biositesis dan mekanisme kerja hormon reproduksi pria
biositesis dan mekanisme kerja hormon reproduksi pria
Full description
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
YFKLDeskripsi lengkap
ganggaun hormon
Full description
growth hormonFull description
Deskripsi lengkap
Full description
growth hormonDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
hGH
A. PENDAHULUAN Endokrinologi adalah ilmu yang mempelajari biosintesis, sekresi, dan mekanisme kerja hormone dan efek fisiologi yang yang dipengaruhinya. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang berfungsi mensintesis (biosintesis) substansi kimia yang berperan membawa pesan (chemical (chemical messenger ) yang langsung disekresikan ke dalam sirkulasi darah yang akan mempengaruhi kinerja sel/jaringan/organ target. Hormon berfungsi untuk mengontrol laju reaksi enzimatik, transport ion, maupun molekul melewati membran sel, dan ekspresi gen serta sintesis protein. Hormon bekerja seperti kunci dan anak kunci anatara hormon dan reseptornya. Hormyai bon dikategorikan ke dalam 4 kelompok strutural dimana setiap kelompok mempunyai berbagai sifat pada umumnya: 1. Peptida dan protein 2. Derivat asam amino 3. Steroid 4. Derivata asam lemak Kesemua hormon tersebut terbuat dari bahan baku, proses dan menghasilkan struktur yang berbeda, proses pembentkan hormon inilah yang dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi hormon, dan reaksi tubuh terhadapnya.
B. BIOSINTESIS HORMON PEPTIDA Kelompok hormon yang jeisnya sangat banyak adalah hormon peptida. Hormon ini larut dalam air dan tidak punya protein pengangkut. Bahan baku dari harmon ini adalah rantai polpeptida / protein. Proses terbentuknya hormon peptida adalah : 1. Messenger RNA pada ribosom mengikat asam amino dalam rantai peptida yang disebut prepohormon. Rantai secara langsug masuk ke lumen retikulum endoplasma dengan urutan sinyal asam amino. 2. Enzim di dalam retikulum endoplasma memulai urutan sinyal membuat prohormon inaktif 3. Prohormon melewati retikulum endoplasma melalui kompleks golgi 4. Vesicel sekretory mengdung enzim dan prohormon dari golgi. Enzim merubah prohormon ke dalamsatu atau lebih peptida aktif ditambah fragmen peptida tambahan 5. Vesikel sekretory melepaskan isinya dengan cara eksositosis e ksositosis ke dalam ruang antar sel 6. Hormon bergerak ke dalam sirkulasi menuju sel target. Adaun struktur struktur dari hormon peptida Contoh dari hormon peptida adalah hormon insulin dan parathyroid hormon( PTH). Hormon insulin merupakan protein yang terdiri dari 51 asam amino yang dihubungkan dengan ikatan disulfide. Disentesis sebagai proinsulin lalu dipotong dengan enzim dan delepaskan sebagai insulin fungsional. Hormon parathyroid(PTH) bekerja pada ginjal dan
C. Gfghj D. fgvbgjjmnk
meningkatkan reabsorbsi kalsium dan magnesium di tubulus ginjal dan meningkatkan ekskresi fosfat dan bikarbonat dengan meghambat resorpsi tubulus proksimalnya.
BiosintOesis hormon peptig jenisnya dendungenzimi 1. Biosintesis hormon derivat (modifikasi) asam amino 2. Biosintesis hormon steroidhu Semua hormon steroid berasal dari kolesterol. Rangkaian tahapan enzimatik pada mitokondria dan retikulum endoplasma jaringan steroidogenik mengkonversi kolesterol ke dalam semua hormon steroid lain dan perantaranya. Berdasarkan target organnya, hormone steroid terbagi menjadi dua sub kelompok yakni hormone seksual termasuk hormone progestasional (progestin dan estrogen) dan hormone adrenal. Kedua kelompok tersebut berasal dari kolesterol yang mempunyai struktur dasar siklopentanoperhidrofenantren. Struktur kerangka C-27 pada kolesterol berasal dari Acetil-CoA yang telah mengalami serangkaian peristiwa sebagai berikut : diawali dari pembentukan asestat menjadi mevalonat yang membutuhkan enzim HMG-CoA reduktase kemudian diubah menjadi squalene dilanjutkan dengan lanosterol. Selanjutnya, lanosterol akan diubah menjadi kolesterol sebagai produk intermediate dengan mengambil tiga gugus karbon. Selai sebagai precursor hormone steroid, kolesterol yang banyak terdapat di membrane sel juga merupakan salah satu komponen bagi kelangsungan hidup sel.
Biosintesis hormone steroid termasuk testoteron dimulai dari perubahan kolesterol menjadi pregnenolon. Pengaturan biosintesis hormone steroid diperantarai oleh peningkatan cAMP intaselular ataupun oleh Ca+2 melalui jalur inositol trifosfat. Rangsangan terhadap cAMP dapat bersifat akut maupun kronis. Rangsangan akut dimulai sejak pengiriman kolesterol ke dalam inner mitokondria dengan perantaraan steroidogenic acute regulatory (StAR), sedangkan rangsangan kronis terjadi pada saat pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon. Dalam stadium ini, proses konversi berlangsung di dalam mitokondria dengan membubuhkan enzim side chain cleavage (scc). NADPH, oksigen serta sitokrom P450 secara terbatas sesuai dengan kebutuhan . Berbeda dengan reseptor hormone protein, reseptor steroid terletak di dalam sitoplasma sel atau inti sel. Mula-mula hormone masuk kedalam sel dengan cara difusi dan segera mengikat reseptor protein spesifikdi dalam sitoplasma. Reseptor hormone streroid secara inaktif berada dalam suatu heat shock protein 90 (hsp 90). Apabila terjadi ikatan antara hormone dan reseptor, maka hsp 90 menjadi aktif dan meleaskan diri. Kemudian ikatan hormone dan reseptor akan segera menuju ke nucleus. Di dalam nucleus, ikatan kompleks hormone reseptor akan mempengaruhi koaktivator dan faktor transkripsi secara menyeluruh untuk menghasilkan suatu kompleks transkripsional aktif yang nantinya akan mempertinggi ekspresi gen dan menimbulkan efek hormone steroid.
3.
Biosintesis hormon derivat (modifikasi) asam lemak