MAKALAH TEKNOLOGI FARMASI “
Formulasi Sediaan Hair Tonic Infusa Timun
”
DOSEN PEMBIMBING
Gilang Ananda Intan Permata Sari, S.Farm., Apt Disusun oleh : Kelompok C Meja 3
Dimas Salindra Pangestu
10116034
Dhea Anatasya Suharno
10116035
Dhicky Pradita Candra W
10116036
Dwi Fitrianingsih
10116040
PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan limpahan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini kami persembahkan sebuah makalah tentang “Sediaan Emulsi” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari materi tersebut. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Dan Formulasi Sediaan Semisolid Dan Likuid. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila dalam isi makalah ini ada kekurangan dan tulisan yang kurang tepat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Kediri, Januari 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi ..................................................................................................... Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1.3 Tujuan........................................................................................... 1.4 Manfaat......................................................................................... Bab II Pembahasan 2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Rambut 2.1.2 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam dalam Pertumbuhan Rambut 2.1.3 Kandungan Kimia Rambut 2.1.4 Pengertian Hair Tonic 2.1.5 Peran Hair Tonic Dalam Permasalahan Rambut 2.1.6 Cara Pembuatan Hair Tonic 2.1.7 Evaluasi Mutu Sediaan Hair Tonic 2.2 Tinjauan Bahan
2.2.1 Sayuran Buah Mentimun 2.2.2 Kandungan Kimia Mentimun 2.3 Monografi Bahan
2.3.1 Etanol 96% 2.3.2 Menthol iii
2.3.3 Propilenglikol 2.3.4 Metil Paraben 2.3.5 Natrium Metabisulfit Bab III Metodologi
3.1 Alat 3.2 Bahan 3.3 Formulasi 3.4 Penimbangan Bahan 3.5 Prosedur Kerja Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil 4.2 Pembahasan Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit jika dipangkas. Dengan adanya rambut, selain berfungsi sebagai mahkota , juga berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau. Dalam menggunakan kosmetika rambut dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut tetap sehat indah dan indah. Setiap ahli kecantikan, harus teliti dan tepat dalam menentukan analisa dan diagnosa tentang keadaan kulit kepala dan rambut serta kelainan yang ada pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab itu seorang ahli kecantikan sangat perlu mempelajari ilmu tentang kulit , kulit kepala dan rambut ( Trycology ). Dengan mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita akan dapat memberikan analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat-nasehat bagi langganan kita bila diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharan serta perawatan agar rambut tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah rontok bahkan dapat menimbulkan kebotakan. Beberapa faktor penyebab rambut bermasalah diantaranya adalah kurang asupan nutrisi, infeksi kulit kepala, masa pertumbuhan, perawatan rambut yang salah serta karena pengaruh obatobatan tertentu. Penyebab rambut rontok secara umum :
Folikel rambut sangat sensitif terhadap lingkungan.
Kondisi rambut kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti sekarang.
Rambut yang rontok juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang menjalani pengobatan, sirkulasi darah yang buruk dan sakit fisik.
Lebih jauh, pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan berdampak buruk bagi rambut.
1
Dengan situasi seperti ini, cara paling efektif adalah memberi nutrisi yang terus menerus pada rambut dan kulit kepala. Perawatan rambut secara teratur, seperti: a. Massage Rambut (Creambath) b. Keramas Rambut (Shampoo) c. Membilas Rambut (Conditioner) d. Pemberian Tonic Rambut (Hair Tonic). Dalam hal ini kelompok kami mengetengahkan tentang hair tonic.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rambut? 2. Faktor- faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut 3. Kandungan kimia rambut 4. Apa yang dimaksud dengan Hair Tonik 5. Peran Hair Tonic dalam permasalahan rambut 6. Bagaimana cara pembuatan sediaan Hair Tonic 7. Apa saja dan bagaimana evaluasi mutu sediaan Hair Tonic 1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rambut 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut 3. Untuk mengetahui kandungan kimia rambut 4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud hair tonic 5. Untuk mengetahui peran hair tonic dalam permasalahan rambut 6. Untuk mengetahui cara pembuatan hair tonic 7. Untuk mengetahui evaluasi mutu sediaan hair tonic
1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian rambut 2. Pembaca dapat mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pertumbuhan rambut 3. Pembaca dapat mengetahui kandungan kimia rambut 4. Pembaca dapat mengetahui pengertian hair tonic 2
5. Pembaca dapat mengetahui peran hair tonik dalam permasalahan rambut 6. Pembaca dapat mengetahui cara pembuatan hair tonic 7. Pembaca dapat mengetahui evaluasi mutu sediaan hair tonic
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Rambut
Rambut merupakan adneksa kulit yang tumbuh pada hampir seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan telapak kaki. Berbeda dengan binatang yang berbulu, pertumbuhan rambut di beberapa bagian kulit manusia tidak sama lebar dan panjangnya, ada yang tumbuh terus sampai panjang misalnya pada kepala dan ada pula yang hanya terbatas pada kepanjangan tertentu misalnya badan. Ada berbagai jenis rambut yang tumbuh di kepla dan tubuh kita, yaitu : a. Rambut yang panjang dan kasar di kepala. b. Rambut yang kasar tetapi pendek berupa alis di atas mata c. Rambut yang agak kasar tapi tidak sepanjang rambut di kepala, yaitu pada ketiak dan sekeliling alat kelamin. d. Rambut yang halus pada pipi, hidung, dahi, sert a bagian tubuh lainnya. Ilmu tentang rambut (trichologi) membagi rambut manusia menjadi rambut terminal, yang umumnya kasar (misalnya rambut kepala, alis, rambut ketiak dan rambut kelamin), rambut vellus, yang berupa rambut halus paada pipi, dahi, punggung dan lengan. 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Berperan Pada Pertumbuhan Rambut
1. Faktor Intrinsik Faktor ini meliputi sirkulasi darah ke folikel dan hormon. Rambut tidak akan tumbuh tanpa adanya suplai darah yang cukup untuk mengisi folikel rambut dengan metabolit yang diperlukan. Hormon seksual mempunyai peran penting pada pertumbuhan, distribusi dan pigmentasi rambut manusia, terutama pada masa pubertas dimana hormon ini memicu pertumbuhan rambut sekunder.
4
Estrogen memperlambat pertumbuhan rambut selama fase anagen, tetapi memperpanjang durasi fase anagen. Tirosin mempercepat aktivitas anagen dan kortison justru memperlambat aktivitas anagen. Androgen dapatmeningkatkan kecepatan pertumbuhan rambut dan juga ukuran diameter rambut, namun pada kulit kepala yang memiliki alopesia androgenetik, androgen justru menurunkan diameter batang rambut, keceptan pertumbuhan rambut dan durasi fase anagen Perubahan hormon testosteron menjadi DHT pada folikel rambut bergantung pada keberadaan enzim tersebut. DHT berikatan dengan reseptor dlam sel, ditransportasi ke dalam nukleus kemudian akan mengaktifkan gen spesifik yang menginduksi produksi protein tipe tertentu, kemudian protein ini akan menghambat pertumbuhan rambut.
2. Faktor Ekstrinsik Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi kulit kepala merupakan faktor ekstrinsik pertumbuhan rambut. Faktor lingkungan tersebut meliputi perubahan cuaca ekstrim, paparan ultraviolet, sinar-X, radioaktif, iritasi zat kimia atau penuutupan dan penekanan rambut serta kulit kepala. Apabila faktor lingkungan ini terjadi terus meneru, maka kulit kepala adapat mengalami degenerasi kronik pada sel-sel epidermis yang menyebabkkan kulit kepala menjadi kasar, terjadi depigmentasi, gangguan keratinisasi dan kerontokan rambut. Selain kondisi lingkungan, faktor nutrisi juga berperan pada pertumbuhan rambut. Faktor nutrisi tersebut meliputi protein, vitamin A, vitamin E, vitamin B kompleks, vitamin C, yodium, zat besi dan sistein. 2.1.3 Kandungan Kimia Rambut
Kandungan utama dalam rambut adalah protein sedangkan kandungan lainnya adalah pigmen melanin, elemen kecil dan lemak. a. Asam amino rambut
komponen
protein utama dalam rambut adalah keratin
yang terdiri dari 18 jenis sam amino. Pada keratin rmbut, sistein merupakan asam amino dengan jumlah terbesar. b. Pigmen Melanin
jumlah
pigmen melanin dalam rambut manusia berkisar 3%
dari total. 5
c. Elemen kecil pada rambut terdapat elemen kecil seperti besi, mangan, kalsium, magnesium, seng dan tembaga. Selain itu terdapat komponen anorganik seperti fosfor dan silikon. d. Lemak
lemak
dalam rambut bervariasi pada tiap individu, berkisar dari 1%
hingga 9%. Contoh lemak yang erdapat dalam rambut yaitu squalane, monogliserida, digliserida, trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol, ester kolesterol dan ester lemak. 2.1.4 Pengertian Hair Tonic
Sediaan perangsang pertumbuhan rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan dan rambut rontok. Bahan utama yang terdapat dalam sediaan tonik rambut ada dua, yaitu zat pelarut dan zat khasiat. Zat pelarut yang umum digunakan untuk sediaan bentuk larutan adalah air, alkohol dan gliserin 2.1.5 Peran Hair Tonik Dalam Permasalahan Rambut
Setiap orang pasti ingin berambut sehat dan kuat tanpa memiliki masalah kerontokan. Sayangnya, sebagian wanita memiliki masalah rambut tersebut. Seperti hasil survei wolipop baru-baru ini mengungkapkan, sebanyak 50% partisipan dari 140 responden menjawab bahwa mereka memiliki masalah rambut rontok (Oktaviani, 2012). Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo dan condisioner saja, karena rambut merupakan sel yang hidup maka perlu dipelihara, dirawat dan diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997). Rambut rontok bisa diatasi dengan berbagai macam perawatan dari dalam dan luar. Perawatan dari dalam seperti mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung vitamin E, fungsinya untuk menguatkan akar dan menyuburkan rambut (Oktaviani, 2012). Sedangkan perawatan rambutnya sendiri bisa menggunakan hair tonic. Hair tonic adalah ramuan penyubur rambut “ajaib” yang berfungsi untuk menjaga agar rambut selalu tetap indah dan sehat. Ada baiknya pemakaian tonic saat rambut dalam
6
kondisi lembab usai keramas. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut berupa cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar alami dari tumbuh – tumbuhan, seperti ekstrak gingseng atau biji – bijian seperti biji bunga matahari dan daun mint. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut yang digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran pada kulit kepala dan rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu melumasi rambut (Prasetyo, 2013). Pemakaian hair tonic cukup dengan meneteskan tiga sampai empat tetes pada titik – titik kulit kepala dan pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami kebotakan. Kemudian pijat perlahan dengan lembut pada kulit kepala agar hair tonic mudah meresap dan langsung bekerja. Pijatan – pijatan lembut ini akan merangsang stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kinerja hair tonic sebagai obat penyubur rambut adalah mampu merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut atau akar rambut yang mengandung sel – sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin. Melanin tersebut berfungsi sebagai pembentuk zat warna rambut atau pigmen. Sehingga rambut akan tampak lebih berkilau dan subur (Prasetyo, 2013). Ada baiknya pemakaian hair tonic dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan malam hari. Pemakaian malam hari sebaiknya dilakukan menjelang tidur agar kinerja hair tonic lebih maksimal. Pada saat pemijatan perhatikan kuku jari tangan anda. Jika anda memiliki kuku yang panjang pastikan kuku jari tangan anda tidak melukai kulit kepala anda. Atau kuku jari tangan anda dipotong akan lebih baik. Selalu perhatikan untuk memperlakukan rambut anda selembut mungkin (Praset yo, 2013). Hair tonik pada prinsipnya adalah memberi kesuburan pada akar rambut. Namun bila akar rambut tidak ada maka hair tonic tidak ada gunanya. Hal ini bukan karena kesalahan dari kulit kepala yang membandel atau hair tonicnya yang tidak ampuh, melainkan pada hormon testosteron. Hormon pria ini sebenarnya membantu proses produksi sperma. Tetapi akibat bereaksi dengan enzim 5-alpha-reductase, hormon ini berubah bentuk menjadi dehydrotertosteron (DHT). Rangsangan DHT membuat kantung rambut mengecil sehingga rambut menjadi rontok dan terjadilah kebotakan. Itulah sebabnya pria lebih banyak botak daripada perempuan (Poeradisastra, 2004).
7
Semakin tinggi kadar DHT, proses kebotakan kepala semakin cepat. Pria yang dilahirkan dengan kadar DHT yang rendah, jarang mengalami kerontokan rambut. Untuk mencegah kebotakan rambut biasanya digunakan obat yang mengandung minoxidil, tetapi obat ini hanya ampuh pada 40 % pasiennya saja. Kemudian pasien beralih pada obat finasteride yang terbukti mampu mengatasi kebotakan pada 83 % pasien. Finastidine sebenarnya obat yang berfungsi untuk penderita kelenjar prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BPH) (Poeradisastra, 2004). Salah satu akibat dari BPH ini adalah meningkatnya enzim 5-alpha-reductase dan DHT melebihi batas normal. Kelebihan kedua zat ini membuat pria mengalami banyak kebotakan. Dengan dihambatnya BPH maka produksi 5-alpha-reductase dan DHT akan menurun sehingga kebotakan dapat diatasi (Poeradisastra, 2004). Kerontokan rambut yang berlebihan juga bisa berawal dari akar rambut yang kering dan telah mati, beberapa penyebab di antaranya infeksi kulit kepala serta akar rambut yang kurang gizi, kurang darah, ketombe, stress , polusi dll (Pesona, 2013). Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika akan perawatan dengan hair tonic maupun serum rambut. Hal yang harus diperhatikan adalah keadaan rambut dan masalah utama pemicu kerontokan. Misalnya, jika rambut rontok karena ketombe dan berminyak, atasi dulu dua masalah tersebut. disarankan, sembuhkan terlebih dahulu rambut yang berketombe dan berminyak itu (Oktaviani, 2012). Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala:
Hindari pemakaian perawatan rambut yang memiliki kandungan yang keras dan merusak dan merugikan kesuburan rambut.
Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak.
Ubah kehidupan dengan hidup sehat olah raga rutin dan teratur.
Gunakan shampoo 2 hingga 3 hari sekali agar kebersihan kulit kepala terjaga dengan
baik (Pesona, 2013).
2.1.6 Cara Pembuatan Hair Tonic
Pada umumnya, prosedur pembuatan sediaan sangat dipengaruhi oleh sifat fisika dan kimia dari bahan-bahan yang digunakan. Kebanyakan hair tonic menggunakan etanol dan air sebagai pelarut. Oleh karena itu, bahan-bahan dilarutkan 8
berdasarkan kelarutannya ke dal am 2 pelarut ini. Pada pembuatan hair tonic ini, bahan bahan seperti vitamin-vitamin, propilenglikol, resorcinol , menthol , gibberellin, diphenhydramine hydrochloride, asam laktat (lactic acid ), castor oil, tingtur cabe (tincture of capsicum), gliserin ( glycerin), bromelin dilarutkan dalam etanol. Bila menggunakan papain yang merupakan enzim proteolitik dan praktis tidak larut dalam alkohol, melainkan larut dalam air, maka papain terlebih dahulu dilarutkan dalam air dan kemudian ditambahkan ke dalam campuran etanol dan bahan lainnya. Zat-zat tersebut dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, kemudian pewarna dan parfum ditambahkan dan diaduk rata menjadi 1 campuran. Bila semua zat bisa larut dalam etanol, maka pewarna, parfum dan air ditambah setelah zat-zat larut dalam etanol dan diaduk rata menjadi 1 campuran. 2.1.7 Evaluasi Mutu Sediaan Hair Tonic
Pengujian mutu fisik sediaan merupakan pengujian pada sediaan yagn telah dibuat untuk melihat suatu sediaan yang kita buat sudah layak atau memenuhi standarnya. Berikut merupakan uji mutu fisik pada sediaan hair tonic yaitu : a. Organoleptis atau penampilan fisik Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamati adanya perubahan fisik pada sediaan, yaitu timbulnya bau, perubahan warna dan kemungkinan timbulnya endapan. b. Viskositas Pada viskositas ini yang diamati adalah sifat aliran dari sediaan. Menggunakan viskometer Ostwald. Prinsip dari alat ini yaitu sejumlah tertentu cairan dimasukkan dalam tabung B kemudian dihisap hingga cairan melewati bagian A dan melewati batas “a”.Cairan kemudian dibiarkan mengalir dari batas “a” sampai batas “b” dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dihitung menggunakan stopwatch. c. Pemeriksaan pH Sediaan sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH sediaan kosmetik untuk kulit kepala yaitu sekitar 3,9-9,5. pH sediaan harus disesuaikan agar tidak mengiritasi kulit kepala.
9
2.2 Tinjauan Bahan 2.2.1 Sayuran Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
Mentimun termasuk tanaman semusim (annual) yang bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan pemegang yang berbentuk pilin (spiral). Batang mentimun berupa batang lunak dan berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar. Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50 ―250 cm, bercabang dan bersulur yang tumbuh di sisi tangkai daun. Batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan, ruas batang atau buku- buku batang berukuran 7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm. Diameter cabang anakan lebih kecil dari batang utama, pucuk batang aktif memanjang (Imdad dan Nawangsih, 2001). Mentimun memiliki daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang dan berwarna hijau. Bentuk daun bulat lebar, bersegi mirip jantung, dan bagian ujungnya meruncing tepi bergerigi. Panjang 7―18 cm dan lebar 7―15 cm. Daun ini tumbuh berselang-seking keluar dari buku-buku (ruas) batang. Perakaran mentimun yaitu akar tunggang dan memiliki rambu-rambut akar, tetapi daya tembus relatif dangkal, pada kedalaman sek itar 30―60 cm. Oleh karena itu, tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air. Tanaman mentimun membutuhkan banyak air, terutama waktu berbunga, tetapi tidak sampai menggenang (Sunarjono, 2005). Mentimun (Cucumis sativus L.) diklasifikasikan sebagai tanaman berumah satu, dimana bunga jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman. Pada dasarnya tanaman mentimun berbunga sempurna (hermaphrodite), tetapi pada perkembangan evolusinya salah satu jenis kelaminnya mengalami degenerasi, sehingga tinggal salah satu jenis kelaminnya yang berkembang menjadi bunga secara normal. Letak bunga jantan dan bunga betina terpisah tetapi masih dalam satu tanaman (monoecious). Bunga mentimun mirip terompet dengan mahkota bunga berwarna putih atau kuning cerah. Bunga jantan dicirikan tidak mempunyai bagian yang membengkak di bawah mahkota bunga, jumlahnya lebih banyak dan keluarnya beberapa hari lebih dulu dibandingkan bunga betina. Sedangkan bunga betina mempunyai bakal buah yang membengkak terletak di bawah mahkota bunga dan umumnya baru muncul pada ruas ke-6 setelah bunga jantan, bunga betina mampu berkembang menjadi buah. Buah mentimun letaknya menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, tetapi umumnya bulat panjang atau bulat 10
pendek. Kulit buah ada yang berbintil-bintil, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap. Biji mentimun berjumlah banyak dengan bentuk lonjong meruncing (pipih) atau putih kekuning-kuningan sampai cokelat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman. Menurut Sharma (2002), tanaman mentimun dalam taksonomi tanaman, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Cucumis Spesies : Cucumis sativus L.
2.2.2 Kandungan Kimia Mentimun
Mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Buah mentimun dipercaya mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C. Mentimun mentah bersifat menurunkan panas badan, juga meningkatkan stamina. Kandungan 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,19 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 g tianin, 0,05 g riboflavin, 14 mg asam (Sumpena, 2001). 2.3 Monografi Bahan
11
12