BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Indone Indonesia sia mempunya mempunyaii perair perairan an laut laut yang yang lebih lebih luas luas dari dari pada daratan, daratan, oleh karena itu Indonesia di kenal sebagai negara maritim. maritim. Perairan laut Indonesia Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman jasad– jasad hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan (Nybakken 1988). Ekosistem Ekosistem laut merupakan merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai berbagai komponen komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain lain dan saling saling berint berintera eraksi ksi memben membentuk tuk suatu suatu unit unit fungsi fungsional onal.. Kompone Komponennkomponen komponen ini secara fungsional fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Perubahan ini tentunya dapat mempen mempengar garuhi uhi keselu keseluruh ruhan an sistem sistem yang yang ada, ada, baik baik dalam dalam kesatu kesatuan an strukt struktur ur fungsional maupun dalam keseimbangannya. Dewasa ini, perhatian terhadap biota laut semakin meningkat dengan munculnya kesadaran dan minat setiap lapisan masyarakat akan pentingnya lautan. Menurut Bengen (2001) laut sebagai penyedia sumber daya alam yang produktif baik seba sebaga gaii sumb sumber er panga pangan, n, tamb tambang ang mine minera ral, l, dan dan ener energi gi,, medi mediaa komu komuni nikas kasii maupun kawasan rekreasi atau pariwisata. pariwisata. Karena itu itu wilayah pesisir dan lautan merupakan tumpuan harapan manusia dalam pemenuhan kebutuhan di masa datang. Salah satu sumber daya laut yang cukup potensial untuk dapat dimanfaatkan adalah lamun, Lamun ( seagrass seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil ) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Dimana secara ekologis lamun mempunyai beberapa fungsi penting di
1
daerah pesisir. Lamun merupakan produktifitas primer di perairan dangkal di seluruh dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme. Padang Padang lamun lamun merupa merupakan kan ekosis ekosistem tem yang yang tinggi tinggi produkt produktifi ifitas tas organi organikny knya, a, dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem, ini hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustacea, moluska ( Pinna sp, Lambis sp, Strombus sp), Ekinoder Holothuri huria a sp, Synapta Synapta sp, Diadema Diadema sp, Ekinodermata mata ( Holot Arcbaster sp, Linckia sp Linckia sp) dan cacing ( Polichaeta) (Bengen, 2001). 1.2 1.2 Tu Tujua juan n
Adapun tujuan dari penyusunan Makalah Ekologi Perairan “Padang Lamun Dalam Ekosistem Laut” adalah sebagai berikut : 1. Agar mahasis mahasiswa/i wa/i dapat dapat mengeta mengetahu hu apa yang yang dimaksud dimaksud dengan padang lamun 2. Agar mahasis mahasiswa/i wa/i dapat dapat mengetahui mengetahui bagaim bagaimana ana ekosistem ekosistem yang yang terjadi terjadi dalam padang lamun itu 3. Agar mahasis mahasiswa/i wa/i dapat dapat mengeta mengetahui hui apa saja masala masalah h yang dihadapi dihadapi dalam ekosistem pada lamun ini
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Padang Lamun
Perairan pesisir merupakan lingkungan yang memperoleh sinar matahari cukup yang dapat menembus sampai ke dasar perairan. Di perairan ini juga kaya akan nutrien karena mendapat pasokan dari dua tempat yaitu darat dan lautan sehingga merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya. Karena lingkungan yang sangat mendukung di perairan pesisir maka tumbuhan lamun dapat hidup dan berkem berkemban bang g secara secara optima optimal. l. Lamun Lamun didefi didefinis nisika ikan n sebagai sebagai satu-s satu-satu atunya nya tumbuhan berbunga ( Angiospermae Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan memili memiliki ki rhizom rhizoma, a, daun, daun, dan akar sejati sejati.. Bebera Beberapa pa ahli ahli juga juga mendef mendefini inisik sikan an lamu lamun n (Seagrass) seba sebagai gai tumb tumbuha uhan n air air berb berbung unga, a, hidu hidup p di dala dalam m air air laut laut,, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas.
3
Gambar . Padang Lamun dalam Ekosistem Laut Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed ) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu suatu area area pesisi pesisir/l r/laut aut dangkal dangkal,, terben terbentuk tuk dari dari satu satu jenis jenis atau atau lebih lebih dengan dengan kerapa kerapatan tan padat padat atau atau jarang. jarang. Sedangka Sedangkan n sistem sistem (organ (organisa isasi) si) ekologi ekologi padang padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat tempat hidup lamun adalah perairan dangkal agak berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang. Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbe berbeda da dengan dengan ekosist ekosistem em mangro mangrove ve dan terumb terumbu u karang karang.. Ciri-c Ciri-ciri iri ekologi ekologiss padang lamun antara lain adalah : 1.
Terdap Terdapat at di perair perairan an pantai pantai yang yang landa landai, i, di datar dataran an lumpur lumpur/pa /pasir sir
2.
Pada Pada batas batas tere terend ndah ah daera daerah h pasang pasang surut surut dekat dekat hutan hutan bakau bakau atau atau di
dataran terumbu karang 3.
Mamp Mampu u hidu hidup p samp sampai ai keda kedala lama man n 30 meter meter,, di perai peraira ran n tena tenang ng dan dan
terlindung 4.
Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan.
5.
Mampu
melakuk kukan
proses
metabol bolisme
secara
keseluruhan tubuhnya terbenam air termasuk daur generatif 6.
Mamp Mampu u hid hidup up di medi mediaa air air asin asin
7. Mempunyai Mempunyai sistem sistem perakaran perakaran yang yang berkembang berkembang baik.
4
optimal
jika
Padang Padang lamun lamun adalah adalah ekosis ekosistem tem pesis pesisir ir yang yang ditumb ditumbuhi uhi oleh oleh lamun lamun sebagai sebagai vegetasi yang dominan. Lamun ( seagrass seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji Angiospermae) dan berkeping tunggal (Monokotil ) yang mampu hidup tertutup ( Angiospermae
secara permanen di bawah permukaan air laut (Sheppard et al ., ., 1996). Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasangsurut sampai kedalaman tertentu tertentu dimana cahaya matahari matahari masih masih dapat mencapai dasar laut (Sitania, (Sitania, 1998). 2.2 Klasifikasi Lamun
Tana Tanama man n
lamu lamun n
memi memili liki ki bung bunga, a, berp berpol olin inas asi, i, meng mengha hasi silk lkan an buah buah dan dan
menyebarkan menyebarkan bibit seperti seperti banyak tumbuhan tumbuhan darat. darat. Klasifikas Klasifikasii lamun adalah berda berdasar sarkan kan karakt karakter er tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan. han. Selain Selain itu, itu, genera genera di daerah daerah tropis tropis memiliki memiliki morfologi yang berbeda berbeda sehingga sehingga pembedaan pembedaan spesies spesies dapat dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi. Lamu Lamun n meru merupak pakan an tumb tumbuh uhan an laut laut mono monokot kotil il yang yang seca secara ra utuh utuh memi memili liki ki perkembangan sistem perakaran dan rhizoma yang baik. Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas Angiospermae. Dari 4 fami amili lamun amun yang ang Hydrocharitaceae
dike dikettahui ahui,,
dan
2
bera berada da di pera peraiiran ran
Cymodoceae.
Indon ndones esiia
Fam Famili Hydrocharitaceae
yaitu aitu
dominan
merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun, di mana di Indone Indonesia sia ditemu ditemukan kan sekit sekitar ar 15 jenis jenis yang yang termas termasuk uk ke dalam dalam 2 famili famili:: (1) Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae. Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan Thallassodendron ciliatum.
Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan term termas asuk uk
tole tolera rans nsii
terh terhad adap ap
sali salini nita tass
yang yang
ting tinggi gi,,
kema kemamp mpua uan n
untu untuk k
menanc menancapka apkan n akar akar di substr substrat at sebagai sebagai jangka jangkar, r, dan juga juga kemamp kemampuan uan untuk untuk
5
tumbuh tumbuh dan melaku melakukan kan reprod reproduks uksii pada saat saat terbena terbenam. m. Salah Salah satu satu hal yang yang palin paling g pentin penting g dalam dalam adaptas adaptasii reprod reproduks uksii lamun lamun adalah adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air. Secara rinci klasifikasi klasifikasi lamun menurut menurut Den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, Phillips, dan Calumpong (1983) adalah sebagai berikut : Devisi
: Anthophyta
Kelas
: Angiospermae
Famili
: Potamogetonacea
Subfamili
: Zosteroideae
Genus
: Zostera, Phyllospadix, Heterozostera.
2.3 Karakteristik Sistem Vegetatif
Bentuk Bentuk vegeta vegetati tiff lamun lamun memper memperli lihat hatkan kan karakt karakter er tingka tingkatt kesera keseragam gaman an yang yang tinggi, hampir semua genera memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong.
Gambar . Morfologi Lamun
6
Berbagai Berbagai bentuk pertumbuhan pertumbuhan tersebut tersebut mempunyai mempunyai kaitan kaitan dengan perbedaan ekolog ekologik ik lamun lamun (den (den Hartog Hartog,, 197 1977). 7). Misal Misalnya nya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai lumpur yang lunak, mulai dari daerah dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuk terbukaa sampai sampai estuar estuari. i. Magnost Magnosteri erid d dapat dapat dijump dijumpai ai pada pada berbaga berbagaii substr substrat, at, tetapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut. Secara umum lamun memiliki bentuk luar yang sama, dan yang membedakan antar spes spesie iess adal adalah ah keane keaneka kara ragam gaman an bent bentuk uk organ organ sist sistem em veget vegetat atif if.. Menj Menjadi adi tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun juga memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan tumbuhan darat yaitu rumput. Berbeda dengan rumput laut (marine alga/seaweeds), lamun memiliki akar sejati, daun, pembuluh internal yang merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air, dan gas.
•
Akar
Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antara jenis lamun yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk takson taksonomi omi.. Akar Akar pada bebera beberapa pa spesie spesiess sepert sepertii Halophila dan Halodule memiliki karakteristik tipis (fragile), seperti rambut,
diameter kecil, sedangkan spesies Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu dengan sel epidermal. Jika dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan dan akar akar ramb rambut ut lamu lamun n tida tidak k berk berkem emban bang g denga dengan n baik. baik. Namu Namun, n, beber beberapa apa penelitian memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun memiliki fungsi yang sama dengan tumbuhan darat. Akar-akar halus yang tumbuh di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus (contoh : aerenchyma, sel epidermal) terhadap terhadap lingkungan lingkungan perairan. Semua akar memiliki pusat stele yang dikelilingi dikelilingi oleh endodermis. endodermis. Stele mengandung phloem (jaringan (jaringan transport nutrien) nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air) yang sangat tipis. Karena akar lamun tidak tidak berkem berkembang bang baik baik untuk untuk menyal menyalurk urkan an air maka maka dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa bahwa lamun tidak berperan penting dalam penyaluran air.
7
Patriquin (1972) menjelaskan bahwa lamun mampu untuk menyerap nutrien dari dalam substrat substrat (intersti (interstitial tial)) melalui melalui sistem sistem akar-rhizoma akar-rhizoma.. Selanjutnya Selanjutnya,, fiksasi fiksasi nitrogen nitrogen yang dilakukan oleh bakteri bakteri heterotrop heterotropik ik di dalam rhizosper rhizosper Halophila Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii cukup tinggi lebih dari 40 mg N.m-2.day-1. Koloni bakteri yang ditemukan di lamun memiliki memiliki peran yang penting penting dalam penyerapan penyerapan nitrogen nitrogen dan penyaluran penyaluran nutri nutrien en oleh oleh akar. akar. Fiksas Fiksasii nitrog nitrogen en merupak merupakan an proses proses yang yang pentin penting g karena karena nitr nitroge ogen n meru merupa pakan kan unsu unsurr dasa dasarr yang yang pent pentin ing g dalam dalam meta metabo boli lism smee untuk untuk menyusun struktur komponen sel. Dianta Diantara ra banyak banyak fungsi fungsi,, akar akar lamun lamun merupa merupakan kan tempat tempat menyim menyimpan pan oksige oksigen n untuk proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal daun melalui difusi difusi sepanj sepanjang ang sistem sistem lakuna lakunall (udara (udara)) yang yang berlik berliku-l u-liku iku.. Sebagi Sebagian an besar besar oksigen yang disimpan di akar dan rhizoma digunakan untuk metabolisme dasar sel kortikal dan epidermis seperti yang dilakukan oleh mikroflora di rhizospher. Beberapa lamun diketahui mengeluarkan oksigen melalui akarnya Halophila ( Halophila ovalis) sedangkan spesies lain (Thallassia testudinum) terlihat menjadi lebih baik
pada kondisi anoksik. Larkum et al (1989) menekankan bahwa transport oksigen ke akar mengalami penurunan tergantung kebutuhan metabolisme sel epidermal akar dan mikroflora yang berasosiasi. Melalui sistem akar dan rhizoma, lamun dapat memodifikasi sedime sedimen n di sekit sekitarn arnya ya melalu melaluii transp transpor or oksige oksigen n dan kandung kandungan an kimia kimia lain. lain. Kondis Kondisii ini juga juga dapat dapat menjel menjelask askan an jika jika lamun lamun dapat dapat memodi memodifik fikasi asi sistem sistem lakunal berdasarkan tingkat anoksia di sedimen. Dengan demikian pengeluaran oksigen ke sedimen merupakan fungsi dari detoksifikasi yang sama dengan yang dilaku dilakukan kan oleh oleh tumbuh tumbuhan an darat. darat. Kemamp Kemampuan uan ini merupa merupakan kan adaptas adaptasii untuk untuk kondisi anoksik yang sering ditemukan pada substrat yang memiliki sedimen liat atau atau lump lumpur ur.. Kare Karena na akar akar lamu lamun n meru merupa paka kan n temp tempat at untu untuk k mela melaku kuka kan n metabolism metabolismee aktif (respirasi) (respirasi) maka konnsentras konnsentrasii CO2 di jaring jaringan an akar akar relati relatif f tinggi. 8
•
Rhizoma dan Batang
Semu Semuaa lamu lamun n memi memili liki ki lebi lebih h atau atau kura kurang ng rhiz rhizom omaa yang yang utam utaman anya ya adal adalah ah herbaceous, walaupun pada Thallasodendron ciliatum (percabangan simpodial) yang memiliki rhizoma berkayu yang memungkinkan spesies ini hidup pada habi habita tatt kara karang ng yang yang berv bervar aria iasi si dima dimana na spes spesie iess lain lain tida tidak k bisa bisa hidu hidup. p. Kemampuannya untuk tumbuh pada substrat yang keras menjadikan T. Ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat hidup berkoloni disepanjang hamparan terumbu karang. Stru Strukt ktur ur rhiz rhizom omaa dan dan bata batang ng lamu lamun n memi memili liki ki vari varias asii yang yang sanga sangatt tingg tinggii tergantung dari susunan susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama bersama sama dengan akar, menancapkan tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif dan reproduksi yang dilakukan secara vege vegeta tati tiff meru merupa pakan kan hal yang yang lebi lebih h pent pentin ing g darip daripad adaa repr reprod oduk uksi si deng dengan an pembi pembibit bitan an karena karena lebih lebih mengunt menguntung ungkan kan untuk untuk penyeba penyebaran ran lamun. lamun. Rhizom Rhizomaa merupakan 60 – 80% biomas lamun. •
Daun
Seperti semua tumbuhan monokotil, daun lamun diproduksi dari meristem basal yang terletak pada potongan rhizoma dan percabangannya. Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir sama, spesies lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai taksonomi yang sangat tinggi. Beberapa bentuk morfologi sangat mudah terlihat yaitu bentuk daun, bentuk puncak daun, keberadaan atau ketiadaan ligula. Contohnya adalah puncak daun Cymodocea serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan C. Rotundata datar dan
halus. halus. Daun lamun terdiri terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu yaitu pelepah pelepah dan daun. Pelepah daun menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi Tetapi genus genus Halophi Halophila la yang yang memili memiliki ki bentuk bentuk daun daun petiol petiolate ate tidak tidak memili memiliki ki pelepah. 9
Anatomi yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan stomata dan keberadaan kutikel yang tipis. Kutikel daun yang tipis tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi karbon sehingga daun dapat menyerap nutrien langsung dari air laut. Air Air
laut laut meru merupa paka kan n
sumb sumber er
bika bikarb rbon onat at bagi bagi tumb tumbuh uh-t -tum umbu buha han n
untu untuk k
penggunaan karbon inorganik dalam proses fotosintesis. 2.4 Fungsi Padang Lamun
Menurut Azkab (1988), ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut laut dangkal dangkal yang paling paling produkti produktif. f. Di sampin samping g itu juga ekosis ekosistem tem lamun mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal, sebagai berikut : 1. Sebagai Sebagai produsen produsen primer primer : Lamun Lamun memili memiliki ki tingka tingkatt produkt produktifi ifitas tas primer primer tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada dilaut dangkal seperti ekosistem terumbu karang (Thayer et al. 1975). 2.
Sebagai habitat habitat biota : Lamun memberikan memberikan tempat tempat perlindungan perlindungan dan tempat menemp menempel el berbaga berbagaii hewan hewan dan tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan han (alga) (alga).. Disamp Disamping ing itu, itu, padan padang g lamun lamun (seagr (seagrass ass beds) beds) dapat dapat juga juga sebagai sebagai daerah daerah asuhan asuhan,, padang padang penge pengemba mbalaa laan n dan makana makanan n berbaga berbagaii jenis jenis ikan ikan herbiv herbivora ora dan ikan-i ikan-ikan kan karang (coral fishes) (Kikuchi & Peres, 1977).
3.
Sebagai penangkap sedimen : Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan disekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedmen, sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan. Jadi, padang lamun disini berfungsi sebagai penangkap sedimen dan juga dapat mencegah erosi (Gingsuburg & Lowestan, 1958).
4. Seba Sebaga gaii pend pendau aurr zat zat hara hara : Lamu Lamun n meme memega gang ng pera perana nan n pent pentin ing g dala dalam m pendauran berbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka dilingkungan laut. Khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae epifit. 10
Sedangkan menurut Philips & Menez (1988), ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem bahari yang produktif, ekosistem lamun pada perairan dangkal berfungsi sebagai : 1. Menstabilk Menstabilkan an dan menahan menahan sedimen–s sedimen–sedimen edimen yang yang dibawa dibawa melalui melalui tekanan– tekanan– tekanan dari arus dan gelombang. 2. Daun Daun-d -dau aun n memp memper erla lamb mbat at dan dan meng mengur uran angi gi arus arus dan dan gelo gelomb mban ang g sert sertaa mengembangkan sedimentasi. 3. Member Memberika ikan n perlin perlindun dungan gan terhada terhadap p hewan–h hewan–hewa ewan n muda muda dan dewasa dewasa yang yang berkunjung ke padang lamun. 4. Daun–daun Daun–daun sangat membantu membantu organisme-organ organisme-organisme isme epifit. epifit. 5. Mempunyai Mempunyai produktifi produktifitas tas dan pertumbuhan pertumbuhan yang tinggi. tinggi. 6. Menfi Menfiksa ksasi si karbon yang sebagian sebagian besar masuk masuk ke dalam sistem sistem daur daur rantai rantai makanan. Selain itu secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah pesisir, yaitu : 1.
Produsen detritus dan zat hara.
2.
Mengik Mengikat at sedime sedimen n dan mensta menstabil bilkan kan substr substrat at yang yang lunak, lunak, dengan dengan siste sistem m perakaran yang padat dan saling menyilang.
3.
Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beber beberapa apa jenis biota laut, teruta terutama ma yang yang melewa melewati ti masa masa dewasa dewasanya nya di lingkungan ini.
4.
Sebagai Sebagai tudung tudung pelind pelindung ung yang yang melind melindungi ungi penghun penghunii padang padang lamun lamun dari dari sengatan matahari.
11
Selanjutnya dikatakan Philips & Menez (1988), lamun juga sebagai komoditi yang yang sudah sudah banyak banyak dimanf dimanfaat aatkan kan oleh oleh masyar masyarakat akat baik baik secara secara tradis tradision ional al maupun maupun secara secara modern modern.. Adapun Adapun pemanf pemanfaat aatan an lamun lamun terseb tersebut ut baik baik secara secara modern maupun tradisional yaitu sebagai berikut :
Secara Tradisional •
Dima Dimanf nfaa aatk tkan an
untu untuk k
komp kompos os
Secara Modern
dan dan
pupuk
•
Penyaring limbah
•
Stabilizator pantai
•
Cerutu dan mainan anak-anak
•
Bahan untuk pabrik kertas
•
Dianyam menadi keranjang
•
Makanan
•
Tumpukan untuk pematang
•
Sumber bahan kimia
•
Pembua Pembuata tan n
•
Dan obat-obatan
kasu kasurr (seb (sebag agai ai pengi pengisi si
kasur) •
Dan dibuar jaring ikan
Di alam padang lamun membentuk suatu komunitas yang merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan laut. Komunitas lamun ini juga dapat memperlambat gerakan air. bahkan ada jenis lamun yang dapat dikonsumsi bagi penduduk sekitar sekitar pantai. pantai. Keberad Keberadaan aan ekosist ekosistem em padang padang lamun lamun masih masih belum belum banyak banyak dikena dikenall
baik baik pada pada kalang kalangan an akdemisi akdemisi maupun masyar masyarakat akat umum, umum, jika jika 12
diband dibanding ingkan kan dengan dengan ekosis ekosistem tem lain lain sepert sepertii ekosis ekosistem tem terumb terumbu u karang karang dan ekosistem ekosistem mangrove, meskipun meskipun diantara diantara ekosistem ekosistem tersebut di kawasan pesisir merupakan satu kesatuan sistem sistem dalam menjalankan menjalankan fungsi ekologisnya. Sela Selain in itu, itu, padan padang g lamu lamun n dike diketa tahu huii mend menduku ukung ng berba berbagai gai jari jaring ngan an rant rantai ai maka makana nan, n, baik baik yang yang dida didasa sari ri oleh oleh rant rantai ai herb herbiv ivor or maup maupun un detri detrivo vor. r. Nila Nilaii ekono ekonomi miss biot biotaa yang yang beras berasos osia iasi si deng dengan an lamu lamun n dike diketa tahu huii sang sangat at tingg tinggi. i. Ekosis Ekosistem tem padang padang lamun lamun memili memiliki ki nilai nilai pelest pelestari arian an fungsi fungsi ekosis ekosistem tem serta serta manfaat manfaat lainnya lainnya di masa mendatang sesuai dengan perkembangan perkembangan teknologi, teknologi, yait aitu
prod produk uk obat obat-o -oba battan
dan dan
budi budida day ya
laut aut.
Bebe Bebera rapa pa
nega negara ra telah elah
memanfaatkan lamun untuk pupuk, bahan kasur, makanan, stabilisator pantai, penyaring limbah, bahan untuk pabrik kertas, bahan kimia, dan sebagainya.
Peranan padang lamun secara fisik di perairan laut dangkal adalah membantu mengurangi tenaga gelombang dan arus, menyaring sedimen yang terlarut dalam air dan menstabilkan dasar sedimen (Kiswara dan Winardi, 1999). Peranannya di perairan laut dangkal adalah kemampuan berproduksi primer yang tinggi yang secara secara langsu langsung ng berhub berhubunga ungan n erat erat dengan dengan tingkat tingkat kelimp kelimpahan ahan produkt produktivi ivitas tas perik perikanan anannya nya.. Keterk Keterkait aitan an perika perikanan nan dengan dengan padang padang lamun lamun sangat sangat sediki sedikitt diinformas diinformasikan, ikan, sehingga perikanan perikanan di padang lamun Indonesia Indonesia hampir hampir tidak pernah diketahui. Keterkaitan antara padang lamun dan perikanan udang lepas pantai sudah dikenal luas di perairan tropika Australia (Coles et al ., ., 1993). Ekosistem Ekosistem padang lamun yang memiliki memiliki produktivitas produktivitas yang tinggi, memiliki peranan dalam sestem rantai makanan khususnya pada periphyton dan epiphytic dari detritus yang dihasilkan dan serta lamun mempunyai hubungan ekologis Produksi Lamun Populasi dengan ikan melalui melalui rantai rantai makanan makanan dari produksi produksi biomasany biomasanyaa seperti yang yang Enhalus acoroidae diisajikan pada gambar dibawah ini :
Konsumsi lamun Enhalus acoroidae
0,6 kal/m2/hari (0,07%)
13
Produksi detritus 0,23 kal/m2/hari (40%)
Gambar. Hubungan Ekologis dengan ikan ikan melalui rantai makanan dari produksi biomasanya
2.5 Faktor-faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap distribusi dan kestabilan ekosistem padang lamun adalah : •
Kecerahan
Penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan sangat mempengaruhi proses foto fotosi sint ntes esis is yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh tumb tumbuha uhan n lamu lamun. n. Lamu Lamun n memb membut utuh uhka kan n intensita intensitass cahaya yang tinggi tinggi untuk proses proses fotosintesa fotosintesa tersebut tersebut dan jika suatu per perai aira ran n
mend mendap apat at
peng pengar aruh uh
akib akibat at
akti aktivi vita tass
pemb pemban angu guna nan n
sehi sehing ngga ga
meni mening ngkat katkan kan sedi sedime ment ntas asii pada pada badan badan air air yang yang akhi akhirn rnya ya memp mempen enga garu ruhi hi turbiditas maka akan berdampak buruk terhadap proses fotosintesis. Kondisi ini secara luas akan mengganggu produktivitas primer ekosistem lamun. •
Temperatur
Secara umum ekosistem padang lamun ditemukan secara luas di daerah bersuhu dingin dan di tropis. Hal ini mengindikasikan bahwa lamun memiliki toleransi 14
yang luas terhadap perubahan temparatur. Kondisi ini tidak selamanya benar jika kita hanya memfokuskan memfokuskan terhadap terhadap lamun di daerah tropis karena kisaran lamun dapat tumbuh optimal hanya pada temperatur 28 – 30 0C. Hal ini berkaitan dengan dengan kemamp kemampuan uan proses proses fotosi fotosinte ntesis sis yang yang akan akan menuru menurun n jika jika temper temperatu atur r berada di luar kisaran tersebut. •
Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir tumbuhan lamun adalah 10 – 40 ‰ dan nila nilaii opti optimu mumn mnya ya adal adalah ah 35 ‰. Penu Penuru runa nan n sali salini nita tass akan akan menu menuru runk nkan an kemamp kemampuan uan lamun lamun untuk untuk melakuk melakukan an fotosi fotosinte ntesis sis.. Tolera Toleransi nsi lamun lamun terhad terhadap ap salini salinitas tas bervaria bervariasi si juga juga terhada terhadap p jenis jenis dan umur. Lamun yang yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas juga berpengaruh terhadap biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun dan kecepatan pulih. Sedangkan kerapatan semakin meningkat dengan meningkatnya salinitas. •
Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai sampai karang. karang. Kebutuh Kebutuhan an substr substrat at yang yang utama utama bagi pengem pengembang bangan an padang padang lamun lamun adalah adalah kedalam kedalaman an sedim sedimen en yang yang cukup. cukup. Perana Peranan n kedala kedalaman man substr substrat at dalam stabilitas sedimen mencakup 2 hal yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrien. •
Kecepatan arus
Produktivitas padang lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan arus perairan. Pada saat kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik, jenis Thallassia testudium mempunyai kemampuan maksimal untuk tumbuh. 2.6 Jenis Fauna dan Flora yang Terdapat Pada Padang Lamun
15
Padang Padang lamun lamun merupak merupakan an ekosis ekosistem tem yang yang tinggi tinggi produkt produktivi ivitas tas organi organikny knya, a, dengan keanekaragaman biota yang juga cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup Pinna sp. , , Lambis beraneka ragam biota laut, seperti ikan, krustasea, moluska ( Pinna
sp. , Strombus sp.), Ekinodermata ( Holothuria Holothuria sp. , Synapta sp. , Diadema sp. , , Archaster sp. , , Linckia sp.), dan cacing Polikaeta. 2.7 Ekosistem Padang Lamun di Perairan Indonesia
Indonesia yang memiliki panjang garis pantai 81.000 km, mempunyai padang lamun yang luas bahkan terluas di daerah tropika. Luas padang lamun yang terdap terdapat at di perair perairan an Indones Indonesia ia mencap mencapai ai sekit sekitar ar 30.000 30.000 km2 (Kiswara (Kiswara dan Winardi, 1994).
Jika Jika diliha dilihatt dari dari pola pola zonasi zonasi lamun lamun secara secara horiso horisonta ntal, l, maka maka dapat dapat dikata dikatakan kan ekosistem lamun terletak di antara dua ekosistem bahari penting yaitu ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang (pada gambar dibawah). Dengan letak yang berdekatan dengan dua ekosistem pantai tropik tersebut, ekosistem lamun tidak terisolasi atau berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan kedua ekosistem tersebut.
Adanya interaksi yang timbal balik dan saling mendukung, maka secara ekologis lamun mempunyai peran yang cukup besar bagi ekosistem pantai tropik. tropik. Adapun 16
peran lamun tersebut (Nienhuis et al., 1989; Hutomo dan Azkab, 1987; Zulkifli, 2000) adalah sebagai berikut: Produs Produsen en primer primer,, dimana dimana lamun lamun memfik memfiksas sasii sejuml sejumlah ah karbon karbon organi organik k dan
1.
sebagian besar memasuki rantai makanan di laut, baik melalui pemangsaan langsung oleh herbivora maupun melalui dekomposisi serasah Sebagai habitat biota, lamun memberi perlindungan dan tempat penempelan
2.
hewan dan tumbuh-tumbuhan Sebagai Sebagai penangk penangkap ap sedime sedimen, n, lamun lamun yang yang lebat lebat memper memperlam lambat bat geraka gerakan n air
3.
yang disebabkan oleh arus dan ombak 4.
Sebagai pendaur zat hara
5.
Sebagai makanan dan kebutuhan lain, seperti bahan baku pembuatan kertas.
Sedangk Sedangkan an dalam dalam Fortes Fortes (1990) (1990),, peran peran lamun lamun bagi manusi manusiaa baik baik langsu langsung ng maupun tidak langsung, dapat dibagi menjadi dua yaitu: Peran tradisional, tradisional, seperti sebagai sebagai bahan tenunan keranjang, keranjang, kompos untuk
1.
pupuk 2.
Peran kontemporer, seperti penyaring air buangan; pembuatan kertas.
BAB 3. PERMASALAHAN
Lamun pada umumnya dianggap sebagai kelompok tumbuhan yang homogen. Lamun terlihat mempunyai kaitan dengan habitat dimana banyak lamun (Thalassia) adalah substrat dasar dengan pasir kasar. Menurut Haruna (Sangaji, 1994) juga mendapatkan dominan n hidup hidup pada pada substr substrat at dasar dasar berpas berpasir ir dan pasir pasir sediki sedikitt Enhalus Enhalus acoroides acoroides domina berlumpur dan kadang-kadang terdapat pada dasar yang terdiri atas campuran pecahan karang karang yang yang telah telah mati. mati. Keberad Keberadaan aan lamun lamun pada kondisi kondisi habita habitatt terseb tersebut, ut, tidak terlepas dan ganguan atau ancaman-ancaman terhadap kelangsungan hidupnya baik berupa ancaman alami maupun ancaman dari aktivitas manusia.
17
Kerusakan Kerusakan yang terjadi terjadi pada padang lamun dapat disebabkan disebabkan oleh natural natural stress dan anth anthro rogen genik ik stre stress ss.. Natu Natura rall stre stress ss bisa bisa dise disebab babka kan n gun gunun ung g mele meletu tus, s, suna sunami mi,, kompetisi, predasi. Sedangkan anthrogenik stress bisa disebabkan : Perubahan fungsi pantai untuk pelabuhan atau dermaga.
•
Eutrofikasi ( Blooming Blooming mikro alga dapat menutupi lamun dalam memperoleh
•
sinar matahari). Aquakultur (pembabatan dari hutan mangrove untuk tambak).
•
•
Water polution (logam berat dan minyak).
•
(pengambilan n ikan yang berlebihandan berlebihandan cara penangkapannya penangkapannya Over fishing fishing (pengambila yang merusak.
Selain itu juga limbah pertanian, industri, dan rumah tangga yang dibuang ke laut, pengerukan lumpur, lalu lintas perahu yang padat, dan lain-lain kegiatan manusia dapat mempengaruhi mempengaruhi kerusak kerusak lamun. lamun. Di tempat hilangnya hilangnya padang lamun, lamun, perubahan perubahan yang dapat diperkirakan menurut Fortes (1989), yaitu: 1. Reduksi detritu detrituss dari daun lamun sebagai konsekuen konsekuensi si perubahan perubahan dalam jaringjaring jaring makanan di daerah pantai dan komunitas ikan. 2.
Perubahan dalam produsen primer yang dominan dari yang bersifat bentik
yang bersifat planktonik. 3. Perubahan Perubahan dalam morfologi morfologi pantai sebagai akibat hilangnya hilangnya sifat-sif sifat-sifat at pengikat lamun. 4.
Hilangnya struktural dan biologi dan digantikan oleh o leh pasir yang gundul.
Banyak kegiatan atau proses dari alam maupun aktivitas manusia yang mengancam kelangsungan hidup ekosistem lamun seperti berikut : 1. Dampak kegiatan kegiatan manusia manusia pada ekosistem ekosistem padang padang lamun (Bengen, (Bengen, 2001) Kegiatan •
Pengerukan dan pengurugan yang berkaitan dengan pembangunan areal estate pinggir laut,
Dampak Potensial •
Perusakan total padang lamun
•
Perusakan habitat di lokasi
pembuangan hasil pengerukan 18
pelabuhan, industri, saluran
•
•
Dampak sekunder pada perairan
navigasi
dengan meningkatnya kekeruhan air, dan
Pencemaran limbah industri
terlapisnya insan hewan air.
terutama logam berat, dan senyawa
•
Terjadinya akumulasi logam berat
organolokrin
padang lamun melalui proses biological
•
Pembuangan sampah organik
magnification
•
Pencemaran limbah pertanian
•
•
Pencemaran minyak
Penurunan kandungan oksigen
terlarut •
Dapat tmerjadi eutrofikasi yang eutrofikasi yang
engakibatkan blooming perifiton perifiton yang menempel di daun lamun, dan juga meningkatkan kekeruhan yang dapat menghalangi cahaya matahari •
Pencemaran pestisida dapat
mematikan hewan yang berasosiasi dengan padang lamun •
Pencemar pupuk dapat
mengakibatkan eutrofikasi. •
Lapisan minyak pada daun lamun
dapat menghalangi proses fotosintesis Sela Selain in
beber beberapa apa
anca ancama man n
ters terseb ebut ut,,
kondi kondisi si
lingk lingkun ungan gan
pert pertum umbu buha han n
juga juga
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu jenis lamun, lamun, seperti yang yang dinyatakan oleh Barber (1985) (1985) bahwa temperatur temperatur yang baik untuk untuk mengontrol mengontrol produktifita produktifitass lamun pada
air
adalah
sekit kitar
20
sampai
dan seki sekita tarr 300C Thalassia testudinum dan caha cahaya ya
untu untuk k
laju laju
foto fotosi sint ntes esis is
den dengan
300C
untuk
jenis
lamun
untuk Syringodium Intensita itass Syringodium filiforme filiforme. Intens
lamu lamun n
menu menunj njukk ukkan an
peni peningk ngkat atan an
denga dengan n
meningkatny meningkatnyaa suhu dari 290C sampai sampai 350C untuk untuk Zostera Zostera marina, 300C untuk Cymidoceae nodosa dan 25-300C untuk Posidonia Posidonia oceanica.
19
Kondisi Kondisi ekosistem padang lamun di perarain pesisir pesisir Indonesia Indonesia sekitar 30-40%. 30-40%. Di pesisir pulau Jawa kondisi ekosistem padang lamun telah mengalami gangguan yang yang cukup serius serius akibat pembuangan pembuangan limbah limbah indusri indusri dan pertumbuh pertumbuhan an penduduk penduduk dan diperkirakan sebanyak 60% lamun telah mengalami kerusakan. Di pesisir pulau Bali dan pulau Lombok ganguan bersumber dari penggunaan potassium sianida dan telah berdampak pada penurunan nilai dan kerapatan sepsiens lamun (Fortes, 1989). Selanjutnya Selanjutnya dijelaskan dijelaskan oleh Fortes Fortes (1989) bahwa rekolonialis rekolonialisasi asi ekosistem padang lamun dari kerusakan kerusakan yang telah terjadi membutuhkan membutuhkan waktu antara 5-15 tahun dan biaya biaya yang yang dibutu dibutuhka hkan n dalam dalam mengem mengembal balika ikan n fungsi fungsi ekosist ekosistem em padang padang lamun lamun di daer daerah ah trop tropis is berk berkis isar ar
2280 228000-68 684. 4.00 000 0 US $/ha $/ha.. Oleh Oleh kare karena na itu itu akti aktivi vira rass
pembangunan pembangunan di wilayah wilayah pesisir hendaknya hendaknya dapat memenima memenimalkan lkan dampak negatif negatif mela melalu luii pengk pengkaj ajia ian n yang yang menda mendala lam m pada pada tiga tiga aspe aspek k yang yang teka tekait it yait yaitu: u: aspek aspek kelestarian lingkungan, aspek ekonomi dan aspek sosial. Ancaman kerusakan ekosistem padang lamun di perairan pesisir berasal dari aktivitas masyar masyaraka akatt dalam dalam mengeks mengeksplo ploata atasi si sumber sumberday dayaa ekosist ekosistem em padang padang lamun lamun dengan dengan menggunakan menggunakan potassium potassium sianida, sabit dan gareng serta pembuangan pembuangan limbah limbah industri industri pengolahan ikan, sampah rumah tangga dan pasar tradisional. Dalam hal ini Fauzi (2000) (2000) menyat menyataka akan n bahwa bahwa dalam dalam menila menilaii dampak dampak dari dari suatu suatu akifit akifitas as masyar masyarakat akat terhad terhadap ap kerusa kerusakan kan lingkun lingkungan gan sepert sepertii ekosis ekosistem tem padang padang lamun lamun dapat dapat digunak digunakan an dengan metode tehnik evaluasi ekonomi yang dikenal dengan istilah Environmental (EIA). Metode Metode ini telah telah dijadi dijadikam kam istrum istrumen en univer universal sal dalam dalam Impact Assesment Assesment (EIA). mengev mengevalu aluasi asi dampak dampak lingku lingkungan ngan akibat akibat aktivi aktivitas tas pembang pembangunan unan,, disamp disamping ing itu metode metode evaluasi evaluasi ekonomi ekonomi dapat menjembatani menjembatani kepentingan kepentingan ekonomi masyarakat masyarakat dan kebutuhan ekologi dari sumber daya alam.
20
21
BAB 4. PEMBAHASAN
Permas Permasala alahan han dan isu pengel pengelola olaan an sumber sumber daya daya pesisi pesisirr dan lautan lautan dalam dalam hal ini ekosistem padang lamun, secara umum sedang dihadapi di Indonesia, bahkan juga sama dengan yang terjadi di beberapa negara berkembang lainnya. Walaupun dalam skala mikro bisa jadi tidak terlalu persis karena perbedaan sosial ekonomi dan budaya. Karena itu, isu persoalan seperti kemiskinan, konflik interes interes antar lembaga, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, pencemaran laut dan pesisir, keterbatasan dana pengelolaan merupakan persoalan yang sedang dihadapi. (PKSPL, 1999). Disadari bahwa padang lamun memberikan banyak manfaat bagi manusia. Dengan demiki demikian, an, memper mempertah tahanka ankan n arealareal-are areal al padang padang lamun, lamun, termas termasuk uk tumbuha tumbuhan n dan hewannya, sangat penting untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Namun, akhirakhir ini, tekanan penduduk semakin meningkat akan sumberdaya laut menjadi faktor utama utama dalam dalam peruba perubahan han lingku lingkungan ngan ekosist ekosistem em di laut. laut. Yang Yang menjad menjadii kelema kelemahan han adalah bahwa selama ini banyak masyarakat yang menganggap bahwa areal pesisir mutlak merupakan milik umum yang sangat luas yang dapat mengakomodasi segala bentuk kepentingan termasuk kegiatan yang berbahaya sekalipun. Ini suatu kelemahan cara berpikir dan pengetahuan yang dapat mengancam keberlangsungan sumber daya pesisir dan laut salah satunya adalah ekosistem padang lamun. Meskipun telah banyak pro produ duk k hoku hokum m yang yang jela jelas– s–je jela lass menga mengatu turr bahw bahwaa tida tidak k ada ada satu satu oran orang g atau ataupun pun kelompok kelompok yang dapat dapat semena-me semena-mena na memanfaatka memanfaatkan n dan mengelola mengelola kawasan kawasan pesisi pesisir r ini, tetapi penegakkannya melalui pengenaan sanksi yang tegas dan transparan belum berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun beberapa areal ekosistem pesisir termasuk areal padang lamun di Indonesia telah dimasukan ke dalam suatu kawasan lindung, namun pada kenyataan di lapangan menunjukkan banyak diantaranya yang masih mendapat tekanan yang cukup berarti. Sebagai upaya pemecahan, kini pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kelautan 22
dan Perika Perikanan nan bekerja bekerja sama sama dengan dengan perguruan perguruan tinggi tinggi dan instansi instansi terkait terkait lainnya lainnya berusaha mengembangkan pendekatan terpadu yang yang melibatkan berbagai pihak, yaitu Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu atau Integrated Coastal Management (ICM). Pengeloaan pesisir secara terpadu memerlukan justifikasi yang yang bersifat komprehensip dari subsistemsubsistem-subsi subsistem stem yang terlibat terlibat di dalamnya. dalamnya. misalnya misalnya implikasi implikasi terhadap terhadap lingku lingkungan ngan,, ekologi ekologi,, ekonom ekonomii dan sosial sosial budaya budaya dalam dalam perspe perspekti ktiff mikro mikro maupun maupun makr makro. o. Pemban Pembangu gunan nan hend hendakn aknya ya memp memper erti timb mban angka gkan n kete keterp rpadu aduan an anta antarr unsu unsur r ekologi, ekonomi dan sosial. Pada lingkunag pesisir, memiliki kendala khusus dalam melihat implikasi dari suatu strategi pengelolaan, hal ini disebabkan karena adanya bermacam-macam aktivitas dan kelompok kelompok masyarakat masyarakat sebagai sebagai pengguna, seperti seperti rencana rencana pengelolaan pengelolaan yang dibuat oleh pemerintah sering tidak dapat mencakup semua kepentingan masayarakat dan sebaliknya sebaliknya masyar masyarakat akat mengangga menganggap p sumber sumber alam
sebagai sebagai open acces resources resources
(Raharjo, 1996) Namun yang paling penting dalam pengelolaan ekosistem di dalam wilayah pesisir harus diingat, bahwa suatu ekosistem di wilayah pesisir tidak berdiri sendiri atau diantara beberapa ekosistem saling terkait baik secara biogeofisik, maupun secara sosioal-eko sosioal-ekonomi; nomi; dan kelangsungan kelangsungan hidup suatu ekosistem ekosistem juga sangat tergantung tergantung pada pada aktifi aktifitas tas manusi manusiaa di darat darat yang yang dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh faktor faktor budaya budaya masyar masyarakat akat setempat. Dengan demikian, upaya konservasi dan pelestarian serta pengunaan sumber daya ekosistem lamun yang berkelanjutan memerlukan pengelolaaan secara terpadu memili memiliki ki penger pengertia tian n bahwa bahwa
pengel pengelola olaan an sumber sumber daya alam alam jasa-j jasa-jasa asa lingkun lingkungan gan
comprehensive pesis pesisir ir dan laut laut dilaku dilakukan kan melalu melaluii penila penilaian ian secara secara menyel menyeluru uruh h (comprehensive
) , mere merenc ncana anakan kan tuju tujuan an dan sasa sasara ran, n, kemu kemudi dian an mere merenc ncan anaka akan n sert sertaa assesment ), mengel mengelola ola segena segenap p kegiata kegiatan n pemanf pemanfaat aatanny annyaa guna mencap mencapai ai pembang pembanguna unan n yang yang optimal dan berkelanjutan. Perencanaan dan pengelolaan tersebut dilakukan secara kontinyu dan dinamis dangan mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi budaya dan
23
stakeholder ) sert aspi aspira rasi si masy masyar arak akat at pengg pengguna una wila wilaya yah h area area pesis pesisir ir ( stakeholder sertaa konf konfli lik k
kepentingan dan pemanfaatan yang mungkin ada. Pelestarian ekosistem padang lamun merupakan suatu usaha yang sangat kompleks untuk dilaksanakan, karena kegitan tersebut sangat membutuhkan sifat akomodatif terhadap segenap pihak baik yang berada sekitar kawasan maupun di luar kawasan. Pada dasarn dasarnya ya kegiata kegiatan n ini dilakuk dilakukan an demi demi memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han dari dari berbaga berbagaii kepentingan. kepentingan. Namun demikian, demikian, sifat akomodatif akomodatif ini akan lebih dirasakan dirasakan manfaatnya manfaatnya bilamana keperpihakan kepada masyarakat yang sangat rentan terhadap sumberdaya alam diberikan porsi yang lebih lebih besar. Dengan demikian, demikian, yang perlu diperhatika diperhatikan n adalah menjadikan menjadikan masyarakat masyarakat sebagai komponen utama penggerak pelestarian areal padang lamun. Oleh karena itu, persepsi masyarakat terhadap keberadaan ekosistem pesisir perlu untuk diarahkan kepada cara pandang masyarakat akan pentingnya sumberdaya alam persisir (Bengen, 2001). Raharjo (1996) mengemukakan bahwa pengeloaan berbasis masyarakat masyarakat mengandung arti keterlibatan langsung masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam di suatu kawasan.. Dalam konteks ini pula perlu diperhatikan mengenai karakteristik lokal dari masayakara masayakarakat kat di suatu kawasan. kawasan. Sering Sering dikatakan dikatakan bahwa salah satu faktor faktor penyebab penyebab kerusakan sumber daya alam pesisir adalah dekstrusi masyakarakat untuk memenuhi kebut kebutuh uhann annya ya.. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, dala dalam m stra strate tegi gi ini ini perl perlu u dica dicari ri alte altern rnat atif if mata mata pencaharian pencaharian yang tujuannya tujuannya adalah untuk mangurangi tekanan tekanan terhadap terhadap sumberdaya sumberdaya pesisir termasuk lamun di kawasan tersebut.
24
BAB 5. PENUTUP
Padang lamun adalah ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai vegetasi yang yang domin dominan an.. Lamu Lamun n ( seagrass adalah kelomp kelompok ok tumbuha tumbuhan n berbij berbijii tertut tertutup up seagrass) adalah ( Angiospermae dan berk berkep epin ing g tung tungga gall (Monokotil ) yang yang mamp mampu u hidu hidup p seca secara ra Angiospermae) dan permanen di bawah permukaan air laut. Komunitas lamun berada di antara batas terendah terendah daerah pasangsurut pasangsurut sampai kedalaman kedalaman tertentu tertentu dimana dimana cahaya cahaya matahari matahari masih dapat mencapai dasar laut. Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan (Orth, 1987). Padang lamun memiliki peranan ekologis yang sangat penting, yaitu sebagai tempat asuhan asuhan,, tempat tempat berli berlindun ndung, g, tempat tempat mencar mencarii makan, makan, tempat tempat tinggal tinggal atau atau tempat tempat migrasi berbagai jenis hewan. Bany Banyak ak kegia kegiata tan n atau atau pros proses es,, baik baik alam alamii maupu maupun n oleh oleh aktiv aktivit itas as manus manusia ia yang yang mengancam kelangsungan ekosistem lamun. Ekosistem lamun sudah banyak terancam termasuk di Indonesia baik secara alami maupun oleh aktifitas manusia. Besarnya pengaruh terhadap integritas sumberdaya, meskipun secara garis besar tidak diketahui, namun dapat dipandang di luar batas kesinambungan biologi. Ekosistem lamun sangat terkait dengan ekosistem di dalam wilayah pesisir seperti mang mangro rove ve,, teru terumb mbu u kara karang ng,, esta estaur uria ia dan ekos ekosis iste tem m lain lainya ya dala dalam m menun menunja jang ng keberadaan biota terutama pada perikanan serta beberapa aspek lain seperti fungsi fisik dan sosial-ekonomi. Hal ini menunjukkan keberadaan ekosistem lamun adalah tidak tidak berdir berdirii sendir sendiri, i, tetapi tetapi terkai terkaitt dengan dengan ekosist ekosistem em sekita sekitarny rnya, a, bahkan bahkan sangat sangat dipengaruhi dipengaruhi aktifitas aktifitas darat. darat. Namun, akhir-akhir akhir-akhir ini kondisi padang padang lamun semakin semakin menyusut oleh adanya kerusakan yang disebabkan disebabkan oleh aktivitas manusia. Sebagai upaya konservasi dan kelestariannya dalam rangka tetap mempertahankan lingkungan lingkungan dan penggunaan penggunaan yang berkelanjutan, berkelanjutan, maka dikembangkan pendekatan
25
terp terpad adu u yang yang meli melibat batka kan n berb berbag agai ai piha pihak k untu untuk k memb membuat uat solu solusi si tepa tepatt dala dalam m memper mempertah tahanka ankan n fungsi fungsi ekologi ekologiss dari dari ekosist ekosistem em yaitu yaitu pengelo pengelolaa laan n pesisi pesisirr secara secara terpadu atau Integrated Coastal Management (ICM).
26
DAFTAR PUSTAKA
Azkab, M.H.1988. Pertumbuhan dan produksi lamun, Enhalus
acoroides di
rataan
.Dalam am:: P3O-L P3O-LIP IPI, I, Telu Teluk k Jakar Jakarta ta:: terum erumbu bu di Pari Pari Pula Pulau u Seri Seribu bu.Dal Biologi,Bud Biologi,Budidaya idaya,, Oseanografi,Geo Oseanografi,Geologi logi dan Perairan. Perairan. Balai
Penelitian Penelitian
Biolog Biologii Laut, Laut, Pusat Pusat Peneli Penelitia tian n dan Pengemb Pengembang angan an Oseanol Oseanologi ogi-LI -LIPI, PI, Jakarta. Azkab,M.H.1999. Kec Kecepa epata tan n tumb tumbuh uh dan produ produks ksii lamun lamun dari dari Telu Telukk Kuta Kuta,, . Dalam:P3O-LIPI, Dinamika komunitas biologis pada ekosistem Lombok Dalam lamun di Pulau Lombok, Balitbang Biologi Laut, PustlibangBiologi LautLIPI, Jakarta. Azkab,M.H. 1999. Pedoman Invetarisasi Lamun. Oseana 1: 1-16. Nybakken,J.W. 1988. Biologi Laut suatu pendekatan ekologis. Gramedia, Jakarta. PKSPL(Pusat PKSPL(Pusat Kajian Sumberdaya Sumberdaya Pesisir Pesisir dan Lautan).1999. Lautan).1999. Perumusan kebijakan pengelolaan hayati laut Sulawesi Selatan . Proyek kerjasama BAPEDAL
dengan Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Raharjo,Y.1996. Communi Pelatihan han Community ty based based managem management ent di wilayah wilayah pesisir pesisir . Pelati Perencanaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Pusat Kajian Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.
27