Butanol
#3
&&: 72 &:
Isopropanol I$'/
23*-23-#3/-23* :) 72
&:
n-$ropanol
23*-23)-23)-#3
1; 72
)8
=tanol
23*-23)-#3
;1 72
*8
etanol
23*-#3
69 72
**
'sam format
3-2>#/#3
&88 72 9:
'ir
3-#-3
&88 72 :8
8.:&8 g5ml 8.;:9 g5ml 8.:8* g5ml 8.;:1 g5ml 8.;1& g5ml 1.1 gml
&.888 g5ml
#um2er3 4htt"3i).5iki"e)ia.'rg5ikiPelarut4 Ta2el 1
Berikut pembahasan dari berbagai jenis pelarut yang berada di tabel &% 1. Pelarut N'n P'lar a. Heksana Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia
263&< isomer utama n-heksana memiliki rumus 23*23)/<23*/. !eluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. 3eksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. 3eksana diproduksi oleh kilang-kilang minyak mentah. 0omposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. $roduk industri biasanya memiliki 98-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada 69C;8 7 2.
Gambar 1. Model Dimensi dari Heksana
b. Benene Ben6ena , yang dikenal dengan nama lain CH, PhH, dan 2en6'l, adalah
senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. !elain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Ben6ena
4ama
Benzena atau &,*,9-
!istematis
sikloheksatriena/
4ama lain
Benzol !abel ". Benene
c. !oulena T'luena, dikenal juga sebagai metil2en6ena ataupun $enilmetana, adalah
cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. !eperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan.
T'luena
fenilmetana
4ama
toluol
lain
metilbenzena
!abel #. !oluena
d. Dietil eter Dietil eter, yang juga dikenal sebagai eter dan et'ksi etana, adalah cairan
mudah terbakar yang jernih, tak berwarna, dan ber titik didih rendah serta berbau khas. 'nggota paling umum dari kelompok campuran kimiawi yang secara umum dikenal sebagai eter ini merupakan sebuah isomernya butanol. Berformula 23*-23)-#-23)-23*, dietil eter digunakan sebagai pelarut biasa dan telah digunakan sebagai anestesi umum. =ter dapat dilarutkan dengan Dietil eter
4ama !istematis
ethoyethane *-oapentane dietil eter
4ama lain
etil eter etil oksida
!abel $. Dietil %ter
e. Kloroform
!l'r'$'rm adalah nama umum untuk triklorometana 232l */. 0loroform
dikenal
karena sering digunakan
sebagai
bahan
pem bius,
meskipun
kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Eujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap.
!l'r'$'rm
4ama !istematis 2hloroform @ormyl trichloride, ethane trichloride, 4ama lain
ethyl trichloride, ethenyl trichloride, T2, @reon )8, F-)8, +4 &::: !abel &. Kloroform
f.
%til asetat Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus 23 *23)#2#/23*.
!enyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. !enyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. !enyawa ini sering disingkat =t#'c, dengan =t mewakili gugus etil dan #'c mewakili asetat. =til asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut. =til asetat adalah pelarut polar menengah yang olatil mudah menguap/, tidak beracun, dan tidak higroskopis. =til asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor , oksigen, dan nitrogen. =til asetat dapat melarutkan air hingga *, dan larut dalam air hingga kelarutan : pada suhu kamar. 0elarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. 4amun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam.
Etil asetat
In$'rmasi
4ama sistematis
=til etanoat =til asetat =til ester
4ama alternatie =ster asetat =ster etanol Fumus molekul
2<3:#)
!abel '. %til (setat
. Pelarut P'lar A"r'ti% a. 1)$*Dioksana
&,<-Dioksana, sering hanya disebut Dioksana, adalah pelarut tidak berwarna heterosiklik senyawa organik yang merupakan cairan pada suhu kamar dan tekanan. emiliki rumus molekul 2<3:#) dan titik didih &8& 7 2. 3al ini biasanya digunakan sebagai pelarut aprotic. &,<-Dioksana memiliki bau yang lemah sama dengan dietil eter. 'da juga dua senyawa isomerik kurang umum, &,)-Dioksana dan &,*-Dioksana. &,)-Dioksana adalah bentuk peroksida yang secara alami dalam botol tua Tetrahidrofuran. &,<-Dioksana diklasifikasikan sebagai sebuah eter, dengan masingmasing dari dua atom oksigen membentuk kelompok fungsional eter. 3al ini lebih polar daripada dietil eter, yang juga memiliki empat karbon, tetapi hanya satu gugus fungsional eter.
17+* Di'ksana
In$'rmasi
4ama
&,<-Dioane
sistematis
&,<-Dioacycloheane
4ama alternatie Fumus molekul
G&,
!abel +. 1)$* Dioksana
b. !etra,idrofuran -!H/ Tetrahi)r'$uran, atau dikenal sebagai TH8, adalah senyawa organik
heterosiklik dengan rumus kimia 23 )/<#/. T3@ berupa cairan ber iskositas rendah dan memiliki aroma seperti dietil eter . Ia termasuk dalam molekul eter yang paling polar . T3@ adalah pelarut aprotik dengan tetapan dielektrik ;,6. Ia memiliki kepolaran yang sedang dan melarutkan berbagai macam senyawa nonpolar maupun polar. T3@ sering digunakan dalam ilmu polimer. Ia dapat digunakan untuk melarutkan
karet
sebelum
dilakukan
penentuan
massa
molekul
menggunakan kromatografi permeasi gel. T3@ juga melarutkan $2. T3@ dapat di polimerisasikan menggunakan asam kuat, menghasilkan polimer linear yang disebut politetrametilena eter/ glikol $T="/, 4omor Fegistrasi 2'! G)9&18-86-&H, juga dikenal sebagai $T#, politetrametilena oksida. 0egunaan utama dari polimer ini adalah untuk membuat serat poliuretana elastomerik seperti !pande.
Tetrah9)r'$uran
In$'rmasi
4ama sistematis #acyclopentane T3@, tetrahydrofuran, &,
cyclotetramethylene oide, oacyclopentane, diethylene oide, oolane, furanidine, hydrofuran, tetra-methylene oide
Fumus molekul 2<3:#
!abel 0. !etra,drofuran
c. Diklorometana -D2M/
Diklorometana D2 atau methylene chloride/ adalah senyawa organik dengan rumus 23)2l). Ini tidak berwarna, mudah menguap cairan dengan aroma manis yang sedang banyak digunakan sebagai pelarut. ebih dari 988.888 ton diproduksi pada tahun &11&. eskipun tidak bercampur dengan air, D2 bercampur dengan berbagai pelarut organik.
Di%hl'r'methane
In$'rmasi
4ama sistematis
Dichloromethane ethylene chloride, methylene dichloride,
4ama alternatif
!olmethine, 4arkotil, !olaesthin, Di-clo, @reon *8, F-*8, D2, +4 &91*, D2
Fumus molekul
23)2l)
!abel 3. Dic,loromet,ane
d. (setona Aset'n,
juga
dikenal
sebagai "r'"an'n, )imetil
ket'n, *
"r'"an'n, "r'"an**'n ,)imetil$'rmal)ehi)a, dan :*ket'"r'"ana, adalah
senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. 'seton larut dalam berbagai perbandingan dengan
air , etanol, dietil eter, dll. Ia sendiri juga
merupakan pelarut yang penting. 'seton digunakan untuk membuat plastik , serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. !elain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan
kecil.
!ejumlah
kecil
aseton
diproduksi
dalam
tubuh
melalui dekarboksilasi jasad keton. e. (setonitril -Me24/
'setonitril adalah senyawa kimia dengan rumus 23*24. Ini cairan berwarna organik yang paling sederhana nitril. Ini diproduksi terutama sebagai produk sampingan dari pembuatan acrylonitrile. 3al ini terutama digunakan sebagai pelarut dalam aprotic kutub pemurnian butadiena. Di
laboratorium, digunakan sebagai media-polaritas pelarut yang bercampur dengan air. f.
Dimetilformamida -DM/ N7 N*)imetil$'rmami)a adalah senyawa organik formula 23 */ )-4-
23#. Biasa disingkat DM87 cairan tak berwarna yang bercampur dalam air dan sebagian besar senyawa organik. D@ digunakan sebagai pelarut untuk reaksi kimia. Dimetilformamida adalah murni tidak berbau, sedangkan jika terdegradasi memiliki bau amis karena pengotor dari Dimetilformamida adalah pelarut polar dengan titik didih tinggi. emfasilitasi kutub reaksi yang mengikuti mekanisme, seperti reaksi !4). Jang dimetilformamida tidak stabil di hadapan basa kuat seperti natrium hidroksida atau asam kuat seperti asam klorida atau asam sulfat dan dihidrolisis dalam asam format dan dimetilamin, terutama pada temperatur tinggi. g. Dimetil sulfoksida -DMS5/
Dimetil sulfoksida D!#/ adalah organosulfur senyawa dengan rumus kimia 23*/ )!#. Ini adalah cairan tak berwarna yang penting aprotic pelarut yang polar melarutkan baik senyawa polar dan nonpolar dan bercampur dalam berbagai pelarut organik maupun air. Ini memiliki properti yang berbeda menembus kulit sangat mudah, sehingga orang dapat mencicipinya segera setelah datang ke dalam kontak dengan kulit. Fasanya telah digambarkan sebagai tiram-atau-seperti bawang putih. 0. Pelarut P'lar Pr'ti% a. (sam asetat Asam
asetat, asam
etan'at atauasam
%uka adalah senyawa
kimiaasam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. 'sam cuka memiliki rumus empiris 2 )3<#). Fumus ini seringkali ditulis dalam bentuk 23 *-2##3, 23*2##3, atau 23 *2#)3. 'sam asetat murni disebut asam asetat glasial / adalah cairan higroskopis tak ber warna, dan memiliki titik beku &6.;72. 'sam asetat merupakan salah satuasam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. arutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion 3K dan 23*2##-. 'sam asetat merupakan pereaksi
kimia dan bahan
baku industri yang
penting. 'sam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa
asetat, dan poliinil
asetat,
maupun
berbagai
macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air . Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,9 juta ton per tahun. &.9 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
b. n*Butanol
n-Butanol adalah salah satu jenis $elarut $olar $rotic. Fumus kimia nButanol adalah 23*-23)-23)-23)-#3. Titik didih n-Butanol adalah &&: 72. 0onstanta Dielektrik nya adalah &:. assa jenisnya adalah 8.:&8 g5ml. n-Butanol yang memiliki rumus kimia 2 <31#3, merupakan produk hasil reaksi n-butiraldehid dengan hidrogen. n-Butanol merupakan cairan putih jernih dan berbau tajam $roduksi n-butanol sebagian besar digunakan pada pembuatan resin urea fonnaldehid dan plasticizer dibutil pthalat. c. Isopropanol -IP(/
Isopropil alkohol I$'/. I$' adalah zat yang tidak beracun. Lat ini berpotensi menjadi bahan aditif bahan bakar karena merupakan salah satu hasil samping dari produksi berbahan baku gas alam, sehingga tersedia dalam jumlah yang cukup besar. I$' yang biasanya dihasilkan adalah I$' dengan kandungan 19- dalam larutan. Isopropil alkohol I$'/ atau isopropanol adalah nama lain dari )-propanol. Fumus kimianya adalah 23*23#323 *. !enyawa ini merupakan turunan kedua setelah propilen dari propana. Isopropil alkohol dapat membentuk azeotrop dengan air pada
:;,< isopropanol. I$' adalah zat yang sangat mudah menguap, mudah terbakar, berbau khas dan beracun. d. n*propanol
$ropan-&-ol adalah alkohol primer dengan rumus molekul 2*3:#. Ia juga dikenal sebagai &-propanol, &-propil alkohol, n-propil alkohol, n propanol, atau hanya propanol. Ini merupakan isomer dari $ropan-)-ol. Ia digunakan sebagai pelarut dalam industri farmasi, dan untuk resin dan selulosa ester. 3al ini terbentuk secara alami dalam jumlah kecil selama banyak proses fermentasi. e. %tanol Etan'l, disebut juga etil alk'h'l, alk'h'l murni, alk'h'l a2s'lut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. !enyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. =tanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia 2)39#3 dan rumus empiris 2)36#. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter . =tanol sering disingkat menjadi Et;H, dengan M=tM merupakan singkatan dari gugus etil 2 )39/. =tanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. 2ontohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. =tanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform,
dietil
eter , etilena glikol,
gliserol,
nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena. f.
Metanol
etanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia 23*#3. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. $ada Mkeadaan atmosferM ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas berbau lebih ringan daripada etanol/. Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri. $enggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. !ekitar <8 metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam produk seperti plastik , plywood, cat, peledak, dan tekstil. Dalam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang mengubah nitrat menjadi nitrogen. Bahan bakar direct-metanol unik karena suhunya yang rendah, operasi pada tekanan atmofser, mengijinkan mereka dibuat kecil. Ditambah lagi dengan penyimpanan dan penanganan yang mudah dan aman membuat metanol dapat digunakan dalam perlengkapan elektronik. g. (sam format Asam $'rmat nama sistematis% asam metan'at/ adalah asam
karboksilat yang paling sederhana. 'sam format secara alami terdapat pada antara lain sengat lebah dan semut. 'sam format juga merupakan senyawa intermediat senyawa antara/ yang penting dalam banyak sintesis kimia. Fumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai 32##3 atau 23)#). Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak serangga dari ordo 3ymenoptera, misalnya lebah dan semut. 'sam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif , yaitu pembakaran metanol dan etanol yang tercampur air/, jika dicampurkan dengan bensin. 4ama asam format berasal dari kata atin formica yang berarti semut. $ada awalnya, senyawa ini di isolasi melalui distilasi semut. !enyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester, dinamakan format atau metanoat . Ion format memiliki rumus kimia 32## N.
,. (ir Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. 'ir menutupi hampir ;& permukaan bumi. Terdapat &,< triliun kilometer kubik **8 juta milO/ tersedia di bumi. 'ir sebagian besar terdapat di laut air asin/ dan pada lapisan-lapisan es di kutub dan puncak-puncak gunung/, akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air , dan lautan es. 'ir dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu% melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah runoff , meliputi mata air , sungai, muara/ menuju laut.
II. Berdasarkan Struktur Kimia Pelarut 1. Hi)r'kar2'n
!esuai namanya maka pada golongan ini terdiri dari pelarut-pelarut dimana unsur hidrogen 3/ dan carbon 2/ menjadi struktur dasarnya. "olongan ini terbagi lagi menjadi tiga sub golongan, yaitu% aliphatis, aromatis dan halogenated hidrokarbon. !edang sub golongan aliphatis dibagi lagi menjadi aliphatis jenuh saturated/ dan tidak jenuh unsaturated/. $elarut-pelarut golongan hidrokarbon hampir seluruhnya berasal dari hasil distilasi minyak bumi yang merupakan campuran dari beberapa sub-sub golongan bukan senyawa murni/, sehingga titik didihnya berupa range dari minimum sampai maksimum, bukan merupakan titik didih tunggal.
"##4"'4 +T''
!+B "##4"'4
0=T=F'4"'4
2#4T#3 D'4 $=4""+4''44J'
'I$3'TI!
P=4+3, tidak mempunyai ikatan rangkap dalam strukturnya,
3asil-hasil distilasi minyak bumi berupa campuran beberapa alkana
Dari hasil distilasi minyak bumi produksi $=FT'I4'/%
!pecial Boiling $oint QQ, campuran
disebut juga '0'4' atau $'F'@@I4.
dan mungkin beberapa jenis hidrokarbon lain.
Terbagi menjadi * golongan% F'4T'I +F+!, F'4T'I B=F2'B'4" dan !I0I!.
Titik didihnya dinyatakan dalam range. 0omposisi dinyatakan dalam persentasi alkana yang ada.
!I0I! 4'$3T=4=/ , ikatanya melingkar, atom karbon pertama bertemu dengan atom carbon terakhir.
'lkana yang penting dalam industri cat adalah antara 26>heana hingga 2&8>dekana.
senyawa hidrokarbon aliphatis, naphtenis dan sedikit aromatis. Boiling range-nya% 99 - &)8o2. udah terbakar dan sangat olatile.
ow 'romatic Ehite !pirite 'E!/, campuran senyawa hidrokarbon paraffin, cycloparafin dan aromatis. Boiling range antara &<9 - &19o2. !tabil dengan warna jernih.
inasol-, $ertasol 2', $ertasol 2B, $ertasol 22 dan minyak tanah kerosene/.
2ontoh lain adalah petroleum ether <868o2/, naphta ;8-18o2/, petroleum benzine &)8-&98o2/
2ontoh jenis siklis yang diperoleh dari hasil ekstraksi tanaman adalah terpentin.
Biasanya dipakai untuk solent cat jenis alkyd arnish, synthetic enamel/ dan polyurethane. TID'0 P=4+3, mempunyai ikatan rangkap dua, '0=4'5#=@I4 ethylene, propylene, dll/ atau rangkap tiga, '0J4= etuna5acetylene, propuna, dll/. 0arena sifatnya reaktif dan hampir sebagian besar senyawanya dalam kondisi gas, maka tidak umum dipakai sebagai solent dalam cat. 'F#'TI!
!truktur molekulnya mengandung ikatan aromatis benzene/, 2636 daya larutnya lebih kuat dibanding senyawa-senyawa hidrokarbon aliphatis.
Toluena methyl benzene/, mempunyai titik didih &&&7 2, merupakan pelarut yang sangat kuat.
Qylene dymethyl benzene/, merupakan campuran dari tiga macam isomer% ortho, metha dan para-ylena yang mempunya titik didih hampir sama &<<, &*1 dan &*1o2/ sehingga sulit dipisahkan dengan proses distilasi.
!olent-solent jenis aromatis dipakai hampir pada semua jenis cat, terutama cat jenis acrylic, polyurethane, epoy atau nitrocellulose.
3'#"=4'T= D 3IDF#0'FB#4
3idrokarbon dimana satu atau lebih atom hidrogen-nya diganti oleh atom halogen, seperti klorine 2l/ atau fluorine @/
ethylene klorida atau diklormethane, cairan tak berwarna dengan titik didih <8o2. Dipakai untuk pembersih logam, solent untuk cat jenis lacRuer dan pembersih5penghilang cat paint remoer/.
!abel ". Golongan Hidrokarbon
. ;ksigenate) #'l(ent
#ksigenated soent atau pelarut dengan atom oksigen adalah pelarut-pelarut yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. Termasuk dalam kategori ini adalah golongan ester, ether, ketone dan alkohol. "##4"'4 +T''
0=T=F'4"'4
2#4T#3 D'4 $=4""+4''44J'
=!T=F
'dalah senyawa organik hasil reaksi kondensasi antara asam karboksilat dan alkohol esterifikasi/, karenanya nama ester dimulai dari alkil alkohol dan diikuti nama asam karboksilat-nya, seperti% methyl acetat.
=thyl acetate Isopropil acetate Iso dan butyl acetate Dipakai sebagai solent pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
Bau yang wangi adalah ciri khas senyawa ini. akin sedikit atom karbon dan5atau makin banyak cabangnya, maka makin mudah menguap. =T3=F
'dalah senyawa organik hasil reaksi kondensasi alkohol. !enyawa ini mengandung gugus fungsional oksigen yang diapit oleg dua buah lakil.
=thyl methyl ether methyl McellosoleM/ Butyl ethyl ether butyl McellosoleM/ Dipakai sebagai solent pada cat jenis
acrylic dan nitro cellulose.
0=T#4=
'dalah senyawa organik hasil reaksi oksidasi alkohol. !enyawa ini mengandung gugus fungsional karbonil.
'cetone ethyl ethyl ketone =0/ ethyl methyl ketone 0/
erupakan solent yang sangat kuat daya larutnya dan juga sangat olatile.
'0#3#
'dalah senyawa organic yang mempunyai gugus fungsional hidroksil #3/ yang melekat pada sebuah alkil dari hidrokarbon, baik aliphatis maupun aromatis.
ethyl isobutyl ketone IB0/ Dipakai sebagai solent pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose. =thyl alkohol ethanol/ Isopropyl alkohol )-propanol/ Butanol Dipakai sebagai latent solent pada cat jenis nitro cellulose
!abel #. Golongan 5ksigenated Sol6ent
!ecara umum, pelarut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu% polar dan non-polar. +mumnya, konstanta dielektrik pelarut menyediakan ukuran kasar polaritas pelarut. $olaritas yang kuat air ditandai, pada )8 72, dengan konstanta dielektrik :8,&8. $elarut dengan konstanta dielektrik kurang dari &9 umumnya dianggap nonpolar. !ecara teknis, konstanta dielektrik mengukur kemampuan pelarut untuk mengurangi kekuatan medan medan listrik di sekeliling partikel bermuatan tenggelam di dalamnya. $engurangan ini kemudian dibandingkan dengan kekuatan medan partikel bermuatan dalam kekosongan. Dalam istilah awam, konstanta
dielektrik pelarut
dapat
mengurangi biaya internal terlarut.
dianggap sebagai
kemampuan
untuk
C. 8armak'kinetika Pelarut $elarut masuk kedalam tubuh manusia melalui proses farmakokinetika. @armakokinetika adalah hitungan matematis waktu dari absorsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi 'D=/ suatu obat di dalam tubuh. @aktor-faktor biologis, fisiologis dam psikokimia yang mempengaruhi proses transfer obat didalam tubuh, juga mempengaruhi laju dan derajat 'D= dari obat tersebut di dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, aksi farmakologi, seperti halnya aksi toksikologi, berhubungan dengan konsentrasi obat dalam plasma. #leh sebab itu, dengan studi farmakokinetik, ahli farmasi farmasis/ dapat melakukan terapi indiidual terhadap pasien. 1. A2s'r2si
'bsorbsi pelarut kedalam jaringan tubuh dapat melalui beberapa cara yaitu, pernapasan inhalasi/, melalui kulit dermal/ dan melalui saluran pencernaan gastrointestinal/. a. Inhalasi penafasan/
$elarut masuk ke dalam tubuh dalam bentuk uap melalui inhalasi, dan absorpsi terutama melalui paru-paru, b. Dermal kontak kulit/ Bahan pelarut yang dapat dengan mudah terserap kulit ialah nitrobenzene, asaam sianida, dsb. $elarut dapat diserap lewat folikel rambut atau melalui sel C sel kelanjar keringat. !etelah pelarut tersebut masuk ke dalam darah, kemudian diditribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. c. "astrointestinal pencernaan/ 'bsorpsi pelarut melalui saluran pencernaan biasanya melalui makanan atau minuman, kemudian pelarut tersebut terabsorbsi di dalam lambung. . Bi'trans$'rmasi
Biotransformasi merupakan suatu proses yang umumnya mengubah senyawa asal menjadi metabolit. Di dalam kasus tertentu metabolit dapat bersifat lebihtoksik daripada senyawa asalnya. $elarut yang masuk ke dalam tubuh akan menjalanibiotransformasi. Tempat yang terpenting untuk proses ini adalah hati atau lier.$roses ini juga terjadi di paru-paru, lambung, usus, kulit, dan ginjal u, &119/. ier menempati peringkat utama sebagai tempat biotransformasi. 3al ini karena lier diantaranya berfungsi sebagai pengelola sistem pembuluh darah dan sistem parenkhim hepatica. !istem pembuluh hepatika memungkinkan masuknya pelarut ke dalam lier melalui ena porta, sebelum dialirkan ke dalam empedu atau disalurkan ke peredaran darah sistemik melalui ena hepatika. Dengan demikian lier memiliki kesempatan untuk menyerap pelarut dan kemudian menyimpannya di dalam parenkhim yang kaya akan enzim. Dibandingkan dengan organ tempat biotransformasi lainnya, lier merupakan campuran sel yang relatif lebih homogeny 0. Ekskresi
$ada umumnya pelarut akan dieliminasi5diekskresi dari dalam tubuh dalam bentuk metabolitnya atau bentuk yang tidak berubah. "injal merupakan jalur utama ekskresi pelarut, metabolit pelarut ini diekskresikan melalui urine. 'kan tetapi pelarut juga bisa dieskskresikan melalui paru C paru, keringat, air liur, dan feses.
D. Pen9alahgunaan Penggunaan Pelarut 1. T'luen
Toluen merupakan substansi pertama yang dikenal sebagai Sbau lem, dimana pelarutnya yang digunakan untuk perekat, seperti lem S=ostick. em tersebut merupakan pewangi bensin hydrocarbon yang digunakan secara luas dalam industri sebagai pelarut dan thinner untuk perekat dan cat. 0andungan zatzat tersebut banyak menyerupai benzen, suatu substansi yang dapat digunakan dalam bau pelarut. Toluen dapat menyebabkan efek akut dan kronik intoksikasi pada situasi industri. 0eterpajanan terhadap konsentrasi relatif tinggi pada air, antara &8-*8.888 ppm dapat menyebabkan mabuk, kebingungan dan koma dalam beberapa menit. $ada penggunaan toluen non-fatal, kadar dalam darah 8,*-;,8 mg5 ditentukan oleh Bonnichsen, dengan ekskresi urin U 9mg5. 0onsentrasi dalam darah &,8-),9 mg5 memperlihatkan beberapa tanda intoksikasi, sementara setengahnya antara ),9-&8 mg5 dikirim ke rumah sakit dengan gejala-gejala yang terlihat. ereka yang tidak menderita kebingungan atau mati memiliki kadar dalam darah U &1mg5. 4omiyama menemukan kadar darah antara 98-:8 mg5 dalam * kefatalan. Baselt mengutip jarak kefatalan antara &8-)8 mg5 dengan rata-rata &* mg5m untuk kefatalan, rata-rata dalam paru-paru menjadi *,6 mg5 dan di otak &1 g5. 0erusakan otak telah dilaporkan pada penyalahgunaan dalam jangka waktu lama, dengan perubahan elektroensefalografi =="/, encefalopati dan atrofi cerebral secara kebetulan. . Petr'l <=as'line>7 ?9lene )an Ben6en
enyerupai sifat toluen, dibanding benzen lebih potensial dalam menyebabkan keracunan. !eperti toluen dan banyak pelarut lain, zat-zat tersebut dapat membakar kulit jika terdapat kontak dalam beberapa waktu. $ada keterpajanan kronik, benzen dapat menyebabkan depresi sum-sum tulang dan anemia aplastik fatal, tetapi hal ini tidak memperlihatkan keterpajanan singkat terhadap penggunaan pelarut. 0. Meth9lene )an Eth9lene Chl'ri)e
ethylene dan =thylene 2hloride ditemukan dalam pelepas cat dan, sebagai pelarut, dalam banyak produk. Jang digunakan secara salah adalah pelarut untuk cairan pengkoreksi tulisan, seperti STippe. +. Car2'n Tetra%hl'ri)a
Digunakan
sebagai
pengurang,
pembersih-kering
dry-clean/
dan
pemadam api, carbon tetrachloride mudah ditemukan dari took retail sebagai pembersih noda. erupakan zat yang cukup toksik, digunakan pada farmasi untuk cacing intestinal. !ebanyak 9 m dapat mengakibatkan kefatalan. 0ebanyakan meracuni dalam industrial, tetapi juga digunakan untuk bunuh diri dan penyalahgunaan pelarut. 0eterpajanan kronik dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, diperburuk dengan kebiasaan minum alkohol. 'diksi dapat terjadi, bahkan mulai dari keterpajanan pertama selama penggunaan industri. !eperti kebanyakan hydrocarbon halogenasi, kelainan hati didapat dari keterpajanan terhadap tetrachloride. Dimana didapatkan nekrosis centrilobular, biasanya dimulai dari perubahan lemak jika keracunan masih rendah dan tahan lama. $ada kasus fatal akan didapatkan atrofi total dari sakit kuning yang akut. 0erusakan hati diperburuk dengan tingginya intake alcohol. $erubahan ginjal dari nekrosis tubular dan degenerasi perlemakan difus pada korteks. Tingkat kandungan darah post-mortem sangat berariasi, tetapi kasus fatal telah didapatkan pada konsentrasi )68 mg5. 0orenke dan $ribilla menemkan tingkat jaringan saat autopsy seminggu setelah inhalasi &<) mg5kg pada hati dan *1 mg5kg pada paru-paru. @. H9)r'%ar2'n Terhal'genasi Lain
3ydrocarbon terhalogenasi mempunyai efek yang sama terhadap carbon tetrachloride, tetapi tingkat keracunan berariasi dengan jumlah atom chlorine pada molekul. 0adar bahaya meningkat berturut-turut adalah methylchlorida, trichlormethane,
chloroform
dan
carbon
tetrachloride.
Termasuk
trichloroethylene, digunakan secara luas pada anestesi STrilene/ dan drycleaning. Beberapa komposisi yang mirip telah menyebabkan kefatalan dalam industri seperti penyalahgunaan pelarut. "ambaran patologi mirip pada kebanyakan zat tersebut, berpengaruh terhadap susunan saraf pusat pada oerdosis
akut secara massif, meskipun melalui pencernaan atau pernafasan, dan melalui hati dan ginjal pada banyak intoksikasi kronik.
E. Dam"ak Negati$ Pelarut Bagi !esehatan I. E$ek Umum
a. De"resi ##P, kebanyakan solen5pelarut adalah depresan !usunan !yaraf $usat. ereka terakumulasi di dalam material lemak pada dinding syaraf dan menghambat transmisi impuls. $ada permulaan seseorang terpapar, maka fikiran dan tubuhnya akan melemah. $ada konsentrasi yang sudah cukup tinggi, akan menyebabkan orang tidak sadarkan diri. anifestasi klinis dimulai dengan disorientasi, perasaan pusing, dan euphoria. =fek yang disebut belakangan menyebabkan penyalahgunaan beberapa zat kimia ini. !indroma dapat berkembang menjadi paralisis, ketidaksadaran, dan kejangCkejang. !enyawa-senyawa yang kurang polar dan senyawasenyawa yang mengandung klorin, alkohol, dan ikatan rangkap memiliki sifat depresan yang lebih besar. b. Iritasi, hampir sebagian besar !olen5pelsrut aadalah irritan. Di dalam paru-paru,
irritasi
menyebabkan
cairan
berkumpul.
lrritasi
kulit
digambarkan sebagai hasil primer dari larutnya lemak kulit dari kulit. !elsel keratin dari epidermis terlepas. Diikuti hilangnya air dari lapisan lebih bawah. 0erusakan dinding sel juga merupakan suatu faktor. emerahnya kulit dan timbul tanda-tanda lain seperti inflammasi. 0ulit pada akhirnya sangat mudah terinfeksi oleh bakteri, menghasilkan ruam dan bisul pemanah. $emaparan kronik menyebabkan retak-retak dan mengelupasnya kulit dan juga dapat menyebabkan terbentuknya calluses dan kanker. 0arena
pelarut
mudah
menguap,
penghirupan
uapnya
dapat
jugamenyebabkan iritasi pada saluran nafas, dan dapat juga menyebabkan iritasi
mata.
!olen-solen
berariasi
tingkatannya
untuk
dapat
menyebabkan initasi. !emakin nonpolar suatu solen maka semakin efektif ia melarutkan lemak kulit. c. Interaksi7 sebagian besar pelarut dapat menjalani biotransformasi dan dapat meningkatkan aktiitas isozim sitokrom $-<98. 0arena pelarut
sering berada dalam campuran, interaksi antara zat C zat kimia itu mungkin terjadi. 2ontohnya pelarut benzene dapat meningkatkan efek toksik zat lain dengan meningkatkan bioaktiitasnya. Di lain pihak, toksisitas dapat juga berkurang pada campuran tertentu. II. E$ek !husus
a. Hati7 etanol merupakan penyebab perlemakan hati dan sirosis hati. =fek ini tampaknya timbul akibat toksisitas langsung ditambah keadaan kurang gizi yang
biasanya
terdapat diantara pecandu
alcohol. Berbagai
hidrokarbon berklorin dapat menyebabkan berbagai jenis kerusakan hati, antara lain perlemakan hati, disamping nekrosis hatai, sirosis hati, dan kanker hati. b. =injal, hidrokarbon berklorin tertentu, misalnya klorform dan karbon tetraklorida, bersifat nefrotoksik selain hepatotoksik. $ada tingkat pajanan yang lebih rendah, efek ginjal berkaitan dengan fungsi tubulus, misalnya glikosuria, aminoasiduria, dan poliuria. $ada tingkat lebih tinggi, mungkin ada kematian sel serta peningkatan B+4 dan anuria. $ada manusia, 22l< terutama
mempengaruhi
ginjal
bila
jalur
pajanan
adalah
lewat
penghirupan, sementara hati merupakan organ organ sasaran utama bila zat kimia itu dimakan. =tilen glikol juga bersifat nefrotoksik karena sitotoksisitas langsungnya di samping karena penyumbatan tubulus proksimal oleh 0ristal dari metabolitnya, kalsium oksalat. c. #usunan #ara$ , terlepas dari pengaruhnya terhadap !!$, hidrokarbon alifatik dan keton tertentu misalnya, n-heksan dan metal n-butil keton juga mempengaruhi sususan saraf perifer. anifestasi klinis dari polineuropati ini dimulai dengan rasa baal dan parestesia, disamping kelemahan motorik pada tangan dan kai. =fek ini kemudian melibatkan kedua lengan dan kaki. !ecara patologi ini ditandai oleh aksonopati distal. etabolit reaktif dari dua pelarut ini adalah ),9-heksadion. d. #istem Hemat'"'ietik , benzene merupakan contoh terkemuaka pelarut yang mempengaruhi sisitem ini. Lat ini menenkan sumsum tulang pada hewan dan manusia dan menurunkan jumlah eritrosit, leukosit, serta trombosit yang beredar. $ada manusia yang terpajan benzene telah
dilaporkan terjadinya leukemia belum pernah diamati pada hewan coba di laboraturium. Tetapi, benzene dapat menyebabkan tumor padat
pada
hewan yang diberi zat ini e. !arsin'genesis,
beberapa
hodrokarbon
berklorin
diketahui
dapat
menimbulkan tumor hati, dan benzene bersifat karsinogenik pada hewan dan menimbulkan leukemia pada manusia. !elain itu, dioksan juga merupakan karsinogen hati dan dapat menimbulkan kanker nasofaring. III. E$ek Lain
Degenerasi testis dan cacat kardioaskular 2/ pernah terlihat pada hewan yang terpajan monoetil eter etilen glikol. ethanol dapat merusak retina lewat metabolitnya dan terutama mempengaruhi bagian yang bertanggung jawab ter hadap penglihatan sentral. etilen klorida menyebabkan depresi !!$ dan iritasi pada mata dan kulit seperti halnya banyak pelarut lain. Tetapi zat ini menginduksi karboksi hemoglobinemia arena 2# dibentuk dalam biotransfor masinya. 0lorform dapat menginduksi aritmia jantung, mungkin akibat sensitisasi ototjantung terhadap epinefrin. Inilah salah satu dari alasan mengapa klorform kini tidak lagi dipakai sebagai anestesi umum.
8. Pengen)alian !era%unan Pelarut 0eracunan pelarut menimbulkan efek yang berbahaya bagi lingkungan sekitar dan kesehatan manusia. Dampak negatie ini sangat dirasakan terutama bagi pekerja yang berisiko terkena pelarut setiap harinya. #leh sebab itu,diperlukan tindakan pengendalian keracunan pelarut, yaitu % tindakan pencegahan dan perolongan V pengobatan pelarut. 1. Pen%egahan !era%unan Pelarut
+ntuk mencegah terjadinya keracunan pelarut berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan penguna % a. empunyai pengetahuan akan bahaya dari setiap bahan kimia5zat pelarut sebelum melakukan analisis, bisa melihat pada !D!.
b. !impanlah semua bahan kimia5zat pelarut pada wadahnya dalam keadaan tertutup dengan label yang sesuai dan peringatan bahayanya. c. Pangan menyimpan bahan kimia5zat pelarut berbahaya dalam wadah bekas makanan5minuman, gunakanlah botol reagen. d. Pangan makan5minum atau merokok didekat zat pelarut terutama di laboratorium. e. "unakan lemari asam untuk bahan-bahan yang mudah menguap dan beracun. f. "unakan alat pelindung diri ketika berhubungan dengan pelarut, terutama masker, sarung tangan dan jas laboratorium. g. engetahui hal-hal yang harus diperhatikan bila terjadi keracunan pelarut. . Pert'l'ngan )an Peng'2atan !era%unan "elarut
$enanggulangan keracunan perlu dilakukan untuk kasus akut maupun kronis. 0asus akut lebih mudah dikenal sedangkan kasus kronis lebih sulit dikenal. $ada kasus keracunan akut, diagnosis klinis perlu segera dibuat. Ini berarti mengelompokkan gejala-gejala yang diobserasi dan menghubungkan dengan golongan enobiotik yang memberi tanda-tanda keracunan tersebut. 3al ini tentu membutuhkan pengetahuan luas tentang suatu toksis semua zat kimia. Tindakan dini dapat dilakukan sebelum penyebab pasti dari kasus diketahui, karena sebagian besar keracunan dapat diobati secara simtomatis menurut kelompok kimianya. Beberapa contoh tindakan yang perlu dilakukan pada kasus keracunan akut adalah sebagai berikut% a. !'ma
$enderita hilang kesadarannya. $eriksalah apakah penderita masih bernafas teratur sekitar )8 kali per menit. Bila tidak bernafas maka perlu dilakukan pernafasan buatan. Dalam keadaan koma penderita harus segera dibawa ke rumah sakit yang besar yang biasa merawat kasus keracunan. Pangan diberi minum apa-apa, dan hanya boleh dirangsang secara fisik untuk membangunkan seperti mencubit ringan atau menggosok kepalan
tangan di atas tulang dada sternum/. #bat perangsang seperti kafein tidak boleh diberikan persuntikan. Bila muntah, tidurkanlah telungkup supaya muntahan tidak terhirup dalam paru-paru. 2. !ejang
Bila terdapat kejang maka penderita perlu diletakkan dalam sikap yang enak dan semua pakaian dilepas. enahan otot lengan dan tungkai tidak boleh terlalu keras, dan di antara gigi perlu diletakkan benda yang tidak keras supaya lidah tidak tergigit. $enderita keracunan dengan kejang harus diberi diazepam intraena dengan segera, namun perlu dititrasi, karena bila berlebihan dapat membahayakan. $enderita juga harus segera dirawat di rumah sakit. "ejala-gejala keracunan perlu dikelompokkan. isalnya bila terdapat koma dengan gejala banyak keringat dan mulut penuh dengan air liur berbusa, muntah, denyut nadi cepat, maka dapat dipastikan bahwa hal ini merupakan keracunan insektisida organofosfat atau karbamat. $emeriksaan laboratorium mungkin tidak diperlukan. 'ntidotumnya sangat ampuh. yaitu atropin dosis besar yang diulangulang pemberiannya. Bila terdapat kelompok gejala% kulit kering tidak lembab/, mulut kering, pupil membesar dan tidak bereaksi terhadap cahaya lampu, serta denyut jantung cepat, maka dapat dipastikan bahwa racun penyebabnya sejenis atropin. Bila hal ini disertai dengan denyut jantung yang tidak teratur, maka kemungkinan besar zat ini merupakan obat antidepresan yang menyerupai atropin/. $engenalan penyebab keracunan harus didasarkan pada pengetahuan sifat-sifat obat dan zat kimia dalam kelompok-kelompok gejala seperti di atas. Ealaupun secara pasti belum dapat ditentukan zat kimianya, namun pengenalan
kelompoknya
sudah
cukup
untuk
dapat
melakukan
upaya
pengobatannya. Bila diinginkan identifikasi zat yang lebih pasti maka diperlukan bantuan laboratorium toksikologi. 4amun perlu disadari bahwa tanpa pedoman diagnosis kelompok penyebab, laboratorium sulit sekali melakukan testing. !elain itu perlu juga diwaspadai bahwa setiap keracunan dapat mirip dengan gejala penyakit. Tindakan pada kasus keracunan bila tidak ada tenaga dokter di tempat adalah sebagai berikut%
•
Tentukan secara global apakah kasus merupakan keracunan.
•
Bawa penderita segera ke rumah sakit, terutama bila tidak sadar.
!ebelum penderita dibawa kerumah sakit, mungkin ada beberapa hal yang perlu dilakukan bila terjadi keadaan sebagai berikut% •
Bila zat kimia terkena kulit, cucilah segera sebelum dibawa kerumah sakit/ dengan sabun dan air yang banyak. Begitu pula bila kena mata air saja/. Pangan menggunakan zat pembersih lain selain air.
•
Bila penderita tidak benafas dan badan masih hangat, lakukan pernafasan buatan sampai dapat bernafas sendiri, sambil dibawa ke rumah sakit terdekat. Bila tanda-tanda bahwa insektisida merupakan penyebab, tidak dibenarkan meniup ke dalam mulut penderita.
•
Bila racun tertelan dalam batas < jam, cobalah memuntahkan penderita bila sadar. emuntahkan dapat dengan merogoh tenggorokan jangan sampai melukai W/.
•
Bila sadar, penderita dapat diberi norit yang digerus sebanyak <8 tablet, diaduk dengan air secukupnya.
•
!emua keracunan harus dianggap berbahaya sampai terbukti bahwa kasusnya tidak berbahaya.
•
!impanlah muntahan dan urin bila dapat ditampung/ untuk diserahkan kepada rumah sakit yang merawatnya.
•
Bila kejang, diperlakukan seperti dibahas di atas. %. Bila tertelan
!egera hubungi dokter terdekat dan jangan dirangsang untuk muntah, jika tidak sadar jangan diberi minuman, jika pasien muntah letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah muntahan tidak masuk ke saluran pernapasan, jika korban tidak sadar miringkan kepala korban kesatu sisi, sebelah kiri atau kanan dan segera bawa ke dokter. ). Bila terhiru"
$indahkan korban di tempat udara segar, diistirahatkan jika perlu pasang masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernapasan buatan dan segera hubungi dokter terdekat.
e. Bila terkena mata
2uci mata dengan air mengalir yang banyak sambil mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan terbebas dari metanol zat pelarut/ dan segera periksakan kedokter. $. Bila terkena kulit
!egera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu korban kemudian cuci kulit dengan sabun dan air mengalir yang banyak selama lebih kurang &9 C )8 menit sampai bersih dari metanol zat pelarut/, bila perlu periksakan ke dokter.
8. Penilaian Lingkungan )an Bi'l'gik =. Manajemen Pengen)alian !era%unan Di dalam pelaksanaan menajemen lingkungan yang logis terhadap suatu pelarut, penanganan zat tersebut harus dilakukan dengan tepat mulai dari saat pembuatan sampai dengan pembuangannya. !olent dapat menimbulkan resiko yang serius akibat pemaparan okupasional, pencemaran udara dan air, dsb. !ebelum megetahui cara pengendalian terhadap zat pelarut tersebut, langkah awal lebih baik diketahui dahulu tekhnik-tekhnik pencegahan agar zat pelarut tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. +ntuk memprediksikan hal yang bisa dipercaya dan untuk mencegah efek yang merugiakan dari berbagai solen yang berbahaya suatu pengakajian dampak kesehatan dan lingkungan helath and enironment impact assessment, 3I='/ merupakan studi terpadu untuk mengealuasi, mengantisipasi dan mencegah, suatu cara yang dapat dijadikan akses oleh pabrik yang menggunakan pelarut hidrokarbon untuk menimbulkan dampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Teknik yang dipilih untuk suatu tindakan mengantisipasi dan mencegah terlepasnya zat pelarut berbahaya ke dalam lingkungan, dan bukan mengandalkan teknik Ssetelah keajadian baru melakukan perbaikan dan tindakan. 'da beberapa hal yang harus diperhatikan agar zat pelarut yang membawa resiko kebakaran, dan peledakan, keracunan apabila terserap kulit, tertelan atau terhirup, dan gangguan kulit jangka pendek maupun jangka panjang tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia maupun lingkungan sekitar. Tindakan-tindakan itu adalah%
&. engetahui bahaya dari wadah pelarut. Bacalah embar Data 0eselamatan Bahan 0imia5!D! (Material Safety Data Sheet) yang seharusnya disimpan di tempat yang mudah di baca para pekerja. ). emastikan bahwa pelarut yang digunakan adalah bahan yang mudah menyala. Berarti uapnya sangat mudah terbakar dan meledak. $ercikan bunga api dari rokok atau gesekan sudah dapat menimbulkan ledakan. *. 3arus mengetahui risiko bahaya terhadap kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang seperti yang dijelaskan pada !D! dan labelnya. <. !aat bekerja dengan pelarut, harus mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja perusahaan. 9. 0enakan alat pelindung diri yang sesuai. $erlunya memakai beberapa kombinasi antara sarung tangan, pelindung muka, apron, cream pelindung, dan respirator sesuai dengan bahan yang digunakan. !aat bekerja dengan pelarut atau bahan kimia apa saja harus memastikan bahwa pakaian pelindung yang dikenakan terbuat dari bahan yang sesuai. $astikan respirator sudah tepat dikenakan dan sesuai dengan bahaya yang ada. 6. "unakan peralatan misalnya gayung5ember atau perkakas lain, sehingga tidak perlu kontak langsung dengan pelarut yang digunakan. ;. 'pabila memungkinkan, gantilah bahan pelarut yang berbahaya dengan pelarut lain yang kurang berbahaya namun fungsinya sama. :. Pangan merokok dan5atau jauhkan pelarut dari sumber nyala. 1. $elarut harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dengan desain yang tepat. !impanlah pelarut di ruangan dengan entilasi yang memadai misalnya dalam lemari tahan api dengan diberi label yang sesuai. "udang harus terletak jauh dari sumber api dan dari bahan-bahan yang tidak cocok misalnya oksigen. &8. Eadah pelarut harus ditandai dengan label. Pangan mencoba menghirup bau wadah tersebut untuk mengetahui apa isinya. &&. ap yang telah digunakan untuk menyerap pelarut harus dibuang secara aman di lokasi yang tahan api dan dalam wadah yang tertutup. arutan bekas pakai juga harus dibuang secara aman. Pangan mengalirkannya ke saluran pembuangan yang dapat menciptakan bahaya ledakan atau keracunan.
&). 3arus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat, bagaimana mengamankan lokasi, dan melaporkan kecelakaan yang terjadi. &*. $astikan sudah tersedia alat pemadam yang sesuai serta pelajari bagaimana cara mengoperasikannya. &<. Di ruangan di mana pelarut digunakan harus tersedia alat pencuci mata darurat dan penyiram darurat. Diharuskan mengetahui di mana lokasinya dan cara memakainya. &9. Pangan menggunakan pelarut untuk membersihkan kulit atau pakaian, karena dapat terjadi bahaya ledakan, keracunan, dan iritasi kulit yang parah. &6. Fuang terbatas confined space/ bekas untuk menyimpan pelarut adalah ruang berbahaya yang dapat mengakibatkan kematian. +apnya beracun dan kemungkinan kadar oksigen sangat rendah. +ap pelarut yang terperangkap di ruang terbatas juga bisa meledak. Dan harus mengikuti prosedur keselamatan bekerja di ruang terbatas dan lingkungan berbahaya lainnya. &;. elakukan daur ulang terhadap bahan pelarut dalam proses industri untuk mengurangi timbunan sampah serta mengurangi adanya limbah yang dapat berbahaya bagi kesehatan. &:. endukung dan mempromosikan efsiensi dalam penggunaan energi.. &1. $eraturan dan
perundang-undangan
untuk
memberikan
insentif
yang
bermakna untuk mencegah impornya zat pelarut berbahaya di negara pengekspornya sendiri yang sudah dilarang atau dibatasi pemakainnya. Manajemen Pengendalian Pelarut7
&. engetahui bahaya dari wadah pelarut. Bacalah embar Data 0eselamatan Bahan 0imia5!D! (Material Safety Data Sheet) yang seharusnya disimpan di tempat yang mudah di baca para pekerja. aterial !afety Data !heets !D!s/ atau 2hemical !afety Data !heet 2!D!s/ adalah lembar informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia. +mumnya lembar ini disiapkan dan dibuat oleh pabrik kimia atau suatu program, seperti International $rogramme #n 2hemical !afety I$2!/ yang aktifitasnya terkait dengan Eorld 3ealth #rganization E3#/, International
abour
#rganization
I#/,
dan
+nited
=nironment
$rogramme +4=$/. 3D!s5!D!s52!D!s merupakan sumber informasi
tentang bahan kimia yang penting dan dapat diakses tetapi kualitasnya dapat berariasi.
Pika
anda
menggunakan
3D!s,
berhati-hatilah
terhadap
keterbatasannya, sebagai contoh, 3D!s sering sulit untuk dibaca dan dimengerti. ). 0enakan alat pelindung diri yang sesuai. $erlunya memakai beberapa kombinasi antara sarung tangan, pelindung muka, apron, cream pelindung, dan respirator sesuai dengan bahan yang digunakan. !aat bekerja dengan pelarut atau bahan kimia apa saja harus memastikan bahwa pakaian pelindung yang dikenakan terbuat dari bahan yang sesuai. $astikan respirator sudah tepat dikenakan dan sesuai dengan bahaya yang ada. *. Pangan merokok dan5atau jauhkan pelarut dari sumber nyala. <. Eadah pelarut harus ditandai dengan label. Pangan mencoba menghirup bau wadah tersebut untuk mengetahui apa isinya. 9. Pangan menggunakan pelarut untuk membersihkan kulit atau pakaian, karena dapat terjadi bahaya ledakan, keracunan, dan iritasi kulit yang parah. 6. elakukan daur ulang terhadap bahan pelarut dalam proses industri untuk mengurangi timbunan sampah serta mengurangi adanya limbah yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
7.
$emasangan abel dan Tanda $ada Bahan Berbahaya. $emasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan yang esensial. $eringatan tentang bahaya dengan label dan tanda merupakan syarat penting dalam perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya masih tetap diperlukan. ambang yang umum dipakai untuk bahan kimia yang memiliki sifat berbahaya adalah sebagai berikut %
.
0eterangan % =
> Dapat eledak
T > Beracun
@K > !angat udah Terbakar
2 > 0orosif
@
> udah Terbakar
Qi > Iritasi
#
> $engoksidasi
Qn > Berbahaya Pika Tertelan
TK > !angat Beracun
4 > Berbahaya +ntuk ingkungan
:. $emakaian pelarut hijau "reen !olent/ $elarut hijau adalah pelarut yang benar-benar memberikan dampak negatif seminimal mungkin terhadap mahluk hidup dan lingkungan. Tentu saja pelarut yang paling memenuhi syarat tersebut adalah air sebagai pelarut uniersal. !ayangnya sifat kimia dari air membatasi penggunaannya sebagai pelarut dalam proses produksi.
BAB III !E#IMPULAN DAN #ARAN
A. !esim"ulan $elarut adalah benda cair atau gas yang dapat melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. $elarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air . $elarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik mengandung karbon/ yang juga disebut pelarut organik.
$enggunaan pelarut di industry semakin luas, sehingga
B. #aran
DA8TAR PU#TA!A
&. $elarut #rganik. Diakses dari% http%55marnalajoshua.wordpress.com5)8&858958*5pelarut-organik5. 9 'pril )8&) ). @armakokinetika ichael 2.akoid, )888, BASIC PHAMAC!"I#$%ICS @irst
=dition
=-book/.
Diakses
dari%
www.pharmacy.creighton.edu5$3'<<*5pdf5. 6 'pril )8&) *. Famon. 'gus. 'nalisis $aparan Benzena Terhadap $rofil Darah $ada $ekerja
Industri $engolahan inyak Bumi Tesis/. )88;. !emarang% +niersitas Diponogoro. Diakses dari% http%55eprints.undip.ac.id5&::)65&5Famon.pdf . < 'pril )8&) <. 0usnoputranto, 3. Toksikologi ingkungan. &119. Pakarta% +niersitas Indonesia,@akultas 0esehatan asyarakat dan $usat $enelitian !umberdaya anusiadan ingkungan. 9. 0eracunan Bahan #rganik. Diakses dari% http%55www.scribd.com5doc56&:1&9<;50eracunan-Bahan-#rganik-Dan"as-Di-ingkungan-0erja-Dan-$aya-$encegahannya. 9 'pril )8&). 6. u, @rank 2, )886. %oksikologi Dasar . Pakarta% +I-$ress. ;. Firasuta, I ade "elgel dan 4iruri, Fasmaya. SBuku-'jar-Toksikologi+mum.pdf application5pdf #bject/. )88;.
Purusan @armasi, @akultas
I$' +niersitas +dayana. Diakses dari% http%55farmasi.unud.ac.id5ind5wp-content5uploads5Buku-'jar-Toksikologi+mum.pdf . 9 'pril )8&)
LAMPIRAN 1
T'sksisitas Target ;rgan
=I #;LENT
REN
3eksana
RE#P
N#
C
LIER
K
K
K
K
K
END
B;NE
BL;;D
#!IN REP
K
K
Benzene
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
Toluena
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
Dietil =ter
K
0loroform
K
K
K
K
K
K
=til 'setat
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
&,<-Dioksana
Tetrahidrofura n
Diklorometana
'setona
K
K
K
K
K
'setonitril
K
K
K
K
Dimetil formamida Dimetil !ulfoksida 'sam 'setat
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
n-$ropanol =tanol
K K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K K
etanol
K
K
K
K
K
K
K
K
'sam @ormat
K
K
K
K
K
K
K
K
'ir
K
K
n-butanol Isopropanol
K