BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung te rkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat seara komersil melalui elektrolisis !usi basah natrium klorida. "etoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu. Natrium, seperti unsur radioakti! lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengap mengapung ung di atas air. air. #ergan ergantun tung g pada pada jumlah jumlah oksida oksida dan logam logam yang yang terkekspos terkekspos pada air, natrium dapat terbakar terbakar seara spontanitas. spontanitas. $aimnya $aimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu diba&ah ''( derajat )elius. $ogam $ogam natrium natrium sangat sangat pentin penting g dalam dalam !abrik !abrikasi asi senya&a senya&a ester ester dan dalam dalam persiap persiapan an senya&asenya&a-seny senya&a a&a organi organik. k. $ogam $ogam ini dapat dapat di gunak gunakan an untu untuk k
memp memper erba baik ikii
stru strukt ktur ur bebe bebera rapa pa amp ampur uran an loga logam, m, dan dan
untu untuk k
memurnikan logam air. )ampuran logam natrium dan kalium, Na*, juga merupakan agen heat transfer +trans!use +trans!use panas yang penting. enya&a enya&a yang yang paling paling banyak banyak ditemu ditemukan kan adalah adalah natriu natrium m klorid kloridaa +garam dapur, tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti dsb. enya enya&a &a natrium natrium juga pentin penting g untuk untuk soda niter, amphibole, zeolite, zeolite , dsb. industri-industri kertas, kaa, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. abun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak tertentu. entingnya entingnya garam sebagai sebagai nutrisi nutrisi bagi binatang telah diketahui diketahui sejak aman purbakala.
Di
antara
banyak
senya&a-senya&a
natrium
yang
memiliki
kepentingan industrial adalah garam dapur +Na)l, soda abu +Na2)/0, baking soda +Na1)/0, austi soda +Na/1, Chile salpeter +NaN/0, didan tri-natrium !os!at, natrium tiosul!at +hypo, Na 22/0 . (12 and bora3 +Na245/ . '12/. Dalam makalah ini, akan dibahas seara spesi!ik tentang senya&a Na/1 atau kaustik soda, yaitu meliputi pengertian, si!at, sintesis kegunaan dan lain-lain. 1.2. ' 2 0 5
Rumusan Masalah 7pakah yang dimaksud dengan *austik oda8 4agaimana si!at !isik dan kimia dari Na/1 atau kaustik soda8 4agaimana ara pembuatan Na/1 atau kaustik soda8 7pa saja kegunaan dari Na/19kaustik soda8
1.3. 1 2 3 !
Tujuan Dapat mengetahui apa kaustik soda itu. "engetahui si!at !isik dari Na/19kaustik soda. "engetahui ara pembuatan *austik soda9Na/1. "engetahui kegunaan dari kaustik soda9Na/1.
BAB II PEMBAHA"AN
2.1. Pengert#an Na$H%&aust#k "'(a
Natrium
hidroksida
+ Na/1,
juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam
kaustik.
Natrium
1idroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium /ksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. :a digunakan di berbagai maam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh (%. :a bersi!at lembap air dan seara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. :a sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. :a juga larut dalam etanol dan metanol, &alaupun kelarutan Na/1 dalam kedua airan ini lebih keil daripada kelarutan */1. :a tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. $arutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. 2.2. "#)at*"#)at Na$H
4erikut adalah si!at-si!at !isik dan kimia dari kaustik soda atau Na/1 a. i!at !isik
Natr#um H#(r'ks#(a
Nama istematis
Natrium 1idroksida
Nama lain
oda kaustik i!at
;umus molekul
Na/1
"assa molar
0<,<<' g9mol
enampilan
at padat putih
Densitas
2,' g9m=, padat
#itik leleh
318°C (591 K)
#itik didih
1390°C (1663 K)
*elarutan dalam air
''' g9' ml +2>)
*ebasaan +p K b
-2,50
b. i!at *imia Na/1 ber&arna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. angat basa, keras, rapuh dan menunjukkan peahan hablur. 4ila dibiarkan di udara akan epat menyerap karbondioksida dan lembab. "udah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Na/1 membentuk
basa
kuat
bila
dilarutkan
dalam
air,
Na/1 murni merupakan padatan ber&arna putih. enya&a ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium
dan hidroksida . enanganan )ui bersih setelah penanganan Jangan biarkan air masuk ke dalam &adah karena reaksi eksotermis "inimalkan akumulasi debu Jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian Jaga agar &adah tertutup rapat "embuang sesuatu yang terkontaminasi. d. enyimpanan impan di &adah tertutup rapat impan di tempat yang sejuk, kering, dan ber?entilasi Jauhkan dari bahan yang bersi!at asam $indungi dari kelembaban @adah harus ditutup rapat untuk menegah kon?ersi Na/1 ke natrium karbonat oleh )/ 2 di udara. +@ikipedia, 2'' 2.3. Pem+uatan &aust#k "'(a ,Na$H •
kala $aboratorium Na/1 sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan ara "ereaksikan logam Na dengan air A 2Na+s B 12/+l
Na/1+aC B 12+g
)ara ini penuh resiko karena logam Na bersi!at eksplosi!. kala :ndustri 4ahan baku proses pembuatan austi soda adalah garam, air, dan listrik. roses pembuatan austi soda melalui beberapa tahapan proses, pemurnian bahan baku yang meliputi penampuran, pengendapan pengotor, penyaringan pengotor, penukaran ion. #ahap selanjutnya adalah proses utama yang meliputi pengasaman dan elektrolisa. #ahap inishing meliputi
e?aporasi dan pendinginan produk. roduk samping dari pembuatan austi soda berupa gas )l yang diproses lebih lanjut menjadi hlorine air. A. emurnian 4ahan 4aku 1. #angki penampur +enampuran
Garam +<,% dilarutkan bersama air proses dan garam lemah reyle pada suhu <,6 o) ke dalam tangki penampur untuk mendapatkan larutan garam konsentrasi 2%+othmer,2. $arutan garam jenuh keluar dari tangki penampur memiliki suhu 6,' o) memasuki
tangki
pengendap,
suhu operasi
yang
baik
untuk
pengendapan adalah diatas 6o). 2. #angki pengendap +engendapan
$arutan garam dari tangki penampur memasuki tangki pengendap
untuk
diendapkan
pengotornya,
diantaranya
)a/ 5,
"g/5, )a)l2, "g)l2 menggunakan Na 2)/0 dan Na/1 dengan reaksi sebagai berikutA )a/5 B Na2)/0 E )a)/0F
B Na2/5
"g/ 5 B 2Na/1 E "g+/12 FB Na2/5 )a)l2
B Na2/5 E )a/5F
B 2Na)l
"g)l 2 B 2Na/1 E "g+/12F B 2Na)l )a)l2
B Na2)/0 E )a)/0 F
B 2Na)l
;eagen dan pengotor bereaksi membentuk endapan dan dikeluarkan dari dasar tangki. emberian reagen dilakukan dengan kadar berlebih untuk mendapatkan hasil yang optimum. emberian reagen Na/1 dilakukan dengan e3ess ,' g Na/1 per liter larutan garam, untuk Na2)/0 ,'( g per liter larutan garam. ada kondisi ini ion )a2B yang bereaksi ,6% dan ion "g 2B 6,6%. ekitar 6% dari pengotor yang mengendap keluar dari bagian ba&ah tangki pengendap,
sedangkan larutan lainya keluar dari bagian atas lari!ier menuju ke !ilter 0. iltrasi +enyaringan Hndapan yang masih tersisa seluruhnya di ter!ilter dalam !ilter press. 5. ertukaran ion elama proses sedimentasi, masih terdapt ion-ion yang masih lolos sehingga diperlukan perlakuan lebih lanjut dengan mele&atkanya pada resin penukar ion. ;eaksi penukaran ion yang terjadi adalahA ;esin kation A ;-1 B 7- E ;-7 B 1 B ;esin anion A ;-/1 I 4B E ;-4 B /1 roses diatas terjadi seara re?ersible sehingga bila resin sudah jenuh, atau tidak bisa menangkap atau mengikat ion mineral positi!9negati?e, bisa diregenerasi kembali. ;egenerasi dilakukan dengan mereaksikan kembali resin dengan asam-basa yaitu Na/1 dan 12/5 sehingga ion mineral positi! yang sudah terikat di resin akan terlepas lagi. ;eaksi regenerasi sebagai berikutA 2+;-7 B 12/5 E 2+;-1 B 72/5 2;-4
B Na/1 E ;-/1 B Na4 roses yang terjadi dalam unit ini adalah kation dan anion yang
terlarut dalam air umpan akan terserap oleh resin seara bersama-sama. :ndikasi adanya penyerapan di dalam mi3ed bed polisher adalah kondukti?itas air yang keluar rendah. *ondukti?itas rendah berarti padatan atau mineral yang terlarut di dalamnya juga rendah. 4. roses Utama '. enambahan 1)l +engasaman enambahan 1)l dilakukan untuk mengurangi terjadinya pembentukan hlorate pada sel elektrolisa, larutan masuk anoda diasamkan hingga ph 5. 2. Hlektrolisa
$arutan keluar dari resin penukar ion memasuki sebelum memasuki sel elektrolisa dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu o) dengan steam. ada proses elektrolisa menggunakan anoda dan katoda yang dialiri arus D)+diret urrent sebagai sumber energy. Hlektrolisa ini menggunakan nikel sebagai sel katoda dan titanium sebagai sel anoda. ;eaksi utama yang terjadi dalam elektrolisa A 7noda A 2)l - E )l2 B 2e *atodaA 2e- B 21B E 12 7ntara sel anoda dan katoda dibatasi oleh membran, yaitu na!ion yang hanya dapan dilalui oleh ion positi!. ada anoda !eed masuk adalah larutan garam, ion )l - pada Na)l teroksidasi sehingga ion Na B kehilangan pasangan dan bergerak menuju anoda. ada anoda !eed masuk adalah 1 2/ dan Na/1 reyle pada suhu (o), ion 1B dari 12/ tereduksi sehingga ion /1- kehilangan pasangan. :on NaB dan /1 B ini selanjutnya bertemu dan membentuk Na/1. Dihasilkan larutan Na/1 yang dihasilkan 02%. 1asil samping dari proses elektrolisa ini berupa gas hlorine +)l2 dan gas 1ydrogen +12 pada suhu <' o). Gas )l 2 diproses lebih lanjut menjadi )l 2 liCuid, sedangkan gas 12 diblo&er ke udara karena jumlahnya relati! sedikit. $arutan keluar anoda pada suhu <' o) di reyle kembali menuju tangki penampur. edangkan larutan keluar katoda suhu <' o) mengandung Na/1 02%, '% direyle kembali sebagai umpan dan sebagian yang lain diproses lebih lanjut untuk mendapatkan Na/1 (%. ada elektrolisa ini juga terjadi berbagai reaksi samping. ;eaksi samping yang terjadi yaitu pembentukan )hlorate +Na)l/0 reaksi pembentukan hlorate A 12/ B )l2
1)l/ B 1)l
1)l/ B 0Na/1
E Na)l/0 B 2Na)l B 01 2/
erpindahan ion yang terjadi dalam elektrolisa juga tidak sempurna, sekitar (% ion )l - lolos menuju katoda +Uhde, dan sekitar
(% ion /1- lolos menuju anoda, membentuk Na/1 dan kemudian membentuk hlorate. ;eaksi samping lain yang terjadi adalah sebagian dari 1 2/ di anoda juga teroksidasi dengan reaksiA 12/ E 21B B /2 B 2e;eaksi ini menghasilkan gas / 2 yang akan keluar dari bagian atas anoda, dan ion 1 B yang akan menuju ke katoda, kemudian ion 1 B bereaksi dengan /1- manjadi 12/ +back mixing . ).
inishing H?aporasi Na/1 02% yang keluar dari sel elektrolisa memasuki
'.
e?aporator untuk dipekatkan menjadi (% Na/1. Na/1 di e?aporasi menggunakan steam sehingga Na/1 (% keluar memiliki suhu '55 o). Na/1 (% kemudian didinginkan melalui beberapa tahap pendinginan, pertama ditukarkan panasnya dengan !eed katoda sehingga suhunya menjadi
'',o),
larutan
ini
kemudian
didinginkan
kembali
menggunakan air pendingin hingga suhunya menapai 5( o) dan 2.
ditampung ke dalam tangki penampung. #reatment ;eyle Garam lemah dari anoda masih mengandung hlorate di treatment terlebih dahulu dengan penambahan 1)l untuk reaksi destruksi hlorate A Na)l/0 B 1)l E Na)l B 0)l 2 B 012/ etelah mele&ati reaktor destruksi hlorate, kandungan )l 2 di stripping menggunakan udara. $arutan setelah stripping yang mengandung Na)l dan 12/ siap direyle menuju tangki penampur
D. engolahan produk samping Gas )l2 keluar dari bagian atas anoda masih mengandung 1 2/ yang terikut dan sedikit /2 untuk mendapatkan )l2 liCuid dengan kemurnian <<,6(% kandungan air harus dihilangkan terlebih dahulu. Gas )l2 pada suhu <'o) didinginkan terlebih dahulu menggunakan brine hingga suhunya menapai ' o) pada suhu ini ampuran gas )l 2 telah
berada pada dua !ase. )ampuran gas-liCuid ini kemudian dipisahkan dalam !lash separator, produk atas dari !lash separator berupas gas yang memiliki kandungan )l2 sekitar <<,6(. Untuk mendapatkan )l2 liCuid, gas )l2 terlebih dahulu dinaikan tekananya, kemudian dikondensasikan. *ompresi dilakukan dalam dua stage, kompresi pertama tekanan )l2 gas ' atm dinaikan tekananya menjadi 5 atm, dan didapatkan suhu keluar kompresor '(5o). elanjutnya dilakukan pendinginan dari gas )l 2 untuk meringankan beban kompresor ke dua, gas )l2 didinginkan menggunakan brine hingga suhu (o). *ompresi yang kedua menaikan tekanan gas )l 2 dari tekanan 5 atm menjadi tekanan 6 atm. Gas )l 2 keluar dari kompresor kedua pada suhu <0o), kemudian didinginkan dengan air pendingin hingga suhu 5( o), dan dikondensasikan sehingga menjadi liCuid hingga suhu o).
2.!.
&egunaan &aust#k "'(a ,Na$H
Natrium hidroksida +Na/1, juga dikenal sebagai alkali kaustik soda dan, adalah kaustik logam dasar . Natrium hidroksida adalah basa yang umum
di laboratorium kimia. Natrium hidroksida + Na /1 banyak digunakan di banyak industri, terutama sebagai kuat kimia dasar dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih drain. ada tahun '<<, total produksi dunia sekitar 5( juta ton. 7merika Utara dan 7sia seara kolekti! memberikan kontribusi sekitar '5 juta ton, sementara Hropa memproduksi sekitar ' juta ton. Di 7merika erikat, produsen utama natrium hidroksida adalah Do& )hemial )ompany, yang telah produksi tahunan sekitar 0, juta ton dari situs di reeport, #e3as , dan laCuemine, $ouisiana. rodusen utama 7 termasuk /3yhem , G , /lin , ioneer erusahaan +yang dibeli oleh /lin, :n +:/N7, dan ormosa. emua perusahaan-perusahaan ini menggunakan proses hloralkali. Natrium hidroksida adalah pokok dasar dalam industri kimia. Dalam massal itu yang paling sering ditangani sebagai air solusi , karena solusi lebih murah dan lebih mudah ditangani. :a digunakan untuk mendorong reaksi kimia dan juga untuk netralisasi bahan asam 1al ini dapat digunakan juga sebagai agen penetralisir dalam pemurnian minyak bumi. 1al ini juga digunakan untuk tugas yang berat dan pembersihan industri. alah satu ontoh penggunaan Na/1 dalam skala industri, yitu netralisasi minyak. Netral#sas# m#n-ak
Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan ara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun + soap stock . emisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan ara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidi!ikasi. #ujuan proses netralisasi adalah untuk menghilangkan asam lemak bebas +7 yang dapat menyebabkan bau tengik.
Netralisasi dengan *austik oda +Na/1 Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industry, karena lebih e!isien dan lebih murah dibandingkan dengan ara netralisasi lainnya. elain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam mengurangi at &arna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam minyak. abun yang terbentuk dapat membantu pemisahan at &arna dan kotoran seperti !os!atidan dan protein, dengan ara mementuk emulsi. abun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan ara sentri!usi. Dengan ara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun seara mekanis, maka netralisasi dengan menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan !os!atida, protein, rennin, dan suspense dalam minyak yang tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum. *omponen minor +minor component dalam minyak berupa sterol, kloro!il, ?itamin H, dan karotenoid hanya sebagian keil dapat dikurangi dengan proses netralisasi. Netralisasi menggunakan kaustik soda akan menyabunkan sejumlah keil trigliserida. "olekul mono dan digliserida lebih mudah bereaksi dengan perseny&aan alkali. ;eaksi penyabunan mono dan digliserida dalam minyak terjadi sebagai berikutA
Di 7merika, netralisasi dengan kaustik soda dilakukan terhadap minyak biji kapas dan minyak kaang tanah dengan konsentrasi larutan kaustik soda ,' I ,5 N pada suhu - <( o). enggunaan larutan kaustik soda ,( N pada suhu o) akan menyebabkan trigliserida sebanyak '%.
H!isiensi netralisasi dinyatakan dalam refining factor , yaitu perbandingan antara kehilangan karena netralisasi dan jumlah asam lemak bebas dalam lemak kasar. ebagai ontoh ialah netralisasi kasar yang mengandung 0% asam lemak bebas, menghasilkan minyak netral dengan rendemen sebesar <5%, maka akan mengalami kehilangan total + total loss sebesar +'-<5% K 6%. refining factor K "akin keil nilai refining factor , maka e!isiensi netralisasi makin tinggi. emakaian larutan kaustik soda dengan kensentrasi yang terlalu tinggi akan bereaksi sebagian dengan trigiserida sehingga mengurangi rendemen minyak dan menambah jumlah sabun yang terbentuk. /leh karena itu, harus dipilih konsentrasi dan jumlah kaustik soda yang tepat untuk menyabunkan asam lemak bebas dalam minyak. Dengan demikian penyabunan trigliserida dan terbentuknya emulsi dalam minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak netral dengan rendemen yang lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik. 4eberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih konsentrasi larutan alkali yang digunakan dalam netralisasi adalah sebagai berikutA '.
*easaman dari "inyak *asar *onsentrasi dari alkali yang digunakan tergantung dari jumlah asam lemak bebas atau derajat keasaman minyak. "akin besar jumlah asam lemak bebas, makin besar pula konsentrasi alkali yang digunakan. eara teoritis, untuk menetralkan ' kg asam lemak bebas dalam minyak +sebagai asam oleat, dibutuhkan sebanyak ,'52 kg kaustik soda *ristal, atau untuk menetralkan ' ton minyak yang mengandung '% asam lemak bebas +' kg asam lemak bebas dibutuhkan sebanayk ',52 kg kaustik soda *ristal. ada proses netralisasi perlu ditambahkan kaustik soda berlebih yang disebut excess dari jumlahnya terantung dari si!at-si!at khas minyakL misalnya untuk minyak kelapa sebanyak ,' I ,2% kaustik soda didasarkan pada berat minyak.
2. Jumlah "inyak Netral +#rigliserida yang #ersabunkan Diusahakan erendah "ungkin "akin besar konsentrasi larutan alkali yang digunakan, maka kemungkinan jumlah trigliserida yang tersabunkan semakin besar pula sehingga angka refining factor bertambah besar. 0. Jumlah "inyak Netral yang #erdapat dalam oap tok "akin ener larutan kaustik soda, maka makin besar tendensi larutan sabun untuk membentuk emulsi dengan trigliserida. Umumnya minyak yang mengandung kadar asam lemak bebas yang rebdah lebih beik dinetralkan dengan alkali ener +konsentrasi lebih keil dari ,'( N atau (o4e, sedangkan asam lemak bebas dengan kadar tinggi, baik dinetralkan dengan larutan alkali '-25 o4e. Dengan menggunakan larutan alkali ener, kemungkinan terjadinya penyabunan trigliserida dapat diperkeil, akan tetapi kehilangan minyak bertambah besar karena sabun dalam minyak akan membentuk emulsi. 5. uhu Netralisasi uhu netralisasi dipilih sedemikian rupa sehingga sabun + soap stock yang terbentuk dalam minyak mengendap dengan kompak dan epat. engendapan yang lambat akan memperbesar kehilangan minyak karena sebagian minyak akan diserap oleh sabun. (. @arna "inyak Netral "akin ener larutan alkali yang digunakan, makin besar jumlah larutan yang dibutuhkan untuk netralisasi dan minyak netral yang dihasilkan ber&arna lebih puat. Ber#kut Da)tar Pr'(usen Na$H (# In('nes#a
*apasitas Nama erusahaan
$okasi
+ton9tahun
DRY # 7sahimas ubentra )hemials
)ilegon
2(.
# ul!indo 7diusaha LIQUID
erang
2'(.
# :ndustri oda :ndonesia
idoarjo
'2.
# oda umatera
"edan
6.5
# :nti :ndorayon Utama
orsea
00.
# :ndah *iat ulp and aper
;iau
'.
# *ertas $etjes
robolinggo
<.
# #ji&i *imia
idoarjo
.2
# *ertas 4asuki ;ahmat
4anyu&angi
6.(
# *ertas adalarang
adalarang
(
# akerin
"ojokerto
'(.
# uparma
urabaya
'.
# "i&on :ndonesia
Gresik
'2.
# asa ermentasi
idoarjo
0.6
BAB III PENUTUP
3.1. &es#mulan
Natrium hidroksida + Na/1, juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium 1idroksida terbentuk dari oksida basa Natrium /ksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. :a digunakan di berbagai maam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
3.2. "aran
Dari penjabaran yang telah kami lakukan, sebaiknya jika akan menggunakan bahan ini haruslah dengan hati-hati dan teliti serta diharapkan menggunakan peralatan-peralatan kerja yang dibutuhkan seperti sarung tangan karet, pakaian keamanan dan pelindung mata. *arena seperti kita tahu
bah&a bahan-bahan ini sangatlah berbahaya. olid natrium hidroksida atau larutan natrium hidroksida akan menyebabkan luka bakar kimia, edera atau bekas luka permanen, dan kebutaan jika kontak tidak dilindungi jaringan tubuh manusia atau he&an.
Da)tar Pustaka
7nonim, 2''. odiumMhydro3ide. httpA99en.&ikipedia.org9&iki9odiumMhydro3ide. diakses A < 7pril 2'2 )otton, 2. *imia 7norganik Dasar. Jakarta A Uni?ersitas :ndonesia ress. *etaren, . 2. engantar !eknologi "in#ak dan Lemak angan. U:-ress. Jakarta. ugiyarto 1, *ristian. 20. Dasar-Dasar *imia 7norganik $ogam. Jakarta A U: ress. @ahyu, :ndra&an. 2'. *austik oda. httpA99regest.&ordpress.om92<96909''(9
diakses pada < 7pril 2'2.
DA/TAR I"I
&ata Pengantar Da)tar #s#
474 :
endahuluan '.'.$atar 4elakang '.2.;umusan "asalah '.0.#ujuan
474 :: embahasan 2.'. engertian Na/19*austik oda 2.2. i!at-i!at Na/19*austik oda
2.0. embuatan Na/19*austik oda 2.5. *egunaan Na/19*austik oda 474 ::: enutup 0.'. *esimpulan 0.2. aran
Da)tar Pustaka