MAKALAH IRIGASI TETES BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Pembangunan sektor pertanian dewasa ini diarahkan untuk menuju pertanian yang efisien dan tangguh, mengingat kebutuhan hasil-hasil pertanian yang terus meningkat sejalan dengan meningkatnya meningkatnya jumlah penduduk. Pertanian Pertanian lahan kering kering merupakan merupakan kegiatan kegiatan budidaya budidaya yang banyak menglami hambatan. Salah satu faktor penghambatnya adalah terbatasnya air. Lahan kering merupakan sebidang tanah yang dapat dapat digunakan untuk usaha pertanian dengan menggunakan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkan dari curah hujan. Lebih lanj lanjut ut laha lahan n keri kering ng deng dengan an hany hanyaa 4-5 4-5 bula bulan n basa basah h dika dikate tego gori rika kan n cuku cukup p risk riskan an untu untuk k pengembangan palawija maupun untuk hortikultura, walau lahan tersebut potensial untuk pengembangan peternakan. eberhasilan peningkatan produksi tanaman hortikultura di !ndonesia tidak terlepas dari peran irigasi yang merupakan salah satu faktor produksi penting. "saha untuk mencapai target produksi di satu sisi, dan teknologi tepat dan murah di sisi lain tela telah h mendo mendoro rong ng peng penggun gunaa aan n air air seca secara ra berl berlebi ebiha han n tanpa tanpa memp memper erti timb mban angk gkan an efis efisie iens nsii penggunaan sumber daya yang tersedia. #eknologi #eknologi di bidang irigasi merupakan merupak an salah satu faktor penentu dalam upaya upa ya meningkatkan produksi pertanian, khususnya pada pad a pertanian lahan kering. k ering. $leh karena itu, sejalan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang irigasi, makateknologi irigas irigasii yang umum dilakuk dilakukan an oleh oleh petani petani perlu perlu disemp disempurn urnakan akan berdas berdasark arkan an penelit penelitian ian dan pengkajian yang terbaru. Pada saat musim kemarau, tanah-tanah sawah tadah hujan ditanami dengan Semangka, acang Panjang, %abai &erah, #imun Suri dll. dengan menggunakan sistem irigasi saluran terbuka dengan sumber air dari sumur bor pantek yang dihisap oleh mesin pompa 'umumnya berbahan bakar bensin(. Sistem irigasi saluran terbuka ini adalah sistem irigasi yang tidak efisien dalam pemanfaatan airnya, bahkan beberapa literature mengatakan hanya sekitar )*+ dari air yang diberikan yang diserap oleh akar tanaman, selebihnya '*+( terbuang melalui perkolasi, eaporasi dll. Selain itu bila penempatan mesin pompa air terlalu berdekatan, pada beberapa hari kemudian air menjadi sulit untuk dihisap, sehingga penggunaan mesin pompa menjadi mubasir. "ntuk mengatasi hal tersebut di atas maka dipilih alternatif untuk menggunakan sistem irigasi hemat air yaitu sistem irigasi tetes dengan pengadaan bahan baku jaringan seluruhnya berasal dari daerah tersebut. Sistem S istem irigasi tetes dapat mencapai efisiensi 5+ dalam penyerapan air oleh tanaman. aringan irigasinya menggunakan pipa-pipa P/%0Paralon yang kemudian air dikeluarkan dari pipa dengan menggunakan penetes ulir plastik sebagai regulator penetes, yang diteteskan di dekat tanaman. Sumber air berasal dari sumur bor pantek yang dihisap dengan pompa air listrik.
Perhitungan jumlah keperluan air bagi kelangsungan hidup tanaman atau sering diistilahkan dengan modulus irigasi, adalah merupakan suatu tahapan perhitungan yang mengawali perancangan suatu sistem irigasi baik yang bersifat terbuka dengan mengandalkan hukum graitasi maupun yang bersifat tertutup dengan perpipaan yang dilengkapi dengan teknik pemompaan untuk dapat memberikan tekanan yang cukup bagi p angaliran airnya. &odulus irigasi suatu tanaman, didalam perhitungannya belum memasukkan factor efisiensi karena kehilangan air akibat sistem irigasi yang digunakan seperti eaporasi, perkolasi dll. &odulus irigasi dari suatu tanaman akan berbeda dengan tanaman lainnya, juga tidak kalah pentingnya adalah keadaan curah hujan dan eapotranspirasi di lokasi kegiatan budidaya berlangsung. 1nalisis modulus irigasi dilakukan setelah pola tanam dan kalender tanam dari tanaman yang akan dibudidayakan ditentukan. Pola tanam dan kalender tanam yang baik akan mengoptimalkan modulus irigasi dari setiap jenis tanaman, dengan demikian akan mengoptimalkan pula efisiensi penggunaan air irigasi. Suatu luasan lahan yang ditanami berbagai jenis tanaman akan memerlukan penanganan managemen air irigasi yang cukup kompleks dan harus terpadu untuk dapat terpenuhinya kebutuhan air bagi pertumbuhan berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan. $leh karena itu selain dari analisis perhitungan modulus irigasi perlu pula dilakukan analisis perhitungan interal irigasi yang tergantung dari jenis tanah lahan yang dibudidayakan terutama laju deplesi kandungan air tanahnya. 1.2. Tinjaan P!taka ebutuhan pangan terutama beras terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. 2i sisi lain ketersediaan pangan terbatas sehubungan dengan terbatasnya lahan yang ada untuk bercocok tanam, teknologi, modal dan tenaga kerja, sehingga defisit penyediaan bahan pangan masih sering terjadi di negeri ini. "ntuk itu berbagai pihak tidak henti-hentinya berupaya untuk mengatasi masalah tersebut diatas melalui berbagai kebijaksanaan dan program 'Sudjarwadi, )*(. Sudjarwadi ')*( mendefinisikan irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam produksi bahan pangan. Sistem irigasi dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang tersusun dari berbagai komponen, menyangkut upaya penyediaan, pembagian, pengelolaan dan pengaturan air dalam rangka meningkatkan produksi pertanian. 3eberapa komponen dalam sistem irigasi diantaranya adalah a( siklus hidrologi 'iklim, air atmosferik, air permukaan, air bawah permukaan(, b( kondisi fisik dan kimiawi 'topografi, infrastruktur, sifat fisik dan kimiawi lahan(, c( kondisi biologis tanaman, d( aktiitas manusia 'teknologi, sosial, budaya, ekonomi(. !rigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaman mulai dari tumbuh sampai masa panen. 1ir tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali. !rigasi dikehendaki dalam situasi 'a( bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman, 'b( bila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman.
!rigasi merupakan usaha untuk mendatangkan air dengan membuat bangunan dan jaringan berupa saluran - saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi bagikan air ke sawah sawah atau ladang-ladang dengan cara yang teratur dan membuang air yang
tidak diperlukannya lagi, setelah air itu digunakan dengan sebaik-baiknya. $leh karena itu ilmu irigasi sangat penting untuk membuat petani atau rakyat sekitarnya dapat memanfaatkan sumber air yang ada, sehingga petani dapat meningkatkan kesejahteraannya. 1.". Man#aat 1dapun manfaat yang dapat kita ambil dari irigasi adalah ).Sistem dapat menjamin sepenuhnya persediaan air untuk tanaman. .Sistem dapat menjamin waktu panen pada saat musim kering. 6.&enjaga suhu tanah agar tetap dingin. 4.&encuci garam 7 garam yang berada dalam tanah. 5.&emperkecil resiko rembesan air tanah. 8.1gar tanah lebih mudah dikerjakan pada waktu membajak. 1.$. Tjan
&aksud irigasi ialah untuk mencukupi kebutuhan air guna pertanian dan tujuan irigasi tergantung dari kebutuhan untuk apa irigasi itu akan diperlukannya. &aksud itu dapat dibagi dalam a. &embasahi tanah b. &erabuk c. &engatur suhu 'temperatur( tanah d. &enghindari gangguan dalam tanah e. olmatase f. &embersihkan air kotoran g. &empertinggi air tanah.
BAB II. PEMBAHASAN
ebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah9 unsur-unsur tertentu 'hara(, air, udara, cahaya, dan panas 'suhu(. Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumbuhan tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. "nsur hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. "nsur hara yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro. etersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukar larut dan dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersedia untuk tanaman. eragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks, selain butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. #anah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, dan produktiitas tinggi. Sedangkan komposisi tanah
untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan kandungan bahan organic 'humus( dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi tanah tersebut. 2itinjau dari proses penyediaan, pemberian, pengelolaan dan pengaturan air, sistem irigasi dapat dikelompokkan menjadi 4 'Sudjarwadi, ) *(, yaitu a( sistem irigasi permukaan (surface irrigation system), b( sistem irigasi bawah permukaan 'sub surface irrigation system), c( sistem irigasi dengan pemancaran (sprinkle irrigation system), d( sistem irigasi dengan tetesan (trickle irrigation / drip irrigation system). Pemilihan jenis sistem irigasi sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, klimatologi, topografi, fisik dan kimiawi lahan, biologis tanaman sosial ekonomi dan budaya, teknologi 'sebagai masukan sistem irigasi( serta keluaran atau hasil yang akan diharapkan . 2.1 S%ber Air Iriga!i
3eberapa contoh sumber air irigasi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air, adalah a. Air Beka! Galian Ta%bang&Air K'l'ng
1ktiitas galian tambang biasanya meninggalkan lubang-lubang besar yang setelah selesainya penggalian ditinggal begitu saja. 3ekas galian ini pada musim hujan akan penuh terisi air yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai air irigasi. Salah satu contoh air kolong terdapat di Propinsi 3angka 3elitung seperti pada gambar ). :ambar ). Sumber air irigasi bekas air kolong penambangan timah di 3angka 3elitung yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi
b. Terjnan Air
#erjunan air 'gambar ( merupakan air permukaan yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai air irigasi. #erjunan air seperti ini pada umumnya belum termanfaatkan secara optimal. 2engan sedikit sentuhan teknologi 'pembuatan bak penampung, pembuatan saluran terbuka 'open chanel( atau saluran tertutup0pipa 'close chanel(, maka air ini dapat dimanfaatkan untuk mengairi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun untuk memenuhi kebutuhan air untuk pengembangan peternakan. :ambar . 1ir terjunan yang dimanfaatkan untuk keperluan irigasi
(. Airan Sngai
Pada daerah daerah tertentu banyak dijumpai aliran sungai yang belum dimanfaatkan dengan optimal 'gambar 6(. &elalui pengembangan air permukaan 'misalnya dengan pembuatan kincir air, pembuatan saluran pembawa ataupun pemasangan pipa( maka sumber air ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian 'tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan(.
:ambar 6. 1liran sungai0anak sungai yang dapat disadap sebagai sumber air irigasi melalui pembuatan saluran air.
2.2 )eni!*)eni! Kegiatan
2isadari bahwa kondisi lapangan sangat berariasi, dengan demikian jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan air permukaan sangat beragam sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah. 3eberapa contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pengembangan air permukaan adalah sebagai berikut 1. Kin(ir Air
Pembangunan kincir air 'gambar 4( dimaksudkan untuk menaikkan air sungai dengan memanfaatkan tenaga dari aliran0arus air. Pada umumnya kincir air terdiri poros, lingkaran roda yang dilengkapi dengan tabung dan sudut-sudut yang dipasang disekeliling roda.
:ambar 4. Penggunaan kincir air untuk irigasi yang telah dipakai masyarakat tani di Sumatera 3arat.
b. Kin(ir Angin
Pembangunan kincir angin 'gambar 5( dimaksudkan untuk menaikkan air permukaan dengan menggunakan pompa yang digerakkan dengan tenaga angin. #eknologi ini sangat cocok dipergunakan pada daerah-daerah ;remote< dimana sumberdaya lainnya 'listrik, 33&( belum tersedia. #eknologi ini disamping tidak memerlukan biaya operasional yang besar juga tidak menghasilkan polusi. Pompa air dengan memanfaatkan tenaga angin 'kincir angin( sudah banyak dilakukan oleh petani-petani di wilayah pantai utara Pulau awa. :ambar 5 Pengembangan air permukaan dengan menggunakan pompa yang digerakkan oleh tenaga angin.
(. Pe%batan Salran&Pe%ba+a
Pengembangan air permukaan dapat pula digunakan mengalirkan air sungai dengan membangun saluran irigasi baru 'gambar 8(. 2engan adanya pembuatan saluran tersebut, diharapkan diperoleh penambahan luas areal tanam, peningkatan indeks pertanaman maupun peningkatan produktiitas tanaman. :ambar 8. Pembangunan jaringan irigasi kuarter merupakan salah satu aspek pengembangan air permukaan
,. Pe%batan Bak Pena%-ng ,an Pe%a!angan Pi-a Di!trib!i
Pemanfaatan air permukaan 'terjunan air( sebagai sumber air irigasi dapat dilakukan dengan pembuatan bak penampung yang dilengkapi dengan pemasangan pipa-pipa untuk mendistribusikan air. Selanjutnya air tersebut digunakan untuk mengembangakan usaha budidaya pertanian baik tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan.
e. P'%-ani!a!i
Sistem pompanisasi dalam pengembangan irigasi air permukaan adalah upaya mengambil air dari sumber air permukaan 'sungai, danau dll(, yang diangkat dan didistribusikan dengan mempergunakan pompa air. #ermasuk dalam kegiatan ini adalah pengadaan pipa0selang hisap, pipa0selang buang serta saluran distribusi ke lahan yang akan diari. Saluran distribusi ini dapat berupa saluran terbuka ataupun saluran tertutup0pipa paralon. 2.". Tekn'l'gi Iriga!i Tete! Dri- Irrigati'n/ !rigasi tetes pertama kali diterapkan di erman pada tahun )=8 dengan menggunakan pipa tanah liat. 2i 1merika, metoda irigasi ini berkembang mulai tahun ))6 dengan menggunakan pipa berperforasi. Pada tahun )4*-an irigasi tetes banyak digunakan di rumah-rumah kaca di !nggris. Penerapan irigasi tetes di lapangan kemudian berkembang di !srael pada tahun )8*-an.
Prinsip dasar irigasi tetes adalah memompa air dan mengalirkannya ke tanaman dengan perantaraan pipa-pipa yang dibocorkan tiap )5 cm 'tergantung jarak antartanaman(. Penyiraman dengan sistem ini biasanya dilakukan dua kali sehari pagi dan petang selama )* menit. Sistem tekanan air rendah ini menyampaikan air secara lambat dan akurat pada akar-akar tanaman, tetes demi tetes. !rigasi tetes tampaknya bisa dijadikan pilihan cerdas untuk mengatasi masalah kekeringan atau sedikitnya persediaan air di lahan-lahan kering. Drip irrigation dirancang khusus untuk pertanian bunga-bungaan, sayuran, tanaman keras, greenhouse, bedengan, patio dan tumbuhan di dak. Selain oleh petani tradisional, sistem mikro irigasi ini cocok untuk kebun perkotaan, sekolah, rumahan, operator greenhouse. Pada dasarnya siapapun yang bercocok tanam yang butuh pengairan yang tepat dan efisien, bisa menggunakan sistem ini. 2engan penambahan pengatur waktu 'timer ( yang diprogram, sistem irigasi mikro ini secara otomatis akan menyiram tanaman dengan jumlah air yang tepat setiap hari sementara anda bisa berleha-leha di rumah atau bisa tenang bepergian .
Pemberian air pada irigasi tetes dilakukan dengan menggunakan alat aplikasi ' applicator, emission device( yang dapat memberikan air dengan debit yang rendah dan frekuensi yang tinggi 'hampir terus-menerus( disekitar perakaran tanaman.#ekanan air yang masuk ke alat aplikasi sekitar ).* bar dan dikeluarkan dengan tekanan mendekati nol untuk mendapatkan tetesan yang terus menerus dan debit yang rendah. Sehingga irigasi tetes diklasifikasikan sebagai irigasi bertekanan rendah. Pada irigasi tetes, tingkat kelembaban tanah pada tingkat yang optimum dapat dipertahankan. Sistem irigasi tetes sering didesain untuk dioperasikan secara harian 'minimal ) jam per hari(.
!rigasi tetes mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metoda irigasi lainnya, yaitu dapat meningkatkan nilai guna air, dimana secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya. &eningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil, fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi dapat dihindari dengan irigasi tetes ini dan kelembaban tanah dipertahankan pada tingkat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberian, pemberian pupuk atau bahan kimia pada
metode ini dicampur dengan air irigasi, sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih sedikit, serta menekan resiko penumpukan garam, dan pertumbuhan gulma, Pemberian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman, sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan sehingga dapat menghemat tenaga kerja, sistem irigasi tetes dapat dengan mudah dioperasikan secara otomatis, sehingga tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit.
Sedangkan elemahan atau kekurangan dari metode irigasi tetes adalah memerlukan perawatan yang intensif karena penyumbatan pada penetes merupakan masalah yang sering terjadi pada irigasi tetes. Penumpukan garam, bila air yang digunakan mengandung garam yang tinggi dan pada derah yang kering, resiko penumpukan garam menjadi tinggi. uga akan membatasi pertumbuhan tanaman dimana pemberian air yang terbatas pada irigasi tetes menimbulkan resiko kekurangan air bila perhitungan kebutuhan air kurang cermat dan keterbatasan biaya dan teknik, sistem irigasi tetes memerlukan inestasi yang tinggi dalam pembangunannya. 2.$ Ran(angan iriga!i -a,a !at la0an -ertanian a. Met',a Pe%berian Air Pa,a Iriga!i Tete!
Pemberian air irigasi pada irigasi tetes meliputi beberapa metoda pemberian, yaitu sebagai berikut ). !rigasi tetes 'drip irrigation(. Pada metoda ini, air irigasi diberikan dalam bentuk tetesan yang hampir terus menerus di permukaan tanah sekitar daerah perakaran dengan menggunakan emitter . 2ebit pemberian sangat rendah, biasanya kurang dari )l0jam untuk point source emitter atau kurang dari )l0jam per m untuk line source emitter . . !rigasi bawah permukaan ' sub-surface irrigation(. Pada metoda ini air irigasi diberikan menggunakan emitter di bawah permukaan tanah. 2ebit pemberian pada metoda irigasi ini sama dengan yang dilakukan pada irigasi tetes. 6. Bubbler irrigation. Pada metoda ini air irigasi diberikan ke permukaan tanah seperti aliran kecil menggunakan pipa kecil ' small tube( dengan debit sampai dengan 5 l0jam. "ntuk mengontrol aliran permukaan 'run off( dan erosi, seringkali dikombinasikan dengan cara penggenangan 'basin( dan alur ' furrow( 4. !rigasi percik ' spray irrigation(. Pada metoda ini, air irigasi diberikan dengan menggunakan penyemprot kecil 'micro sprinkler ( ke permukaan tanah. 2ebit pemberian irigasi percik sampai dengan ))5 l0jam. Pada metoda ini, kehilangan air karena eaporasi lebih besar dibandingkan dengan metoda irigasi tetes lainnya. !rigasi tetes juga dapat dibedakan berdasarkan jenis cucuran air menjadi 'a( 1ir merembes sepanjang pipa lateral 'viaflo( 'b( 1ir menetes atau memancar melalui alat aplikasi yang di pasang pada pipa lateral 'c( 1ir menetes atau memancar melalui lubang-lubang pada pipa lateral Sistem irigasi tetes cepat dan mudah dirakit. omponennya utama adalah pipa paralon dengan dua ukuran yang berbeda. >ang berdiameter lebih besar digunakan sebagai pipa utama,
sementara yang lebih kecil digunakan sebagai pipa tetes. Pipa utama berfungsi sebagai pembagi air ke setiap pipa tetes. Pipa tetes diberi lubang-lubang untuk meneteskan air ke setiap tanaman dengan jaraksesuai jarak antar tanaman. "ntuk mengalirkan air dari sumbernya diperlukan pompa air, juga dilengkapi kran dan saringan air ke pipa utama, tidak lupa pipa konektor untuk sambungan. b. K'%-'nen Iriga!i Tete! Sistem irigasi tetes di lapangan umumnya terdiri dari jalur utama, pipa pembagi,pipa lateral, alat aplikasi dan sistem pengontrol .
1. Unit ta%a head unit / "nit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, filter 'saringan( utama dan komponen pengendali 'pengukur tekanan, pengukur debit dan katup(. Sistem irigasi tetes tidak harus selalu
menggunakan pompa untuk mengalirkan air ke setiap pohon. 1da cara yang lebih simpel yaitu dengan memanfaatkan gaya graitasi bumi. %ara ini cocok untuk sumber air yang lebih tinggi dari kebun. 3ahkan tinggi sumber air ) m pun memungkinkan. Sistem graitasi bisa lebih menghemat biaya, petani tidak perlu membeli pompa untuk mengalirkan air ke seluruh kebun. ?amun jika hal tersebut sulit dilakukan karena medan sebaiknya menggunakan pompa.. !nstalasi irigasi tetes sistem graitasi memerlukan tangki sebagai penampung air, menara penopang tangki, kran, saringan 'filter(, pipa P/%, sambungan pipa, dan pipa tetes 'drip line( tempat air menetes ke setiap akar tanaman. Sumber energi pompa hidram berasal dari tekanan tinggi akibat fenomena pukulan air 'water hammer( karena adanya perubahan kecepatan tiba-tiba dari aliran air oleh penutupan katup, sehingga pompa ini tidak memerlukan suplai energi dari luar seperti 33& atau listrik. @al ini tentunya sangat baik untuk mendukung pengembangan energi terbarukan 'renewable energy( yang bebas polusi. Prinsip kerja pompa dimana di dalamnya terdapat beberapa komponen seperti pipa suplai , katup buang , katup masuk , tabung udara , dan pipa hantar. Sistem kerja diawali aliran air dari sumber masuk melalui pipa suplai dan keluar melalui katup buang. ?aiknya kecepatan aliran akan mendorong katup buang ke atas hingga tertutup dan menghentikan aliran air dari pipa suplai. @al ini menyebabkan terjadinya fenomena pukulan air sehingga tekanan naik secara drastis. enaikan tekanan ini akan membuka katup masuk sehingga terjadi aliran menuju pipa hantar.
1liran air ini yang diharapkan dari pompa ini dan dapat digunakan untuk konsumsi kita sesuai dengan kebutuhannya. 1liran ini menyebabkan tekanan kembali turun dan karena pengaruh beratnya sehingga katup tertutup kembali. !ni diikuti pembukaan katup buang yang juga dipengaruhi oleh beratnya, sehingga air akan mengalir kembali melalui katup ini dan begitulah seterusnya siklus akan terjadi dengan cepat. 2engan prinsip tersebut membuat pompa hidram ini dapat bekerja terus selama 4 jam tanpa henti. Afisiensi keseluruhan dapat diperoleh secara baik. Lebih dari 5 persen energi dari aliran air dapat dipindahkan ke aliran kiriman. "ntuk mendesain pompa hidram perlu mencermati aliran sumber air berupa debit sumber air pada kondisi normal dan pengukuran dilakukan pada musim kering karena pada saat itu
terjadi debit minim. Selain itu melihat ketinggian sumber air terhadap lokasi pompa hidram dan kemiringan lokasi di bawah sumber air. #inggi dari sumber air ke tempat yang diharapkan untuk suplai air perlu diketahui untuk memperkirakan penempatan pompa hidram dan berdasar populasi penduduk atau luas lahan pertanian yang akan dilayani atau kebutuhan lainnya sesuai kondisi tiap-tiap daerah. Pompa hidram dapat bekerja secara otomatis dan hanya membutuhkan sedikit perawatan. #idak membutuhkan energi dari luar untuk pemompaan seperti 33& dan listrik, tetapi menggunakan aliran air sebagai energinya. @ampir tidak memerlukan biaya operasional, dan karena tidak ada bagian yang bergesekan, penggunaan pelumasan oli secara rutin tidak diperlukan. 1kibat beda ketinggian ini, air akan mengalir dari tangki melalui pipa P/%, dari pipa P/% air kemudian mengalir ke drip lines yang memiliki lubang-lubang untuk meneteskan air ke setiap tanaman. Pengaturan waktu penyiraman dilakukan dengan cara membuka-tutup kran. ran sebaiknya dilengkapi dengan filter agar kotoran tidak masuk ke dalam pipa. 2engan irigasi tetes sistem graitasi, setiap tanaman akan mendapatkan jatah air yang sama bila menggunakan regulator 'panjang lk. 6 cm( di dalam pipa tetes. Begulator ini berupa celah-celah berbentuk Cig-Cag. 2i ujung regulator inilah terdapat lubang kecil tempat air menetes. 2. Pi-a ta%a main line/ "mumnya terbuat dari pipa polyvinylchlorida 'P/%(, galvanied steel atau besi cor dan berdiameter antara D.575 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas atau di bawah permukaan tanah.
". Pi-a -e%bagi sub-main, manifold / 2ilengkapi dengan filter kedua yang lebih halus '=*-)** Em(, katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa P/% atau pipa @2PA 'high density polyethylene( dan berdiameter antara 5* 7 D5 mm. Penyambungan pipa pembagi7pipa utama dapat dibuat seperti yang ditunjukkan pada.
$. Pi-a Lateral &erupakan pipa tempat dipasangnya alat aplikasi, umumnya dari pipa polyethylene 'PA( seperti yang ditunjukkan pada :ambar D, berdiameter = 7 * mm dan dilengkapi dengan katup pembuang. Penyambungan pipa lateral7pipa pembagi dapat dilakukan denga n berbagai cara. . Alat a-lika!i applicator, emission device/ 1lat aplikasi terdiri dari penetes 'emitter (, pipa kecil ' small tube, bubbler ( dan penyemprot kecil 'micro sprinkler ( yang dipasang pada pipa lateral. 1lat aplikasi terbuat dari berbagai bahan seperti P/%, PA, keramik, kuningan dan sebagainya. :ambar =. omponen drip irigasi :ambar . enis Sprinkler !rigasi
2.". Bentk Ran(angan Iriga!i Tete!
>ang menarik dalam usaha pertanian ini adalah, bagaimana menggabungkan ekosistem hutan dengan ekosistem tanaman perkebunan seperti kakao dan mente. Sedangkan persoalan di lahan pertanian yang paling menonjol adalah rusaknya hutan dan bertambahnya kerusakan lahan akibat erosi. Petani kebanyakan membuka hutan untuk ditanami ubi, jagung, dan padi. ;#anah hutan sangat subur, sehingga banyak dari kawan-kawan petani, enggan membuat teras, paling-paling membuat Fblepeng G, yaitu kayu yang direbahkan begitu saja di lahan miring, maksudnya untuk menahan laju tanah ke bawah<. 1ir sangat sulit di musim kemarau dan harus berjalan -6 km untuk mendapatkannya. $leh karena itu, tanaman keras seperti mente, kakao, kemiri dan asam pada umur )- tahun banyak yang mati. "paya untuk menyiram tanaman sangatlah tidak mungkin dilakukan. $leh karena itu, perlu dicarikan cara lain untuk menyediakan air untuk tanaman. Salah satunya adalah dengan sistem irigasi tetes. :ambar . &odel03entuk !rigasi #etes
Sistem irigasi tetes sangat membantu memperlambat penguapan dan membantu pertumbuhan tanaman di musim kemarau. 2engan sistem ini, 5** pohon kakao dan ** pohon mente umur ),5- tahun tidak mati pada musim kemarau. 3ahannya sangat sederhana, yaitu bambu '-6 ruas( garis tengah )*-)5 cm. 1ntarruas dibuat lubang besar kecuali ruas terakhir diberi lubang kecil agar air keluar secara merembes. 2itaruh di dekat tanaman, terutama bagian bawah dekat akar. "ntuk mengurangi penguapan, diberi jerami. 2engan 6-4 ruas bambu, pengisian air dikerjakan tiap 4-5 hari sekali. 3ila D ruas bambu pengisian air bisa dilakukan tiap D-= hari. Sehingga sangat membantu dalam menghemat tenaga menyiram dan ongkos.
BAB III PENUTUP ".1. Ke!i%-lan 3erdasarkan hasil penjelasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu
!rigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaman mulai dari tumbuh sampai masa panen. 1ir tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali. !rigasi tetes tampaknya bisa dijadikan pilihan cerdas untuk mengatasi masalah kekeringan atau sedikitnya persediaan air di lahan-lahan kering. !rigasi tetes mempunyai kelebihan yaitu dapat meningkatkan nilai guna air namun memiliki kelemahan yaitu memerlukan perawatan yang lebih intensif. omponen !rigasi #etes antara lain yaitu "nit utama 'head unit (, Pipa utama 'main line(, Pipa pembagi ' sub-main, manifold (, Pipa Lateral dan 1lat aplikasi 'applicator, emission device(. Sistem irigasi tetes sangat membantu memperlambat penguapan dan membantu pertumbuhan tanaman di musim kemarau dan dapat mengairi tanaman umur panjang seperti mangga, rambutan, jeruk dan sejenisnya hanya dengan mengginakan botol plastik ataupun bambu sebagai bahannya.
DATAR PUSTAKA
1llafa=. **=. !istem "rigasi. http00one.indoskripsi.com0nude. 8 Hebruari *)5 1nonim.**.!rigasi I#erhubung berkalaJ. http00id.wikipedia.org0wiki0irigasi. 'diakses pada 8 Hebruari *)5( 1Cwaruddin.**=.#eknik !rigasi. http00aCwaruddin.blogspot.com0. 'diakses pada 8 Hebruari *)5( Prastowo, 1. **. #eknologi !rigasi #etes. Hakultas #eknologi Pertanian. 3ogor !nstitut Pertanian 3ogor.