BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara harfiah kata integrasi dapat diartikan sebagai penggabungan. Integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua pembatasan-pembatasan ((barriers barriers)) yang dapat dibuat terhadap bekerjanya perdagangan bebas dengan jalan mengintroduksi semua bentuk-bentuk bentuk -bentuk kerjasama dan unifikasi. Integrasi dapat dipakai sebagai alat untuk mengakses pasar yang lebih besar, menstimulasi pertumbuhan ekonomi sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nasional. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersil atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatanhambatan perdagangan. Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju saling ketergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global tidak bisa hanya dianggap sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak kearah ekonomi tunggal, satu ekonomi, dan satu pasar. Dengan demikian, kini tidak ada lagi yang disebut sebagai ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun pesaing. Ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional. Untuk itu dalam makalah makal ah ini, pemakalah akan membahas tentang Integrasi Ekonomi Internasional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : a. Definisi integrasi ekonomi? 1
b. Faktor integrasi ekonomi? c.
Kerugian integrasi ekonomi?
d. Manfaat integrasi ekonomi? e. Apa saja bentuk integrasi ekonom? f.
Apa dampak integrasi ekonomi?
g. Apa saja yang termasuk open regionalism?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan masalah adalah untuk mengetahui definisi integrasi ekonomi, mengetahui bentuk lembaga integrasi ekonomi dunia, mengetahui manfaat integrasi ekonomi, mengetahui integrasi ekonomi ASEAN, mengetahui dampak integrasi dan mengetahui open regionalism.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Integrasi Ekonomi
Definisi integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatanhambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional, didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur. Alasan integrasi ekonomi didasarkan pada teori perdagangan bebas tanpa hambatan baik berupa tarif maupun nontarif yang bertujuan meningkatkan volume perdagangan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas atas dasar suatu kesepakatan diantara anggota yang melakukan perjanjian diantara negara-negara yang berada dalam satu kawasan maupun atas kepentingan tertentu. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi.
Definisi integrasi ekonomi menurut kaum Liberal
Kaum liberal meyakini bahwa perdagangan bebas akan membawa perdamaian dalam hubungan internasional. Karena perdagangan bebas akan menciptakan interdependensi dan kerjasama
saling menguntungkan antar negara-negara pelaku pasar. Kaum liberal
berpendapat bahwa liberalisasi dalam ekonomi akan mengarah kepada kebebasan pasar dan minimalisasi peran negara. Sedangkan liberalisasi dalam politik akan mengarah kepada kebebasan dan persamaan individu. Sehingga terdapat hubungan erat antara kebebasan pasar dengan kebebasan individu untuk saling bekerjasama dan menciptakan perdamaian. Selain itu, kaum liberal juga menyatakan bahwa seluruh bentuk ekonomi yang mengakar kepada tradisi pemikiran liberal menganggap bahwa mekanisme harga dan pasar adalah media yang paling efektif untuk mengatur hubungan ekonomi domestik dan internasional. Oleh karena itu, doktrin liberal mengenai kebebasan pasar bertujuan untuk pencapaian efisiensi maksimum, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan individu.
3
Perdagangan bebas merupakan media yang efektif dan damai dalam peningkatan kekayaan masing-masing negara. Karena negara-negara diuntungkan dengan kerjasama perdagangan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Lebih dari itu, agar terciptanya a peaceful global order , sistem dunia harus diarahkan menuju sebuah pasar global, dimana barang dan jasa dapat bergerak bebas melintasi batasan-batasan negara. Bahkan, dalam sebuah perdagangan bebas, secara alami, negara-negara akan mendapatkan keuntungan dari keunggulan komparatif (comparative advantage) dengan menjual beberapa komoditas tertentu kepada negara lain. Sebaliknya negara-negara lain akan menjual komoditas tertentu yang tidak dimiliki oleh suatu negara sehingga terjadi pasar yang saling melengkapi dan menguntungkan.
2.2 Faktor-faktor Integrasi Ekonomi
Dalam menjelaskan proses perubahan menuju integrasi, tipe variabel mandirinya dapat dibedakan menjadi 3 faktor eksponensial. Pertama, variabel politico-security, yang level of analysis-nya ada pada negara, yang perhatian terhadap power, responsiveness, kontrol elit politik dalam kebiasaan politik publik umum dan dalam ancaman keamanan atas negara. Hal ini dilakukan oleh penulis Pluralis dan Federalis. Berbeda dengan kaum fungsionalis dan neofungsionalis yang menekankan pentingnya variabel sosial ekonomi, dan teknologi, yang secara tidak langsung membawa perubahan dan penyatuan politik. Faktor ketiga dipakai oleh kaum regionalis dalam analisanya, yaitu keberadaan kedua variabel tersebut dalam proses integrasi. Mudahnya digambarkan dalam sebagai berikut: a. Federalisme
Mengasumsikan bahwa perang disebabkan oleh sistem negara bangsa yang anarkis. Transformasi menuju integrasi terjadi jika rakyat melihat keuntungan dalam mentransfer power dan loyalitasnya pada pemerintahan dunia. Pengopinian atas pengaturan dan pemerintahan umat manusia, adalah melalui jalur diskusi dan edukasi. Tujuannya adalah formasi grup negara yang berdaulat yang menyatukan identitas internasionalnya dalam entitas politik baru yang legal. Sementara jurisdiksinya dibagi, yaitu komplementer antara negara dan pemerintah federal, tetapi memiliki power yang mandiri. Menurut Etzioni, hasil akhirnya adalah sebuah komunitas politik yang memiliki tiga macam integrasi. (a) kontrol efektif atas kekuatan koersif (violence), (b) pemusatan pembuatan keputusan administratif atas unit-unit ekonomi, (c) dan identifikasi politik. Sedangkan Pentland meringkasnya menjadi, “integrasi bagi federallis adalah permasal ahan high politics. b. Pluralisme 4
Konsepsi pluralis juga bersandar pada prioritas perdamaian internasional serta keamanan nasional, dan asosiasi politik dengan aksi diplomatik stategis. Asumsi lain yang tak kalah penting yaitu negara bangsa adalah pemusatan fakta atas kehidupan politik modern sekaligus fokus pusat dari seluruh analisa politik. c. Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah teori paling tua yang membahas integrasi, dimana ia membangun ‘perdamaian dengan potongan- potongan’ lewat organisasi transnasional yang fokus pada kedaulatan bersama ketimbang menyerahkan kedaulatan masing-masing negara pada sebuah institusi supranasional. d. Neo Fungsionalisme
Neofungsionalisme
mengharap
pencapaian
masyarakat
supranasional
dengan
menekankan kerjasama di daerah yang secara politik kontroversial. Teori ini memandang integrasi politik bukan suatu kondisi tapi proses perubahan yang mengarah pada masyarakat politik. e. Regionalisme
Terminologi ini digunakan untuk mengambarkan integrasi regional untuk memelihara keseragaman dengan sub aliran lainnya, seperti federalisme, pluralisme, fungsionalisme, dan neofungsionalisme. Kesuksesan teori integrasi di Eropa Barat menghasilkan kepercayaan bahwa transisi dari sistem negara menuju masyarakat global yang terintegrasi dapat menggunakan jalan integrasi regional. Teori ini mengasumsikan prospek yang lebih baik berkaitan dengan hal-hal politik dalam isu-isu perang dan damai, integrasi dan unifikasi. Kesamaan budaya, ekonomi, politik, ideologi, dan geografis dalam suatu wilayah diasumsikan dapat memunculkan organisasi yang lebih efektif. Organisasi regional telah siap untuk bekerjasama, dan pengalaman organisasi regional yang sukses akan mempengaruhi dan mendorong ke arah integrasi yang lebih jauh. Regionalisme dapat menghasilkan “model masyarakat” atau “model negara.” Bentuk regionalisme dapat dibedakan berdasarkan kriteria geografis, militer/politik, ekonomi, atau transaksional, bahasa, agama, kebudayaan, dll. Tujuan utama dari organisasi regional adalah untuk menciptakan perjanjian perdamaian dan kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai aspek dan penguatan area saling ketergantungan pada negara-negara superpower.
2.3 Manfaat dan Kerugian Integrasi Internasional 5
a. meningkatnya kompetisi aktual dan potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku pasar yang berasal dari suatu Negara, dalam sekelompok Negara, maupun pelaku pasar diluar kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut diharapkan akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah, meningkatkan variasi kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang terintegrasi. b. desain produk, metode pelayanan, sistem produksi dan distribusi serta aspek lain menjadi tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan mendorong perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam suatu perusahaan. c. tercapainya ekonomi melalui pasar yang lebih luas yang akan mendorong peningkatan efisiensi perusahaan melalui berkurangnya biaya produksi. Adapun kerugiannya yaitu:
a. Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu negara untuk menggunakan kebijakan fiscal, keuangan dan moneter untuk mempengaruhi kinerja ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan negara merupakan biaya atau pengorbanan terbesar yang diberikan oleh masing-masing negara yang berintegrasi dalam satu kawasan. b. Kerugian lain adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi menjadi pasar bagi negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan produksi dari negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan hambatan yang lebih ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan pengangguran di dalam negeri dan ketergantungan akan produk impor yang lebih murah dan efisien.
2.4 Tahapan Integrasi Ekonomi
a. Wilayah perdagangan bebas (free trade area-FTA) Tarif dihapuskan diantara anggota FTA, tetapi masing-masing negara anggota mempertahankan tariff eksternalnya sendiri atas impor dari negara-negara bukan anggota. Dengan dihapuskan tarif antar anggota FTA, dimungkinkan adanya perpindahan secara bebas antara negara anggota FTA. Pembatasan juga masi h berlaku dalam hal pergerakan jasa (akuntansi, asuransi, dan jasa hukum), orang-orang (tenaga kerja), dan modal didalam fta itu. Nafta merupakan contoh dari suatu FTA. b. Custom union
6
Negara-negara anggota menambahkan suatu tarif eksternal umum kepada bentuk fta. Dengan kata lain, tidak ada tarif antar negara-negara didalam perserikatan kepabean (custom union) dan tarif yang dibebankan oleh negara-negara anggota kepada negaranegara bukan anggota adalah konsisten di antara negara-negara anggota itu. c. Pasar bersama (common market) Adalah suatu custom onion ditambah penghapusan pembatasan atas mobilitas jasa, orang-orang, dan modal di antara negara-negara anggota. Orang-orang dari satu negara anggota bisa bekerja di negara anggota yang lain. d. Integrasi ekonomi penuh Pengintegrasian ekonomi sepenuhnya (complete economic integration) ini melibatkan suatu derajat
ekonomi dan politik yang tinggi ketika negara-negara anggota
menyerahkan unsure-unsur penting tertentu dari kedaulatan mereka. Sebuah bank supersentral diciptakan bersama-sama
dengan suatu otoritas
supranasional yang
menentukan kebijakan-kebijakan moneter dan fiscal serta kebijakan tenaga kerja dan social untuk semua negara anggota. Mata uang tunggal menggantikan mata uang negara-negara anggota. Uni eropa merupakan contohnya.
2.5 Bentuk-bentuk Integrasi Ekonomi didunia a. Uni eropa ( European union)
Uni eropa yang merupakan nama baru bagia Masyarakat Eropa, atau yang dahulu lebih dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki sejarah yang cukup panjang. Lembaga yang menjadi cikal bakalnya, yakni Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) dibentuk melalui Pakta Roma pada bulan Maret 1957. Adapun Negara-negara yang membentuknya adalahn Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg. Secara resmi lembaga tersebut mulai beroperasi pada tanggal 1 januari 1958. Pada saat itu, Negara-negara anggota sepakat untuk menurunkan hambatan perdagangan di antra mereka dan memberlakukan kebijakan tarif yang seragam untuk Negara-negara non anggota. Selanjutnya, Negaranegara tersebut sepakat untuk membebaskan arus perdagangan produk industri di antara mereka dan menerapkan suatu harga yang seragam untuk produk-produk pertanian sejak tahun 1968. Lebih jauh, Negara-negara Eropa tersebut mulai mengurangi berbagai macam hambatan bagi berlangsungnya arus pergerakan faktor produksi tenaga kerja dan model diantara mereka sejak tahun 1970. Pada tahun 1973, sejumlah Negara lainnya bergabung. Inggris, Denmark, dan Irlandia bergabung pada 7
tahun 1973. Yunani menyusul pada tahun 1981, diikuti oleh spanyol dan Portugal pada tahun 1986. Catatan terakhir menunjukkan jumlah anggota penuh Uni Eropa mencapai 12 negara, di samping sejumlah Negara Eropa lainnya yang menjadi pengamat atau calon anggota. Pada tanggal 1 Januari 1993, secara resmi Uni Eropa menghapuskan semua bentuk hambatan yang masih tersisa demi menciptakan arus perdagangan barang dan jasa serta pergerakan sumber-sumber daya secara bebas (termasuk tenaga kerja) dikalangan Negara-negara anggotanya. Dengan demikian, Uni Eropa merupakan pasar tunggal ( integrasi ekonomi dalam tahap pasaran pasar bersama) yang pertama di dunia, dan sekaligus merupakan blok perdagangan terbesar di dunia dewasa ini. Hubungan perdagangan di Negara-negara Uni Eropa terus berkembang dan diperkirakan telah mencapai peningkatan dua kali lipat berkat dihilangkannya berbagai hambatan perdagangan itu. Lebih dari separuh peningkatan prdagangan tersebut merupakan perdagangan intra-industri (intra industri-trade) Pembentukan Uni Eropa tersebut juga meningkatkan perdagangan di antara Negara-negara anggota dengan pihak luar non-anggota. Adapun peningkatan perdagangan eksternal Uni Eropa tersebut dikarenakan: 1. Tumbuhnya perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan secara drastis sehingga meningkatkan permintaannya terhadap impor atas berbagai produk industri dari Negara-negara luar bukan anggota. 2. Turunnya tingkat tarif untuk berbagai produk industry impor diberbagai Negara berkat tercapainya kesepakatan penting seri perundingan multirateral dalam Kerangka GATT, yakni Putaran Kennedy dan Putaran Tokyo, yang dipelopori oleh Amerika Serikat ( pemerintah di Washington itu sendiri sengaja mendukung dan menyelenggarakan seri perundingan perdagangan tersebut karena ia khawatir perkembangan di Uni Eropa akan mengakibatkan diversi perdagangan yang merugikan kepentingan ekspornya). Akan tetapi disisi lain, pembentukan Uni Eropa ternyata sudah mengakibatkan diversi perdagangan khususnya dalam komoditi pertanian, terutama produk-produk musiman seperti biji-bijian yang biasa di import dari Amerika Serikat. Pada tahun 1986, Negara-negara anggota Uni eropa menyepakati dijadikannya undang-undang Eropa tunggal (Single European Act ) sebagai amandemen terhadap Pakta Roma (Treaty Of Rome) yang merupakan “konstitusi” Uni Eropa. Undangundang itu sendiri mewajibkan dihapuskannya semua hambatan yang masih tersisa 8
bagi berlangsungnya perdagangan barang dan jasa serta pergerakan faktor-faktor produksi (modal, tenaga kerja), secara bebas diantara Negara-negara anggota paling lambat pada awal 1993. Terlepas dari hal itu, investasi dari berbagai Negara mengalir deras ke Eropa karena mereka khawatir begitu pasar tunggal Eropa benar-benar tidak sesuai dengan “progam 1992”, maka proteksionisme Uni Eropa akan meningkat dan mereka mengalami kesulitan dalam memasuki pasarnya. Beberapa perkembangan dan kelembagaan terpenting dari Uni Eropa yang patut kita ketahui antara lain : 1. Negara-negara Uni Eropa telah sepakat memberlakukan suatu sistem pajak nilai tambah (value added tax) bersama. Pajak nilai tambah adalah suatu pajak untuk tahapan produksi yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen. 2. Komisi Eropa (Europan Commision), yakni lembaga eksekutif Uni Eropa yang berada di Brussel. 3. Dewan Menteri (The Council of Ministers) Uni Eropa. b. Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)
Pada tahun 1960, sebuah kawasan perdagangan bebas yang dikenal sebagai Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA, European Free Trade Association), dibentuk oleh tujuh negara yang pada saat itu belum satu pun yang bergabung ke dalam Uni Eropa yakni Inggris , Austria , Denmark Norwegia , Portugal , Swedia , dan Swiss. Pada tahun 1961 Finlandia ikut bergabung meskipun terbatas sebagai anggota asosiasi. Pada tahun 1973 , Inggris dan Denmark melepaskan keanggotaannya dalam EFTA dan selanjutnya bersama Irlandia kedua negara itu bergabung ke dalam Uni Eropa. Perkembangan penting terjadi pada tanggal 1 Januari 1974, ketika EFTA bergabung dengan Uni eropa untuk membentuk Kawasan Ekonomi Eropa (EEA, European Econimic Area). Dengan terbentuknya EEA, maka terciptalah sebuah perekonomian gabungan yang lebih besar lagi di Eropa. Potensi pasarnya pun lebih besar , karen wilayah EEA dihuni oleh 370 juta manusia. c. Amerika Serikat dan Perdagangan Bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika Amerika Serikat , Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara (NAFTA, North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara elektif tanggal 1 Januari 1994. Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebakan perdagangan barang dan jasa di seluruh Kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan berbagai hambatan non-tarif seperti kuota impor. 9
d. Integrasi Ekonomi di Negara-negara Berkembang
Keberhailan Uni Eropa telah mendorong dilakukannya upaya integrasi ekonomi di negara berkembang sebagai salah satu cara untuk memacu tingkat pertumbuhan dan bangunan ekonomi mereka. Namun sebagian besar usaha tersebut tenyata membuahkan banyak kegagalan ketimbang keberhasilan. Beberapa contohnya adalah : 1. Asosiasi Perdagangan Bebas Amerika Latin (LAFTA, Latin American Free Trade Association) yang dibentuk pada tahun 1960 oleh Meksiko dan sebagian besar negara Amerika. 2. Asosiasi Perdagangan Bebas Karibia (CARIFTA, Caribbean Free Trade Association) dibentuk pada tahun 1968 oleh sejumlah negara yang berada di kawasan kepulauan Karibia dan kemudian ditransformasikan menjadi sebuah lembaga pasar bersama yaitu Pasar Bersama Karibia (CARICOM, Caribbean Common Market) pada tahun 1973. 3. Masyarakat Ekonomi Afrika Timur (EAEC, East African Economic Community) yang dibentuk pada tahun 1967 oleh Kenya , Tanzania , dan Uganda. 4. Masyarakat Ekonomi Afrika Barat (WEAC, West African Economic Community) yang dibentuk oleh negara-negara yang terletak di belahan barat Afrika pada tahun 1973. 5. Kawasan Perdagangan Preferensial Afrika Timur dan Selatan (Preferential Trade Area Eastern and Southern Africa) yang beranggotakan 19 negara, mulai dari Sudan di Utara hingga Mozambique di sebelah selatan. 6. Assosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN, Association of South East Asia), yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Fillipina, Vietam, Singapura, dan Thailand. Namun dalam praktiknya sebagian besar lembaga tersebut lebih banyak mengakibatkan diversi perdagangan ketimbang kreasi perdagangan sehingga pada akhirnya justru mejadi penghambat bagi berlangsungnya pembangunan dan industrialisasi di negara-negara yang bersangkutan. Nampaknya hambatan terbesar bagi kelanjutan integrasi negara-negara tersebut adalah tidk meratanya distribusi keuntungan yang dihasilkan oleh pembentukan asosiasi pedagangan regional itu sendiri dikalangan para anggotanya. Sumber kegagalan lainnya adalah kuatnya ego dari masing-masing negara berkembang. Faktor lain yang turut menjadi penyebab gagalnya sebagian besar usaha integrasi ekonomi di kalangan negara-negara 10
berkembang itu adalah terbatasnya sarana transportasi dan komunikasi di antara negara-negara tersebut. Di samping itu , satu sama lain saling berjauhan secara geografis dan pada dasarnya perekonomian mereka bersifat komplementer satu sama lain.
Integrasi Ekonomi di ASEAN a. ASEAN Economic Community (AEC)
Pehimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, ketika 5 anggota awal (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) menandatangani Deklarasi Bangkok. ASEAN sekarang terdiri dari 10 negara anggota, dengan bergabungnya Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Pada awalnya ASEAN didirikan untuk tujuan politik, dari akhir tahun 1970 an dan seterusya, negara-negara ASEAN mulai memikirkan untuk mengembangkan keja sama ekonomi, tapi hal ini sulit untuk diwujudkan dalam waktu yang lama. Dalam kerja sama ASEAN di bidang ekonomi, pada awalnya kerja sama difokuskan dengan pemberian preferensi perdagangan (predential trade), usaha patungan (joint venture), dan skema saling melengkapi (complement scheme), antar pemerintah negara-negara anggota maupun pihak swasta di kawasan ASEAN. Pada dekade 1980an dan 1990an, ketika negara-negara di berbagai belahan dunia melakukan upaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi, negara-negara ASEAN menyadari bahwa cara terbaik untuk bekerja sama adalah dengan dengan saling membuka perekonomian mereka, guna menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Pada KTT ke-5 di Singapura tahun 1992 telah ditandatangani Framework Agreement Enchancing ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai dicanangkannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tanggal 1 Januarti 1993 dengan Common Effective Prefential Tarif (CEPT) sebagai mekanisme utama. Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-citakan ASEAN sebagai Komunitas negaranegara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil sejahtera, saling peduli , diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Selanjutnya ASEAN juga mengadopsi Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN. Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya Cebu Declaration on the Estabilishment of an ASEAN Community by 2015 oleh para pemimpin 11
ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu Filipina, 13 Januari 2007 yang menyepakati percepatan pembentukan Komunitas ASEAN / ASEAN Community dari tahun 2020 menjadi 2015. Komitmen tersebut khususnya di bidang ekonomi dilanjutkan dengan penandatangan ASEAN Charter/Piagam ASEAN beserta cetak biru AEC 2015 pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura, pada tanggal 20 November 2007. Secara umum, AEC memiliki 12 sektor prioritas, yakni produk-produk berbasis pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil dan pakaian, produk berbasis kayu, perjalanan udara, e-ASEAN , kesehatan, pariwisata, dan logistik. AEC merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam ASEAN Community 2015 , yang ingin membentuk integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. AEC memiliki lima pilar utama, yaitu aliran bebas barang (free flow of goods), aliran bebas jasa (free flow of service), aliran bebas investasi (free flow f investment), aliran bebas tenaga kerja terampil (free flow of skilled labour), dan aliran bebas modal (free flow of capital). b. Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN
Cetak biru Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) yang secara resmi disepakati dalam KTT ASEAN pada bulan November 2007 adlah perkembangan yang sangat signifikan dalam upaya ASEAN, berdasarkan realisasi substansial ASEAN Free Trade Area (AFTA) terhadap AEC. Dengan menerapkan Cetak Biru, ASEAN telah bergerak dari proses integrasi menuju pelaksanaan integrasi dengan terdapat batas waktu dan tujuan akhir yang didefinisikan secara jelas. Cetak Biru AEC juga merupakan dokumen yang mengikat komitmen seluruh anggota. Terdapat empat karakteristik utama dalam Cetak Biru ASEAN, yaitu : (a) pasar tunggal dan basis produksi, (b) kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, (c) kawasan pengembangan ekonomi yang seimbang, dan (d) kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global. Ciri keempat menunjukkan “sifat terbuka” ASEAN yang ingi n mengejar integrasi ekonomi regional (regionalisme terbuka). Dari sudut pandang Geografi Ekonomi Baru dan teori perdagangan fragmentasi, Cetak Biru AEC merupakan sebuah paket kebijakan, dirancang untuk mengurangi link layanan dan biaya jaringan, untuk mengejar integrasi ekonomi yang lebih mendalam dan mempersempit kesenjangan pembangunan di kawasan Asia Timur. Tujuan strategis dan komitmennya adalah menyingkirkan semua hambatan dan pengecualian ini, serta seluruh anggota harus memiliki komitmen yang sama. Sebuah pasar tunggal dan basis produksi pada dasarnya adalah sebuah kawasan yang secara keseluruhan dilihat oleh negara-negara anggota ASEAN, bukan sekedar pasar dan sumber daya yang 12
berada dalam batas-batas nasional dan hanya melibatkan para pelaku ekonomi di tingkat nasional. Hal ini berarti negara anggota akan memperlakukan barang dan jasa yang berasal dari mana saja di ASEAN secara setara sebagaimana perlakuan mereka atas barang (produk) nasional mereka. Hal ini akan memberi keistimewaan dan akses yang sama kepada investorinvestor ASEAN seperti halnya investor nasional mereka, buruh terampil, dan para profesional akan bebas melakukan pekerjaan mereka di mana saja di ASEAN. Selain pasar tunggal, Komunitas Ekonomi ASEAN juga melihat sebuah kawasan ekonomi dengan semangat kompetisi yang tinggi, pembangunan ekonomi yang setara, dan integrasi penuh dalam ekonomi global. Pembangunan kawasan kompetitif ini akan dilakukan dengan membuat beberapa kebijakan bersama dan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan. Untuk itu, ASEAN akan menyelaraskan kebijakan-kebijakan kompetisi, perlindungan konsumen, hak kekayaan intelektual, pajak dan e-commerce. ASEAN akan mendirikan sebuah jaringan transportasi yang terintegrasi (udara, laut, dan darat), mengembangkan sistem ICT yang dapat dihubungkan dan digunakan oleh semua negara di kawasan ini, mencari proyek-proyek untuk jaringan listrik dan pipa gas yang terintegrasi, mempromosikan sektor penambangan, dan menarik sektor swasta untuk mendanai upayaupaya tersebut.
2.6 Dampak Integrasi
a. Integrasi ekonomi akan memunculkan dampak-dampak kesejahteraan yang bersifat statis, salah satunya bekurangnya biaya administrasi disebabkan bekurangnya kantor pabean, dan sebagainya. b. Efek diversi perdagangan yang bersumber dari pembentukan integrasi ekonomi akan menurunkan tingkat permintaan terhadap impor juga penawaran ekspornya bagi negara-negara lain. Sehingga volume perdagangan akan turun bersamaan dengan nilai tukar perdagangan yang bersangkutan akan meningkat c. Setiap pembentukan integrasi ekonomi akan memunculkan suatu unit politik tunggal yang lebih besar dalam negoisasi perdagangan internasional. Negara-negara akan bersatu sehingga tercipta kekuatan tawar-menawar yang lebih besar sehinnga apa yang menjadi tuntutan mereka dalam perundingan multilateral akan lebih muda diperjuangkan. Manfaat ini lah yang dinikmati negara uni Eropa.
13
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif
menurunkan atau menghapuskan
hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi. Dalam integrasi ekonomi terjadi perlakuan diskriminatif antara negara-negara anggota dengan negara-negara diluar anggota integrasi ekonomi dalam melakukan perdagangan, sehingga akan memberikan dampak kreasi dan dampak diversi bagi negara-negara anggota. Pembentukan
integrasi
ekonomi
akan
menciptakan
dampak
meningkatnya
kesejahteraan negara-negara anggota secara keseluruhan karena akan mengarah kepada peningkatan
spesialisasi
produksi,
yang
didasarkan
pada
keuntungan
komparatif.
Perdagangan adalah salah satu jaringan utama untuk perwujudan keuntungan dari integrasi disatu sisi dan biaya-biaya disintegrasi disisi lain.
14
Daftar Pustaka
Jhonzhutauruk. 2012. “Integrasi Ekonomi” (https://jhonzhutauruk.wordpress.com/2012/07/30/integrasi-ekono/). Diakses pada 26 September 2017. Manurung, Lusianna. 2013. “Perdagangan Internasional” (http://lusiannamanurung.blogspot.co.id/2013/01/perdagangan-internasional.html). Diakses pada 27 September 2017. 18 Hary, Agus. 2012. “Integrasi Ekonomi dalam Perdagangan Internasional” (http://aguzhary-18.blogspot.co.id/2012/07/integrasi-ekonomi-dalam-perdagangan.html). Diakses pada 26 September 2017. Tata, Iftitah. 2016. “Integrasi Ekonomi Internasional” (http://iftitahtata.blogspot.co.id/2016/02/makalah-integrasi-ekonomi-internasional.html). Diakses pada 26 September 2017.
15