BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala
atau menyembuhkan penyakit. Teknik pemberian obat didapati ada berbagi macam cara, diantaranya secara oral, parenteral, dermal, bucal, sublingual dan sebagainya. Yang akan dibahas lebih lengkap dalam makalah kali ini adalah pemberian obat atau sediaan parenteral (Perry Potter, 200!. 200!. "ediaa "ediaan n parent parenteral eral merupa merupakan kan sediaa sediaan n seteril seteril yang yang biasa biasa diberik diberikan an dengan berbagai rute. "ediaan parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk obat yang terbagi#bagi, karena sediaan s ediaan ini disuntikan melalui kulit atau membrane mukosa kebagian dalam tubuh. $enis pemberian parenteral yang paling umum adalah intra %ena, intra muscular, subkutan, intrakutan dan intra spinal. Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat yang lebih cepat, seperti pada keadaan gawat bila penderita tidak dapat diajak bekerjasama, tidak sadar atau bila obat tersebut tidak e&ekti& dengan cara pemberian yang lain (Perry Potter, 200!. "alah satu tugas terpenting dari seorang perawat adalah memberikan obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah klien. Obat bekerja menghasilkan e&ek terapeutik yang berman&aat. 'alaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan e&ek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan e&ek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan (Perry Potter, 200!. "eorang "eorang perawat memiliki tanggung tanggung jawab dalam memahami memahami kerja obat dan dan e&ek e&ek sampi samping ng yang yang diti ditimb mbul ulka kan, n, memb memberi erika kan n obat obat deng dengan an tepa tepat, t, memantau respon klien, dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan (Perry (Perr y Potter, 200!.
1.2 Rumusan Rumusan masalah masalah . )pa yang dimaksud dimaksud dengan dengan injeksi injeksi intramuskul intramuskular* ar* 2. )pa tujua tujuan n pemberia pemberian n injeksi injeksi intram intramusk uskula ular* r*
1
+. imana lokasi dilakukannya injeksi intramuskular* -. )pa saja indikasi dan kontraindikasi injeksi intramuskular* . )pa saja hal#hal yang perlu diperhatikan saat melakukan injeksi intramuskular* . /agaimana cara pemberian obat melalui injeksi intramuskular* . )pa saja golongan obat yang termasuk dalam injeksi intamuskular* 1. )pa keuntungan dan kerugian injeksi intramuskular* 1.3 Tujuan . ntuk mengetahui pengertian injeksi intramuskular 2. ntuk mengetahui tujuan pemberian injeksi intramuskular +. ntuk mengetahui lokasi injeksi intramuskular -. ntuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi injeksi intramuskular . ntuk mengetahui hal#hal yang perlu diperhatikan saat melakukan injeksi
intramuskular . ntuk mengetahui cara pemberian obat melalui injeksi intramuskular . ntuk mengetahui golongan obat yang termasuk dalam injeksi intamuskular 1. ntuk mengetahui keuntungan dan kerugian injeksi intramuskular
BAB II PEMBAHAAN
2.1 Pengert!an Injeks! Intramuskular
3njeksi intramuskuler ( 34 ! adalah pemberian obat 5 cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus!. 6okasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha (%astus lateralis! dengan posisi %entrogluteal (posisi berbaring!, dorsogluteal (posisi tengkurap!, atau lengan atas (deltoid!.
2
2.2 Tujuan Pem"er!an Injeks! Intramuskular
! Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh . 2! ntuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan. +! Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. 7amun perawat harus nerhati#hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien. 2.3 L#kas! Injeks! Intramuskular
! Paha (vastus lateralis ! Posisi klien terlentang dengan lutut agak &leksi. )rea ini terletak antar sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Otot %astus lateralis biasanya tebal dan tumbuh secara baik pada orang deawasa dan anak#anak. /ila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak terdapat serabut sara& dan pemubuluh darah besar. )rea injeksi disarankan pada 5+ bagian yang tengah. )rea ini ditentukan dengan cara membagi area antara trokanter mayor sampai dengan kondila &emur lateral menjadi + bagian, lalu pilih area tengah untuk lokasi injeksi. ntuk melakukan injeksi ini pasian dapat diatur miring atau duduk. 2! 8entrogluteal Posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi &leksi. )rea ini juga disebut area %on hoehstetter. )rea ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan sara& besar. )rea ini ini jauh dari anus sehingga tidak atau kurang terkontaminasi. +! 6engan atas (deltoid ! Posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah &leksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan. )rea ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. )rea ini jarang digunakan untuk injeksi intramuscular
karena
mempunyai
resiko
besar
terhadap
bahaya
tertusuknya pembuluh darah, mengenai tulang atau serabut sara&. 9ara
3
sederhana untuk menentukan lokasi pada deltoid adlah meletakkan dua jar i secara %ertical dib awah akromion dengan jari yang atas diatas akromion. 6okasi injeksi adalah + jari dibawah akromion. -! orsogluteal alam melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan hati# hati sehingga injeksi tidak mengenai sara& skiatik dan pembuluh darah. 6okasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak#anak diatas usia + tahun, lokasi ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah + tahun karena kelompok usia ini otot dorsogluteal belum berkembang. "alah satu cara menentukan lokasi dorsogluteal adalah membagi area glutael menjadi kuadran#kuadran. )rea glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi memanjang kearah :ristal iliaka. )rea injeksi dipilih pada kuadran area luar atas. ! ;ectus &emoris Pada orang dewasa, m. rectus &emoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian depan. Pada bayi atau orang tua, kadang#kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat. 8olume injeksi ideal antara # ml (untuk bayi antara #+ ml!. 6okasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto#injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana#mana. 2.$ In%!kas! Dan ntra!n%!kas! Injeks! Intramuskular 1. In%!kas!
/isa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari in&eksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya. 2. ntra!n%!kas! 3n&eksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau sara&
besar di bawahnya.
4
2.' Hal(Hal
)ang
Perlu
D!*erhat!kan
Intramuskular Pemberian obat secara injeksi
aat
Melakukan
Injeks!
dapat ber&ungsi sebagaimana
mestinya, maka kita harus memperhatikan beberapa hal berikut ini < .
Tempat injeksi.
2.
$enis spuit dan jarum yang digunak
+.
3n&eksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
-.
:ondisi atau penyakit klien.
.
Obat yang tepat dan benar.
.
osis yang diberikan harus tepat.
.
Pasien yang tepat.
1.
9ara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.
2.+ ,ara Pem"er!an -"at Melalu! Injeks! Intramuskular 1. Alat %an "ahan
. "arung tangan pasang 2. "puit dengan ukuran sesuai kebutuhan +. "emprit dan $arum steril (2#2+= dan panjang > , inci untuk dewasa? 2# 2 = dan panjang inci untuk anak#anak! -.
/ak spuit
.
:apas alkohol dalam kom (secukupnya!
.
Perlak dan pengalas
.
Obat sesuai program terapi
1.
/engkok
@.
/uku injeksi5da&tar obat
2. ,ara &erja . "iapkan peralatan ke dekat pasien 2. Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga pri%asi pasien +. 9uci tangan -. =unakan sarung tangan . :aji adanya alergi . 4engidenti&ikasi pasien dengan prinsip / (/enar obat,
.
dosis,pasien, cara pemberian dan waktu! 4emberitahukan tindakan yang akan dilakukan
5
1.
6etakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di
@.
injeksi Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian pasien 0. 4ematahkan ampula dengan kikir . 4emakai handscoon dengan baik 2. 4emasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan ad%ice dokter dengan teknik septic dan aseptic +. 4enentukan daerah yang akan disuntik a! b! c! d!
Pada aerah 6engan )tas (eltoid! Pada aerah orsogluteal (=luteus 4aAimus! Pada aerah Paha /agian 6uar (8astus 6ateralis! Pada aerah Paha /agian epan (;ectus Bemoris!
-. 4emasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik . esin&eksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi. . 4engangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominant! . Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut @0o 1. 6akukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru!. $ika tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan#lahan @. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar! 20. 6akukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan :/ maka daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan e&ekti&itas obat. 2. ;apikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,C sebelum dibuang! 22. 6epaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine 2+. 9uci tangan
6
2. /#l#ngan -"at 0ang Termasuk Dalam Injeks! Intamuskular
Obat yang sering diinjeksikan dengan cara intramuskular adalah< . 2. +. -. . .
4etoclopramide 9odein "untikan :/ 8aksin "uspensi Penisilin Dormone :elamin
2. &euntungan Dan &erug!an Injeks! Intramuskular
). :euntungan . Tidak diperlukan keahlian khusus 2. apat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak +. )bsorbsi cepat obat larut dalam air /. :erugian . ;asa sakit 2. Tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah +. /ioa%ibilitas ber&ariasi. -. Obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan.
7
BAB III PENUTUP
3.1 &es!m*ulan 3njeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat ke jaringan otot dengan menggunakan spuit. 3njeksi intramuskuler digunakan untuk pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan. an tempat yang bisa dilakukan untuk injeksi intramuskuler adalah eltoid5lengan atas,orso gluteal5otot panggul,8astus lateralis,;ektus &emoralis. )lat#alat yang digunakan dalam melakukan tindakan injeksi intramuskuler adalah Dandscoon pasang, "puit steril + ml atau ml atau spuit
imunisasi,/ak instrument,:om berisi kapas alcohol,Perlak dan
pengalas,/engkok,Obat injeksi dalam %ial atau ampul,a&tar pemberian obat,:ikir ampul bila diperlukan,'askom larutan klorin 0, C,Tempat cuci tangan,Danduk5lap tangan,:apas alkohol.
3.2 aran "etiap tindakan medis harus dilakukan secara benar. /enar pasien,benar
obat,dan benar cara.
8