ABSTRAK
UPAY UPAYA MENINGKATKAN MENIN GKATKAN AKTIVITAS DAN DA N PRESTASI P RESTASI BELAJAR BE LAJAR SISWA SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Penelitian Tindakan Kelas Pada Sisa Kelas !"# Se$este% I SMA Ne&e%i # Ba'at Ta()n Pela*a%an +,,-.+,,/ Dis)s)n 0le(1 SITI FATIMA23 FATIMA23 S4Pd NIP4 5#,#657-+.#8-+,8#8 +,,6#+ + ,,+ SMA Ne&e%i # Ba'at"La$0n&an
Penel Penelit itia iann tind tindaka akann ini ini dila dilata tarbe rbela lakan kangi gi oleh oleh perm permasa asala laha hann yang yang timb timbul ul dala dalam m pembelajaran Biologi, khususnya pada materi atau kompetensi dasar ”Mendeskripsikan ciri-ciri virus, replikasi dan peranannya dalam kehidupan” di kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%() *uru dengan berbagai cara telah mengusahakan agar semua sis+a akti dalam kegiatan pembelajaran) Pembelajaran standar juga telah dilaksanakan, berbagai media pembelajaran yang ada di sekolah telah dimanaatkan, berbagai bentuk penugasan telah pula diberikan untuk dilaksanakan oleh sis+a, baik di dalam maupun di luar kelas, mulai dari tugas melakukan observasi, melakukan eksperimen, membuat laporan laporan singkat hasil eksperimen atau hasil observasi, mengerjakan .S, dan lain sebagainya) "amun demikian, dalam berbagai kesempatan tanya ja+ab, diskusi kelas, maupun ulangan harian, aktivitas dan prestasi belajar mereka sangat rendah) Berdasarkan Berdasarkan catatan guru, aktivitas aktivitas sis+a dalam tanya tanya ja+ab dan diskusi kelas masingmasingmasing hanya sebesar /%0 dan /0 dari 2% sis+a yang ada) Sebagian besar dari sis+a justru memperlihatkan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti kelihatan bengong dan melamun, kurang bergairah, kurang memperhatikan, bermain-main sendiri, berbicara dengan teman ketika dijelaskan, canggung berbicara atau berdialog dengan teman +aktu diskusi, dan lain sebagainya) Sementara itu dari hasil ulangan harian'ulangan blok, prestasi belajar mereka hanya sebesar 20 yang berhasil mencapai batas ..M 3.riteria .etuntasan Minimal4) Padahal ..M yang ditetapkan bagi .elas X SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( untuk mata pelajaran biologi 3P!4 hanya sebesar 5) Melihat data aktivitas dan prestasi belajar sis+a yang demikian rendah tersebut jelas hal itu mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran yang harus segera dicarikan pemecahannya)
Bertolak Bertolak dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan releksi dan konsultasi konsultasi dengan guru seja+at untuk mendiagnosis aktor-aktor yang mungkin menjadi penyebab timbulnya masalah) 6ari situ diperoleh beberapa aktor kemungkinan penyebab, di antaranya adalah7 1) aktor rendahnya minat dan motivasi belajar sis+a8 $) aktor penyampaian materi dari guru8 /) aktor pengelolaan kelas8 dan 2) aktor kesulitan adaptasi dan kerjasama di antara sis+a) 6ari berbagai aktor kemungkinan penyebab tersebut *uru lebih condong pada aktor ke2, yaitu aktor kesulitan adaptasi adaptasi dan kerjasama kerjasama di antara sis+a, dan hal itu diduga kuat sebagai aktor utama penyebab rendahnya aktivitas dan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada mata pelajaran Biologi, khususnya pada materi' materi'.om .ompet petens ensii 6asar7 6asar7 9Mendes 9Mendeskri kripsi psikan kan ciri-ci ciri-ciri, ri, replika replikasi, si, dan peranan peranan virus virus dalam dalam kehidupan”) 6ugaan tersebut sangat beralasan, karena bagi sis+a kelas X, suasana sekolah di lingkungan SM! adalah suasana baru, yang jelas berbeda dalam segala sesuatunya dengan suasana suasana dan lingkun lingkungan gan sekolah sekolah mereka mereka sebelum sebelumnya, nya, baik baik itu itu menyang menyangkut kut tempat tempat,, teman teman sekolah, mata pelajaran, guru, dan lain sebagainya, yang kesemuanya masih memerlukan +aktu bagi mereka untuk beradaptasi dengan baik) .esulitan sis+a dalam beradaptasi, be radaptasi, terutama dengan materi pelajaran pelajaran di SM! dan dengan teman-teman teman-teman sekelas, sangat mungkin mungkin menjadi penyebab penyebab utama rendahnya aktivitas mereka dalam pembelajaran dan juga rendahnya prestasi belajar yang mereka capai) Seba Sebaga gaii lang langka kahh dan dan upay upayaa peme pemeca caha hann terh terhad adap ap masa masala lahh yang yang timb timbul ul dala dalam m pembelajaran biologi di .elas X-1 Semester SM! "egeri "eger i 1 Babat tersebut maka dilakukan Penelitian #indakan .elas 3P#.4 atau disebut pula dengan istilah Classroom Action Research) Pendekatan dari segi metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah 9Metode Pembelajaran .ooperati #ipe S#!6 3 Student Teams-Achievement Divisions atau Tim Siswa Kelompok Prestasi4”) Banyak ahli berpendapat bah+a metode pembelajaran pembelajaran kooperati 3cooperative learning 4 memiliki keunggulan dalam membantu sis+a memahami konsep-konsep sulit) Pembelajaran kooperati juga dinilai bisa menumbuhkan sikap multikultural dan sikap penerimaan terhadap perbedaan antar-individu, baik itu menyangkut perbedaan kecerdasan, status sosial ekonomi, agama, ras, gender, budaya, dan lain sebagainya) Selain itu yang lebih penting lagi, pembelajaran koope kooperat rati i meng mengaj ajar arkan kan kete keteram rampi pila lann beker bekerja ja sama sama dala dalam m kelom kelompok pok atau atau team team+or +ork) k) Pembelajaran kooperati sangat menekankan tumbuhnya aktivitas dan interaksi di antara sis+a untu untukk sali saling ng memo memoti tivas vasii dan dan salin salingg memba membant ntuu dala dalam m mengu menguas asai ai mate materi ri pela pelaja jaran ran demi demi tercapainya prestasi belajar yang optimal) Berdasar Berdasarkan kan latar latar pemiki pemikiran ran yang telah telah terurai terurai maka maka penelit penelitian ian tindak tindakan an kelas kelas ini diormulasikan dengan judul sebagai berikut7 9:P!;! M<""*.!#.!" !.#=#!S 6!" P> SS@! P!6! B6!"* S#:6 BAA* M<!: P<"<>!P!"
M<#A6< P!" .AAP<>!# #P< S#!6 3Penelitian #indakan .elas Pada Sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(4”) Pada akhirnya diharapkan, melalui penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 itu nantinya bisa memicu dan memacu tumbuhnya semangat kebersamaan, saling membantu dan saling memotivasi di antara sis+a, yang pada gilirannya juga bisa meningkatkan aktivitas belajar dan dan presta prestasi si belaj belajar ar merek merekaa pada pada bidan bidangg stud studii biol biologi ogi,, khusu khususny snyaa pada pada mate materi ri dan atau atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”) !dapun masalah utama yang ingin dicarikan dicarikan pemecahannya pemecahannya melalui penelitian penelitian tindakan tindakan ini adalah7 1) !pakah penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 bisa meningkatkan aktivitas belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan”C $) !pakah penerapan metode pembelajaran pembelajaran kooperati tipe S# S#!6 !6 bisa meningkatkan meningkatkan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendiskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”C Sehubungan dengan permasalahan tersebut, dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan diperoleh hasil bah+a melalui penerapan pembelajaran kooperati tipe S#!6, aktivitas belajar sis+a pada pembelajaran Biologi di sini pada akhir siklus mencapai hasil yang anta antast stis is,, ditu ditunj njuk ukkan kan denga dengann besar besaran an angka angka prose prosent ntase ase sebesa sebesarr (&, (&,0 0 atau atau menga mengala lami mi peningkatan sebesar $0 dari siklus ) Sementara di sisi s isi lain, aktivitas sis+a yang tidak relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan yang cukup mengesankan sampai ke tingkat yang serendah mungkin, ditunjukkan dengan besaran angka prosentase rata-rata sebesar 1$,0 pada akhir siklus , atau mengalami penurunan sebesar $&,0 dari siklus ) Selanjutnya, terkait dengan prestasi belajar dan ketuntatasan belajar sis+a, penelitian tindakan ini telah berhasil meningkatkan prestasi belajar dan atau ketuntasan belajar sis+a sebesar 10 dari siklus ke siklus ) !ngka prosentase kenaikan prestasi belajar sis+a ini sudah jauh melampaui kriteria pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, yakni sebesar 1%0 kenaikan dari siklus ke siklus ) 6engan ini maka (0 lebih 3tepatnya, (&,04 dari sis+a subyek penelitian ini telah mengalami ketuntatasan belajar, yang berarti juga telah melampaui batas kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar (0 sis+a dalam kelas harus mencapai ketuntasan belajar sebagai syarat keberhasilan penelitian tindakan ini) 6ari 6ari hasi hasill-ha hasi sill penel penelit itia iann tind tindaka akann yang yang tela telahh diseb disebut utkan kan,, maka maka kedua kedua hipot hipotesi esiss penelitian yang telah dirumuskan untuk menja+ab kedua permasalahan utama yang ada dalam penelitian tindakan ini terbukti bisa diterima kebenarannya secara sah dan meyakinkan) 6ari sini kemudian dirasakan perlu untuk memberikan saran, terutama kepada teman seja+at guru, jika menghadapi masalah yang sama atau mirip dengan masalah pembelajaran
yang ada dalam penelitian tindakan ini, patut kiranya untuk dicoba mengatasinya melalui penerapan pembelajaran kooperati tipe S#!6, baik untuk bidang studi yang sama dengan ini ataupun untuk bidang studi yang lainnya) Mengingat satu dan lain hal, pembelajaran kooperati tipe S#!6 di samping prosedur penerapannya sederhana dan mudah, dampak yang ditimbulkannya bagi peningkatan aktivitas belajar sis+a sangat mengesankan dan sangat sesuai dengan tuntutan paradigma pendidikan yang berkembang belakangan ini, yakni pembelajaran yang akti, kreati, inovati dan menyenangkan 3P!.
amongan, "opember $%%&
Penulis
BAB I
PENDA2ULUAN
A4 Lata% Belakan& Masala(
Sejak ditetapkannya Permendiknas "o) $$ #ahun $%%5 tetang Standar si dan berikutnya Permendiknas "o) $/ #ahun $%%5 tentang Standar .ompetensi ulusan 3S.4, maka di sekolahsekolah dari jenjang pendidikan dasar dan menengah diterapkan kurikulum baru yang dikenal dengan sebutan .urikulum #ingkat Satuan Pendidikan, disingkat .#SP, sebagai penyempurnaan dari .urikulum Berbasis .ompetensi 3.B.4 #ahun $%%2) Semangat yang mendasari pemberlakuan .#SP ini adalah semangat perubahan, perubahan dari suasana keterpasungan menjadi suasana yang penuh dengan kebebasan dan kreativitas) 6ari segi proses pembelajaran, .#SP menghembuskan perubahan dari model pembelajaran yang berpusat pada guru 3teacher centered 4
menjadi model pembelajaran yang berpusat pada subyek didik 3 students centered 4,
perubahan dari kegiatan mengajar menjadi kegiatan membelajarkan, dan seterusnya, dan seterusnya) Penerapan .#SP membuat guru semakin pintar dan kreati, karena mereka dituntut harus mampu menyusun sendiri kurikulum yang sesuai dan tepat bagi peserta didiknya, guru dituntut harus mampu merencanakan sendiri materi pelajarannya untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan) Dal ini jelas berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya yang datang dari dan
dibuat oleh Pemerintah Pusat, dan guru hanya tinggal menerapkannya, sehingga nyaris tidak memberikan ruang dan tantangan bagi perkembangan ide dan kreativitas dari guru) "amun demikian, di balik perubahan-perubahan besar dan mendasar yang dihembuskan oleh .#SP, tantangan yang dihadapi oleh guru tidaklah semakin ringan, melainkan semakin berat) Penerapan Standar si dan Standar .ompetensi sebagai acuan dasar dalam penyusunan .#SP memba+a konsekuensi yang tidak ringan dalam implementasinya di lapangan) tu berarti .#SP menuntut adanya proesionalisme yang tinggi dari guru) 6an dalam kaitannya dengan konsep pembelajaran biologi, .#SP menghendaki dilakukakannya perubahan mendasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas) .esalahan yang selama ini terjadi dalam penyelenggaraan pembelajaran biologi tidak boleh terulang lagi) #ugas guru sekarang ini bukanlah ”mengajar biologi”, tetapi ”membelajarkan sis+a tentang biologi”) tu berarti bah+a kegiatan pembelajaran harus berpusat pada sis+a, dan bukan pada guru) *uru tidak lagi harus mendominasi kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah sampai berbusa busa, sementara sis+a hanya duduk manis mendengarkan sambil bengong atau bahkan sampai terkantuk-kantuk) Biologi sebagai bagian dari lmu Pengetahuan !lam merupakan ilmu yang lahir dan berkembang berdasarkan observasi dan eksperimen) 6engan demikian, belajar Biologi tidak cukup hanya dengan menghaalkan fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan akta-akta dan konsep-konsep tersebut melalui observasi dan eksperimen) Melalui pembelajaran biologi 3P!4 sis+a dilibatkan secara akti untuk melakukan eksplorasi alam) Melalui proses inilah dapat dikembangkan Keterampilan Sains Keterampilan Proses !lmiah"#
sehingga pengalaman belajar yang benar-benar bermakna tentang Sains dapat diperoleh subyek didik) .eterampilan-keterampilan dalam bidang Sains 3Biologi4 meliputi7
Abservasi
.lasiikasi, prediksi, inerensi
Membuat hipotesis
Mendisain dan melakukan percobaan
Menggunakan alat ukur 3pengamatan4
dentiikasi variabel
Mengontrol variabel
Mengumpulkan data
Mengorganisasi data 3tabel, graik, dll4
Memaknakan data, tabel, dan graik
Menyusun kesimpulan
Mengkomunikasikan hasil'ide'secara tertulis atau lisan
.eterampilan Sains yang dimiliki sis+a merupakan pintu gerbang untuk menguasai pengetahuan yang lebih tinggi dan akhirnya merupakan kecakapan hidup 3$ife Skill 4, karena dengan keterampilan Sains yang dimiliki, maka sis+a secara mental siap untuk menghadapi permasalahan yang terjadi dalam hidupnya) 6engan demikian proses belajar mengajar Biologi bukan sekedar transer ilmu dari guru kepada sis+a) Pola interaksi seharusnya terjadi antara sis+a dengan materi 3obyek4, dan guru hanya bertindak sebagai motivator, asilitator dan supervisor) tulah perubahan mendasar dalam pola pembelajaran biologi yang harus diakomodir dan disikapi secara positi oleh guru biologi seiring dengan penerapan .#SP) "amun demikian, meskipun sikap positi terhadap perubahan telah diakomodir oleh guru, bukan berarti bah+a guru akan serta merta terbebas sama sekali dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran) .egiatan pembelajaran di kelas sepertinya akan selalu memunculkan permasalahan seiring dengan perkembangan pribadi subyek didik dan seiring pula dengan perkembangan sekolah dan tuntutan masyarakat yang semakin dinamis) #erkait dengan itu tugas guru adalah merespon dan mencari pemecahan terhadap setiap masalah yang timbul sepanjang masih dalam batas jangkauan kompetensi dan proesinya demi terciptanya suasana belajar yang lebih baik dan kondusi dan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan) Seperti halnya yang terjadi dalam pembelajaran biologi di .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(, khususnya terhadap penguasaan materi'.ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan”) *uru dengan berbagai cara telah mengusahakan agar semua sis+a akti dalam kegiatan pembelajaran)
Pembelajaran standar juga telah dilakukan oleh guru, berbagai media pembelajaran yang ada di sekolah telah dimanaatkan, berbagai bentuk penugasan telah pula diberikan untuk dilaksanakan oleh sis+a, baik di dalam maupun di luar kelas, mulai dari tugas melakukan observasi, melakukan eksperimen, membuat laporan singkat hasil eksperimen atau hasil observasi, mengerjakan .S, dan lain sebagainya) "amun demikian, dalam berbagai kesempatan tanya ja+ab, diskusi kelas, maupun ulangan harian, aktivitas dan prestasi belajar mereka sangat rendah) Berdasarkan catatan guru, aktivitas sis+a dalam tanya ja+ab dan diskusi kelas masing-masing hanya sebesar /%0 dan /0 dari 2% sis+a yang ada) Sebagian besar dari sis+a justru memperlihatkan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti kelihatan bengong dan melamun, kurang bergairah, kurang memperhatikan, bermain-main sendiri, berbicara dengan teman ketika dijelaskan, canggung berbicara atau berdialog dengan teman +aktu diskusi, dan lain sebagainya) Sementara itu dari hasil ulangan harian'ulangan blok, prestasi belajar mereka hanya sebesar 20 yang berhasil mencapai batas ..M 3.riteria .etuntasan Minimal4) Padahal ..M yang ditetapkan bagi .elas X SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( untuk mata pelajaran biologi 3P!4 hanya sebesar 5) Melihat data aktivitas dan prestasi belajar sis+a yang demikian rendah tersebut jelas hal itu mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran yang harus segera dicarikan pemecahannya) Bertolak dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan releksi dan konsultasi dengan guru seja+at untuk mendiagnosis aktor-aktor yang mungkin menjadi penyebab timbulnya masalah) 6ari situ diperoleh beberapa aktor kemungkinan penyebab, di antaranya adalah7 1) aktor rendahnya minat dan motivasi belajar sis+a8
$) aktor penyampaian materi dari guru8 /) aktor pengelolaan kelas8 dan 2) aktor kesulitan adaptasi dan kerjasama di antara sis+a) 6ari berbagai aktor kemungkinan penyebab tersebut *uru lebih condong pada aktor ke2, yaitu aktor kesulitan adaptasi dan kerjasama di antara sis+a, dan diduga kuat sebagai aktor utama penyebab rendahnya aktivitas dan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada mata pelajaran Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”) 6ugaan tersebut sangat beralasan, karena bagi sis+a kelas X, suasana sekolah di lingkungan SM! adalah suasana baru, yang jelas berbeda dalam segala sesuatunya dengan suasana dan lingkungan sekolah mereka sebelumnya, baik itu menyangkut tempat, teman sekolah, mata pelajaran, guru, dan lain sebagainya, yang kesemuanya masih memerlukan +aktu bagi mereka untuk beradaptasi dengan baik) .esulitan sis+a dalam beradaptasi, terutama dengan materi pelajaran di SM! dan dengan teman-teman sekelas, sangat mungkin menjadi penyebab utama rendahnya aktivitas mereka dalam pembelajaran dan juga rendahnya prestasi belajar yang mereka capai) Sebagai langkah dan upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam pembelajaran biologi di .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat tersebut maka dilakukan Penelitian #indakan .elas 3P#.4 atau disebut pula dengan istilah Classroom Action Research) Pendekatan dari segi metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan dalam penelitian tindakan
ini ini adala adalahh 9Met 9Metod odee Pemb Pembel elaj ajar aran an .oop .oopera erati ti #ipe ipe S# S#!6 !6 3Student Teams-Achieve eams-Achievement ment Divisions4”)
Banyak ahli berpendapat bah+a metode pembelajaran pembelajaran kooperati 3cooperative learning 4 memiliki keunggulan dalam membantu sis+a memahami konsep-konsep sulit) Pembelajaran kooperati juga dinilai bisa menumbuhkan sikap multikultural dan sikap penerimaan terhadap perbedaan antar-individu, baik itu menyangkut perbedaan kecerdasan, status sosial ekonomi, agama, ras, gender, budaya, dan lain sebagainya) Selain itu yang lebih penting lagi, pembelajaran koope kooperat rati i meng mengaj ajar arkan kan kete keteram rampi pila lann beker bekerja ja sama sama dala dalam m kelom kelompok pok atau atau team team+or +ork) k) Pembelajaran kooperati sangat menekankan tumbuhnya aktivitas dan interaksi di antara sis+a untu untukk sali saling ng memo memoti tivas vasii dan dan salin salingg memba membant ntuu dala dalam m mengu menguas asai ai mate materi ri pela pelaja jaran ran demi demi tercapainya prestasi belajar yang optimal) Berdasar Berdasarkan kan latar latar pemiki pemikiran ran yang telah telah terurai terurai maka maka penelit penelitian ian tindak tindakan an kelas kelas ini diormulasikan dengan judul sebagai berikut7 9:P!;! M<""*.!#.!" !.#=#!S 6!" P> SS@! P!6! B6!"* S#:6 BAA* M<!: P<"<>!P!" M<#A6< P!" .AAP<>!# #P< S#!6 3Penelitian #indakan .elas Pada Sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(4”) Pada akhirnya diharapkan, melalui penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 itu nantinya bisa memicu dan memacu tumbuhnya semangat kebersamaan, saling membantu dan saling memotivasi di antara sis+a, yang pada gilirannya juga bisa meningkatkan aktivitas belajar dan dan presta prestasi si belaj belajar ar merek merekaa pada pada bidan bidangg stud studii biol biologi ogi,, khusu khususny snyaa pada pada mate materi ri dan atau atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”)
B4 R)$)san Masala(
:ntuk memberikan arahan bagi pelaksanaan penelitian, maka perlu dirumuskan masalahmasalah pokok yang ingin dicarikan ja+aban pemecahannya melalui penelitian tindakan ini, sebagai berikut7 1) !pakah penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 bisa meningkatkan aktivitas belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan”C $) !pakah penerapan metode pembelajaran pembelajaran kooperati tipe S# S#!6 !6 bisa meningkatkan meningkatkan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendiskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”C
94 T)*)an Penelitian Pen elitian Tindakan
Penelitian tindakan ini bertujuan7 1) ngin mengetahui mengetahui ada tidaknya tidaknya peningkatan peningkatan aktivitas aktivitas belajar melalui melalui penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S# S#!6 !6 pada sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( dalam bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”)
$)
ngin mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar melalui penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S# S#!6 !6 pada sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( dalam bidang studi Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar7 9Mendiskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”)
D4 Batasan Masala(
:ntu :ntukk meng menghi hind ndari ari melu meluasn asnya ya perma permasal salaha ahann yang yang tidak tidak diin diingi gink nkan an,, maka maka perlu perlu diberikan batasan-batasan dalam penelitian ini, sebagai berikut7 1) Penelitian tindakan ini hanya dilakukan terhadap sis+a kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun #ahun Pelajaran $%%&'$%%() $) Penelitian ini berlaku dalam ruang lingkup kegiatan pembelajaran bidang studi Biologi, khususnya pada materi atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan”) /) >entang +aktu pelaksanaan penelitian tindakan ini hanya berlangsung selama kurang lebih / 3bulan4 mulai dari a+al bulan September sampai dengan akhir "opember $%%&) 2) Pelaku dan pelaksana penelitian tindakan ini dilakukan secara individual oleh guru bidang studi yang bersangkutan sendiri)
E4 Man:aat 2asil Penelitian
Dasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manaat, sekecil apapun, kepada7 1)
Sis+a8 mereka diharapkan bisa mengambil pelajaran yang berharga tentang betapa pentingnya kerjasama, saling membantu dan saling memotivasi demi tercapainya tujuan bersama yang diinginkan, termasuk salah satu di antaranya adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran dan prestasi belajar yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga, kelas atau kelompok) ebih dari itu, sis+a secara sadar belajar menerapkan prinsip 9simbiosis mutualisme” dalam kehidupan riil di kelas, sebagaimana diajarkan dalam ilmu biologi, demi kelangsungan hidup dan kemajuan ekosistem sekolah) 6engan kata lain, hasil penelitian ini diharapkan bisa semakin meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( pada bidang studi Biologi, khususnya pada penguasaan materi atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peran virus dalam kehidupan”)
$)
*uru8 hasil penelitian ini diharapkan bisa semakin meningkatkan kompetensi dan proesionalisme guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang akti, kreati, inovati dan menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan) Sehingga dengan begitu aktivitas belajar dan prestasi belajar sis+a bisa ditingkatkan secara optimal)
/)
Sekolah8 hasil penelitian ini setidaknya bisa menambah reerensi dan khaEanah bagi kepustakaan sekolah, yang suatu saat mungkin berguna sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan .urikulum #ingkat Satuan Pendidikan di sekolah setempat)
BAB II
LANDASAN TEORI
A4 Akti;itas Bela*a% Sisa
6alam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok) ni berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar itu dilakukan oleh peserta didik) Pertanyaannya sekarang adalah, apakah belajar ituC 6ari pertanyaan sederhana tersebut tentu akan kita dapatkan beragam ja+aban dengan berbagai argumen yang tidak bisa dibilang sederhana) Dal itu +ajar mengingat perbuatan yang disebut belajar itu dalam kenyataannya memang ada bermacam-macam bentuk dan jenisnya) !da yang berpendapat bah+a belajar merupakan kegiatan menghaal akta-akta) *uru yang berpendapat demikian akan merasa puas jika murid-muridnya telah sanggup menghaal sejumlah akta di luar kepala) Pendapat lain mengatakan bah+a belajar adalah sama dengan latihan, sehingga hasil belajar akan nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu yang bersiat mekanis atau otomatis) !lhasil, banyak deinisi tentang apa itu belajar, dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda satu sama lain) Menurut ?ames A) @hittaker 3dalam !bu !hmadi dan @idodo Supriyono, 1FF14, belajar dapat dideinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman 3”earning may be diined as the process by +hich behavior originates or is altered through training or eGperience”4) Dampir senada dengan pendapat di atas, Do+ard ) .ingsley 3dalam !bu !hmadi dan @idodo Supriyono, 1FF14 menyatakan sebagai berikut7 9earning is the process by +hich behavior 3in the broader sense4 is originated or changed through practice or training” HBelajar adalah proses di mana tingkah laku 3dalam arti luas4 ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihanI) Belajar merupakan salah satu aktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu) "ana Syaodih Sukmadinata 3$%%4 menyebutkan bah+a sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar) Menurut @inarno Surakhmad 31F(%4, belajar dapat dipandang sebagai hasil , sebagai proses dan sebagai sebuah fungsi) Belajar dipandang sebagai hasil bilamana guru terutama hanya
melihat bentuk terakhir dari berbagai pengalaman interaksi edukati) ;ang diperhatikan adalah menampaknya siat dan tanda-tanda tingkah laku yang dipelajari) !dapun belajar dipandang sebagai proses dimaksudkan adalah sebagai proses di mana guru terutama melihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman-pengalaman edukati untuk mencapai sesuatu tujuan) ;ang diperhatikan adalah pola-pola tingkah laku selama pengalaman belajar itu berlangsung) Selanjutnya, belajar dipandang sebagai ungsi dimaksudkan adalah bilamana perhatian ditujukan pada aspek-aspek yang menentukan atau yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku manusia di dalam pengalaman edukati)
Sementara itu menurut Moh) Surya 31FF&4 7 9belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”) ?adi, kata kunci dari belajar menurut pendapat tersebut adalah perubahan perilaku) ebih lanjut Moh Surya 31FF&4 mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku yang diperoleh dari belajar, sebagai berikut7 1) Perubahan yang disadari dan disengaja 3intensional4) Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan) Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bah+a dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar) $) Perubahan yang berkesinambungan 3kontinyu4) Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya) Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya) /) Perubahan yang ungsional) Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang)
2) Perubahan yang bersiat positi) Perubahan perilaku yang terjadi bersiat normati dan menujukkan ke arah kemajuan) Misalnya, seorang mahasis+a sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bah+a dalam proses belajar mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip-prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru) ) Perubahan yang bersiat akti) :ntuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan akti berupaya melakukan perubahan) Misalnya, mahasis+a ingin memperoleh pengetahuan baru tentang Psikologi Pendidikan, maka mahasis+a tersebut akti melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan sebagainya) 5) Perubahan yang bersiat permanen) Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya) Misalnya, sis+a belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri sis+a tersebut) &) Perubahan yang bertujuan dan terarah)
ndividu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang () Perubahan perilaku secara keseluruhan) Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya) Misalnya, mahasis+a belajar tentang 9#eori-#eori Belajar”, disamping memperoleh inormasi atau pengetahuan tentang 9#eori-#eori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai 9#eori-#eori Belajar”) Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan 9#eori-#eori Belajar”) Menurut *agne 3!bin Syamsuddin Makmun, $%%/4, perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk 7 1) !nformasi ver%al 8 yaitu penguasaan inormasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, deinisi, dan sebagainya) $) Kecakapan intelektual 8 yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya7 penggunaan simbol matematika) #ermasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan 3discrimination4, memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum) .etrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah)
/)
Strategi kognitif 8
kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan
keseluruhan aktivitasnya) 6alam konteks proses pembelajaran, strategi kogniti yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berikir agar terjadi aktivitas yang eekti) .ecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kogniti lebih menekankan pada proses pemikiran) 2) Sikap8 yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan) 6engan kata lain, sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristi+a, di dalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak) ) Kecakapan motorik 8 ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan isik) Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam ka+asan 3domain4 kogniti, aekti dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya) Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersiat progresi dan akumulati, mengarah kepada kesempurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan 3cognitive domain4, aspek aekti 3aective domain4 maupun aspek psikomotorik 3psychomotoric domain4) Selanjutnya, perlu pula diketengahkan di sini empat pilar belajar sebagai landasan pendidikan yang dikemukakan oleh organisasi pendidikan sedunia, yakni :"
memasuki abad ke-$1 dan dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan dunia yang semakin cepat) .eempat pilar belajar dimaksud adalah7 7 belajar mengetahui 3learning to know4, belajar berkarya 3learning to do4, belajar hidup bersama 3learning to live together 4, dan belajar berkembang secara utuh 3learning to %e4)
1) Belajar mengetahui
!gar mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dalam masyarakat yang berkembang sangat cepat, maka individu perlu belajar berkarya) Belajar berkarya berhubungan erat dengan belajar mengetahui, sebab pengetahuan mendasari perbuatan) 6alam konsep komisi :nesco, belajar berkarya ini mempunyai makna khusus, yaitu dalam kaitan dengan vokasional) Belajar berkarya adalah balajar atau berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja) Sejalan dengan tuntutan perkembangan industri dan perusahaan, maka keterampilan dan kompetisi kerja ini, juga berkembang semakin tinggi, tidak hanya pada tingkat keterampilan, kompetensi teknis atau operasional, tetapi sampai dengan kompetensi proesional) .arena tuntutan pekerjaan didunia industri dan perusahaan terus meningkat, maka individu yang akan memasuki dan'atau telah masuk di dunia industri dan perusahaan perlu terus bekarya) Mereka harus mampu doing much 3berusaha berkarya banyak4)
/) Belajar hidup bersama 3learning to live together4 6alam kehidupan global, kita tidak hanya berinteraksi dengan beraneka kelompok etnik, daerah, budaya, ras, agama, kepakaran, dan proesi, tetapi hidup bersama dan bekerja sama dengan aneka kelompok tersebut) !gar mampu berinteraksi, berkomonikasi, bekerja sama dan hidup bersama antar kelompok dituntut belajar hidup bersama) #iap kelompok memiliki latar belakang pendidikan, kebudayaan, tradisi, dan tahap perkembangan yang berbeda, agar bisa bekerjasama dan hidup rukun, mereka harus banyak belajar hidup bersama, %eing socia%le 3berusaha membina kehidupan bersama4 2) Belajar berkembang utuh 3learning to be4
#antangan kehidupan yang berkembang cepat dan sangat kompleks, menuntut pengembangan manusia secara utuh) Manusia yang seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan seimbang, baik aspek intelektual, emosi, sosial, isik, maupun moral) :ntuk mencapai sasaran demikian individu dituntut banyak belajar mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya) Sebenarnya tuntutan perkembangan kehidupan global, bukan hanya menuntut berkembangnya manusia secara menyeluruh dan utuh, tetapi juga manusia utuh yang unggul) :ntuk itu mereka harus berusaha banyak mencapai keunggulan 3%eing e&cellence4) .eunggulan diperkuat dengan moral yang kuat) ndividu-individu global harus berupaya bermoral kuat atau %eing morall'(
Masalahnya sekarang adalah bagaimana meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar dari sis+a atau subyek didik dalam suatu proses pembelajaranC Pertanyaan demikian sangatlah penting dikemukakan mengingat lembaga pendidikan 3baca, sekolah4 dengan segala komponennya itu didirikan dan diselenggarakan tidak lain adalah untuk memasilitasi kepentingan belajar sis+a) #idak berlebihan kiranya jika dikatakan bah+a pada hekekatnya mereka 3sis+a4 itulah yang menjadi pemilik sekolah) Berbagai pembekalan yang diberikan oleh para
guru di sekolah
pada hakikatnya,
menurut @ardiman
6jojonegoro,
untuk
menginternalisasikan tiga nilai dasar) Masing-masing adalah 314 membangun atau membentuk sis+a yang memiliki orientasi ke depan dengan ciri-ciri, antara lain lu+es, tanggap terhadap perubahan, dan memiliki semangat berinovasi8 3$4 senantiasa punya hasrat untuk mengeksploitasi lingkungan dan kekuatan-kekuatan alam,
artinya tidak tunduk pada nasib,
senantiasa memecahkan masalah yang dihadapi dan berusaha menguasai iptek, dan 3/4 memiliki orientasi terhadap kar'a 'ang %ermutu atau pun'a achievement orientation,
antara lain ditandai
oleh penilain yang tinggi terhadap hasil karya) :ntuk menuju pada tiga nilai dasar tersebut sis+a harus dipacu kemauan belajarnya 3Suyanto dan M)S) !bbas, $%%17 12(4) Proses pembelajaran pada hakekatnya dimaksudkan untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar) "amun dalam pelaksanaannya seringkali kita tidak sadar, bah+a masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik) Banyak resep untuk menciptakan suasana belajar yang kondusi, di mana para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajarnya secara optimal, sesuai dengan kemampuannya masing-masing) *ibbs 3dalam <) Mulyasa, $%%/71%54 berdasarkan berbagai hasil penelitiannya menyimpulkan bah+a kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan penga+asan yang tidak terlalu ketat) Dasil penelitian tersebut dapat diterapkan dalam proses pembelajaran) 6alam hal ini peserta didik akan lebih kreati jika7 a) dikembangkannya rasa percaya diri pada peserta didik, dan mengurangi rasa takut8 b) memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah seara bebas dan terarah8 c) melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya8 d) memberikan penga+asan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter8 dan
e) melibatkan mereka secara akti dan kreati dalam proses pembelajaran secara keseluruhan) .endatipun begitu, menurut <) Mulyasa 3$%%/71%&4, kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas guru dengan segala kompetensi proesionalnya) !ktivitas dan kreativitas peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada aktivitas dan kreativitas guru dalam mempersiapkan rencana pembelajaran, penyampaian dan pengembangan materi pelajaran, pemilihan metode dan media pembelajaran, serta penciptaan lingkungan belajar yang kondusi) *uru dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik) Pendekatan mana yang digunakan, harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, kebutuhan peserta didik, dan tujuan yang ingin dicapai) Selanjutnya, yang dimaksud dengan aktivitas belajar sis+a di sini adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh sis+a terutama dalam proses pembelajaran di kelas atau di sekolah) Bentuk kegiatan yang disebut aktivitas belajar itu dapat bermacam-macam, bisa berupa mendengarkan, mencatat, membaca, membuat ringkasan, bertanya, menja+ab pertanyaan, berdiskusi, melakukan eksperimen, dan lain sebagainya, yang dengan itu semua dapat diketahui bah+a kegitan pembelajaran berpusat pada sis+a dan bukan pada guru) *uru hanya sekedar berperan untuk memasilitasi,
membelajarkan, membimbing dan mengarahkan, serta
mengkoreksi dan mengevaluasi hasil belajar dari sis+a)
B4 P%estasi Bela*a%
stilah prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan hasil belajar) Sebenarnya sangat sulit untuk membedakan pengertian prestasi belajar dengan hasil belajar) !da yang berpendapat bah+a pengertian prestasi belajar sama dengan hasil belajar) !kan tetapi ada pula yang mengatakan bah+a hasil belajar berbeda secara prinsipil dengan prestasi belajar) Dasil belajar menunjukkan kualitas jangka +aktu yang lebih panjang, misalnya satu ca+u, satu semester dan sebagainya) Sedangkan prestasi belajar menunjukkan kualitas yang lebih pendek, misalnya satu pokok bahasan, satu kali ulangan harian dan sebagainya) Menurut .amus Besar Bahasa ndonesia 31FF%4, prestasi adalah hasil yang telah dicapai 3dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya4) Sedangkan prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, laEimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru) "a+a+i 31F(171%%4 mengemukakan pengertian hasil belajar sebagai keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu) Selanjutnya "a+a+i 31F(171$&4 membedakan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu7 a) Dasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecakapan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat) b) Dasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, dan c) Dasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku)
6ari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bah+a hasil belajar memiliki cakupan makna yang lebih luas dibanding prestasi belajar) 6engan kata lain, prestasi belajar adalah sebagian dari hasil belajar pada mata pelajaran atau materi pelajaran tertentu yang dinyatakan dengan nilai atau angka berdasarkan tes yang dikembangkan dan diberikan oleh guru) Meskipun demikian, dalam tulisan ini kedua istilah tersebut dianggap identik dan karenanya bisa saling dipertukarkan pemakaiannya) Selanjutnya perlu dikemukakan di sini, bah+a hasil belajar 3baca, prestasi belajar4 merupakan hasil dari proses yang kompleks) Dal itu disebabkan banyak aktor yang mempengaruhi hasil atau prestasi belajar) Secara garis besar, aktor-aktor yang mempengaruhi hasil atau prestasi belajar itu dapat dibedakan atas dua macam, yaitu aktor dari dalam diri individu 3baca, subyek didik4 atau disebut aktor internal, dan aktor dari luar diri subyek didik, atau disebut aktor eksternal) Baik buruknya kualitas kedua aktor ini akan banyak berpengaruh terhadap baik buruknya hasil atau prestasi belajar) Semakin baik kondisi atau kualitas kedua aktor tersebut dimiliki oleh subyek didik, maka cenderung semakin baik hasil atau prestasi belajar yang bisa dicapai) 6emikian pula sebaliknya, semakin buruk kondisi atau kualitas kedua aktor dimaksud, maka cenderung semakin buruk pula hasil atau prestasi belajar yang dicapai) !dapun aktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu7
aktor isiologi, seperti kondisi isik dan kondisi indera)
aktor Psikologi, meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kogniti) Sedangkan aktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah7
ingkungan, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan alam)
aktor nstrumental, seperti kurikulum, bahan pengajaran, sarana dan asilitas)
94 Pe$'ela*a%an K00>e%ati:
Metode pembelajaran kooperati 3cooperative learning 4 dikembangkan oleh >obert Slavin dan ka+an-ka+annya dari :niversitas ?ohn Dopkins) #ipe ini dipandang sebagai yang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperati) Belajar secara koperati adalah strategi mengajar yang menyertakan partisipasi anak dalam aktivitas belajar kelompok kecil yang mengembangkan interaksi positi) Pemikiran ini mendiskusikan alasan untuk menggunakan strategi belajar secara koperati di pusat dan kelaskelas, cara menerapkan strategi, dan keuntungan jangka panjang bagi pendidikan anak) Belajar secara kooperati dapat meningkatkan prestasi akademik, ini relati mudah diterapkan, dan tidak mahal) !nak-anak bertambah baik tingkah laku dan kehadirannya, serta senang bersekolah adalah beberapa keuntungah belajar secara kooperati 3Slavin, 1F(&4) !bdurrahman dan Bintoro 3$%%%7&(4 mengatakan bah+a pembelajaran kooperati adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah# silih asih# dan silih asuh antara sesama sis+a sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata)”
Pembelajaran kooperati adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait) !dapun berbagai elemen dalam pembelajaran kooperati adalah adanya 314 saling ketergantungan positi, 3$4 interaksi tatap muka, 3/4 akuntabilitas individual dan 324
keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan”3!bdurrahman KBintoro, $%%%7&(-&F%4) tulah unsur dasar yang terdapat dalam metode pembelajaran kooperati, yang perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut7 1) Saling ketergantungan positi8 6alam pembelajaran kooperati guru menciptakan suasana yang mendorong agar sis+a merasa saling membutuhkan) Dubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling memberikan motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal) Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui 3a4 saling ketergantungan pencapaian tujuan 3b4 saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, 3c4 saling ketergantungan bahan dan sumber, 3d4 saling ketergantungan peran, dan 3e4 saling ketergantungan hadiah) $) nteraksi tatap muka8 nteraksi tatap muka menuntut para sis+a dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama sis+a) nteraksi semacam itu memungkinkan para sis+a dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi) nteraksi semacam itu sangat penting karena ada sis+a yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya) /) !kuntabilitas individual8 Pembelajaran kooperati menampilkan +ujudnya dalam belajar kelompok) Meskipun demikan, penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan sis+a terhadap materi pelajaran
secara individual) Dasil penilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan) "ilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan urunan atau kontribusi demi kemajuan kelompok) Penilaian kelompok secara individual inilah yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual) 2) .eterampilan menjalin hubungan antar pribadi8 6alam pembelajaran kooperati, keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai siat lain yang bermanaat dalam menjalin hubungan antar pribadi 3interpersonal relationship" tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan) Sis+a yang tidak dapat menjalin hubungan antara pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga dari sesama sis+a) Selanjutnya, 'a&ai$anaka( >e%an &)%) dala$ >e$'ela*a%an k00>e%ati:? Pembelajaran kooperati menuntut guru untuk berperan relati berbeda dari model pembelajaran tradisional) Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperati tersebut dapat dikemukanan sebagai berikut ini7 a) Merumuskan tujuan pembelajaran) !da dua tujuan pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu tujuan akademik Academic o%)ectives" dan tujuan keterampilan bekerja sama 3colla%oratives skill o%)ectives") #ujuan akademis dirumuskan sesuai dengan tara
perkembangan sis+a dan analisis tugas atau analisis konsep) #ujuan keterampilan bekerja sama meliputi keterampilan memimpin, berkomunikasi, mempercayai orang lain dan mengelola konlik) b) Menentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar) ?umlah anggota dalam tiap kelompok belajar tidak boleh terlalu besar, biasanya $ hingga 5 sis+a) !da / 3tiga4 aktor yang menentukan jumlah anggota tiap kelompok belajar) .etiga aktor tersebut adalah 314 tara kemampuan sis+a, 3$4 ketersediaan bahan dan 3/4 ketersediaan +aktu) ?umlah anggota kelompok belajar hedaknya kecil agar tiap sis+a akti menjalin kerjasama menyelesaikan tugas) !da sedikitnya 2 3empat4 pertanyaan yang hendaknya dija+ab oleh oleh guru saat akan menempatkan sis+a dalam kelompok) .eempat pertanyaan tersebut dapat dikemukanan sebagai berikut7 1) Pengelompokan sis+a secara homogen atau heterogenC Pengelompokan sis+a hendaknya heterogen) Deterogenitas kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama 3kalau mungkin4 tingkat kemampuan 3tinggi, sedang, rendah4 dan sebagainya) $) Bagaimana menempatkan sis+a dalam kelompokC !da dua jenis kelompok belajar kooperati, yaitu 314 yang berorientasi bukan pada tugas 3non task orientied" dan 3$4 yang berorientasi pada tugas 3task oriented") .elompok belajar kooperati yang berorientasi bukan pada tugas tidak menuntut adanya pembagian tugas untuk tiap angota kelompok) .elompok belajar semacam ini tampak seperti pada saat sis+a mengerjakan soal-soal
.S atau soal-soal latihan yang diberikan guru yang berbentuk prosedur penyelesaian dan mencocokan pendapatnya antar kelompok satu dengan yang lain) Sedangkan kelompok belajar yang berorientasi pada tugas menekankan adanya pembagian tugas yang jelas bagi semua anggota kelompok) .elompok belajar semacam ini tampak seperti pada saat sis+a melakukan kunjungan ke kebun binatang sehingga harus disusun oleh panitia untuk menentukan siapa yang
menjadi ketua, sekretaris, bendahara, seksi
transportasi, seksi konsumsi, dan sebagainya) Sis+a yang baru mengenal belajar kooperati dapat ditempatkan dalam kelompok belajar yang berorientasi pada tugas, dari jenis tugas yang sederhana hingga yang kompleks) /) Sis+a bebas memilih teman atau ditentukan oleh guruC .ebebasan memilih teman sering menyebabkan kelompok belajar menjadi homogen sehingga tujuan belajar kooperati tidak tercapai) !nggota tiap kelompok belajar hendaknya ditentukan secara acak oleh guru) !da tiga teknik untuk menentukan anggota kelompok secara acak yang dapat digunakan oleh guru) .etiga teknik tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut7 14 Berdasarkan metode sosiemetri) Melalui metode sosiometri guru dapat menentukan sis+a yang tergolong disukai oleh banyak teman 3bintang kelas4 hingga yang paling tidak disukai atau tidak memiliki teman 3terisolasi4) Berdasarkan metode sosiometri tersebut guru menyusun kelompol-kelompok belajar yang di dalam tiap kelompok ada sis+a yang tergolong banyak teman, yang tergolong biasa, dan yang terisolasi) $4 Berdasarkan
kesamaan nomor) ?ika jumlah sis+a dalam kelas terdiri atas /% sis+a
misalnya, dan guru ingin membentuk 1% kelompok belajar yang terdiri dari 1 hingga 1%, maka para sis+a yang bernomor sama dikelompokkan sehingga terbentuk 1%
kelompok sis+a dengan masing-masing beranggotakan / orang sis+a yang memiliki karakteristik heterogen) /4 Menggunakan teknik acak
berstrata) Para sis+a dalam kelas lebih dahulu
dikelompokkan secara homogen atas dasar jenis kelamin dan atas dasar kemampuannya 3tinggi, sedang, rendah4 dan sebagainya) Setelah itu, secara acak sis+a diambil dari kelompok homogen tersebut dan dimasukkan ke dalam sejumlah kelompok-kelompok belajar yang heterogen) 2) Bagaimana menentukan tempat duduk sis+aC #empat duduk sis+a hendaknya disusun agar tiap kelompok dapat saling bertatap muka tetapi cukup terpisah antara kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya) Susunan tempat duduk dapat dalam bentuk
lingkaran atau berhadap-hadapan) c) Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan positi) Jara menyusun bahan ajar dan penggunaannya dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat menentukan tidak hanya eektiitas pencapaian tujuan belajar sis+a) Bahan ajar hendaknya dibagikan kepada semua sis+a agar mereka dapat berpartisipasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan) ?ika kelompok belajar telah memiliki cukup pengalaman, guru tidak perlu membagikan bahan ajar dengan berbagai petunjuk khusus) ?ika kelompok belajar belum banyak pengalaman atau masih baru, guru perlu memberi tahu para sis+a bah+a mereka harus bekerja sama, bukan bekerja sendiri-sendiri) !da sedikitnya / 3tiga4 macam cara untuk meningkatkan saling ketergantungan positi) .etiga macam cara tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut7
14 Saling ketergantungan bahan) #iap kelompok hanya diberi satu bahan ajar dan kelompok harus bekerja sama untuk mempelajarinya) $4 Saling ketergantungan inormasi) #iap anggota kelompok diberi bahan ajar yang berbeda bentuk untuk selanjutnya disatukan untuk disintesiskan) Bahan ajar juga dapat disajikan dalam bentuk 9 )igsaw pu**le” sehingga dengan demikian tiap sis+a memiliki bagian dari bahan yang diperlukan untuk melengkapi atau menyelesaikan tugas) /4 Saling ketergantungan menghadapi la+an dari luar) Bahan ajar disusun dalam suatu bentuk pertandingan antara kelompok yang memiliki kekuatan seimbang sebagai dasar untuk meningkatkan saling ketergantungan positi antar anggota kelompok) .eseimbangan kekuatan antar kelompok perlu diperhatikan karena pretandingan antar kelompok yang memiliki kekuatan seimbang atau memiliki peluang untuk kalah atau menang yang sama dapat meningkatkan motivasi belajar) d) Menentukan peran sis+a untuk menunjang saling ketergantungan positi) Saling ketergantungan positi dapat diciptakan melalui pembagian tugas kepada tiap anggota kelompok dan mereka bekerja untuk saling melengkapi) 6alam mata pelajaran Biologi misalnya, seorang anggota kelompok diberi tugas sebagai peneliti, yang lainnya sebagai penyimpul, yang lainnya lagi sebagai penulis, dan yang lainnya lagi sebagai pemberi semangat dan ada pula yang menjadi penga+as terjalinnya keja sama) Penugasan untuk memerankan suatu ungsi semacam itu merupakan metode yang eekti untuk melatih keterampilan menjalin kerja sama)
e) Menjelaskan tugas akademik) !da beberapa aspek yang perlu disadari oleh para guru dalam menjelaskan tugas akademik kepada para sis+a) Beberapa aspek dimaksud dapat dikemukanan sebagai berikut7 14 Menyusun tugas sehingga sis+a menjadi jelas mengenai tugas tersebut) .ejelasan tugas sangat penting bagi para sis+a karena dapat menghindarkan mereka dari rustasi atau kebingungan) 6alam pembelajran kooperati sis+a yang tidak dapat memahami tugasnya dapat bertanya kepada kelompoknya sebelum bertanya kepada guru) $4 Menjelaskan tujuan belajar dan mengaitkannya dengan pengalaman sis+a di masa lampau) /4 Menjelaskan berbagai konsep atau pengertian atau istilah, prosedur yang harus diikuti atau pengertian contoh kepada para sis+a) 24 Mengajukan berbagai pertanyaan khusus untuk mengetahui pemahaman para sis+a mengenai tugas mereka) ) Menjelaskan kepada sis+a mengenai tujuan dan keharusan bekerja sama) Menjelaskan tujuan dan keharusan bekerja sama kepada para sis+a dilakukan dengan contoh sebagai berikut7 14 Meminta kepada kelompok untuk menghasilkan suatu karya atau produk tertentu) ?ika karya kelompok berupa laporan, tiap anggota kelompok harus menandatangani laporan tersebut sebagai tanda bah+a ia setuju dengan isi laporan kelompok dan menjelaskan alasan isi laporan tersebut)
dapat
$4 Menyediakan hadiah bagi kelompok) Pemberian hadiah merupakan salah satu cara untuk mendorong kelompok menjalin kerja sama sehingga terjalin pula rasa kebersamaan antara anggota kelompok) Semua anggota kelompok harus saling membantu agar masingmasing memperoleh skor hasil belajar yang optimal karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan tiap anggota) g) Menyusun akuntabilitas individual) Suatu kelompok belajar tidak dapat dikatakan benar benar kooperati jika memperbolehkan adanya anggota kelompok tertentu saja yang mengerjakan seluruh pekerjaan kelompok) Suatu kelompok belajar juga
tidak dapat
dikatakan benar-benar kooperati jika memperbolehkan adanya anggota yang tidak melakukan apapun demi kelompoknya) Aleh karena itu, untuk menjamin agar seluruh anggota kelompok benar-benar menjalin kerjasama dan agar kelompok mengetahui adanya anggota kelompok yang memerlukan bantuan atau dorongan, guru harus sering melakukan pengukuran untuk mengetahui tara penguasaan tiap sis+a terhadap materi yang sedang dipelajari) h) Menyusun kerja sama antara kelompok) Dasil positi yang ditemukan dalam suatu kelompok belajar kooperati dapat diperluas ke seluruh kelas dengan menciptakan kerja sama antar kelompok) "ilai tambahan dapat diberikan jika seluruh sis+a di dalam kelas meraih standar mutu yang tinggi) ?ika suatu kelompok telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik para anggotanya dapat diminta untuk membantu kelompok-kelompok lain yang belum selesai) :paya semacam ini memungkinkan terciptanya suasana kehidupan kelas yang sehat, yang memungkinkan semua potensi sis+a berkembang optimal dan terintegrasi)
i) Menjelaskan kriteria keberhasilan) Penilaian dalam pembelajaran kooperati bertolak dari penilaian acuan patokan criterium referenced") Pada a+al kegiatan belajar guru hendaknya menerangkan secara jelas kepada sis+a mengenai bagaimana pekerjaan mereka akan dinilai) j) Menjelaskan perilaku sis+a yang diharapkan) Perkataan kerjasama atau gotong royong sering memiliki konotasi dan penggunaan
yang bermacam-macam) Aleh karena itu guru perlu
mendeinisikan perkataan kerja sama tersebut secara operasional dalam bentuk berbagai perilaku, antara lain dapat dikemukakan dengan kata-kata seperti 9#etaplah berada dalam kelompokmu”, 9Berbicaralah pelan-pelan”, 9Berbicaralah menurut giliran,” dan sebagainya) ?ika kelompok mulai berungsi secara eekti, perilaku yang diharapkan dapat mencakup halhal sebagai berikut7 14 #iap anggota kelompok menjelaskan bagaimana memperoleh ja+aban) $4 Meminta kepada tiap anggota kelompok untuk mengaitkan pelajaran baru dengan yang telah dipelajari sebelumnya) /4 Memeriksa untuk meyakinkan bah+a semua anggota kelompok memahami bahan yang dipelajari dan menyetujui ja+aban-ja+abannya) 24 Mendorong semua anggota kelompok agar berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas) 4 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh mengenai apa yang dikatakan oleh anggota lain) 54 ?angan mengubah yang logis)
pikiran karena berbeda dari pikiran anggota lain tanpa penjelasan
&4 Memberikan kritik kepada ide, bukan kepada pribadi) k) Memantau perilaku sis+a) Setelah semua kelompok mulai bekerja, guru harus menggunakan sebagian besar +aktunya untuk memantau kegiatan sis+a) #ujuan pemantauan, guru harus menjelaskan pelajaran, mengulang prosedur atau strategi untuk menyelesaikan tugas, menja+ab pertanyaan dan mengajarkan keterampilan menyelesaikjan tugas kalau perlu) l) Memberikan bantuan kepada sis+a dalam menyelesaikan tugas) Pada saat melakukan pemantauan, guru harus menjelaskan pelajaran, mengulang prosedur atau strategi untuk menyelesaikan tugas, menja+ab pertanyaan, dan mengerjakan keterampilan menyelesaikan tugas kalau perlu) m) Melakukan intervensi untuk mengerjakan keterampilan bekerja sama) Pada saat memantau kelompok-kelompok yang sedang belajar, guru kadang-kadang menemukan sis+a yang tidak memiliki keterampilan untuk menjalin kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang memiliki masalah dalam menjalin kerja sama) 6alam kondisi semacam itu, guru perlu memberikan nasihat agar sis+a dapat bekerja eekti) n) Menutup pelajaran) Pada saat pelajaran berakhir, guru perlu meringkas pokok-poko pelajaran, meminta kepada sis+a untuk mengemukakan ide atau contoh, menja+ab pertanyaan dan mengevaluasi hasil belajar mereka) o) Menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar sis+a) *uru menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar para sis+a berdasarkan penilaian acuan patokan) Para anggota kelompok hendaknya juga diminta untuk memberikan umpan balik mengenai kualitas pekerjaan dan hasil belajar mereka)
p) Menilai kualitas kerja sama antar anggota kelompok) Meskipun +aktu belajar di kelas terbatas, diperlukan +aktu untuk berdiskusi dengan para sis+a untuk membahas kualitas kerja sama antar anggota kelompok pada hari itu) Pembicaraan dengan para sis+a dilakukan untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan pada hari berikutnya) 6emikian itulah gambaran umum tentang peran yang harus dilakukan oleh guru dalam penerapan metode pembelajaran kooperati) Badeni 31FF(4, menyatakan bah+a pembelajaran kooperati merupakan suatu pendekatan pengajaran yang eekti dalam pencapaian tujuan pendidikan, khususnya dalam keterampilan interpersonal sis+a) "ur 31FF57 $4 mengatakan bah+a model pembelajaran kooperati tidak hanya unggul dalam membantu sis+a memahami konsep-konsep P! yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kerjasama, berikir kritis, kemauan membantu teman dan sebagainya) Pada prinsipnya model pembelajaran kooperati bertujuan mengembangkan tingkah laku kooperati antar sis+a sekaligus membantu sis+a dalam pelajaran akademisnya) !da banyak variasi pendekatan dalam model pembelajaran kooperati)
Setiap
pendekatan memberi penekanan pada tujuan tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi sis+a) Salah satu dari model pemebelajaran kooperati adalah model atau tipe S#!6 3Sudent Teams-Achievement Divisions4 atau dapat diterjemahkan dengan istilah 9#im Sis+a .elompok Prestasi”)
.eunggulan dari metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 yaitu adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok ter
tergantung keberhasilan
individu) "amun demikian, setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain) Pembelajaran kooperati tipe S#!6 diantara sis+a untuk saling memotivasi,
menekankan pada aktivitas dan interaksi
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran
guna mencapai prestasi yang optimal) Model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions 3S#!64 yang dikembangkan oleh Slavin, dkk tersebut secara garis besar terdiri dari 5 3enam4 langkah, sebagai berikut7 1) Membentuk kelompok yang anggotanya 2 orang secara heterogen 3campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll48 $) *uru menyajikan pelajaran8 /) *uru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok) !nggota yang tahu dan mengerti menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti dan memahami materi yang dipelajari8 2) *uru memberi kuis'pertanyaan kepada seluruh sis+a) Pada saat menja+ab kuis, anggota dalam suatu kelompok tidak boleh saling membantu8 ) Memberi evaluasi8 dan 5) .esimpulan)
6ari berbagai pendapat tersebut kiranya bisa diambil suatu kesimpulan, bah+a metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar sis+a di kelas) 6an dari situ pula diduga kuat bah+a metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 dapat menjadi salah satu solusi alternati untuk memecahkan masalah yang timbul dalam pembelajaran biologi di kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(, khususnya terhadap materi atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan”)
D4 2i>0tesis Tindakan
Bertolak dari kerangka pemikiran yang telah terurai kiranya dapat dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini, sebagai berikut7 1) Bah+a penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 pada pembelajaran Biologi, dapat meningkatkan aktivitas belajar sis+a kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(, khususnya pada materi atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciriciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan”) $) Bah+a penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 pada pembelajaran Biologi, dapat meningkatkan prestasi belajar sis+a kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun
Pelajaran $%%&'$%%(, khususnya pada materi atau .ompetensi 6asar7 9Mendeskripsikan ciriciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan”)
BAB III
METODE PENELITIAN
A4 L0kasi3 S)'@ek dan Wakt) Penelitian
Seperti telah disinggung pada bagian terdahulu, lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah SM! "egeri 1 Babat yang terletak di ibu kota +ilayah .ecamatan Babat, .abupaten amongan, Propinsi ?a+a #imur) 6ari segi letak geograis, ibu kota +ilayah .ecamatan Babat ini berada di persimpangan jalan ke arah +ilayah kabupaten ?ombang, Bojonegoro dan #uban) Bahkan dari segi batas +ilayah, .ecamatan Babat ini berbatasan dekat dengan +ilayah .abupaten Bojonegoro dan .abupaten #uban) .arena itu maklum jika sis+a-sis+i SM! "egeri 1 Babat ini juga banyak yang berasal dari luar +ilayah .abupaten amongan, atau dengan kata lain banyak yang berasal dari +ilayah .abupaten Bojonegoro dan #uban) !dapun subyek penelitian dalam hal ini adalah sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%() Selanjutnya berkaitan dengan masalah +aktu, penelitian ini dilaksanakan dalam rentang +aktu selama kurang lebih / 3tiga4 bulan, mencakup keseluruhan tahapan yang diperlukan, mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penulisan laporan penelitian) #epatnya,
penelitian ini dijad+alkan dan dilaksanakan mulai a+al bulan September sampai dengan akhir bulan "opember $%%&)
B4 Ranan&an Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, disingkat P#.) Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa nggris Classroom Action Research# yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang dilakukan terhadap subyek penelitian di kelas tersebut) Menurut 6>)Sulipan,M)Pd, dalam tulisannya yang disusun untuk Program Bimbingan .arya #ulis lmiah Anline 3http7''+++)ktiguru)org4 berjudul ”Penelitian #indakan .elas 3Jlassroom !ction >esearch4”, pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh .urt e+in pada tahun 1F25, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen .emmis, >obin Mc #aggart, ?ohn
Menurut Suharsimi !rikunto 3$%%$7($4, penelitian tindakan adalah penelitian tentang halhal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan) Jiri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran) Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahana masalah yang memanaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovati yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah) 6alam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain) Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut8 1) Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu
ditangani serta dalam jangkauan ke+enangan
peneliti untuk melakukan perubahan) $) .egiatan penelitian, baik inerensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama) /) ?enis intervensi yang dicobakan harus eekti dan eisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan +aktu, dana dan tenaga) 2) Metodologi yang digunalkan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya)
) .egiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan 3on going",
mengingat bah+a pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang
tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang +aktu 3!rikunto, Suharsimi, $%%$7($4) Menurut Sukidin, dkk 3$%%$724, ada 2 3empat4 macam bentuk penelitian tindakan kelas, yaitu 7 314 penelitian tindakan guru sebagai peneliti, 3$4 penelitian tindakan kolaborasi, 3/4 penelitian tindakan simultan terintegrati dan 324 penelitian tindakan sosial eksperimental) .eempat bentuk penelitian tindakan itu ada persamaan dan perbedaannya) Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian tindakan guru sebagai peneliti, dimana guru terlibat langsung secara penuh dalam proses pelaksanaan penelitian, mulai dari tahap menyusun perencanaan, melakukan tindakan, melakukan observasi
dan tahap releksi)
.ehadiran pihak lain dalam penelitian ini, kalaupun ada, peranannya sangat kecil dan tidak dominan) Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan) !da banyak model penelitian tindakan yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi secara garis besar suatu penelitian tindakan laEimnya memiliki 2 3empat4 tahapan yang harus dilalui, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan releksi) .emmis dan #aggart 31F((7124 menyatakan bah+a model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral) #ahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan tahap releksi) Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika dirasa sudah cukup memenuhi kebutuhan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan)
Sesuai dengan jenis rancangan penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari .emmis dan #aggart 3dalam !rikunto, Suharsimi, $%%$7(/4, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya) Setiap siklus meliputi planning 3rencana4, action 3tindakan4 # o%servasi 3pengamatan4 dan reflection 3releksi4) angkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan releksi) Sebelum masuk pada siklus dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identiikasi permasalahan) Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1 berikut7
*ambar 17 !lur P#. Penjelasan alur diatas adalah7 1) >ancangan'rencana a+al) Sebelum mengadakan penelitian, terlebih dahulu menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran 3>PP4) $)Pelaksanaan tindakan) Pada tahap ini guru menerapkan tindakan yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya, yang tidak lain adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran terkait dengan penerapan metode pembelajaran kooperati tipe S#!6 yang telah dipilih dan ditetapkan) /)Pengamatan atau observasi) #ahap ini pelaksanaannya bersamaan dengan tahap sebelumnya, yakni pelaksanaan tindakan) 6an jika pelaksana tindakan 3guru4 sekaligus bertindak sebagai pengamat 3dalam penelitian tindakan individual, di mana guru bertindak sekaligus sebagai peneliti tanpa kolaborasi dengan pihak lain4, maka instrumen pengamatan sebaiknya telah disiapkan secara terstruktur dan sistematis)
2) >eleksi) #ahap ini merupakan kegiatan untuk merenungkan dan memikirkan kembali tindakan-tindakan yang sudah maupun yang belum dilakukan,
keberhasilan dan
kekurangannya, hambatan-hambatan yang dihadapi selama melakukan tindakan, dan lain sebagainya) !pabila guru pelaksana tindakan juga berstatus sebagai pengamat 3peneliti4, maka releksi dilakukan terhadap diri sendiri) 6engan kata lain, guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan ”dialog” dengan dirinya sendiri untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rencana, atau untuk menemukan halhal yang masih perlu diperbaiki) 6alam hal seperti ini maka guru melakukan ”sel evaluation”, introspeksi, oto-kritik, dan sebagainya yang sudah barang tentu diharapkan bisa bersikap obyekti) 6an untuk menjaga obyektiitas yang diharapkan seringkali diperlukan hasil releksi itu divalidasi atau minimal dikonsultasikan dengan teman seja+at, ketua jurusan, kepala sekolah, atau pihak lain yang kompeten dalam bidang itu) ?adi pada intinya, kegiatan releksi adalah kegiatan evaluasi tindakan, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identiikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus penelitian berikutnya)
94 Alat Pen&)$>)l Data
!lat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang ungsinya adalah 314 untuk menentukan seberapa baik sis+a telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam +aktu tertentu, 3$4 untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai, dan 3/4 untuk memperoleh suatu nilai 3!rikunto, Suharsimi, $%%$712F4) Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar sis+a secara individu maupun secara klasikal) 6i samping itu tes juga berguna untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan sis+a sehingga dapat
dilihat di mana kelemahan, khususnya pada bagian mana dari materi atau kompetensi dasar berikut indikator-indikatornya yang belum dikuasai sis+a) Selain tes, alat pengumpul data lain yang dipergunakan dalam penelitian tindakan ini adalah ormat observasi berupa tabel-tabel isian yang telah dipersiapkan dan disusun secara terstruktur dan sistematis, sehingga guru tinggal membubuhkan tanda centang atau check list pada kolom-kolom tabel isian ormat observasi yang sesuai dengan aspek pengamatan) 6i samping itu dipergunakan juga teknik pengumpulan data yang bersiat dokumenter melalui tugas-tugas prtoolio dan catatan-catatan pelajaran yang telah dibuat oleh sis+a)
D4 Va%ia'el dan Data Penelitian
Beberapa pakar mengatakan bah+a dalam penelitian tindakan kelas hanya dikenal adanya variabel tunggal, yaitu variabel tindakan) "amun beberapa pakar lain, sebagaimana dikemukakan oleh 6>)Sulipan,M)Pd, menyebutkan terdapat dua variabel, yaitu ;a%ia'el tindakan dan ;a%ia'el $asala( , karena tindakan yang dilakukan adalah untuk memecahkan masalah)
Sehubungan dengan yang disebut belakangan itu maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah 9Penerapan Metode Pembelajaran .ooperati #ipe S#!6” sebagai ;a%ia'el tindakan ,
atau dalam penelitian konvensional dikenal dengan sebutan 9variabel bebas”
atau 9variabel pengaruh” 3independent varia%le4, sedangkan 9!ktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Sis+a” sebagai ;a%ia'el $asala(3 atau dalam penelitian konvensional dikenal dengan istilah 9variabel terikat” atau 9variabel terpengaruh” 3dependent varia%le4)
!dapun data yang diperlukan dalam penelitian tindakan ini dilihat dari siatnya ada yang berupa data kuantitati dan ada pula yang berupa data kualitati, atau kombinasi dari keduanya) 6ata kuantitati terutama adalah data yang berhubungan dengan prestasi belajar sis+a, yang datanya akan dijaring melalui alat tes tertulis yang dibuat sendiri oleh guru) Sedangkan data kualitati adalah data yang berhubungan dengan aktivitas belajar sis+a dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seperti ketekunan dan kerajinannya dalam kegiatan pembelajaran, tingkat keaktiannya dalam tanya ja+ab, semangat dan motivasinya dalam belajar, partisipasinya dalam diskusi dan kerja kelompok, dan lain sebagainya) :ntuk data kualitati ini pengumpulan datanya terutama dilakukan melalui ormat observasi dalam bentuk tabel isian yang telah dipersiapkan sebelumnya dan disusun secara terstruktur dan sistematis) Selain itu juga dilakukan pengumpulan data dengan teknik dokumentasi melalui lembar-lembar portoolio dan catatan-catatan pelajaran dari sis+a yang relevan)
E4 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan jenis rancangan penelitian yang dipakai di sini, yaitu penelitian tindakan kelas 3classroom action research4, maka teknik analisis data yang relevan dan yang diterapkan adalah teknik analisis deskriptif-kualitatif ) 6engan teknik ini maka data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian akan disortir dan selanjutnya disajikan dalam bentuk prosentase atau tabel distribusi untuk selanjutnya dilakukan penasiran dan pemaknaan secara kualitati dalam bentuk seperti, tinggi-rendah, tuntas-tidak tuntas, akti-tidak akti, dan lain sebagainya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya)
F4 P%0sed)% Penelitian
Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bah+a penelitian tindakan kelas berjalan melalui siklus-siklus dalam sebuah spiral, di mana setiap siklus terdiri dari 2 3empat4 tahapan kegiatan yang terus berulang dan meningkat) Sejalan dengan itu maka prosedur pelaksanaan penelitian ini di+ujudkan dalam bentuk tahapan-tahapan siklus yang berkesinambungan dan berkelanjutan, di mana untuk setiap siklus terdiri dari 2 3empat4 tahapan langkah yang secara garis besar adalah7 14 membuat perencanaan tindakan perbaikan, $4 implementasi atau pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan, /4 melakukan observasi atau pengamatan atas tindakan perbaikan yang dilakukan, dan 24 melakukan releksi, termasuk di dalamnya analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya) :ntuk lebih jelasnya, prosedur pelaksanaan penelitian ini bisa dipaparkan sebagai berikut7 Sikl)s I 7 meliputi tahapan langkah-langkah sebagai berikut7
#4 Pe%enanaan
.egiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi7
dentiikasi masalah dan penetapan alternati pemecahan masalah8
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar8
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar8
Memilih bahan pelajaran yang sesuai8
Menentukan skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang telah dipilih, yang dalam
hal ini adalah metode pembelajaran kooperati tipe S#!68
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan8
Menyusun lembar kerja sis+a8
Menyusun ormat observasi8
Mengembangkan ormat evaluasi8
6an lain-lain persiapan yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan dan kegiatan
pembelajaran) +4 Tindakan
.egiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan dengan mengacu pada skenario pembelajaran yang telah direncanakan, yang dalam hal ini terdiri dari urut-urutan tindakan sebagai berikut7
*uru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menyiapkan
mental dan membangkitkan motivasi belajar sis+a serta memberitahukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran8
Sis+a membentuk kelompok kecil beranggotakan orang yang dibentuk secara acak sesuai
arahan dari guru8
Sis+a mendengarkan secara akti penjelasan materi pelajaran secara global dari guru tentang
ciri-ciri virus reproduksi dan replikasinya8
Sis+a mengamati gambar-gambar atau oto-oto virus yang telah disiapkan oleh guru dan
dibagikan kepada setiap kelompok8
Sis+a melakukan tanya ja+ab dengan guru seputar materi pelajaran dan gambar-gambar
virus yang telah disampaikan oleh guru8
Setiap kelompok diminta membuat dan merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari di ba+ah bimbingan guru8
Pada akhir kegiatan pembelajaran, sis+a mencatat tugas kelompok yang diberikan oleh guru
untuk membuat rangkuman materi tentang virus beserta ciri-ciri dan reproduksi'replikasinya sebagai bahan untuk diskusi kelas pada pertemuan yang akan datang8 64 Pen&a$atan
#ahap pengamatan atau observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan di atas) #eknik pelaksanaannya untuk pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan ormat observasi terstruktur yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu berupa tabeltabel isian untuk setiap aspek pengamatan dari aktivitas belajar sis+a) 6engan demikian, sambil melakukan tindakan 3perbaikan4, guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar setiap sis+a dalam proses pembelajaran)
4 Re:leksi
#ahap ini merupakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, tindakan mana yang sudah berhasil sesuai dengan rencana dan mana yang perlu diperbaiki sebagai acuan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya) Sikl)s II1
meliputi tahapan langkah-langkah seperti pada siklus , tetapi berbeda bentuk
dan siat tindakan yang dilakukan) Bahkan boleh dikata, sikulus ini merupakan perbaikan dan peningkatan dari siklus dengan tetap mengacu pada hasil tindakan dan perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai, sebagai berikut7 #4 Pe%enanaan
#ahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut7
dentiikasi masalah yang muncul pada siklus dan belum teratasi berikut penetapan
alternati pemecahannya8
Merumuskan rencana pembelajaran sebagai kelanjutan sekaligus perbaikan dari rencana
pada siklus sebelumnya8
Pengembangan program tindakan yang perlu untuk mengatasi masalah yang muncul ataupun
yang belum teratasi melalui tindakan pada siklus ) +4 Tindakan
Pelaksanaan program tindakan pada siklus ini mengacu pada identiikasi masalah yang muncul pada siklus , sesuai dengan alternati pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui urut-urutan langkah sebagai berikut7
*uru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menyiapkan
mental dan membangkitkan motivasi belajar sis+a,
serta untuk menjajagi kemampuan
pemahaman sis+a tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya8
Sis+a duduk bersama anggota kelompoknya masing-masing dan mendengarkan secara akti
penjelasan materi pelajaran dari guru tentang peranan virus dalam kehidupan8
Sis+a terlibat akti tanya ja+ab dengan guru tentang materi pelajaran yang telah dibahas)
6alam kesempatan ini antar anggota kelompok tidak boleh saling membantu)
Pada akhir kegiatan pembelajaran, sis+a mencatat tugas kelompok yang diberikan oleh guru
untuk dikerjakan di luar kelas 3Pekerjaan rumah4 berupa membuat klipping dari koran, majalah ataupun internet dengan tema 9Perkembangan virus dan dampaknya bagi kehidupan manusia”) Setiap anggota kelompok harus menyumbangkan minimal satu judul'topik kliping sesuai dengan tema tersebut disertai komentar pribadi seperlunya dan dengan jelas mencantumkan nama penyusunnya) .liping yang dibuat oleh setiap anggota kelompok tersebut kemudian disatukan dan menjadi milik hasil kerja kelompok yang bersangkutan dengan tetap memperlihatkan nama masing-masing anggota kelompok kontributor 3di bagian dalam kliping4 di samping menyebutkan nama-nama anggota kelompok di bagian sampul depan kliping)
Pada pertemuan tatap muka selanjutnya, setiap kelompok sis+a mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas secara bergiliran disertai dengan tanya ja+ab antar sis+a antar
kelompok) 6alam kesempatan ini sis+a dalam suatu kelompok harus kompak dan saling membantu dalam bertanya maupun dalam menja+ab8
Pada akhir kegiatan diskusi kelas, sis+a membuat kesimpulan hasil diskusi di ba+ah
bimbingan guru)
Setelah itu sampai akhir jam pelajaran, sis+a secara individual mengerjakan soal Post tes
yang diberikan oleh guru) 64 Pen&a$atan
Sama seperti pada siklus , tahap ini guru melakukan observasi sesuai dengan ormat yang sudah disiapkan dan mencatat semua yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung) 54 Re:leksi
#ahap ini juga sama seperti pada siklus , yaitu meliputi kegiatan-kegiatan, antara lain sebagai berikut7
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus berdasarkan data yang terkumpul)
Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus )
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
3?ika masih diperlukan4) Sikl)s III 3bila diperlukan4)
G4 Indikat0% Ke'e%(asilan dan Indikat0% P%0ses
:ntuk mengetahui apakah penelitian tindakan ini berhasil mencapai tujuannya maka perlu ditetapkan indikator keberhasilan dan indikator proses berikut kriteriannya masing-masing) 6engan adanya indikator keberhasilan maka dapat dilakukan pengukuran dan mudah diketahui apakah penerapan tindakan ini sudah tepat atau belum) 6emikian pula dengan indikator proses, perlu ditetapkan langkah-langkah pokok tindakan untuk mencapai keberhasilan yang telah digariskan dalam indikator keberhasilan) 6engan demikian maka tolok ukur atau kriteria keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi proses dan dari sisi hasil) 6ari sisi proses, keberhasilan penelitian ini dengan penerapan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 yang dipilih sebagai alternati pemecahan masalah dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku belajar sis+a yang relevan atau yang positi secara signiikan, seperti meningkatnya motivasi belajar sis+a di kelas, meningkatnya partisipasi belajar sis+a, meningkatnya keberanian bertanya dan berpendapat, meningkatnya atensi atau perhatian sis+a dalam proses pembelajaran, meningkatnya kemampuan mendengarkan, meningkatnya kreativitas belajar sis+a, meningkatnya interaksi belajar sis+a, dan lain sebagainya) Sedangkan keberhasilan dari sisi hasil dapat dilihat dari meningkatnya prestasi hasil belajar sis+a dan ketuntasan belajar sis+a secara signiikan sesuai dengan acuan yang telah ditentukan dalam penelitian ini) Prinsip penilaian yang diterapkan di sini sedapat mungkin mengacu pada Penilaian Berbasis .elas atau Berbasis Peserta 6idik, artinya penilaian dilakukan sepenuhnya oleh guru terhadap seluruh aspek dan proses kegiatan belajar sis+a dengan
isntrumen penilaian yang bervariasi dengan tetap memperhatikan perbedaan kemampuan individual sis+a) Aleh karena itu Pedoman acuan penilaian yang ditentukan dalam penelitian ini untuk mengukur kemajuan hasil belajar dan ketuntasan belajar sis+a ditetapkan berdasarkan kriteria P!P 3Penilaian !cuan Patokan4) Berdasarkan kriteria P!P, kemajuan hasil belajar sis+a melalui penerapan model Pembelajaran .ooperati #ipe S#!6 dikatakan meningkat secara signiikan manakala dari hasil evaluasi di akhir tindakan penelitian 3siklus4, seluruh sis+a atau secara klasikal (0 dari sis+a telah berhasil mencapai batas .riteria .etuntasan Minimal 3..M4 yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran Biologi pada kelas X Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%(, yang dalam hal ini adalah sebesar 5) !tau secara prosentase, kemajuan hasil belajar sis+a di sini dikatakan meningkat secara signiikan manakala nilai rata-rata hasil belajar sis+a di akhir tindakan menunjukkan peningkatan sebesar 1%0 dari hasil belajar sebelumnya) 6an dengan begitu berarti menandai berakhirnya siklus pelaksanaan program tindakan) Berikut ini ditetapkan kisi-kisi indikator keberhasilan dan indikator proses sebagai berikut7
Ta'el #1 Kisi"kisi Indikat0% Ke'e%(asilan
N
Va%ia'el Masala(
0
1
Pe$ea(an
Indikat0% Ke'e%(asilan
Masala(
1)!ktivitas belajar sis+a
Pembelajaran .ooperati #ipe S#!6
Meningkatnya aktivitas belajar sis+a sebesar 1%-$%0 secara kumulati dalam aspek-aspek berikut7
.eberanian sis+a dalam bertanya dan mengemukakan pendapat Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran 3menyelesaikan tugas mandiri dan akti mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru4 .erjasama dalam mengerjakan tugas kelompok .reativitas belajar 3membuat catatan, ringkasan, dan lainnya4 nteraksi dengan guru selama kegiatan pembelajaran nteraksi dengan sesama sis+a selama pembelajaran 3komunikasi dalam kelompok belajar4 Partisipasi akti dalam kegiatan pembelajaran 3memperhatikan dan mendengarkan, ikut melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk guru4
$)Menurunnya aktivitas yang tidak relevan dengan belajar, sebagai
berikut7
!syik bermain sendiri
Melamun dan tidak bergairah belajar
$
$)Prestasi belajar sis+a
#idak memperhatikan penjelasan guru
Mengobrol sendiri dengan teman dalam proses belajar Mengerjakan tugas lain
Pembelajaran Sebanyak (0 dari sis+a telah .ooperati mencapai ketuntasan belajar sesuai #ipe S#!6 ..M yang telah ditetapkan, yaitu 5)
Ta'el +1 Kisi"kisi Indikat0% P%0ses
" o
1
=ariabel #indakan
Pembentukan kelompok belajar secara acak terstruktur8
ndikator Proses
:rutan .egiatan
1) nteraksi dengan sesama sis+a dalam proses belajar8
1) *uru mengarahkan pembentukan kelompok beranggotakan orang secara
nstrumen Pengumpul 6ata
ormat observasi embar
Pemberian dan $) .erjasama penyematan nomor dalam identiikasi sis+a mengerjakan selama proses8 tugas kelompok8 $ belajar berlangsung Pemberian tugas kelompok8 *uru memasilitasi diskusi kelas8
/) Motivasi dan kegairahan dalam proses belajar8
2) .eberanian sis+a dalam *uru melakukan bertanya dan tanya ja+ab mengemukaka / tentang penguasaan n pendapat8 materi dengan seluruh sis+a di kelas8 ) .reativitas belajar sis+a 2 3membuat *uru memberikan catatan, post tes tertulis keringkasan, dan 1 dan ke-$ dan lainnya48 pada pertemuan selanjutnya menyampaikan 5) nteraksi hasil evaluasi dengan guru kepada sis+a dan selama mengumumkannya kegiatan di depan kelas8 pembelajaran8
heterogen berdasarkan gender, sekolah asal, dan kecerdasan) $) *uru membagikan tanda nomor identiikasi yang harus disematkan pada diri sis+a selama proses belajar di kelas untuk memudahkan observasi dan penilaian proses8 /) *uru menyampaikan kriteria penilaian hasil dan penilaian proses
2) *uru memberikan tugas kelompok dan mengarahkan perlunya pembagian peran yang jelas di antara anggota kelompok8 Pemeriksaan &) Partisipasi akti portoolio dan buku sis+a dalam ) *uru memasilitasi kegiatan 5 catatan belajar dan membimbing sis+a) pembelajaran) diskusi kelas8 5) *uru memandu tanya ja+ab tentang penguasaan materi8 &) *uru membagikan lembar soal post tes ke-1 dan ke-$, dan pada
portoolio sis+a8
Buku catatan pelajaran sis+a)
pertemuan berikutnya membagikan dan mengumumkan hasilnya kepada sis+a8 () *uru memeriksa hasil portoolio dan buku catatan pelajaran sis+a)
&
Selanjutnya perlu pula dikemukakan di sini kriteria penilaian hasil sehubungan dengan penguasaan sis+a terhadap materi atau kompetensi dasar dan kriteria penilaian proses terkait dengan aktivitas belajar sis+a, sebagai berikut7
Ta'el 6
K%ite%ia Penilaian P%estasi Bela*a%
"o
"iai
.riteria
1
L 5
#idak #untas 3>emidi4
$
5 - &
#untas dan cukup
/
&5 - F%
#untas dan Memuaskan 3Pengayaan4
2
F1 - 1%%
#untas dan Sangat Memuaskan 3Pengayaan4 Ta'el
K%ite%ia Akti;itas Sisa Yan& Rele;an Den&an Bela*a%
"o
"ilai'rekuensi
.riteria
1
L 2%
>endah Sekali
$
21 - 0
>endah
/
5 &%0
Jukup
2
&1 (0
#inggi
(5 1%%0
#inggi Sekali
Ta'el 5 K%ite%ia Akti;itas Sisa Yan& Tidak Rele;an Den&an Bela*a%
"o
"ilai'rekuensi
.riteria
1
1 $%0
>endah Sekali
$
$1 - 2%0
>endah
/
21 5%0
Jukup
2
51 (%0
#inggi
(1 1%%0
#inggi Sekali
ndikator keberhasilan dan indikator proses yang telah ditetapkan tersebut dengan sendirinya juga merupakan kriteria penerimaan ataupun penolakan hipotesis penelitian 3tindakan4 yang telah dirumuskan di bagian a+al penelitian)
BAB IV
2ASIL PENELITIAN
A4 S)'@ek dan O'@ek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah sis+a kelas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%( yang berjumlah 2% orang sis+a, terdiri dari 1F putra dan $1 putri) !dapun obyek penelitian tindakan kelas ini tidak lain adalah ;a%ia'el tindakan dan ;a%ia'le $asala(4
=ariabel tindakan dimaksud adalah 9penerapan pembelajaran kooperati tipe S#!6”,
sedangkan variabel masalah terdiri dari 9aktivitas belajar sis+a” dan 9prestasi belajar sis+a”) Dasil penelitian terkait dengan kedua variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada bagian berikut ini)
B4 2asil Penelitian
Penelitian ini berjalan dalam dua siklus, yang dalam setiap siklusnya berlangsung dua kali pertemuan atau pembelajaran tatap muka 3setiap pertemuan N $ G 2 menit4) Setiap siklus penelitian terdiri dari 2 3empat4 tahap kegiatan utama, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan releksi) 6ata yang dikumpulkan dalamsetiap siklus adalah data yang berhubungan dengan aktivitas belajar dan prestasi belajar sis+a melalui instrumen pengumpul data yang telah
ditetapkan, dalam hal ini adalah melalui ormat observasi dan lembar soal tes yang telah disiapkan oleh guru) Dasil Abservasi terhadap aktivitas belajar sis+a dari siklus ke siklus setelah diolah dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini 7
Ta'el 7
Data Akti;itas Bela*a% Sisa
.etercapaian " o
"6.!#A> P>AS
Siklus
0
0
1
.eberanian sis+a dalam bertanya dan mengemukakan pendapat
$$
//
($,
$
Motivasi dan kegairahan dalam proses belajar 3meyelesaikan tugas mandiri atau tugas kelompok4
$5
5
/
(&,
/
.erjasama dalam kelompok
$5
5
/&
F$,
2
.reativitas belajar sis+a 3membuat
$(
&%
/
(&,
catatan, ringkasan4
nteraksi dan komunikasi dengan sesama sis+a selama pembelajaran 3dalam kerja kelompok4
$
5$,
/2
(
5
nteraksi dan komunikasi dengan guru selama kegiatan pembelajaran
$2
5%
/5
F%
&
Partisipasi sis+a dalam pembelajaran 3memperhatikan dan mendengarkan, ikut melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk guru4)
$
5$,
/(
F
$
5$,
/
(&,
Rata"%ata
Berdasarkan data pada tabel 5 tersebut diketahui bah+a aktivitas belajar sis+a mengalami peningkatan dari 5$,0 pada siklus meningkat menjadi (&,0 pada siklus , yang berarti mengalami peningkatan sebesar $0) Selanjutnya, bagaimana data aktivitas sis+a yang kurang relevan dengan pembelajaran, dapat dilihat pada tabel & berikut ini)
Ta'el -
Data Akti;itas Sisa Yan& K)%an& Rele;an Den&an Pe$'ela*a%an
.etercapaian " o
"6.!#A> P>AS
Siklus
0
0
1
!syik bermain sendiri
15
2%
&
1&,
$
#idak'kurang memperhatikan penjelasan dari guru atau teman sekelas
1(
2
1$,
/
Mengobrol dan bercanda sendiri dengan teman
1$
/%
5
1
2
Melamun dan kurang bergairah belajar
$$
(
%$
Mengerjakan tugas pelajaran lain
1%
$
%
1%%
Rata"%ata
15
2%
1$,
Berdasarkan data pada tabel & diatas terlihat bah+a aktivitas sis+a yang kurang relevan dengan kegiatan pembelajaran mengalami penurunan, dari 2%0 pada siklus menjadi 1$,0 pada siklus , yang berarti mengalami penurunan sebesar $&,0 pada akhir siklus ) Selanjutnya, prestasi hasil belajar dan atau ketuntasan belajar sis+a terhadap materi pokok pembelajaran 9virus, berikut ciri-ciri, replikasi dan peranannya dalam kehidupan” setelah data diolah dan disederhanakan dapat dilihat pada tabel ( berikut ini 36ata mentahnya dapat dilihat pada ampiran (4)
Ta'el / Data P%estasi Bela*a% Sisa
.etercapaian " o
.riteria Penilaian Siklus
0
Siklus
0
1
#idak #untas 3>emidi4
11
$&,
1$,
$
#untas
1(
2
$1
$,
/
#untas Memuaskan 3Pengayaan4
(
%$1%
$
2
#untas Sangat Memuaskan 3Pengayaan4
/
&,
2
1%
NC
2%
2%
6ari data pada tabel ( di atas dapat diketahui bah+a prestasi belajar dan atau ketuntasan belajar sis+a dari siklus ke siklus cenderung mengalami peningkatan yang relati besar) 6ari 11 sis+a 3$&,04 yang tidak tuntas pada siklus menurun menjadi hanya sis+a 31$,04 yang tidak tuntas dan memerlukan remidi pada akhir siklus ) Seiring dengan itu jumlah sis+a yang tuntas tetapi tidak perlu pengayaan juga meningkat, dari 1( sis+a 3204 pada siklus meningkat menjadi $1 sis+a 3$,04 pada siklus ) Sis+a dalam kategori tuntas tetapi tidak memerlukan pengayaan ini merupakan jumlah yang terbesar dalam sebaran distribusi) Berikutnya adalah sis+a yang 9tuntas dengan predikat memuaskan” dan 9sangat memuaskan”, masing-masing sebanyak ( 3$%04 dan / 3&,04 pada siklus dan hanya meningkat sedikit pada akhir siklus , yaitu masing-masing menjadi 1% 3$04 dan 2 31%04) Baik yang t)ntas $e$)askan maupun yang t)ntas san&at $e$)askan3 keduanya adalah termasuk kategori sis+a yang perlu mendapat program pengayaan) ?umlah sis+a dalam kategori yang terakhir itu secara kumulati pada akhir siklus adalah sebanyak 12 sis+a 3/04)
94 Pe$'a(asan 2asil
6ari data hasil penelitian yang telah tersaji pada tabel 5, &, dan ( tersebut dengan jelas diketahui bah+a aktivitas belajar sis+a dalam segala aspek pengamatan mengalami peningkatan yang sangat berarti dari siklus ke siklus ) Penerapan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 melalui tindakan
guru yang berupa pembentukan kelompok belajar secara acak
terstruktur ditambah dengan pemberian dan penyematan tanda nomor identiikasi selama proses belajar untuk memudahkan observasi dan penilaian sepertinya cukup ampuh untuk menggugah motivasi dan gairah belajar sis+a) Sis+a seolah menjadi sangat terkesan dengan penciptaan suasana belajar dan proses penilaian yang tampak serius dan resmi dari guru) Mereka berusaha untuk tampil sebaik mungkin dalam rangka mendapat penilaian yang terbaik dari guru selama proses pembelajaran) !palagi setelah mereka mengetahui tentang aturan main dalam penilaian proses maupun penilaian hasil) tulah kiranya yang mendorong sis+a untuk, sepertinya, berlomba dan terpacu meningkatkan aktivitas belajar mereka di kelas) 6ari yang semula kelihatan pemalu dan pendiam berubah menjadi pro-akti dalam berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan guru maupun apalagi dengan teman sekelas atau teman kelompok belajarnya8 dari yang semula pemalas, pelamun dan kurang bergairah belajar mendadak menjadi rajin dan bersemangat belajar8 dari yang semula kelihatan peragu dan penakut berubah menjadi penuh percaya diri dalam kegiatan tanya ja+ab8 dari yang semula kelihatan 9cuek” dan egois berubah menjadi penuh 9atensi” dan mau berbagi dengan teman) Dal itu semua terbukti dari data hasil penelitian sebagaimana tersajikan pada tabel 5 di atas, di mana aktivitas belajar sis+a dalam segala aspek pengamatan dari 5$,0 pada siklus meningkat menjadi (&,0 pada akhir siklus , yang berarti naik sebesar
$0) Berdasarkan kriteria penilaian aktivitas belajar yang telah ditetapkan 3lihat tabel 2 Bab 4, prosentase aktivitas belajar sebesar (&,0 itu tergolong tinggi sekali) 6emikian pula angka prosentase kenaikan sebesar $0 tersebut jelas jauh melampaui kriteria keberhasilan penilaian proses sekaligus kriteria pengujian hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar 1%0) 6engan demikian maka hipotesis penelitian 3tindakan4 pertama yang dirumuskan di bagian terdahulu dalam penelitian ini bisa diterima kebenarannya secara meyakinkan) Dal itu berarti, bah+a 9penerapan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 pada mata pelajaran Biologi, khususnya pada materi'.ompetensi 6asar 9Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan” terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%() Memang harus diakui, bah+a dengan model pembelajaran kooperati seperti yang diterapkan dalam penelitian tindakan ini suasana belajar di kelas menjadi 9kesannya” agak ramai dan cenderung gaduh) Sesekali sering terdengar suara tepukan meriah dan gelak ta+a riang dari para sis+a untuk memberikan 9applause” dan support atau karena munculnya spontanitas perilaku jenaka dari teman sekelas ketika berdiskusi ataupun saat mengerjakan tugas-tugas kelompok dan tanya ja+ab)) Meskipun begitu suasana kelas tetap kondusi bagi proses pembelajaran, dan bahkan sis+a sepertinya merasakan adanya suasana belajar yang menyenangkan 3 )o'ful learning atau learning is fun4) Dal ini setidaknya terbukti dari semakin menurunnya secara signiikan aktivitas sis+a yang tidak relevan dengan belajar dari siklus ke siklus berikutnya, sebagaimana terlihat dari sajian data pada tabel & di atas, dari 2%0 aktivitas sis+a yang kurang relevan dengan pembelajaran pada siklus turun menjadi 1$,0 pada siklus ) 6an berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan untuk ini 3lihat tabel Bab 4, angka prosentase 1$,0 itu tergolong rendah sekali) tu artinya apaC Penerapan tindakan melalui
pembelajaran kooperati tipe S#!6 terbukti bisa mereduksi atau mengurangi sampai seminimal mungkin aktivitas sis+a yang tidak relevan dengan pembelajaran) 6emikian pula halnya bila ditinjau dari segi hasil, data hasil belajar atau prestasi belajar sis+a sebagaimana tersajikan pada tabel ( di atas dengan jelas membuktikan bah+a telah terjadi peningkatan yang sangat signiikan pada prestasi belajar sis+a, dari semula hanya $F sis+a 31( O ( O / 4 atau sebesar &$,0 yang tuntas belajar pada siklus meningkat menjadi / sis+a 3$1 O 1% O 24 atau sebesar (&,0 pada akhir siklus , yang berarti mengalami peningkatan sebesar 10 untuk kategori ini) Sementara itu untuk kategori penilaian hasil yang lain, yakni kategori sis+a yang tidak tuntas, dari semula sebanyak 11 sis+a 3$&,04 yang tidak tuntas pada siklus berkurang secara drastis menjadi hanya sis+a 31$,04 yang tidak tuntas pada akhir siklus , yang berarti berkurang sebesar 10) Meskipun angka prosentase kenaikan bagi yang tuntas maupun prosesntase pengurangan bagi yang tidak tuntas dari siklus ke siklus tersebut tidak terlalu antastis, yakni masingmasing hanya, kebetulan sama 10, namun bila dihubungkan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk pengujian hipotesis, yakni kenaikan 1%0, maka hal itu sudah lebih dari cukup membanggakan) #erlebih lagi bila dilihat dari segi kriteria keberhasilan secara klasikal yang telah ditetapkan, yakni sebesar (0 dari seluruh sis+a dalam kelas harus mencapai ketuntasan belajar, sementara dari penilaian hasil di akhir siklus ini hanya menyisakan 1$,0 yang tidak tuntas 3yang berarti (&,0 sis+a telah mencapai ketuntasan belajar4, maka dari situ dapat dipahami lebih jauh bah+a tindakan guru melalui penerapan pembelajaran kooperati tipe S#!6 ini telah berhasil mencapai tujuannya) 6engan demikian pula maka hipotesis penelitian 3tindakan4 kedua yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti dapat diterima kebenarannya
secar secaraa sah dan meya meyaki kinka nkan) n) Pener Penerapa apann model model pembel pembelaj ajar aran an koope kooperat rati i tipe tipe S# S#!6 !6 pada pada pembelajaran Biologi, khususnya khusus nya pada materi atau kompetensi ko mpetensi dasar d asar 9mendeskripisikan ciri-ciri virus, replikasi dan peranannya dalam kehidupan” terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun #ahun Pelajaran $%%&'$%%()
BAB V
PENUTUP
A4 Si$>)lan
Simpulan utama yang dihasilkan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan ja+aban terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan, sebagai berikut7 1) Penerapan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi atau kompetensi dasar 9mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan” terbukti telah berhasil meningkatkan sebesar $0 3dari semula 5$,0 pada siklus menjadi (&,0 pada akhir siklus 4 dari aktivitas belajar sis+a .elas X-1 Semester SM! "egeri 1 Babat #ahun Pelajaran $%%&'$%%() $) Penerapan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 pada bidang studi Biologi, khususnya pada materi atau kompetensi dasar 9mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan” terbukti juga telah berhasil meningkatkan sebesar 10 3dari semula $&,0 yang tidak tuntas pada siklus berkurang menjadi 1$,0 yang tidak tuntas pada akhir siklus 4 dari prestasi belajar belajar atau ketuntasan ketuntasan belajar belajar sis+a .elas X-1 Semester Semester SM! "egeri "egeri 1 Babat #ahun #ahun Pelajaran $%%&'$%%() 6engan demikian maka tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperati tipe S#!6 S#!6 pada bidang studi s tudi Biologi di sini telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan)
B4 Sa%an
Mengingat hasil-hasil penelitian yang telah dicapai di sini, maka disarankan7 1)
.epada sis+a8 mereka para sis+a hendaknya lebih meningkatkan kerjasamanya dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh guru) 6engan begitu maka selain akan menimbulkan rasa saling asah, saling asih dan saling asuh di antara sis+a juga akan mempermudah upaya pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah)
$) .epada teman seja+at, guru8 jika menghadapi masalah pembelajaran yang sama atau yang mirip dengan masalah yang ada dalam penelitian ini, kiranya patut dicoba untuk diatasi dengan menerapkan model pembelajaran kooperati tipe S#!6, pada bidang studi yang sama dengan ini ataupun untuk bidang studi yang lain) Mengingat satu dan lain hal, model pembelajaran kooperati tipe S#!6 selain prosedurnya mudah dan sederhana, dampaknya sangat terasa bagi peningkatan aktivitas belajar sis+a sesuai dengan tuntutan dan trend pembelajaran yang berkembang akhir-akhir ini)
DAFTAR PUSTAKA
!hmadi,!bu,6rs), dan Supriyono,@idodo,6rs), Psikologi +ela)ar , ?akarta, Penerbit >ineka Jipta, 1FF1) 6e Porter,Bobbi dan Dernacki,Mike dalam !bdurrahman,!l+iyah 3penerjemah4, ,uantum $earning# em%iasakan +ela)ar .'aman dan en'enangkan# Bandung, .aia, $%%$)
6epartemen Pendidikan dan .ebudayaan >8 Kamus +esar +ahasa !ndonesia, ?akarta, Balai Pustaka, 1FF%) Mulyasa,<), 6r),M)Pd), Kurikulum
+er%asis
Kompetensi#
Konsep#
Karakteristik
!mplementasi, Bandung, P#) >emaja >osdakarya, $%%/)
dan
--------------------------, ana)emen +er%asis Sekolah# Konsep# Strategi# dan !mplementasi, Bandung, P#) >emaja >osdakarya, $%%/) *ordon,#homas, dalam Mudjito,6rs),M!) 3Penyadur48 /uru 0ang 1fektif# Cara engatasi Kesulitan Dalam Kelas# ?akarta, J= >aja+ali, 1F(2) Damalik,Aemar,6r), Perencanaan dan ana)emen Pendidikan, Bandung, Penerbit J= Mandar Maju, 1FF1) Madya,Su+arsih,Pro),Ph)6), Teori dan Praktik# Penelitian Tindakan Action Research"# Bandung, Penerbit !labeta, $%%5) Pemerintah >8 22 R! .o( 34 Tahun 3445 Tentang Sistem Pendidikan .asional , ?akarta, Penerbit Jemerlang, $%%/) -------------------8 22 R! .o( 67 Tahun 3448 Tentang /uru dan Dosen, Bandung, Penerbit Jitra :mbara, $%%5) Surakhmad,@inarno,6r),M)Sc),ineka Jipta, 1FFF) Sudjana,"ana,6r)8 Penilaian 9asil Proses +ela)ar enga)ar , Bandung, Penerbit P# >emaja, 1F(F) Suyanto,Pro),6rs),M)esearch4”, http7''+++)ktiguru)org'
LAMPIRAN"LAMPIRAN
La$>i%an I
F0%$at O'se%;asi Akti;itas Bela*a% Sisa Sikl)s I dan II
N 0
"!M ! SISW A
.eberania n bertanya
Motivasi
.erja
belajar
Sama dlm kelompok
;a
1 $ / 2 5 & ( F
#dk
; #d a k
; a
#d k
.reativi nteraks nteraks Partisipa i i si dalam tas Sesama 6engan belajar pembelajara sis+a guru n
;
#
;
#
;
#
;
#
2%
La$>i%an II
F0%$at O'se%;asi Akti;itas Sisa Yan& K)%an& Rele;an Den&an Pe$'ela*a%an Sikl)s I dan II
"!M! N0
SISWA
!syik bermain
.urang Berbicara memperhatikan sendiri penjelasan guru dengan teman
Melamun Mengerjakan dan kurang tugas bergairah pelajaran lain
sendiri ;a
1 $ / 2 5 &
#dk
;a
#dk
;a
#dk
;a
#dk
;a
#dk
( F 2%
La$>i%an III INTRUMEN PENILAIAN MEMBUAT RANGKUMAN MATERI
Standa% K0$>etensi
1
K0$>etensi Dasa%
1
Tan&&al Penilaian
1
K%ite%ia .As>ek Sk0% N0
Nilai
Na$a sisa #
1) $) /) 2) )
+
6
6
5
7
5) &) () F) 2%)
K%ite%ia1 #4 Kelen&ka>an dan kel)asan ak)>an $ate%i +4 Ke%)nt)tan site$atika %an&k)$an 64 Kee%$atan dan kete>atan 'a(asa 4 Ke%a>ian t)lisan 54 Kete>atan akt) >en&)$>)lan 74 Keaneka%a&a$an s)$'e% in:0%$asi
La$>i%an IV INSTRUMEN PENILAIAN KLIPING Standa% K0$>etensi
1
K0$>etensi Dasa%
1
Indikat0%
1
Tan&&al Penilaian
1
K%ite%ia .As>ek Sk0% N0
Nilai
Na$a sisa #
1) $) /) 2) ) 5) &) () F) 2%)
K%ite%ia1
+
6
6
5
7
#4 Bent)k s)s)nan kli>in& +4 Keses)aian *)d)l den&an te$a 64 Keses)aian a%tikel den&an te$a 4 Kedala$an isi a%tikel 54 Kete>atan k0$enta% dan kesi$>)lan 74 Keaneka%a&a$an S)$'e% in:0%$asi @an& dia)
La$>i%an V INSTRUMEN OBSERVASI KEGIATAN PRAKTIKUM KELOMPOK Standa% K0$>etensi
1
K0$>etensi Dasa%
1
Indikat0%
1
Tan&&al Penilaian
1
K%ite%ia .As>ek N0
Na$a sisa
Sk0% #
1) $) /) 2)
+
6
5
Nilai
) 5) &) () F) 2%)
K%ite%ia1 #4 Pe%sia>an alat dan 'a(an +4 Keses)aian >elaksanaan den&an a%a ke%*a 64 Inisiati: dala$ 'eke%*a 4 K0nt%i')si dan >a%tisi>asi dala$ kel0$>0k 54 Ke%a>ian dan ke'e%si(an te$>at setela( 'eke%*a
La$>i%an VI INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN 2ASIL PRAKTIKUM KELOMPOK
Standa% K0$>etensi
1
K0$>etensi Dasa%
1
Indikat0%
1
Tan&&al Penilaian
1
N0
Na$a sisa
K%ite%ia.as>ek
#
+
6
1) $) /) 2) ) 5) &) () F) 2%)
K%ite%ia1 #4 Bent)k s)s)nan siste$atika la>0%an
Sk0%
5
7
Nilai
+4 Kelen&ka>an la>0%an <*)d)l3 t)*)an3 alat 'a(an3 a%a ke%*a= 64 K0nt%i')si dala$ kel0$>0k 4 Ke%*asa$a dala$ kel0$>0k 54 Ke'e%anian 'e%tan@a dan $en*aa' dala$ disk)si 74 Pa%tisi>asi dala$ disk)si
La$>i%an VII FORMAT OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
"!M! N0
SISWA
.elancaran
.eruntutan Penalaran
bahasa
;a
1 $ / 2 5
#dk
;a
#dk
.eberanian bertanya dan menja+ab
;a
#dk
.esesuaian pertanyaan dan ja+aban
;a
#dk
.erjasama 6alam kelompok
;a
#dk
& ( F 2%
La$>i%an VIII FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO DAN 9ATATAN PELAJARAN
"!M! N0
SISWA
.erapian
.elengkapan
Jatatan dan portoolio
Jatatan dan
.eruntutan sistematika penulisan
.eruntutan bahasa penulisan
.emampuan penalaran membuat kesimpulan
portoolio ;a
1 $
#dk
;a
#dk
;a
#dk
;a
#dk
;a
#dk
/ 2 5 & ( F 2%
La$>i%an I!1 Data Akti;itas Bela*a% Sisa
.etercapaian " o
1
"6.!#A> P>AS
.eberanian sis+a dalam bertanya dan
Siklus
0
0
$$
//
($,
mengemukakan pendapat $
Motivasi dan kegairahan dalam proses belajar 3meyelesaikan tugas mandiri atau tugas kelompok4
$5
5
/
(&,
/
.erjasama dalam kelompok
$5
5
/&
F$,
2
.reativitas belajar sis+a 3membuat catatan, ringkasan4
$(
&%
/
(&,
nteraksi dan komunikasi dengan sesama sis+a selama pembelajaran 3dalam kerja kelompok4
$
5$,
/2
(
5
nteraksi dan komunikasi dengan guru selama kegiatan pembelajaran
$2
5%
/5
F%
&
Partisipasi sis+a dalam pembelajaran 3memperhatikan dan mendengarkan, ikut melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk guru4)
$
5$,
/(
F
$
5$,
/
(&,
Rata"%ata
La$>i%an ! DATA AKTIVITAS SISWA YANG TIDAK RELEVAN DENGAN PEMBELAJARAN
.etercapaian " o
"6.!#A> P>AS
Siklus
0
0
1
!syik bermain sendiri
15
2%
&
1&,
$
#idak'kurang memperhatikan penjelasan dari guru atau teman sekelas
1(
2
1$,
/
Mengobrol dan bercanda sendiri dengan teman
1$
/%
5
1
2
Melamun dan kurang bergairah belajar
$$
(
%$
Mengerjakan tugas pelajaran lain
1%
$
%
1%%
Rata"%ata
15
2%
1$,
La$>i%an !I
FORMAT PENILAIAN PRESTASI DAN KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I DAN II Standa% K0$>etensi
1
K0$>etensi Dasa%
1
Indikat0%
1
Tan&&al Penilaian
1
"A
"!M! SS@!
S.:S "ilai ##
1 $ / 2 5 & ( F
#
#M
S.:S #SM "ilai ##
#
#M
#SM
2% RATA"RATA
Kete%an&an1 TT
1 Tidak T)ntas.Re$idi
T
1 T)ntas
TM
1 T)ntas Me$)askan.Pen&a@aan
TSM 1 T)ntas San&at Me$)askan.Pen&a@aan
La$>i%an !II DATA 2ASIL PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I DAN II
"A
"!M! SS@!
S.:S "ilai ##
1
!ditya M)
$
$
!an DamEah
F/
#
#M
S.:S #SM "ilai ##
5F
F
#
#M
#SM
/
!nita Puji ;)
((
2
!rdiansyah
5$
!yu >ohmana
&/
5
!EEa inata )
5
5$
&
6e+i "asyiatul
5%
&/
(
6+i !yu S)
($
F
1%
5$
11
&$
1$
*esang .)
&%
1/
Dasty #iana)S)
5%
12
Denti "urdiana
F1
1
Desti Setia+ati
(%
15
Dolly !phrodita F1
1&
da >ahayu
5%
F%
5(
&
(&
(/
5(
&
&
5/
F
F/
F
5F
1(
ntan 6e+i P)
(%
1F
.hoirul Sodikin 5$
%$M)!s SidiQ
&F
$1
M)>iEal Basori
$$
M)anani >ois
&%
&/
$/
M)!lim Sairo
&/
&
$2
Mys Sri !)6)
&$
&2
$
"oyan aris S)
&$
&
$5
>etno Sulistiyo
&F
$&
>hea >ahma !)
5&
$(
>oidatul >)
(F
$F
Sonni !nggara
&%
&
/%
Sri Susi Susanti
5F
&2
/1
Sulis kh+anul
&%
&
/$
#auiQ M)6)
(
(
5&
(/ 51
(2 &$
F%
((
//
#ika !nggraeni
&%
/2
#ri !) Buhori
5%
/
@ahyu S)<endi 5(
&&
/5
;usu h+anudi
5F
&$
/&
Rumrotus S)
&%
&2
/(
M)"ur irdaus
5%
/F
aila "ur
&
($
2%
ndra M)
&/
&
J)$la( F%ek)ensi
&
5/
11
5/
1(
(
/
$1
1%
La$>i%an !III
FOTO DAN GAMBAR PROSES PEMBELAJARAN
2