BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Jantung sebagai sebuah pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang terpisah yakni jantung kanan yang memompa darah ke paru- paru dan jantung kiri yang memompa darah ke organ- organ perifer. Selanjutnya setiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang dapat berdenyut yang terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel. Atrium terutama berfungsi sebagai pompa primer yang lemah, bagi ventrikel yang membantu mengalirkan darah masuk ke ventrikel. Ventrikel selanjutnya menyediakan tenaga utama yang dapat dipakai untuk mendorong darah ke sirkulasi pulmonal atau sirkulasi perifer. Penyakit jantung merujuk pada penyakit menyerang jantung dan sistem pembuluh darah. Jantung merupakan organ strategis dalam tubuh seseorang karena perannya sebagai pemompa darah. Ada banyak penyebab penyakit jantung, seperti pola hidup, kelainan bawaan sejak lahir, dan pola makan yang tidak sehat. Serangan jantung merupakan akibat mematikan dari penyakit jantung koroner yang menjadi pembunuh wanita dan pria. Contoh – contoh penyakit jantung antara lain gagal jantung, masalah pada katup jantung, aritmia, perikarditis, dan penyakit jantung koroner. koroner. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah penyakit jantung ini adalah : a. Apa saja penyakit jantung dan penyebab pen yebab penyakit jantung? b. Apa gejala- gejala penyakit jantung? c. Apa saja pemeriksaan kimia klinik penunjang penyakit jantung ? 1
1.3. Tujuan Adapun tujuan dari makalah penyakit jantung ini adalah : a. Untuk mengetahui apa saja penyakit jantung dan penyebabnya. b. Untuk mengetahhui gejala- gejala penyakit jantung. c. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk penyakit jantung.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Landasan Teori
a. Pengertian
Jantung (Latin, cor) adalah rongga rongga organ berotot yang yang memompa darah melalui pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Sarana jantung istilah yang terkait dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ tubuh manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
b. Anatomi Jantung
Jantung terletak di rongga dada. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan dengan berat sekitar 300 gram. jantung dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai pompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium). Membran jantung luar bagian dilapisi dengan selaput jantung (pericardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina visceral. Di antara lapisan ini ada ruang perikardii rongga diisi dengan cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam dilapisi endokardium. endokardium.
Jantung memiliki empat ruang, yaitu :
o
atrium (atrium kiri),
o
dexter atrium (atrium kanan),
3
o
ventrikel sinister(bilik kiri),
o
ventrikel dexter (bilik kanan).
Antarsisi kiri dan jantung kanan yang dipisahkan oleh septum (sekat) dalam bentuk otot padat. Atrium jantung ruangan tempat masuknya pembuluh darah (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri adalah katup valvula bikuspid (katup berdaun dua). Katup ini mencegah darah di ventrikel kiri yang tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi. Memiliki otot ventrikel lebih tebal dari atrium, situasi ini menyebabkan ventrikel memompa darah keluar dari fungsi jantung. Antara atrium kanan ke ventrikel kanan yang valvula katup trikuspid (katup berdaun tiga). Katup ini mencegah darah dalam ventrikel kanan yang tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi. Terus menerus memompa darah jantung ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah dengan cara kontrak sehingga jantung dapat memperluas dan kontrak. Hal ini menimbulkan kontraksi jantung berdenyut yang dapat dirasakan dalam arteri di beberapa tempat.
Ketika dikontrak, atrium dan ventrikel bergantian mengembang dan tunas. Ketika atrium mengembang, mengisap darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vena kava superior dan inferior vena cava). Darah tersedot ke dalam darah dari atrium kanan dan vena paru kaya oksigen ke dalam atrium kiri. Ketika atrium furl ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Fungsi ventrikel merupakan bagian dari jantung untuk memompa darah untuk meninggalkan jantung. Ketika tunas ventrikel ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh
4
tubuh, sedangkan ventrikel kanan dalam darah yang kaya CO2 ke paru-paru memompa. Setelah memompa keluar darah, mengendur otot ventrikel dan pengalaman relaksasi maksimal sehingga tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole. Ketika darah ke ventrikel, melalui bundel rangsang Nya terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Situasi ini digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, tunas otot ventrikel dan sejumlah besar darah yang dipompa dari ventrikel ke arteri pulmonalis dan aorta, situasi ini membuat tekanan ruangan untuk jantung maksimal. Peristiwa ini disebut systole. Belajar dengan hati-hati mengikuti kerja jantung dan aliran darah di jantung.
c. Fungsi jantung
Kerja jantung melalui mekanisme berulang dan terus menerus yang juga dikenal sebagai siklus jantung sehingga secara visual melihat atau dikenal sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang, jantung berkonstraksi untuk mengosongkan isi jantung dan bersantai untuk mengisi dengan darah. Dalam siklus, melakukan periode jantung sistolik yaitu periode ketika kontrak dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastolik adalah periode relaksasi dan pengisian darah ke jantung. Kedua melonggarkan teras dan kontrak secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan kontrak secara bersamaan juga melakukan mekanisme tersebut. Sel-sel otot jantung untuk kontrak untuk tujuan memompa darah yang dipicu oleh potensial aksi dan menyebar melalui membran sel otot. Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdetak “berirama”, ini adalah hasil dari tindakan potensi dibawa oleh jantung sendiri. Insiden itu
5
disebabkan karena jantung mempunyai mekanisme untuk menciptakan aliran listrik sendiri untuk melakukan kontraksi atau memompa dan relaksasi. Mekanisme kerja listrik yang menyebabkan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K +, Na +, dan Ca ++. Karena itu, ketika terjadi gangguan dalam tubuh dalam kadar elektrolit akan menyebabkan gangguan juga pada mekanisme aliran listrik di dalam jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan disampaikan melalui cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil dari aktivitas listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh seperti pada permukaan dada, punggung, lengan atas atau pergelangan tangan, Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas mekanis, sehingga dalam kasus pola listrik abnormal, biasanya juga disertai dengan adanya otot jantung mekanis atau manusia normal. Setiap darah dan darah oksigen mengandung terlalu banyak kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar menuju ventrikel kanan. Ini terjadi setelah atrium kanan terisi dengan darah, yang pada gilirannya mendorong darah ke ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui katup pulmonalis ke arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Paru-pury aliran darah melalui pembuluh yang sangat kecil yang disebut kapiler, dan kantong udara di sekitarnya di paru-paru untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida untuk mengalirkan darah ke dalam pembuluh darah paru ke atrium kiri tongkat. Sirkulasi darah di bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi paru. Ketika darah di atrium kiri dan ventrikel kiri didorong ke arah, da selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta 6
masuk ke aurta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Dalam darah yang kaya oksigen kecuali paru-paru, maka diberikan untuk kepentingan seluruh tubuh manusia.
2.2. Penyakit Akibat Gangguan Fungsi Jantung Ada berbagai macam penyakit jantung yaitu : 1. Gagal Jantung a. Pengertian Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan berpotensi mematikan. Penyakit jantung jenis ini memiliki gejala antara lain : pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau pengurangan berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan, napas pendek, kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidak nyamanan
pada
koroner.
dada
dan
lengan
karena
penyumbatan
arteri
Gagal jantung (heart failure) adalah suatu keadaan
patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolic secara abnormal (Mansjoer, 2001). Ada 2 penyakit gagal jantung : a)
Gagal jantung kiri / gagal jantung ventrikel kiri : terjadi karena
adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan terakhir diastolek dalam ventrikel kiri dan volume akhir diastolik dalam ventrikel kiri meningkat. 7
b)
Gagal jantung kanan. Dapat terjadi karena gangguan / hambatan
pada daya pompa ventrikel kanan, sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri sehingga tekanan dan volume akhir diastolek ventrikel kanan akan meningkatkan dan keadaan menjadi beban bagi atrium kanan dalam kerjanya mengisi ventrikel kanan pada waktu diastolik. b. Etiologi Faktor presdiposisi gagal jantung adalah penyakit yang menimbulkan
penurunan fungsi ventrikel seperti penyakit arteri koroner, hipertensi, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah atau penyakit kongenital dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti stenosis
mitral,
kardiomiopati atau penyakit pericardial Faktor pencetus gagal jantung antara lain meningkatnya asupan
garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infark miocard akut esensial, serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan dan endokarditis infektif. Sedangkan menurut Brunner dan Suddarth (2002) penyebab gagal jantung kongestif, yaitu: kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) , peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, penyakit jantung lain, faktor sistemik. c. Gejala
Napas terengah-engah
Sering batuk, terutama ketika berbaring
Pembengkakan perut, kaki dan telapak kaki
Keletihan atau kurang energi
8
Kepala terasa pening atau pusing Naik berat badan akibat penahanan cairan
d. Patofisiologi
Sindrom gagal jantung disebabkan oleh beberapa komponen:
1.
Ketidak mampuan miokard untuk berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan stroke volum dan cardiac output menurun.
2.
Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload) menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.
3.
Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan menyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi.
4.
Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mamu untuk memenuhi kebuthuna sirkulasi tubuh.
5.
Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk kedalam ventrikel atau pada aliran balik venous return akan menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah jantung menurun.
Gagal jantung kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beban kerja(tekanan atau volume) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri. Beban volume atau preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah lebih banyak semenit sedangkan beban tekanan
9
atau afterload disebabkan oleh kealinan yang meningkatkan tahanan terhadap pengaliran darah ke luar jantung. Kelainan atau gangguan fungsi miokard dapat disebabkan oleh menurunnya kontraktilitas dan oleh hilangnya jaringan kontraktil ( infark miokard ).Dalam menghadapi beban lebih, jantung menjawab ( berkompensasi ) seperti bila jantung menghadapi latihan fisik. Akan tetapi bila beban lebih yang dihadapi berkelanjutan maka mekanisme kompensasi akan melampaui batas dan ini menimbulkan keadaan yang merugikan. Manifestasi klinis gagal jantung adalah manifestasi mekanisme kompensasi. e. Pemeriksaan Penunjang 1.
Analisa gas darah (AGD) Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan (dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir).
2.
Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal.
3.
Pemeriksaan tiroid Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai pre pencetus gagal jantung.
2. Aritmia a. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium.Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). 10
Aritmia
timbul
akibat
perubahan
elektrofisiologi
sel-sel
miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996). b. Etiologi Penyebab yang paling umum dari aritmia ventrikel adalah penyakit miokard (iskemi dan infark), yang disertai dengan perubahan keseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme, toksisitas obat dan vasospasme coroner. Karena implus berasal dari ventrikel, maka tidak melalui system konduksi yang normal melainkan jaringan otot ventrikel. Hal ini menimbulkan gambaran kompleks QRS yang lebar (< 0,12 detik) Penyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali tetapi beberapa faktor aritmogenik berikut ini dapat menjadi perhatian : 1.
Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen menjadi iritabel
2.
Iskemia : infark miokard dan angina menjadi pencetus
3.
Stimulasi simpatis : menguatnya otot tonus karena penyebab apapun (hypertiroid, gagal jantung kongesti, latihan fisik dll) dapat menimbulkan aritmia.
4.
Obat – obatan : efek dari pemberian obat – obatan digitalis atau bahkan obat-obatan anti arimia itu sendiri
11
5.
Gangguan elektrolit : ketidak seimbangan kalium, kalsium dan magnesium
6.
Bradikardi : frekuensi jantung yang sangat lambat dapat menjadi predisposisi aritmia
7.
Regangan (stretch) : hipertrofi ventrikel Dua jenis komplikasi infark miokardium yang harus ditanggulangi adalah : a.
Ketidakstabilan elektris atau aritmia
b.
Disfungsi mekanik atau kegagalan pompa jantung
c. . Patofisiologi Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel umumnya disebabkan oleh iskemia atau infark myokard.Lokasi terjadinya infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada
di
right
coronary
artery
yang juga
berperan
dalam
memperdarahi SA node sehingga impuls alami jantung mengalami gangguan. Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung, sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya berbagai enzim intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat , maka jalur-jalur hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia. Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel
juga
dapat
menstimulus
pangaktifan
katekolamin
yang
meningkatkan rangsang system saraf simpatis, akibatnya akan terjadi
12
peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokonstriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi penyebab munculnya aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF (Herdin, 2005). d.
e.
Gejala Aritmia mencakup:
Keletihan atau kurang energi
Palpitasi
Kecemasan
Berkeringat
Napas terengah-engah
Nyeri dada
Pemeriksaan Penunjang o
Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia .
3. Perikarditis a.
Pengertian Perikarditis adalah peradangan pada kantong jantung atau perikardium sehingga menimbulkan penimbuna cairan dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara. Gejala yang timbul akibat perikarditis adalah sesak napas, batuk, tekanan darah tinggi dan kelelahan akibat kerja jantung menjatu tidak efisien. Penyakit jantung ini
bisa
didiagnosa
melalui
MRI
atau
Kateterisasi
jantung.
Mengkonsumsi obat untuk mengurangi cairan dapat membantu mengurangi gejala perikarditis, tetapi kesembuhan total dilakukan dengan mengangkat perikardium.
13
Pericarditis adalah proses peradangan yang mencakup lapisan parietal dan viseral dari pericardium dan lapisan terluar dari myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau komplikasi dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik ditentukan dari serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejalagejalanya. Pericarditis acut dapat terjadi dalam 2 minggu dan hal tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu, disertai dengan effusion atau tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh pericarditis akut dan gejalanya selambat-lambatnya 6 bulan. Perikarditis Kronis adalah suatu peradangan perikardium yang menyebabkan penimbunanan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung lama. Pada Perikarditis Efusif Kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium. Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh
kanker,
tuberkolosis
atau
penurunan
fungsi
tiroid.
Jika
memungkinkan, penyebabnya diobati, jika fungsi jantung normal, dilakukan
pendekatan
dengan
cara
menunggu
dan
melihat
perkembangannya. Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang jarang terjadi jika jaringan fibrosa terbentuk disekitar jantung. Jaringan fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahun-tahun, menekan jantung dan membuat jantung menjadi kecil. Penekanan jantung akan menyebabkan meningkatnya tekanan didalam vena yang mengangkut darah kejantung karena mengisi jantung diperlukan tekanan yang lebih tinggi. Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan
14
terkumpl dibawah kulit, didalam perut dan kadang-kadang dirongga sekitar paru-paru (Mansjoer,2001) b. Etiologi Etiologi perikarditis akut, kronis dan kronik konstruktif adalah sebagai berikut. 1. Perikarditis Akut Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun infeksi bakteri. Berdasarkan studi pada anak-anak dari tahun 1960an, virus patogen yang paling umum adalah Coxsackie, tetapi data terakhir menunjukkan bahwa pada orang dewasa yang paling sering terpengaruh adalah virus Sitomegalo, virus Herpes, dan HIV. Adapun bakteri paling umum yang dapat menyebabkan penyakit perikarditis yaitu bakteri Pneumococcus dan Tuberculosis. Di Afrika dan India, tuberkulosis masih merupakan penyebab tersering dari semua bentuk perikarditis. Selain itu penyebab perikarditis akut lain yaitu sebagai berikut: 1)
Idiopatik (biduran)
2)
Trauma
3)
Sindrom paska infark miokard
4)
Uremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif)
5)
Sindrom paska perikardiotomi
6)
Neoplasma (neoplasma adalah massa abnormal dari jaringan yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka seharusnya) 15
2. Perikarditis kronis Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui, tetapi
mungkin
disebabkan
oleh
kanker,
tuberkulosis
atau
penurunan fungsi tiroid. Sebelumnya tuberkulosis adalah penyebab terbanyak dari perikarditis kronis di Amerika Serikat, tetapi saat ini kasusu tersebut hanya tinggal 2%. Selain itu penyebab perikarditis kronis yang lain yaitu sebagai berikut: 1) Operasi jantung sebelumnya 2) Radiasi dada 3) Pasca infark yang luas 4)
Sarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yang ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening, paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya)
5) Trauma dada 6)
Infeksi virus akut ( Adenovirus dan Coxsackie virus) atau kronis (Tuberculosis).
c. Patofisiologi Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung (membran tipis yang mengelilingi jantung) (H. Winter Griffith M.D, 1994).
Perikarditis
adalah
peradangan
perikardium
parietal,
perikardium viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000). Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, viseralis dan keduanya. Respons perikardium terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma (lesi makrofak yang terjadi
16
dari reaksi peradangan lokal dari suatu jaringan tubuh) atau kalsifikasi (pengapuran). Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sampai yang khas (Sudoyo,2009). Jadi kesimpulannya perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal maupun viseral. Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada perikaditis akan memberikan respon sebagai berikut :
1.Terjadinya vasodilatassi dengan peningkatan akumulasi cairan ke kantong perikardium. 2.Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin di dalam cairan akan meningkat, 3.Peningkatan
perpindahan
leukosit
terutama
pada
perikarditis
purulenta 4.Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang mungkin.
Perubahan
patologis
selanjutnya
yang
terjadi
berupa
terbentuknya jaringan parut dan perlengketan disertai klasifikasi lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan suatu perikaditis konstriktif yang apabila cukup berantakan menghambat pengembangan
volume
jantung
pada
fase
diastolik.
Pada kondisi lain terakumulasinya cairan pada perikardium yang sekresinya melebihi absorpsi menyebabkan suatu efusi perikardium. Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik
17
jantung bisa menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi perikarditis paling fatal dan memerlukan tindakan darurat adalah tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat peninggian tekanan intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.ADS d.
Gejala
Kelelahan, Kelemahan
Takikardia, Disritmia
Dispneu dengan aktifitas
Nyeri pada dada anterior diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan, berbaring.
Demam karena infeksi virus, bakteri, jamur. Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katub jantung.
e. Pemeriksaan Penunjang Tes laboratorium dapat meliputi CBC; serum electrolyte, blood urea nitrogen (BUN), dan creatinine; erythrocyte sedimentation rate (ESR) dan C-reactive protein (CRP); dan pengukuran biomarker jantung, lactate
dehydrogenase
(LDH),
dan
serum
glutamic-oxaloacetic
transaminase (SGOT; AST). 4. Penyakit jantung koroner a. pengertian Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh pembentukan plak di dinding arteri, dikenal pula sebagai pengerasan arteri. Pembentukan plak ini dapat menyertai perpaduan pradisposisi 18
genetik dan pilihan gaya hidup. Faktor risiko mencakup usia, jenis kelamin, riwayat genetik dan ras. Faktor lain yang memengaruhi kemungkinan
CCHD
mencakup
kolesterol
tinggi,
merokok,
penyalahgunaan substansi dan masalah berat badan. Jika dibiarkan tidak diperiksa, CHD dapat menyebabkan serangan jantung dan bahkan kematian. b. Etiologi salah satu penyebab penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol (Yenrina, Krisnatuti, 1999). Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media (Elizabeth J. Corwin, 2009, 477). Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal : a. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi penyempitan terhadap akan memungkinkan berkembangnya koleteral yang cukup sebagai pengganti. b. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK c. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll. Salah satu penyakit jantung akibat insufiensi aliran darah koroner yaitu,Angina pectoris dan infark miokardium.
19
1. Angina pectoris Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon, terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Elizabeth J .corwin, 2009, 492). Adapun jenis-jenis angina : a. Angina stabil Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolahraga atau naik tangga. b. Angina prinzmental Terjadi
tampa
peningkatan
jelas
beban
kerja
jantung
pada
kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinzmental terjadi spasme arteri koroner yang menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. Kadang-kadang tempat spasme berkaitan dengan arterosklerosis. c. Angina tak stabil Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmental ; dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri koroer. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung; hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandi oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme.
20
2. Infark miokardium Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang di perdarahi oleh pembuluh tersebut. Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombosit yang melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi. (Elizabet J. Corwin, 2009, c.
Patofisiologi Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner ini disebut penyakit jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan merusak system golongan irama jantung dan berakibat dengan kematian (Krisatuti dan Yenrina, 1999). Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan metabolisme menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan 21
(artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri koronoria). Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti (Sulistiani, W, 2005). Penyakit oleh medis
jantung satu
coroner
(PJK)
penyebab
mengungkapkan
bahwa
memungkinkan Anda terkena
ternyata
saja. ada PJK,
bukan
Hasil serangkaian dan inilah
ditimbulkan penyelidikan
keadaan
yang
yang dinamakan
factor risiko. 1. Usia Dan Gender 2. Riwayat keluarga 3. Makanan dan kolestrol 4. Merokok 5. Stres d. Gejala
Nyeri dada (angina)
Napas terengah-engah
Keletihan setelah kegiatan fisik
Merasa berat
Jantung terasa seperti diremas Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak atau
kolestrol didinding nadi yang menyumbat pembuluh darah, sehingga suplai darai dari jantung dan kejantung terganggu. Ketika darah terus
22
tersumbat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung. Gejala-gejala penyakit jantung seperti nyeri didada bagian tengah yang menjalar kelengan kiri dan leher bahkan sampai kepunggung, keringat dingin dan rasa mual. Seperti halnya anggota tubuh yang lain, jantung memerlukan oksigen dan zat makanan sebagai sumber energi agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Bagian yang berperan mengantarkan zat makanan dan oksigen ini adalah pembuluh darah koroner. Pembuluh koroner merupakan cabang dari pembuluh besar aorta jantung. Jantung memiliki empat cabang besar pembuluh koroner, Pipa pembuluh darah koroner melekat pada dinding jantung. Penyakit jantung koroner terjadi jika pembuluh darah koroner tersumbat. Manifestasi penyakit jantung koroner disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen sel otot jantung dengan masukannya. Penyaluran oksigen yang kurang dari arteri koroner akan menyebabkan kerusakan sel otot jantung (Nadesul, 2009). e. Pemeriksaan Penunjang 1. Kolesterol Total Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, dan menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner 2. HDL Memprediksi terjadinya aterosklerosis dan risiko penyakit jantung koroner 3. LDL Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner, dan memantau terapi penurun lipid
23
4. Trigliserid Menentukan faktor risiko independent untuk penyakit jantung koroner (PJK), dan mendeteksi sindrom metabolik 5. Penyakit jantung bawaan sejak lahir a. Pengertian Otot jantung yang lemah merupakan kelainan jantung bawaan sejak lahir. Hal ini membuat penderita tidak bisa melakukan aktivitas yang berlebihan karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit dibagian dada dan kadangkala akan menyebabkan tubuh tampak kebiru-biruan, penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan. Penyakit jantung bawaan sebetulnya penyakit sejak lahir yang di mana si buah hati masih dalam kandungan dengan keadaan yang kurang sempurna di bagian jantung. Misalnya saja terdapat kebocoran jantung saat pembentukan jantung sewaktu masih dalam janin. Hal tersebut yang menjadikan penyakit jantung bawaan, maksudnya
bawaan
tersebut
adalah
penyakit
atau
ketidak
sempurnaan jantung sewaktu masih dalam kandungan. Selain itu masih banyak lagi jenis penyakit jantung bawaan sejak lahir pada anak. seperti pembuluh darah terbalik (TOF), Patent Ductus Arteriosus (PDA), bocor pada bagian bawah/Ventrical Septal Defect (VSD), bocor pada bagian atas/Atrial Septal Defect (ASD), dan mungkin masih ada lagi yang lainnya. Penyakit jantung bawaan diderita sekitar satu persen dari jumlah kelahiran hidup dan sebagian besarnya harus dioperasi.
24
Penyakit ini sudah dapat dideteksi melalui USG sejak bayi berusia 20 minggu di kandungan. Bila dideteksi saat kehamilan dokter akan melakukan tindakan intervensi agar kelainan penyakitnya tidak parah. Deteksi kelainan jantung bawaan juga bisa dilakukan saat bayi lahir. b. Etiologi Penyebab penyakit jantung congenital berkaitan dengan kelainan perkembangan embrionik, pada usia lima sampai delapan minggu, jantung dan pembuluh darah besar dibentuk. Penyebab utama terjadinya penyakit jantung congenital belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan. Faktor Prenatal : 1. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella, influenza atau chicken fox. 2. Ibu alkoholisme. 3. Umur ibu lebih dari 60 tahun. 4.
Ibu
menderita
penyakit
Diabetes
Mellitus
(DM)
yang
memerlukan insulin. 5. Ibu
meminum
obat-obatan
penenang
atau
jamu
dan
sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obatobatan tanpa resep dokter, ( thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin). 6. Terpajan radiasi (sinar X).
25
7. Gizi ibu yang buruk. 8.
Kecanduan obat-obatan yang mempengaruhi perkembangan embrio.
Faktor Genetik : 1.
Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
2.
Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
3.
Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
c. Patofisiologi Walaupun penyakit jantung bawaan seperti penyakit yang tak bisa
terhindarkan,
namun
dalam
penelitian
mendapati
ada
beberapa penyebab penyakit jantung bawaan yang menjadikan si buah hati lahir dalam keadaan tidak sempurna. Seperti disebabkan pengaruh
obat-obatan/minum
banyak
anti
biotik, makanan
(pengawet, instan, pewarna kimia, dll), polusi udara dan lain sebagainya. Risiko bayi menderita penyakit jantung bawaan meningkat jika ibu hamil punya kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. d. Gejala Pada bayi penyakit jantung bawaan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, misalnya lekas letih, ada gangguan tumbuh kembang, sering panas dan batuk, ada gangguan atau sering berhenti saat menyusu ibunya untuk bernapas. Gejala khas lainnya adalah biru pada ujung kuku-kuku dan lidah. Meski begitu ada juga yang tidak bergejala biru.
26
e. Pemeriksaan Penunjang
2.3.
Pemeriksaan Isoenzim CK-MB
Pemeriksaan SGOT
Penyebab dan Pencegahan Penyakit Jantung Sejumlah perilaku dan gaya hidup kurang sehat yang sering dijumpai antara lain mengonsumsi makanan siap saji dengan kadar lemak tinggi, kebiasaan merokok, minuman berakohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan stress.
Pergeseran gaya hidup ini mempercepat
munculnya berbagai penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung (Utami, 2009). Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor resiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit jantung. Pencegahannya antara lain dengan cara : 1. Hindari obesitas dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi sayuran, buah- buahan, padi- padian, makanan berserat dan ikan. Kurangi mengkonsumsi daging, makanan kecil atau cemilan dan makanan berkalori tinggi yang banyak mengandung lemak jenuh. Makanan yang banyak mengandung kolesterol akan tertimbun dalam dinding pembuluh darah yang menyebabkan aterosklerosis yang memicu penyakit jantung. 2. Berhenti merokok, merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri
27
dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung. 3. Kurangi minum alkohol. Alkohol dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah, dan menyebabkan kejang arteri. Melakukan olahraga agar dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor resiko terkena jantung.
28
BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Jantung merupakan organ vital yang berperan penting mengalirkan darah keseluruh tubuh dan membawa zat gizi bagi sel-sel organ di seluruh tubuh. Terdapat berbagai macam penyakit jantung, tetapi penyakit jantung yang umumnya diderita adalah penyakit jantung koroner. Selain penyakit jantung koroner, masih ada penyakit jantung lainnya diantaranya yaitu gagal jantung, jantung koroner, aritmania, perikarditis, dan penyakit jantung bawaan. 3.2. Saran Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan, hal tersebut diatas merupakan saran yang baik untuk dijalankan bagi tiap orang untuk menjaga kesehatan terutama Jantung.
29