BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut data badan kesehatan dunia (who), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. di indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua sete setela lah h ispa ispa (inf (infek eksi si salu salura ran n pern pernap apas asan an akut akut). ). Seme Sement ntar araa unic unicef ef (bad (badan an perserikatan bangsa-bangsa untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. i indonesia, setiap tahun !00.000 !00.000 balita balita mening meninggal gal karena karena diare. diare. iare iare adalah adalah sebuah sebuah penyaki penyakitt dimana dimana penderita mengalami peningkatan "olume, keenceran atau frekuensi buang air besar yang sering. alam keadaan normal, tin#a mengandung $0 - %0& air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari %0&. iare merupakan bertambahnya atau banyaknya tin#a yang dikelu dikeluark arkan an akan tetapi tetapi hal itu sangat sangat relati relatiff tehada tehadap p kebias kebiasaan aan yang ada pada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari seminggu. 'ila diare berlangsung aktif ! sampai sampai minggu minggu maka maka dikata dikatakan kan sebaga sebagaii diare diare yang berkep berkepan# an#ang angan. an. Saat Saat ini penyakit diare sangat umum dan semua orang mudah ter#angkit penyakit diare dimana dengan keadaan sekarang ini hu#an turun terus menerus, ban#ir atau musibah lainnya yang menyebabkan mudahnya seseorang terkena diare terutama balita dan anak - anak. engan keadaan seperti ini yang sangat memprihat memprihatinkan inkan sehingga kita harus lebih waspada dan men#aga lingkungan di sekitar kita agar selalu bersih. engan ban#ir dimana - mana maka kita harus lebih berhati - hati pada penyakit diare. enyakit diare hingga saat ini masih men#adi masalah di *ndonesia. adahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku dengan melakuk melakukan an pendid pendidika ikan n keseha kesehatan tan terus terus dilakuk dilakukan. an. +amun +amun upayaupaya-upay upayaa terseb tersebut ut belum memberikan hasil yang menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini masih menduduki peringkat atas, khususnya di daerah-daerah miskin.
!
niknya, #umlah penderita diare yang datang ke usat esehatan Masyarakat (uskesmas) #auh lebih sedikit dibanding #umlah penderita sebenarnya. Mereka yang memeriksakan diri ke uskemas didata hanya dari per !.000 penduduk. +amun berdasarkan sur"ei yang dilakukan epkes (epartemen esehatan) melalui sur"ei kesehatan rumah tangga, ternyata penderita diare ber#umlah 300 per !.000 penduduk (Sinar /arapan, 003). iare menyerang siapa sa#a tanpa kenal usia. iare yang disertai ge#ala buang air terus-menerus, muntah dan ke#ang perut kerap dianggap bisa sembuh dengan send sendir irin inya ya,, tanpa tanpa perl perlu u pert pertol olong ongan an medi medis. s. Mema Memang ng diar diaree #ara #arang ng sekal sekalii yang yang berakibat kematian, tapi bukan berarti bisa dianggap remeh. enyakit yang #uga populer dengan nama muntah berak alias muntaber ini bisa dikatakan sebagai penyakit endemis di *ndonesia, artinya ter#adi secara terus-menerus di semua daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, khususnya di daerah-daerah miskin. i kawasan kawasan miskin miskin tersebut tersebut umumnya penyakit penyakit diare dipahami bukan sebagai sebagai penyakit penyakit klinis, klinis, sehingga sehingga cara penyembuhanny penyembuhannyaa tidak melalui pengobatan medik (Sunoto, (Sunoto, !%1). !%1). esen# esen#anga angan n pemaha pemahaman man semaca semacam m ini merupa merupakan kan salah salah satu satu penyeba penyebab b penting yang berakibat pada lambatnya penurunan angka kematian akibat diare (Surya 2andra et 2andra et al , !%%0). esen#angan pemahaman akan keadaan tubuh, dikarenakan bahwa masyarakat meng mengem emba bang ngka kan n peng penger erti tian an send sendir irii tent tentan ang g seha sehatt dan dan saki sakitt sesu sesuai ai deng dengan an pengalaman hidupnya atau nilai-nilai yang diturunkan oleh generasi sebelumnya (olins ( olinsky ky,, !%). 4rtinya, 4rtinya, masyarakat masyarakat lapisan lapisan bawah seringkali seringkali mendefinis mendefinisikan ikan diriny dirinyaa sakit sakit tergant tergantung ung pada persep persepsi si diriny dirinyaa akan penyaki penyakitt terseb tersebut. ut. Mungki Mungkin, n, mereka mereka mempersepsi mempersepsikan kan bahwa diare merupakan penyakit yang serius serius bila penyakit penyakit tersebut telah mengganggu akti"itasnya dalam menger#akan peker#aan pokoknya. emukiman kumuh merupakan kawasan yang men#adi tempat berkembangnya diare. adahal di perkotaan seperti 5akarta, kawasan kumuh terus berkembang, karena semakin mahal dan terbatasnya lahan yang tersedia untuk pemukiman. erapatan, bangunannya sangat tinggi (walaupun bangunannya bang unannya permanen), tidak teratur, kondisi
"entilasinya buruk, dan sanitasi lingkungan tidak terlalu baik merupakan ciri pemukiman kumuh. 6ingkungan yang buruk disertai rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat men#adikan kawasan kumuh sebagai kawasan yang rawan akan
penyebaran
penyakit.
6ingkungan
yang
buruk
men#adi
penyebab
berkembangbiaknya berbagai "irus penyakit menular. arena itu berbagai infeksi penyakit sering ter#adi pada para penghuni kawasan kumuh. enyakit menular yang sering di#umpai adalah diare, diikuti dengan penyakit infeksi lainnya seperti thypoid, ispa, penyakit kulit, campak, leptospirosis, demam berdarah dengue (') (4stuti MS4, 00). elangkaan air bersih men#adi sebab utama pemicu penyakit ini. 7aya hidup yang #orok, tidak memperhatikan sanitasi menyebabkan usus rentan terhadap serangan "irus diare. B.
Tujuan Penulisan 1. 8u#uan umum9
4dapun tu#uan umum penulis menulis makalah ini adalah supaya mahasiswa : i 4kademi eperawatan Sintang dapat mengerti dan mengetahui tentang diare (gastroenteritis), selain itu #uga mahasiswa:i mampu mengaplikasikan tindakan keperawatan apabila di lapangan (rumah sakit atau unit kesehtan lainnya) di#umpai pasien yang mengalami diare. 2. 8u#uan khusus9
!.
4dapun tu#uan khusus dari pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa:i 4kademi keperawatan sintang dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami diare.
.
Mahasiswa:i dapat mengetahui ge#ala-ge#ala dari penyakit diare.
C. Ruang Lingkup Penulisan
alam penulisan makalah ini kelompok hanya membahas penyakit secara tin#auan teoritis serta dengan pendekatan proses kepe rawatan mulai dari pengka#ian keperawatan, diagnosa keperawatan, tu#uan dan e"aluasi keperawatan.
3
D. Met!e !an Teknik Penulisan
alam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode deskriptif melalui penbela#aran literatur yang berhubungan dengan penyakit diare.
E.
"iste#atika Penulisan
alam penulisan makalah ini penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari9 '4' * endahuluan berisi tentang, 6atar belakang, 8u#uan penulisan, ;uang lingkup, Metode penulisan, Sistematika penulisan, '4' ** 8in#auan 8eoritis berisi tentang, 4natomi
enutup berisi tentang, esimpulan, dan Saran
?
BAB II TIN$AUAN TE%RITI"
A. Anat#i &isilgi "iste# Pen'ernaan
!. engertian Saluran pencernaan adalah saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan #alan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan en@im dan @at cair yang terbentang mulai dari Mulut (oris) sampai 4nus. (Syaiffudin, !%%1).
. Struktur Saluran encernaan 8erdiri ari9 Aris(mulut), entrikulus (lambung),
*ntestinum
Minor terbagi
men#adi9
uedenum,Beyunum,
*leum,
*ntestinum mayor (usus besar), Seikum , olon asendens, olon trans"ersum, olon sigmoid, ;ektum, 4nus
3. Sistem encernaan Saluran pencernaan berfungsi menerima makanan dari mulut atau oris dan kemudian diproses diusus halus yang berfungsi untuk menyerap sari makanan kemudian ditransfer ke seluruh tubuh dan sisa metabolisme tersebut dikeluarkan melalui proses eliminasi. roses pencernaan dapat dibagi men#adi beberapa proses diantaranyaC ergerakan makanan, Sekresi getah cerna, encernaan, dan 4bsorbsi Sisa metabolisme diekresikan dalam bentuk tin#a:feses , 2o dikeluarkan oleh paru paru, rine dikeluarkan oleh gin#al.
?. 6apisan Saluran encernaan a. 8unika Mukosa Mensekresikan mukus, melepaskan hormon kedalam darah, mensekresiakn asam, en@im,air, dan ion kedalam lumen.
b. 8unika Submukosa 5aringan ikat yang dilalui pembuluh darah dan pembuluh 6imfe yang besar c. 8unika Muskularis ontraksinya menimbulkan gaya mendorong dan memindahkan isi saluran pencernaan d. 8unika serosa 6apisan 6uar, lapisannya sangat tipis disebut #uga peritonium(ad"entisia)
$
7ambar anatomi saluran pencernaan. Sumber9 ;ushman, !%%1.7oogle.com
1
B. (nsep Dasar
iare (7astroentritis ) adalah peradangan yang ter#adi pada lambung dan usus yang memberikan ge#ala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996). iare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tin#a yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965). iare adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,"irus dan parasit yang patogen (Whaley & Wong’s,1995). iare adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan @at makanan (Marlenan Mayers,1995 ). iare adalah buang air besar (defekasi) dengan tin#a berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tin#a lebih banyak dari biasanya lebih dari 00 g atau 00 ml:? #am. efinisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. 'uang air besar encer tersebut dapat:tanpa disertai lendir dan darah (Uar !e"n Khal"d #$da Sagala %os"a "nt"ng, '). iare didefinisikan sebagai peningkatan cairan yang abnormal pada feses dan berat ("olume) feses harian (*r$nner dan S$ddarth,'1).
C. (lasi)ikasi Diare
!) iare osmotik 9 diare yang disebabkan bila bahan makanan tertentu tidak dapat diserap dan tertinggal di usus dan menyebabkan peningkatan kandungan air dalam tin#a. Makanan tertentu yaitu buah dan kacang-kacangan, he+s"tol, sor"tol #uga an"tol (pengganti gula dalam makanan dietetik, permen dan permen karet). a.
ekurangan la+tase #uga bisa menyebabkan diare osmotik. 6aktase merupakan en@im yang ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu men#adi gl$+osa dan gala+tosa, sehingga dapat diserap dalam darah.
b.
5ika seseorang kekurangan laktase minum susu atau makanan produk olahan susu.maka laktosa tidak akan diubah tapi terkumpul di usus dan menyebabkan diare.
c.
iare akan berhenti #ika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.
) iare sekretorik 9 diare yang disebabkan #ika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (terutama natr"$ +lor"da) dan air dalam tin#a. an dapat pula disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada +olera yang bisa lebih dari ! liter:hari dan diare infeksius lainnya. 'ahan lainnya yang #uga dapat menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan asam empedu lalu tumor tertentu misal +ars"no"d, gastr"noa dan -"oa. 3) Sindroma malabsorbsi9 penderita tidak dapat mencerna makanan secara normal. Malabsorbsi #uga dapat disebabkan oleh beberapa keadaan seperti 9 a. Sariawan non D tropical b. enyakit hati c. ekeringan en@im tertentu di usus halus d. *nsufiensi pankreas e. engangkatan sebagian usus ?). iare
eksudatif
9
disebabkan
karena
lapisan
usus
besar
mengalami
peradangan atau membentuk tukak, lalu melepaskan protein yang akan meningkatkan kandungan serat dan cairan pada tin#a. an dapat pula disebabkan oleh penyakit seperti 9 a.
anker
b.
6imfoma
c.
teberkulosis
d.
5ika mengenai lapisan rectum, penderita akan merasakan desakan untuk buang air besar karena rectum mengalami peradangan lebih sensitif terhadap peragangan oleh tin#a.
). erubahan pasase usus 9 untuk mendapatkan konsistensi yang normal tin#a harus berada dalam usus besar dalam waktu tertentu karena tin#a yang terlalu cepat
%
meninggalkan usus besar akan berbentuk cair dan bila terlama akan keras dan kering. $). ertumbuhan bakteri berlebih 9 pertumbuhan bakteri alami usus dalam #umlah yang sangat banyak atau tidak ditemukan dalam usus. 'akteri alami usus memegang peranan penting dalam proses pencernaan karena itu bila gangguan pada bakteri usus dapat menyebabkan diare.
C. Etilgi
!.
bacter,yersinia, aeromonas,
dan
sebagainya
*nfeksi
"irus 9
entero"irus, adeno"irus, rota"irus, astro"irus, daii lain-lain *nfeksi parasit 9 cacing (ascaris), proto@oa (entamoeba histolytica,giardia lamblia, tricomonas hominis dan #amur (candida albicans) b. *nfeksi parenteral (infeksi diluar alat pencernaan) seperti9 AM4 (Atitis Media 4lat), tonsilitis, tonsilofaringitis, brankopneumoma, ensefalitis, dan sebagainya (sering ter#adi pada bayi dan umur dibawah tahun) .
!0
- (urang alori rotein) - esehatan pribadi dan lingkungan - Sosioekonomi
E. Pat)isilgi
'eberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau 2ytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada 7astroenteritis akut. enularan 7astroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. 'eberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga ter#adi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian ter#adi diare. 7angguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. 4kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (ehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (4sidosis Metabolik dan /ipokalemia), gangguan gi@i (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
&. Mani)estasi (linis
!.
Muntah.
.
emam.
3.
+yeri 4bdomen.
?.
Membran mukosa mulut dan bibir kering.
.
$.
ehilangan berat badan.
1.
8idak ada nafsu makan.
.
6emah.
!!
&. (#plikasi
!
ehidrasi ( ringan, berat, sedang, hipotonik, isotonik: hipertonik
;en#atan hipo"olemik
3
'akterimia
?
Malnutrisi energi protein (muntah dan mual bila lama: kronik)
/ipoglikemia
$
*ntoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
1
e#ang, pada dehidrasi hipertonik
H. Penatalaksanaan Me!is
!
emberian cairan. 4. 2airan per oral pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan peroralberupa cairan yang berisikan +a2l dan +a,/co,al dan 7lukosa,untuk iare akut diatas umur $ bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar natrium 0-$0 MeE:* dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air ta#in yang diberi gula dengan garam. /al tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lan#ut.
'. 2airan parenteral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
8erapi eatetik 9 terapi deatetik adalah pemberian makanan dan minuman khusus kepada penderita dengan tu#uan meringankan, menyembuhkan, serta men#aga kesehatan penderita, adapun hal yang perlu diperhatikan 9 memberikan asi, dan memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, "itamin,mineral dan makanan yang bersih.
!
3
emberian obat-obatan. eterangan 9emberian cairan, pada klien iare dengan memperhatikan dera#at dehidrasinya dan keadaan umum. era#at dehidrasi disini maksudnya yaitu, berat atau ringannya dehidrasi, bagaimana keadaan umum klien pada saat mengalami dehidrasi, seperti
pucat, membran mukosa
mulut dan bibir kering, muntah-
muntah, lemah, kehilangan berat badan, atau bahkan sampai tidak sadarkan diri. 3. Abat-obatan a. Abat anti sekresi (asetosal, klorproma@in) b. Abat spasmolitik (papa"erin, ekstrakbelladone) c. 4ntibiotik (diberikan bila penyebab infeksi teiah diidentifikasi)
H. Pe#eriksaan Penunjang
!. emeriksaan laboratorium. a.
emeriksaan tin#a.
b.
emeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila memungkinkan dengan menentukan / keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.
c.
emeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi gin#al.
. emeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui #asad renik atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
I. Pen'ega*an Diare
iare mudah dicegah antara lain dengan cara9 !. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting9 sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makananC . Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasiC 3. engelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)C
!3
?. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan #amban dengan tangki septik.
!?
BAB III A"UHAN (EPERA+ATAN
A. Pengkajian
!. ;iwayat kesehatan masa lalu a#i apakah klien pernah menglami penyakit yang sama sebelumnya. . ;iwayat kesehatan sekarang a#i kapan klien terkena iare, dan faktor yang menyebabkannya. 3. ;iwayat eluarga a#i apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. ?. eadaan 6ingkungan a#i keadaan lingkungan yang memungkinkan menyebabkan ter#adinya iare.
B. Diagnsa kepera,atan 1.
.
;esiko terhadap kekurangan >olume cairan berhubungan
dengan pasase
feces yang sering dan kurangnya asupan cairan.
3.
7angguan eliminasi bowel9 iare berhubungan dengan
pola makan yang
salah, erubahan proses pencernaan.
?.
*ntoleransi akti"itas berhubungan dengan kelemahan
umum.
C. Ren'ana kepera,atan
!. F !
Monitor dan cek elektrolit, intake dan output cairan.
orong masukan cairan 00-3000 ml:#am #uga dari gangguan integritas. olaborasi dengan okter dalam pemberian cairan *>, Aral, dan
makanan yang lunak. . F
!
a#i konsistensi , warna, bau feces,
ergerakan usus.
2ek berat badan setiap hari.
4uskultasi bunyi usus.
4wasi pemasukan dan pengeluaran dengan
erhatian khusus pada makan: cairan.
/indari makanan yang berbentuk gas.
olaborasi , konsul dengan ahli gi@i untuk
Memberikan diet seimbang dengan tinggi
Serat.
3. F 3
4n#urkan untuk hindari stres dan *stirahat cukup.
olaborasi dengan dokter , berikan Abat sesuai indikasi.
D. I#ple#entasi
8u#uan utamanya adalah setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 F ? #am klien tidak lagi mengalami diare. 4dapun inter"ensi yang akan dilakukan adalah 9 F. ! memonitor dan mengecek elektrolit, intake dan
output cairan
mendorong masuknya cairan 000-3000 ml:hari
mengecek kulit bagian parietal dan #aga dari gangguan *ntegritas.
mencatat perubahan kulit.
kolaborasi dengan dokter dalam penberian cairan *>, oral, dan makanan lunak
F. mengka#i konsistensi, warna, bau feces, pergerakan
usus.
!$
mengecek berat badan setiap hari.
mengauskultasi bunyi usus.
mengawasi pemasuakan dan pengeluaran dengan perhatian khususpada makanan dan cairan.
menghindari makanan yang berbentuk gas.
kolaborasi dengan ahli gi@i, memberikan diet seimbang dengan tinggi serat.
F 3 mengan#urkan hindari stress dan istirahat yang
cukup. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
sesuai indikasi. . E. E-aluasi
!. F ! >olume ciaran klien terpenuhi. . F 8idak ter#adinya gangguan eliminasi bowel 3. F 3 lien dapat berakti"itas denngan normal
!1
BAB I PENUTUP
A. (esi#pulan
iare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Arang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. /al ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan #iwa, khususnya pada anak dan orang tua. iare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi "irus tetapi #uga sering kali akibat dari racun bacteria. alam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi "irus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. +amun untuk indi"idu yang sakit atau kurang gi@i, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam #iwa bila tanpa perawatan.
!
B. "aran
alam penulisan makalah ini penulis dapat menyampaikan saran kepada semua pihak baik dari pihak institusi maupun kalangan mahasiswa akademi keperawatan sintang agar selalu waspada terhadap penyakit ini dan melakukan penanganan lebih lan#ut apabila ditemukan klien yang menderita diare, selain itu #uga dapat melakukan pencegahan dini dengan pola hidup yang baik dan asupan kebutuhan nutrisi yang cukup bagi tubuh sekaligus dapat men#adi bahan bacaan bagi pihak institusi maupun mahasiswa:i 4kademi eperawatan Sintang.
DA&TAR PU"TA(A
'runner G Suddarth. 00!. 'uku 4#ar eperawatan Medikal 'edah "ol =d . 5akarta 9 =72 Syl"ia G ilson. 00. 48A<*S*A6A7*9 onsep linis roses-roses enyakit "ol ! =d $. 5akarta9 =72
!%
Bayasan Spiritia. (00). Medical 6ibrary. (Mencegah dehidrasi saat diare). http9 :: www.aidsinfonet.org. ikun#ungi tanggal, ! oktober 00 'uediarso, 4swhita, /alimun dan Suharyonc,. (!%%%). astroenterolog"/0na+ ra+t"s, 'alai enerbitan <*, 5akarta. 2gas""yah (1993), erawatan 0r"a+ Sa+"t, 4, 5akarta, rice dan ilson (!%%), atots"ologl Konse Kl"n"s, roses enya+"t, 'uku *, =disi ?, =72, 5akarta. Santoso, +. 'udi, 7"are ada *ay" 7an 0na+ , 6ab:SM<. *lmu esehatan 4nak <. nibraw:;S r. Saiful 4nwar Malang Soet#iningsih (!%), 8$$# Keang 0na+, =72, 5akarta, Soeparman dan aspad#i (!%%0), ll$ enya+"t 7ata, 5ilid *, =disi ke 3, 'alai enerbitan <*, 5akarta. Sariadi dan Buliani, ;ita (00!), 0s$han Keerawatan ada 0na+, erpustakaan +asional ;l, 5akarta. ,,,.*'/s'.g'.'a/)ni*0/ns/nursing/resur'espe!riati'gui!elines ,,,.i'n!ata.'#*ealt*pe!0ase ,,,.nl#.ni*.g-#e!lineplus *ttp3,,,.e#e!i'ine.'#e#ergtpi'456.*t#
0