Anemia Pada Ibu Hamil
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Anemia atau kurang darah sering dikaitkan dengan kondisi lemah, letih, dan lesu akibat kurangnya kandungan zat besi di dalam darah. Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak bahkan balita pun bisa terkena anemia. Indonesia jumlah penderita anemia yang berasal dari kelompok anak usia sekolah (6–18 tahun) mencapai 65 juta jiwa. Bahkan, jika digabung digabung dengan penderita penderita anemia anemia usia balita,remaja balita,remaja putri,ibu putri,ibu hamil, hamil, wanita usia subur, dan lansia, lansia, jumlah jumlah total mencapai 100 juta jiwa! ”Artinya, ”Artinya, secara kasar bisa dikatakan dikatakan bahwa satu di antara dua penduduk penduduk Indonesia Indonesia menderita menderita anemia. Dalam Dalam survei survei KRT juga terliha terlihatt angka angka kejadi kejadian an anemia anemia lebih lebih tinggi tinggi pada pada perem perempua puan n diband dibanding ingkan kan laki-la laki-laki. ki. Jika Jika anemia anemia terjadi terjadi pada pada anak anak peremp perempuan uan,, dampaknya tidak hanya bagi anak tersebut melainkan juga generasi selanjutnya. Ini mengingat anak perempuan tersebut kelak akan mengandung dan melahirkan. Anemia bisa disebabkan kondisi tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah tinggi, seperti saat hamil,menyusui, masa pertumbuhan anak dan balita, serta masa puber. Atau ketika tubuh banyak kehilangan darah seperti saat menstruasi dan pada penderita wasir dan cacing tambang. Mereka yang menjalankan diet miskin zat besi atau atau pola pola maka makan n yang yang kura kurang ng baik baik juga juga rentan rentan anem anemia. ia. Seba Sebab b lain lainny nyaa adal adalah ah terjadinya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh. Sebenarnya, anemia dapat dicegah dengan mudah. Namun karena masyarakat terlalu terlalu menggampan menggampangkan, gkan, dan mengangga menganggap p hal itu hanya lemah, letih, dan lesu saja. Padahal, dampak dari anemia ini sangat fatal bahkan menyebabkan kematian bagi ibu hamil B.
RUMUSAN MASALAH
Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah sel darah merah. Menurut WHO, anemia didefinisikan sebagai Hb (hemoglobin) kurang 13 g/dl untuk laki-laki dan kurang 12 g/dl untuk wanita. Definisi sangat tergantung pada usia dan jenis kelamin. Definisi yang paling sering dipakai adalah definisi anemia menurut WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
1
Anemia Pada Ibu Hamil
Anem Anemia ia dapa dapatt memp memper erbu buru ruk k kond kondis isii wani wanita ta dala dalam m masa masa keha kehami mila lan, n, persal persalina inan, n, nifas nifas dan masa masa selanj selanjutn utnya. ya. Pengar Pengaruhn uhnya ya bisa bisa menyeb menyebabk abkan an abortu abortuss (keguguran (keguguran), ), kelahiran kelahiran prematur prematur (lahir sebelum waktu-nya), waktu-nya), persalinan persalinan yang lama karena rahim tidak berkontraksi, perdarahan pasca melahirkan, syok serta infeksi pada saat persalinan atau setelahnya. Perdarahan antepartum (perdarahan dalam kehamilan) yang disebabkan karena lokasi implantasi plasenta (ari-ari) yang abnormal atau lepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang dapat disertai gangguan pembekuan darah (DIC : Disseminated Intravascular Coagulation) dapat memperberat kondisi anemia saat kehamilan. Dan efeknya akan memberi pengaruh buruk pada bayi, seperti lahir dengan berat lahir rendah sampai kematian perinatal.Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan gagal jantung. Gagal jantung baru akan terjadi pada seorang wanita jika Hbnya berada pada ukuran kurang dari 4 gr/dl. Hal ini menyebabkan angka kematian ibu masih sangat besar. Diperkirakan dalam 1 jam, 2 ibu meninggal akibat perdarahan, preeklampsia (penyakit pada wanita hamil dimana terjadi bengkak pada kaki, hipertensi dan adanya protein dalam air seni), infeksi, abortus dan persalinan yang macet. C.
TUJUAN
1. Ingin mengetahui mengetahui definisi definisi anemia anemia pada pada ibu hamil secara jelas. 2. Ingin mengetahui mengetahui penyebab penyebab anemia anemia pada pada ibu ibu hamil. hamil. 3. Ingin Ingin menge mengetah tahui ui gejala gejala anemi anemiaa pada ibu ibu hamil. hamil. 4. Ingin Ingin menget mengetahu ahuii dampak dampak anemia anemia pada pada ibu hami hamil. l. 5. Ingin mengetahui mengetahui cara pencega pencegahan han anemia anemia pada ibu hamil. hamil.
Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
2
Anemia Pada Ibu Hamil
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI ANEMIA
Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konse Konsentr ntrasi asi hemogl hemoglobi obin n lebih lebih rendah rendah pada pada perten pertengah gahan an kehami kehamilan lan,, pada pada awal awal kehami kehamilan lan dan kembal kembalii menjel menjelang ang aterm, aterm, kadar kadar hemogl hemoglobi obin n pada pada sebagi sebagian an besar besar wanita wanita sehat sehat yang yang memili memiliki ki cadang cadangan an besi besi adalah adalah 11g/dl 11g/dl atau atau lebih. lebih. Atas Atas alasan alasan tersebut, Centers for disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007). Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi besi sepert sepertii pada pada wanita wanita hamil, hamil, masa masa pertum pertumbuh buhan, an, dan masa masa penyem penyembuh buhan an dari dari penyakit.
Pembagian anemia dalam kehamilan 1.
Anemia de defisiensi besi Terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpaipad dijumpaipadaa kehamilan. kehamilan. Hal ini disebabkan disebabkan oleh kurang masuknya masuknya unsure unsure besi dan makanan, makanan, karena gangguan gangguan resorpsi, ganguan penggunaan penggunaan atau karena karena terlampaui terlampaui ban banya yakn knya ya besi besi kelu keluar ar dari dari bada badan, n, misa misaln lnya ya pada pada perd perdar arah ahan an.. Kepe Keperlu rluan an besi besi bertambah bertambah dalam kehamilan kehamilan terutama pada trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil 12 mg, wanita hamil 17 mg dan wanita menyusui 17 mg.
Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
3
Anemia Pada Ibu Hamil
Tanda dan gejala: ♦
Memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis,rata, dan
mudah patah ♦
Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, mengkilat, berwarna berwarna merah daging, daging,
stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut Ciri-ciri anemia defisiensi besi •
mikrositosis
•
hipokromasia
•
anemia anemia ringan ringan tidak tidak selalu selalu menimb menimbulk ulkan an ciri ciri khas khas bahkan bahkan banyak banyak yang yang bersifat normositer dan normokrom
•
kadar besi serum rendah
•
daya ikat besi serum meningkat
• •
2.
protoporfirin meningkat tidak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.
Anemia megaloblastik Terjadi pada sekitar 29 % pada kehamilan. disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisensi makanan. Gejala-gejalanya: •
Malnutrisi
•
Glositis berat(Lidah meradang, nyeri)
•
Diare
•
Kehilangan nafsu makan
Ciri-ciri anemia megaloblastik • • •
megaloblast promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat. Hal itu disebabkan oleh defisiensi asam folat sering berdampingan ndenagn defisiensi besi dalam kehamilan
3.
Anemia hipoplastik
Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
4
Anemia Pada Ibu Hamil
Terjadi Terjadi pada sekitar 8 % kehamilan. kehamilan. Disebabkan Disebabkan oleh sumsum sumsum tulang kurang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplstik karena kehamilan, apabila wanita tsb telah selesai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi. Ciri-ciri •
pad padaa darah darah tepi tepi terda terdapa patt gamb gambara aran n norm normos osit iter er dan dan norm normok okro rom, m, tida tidak k ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12.
•
Sumsum Sumsum tulang bersifat normoblast normoblastik ik dengan dengan hipoplasia hipoplasia eritropoesi eritropoesiss yang nyata
4. Anem Anemia ia hemo hemoli liti tik k Terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Disebabkan oleh pengancuran sel darah merah merah berlan berlangsu gsung ng lebih lebih cepat cepat daripa daripada da pembua pembuatan tannya nya.. Wanita Wanita dengan dengan anemia anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnay tidak menderita anemia. Anemia hemolitk dibagi menjadi 2 golongan besar: 1. disebabkan disebabkan oleh oleh faktor faktor intrakorpus intrakorpuskuler kuler seperti seperti thalassae thalassaemia, mia, anemia anemia sel sabit, sabit, sferositosis, eliptositosis, dll. 2. dise diseba babk bkan an oleh olehfa fakt ktor or ekst ekstra rako korp rpus usku kule lerr sepe sepert rtii defi defisi sien ensi si G-6 G-6 Fosf Fosfat at dehidrogenase, leukemia, limfosarkoma, penyakit hati dll. Gejala proses hemolitik •
anemia
•
hemoglobinemia
•
hemoglobinuria
•
hiperbilirubinuria
•
hiperurobilirubinuria
•
kadar sterkobilin dalam feses tinggi, dll Klasifikasi anemia yang lain adalah : a. Hb 11 gr% : Tidak anemia b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan c. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang d. Hb < 7 gr% : Anemia berat. Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
5
Anemia Pada Ibu Hamil
B. PENYEBAB ANEMIA PADA KEHAMILAN
Penyebab umum dari anemia:
1. Perd Perdar arah ahan an heba hebatt 2. Akut Akut (men (menda dada dak) k) 3. Kecelakaan 4. Pemb embeda edahan 5. Pers ersalinan
23. 23. Reak Reaksi si auto autoim imun un terha terhada dap p sel sel
6. Peca Pecah h pemb pembul uluh uh darah darah
darah merah:
7. Kron Kronik ik (men (menah ahun un))
8. Perd Perdar arah ahan an hid hidun ung g
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
9. Wa Wasi sirr (he (hemo moro roid id)) 10. Ulkus Ulkus peptiku peptikum m
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
11. 11. Kank Kanker er atau atau poli polip p di salu salura ran n pencernaan 12. 12. Tumor mor
24. Kekurangan Kekurangan G6PD
gin ginjal jal
atau atau
kan kandung dung
kemih 13. 13. Perd Perdar arah ahan an
25. Penyakit Penyakit sel sel sabit sabit 26. Penyakit Penyakit hemoglobi hemoglobin nC
mens menstr trua uasi si
yang yang
sangat banyak 14. Berkurangn Berkurangnya ya pembentukan pembentukan sel
27. Penyakit Penyakit hemoglobi hemoglobin n S-C 28. Penyakit Penyakit hemoglobi hemoglobin nE 29. Thalas Thalasemi emiaa
darah merah 15. Kekurangan Kekurangan zat besi besi 16. Kekurangan Kekurangan vitamin vitamin B12 B12 17. Kekurangan Kekurangan asam asam folat folat 18. Kekurangan Kekurangan vitamin vitamin C 19. Penyakit Penyakit kronik kronik 20. Meningkatn Meningkatnya ya penghancuran penghancuran sel darah merah 21. Pembesaran Pembesaran limpa 22. 22. Keru Kerusa saka kan n meka mekani nik k pada pada sel sel darah merah
Akbid Bhakti Husada Mulia Madiun
6
Selain itu anemia juga disebabkan oleh: 1. Keku Kekura rang ngan an zat zat bes besii 2. vita vitami min n B12 B12 atau atau asa asam m fola folatt 3. Kerus Kerusaka akan n pada pada sumsum sumsum tula tulang ng atau atau ginjal ginjal 4. Kehilangan Kehilangan darah darah akibat akibat pendarah pendarahan an dalam dalam atau siklus siklus haid perempu perempuan an 5. Pengha Penghancu ncuran ran sel darah darah merah merah (anemi (anemiaa hemoliti hemolitik) k) 6. Infek feksi HIV 7. Keku Kekura rang ngan an zat zat bes besii 8. Perd erdarah rahan 9. Genetik 10. Kekurangan Kekurangan vitamin vitamin B12 B12 11. Kekurangan Kekurangan asam asam folat folat 12. Pecahnya Pecahnya dinding dinding sel darah merah merah 13. Gangguan Gangguan sumsum sumsum tulang
PATOFISIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN
Peruba Perubahan han hemato hematolog logii sehubu sehubunga ngan n dengan dengan kehami kehamilan lan adalah adalah oleh oleh karena karena perub perubaha ahan n sirkul sirkulasi asi yang yang makin makin mening meningkat kat terhad terhadap ap plasen plasenta ta dari dari pertum pertumbuh buhan an payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meni mening ngka katk tkan an volu volume me plas plasma ma sepe sepert rtii lakt laktog ogen en plas plasen enta ta,, yang yang meny menyeb ebab abka kan n peningkatan sekresi aldesteron.
ETIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN
Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu: a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah. b. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma. c. Kurangnya zat besi dalam makanan. d. Kebutuhan zat besi meningkat. e. Gangguan pencernaan dan absorbsi.
C. GEJALA KLINIS
Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit penyakit dasarnya. dasarnya. Gejala-gejala Gejala-gejala dapat berupa kepala kepala pusing, pusing, palpitasi, palpitasi, berkunangberkunangkunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.
DERAJAT ANEMIA
Nilai Nilai ambang ambang batas batas yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menent menentuka ukan n status status anemia anemia ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil hamil adalah adalah sebesa sebesarr 11.28 11.28 mg/dl, mg/dl, kadar kadar hemogl hemoglobi obin n terenda terendah h 7.63 7.63 mg/dl mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl. Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil Zat Gizi Tidak Hamil Energi (Kal) 1900 Protein (g) 44 Vitamin A (RE) 500 Vitamin C (mg) 30 Asam folat (mcg) 150 Niasin (mg) 8,4 Riboflavin (mg) 1,0 Tiamin (mg) 0,9 Vitamin B12 (mcg) 1,0 Kalsium 600 Fosfor 450 Iodium 150 Besi 25 Zinc 15
Hamil ± 285 ± 12 ± 200 ± 10 ± 50 ± 1 ,3 ± 0 ,2 ± 0,2 ± 0 ,3 ± 400 ± 200 ± 25 ± 20 ±5
D. DAMPAK ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN
Anemi Anemiaa juga juga menyeb menyebabk abkan an rendah rendahnya nya kemamp kemampuan uan jasman jasmanii karena karena sel-se sel-sell tubu tubuh h tida tidak k cuku cukup p mend mendap apat at paso pasoka kan n oksi oksige gen. n. Pada Pada wani wanita ta hami hamil, l, anem anemia ia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terj erjadinya
gangguan
kelangsungan
kehami amilan lan
abortus,
partus
imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infek¬si
dan dan stre stress ss kuran kurang, g, prod produk uksi si ASI ASI renda rendah) h),, dan dan gang ganggu guan an pada pada jani janin n (abo (abort rtus us,, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain).
E. PENCEGAHAN ANEMIA
Anemi Anemiaa dapat dapat dicega dicegah h dengan dengan mengon mengonsum sumsi si makana makanan n bergiz bergizii seimba seimbang ng dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi. Upaya Upaya penceg pencegaha ahan n dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan pember pemberian ian suplem suplemen en Fe dosis dosis rendah rendah 30 mg pada pada trimest trimester er ketiga ketiga ibu hamil hamil non non anemik anemik (Hb lebih/=1 lebih/=11g/ 1g/dl) dl),, sedangkan sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi defisiensi besi dapat diberikan suplemen suplemen Fe sulfat 325 mg 60-65 60-65 mg, 1-2 kali sehari. sehari. Untuk yang disebabkan disebabkan oleh defisiensi defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari TIPS PENCEGAHAN DAN PERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
Kondisi anemia adalah suatu kondisi yang mudah dikendalikan dan diperbaiki bil bilaa peny penyeb ebab abny nyaa adal adalah ah keku kekura rang ngan an nutr nutris isii atau atau baha bahan n baku baku pemb pemben entu tuka kan n hemoglobin. Bila kondisi anemia yang terjadi pada ibu adalah akibat perdarahan, penya penyakit kit darah darah atau atau kelain kelainan an tubuh tubuh lainnya lainnya,, maka maka kondis kondisii anemia anemia membut membutuhk uhkan an perhatian lebih lanjut dan advis dokter. Beri Beriku kutt ini ini ada ada bebe beberap rapaa tips tips hal hal yang yang dapa dapatt ibu ibu laku lakuka kan n untu untuk k meng menghi hind ndari ari,, mengurangi dan menghadapi kondisi anemia. 1. Tentukan Apakah ibu mengalami Kondisi Anemia atau tidak
a.
Ibu Ibu dapa dapatt meng menget etah ahui uiny nyaa den denga gan n cara cara memp memper erha hati tika kan n petu petunj njuk uk pent pentin ing g
dalam dirinya. Bila ibu merasa lebih cepat lelah, letih, lesu, tidak bergairah dan mudah pusing atau pingsan, maka hal ini dapat menjadi tanda kondisi anemia. Untuk memastikannya ibu dapat melakukan pemeriksaan sederhana berikut ini. b.
Berdi rdirilah di depan cerm ermin dan tarik rik kelo elopak mata bagian bawah.
Perhatikan tingkat warna kemerahan kelopak mata tersebut. Bila pucat atau merah muda maka kemungkinan anda mengalami anemia.
c.
Bandingkan telapak tangan ibu dengan telapak tangan suami atau
orang lain yang dianggap normal. Bila telapak tangan tampak lebih putih atau lebih pucat maka mungkin anda sedang dalam kondisi anemia. d.
Julu Julurk rkan an dan dan per perha hati tika kan n warn warnaa lid lidah ah anda anda.. Bil Bilaa tep tepii lid lidah ah anda anda menj menjad adii
lebih pucat dari warna permukaan permukaan dalam pipi maka kondisi anemia mungkin telah terjadi. Untuk memastikan kondisi anemia ini, ibu dapat memeriksakan darah untuk kadar hemoglobin, hemoglobin, hematokrit hematokrit dan jumlah sel darah merah. Bila hemoglobi hemoglobin n kurang kurang dari 10gr% maka sebaiknya ibu segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri. 2. Perbaikan diet/pola makan
Penyebab anemia terbanyak pada ibu hamil adalah diet yang buruk. Perbaikan pola pola makan makan dan kebiasaan kebiasaan makan makan yang yang sehat sehat dan baik selama selama kehami kehamilan lan akan akan memb memban antu tu ibu ibu untu untuk k mend mendap apat atka kan n asup asupan an nutr nutris isii yang yang cuku cukup p sehi sehing ngga ga dapa dapatt mencegah dan mengurani kondisi anemia. 3. Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat
Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman. Daging, hati hati,, dan dan telu telurr adala adalah h sumb sumber er prot protei ein n yang yang baik baik bagi bagi tubu tubuh. h. Hati Hati juga juga bany banyak ak mengandung zat besi, vitamin A dan berbagai mineral lainnya. Kacang-kacangan, gandum/beras yang masih ada kulit arinya, beras merah, dan sereal merupakan bahan tanaman yang kaya protein nabati dan kandungan asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin. 4. Batasi penggunaan antasida
Antas Antasida ida atau atau obat obat maag maag yang yang berfun berfungsi gsi menetra menetralka lkan n asam asam lambun lambung g ini umumnya mengandung mineral, atau logam lain yang dapat menganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu batasi penggunaannya dan gunakan sesuai aturan pemakaian.
5. Ikuti saran dokter
Beberap Beberapaa penyeb penyebab ab kondis kondisii anemia anemia adalah adalah penyak penyakit it serius serius terten tertentu. tu. Oleh karena itu jangan meremehkan kondisi anemia yang anda hadapi. Konsultasikan lebih lanjut kondisi yang anda hadapi dan ikutilah nasehat dokter anda. Pedoman menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil: 1. Makan Makan dua kali lebih lebih dari biasanya biasanya,, bukan hanya hanya dalam dalam jumlah jumlah porsi, porsi, namun lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. 2. Makana Makanan n dapat diber diberika ikan n 4 - 6 kali kali waktu makan makan sesuai sesuai dengan dengan kemam kemampua puan n ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan menghabiskan makanan yang tersaji tersaji jika merasa mual, pusing, dan ingin muntah. 3. Batasi Batasi konsumsi konsumsi makanan makanan berlemak berlemak tinggi tinggi dan dan yang merangs merangsang ang seperti seperti cabe, cabe, makana makanan n bergas bergas sepert sepertii nangka nangka,, nanas nanas dan durian durian,, serta serta yang yang beralk beralkoho oholl semacam tape. 4. Usah Usahak akan an meng mengko kons nsum umsi si maka makana nan n dala dalam m komp kompos osis isii seim seimba bang ng,, deng dengan an susunan yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @ 100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm minyak atau lemak. 5. Berikan Berikan minum minum 1/2 jam sehabis sehabis makan. makan. Perbany Perbanyak ak minum minum air putih, putih, sari buah buah sepert sepertii air jeruk, jeruk, air tomat, tomat, sari sari wortel wortel,, air rebusa rebusan n kacang kacang hijau hijau sebaga sebagaii pengganti cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan
soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi. 6. Hindar Hindarii konsumsi konsumsi bahan bahan makanan makanan olahan olahan pabrik yang yang diberi diberi pengawe pengawett dan pew pewar arn na
yan yang
dimas imasu ukkan kkan
ke
dala dalam m
baha bahan n
pan pangan gan,
kare karena na dapat apat
membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan kemasan seperti seperti amaranth , potassium nitrit , sodium sodium nitrit nitrit , sodium sodium nitrat nitrat , formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dsb. 7. Hindar Hindarii makana makanan n berkal berkalori ori tinggi tinggi dan banyak banyak mengandu mengandung ng gula serta lemak lemak namun namun rendah rendah kandungan kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat, coklat, karena akan mengakibatkan mual dan muntah.
8. Bagi ibu ibu yang hamil hamil muda, muda, konsumsil konsumsilah ah makanan makanan dalam bentuk bentuk kering, kering, porsi porsi kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan. 9. Hind Hindar arii kons konsum umsi si maka makana nan n laut laut dan dan dagi daging ng yang yang peng pengol olah ahan anny nyaa tida tidak k semp sempur urna na kare karena na besa besarr risi risiko kony nyaa terc tercem emar ar kuma kuman n dan dan bakt bakter erii yang yang membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar benar,, dan cuci cuci makana makanan n untuk untuk menjag menjagaa kebers kebersiha ihan, n, terutama terutama buah buah dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi. 10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai santai di pagi hari. Zat-zat gizi penting
Zat-zat gizi yang perlu mendapat mendapat perhatian dalam konsumsi konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut: 1. Su diguna naka kan n untu untuk k tumb tumbuh uh kemb kemban ang g jani janin n dan dan pros proses es Sumbe mberr ten tenaga aga, digu perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan selsel sel baru baru,, pemb pemberi erian an maka makana nan n dari dari ibu ibu ke bayi bayi mela melalu luii plas plasen enta ta,, sert sertaa pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin. Kekurangan ener energi gi dala dalam m asup asupan an maka makana nan n yang yang diko dikons nsum umsi si meny menyeb ebab abka kan n tida tidak k tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi energi. 2. Protein , diperl diperluka ukan n sebaga sebagaii pemben pembentuk tuk jaringa jaringan n baru baru janin. janin. Kekura Kekuranga ngan n asupan asupan protein protein dapat berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan pertumbuhan janin, keguguran keguguran,, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak. 3. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dala dalam m tubu tubuh h ibu ibu dan dan jani janin. n. Misa Misaln lnya ya,, vita vitami min n A dipe diperl rluk ukan an untu untuk k pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B 6 sebagai pen penga gatu turr pema pemaka kaia ian n prot protein ein tubu tubuh, h, vita vitami min n B12 membantu membantu kelancaran kelancaran pembentuk pembentukan an sel-sel sel-sel darah merah. Vitamin C membantu membantu penyerapan penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. 4. Mineral , antara lain : 1. Kalsium Kalsium,, diguna digunakan kan untuk untuk menunj menunjang ang pembent pembentuka ukan n tulang tulang dan gigi serta serta persen persendia dian n janin. janin. Jika Jika ibu hamil hamil kekura kekuranga ngan n kalsiu kalsium, m, maka maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan mengakibatkan tulang keropos keropos atau osteoporosis. osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau
tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik. 2. Zat Zat besi besi,, erat erat berk berkai aita tan n deng dengan an anem anemia ia atau atau keku kekuran ranga gan n sel sel dara darah h merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang disebabkan oleh : o
Mening Meningkat katnya nya kebut kebutuha uhan n zat besi besi untuk untuk pertumb pertumbuha uhan n janin. janin.
o
Kurangnya Kurangnya asupan asupan zat besi pada makanan makanan yang yang dikons dikonsumsi umsi sehari-hari. sehari-hari.
o
Adan Adanya ya kecend kecenderu erung ngan an rend rendah ahny nyaa cada cadang ngan an zat zat besi besi pada wanita wanita,, sehingga
tidak
mampu
menyuplai
kebutuhan
zat
besi
dan
meng mengem emba bali likan kan pers persed ediaa iaan n dara darah h yang yang hila hilang ng akib akibat at pers persali alina nan n sebelumnya. Wanit anitaa
hamil amil
cend cender erun ung g
terk terken enaa
anem anemia ia
pad pada
tiga tiga
bulan ulan tera terak khir hir
kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sendiri sebagai sebagai persediaan persediaan bulan pertama sesudah sesudah lahir. Penanganannya, Penanganannya, pertama, menggunak menggunakan an terapi obat dengan dengan memberikan memberikan tablet zat besi ( ferosulfat ) 30 - 60 mg per per hari hari,, terg tergan antu tung ng pada pada berat berat ring ringan anny nyaa anem anemia ia.. Kedu Kedua, a, terap terapii diet diet deng dengan an meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau. F. PENGOBATAN ANEMIA
Pengobatan Pengobatan anemia biasanya biasanya dengan dengan pemberian pemberian tambahan tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang yang lebih lebih besar besar adalah adalah sia-si sia-siaa dan kemung kemungkin kinan an akan akan menyeb menyebabk abkan an ganggu gangguan an pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia dapat dapat mening meningkat katkan kan risiko risiko kemati kematian an ibu, ibu, angka angka premat prematuri uritas tas,, BBLR BBLR dan angka angka kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, kehamilan, seorang ibu harus menget mengetahu ahuii gejala gejala anemia anemia pada pada ibu hamil, hamil, yaitu yaitu cepat cepat lelah, lelah, sering sering pusing pusing,, mata mata berkunang-kunang, malaise , lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.
B. Saran Untuk menyempurnakan makalah yang kami buat,kami sangat mengharapkan saran dari anda 1. 2. 3.
DAFTAR PUSTAKA
-
Mother And Baby Sat, 26 May 2007 Sumber: Tabloid Ibu
Anak -
http://www.skripsi-tesis.com
-
http://www.womenshealth.gov/faq/anemia.cfm
-
Mochtar, R. 1998 . Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
-
Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP -
(Trisno Ha Haryanto, ah ahli gi gizi da dan di dietetik, lu lulusan Ak Akademi
Gizi, Malang) -
http://www.google.co.id/