MAKALAH FUNGSI PELAKSANAAN (ACTUATING) DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang di bina Oleh : Prof. Dr. Ach. Fatchan, M.Pd, M.P
Disusun Oleh : Kelompok 3 Al Istiqomah I Ketut Andika
130722607356 130722607274
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG Maret 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan pertolonganNya sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Melalui makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing. Makalah ini membahas tentang Fungsi Actuating/Penggerakan/Pelaksanaan dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Telah kita ketahui bahwa pembelajaran kita dalam pengantar manajemen ini menyangkut pembelajaran tentang perusahaan dan hal terpenting dalam tercapainya usaha yang maju tergantung dari kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu timbul dalam pemikiran kami untuk mengambil
tema
dalam
pembuatan
makalah
ini
Fungsi
Actuating/
Penggerakan/Pelaksanaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia agar kita lebih memahami dan mengerti apa dan bagaimana arti penting sumber daya manusia dalam manajemen perusahaan. Makalah ini akan menjelaskan seluas-luasnya mengenai Fungsi Actuating/ Penggerakan/Pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia yang kami rangkum dari berbagi sumber baik melalui buku penunjang maupun dari sumber-sumber lainnya. Untuk itu semoga makalah yang Kami buat ini dapat menjadi dasar dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu laporan atau makalah.
Malang,01 Maret 2016
Penulis
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengatar……………………………………………………………………… 2 Dafrtar Isi …………………………………………………………………………. 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ………………………………………………………………... 4 1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 5 1.3. Tujuan ………………………………………………………………………… 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dari Pelaksanaan (actuating)………………………………………. 6 2.2 Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan (actuating)……………………………………….. 7 2.3 Prinsip Pelaksanaan (actuating)……………………………………………….. 8 2.4 Cara Pelaksanaan (actuating)………………………………………………..... 10 2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan (actuating)……………..…. 12 2.6 Eelemen Pelaksanaan (actuating)………………………………………..…… 15 2.7 Tahapan Pelaksanaan (actuating)………………………………………..…… 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...…….. 17 3.2 Saran …………………………………………………………………..……… 17 Dafttar Rujukan …………………………………………………………..………. 18
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Pengelolaan sumber daya manusia penting, dikarenakan sumber daya manusia yang merupakan aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya dan dikelola dengan baik guna mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi. Maka dari itu, perlunya manajemen manusia agar sumber daya manusia yang ada bisa dikelola dengan baik. Seiring dengan meningkatkan intensitas persaingan, perusahaan membutuhkan sumber daya yang bisa membedakan dirinya dengan perusahaan lain. Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan terletak pada
Sumber Daya Manusia
perusahaan. Menurut Connoly, Mardis & Down (1997) dalam Harjanti, 2004 sumber daya manusia memiliki kemampuan untuk menjadi faktor pembeda (distinction) perusahaan dalam persaingan melalui kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan mereka. Dasar yang nyata dari keberhasilan suatu perusahaan tidak lagi ditentukan oleh proses produksi yang besar atau jenis produk yang beraneka ragam, melainkan pada kualitas orang-orang yang berada di belakang layar perusahaan tersebut. Fungsi actuating merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen SDM, karena pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitasnya, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah itu,agar organisasi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi dari organisasi. Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi-situasi yang ada di perusahaan, perusahaan membutuhkan beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan dengan berjalannya fungsi actuating ini, kelancaran dalam operasional manajemen dapat berlangsung dengan baik. Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 4
1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 2. Apa fungsi dan tujuan pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 3. Bagaimana prinsip pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 4. Bagaimana cara pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 5. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 6. Apasajakah elemen dari pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia? 7. Bagaimanakah tahapan dari pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia?
1.3. Tujuan Berikut adalah tujuan dari pembuatan makalah ini: 1. Untuk mengetahui maksud dari pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia 2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia 3. Untuk mengetahui prinsip pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia 4. Untuk mengetahui cara pelaksanaan (actuating) dalam manajemen SDM 5. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia 6. Untuk mengetahui elemen dari pelaksanaan (actuating) dalam manajemen SDM 7. Untuk mengetahui tahapan dari pelaksanaan (actuating) dalam manajemen sumber daya manusia
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dari pelaksanaan (actuating) Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership(pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi mencakup kegiatan yang dilakukan seorang pimpinan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuantujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. (Rahman,2011). Menurut George R. Terry (1986),dalam Dimas 2010, mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Pandangan lain tentang pelaksanaan (Actuating) adalah fungsi yang teramat penting dalam manajemen. Seringkali diketahui perencanaan dan pengorganisasiannya bagus, namun dikarenakan kurangnya kemampuan pelaksanaan, hasil kegiatan suatu pekerjaan belum seperti diharapkan (Wijono, 1997). Istilah lain juga yang berhubungan dengan pengarahan atau pelaksanaan adalah Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer dalam mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian, agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka (Terry, 2006 dalam Herman 2009)
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa actuating/pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif sesuai dengan perencanaan yang ada.
2.2 Fungsi dan Tujuan pelaksanaan (actuating) Fungsi pelaksanaan menurut Nawawi,2000 dalam Anggowo,2013 adalah sebagai berikut: Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-manusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut: (James Stoner, 1993) 1) Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan 2) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan 3) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan 4) Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Fungsi aktuasi haruslah dimulai pada diri manajer selaku pimpinan organisasi. Manajer yang ingin berhasil menggerakkan karyawannya agar bekerja lebih produktif, harus memahami dan menerapkan ilmu psikologi, ilmu komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 7
Seorang manajer harus mampu bersikap yaitu objektif dalam menghadapi berbagai persoalan organisasi melalui pengamatan, objektif dalam menghadapi perbedaan dan persamaan karakter stafnya baik sebagai individu maupun kelompok manusia. Manajer mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan, peka terhadap lingkungan dan adanya kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis.(Herujito, 2003) Dengan kata lain, manajer harus peka dengan kodrat manusia yaitu mempunyai kekuatan dan kelemahan, tidak mungkin akan mampu bekerja sendiri dan pasti akan memerlukan bantuan orang lain, manusia mempunyai kebutuhan yang bersifat pribadi dan sosial, dan pada diri manusia kadang-kadang muncul juga sifat-sifat emosional. (Herujito, 2003) Tujuan fungsi aktuasi, adalah: 1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien 2) Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf 3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan 4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf 5) Membuat organisasi berkembang secara dinamis Jadi, yang berperan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pimpinan,karena dalam hal ini pimpinan yang selalu mengusahakan suasana kerja yang meningkat, dengan diberikan motivasi dan prestasi supaya bawahannya lebih semangat dalam bekerja.
2.3 Prinsip pelaksanaan (actuating) Pelaksanaan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan. Fungsi pengarahan/pelaksanaan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 8
pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu: a. Prinsip mengarah pada tujuan Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factorfaktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan. b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi. c. Prinsip kesatuan komando Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal. Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain: a.
Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 9
c.
Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna e.
Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f.
Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya 2.4 Cara pelaksanaan (actuating) Cara pelaksanaan ini digunakan karena pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa: 1. Orientasi Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, : 1. Tugas itu sendiri 2. Tugas lain yang ada hubungannya 3. Ruang lingkup tugas 4. Tujuan dari tugas 5. Delegasi wewenang 6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja 7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 10
2. Perintah Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang berada di bagian lain. (Halomoan.2009). Adapun perintah yang dapat berupa : a. Perintah umum dan khusus Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail. b. Perintah lisan dan tertulis Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangat mempengaruhi apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja. Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah. c. Perintah formal dan informal Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi. Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan. 3. Delegasi wewenang Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan. Kesulitan-kesulitan akan muncul bilamana tugas-tugas akan diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 11
Ini dapat menimbulkan keengganan bawahan untuk mengambil suatu tindakan. Sebagai contoh, seorang Kepala Bagian Pembelian mengadakan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia (supplier) dengan wewenang yang kurang jelas itu, ia akan menanyakan kepada pimpinan, yang jawabannya belum tentu memuaskan. Hal ini dapat diatasi dengan membuat suatu bagan wewenang untuk menyetujui perjanjian. Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut dengan mempergunakan organisasi yang terbentuk. Langkah tersebut adalah actuating yang secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah tersebut lebih condong diartikan penggerak atau pelaksanaan. Secara praktis fungsi actuating ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. 2.5 Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan (actuating) Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya : 1) Faktor Pendukung a. Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifatsifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut : 1) Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin 2) Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh 3) Memiliki kelancaran dalam berbicara 4) Matang dalam berpikir dan emosi 5) Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin 6) Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 12
b. Sikap dan Moril (Attitude and Morale) Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu : 1. Sikap feudal (feudal attitude) Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dari para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal. 2. Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude) Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya. c. Tata hubungan (Communication) Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam diantaranya : 1) Komunikasi intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya. 2) Komunikasi Ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi. 3) Komunikasi Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 13
4) Komunikasi Vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil. d. Perangsang (Incentive) Insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak. e. Supervisi (Supervision) Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehatnasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan. f. Disiplin (Discipline) Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua : a. Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya). b. Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah). Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan 1. Manajer harus bekerja lebih produktif 2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi 3. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan 4. Manajer harus bersikap obyektif 2) Faktor Penghambat Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 14
konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2.6 Elemen dari pelaksanaan (actuating) Berikut ini adalah beberapa elemen penggerakan atau actuating dalam manajemen : a. Coordinating adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai . (George. R. Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010) b. Motivating merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal. (George. R. Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010) c. Communication, komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan. (George. R. Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010) d. Commanding, dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan. Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dengan visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. (Prajudi Atmosudirdjo, 1982 dalam Simanjutak 2010) Karena decision maker dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin. Bilamana diambil secara singkat dan Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 15
ringkas, maka fungsi actuating dapat tercakup dalam lima sub fungsi manajemen, yakni : communicating, leading, directing, motivating, dan facilitating(George. R. Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010)
2.7 Tahapan actuating Tindakan actuating dibagi dalam tiga tahap, yaitu: a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan penuh semangat sesuai dengan harapan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Nuraida, 2008 dalam Dalimunte,2006). Tindakan ini juga disebut motivating (Muninjaya, 2004 dalam Dalimunte,2006). Motivasi merupakan proses dengan apa seseorang menejer merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisatoris sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi mereka sendiri. Contohnya adalah menaikkan sistem upah untuk memotivasi para karyawan. Makin besar hasil yang dikerjakan karyawan tersebut makin besar upah yang didapat (Pintauli, 2003). b. Memberikan kesempatan pengembangan diri melalui pemberian pendidikan dan pelatihan (Nuraida, 2008). Tindakan ini juga disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun keterampilan staf (Muninjaya, 2004). c. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran atau instruksi kepada staf dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas agar terlaksana dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan (Muninjaya, 2004). d. Berkomunikasi secara efektif (Herujito, 2001 dalam Dalimunte,2006).
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Actuating penting dalam manajemen dan berbeda dengan ketiga fungsi lainnya karena dalam actuating berisi tentang hal-hal yang menyangkut dengan proses dari sebuah manajemen, juga mengatur tentang hubungan kerja antar orang. Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication). Kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian. Pengaplikasian actuating dalam perusahaan adalah pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan perusahaan untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. 3.2 Saran Sebaiknya perusahaan dapat menjalankan fungsi actuating dengan baik supaya dapat tercapai visi dan misi dari perusahaan tersebut. Selain dengan fungsi perencanaan, organizing dan controlling.
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 17
DAFTAR RUJUKAN
Rahman,dkk.2011. Actuating dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Lampung: Universitas Negeri Lampung. Dimas,dkk.2010. Dasar-dasar Manajemen Actuating. Bandung: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Anggowo. 2013. Actuating dalam Pendidikan. (Online), (http://www.rumahbelajar.web.id/actuating-penggerakan-dalam-pendidikan/), dikases pada tanggal 1 Maret 2016) Halomoan, Rutdtra. 2009. Penerapan Fungsi Manajemen dalam program Produksi Acara Mimbar Jum'atan di Radio Global FM Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Harjanti, S. (2004, April). Menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan melalui manajemen sumber daya manusia. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, vol. 4, no 41 – 55. Jumarni.2013. Makalah Fungsi Actuating. (Online), (http://joemarnioye.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-manajemenactuating.html, dikases pada tanggal 1 Maret 2016).) Simanjuntak, A. (2010, September). Prinsip-prinsip manajemen bisnis keluarga (family business) dikaitkan dengan kedudukan mandiri perseroan terbatas (PT). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol. 12, no 2 Pintauli, S. 2003. Dokter Sebagai Menejer di Puskesmas. (Online) (http://repository.usu.ac.id/, dikases pada tanggal 1 Maret 2016). Herman,2009. Hubungan Pengarahan dalam Keperawatan. Universitas Indonesia Dalimunthe, R. F. 2006. Keterkaitan Antar Penelitian Dengan Pendidikan Dan Pengemangan Ilmu Manajemen. available (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1229/1/manajemen-ritha.pdf. dikases pada tanggal 1 Maret 2016)
Makalah Fungsi Pelaksanaan (Actuating) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | 18