BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG BEL AKANG
Kondisi Kondisi medis dapat memperburu memperburuk k kehamilan. kehamilan. Kondisi medis yang paling sering muncul ialah anemia, khususnya anemia yang disebabkan oleh defisiensi besi atau asam fola, penyakit atau galur sel sabit (sickle cell trait) dan trait) dan talasemia. Gangguan autoimun, pulmoner, saluran cerna, integument, dan neorologi juga dapat ditemukan. Aspek - aspek terkait kehamilan kehamilan pada kondisi ini dibahas dibahas dalam bagian berikut. Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nosional 65 yang setiap daerah mempunyai !ariasi berbeda.Anemia, gangguan medis yang yang pali paling ng umum umum ditem ditemui ui pada pada masa masa hami hamil, l, memp mempen enga garu ruhi hi seku sekuran rang g " kurangnya #$ %anita hamil. &anita ini memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, seperti infeksi, infeksi, daripada %anita hamil dengan nilai hematologi normal normal.An .Anemi emiaa menyeb menyebabk abkan an penuru penurunan nan kapasit kapasitas as darah darah untuk untuk memba% memba%aa oksige oksigen. n. 'antun 'antung g berupa berupaya ya mengon mengonpen pensasi sasi kondis kondisii ini dengan dengan mening meningkat katkan kan curah jantung. (paya ini meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi fungsi !entricular !entricular.. )engan demikian, demikian, anemia yang menyertai komplikasi komplikasi lain *misalnya, preeklampsia+ dapat mengakibatkan jantung kongestif. Apabila seorang %anita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. ekitar $ kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi *Arias, //0+. )ua puluh persen *#$+ sisanya mencakup kasus anemia herediter dan berbagai !ariasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat, anemia sel sabit dan talasemia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1agaimanakah 1agaimanakah asuhan Kepera%atan Kepera%atan untuk untuk pasien pasien anemia anemia penyakit anemia pada ibu 2amil.
1
serta
konsep konsep
1.3 1.3 TUJU TUJUAN AN
3ujuan (mum (ntuk memahami dan mempelajari mengenai asuhan kepera%atan untuk pasian anemia pada ibu hamil. 3ujuan Khusus (ntuk dapat mengaplikasikan bagaimana asuhan keper%atan yang benar pada pasien Anemia Anemia khususnya pada ibu hamil.
1.4 METEDOLO METEDOLOGI GI PENULISAN PENULISAN
Kajian Kajian pustak pustakaa dilaku dilakukan kan dengan dengan mencari mencari literat literature ure di intern internet, et,jurn jurnal, al,dan dan buku.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin *2b+, hematokrit atau hitung
eritrosit *red cell count+ berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. 3etapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. 4leh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. *udoyo Aru,dkk #$$/+ Anemia ada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin *2b+ dalam darahnya kurang dari # gr *&iknjosastro, #$$#+. edangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin diba%ah gr pada trimester I dan III atau kadar $,5 gr pada trimester II *aifuddin, #$$#+. 7enter for deases control and pre!ention*7)7+ mendefenisikan anemia pada kehamilan sebagai kadar hemoglobin lebih rendah dari g8dl pada trimester pertama
dan
ketiga,
dan
kurang
dari
$,5
d8d9
pada
trimester
kedua*9e!eno,#$$/+. 1erdasarkan &24, anemia pada ibu hamil adalah bila 2b kurang dari gr*manuaba, #$$:+. )apat disimpulkan bah%a anemia pada kehamilan adalah penurunan kadar sel darah merah *2b+ diba%ah rentang normal,Anemia diindikasikan bila hemoglobin * 2b+ kurang dari # g8dl pada %anita yang tidak hamil atau kurang dari $ g8dl pada %anita hamil.
2.2 ETIOLOGI
3
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi *afuddin, #$$#+. ;enurut ;ochtar *//+ penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut< . Kurang gi=i *malnutrisi+ #. Kurang =at besi dalam diit 0. ;alabsorpsi >. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain 5. enyakit-penyakit kronik seperti 317 paru, cacing usus, malaria dan lainlain
2.3
KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut ;ochtar *//+, adalah sebagai berikut< 1. Anemia Defiieni !a" Bei
anemia yang terjadi akibat kekurangan =at besi dalam darah. engobatannya yaitu, keperluan =at besi untuk %anita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. a.
3erapi 4ral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau ?a-fero bisirat. emberian preparat 6$ mg8 hari dapat menaikan kadar 2b sebanyak gr8 bulan. aat ini program nasional menganjurkan kombinasi 6$ mg besi dan 5$ nanogram asam folat untuk profilaksis anemia *aifuddin, #$$#+. b.
3erapi arenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan =at besi
per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua *&iknjosastro, #$$#+. emberian preparat parenteral dengan ferum de@tran sebanyak $$$ mg *#$ mg+ intra!ena atau # @ $ ml8 I; pada gluteus, dapat meningkatkan 2b lebih cepat yaitu # gr *;anuaba, #$$+. (ntuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. 2asil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. ada pemeriksaan dan penga%asan 2b dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan
4
minimal # kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. 2asil pemeriksaan 2b dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut< +
2b gr < 3idak anemia
#+
2b /-$ gr < Anemia ringan
0+
2b : " gr< Anemia sedang
>+
2b : gr < Anemia berat
Kebutuhan =at besi pada %anita hamil yaitu rata-rata mendekatai $$ mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 0$$ mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 5$$ mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih #$$ mg lebih akan dieksresikan le%at usus, urin dan kulit. ;akanan ibu hamil setiap $$ kalori akan menghasilkan sekitar "$ mg =at besi. erhitungan makan 0 kali dengan #5$$ kalori akan menghasilkan sekitar #$"#5 mg =at besi perhari. elama kehamilan dengan perhitungan # hari, ibu hamil akan menghasilkan =at besi sebanyak $$ mg sehingga kebutuhan =at besi masih kekurangan untuk %anita hamil *;anuaba, #$$+. 2. Anemia Me#a$%&$a"i'
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan !itamin 1#. engobatannya< a.
Asam folik 5 " 0$ mg per hari
b.
itamin 1# 0 B tablet per hari
c.
ulfas ferosus 0 B tablet per hari
d.
ada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfusi darah. 3. Anemia Hi(%($a"i'
Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. (ntuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi. 4. Anemia Hem%$i"i'
5
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ !ital. engobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. 1ila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. ?amun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. ehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini. 2.4
PATOFISIOLOGI ANEMIA PADA IBU HAMIL
3imbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis *destruksi+ pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. 9isis sel darah merah *disolusi+ terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. ebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. etiap kenaikan destruksi sel darah merah *hemolisis+ segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma *konsentrasi normalnya mg8dl atau kurang C kadar ,5 mg8dl mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin *2b+ dan sel darah merah *eritrosit+. Dungsi darah adalah memba%a makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. 'ika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ pentin
6
2.) MANIFESTASI KLINIS ANEMIAPADA IBU HAMIL 3anda dan Gejala anemia pada kehamilan yaitu< . Keletihan, malaise, atau mudah megantuk #. using atau kelemahan 0. akit kepala >. 9esi pada mulut dan lidah 5. Aneroksia,mual, atau muntah 6. Kulit pucat :. ;ukosa membrane atau konjung ti!a pucat . )asar kuku pucat /. 3akikardi
2.* PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM PADA KEHAMILAN . 'umlah darah lengkap *')9+ < hemoglobin dan hemalokrit menurun #. 'umlah eritrosit < menurun *A+, menurun berat *aplastik+C ;7 *molume
korpuskular rerata+ dan ;72 *hemoglobin korpuskular rerata+ menurun dan
7
mikrositik dengan eritrosit hipokronik *)1+, peningkatan *A+. ansitopenia 0.
*aplastik+. 'umlah retikulosit < ber!ariasi, misal < menurun *A+, meningkat *respons
>.
sumsum tulang terhadap kehilangan darah8hemolisis+. e%arna sel darah merah < mendeteksi perubahan %arna dan bentuk *dapat
5.
mengindikasikan tipe khusus anemia+. 9E) < eningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal <
peningkatan kerusakan sel darah merah < atau penyakit malignasi. 6. ;asa hidup sel darah merah < berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal < pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai %aktu hidup :.
lebih pendek.3es kerapuhan eritrosit < menurun *)1+. ) < jumlah sel total sama dengan sel darah merah *diferensial+ mungkin meningkat *hemolitik+ atau menurun *aplastik+. 'umlah trombosit < menurun caplastikC meningkat *)1+C normal atau tinggi
.
*hemolitik+ 2emoglobin elektroforesis < mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin. 1ilirubin serum *tak terkonjugasi+< meningkat *A, hemolitik+. Dolat serum dan !itamin 1# membantu mendiagnosa anemia sehubungan
/. $. . #. 0. >. 5.
dengan defisiensi masukan8absorpsi 1esi serum < tak ada *)1+C tinggi *hemolitik+ 317 serum < meningkat *)1+ Deritin serum < meningkat *)1+ ;asa perdarahan < memanjang *aplastik+ 9)2 serum < menurun *)1+ 3es schilling < penurunan eksresi !itamin 1# urine *A+ Guaiak < mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut 8 kronis *)1+. 6. Analisa gaster < penurunan sekresi dengan peningkatan p2 dan tak adanya asam hidroklorik bebas *A+. :. Aspirasi sumsum tulang8pemeriksaan8biopsi < sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal< peningkatan megaloblas *A+, lemak sumsum dengan penurunan sel darah *aplastik+. . emeriksaan andoskopik dan radiografik < memeriksa sisi perdarahan < perdarahan GI *)oenges, ///+.
8
2.+ PENATALAKSANAAN MEDIS Tin,a'an -m-m <
. 3ranspalasi sel darah merah. #. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi. 0. uplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah. >. ;enghindari situasi kekurangan oksigen atau akti!itas yang membutuhkan oksigen 5. 4bati penyebab perdarahan abnormal bila ada. 6. )iet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
Pen#%&a"an -n"-' (en#%&a"an "e/#an"-n# ,a/i (en0e&a&n0a
. Anemia defisiensi besi enatalaksanaan < ;engatur makanan yang mengandung =at besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. emberian preparat fe errosulfat 0@ #$$mg8hari8per oral sehabis makan eroglukonat 0@ #$$ mg8hari 8oral sehabis makan. #. Anemia pernisiosa < pemberian !itamin 1# 0. Anemia asam folat < asam folat 5 mg8hari8oral >. Anemia karena perdarahan < mengatasi perdara han dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
2. AKIBAT LANJUTAN
ada ibu hamil yang anemia dapat mengalami< . #. 0. >. 5.
Keguguran. 9ahir sebelum %aktunya 1erat 1adan 9ahir Fendah *119F+. erdarahan sebelum dan pada %aktu persalinan. )apat menimbulkan kematian.
9
10
BAB III ASUHAN KEPERAATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
3.1 PENGKAJIAN
engkajian adalah langkah a%al dan dasar dalam proses kepera%atan secara menyeluruh *1oedihartono, //>+. engumpulan data klien baik subjektif maupun objektif pada gangguan sistem reproduksi sehubungan dengan anemia tergantung pada penyebab dan adanya komplikasi pada penderita. engkajian kepera%atan anemia meliputi anamnesis ri%ayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik dan pengkajian psikososial. . Identitas Klien dan keluarga *penanggung ja%ab+ < a. ?ama b. (mur c. 'enis kelamin 1iasanya %anita lebih cenderung mengalami anemia ,disebabkan oleh kebutuhan =atbesi %anita yang lebih banyak dari pria terutama pada saat hamil. d. ekerjaan ekerja berat dan super ekstra dapat menyebabkan seseorang terkena anemia dengan cepat seiring dengan kondisi tubuh yang benar-benar tidak fit. e. 2ubungan klien dengan penanggung ja%ab f. agama g. uku bangsa h. tatus perka%inan i. Alamat j. Golongan darah #. Keluhan (tama keluhan utama meliputi 59, letih, lesu, lemah, lelah lalai, pandangan berkunangkunang. 0. Fi%ayat enyakit ekarang engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi. *Ignata!icius, )onna ), //5+. >. Fi%ayat enyakit )ahulu
11
ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia. enyakit-penyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia. tulang 5. Fi%ayat enyakit Keluarga enyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara genetik *Ignata!icius, )onna ), //5+. 6. Fi%ayat sikososial ;erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat *Ignata!icius, )onna ), //5+ :. Fi%ayat 1io-psiko-sosial-spiritual engkajian pasien dengan anemia *)oenges, ///+ meliputi < a. Akti!itas 8 istirahat Gejala < keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produkti!itas C penurunan semangat untuk bekerja. 3oleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak. 3anda < takikardia8 takipnae C dispnea pada %aktu bekerja atau istirahat. 9etargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. 1ahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan. b. irkulasi Gejala < ri%ayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat *)1+, angina, 72D *akibat kerja jantung berlebihan+. Fi%ayat endokarditis infektif kronis. alpitasi *takikardia kompensasi+. 3anda < 3) < peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. )isritmia < abnormalitas EKG, depresi segmen 3 dan pendataran atau depresi gelombang 3C takikardia. 1unyi jantung < murmur sistolik *)1+. Ekstremitas *%arna+ < pucat pada kulit dan membrane mukosa *konjunti!a, mulut, faring, bibir+ dan dasar kuku. *catatan< pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan+. Kulit seperti berlilin, pucat *aplastik, A+ atau kuning lemon terang *A+. klera < biru atau putih seperti mutiara *)1+. engisian kapiler melambat *penurunan aliran darah ke kapiler dan !asokontriksi kompensasi+ kuku < mudah patah, berbentuk seperti sendok
12
*koilonikia+ *)1+. Fambut < kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature *A+. c. Integritas ego Gejala < keyakinanan agama8budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah. 3anda < depresi. d. Eleminasi Gejala < ri%ayat pielonefritis, gagal ginjal. Dlatulen, sindrom malabsorpsi *)1+. 2ematemesis, feses dengan darah segar, melena. )iare atau konstipasi. enurunan haluaran urine. 3anda < distensi abdomen. e. ;akanan8cairan Gejala < penurunan masukan diet, masukan diet protein he%ani rendah8masukan produk sereal tinggi *)1+. ?yeri mulut atau lidah, kesulitan menelan *ulkus pada faring+. ;ual8muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. 3idak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya *)1+. 3anda < lidah tampak merah daging8halus *AC defisiensi asam folat dan !itamin 1#+. ;embrane mukosa kering, pucat. 3urgor kulit < buruk, kering, tampak kisut8hilang elastisitas *)1+. tomatitis dan glositis *status defisiensi+. 1ibir < selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. *)1+. f. ?eurosensori Gejala < sakit kepala, berdenyut, pusing, !ertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah C parestesia tangan8kaki *A+ C klaudikasi. ensasi manjadi dingin. 3anda < peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. ;ental < tak mampu berespons, lambat dan dangkal. 4ftalmik < hemoragis retina *aplastik, A+. Epitaksis < perdarahan dari lubang-lubang *aplastik+. Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Fomberg positif, paralysis *A+. g. ?yeri8kenyamanan Gejala < nyeri abdomen samara < sakit kepala *)1+ h. ernapasan Gejala < ri%ayat 31, abses paru. ?apas pendek pada istirahat dan akti!itas. 3anda < takipnea, ortopnea, dan dispnea. i. Keamanan
13
Gejala < ri%ayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Fi%ayat terpajan pada radiasiC baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Fi%ayat kanker, terapi kanker. 3idak toleran terhadap dingin dan panas. 3ransfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi. 3anda < demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. j.
tekie dan ekimosis *aplastik+. eksualitas Gejala < perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore *)1+.
2ilang libido *pria dan %anita+. Imppoten. 3anda < ser!iks dan dinding !agina pucat. . emeriksaan Disik a. Gambaran (mum erlu menyebutkan< + Kesadaran penderita< apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien. #+ 11 sebelum sakit 0+ 11 saat ini >+ 11 ideal 5+ tatus gi=i 6+ tatus 2idrasi :+ 3anda-tanda !ital<3),?adi,uhu dan FF b. meriksaan head toe toe Ke(a$a3idak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak + adapenonjolan, tidak ada nyeri kepala. #+ Le5e/ 3idak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada. 0+ M-'a&ajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. 3ak ada lesi, simetris, tak oedema. >+ Ma"a3idak ada gangguan seperti konjungti!a tidak anemis *karena tidak terjadi perdarahan+ 5+ Te$in#a3es bisik atau %eber masih dalam keadaan normal. 3idak ada lesi atau nyeri tekan. 6+ Hi,-n#tak ada pernafasan cuping hidung. :+ M-$-" ,an Fa/in#3ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pucat. + T5%/a'3ak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris. /+ Pa/Inspeksi C ernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada ri%ayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru. alpasi Cergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama. 14
erkusi Cuara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya. Auskultasi C uara nafas normal, tak ada %hee=ing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ronchi. $+ Jan"-n# InspeksiC 3idak tampak iktus jantung. alpasiC ?adi meningkat, iktus tidak teraba. Auskultasi Cuara dan # tunggal, tak ada mur-mur. + A&,%men InspeksiC 1entuk datar, simetris, tidak ada hernia. alpasiC 3ugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba. erkusiC uara thympani, ada pantulan gelombang cairan. Auskultasi C eristaltik usus normal ± #$ kali8menit. #+ In#-ina$6Gene"a$ia6An- 3ak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan 1A1. 0+ E'"/emi"a 7 /. emeriksaan )iagnostik a. 'umlah darah rutin. ampel darah yang diambil dari urat di lengan dinilai untuk darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah daripada normal. b. ;ungkin ada lebih sedikit sel darah merah daripada normal. )i ba%ah mikroskop sel mungkin tampak kecil dan pucat daripada biasanya dalam kasus besi kekurangan anemia. c. (kuran kecil disebut microcytic anemia. )alam !itamin 1# folat kekurangan sel mungkin tampak pucat tetapi lebih besar daripada ukuran mereka biasa. Ini disebut macrocytic anemia. d. Deritin toko-feritin adalah protein yang toko besi. 'ika tingkat darah feritin rendah menunjukkan rendah besi toko dalam tubuh dan membantu mendeteksi besi kekurangan anemia. e. 3es darah termasuk berarti sel !olume *;7+ dan lebar distribusi sel darah merah *F)&+. f. Fetikulosit adalah ukuran dari sel muda. Ini menunjukkan jika produksi F17 tingkat normal. g. itamin 1# dan folat tingkat dalam darah-ini membantu mendeteksi jika anemia jika karena kekurangan !itamin ini. h. Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel de%asa terlalu banyak seperti yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah besi kekurangan anemia.
15
3.2 DIAGNOSA KEPERAATAN
. Intoleransi akti!itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. #. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, anoreksia 0. Fesiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat *mis< penurunan hemoglobin, eukopenia, supresi8penurunan respon inflamasi+ >. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan konsentrasi 2b dan darah, suplai oksigen berkurang.
3.3 INTER8ENSI KEPERAATAN
)@< Intoleransi akti!itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 3ujuan8Kriteria hasil< ;elaporkan peningkatan toleransi akti!itas*termasuk akti!itas sehari-hari. Inter!ensi< .
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan untuk melakukan tugas8AK
normal. #. Kaji kehilangan8gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot. 0. A%asi tekanan darah, nadi, pernapasan selama dan sesudah akti!itas. >. 1erikan lingkungan tenang 5. (bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. 6. Anjurkan pasien untuk menghentikan akti!itas bila palpitasi. Fasional< . ;empengaruhi pilihan inter!ensi8bantuan #. ;enunjukkan perubahan neurologi
karena
1#mempengaruhi keamanan pasien8resiko cedera. 0. ;anifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung
defesiensi dan
paru
!itamin untuk
memba%ajumlah oksigen adekuat ke jaringan. >. ;eningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru. 5. 2ipotensi postural atau hipoksia serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko cedera.
16
6. Fegangan8stres
kardiopulmonal
berlebihan8stres
dapat
menimbulkan
kegagalan.
)@#< Ketidakseimbangan nutrisi< kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan. 3ujuan8Kriteria hasil< ;enunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal.
Inter!ensi< . #. 0. >.
Kaji ri%ayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. 4bser!asi dan catat masukan makanan pasien. 3imbang berat badan tiap hari. 1erikan makan sedikit dan frekuensi sering dan8atau makan diantara %aktu
makan. 5. 4bser!asi dan catat kejadian mual8muntah, flatus dan gejala lain yang berhubungan. 6. 1erikan dan bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. 1erikan pencuci mulut yang diencerkan bila mukosa oral luka. :. Kolaborasi < .1erikan obat sesuai indikasi, mis.itamin dan suplemen mineral, seperti sianokobalamin *!itamin 1#+, asam folat *Dlo!ite+C asam askorbat *!itamin 7+, #. 1esi de@tran *I;8I.+ Fasional< . #. 0. >.
;engidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan inter!ensi. ;enga%asi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan. ;enga%asi penurunan berat badan atau efekti!itas inter!ensi nutrisi. ;akan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan
juga mencegah distensi gaster. 5. Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia *hipoksia+ pada organ. 6. ;eningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral, menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. 3eknik pera%atan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh8luka8perdarahan dan nyeri berat. :. Kolaborasi <
17
.Kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan8atau adanya masukan oral yang buruk dan defisiensi yag diidentifikasi. #. )iberikan sampai defisit diperkirakan teratasi dan disimpan untuk yang tak dapat diabsorpsi atau terapi besi oral, atau bila kehilangan darah terlalu cepat untuk penggantian oral menjadi efektif.
)@0< Fesiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat *mis< penurunan hemoglobin, eukopenia, supresi8penurunan respon inflamasi+. 3ujuan8Kriteria hasil< ;ngidentifikasi perilaku untuk mencegah8menurunkan resiko infeksi. Inter!ensi< . #. 0. >. 5.
3ingkatkan cuci tangan yang baik oleh oemberi pera%atan dan pasien. ertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur8 pera%atan luka. 3ingkatkan masukan cairan adekuat. antau suhu, catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam Kolaborasi< berikan antiseptic topical, antibiotic sistemik.
Fasional< . ;encegah kontaminasi silang. #. ;enurunkan resiko infeksi bakteri. 0. ;embantu dalam pengenceran secret pernafasan untuk mempermudah pengeluaran dan mencegah statis cairan tubuh. >. Adanya proses inflamasi8infeksi membutuhkan e!aluasi8pengobatan. 5. ;ungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi local. )@>< Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan konsentrasi 2b dan darah, suplai oksigen berkurang. 3ujuan8Kriteria hasil< Inter!ensi< . #. 0. >. 5. 6.
Adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas8dingin8tajam8tumpul. ;onitor adanya paretase Instruksikan keluarga untuk mengobser!asi kulit jika ada isi atau laserasi Gunakan sarung tangan untuk proteksi 1atasi gerakan pada kepala, leher dan punggung Kolaborasi pemberian analgetik
18
BAB I8 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentraisi hemoglobin menurun. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin *2b+ dalam darahnya kurang dari # gr *&iknjosastro, #$$#+. edangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin diba%ah gr pada trimester I dan III atau kadar $,5 gr pada
19
trimester II *aifuddin, #$$#+. )apat disimpulkan bah%a anemia adalah penurunan kadar sel darah merah *2b+ diba%ah rentang normal, Anemia diindikasikan bila hemoglobin * 2b+ kurang dari # g8dl pada %anita yang tidak hamil atau kurang dari $ g8dl pada %anita hamil.
20
DAFTAR PUSTAKA
1othamley, judy dan ;aureen boyle. #$. Patofisiologi Dalam Kebidanan. 'akarta< EG7 ;, 'udith %ilkinson dan ?ancy F. Ahern. #$. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi /. 'akarta< EG7 Kusuma, 2ardi dan Amin 2uda ?urarif. #$0. Asuhan Kepera%atan 1erdasarkan )iagnosis ;edis dan ?A?)A. ra%irohardjo, ar%ono.#$$6. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan eternal dan Neonatal!'akarta<ayasan 1ina ustaka. )oenges, ;arilynn E,dkk.#$$$. "encana Asuhan Keperawatan.'akarta
21