MAKALAH “OBSERVA “OBSERVASI CVP (CENTRAL (CENTRA L VENA PRESSURE)
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 (ABSEN GENAP)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI TI NGGI ILMU I LMU KESEHAT KES EHATAN AN BANYUWANGI BANYUWANGI TAHUN TAHUN 2017 2 017 CVP (CENTRAL VENA PRESSURE)
A. PENGERTIAN
Central Venous Pressure yang juga dikenal dengan singkatan CVP atau kita sebut sebagai Tekanan Vena Sentral, pada beberapa penanganan kasus sangat diperlukan untuk mendukung diagnosa, mengetahui kondisi pasien, serta monitoring resusitasi. CVP adalah suatu hasil dari pengukuran tekanan vena sentral. CVP tersebut dapat di pasang pada beberapa lokasi seperti pada vena jugularis interna, vena subklavia, vena basilika, vena femoralis. Dimana masing‐ masing lokasi tersebut memiliki keuntungan dan kerugian dalam hal tingkat kesulitan pemasangan, resiko pemasangan, kenyamanan pasien, perawatan CVP, juga ketersediaan jenis CVP yang sesuai dengan lokasi pemasangan CVP tersebut. CVP adalah memasukkan kateter poli ethylene dari vena tepi sehingga ujungnya berada di dalam atrium kanan atau di muara vena ava. CVP disebut juga kateterisasi vena sentralis !"VS#. Tekanan vena sentral seara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan. Seara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole. Tekanan vena entral !entral venous pressure# adalah tekanan darah di vena kava. $ni memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena entral dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal. Pengukuran tekanan vena entral !CVP# merupakan alat yang berguna dalam perawatan pasien yang sakit akut. Pengukuran CVP menunjukkan tekanan dalam vena besar !vena kava superior dan vena kava inferior#. $ni digunakan untuk memantau volume darah yang bersirkulasi, fungsi ventrikuler kanan, dan arus balik vena sentral, meskipun tidak mengukur seara langsung tekanan atrial kanan. !%rifin, &'''( )*# Pengukuran tekanan vena entral adalah tekanan di dalam +trium kanan dan dalam vena vena besar di toraks. -erupakan gambaran tekanan pengisian ventrikel kanan
dan
menunjukan
!Smelter,/00&(121# B. TUJUAN TINDAKAN
sisi kanan
jantung
dalam
mengatur
beban
airan.
&. Sebagai pedoman untuk penggantian airan pada klien dengan kondisi penyakit yang serius /. -emperkirakan kekurangan volume darah 3. -enentukan tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral 2. -engevaluasi kegagalan sirkulasi C. LOKASI VENA UNTUK CVP &. Vena subklavia /. Vena jugularis eksternal atau internal 3. Vena basilia media D. MANAJEMEN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG TERPASANG CVP &. CVP digunakan untuk mengukur tekanan pengisian jantung bagian kanan /. Pada saat diastoli, dimana katub triuspid membuka, darah mengalir dari atrium
kanan ke ventrikel kanan, pada saat ini CVP merefleksikan sebagai 4ight Ventriular 5nd Diastoli Pressure !4V5DP#. 3. CVP normal berkisar antara /6* mm7g atau 36) m7/0 2. 8ila hasil pengukuran CVP dibawah normal, biasanya terjadi pada kasus hipovolemi,menandakan tidak adekuatnya volume darah di ventrikel pada saat akhir diastoli untuk menghasilkan stroke volume yang adekuat. 9ntuk mengkompensasinya guna meningkatkan ardia output, maka jantung nmeningkatkan heart ratenya, meyebabkan tavhyardi, dan akhirnya juga akan meningkatkan konsumsi :/ miokard. *. 8ila hasil pengukuran CVP diatas normal, biasanya terjadi pada kasus overload, untuk mengkompensasinya jantung harus lebih kuat berkontraksi yang juga akan meningkatkan konsumsi :/ miokard. ;. Standar pengukuran CVP bisa menggunakan ukuran mm7g atau m7/:, dimana & mm7g < &,3; m7/: E. LOKASI PEMANTAUAN &. Vena =ugularis interna kanan atau kiri !lebih umum pada kanan# /. Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan 3. Vena brakialis, yang mungkin tertekuk dan berkembang menjadi phlebitis 2. >umen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena kava superior . GELOMBANG CVP %elombang CVP terdiri dari, gelombang ( a< kontraksi atrium kanan < dari kontraksi ventrikel kanan ?< enggambarkan relaksasi atrium triskuspid v< penutupan katup triuspid
y< pembukaan katup triuspid G. INDIKASI &. Pasien yang mengalami gangguan keseimbangan airan /. Digunakan sebagai pedoman penggantian airan pada kasusu hipovolemi 3. -engkaji efek pemberian obat diureti pada kasus overload airan 2. Sebagai pilihan yang baik pada kasus penggantian airan dalam volume yang banyak! Thelan, &''2# *. Pasien dengan kelainan ginjal ! +4@, oliguria# ;. Pasien dengan gagal jantung 1. Pasien terpasang nutrisi parenteral ! de?trose /0A aminofusin# H. KONTRAINDIKASI &. Byeri dan inflamasi pada area penusukan /. 8ekuan darah karena tertekuknya kateter 3. Tromboplebitis 2. -iroshok *. Disritmia jantung ;. Pembedahan leher 1. $nsersi kawat paemaker I. KOMPLIKASI "elebihan airan
"etidaktepatan pemasangan kateter pada atrium kanan menyebabkan nilai CVP tidak akurat dan tidak sesuai dengan kondisi pasien, sehingga pemberian terapi airan beresiko berlebihan. /# $nfeksi pada tempat tusukan dan Sepsis Perawatan pada tempat pemasangan kateter CVP pada tubuh pasien harus memperhatikan teknik steril, sehingga apabila tidak dilakukan perawatan yang benar maka akan timbul sepsis akibat adanya infeksi dan ketidasterilan perwatan pada tempat pemasangan kateter CVP. 3# 5mboli pulmoner ( walaupun /0 m> jarang menyebabkan masalah, namun volume udara yang lebih besar dapat menyebabkan embolisme paru dan henti jantung. 2# -alposisi kateter *# Tertusuknya arteri !4. perdarahan# "esalahan atau ketidaktepatan penentuan lokasi pemasangan akan beresiko menusuk pembuluh darah yang berada di sekitar lokasi pemasangan dan dapat menimbulkan perdarahan. J. PERSIAPAN UNTUK PEMASANGAN a# Persiapan pasien
-emberikan penjelasan pd klien dan klg ttg(
tujuan pemasangan, daerah pemasangan, • prosedur yang akan dikerjakan • b# Persiapan alat •
"ateter CVP Set CVP • Spuit /,* • +ntiseptik • :bat anaestesi loal • Sarung tangan steril • 8engkok • Cairan BaCl 0,'A !/* ml# • Plester • # Cara "erja Daerah yang Dipasang ( •
• • • • • •
Vena femoralis Vena ephalika Vena basalika Vena sublavia Vena jugularis eksterna Vena jugularis interna
/# Cara Pemasangan ( Penderita tidur terlentang !trendelenberg# • 8ahu kiri diberi bantal • Pakai sarung tangan • Desinfeksi daearah CVP • Pasang doek lobang • Tentukan tempat tusukan • 8eri anestesi lokal • 9kur berapa jauh kateter dimasukkan • 9jung kateter sambungkan dengan spuit /0 yang diisi BaCl 0,'A /6* • =arum ditusukkan kira kira & jari kedepan medial, ke arah telinga sisi yang •
•
berlawanan Darah dihisap dengan spuit tadi "ateter terus dimasukkan ke dalam jarum, terus didorong sampai dengan vena
•
ava superior atau atrium kanan -andrin diabut kemudian disambung infus 6E manometer dengan three way
•
stopok "ateter fiksasi pada kulit
•
• •
8eri betadhin &0A Tutup kasa steril dan diplester
3# "euntungan Pemasangan di Daerah Vena Sublavia -udah dilaksanakan !diameter &,* m /,* m# • @iksasi mudah • -enyengkan penderita • Tidak mengganggu perawatan rutin dapat dipertahankan sampai & minggu •
d# Pemantauan CVP Terdapat dua metode pemantauan CVP ( System manometer( memungkinkan pembaaan intermiten dan kurang akurat dibandigkan system transduser dan lebih jarang digunakan. Cara -enentukan Titik Bol
CVP -anometer
•
Penderita tidur terlentang mendatar Dengan menggunakan slang air tang berisi air F setengahnya 6E membentuk
•
lingkaran dengan batas air yang terpisah Titik nol penderita dihubungkan dengan batas air pa da sisi slang yang satu.
•
Sisi yang lain ditempatkan pada manometer. Titik nol manometer dapat ditentukan
•
•
Titik nol manometer adalah titik yang sama tingginya dengan titik aliran V.ava superior, atrium kanan dan V.ava inferior bertemu menjadi satu. >ihat gambar di bawah ini
Posisi pasien saat pengukuran CVP
/# Penilaian CVP "ateter, infus, manometer dihubungkan dengan stopok lalu amati infus • • •
lanar atau tidak Penderita terlentang Cairan infus kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi. jaga jangan sampai airan keluar
•
Cairan infus kita tutup, dengan memutar stopok hubungkan manometer
•
akan masuk ke tubuh penderita Permukaan airan di manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai
irama nafas, turun !inspirasi#, naik !ekspirasi# 9ndulasi berhenti, disitu batas terahir, nilai CVP • Bilai pada angka 1, nilai CVP 1 m7/: • $nfus dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP • 3# Bilai CVP Bilai rendah ( 2 m7/: • Bilai normal ( 2 &0 m7/: • Bilai sedang ( &0 &* m7/: • Bilai tinggi ( E &* m7/: • 2# Penilaian CVP dan +rti "linisnya CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shok dan penilaiannya adalah sebagai berikut ( CVP rendah ! 2 m7/:# 8eri darah atau airan dengan tetesan epat. • 8ila CVP normal, tanda shok hilang 6E shok hipovolemik • 8ila CVP normal, tanda tanda shok bertambah 6E shok septik • CVP normal !2 &2 m7/:# 8ila darah atau airan dengan hati hati dan dipantau pengaruhnya • • •
dalam sirkulasi. 8ila CVP normal, tanda tanda shok negatif 6E shok hipovolemik 8ila CVP bertambah naik, tanda shok positif 6E septik shok,
ardiogenik shok CVP tinggi !E &* m7/:# -enunjukkan adanya gangguan kerja jantung !insufisiensi kardiak# • Terapi ( obat kardiotonika !dopamin#. •
/# System Transduser ( memungkinkan pembaaan seara ontinue yang ditampilkan
di monitor. Prosedur pengukuran vp dengan menggunakan transduser =elaskan prosedur kepada pasien • Pastikan patensi kateter vena sentral sebelum dilakukan prosedu r. • Pasien diposisikan terlentang jika memungkinkan posisi yang sama harus • •
digunakan untuk setiap pengukuran. >akukan kalibrasi !nol# monitor sesuai dengan rekomendasi pabrik yang terantum dalam petunjuk manual penggunaan alat6 biasanya termasuk
membuka sistem ke atmosfer !tutup ke arah pasien, terbuka ke udara# dan tekan tombol nol pada monitor, begitu nol tampil di layar maka monitor telah terkalibrasi. Dengan membuat CVP menjadi nol memastikan bahwa •
tekanan atmosfer pada titik pengukuran adalah nol. +mati gambaran CVP pada monitor. 8entuk gelombang pada monitor harus sedikit berumbulasi seara alamiah menerminkan perubahan pada
•
tekanan atrium kanan selama siklus jantung. Catat nilai pembaaan dan laporkan setiap peruabahan dan kelainan !juga hitung rata6rata hasil pembaaan tekanan#
/# 8entuk %elombang CVP 8entuk gelombang CVP menerminkan perubahan6perubahan pada tekanan atrium kanan selama siklus jantung.
%elombang + ( kontraksi atrium kanan !gelombang P pada 5"%#. =ika gelombang + naik, maka pasien mengalami kegagalan ventrikel kanan
atau stenosis triuspid. %elombang C ( penutupan katub triuspid !mengikuti kompleks G4S pada
5"%#. =arak dari +6C harus berhubungan dengan interval P4 pada 5"%. %elombang V ( tekanan yang terjadi pada atrium kanan selama kontraksi ventrikel, walapun katub triuspid telah menutup !bagian akhir gelombang T pada 5"%#. =ika gelombang V naik, maka pasien mungkin memiliki penyakit katub triuspid.
3# Pengukuran CVP Bormal Pemantauan tekanan vena sentral seara normal menunjukkan pengukuran sebagai berikut ( • •
*6&0 mm7g mid6aksila 16&2 m7/: mid6aksila
K. AKTOR !AKTOR YANG MEMPENGARUHI CVP Volume darah ( Volume darah total • Volume darah yang terdapat di dalam vena •
"eepatan pemberian tranfusiH airan /# "egagalan jantung dan insufisiensi jantung 3# "onstriksi pembuluh darah vena yang disebabkan oleh faktor neurologi 2# Penggunaan obat obatan vasopresor *# Peningkatan tekanan intraperitoneal dan tekanan intrathoraal, misal ( Post operasi illeus • 7ematothoraks • Pneumothoraks • Penggunaan ventilator mekanik • 5mphysema mediastinum • ;# 5mboli paru paru 1# 7ipertensi arteri pulmonal )# Vena ava superior sindrom '# Penyakit paru paru obstruksi menahun &0# Periarditis onstritive & +rteva I tersumbatnya kateter, ujung kateter berada di dalam v.jugularis inferior •
L. HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN PERAWAT &. Sebelum pemasangan -empersiapkan alat untuk penusukan dan alat6alat untuk pemantauan • -empersiapkan pasienI memberikan penjelasan, tujuan pemantauan, dan •
mengatur posisi sesuai dg daerah pemasangan /. Saat pemasangan -emelihara alat6alat selalu steril • -emantau tanda dan gejala komplikasi yg dpt terjadi pada saat pemasangan spt • gg irama jantung, perdarahan -embuat klien merasa nyaman dan aman selama prosedur dilakukan • 3. Setelah pemasangan -endapatkan nilai yang akurat dengan ara( melakukan Jero 8alane( • menentukan titik nolHletak atrium, yaitu pertemuan antara garis $CS $V dengan midaksila, /# Jero balane( dilakukan pd setiap pergantian dinas , atau gelombang tidak sesuai dg kondisi klien, 3# melakukan kalibrasi untuk mengetahui fungsi • • • •
monitorHtransduser, setiap shift, ragu terhadap gelombang. -engkorelasikan nilai yg terlihat pada monitor dengan keadaan klinis klien. -enatat nilai tekanan dan keenderungan perubahan hemodinamik. -emantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat6obatan. -enegah terjadi komplikasi mengetahui gejala tanda komplikasi !spt. 5mboli udara, balon peah, aritmia, kelebihan airan,hematom,
•
infeksi,penumotorak, rupture arteri pulmonalis, infark pulmonal#. -emberikan rasa nyaman dan aman pada klien.
•
-emastikan letak alat/ yang terpasang pada posisi yang tepat dan ara memantau gelombang tekanan pada monitor dan melakukan pemeriksaan foto toraks !CVP,
Swan gans#. M. HAL PENTING YANG HARUS DIDOKUMENTASIKAN Tingkat kesadaran klien • Pernapasan klien • Suhu klien • Penampakan fisik klien, dilihat keabnormalan yang tejadi missal edema • 7asil pengukuran, tekanan bilateral yang diperoleh • =am dan tanggal •
DATAR PUSTAKA
https(HHrentalhikari.wordpress.omH/0&0H02H0&Hlp6entral6venous6pressureH http(HHarinariany.blogspot.o.idH/0&3H&&Hvp6entral6vena6pressureK/1.html http(HHwww.google.o.idHimgresLhl