LAPORAN PENDAHULUAN
SINDROM KORONER AKUT
DISUSUN OLEH:
GISKA AMALIA ADISTI PUTRI
22020112220102
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWA KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
LAPORAN PENDAHULUAN SINDROM KORONER AKUT
I.
KONSEP DASAR A. DEFIN FINISI ISI
Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah suatu fase akut dari
Angina Pectoris Tidak Stabil/ APTS ang disertai !nfark "iocard Akut/ !"A gelombang # (!"A$#) dengan non ST ele%asi (&ST'"!) atau tanpa gelombang # (!"A$T#) dengan ST ele%asi (ST'"!) ang terjadi karena adana thrombosis akibat dari ruptur plak aterosklerosis ang tak stabil. Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan satu sindrom ang terdiri dari beberapa penakit koroner aitu angina tak stabil (unstable angina) infark miokard non$ele%asi ST infark miokard dengan ele%asi ST maupun angina pektoris pasca infark atau pasca tindakan inter%ensi koroner perkutan. Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.
B. ETIOLOGI
Sumber masalah pada Sindrom Koroner Akut sesungguhna hana terletak pada penempitan pembuluh darah jantung (%asokonstriksi). Penempitan ini diakibatkan oleh empat hal meliputi* a. Adana timbunan$lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat
.
konsumsi Kolesterol tinggi. Sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus). +asokonstriksi atau penempitan pembuluh darah akibat kejang ang
!.
terus menerus. !nfeksi pada pembuluh darah.
b. c.
Terjadina Sindrom Koroner Akut (SKA) dipengaruhi oleh beberapa keadaan akni* a. Akti%itas/latihan fisik ang berlebihan (tak terkondisikan) b. Stress emosi terkejut c. ,dara dingin keadaan$keadaan tersebut ada hubunganna dengan peningkatan akti%itas simpatis sehingga tekanan darah meningkat
2
frekuensi
debar
jantung
meningkat dan
kontraktilitas
jantung
meningkat. ". #ENIS$#ENIS SKA 1.
Akut ST$ele%asi "! (ST'"!) ST'"! terjadi karena sumbatan ang komplit pada arteri koroner. -ika tidak dilakukan pengobatan akan dapat menebabkan kerusakan miokardium ang lebih jauh. Pada fase akut pasien beresiko tinggi untuk mengalami fibrilasi %entrikel atau takikardi ang dapat
2.
menebabkan kematian. &on$ST$ele%asi "! (&ST'"!) &ST'"! sering disebut dengan istilah non #$wa%e "! atau sub$ endocardial "!). Pada beberapa pasien dengan &ST'"! mereka memiliki resiko tinggi untuk terjadina sumbatan pembuluh darah koroner ang dapat menebabkan kerusakan miokardium ang lebih luas dan aritmia ang dapat menebabkan kematian. esiko untuk terjadina sumbatan dapat terjadi pada beberapa jam pertama dan
3.
menghilang dalam seiring dengan waktu. ,nstable angina pectoris Angina tidak stabil didefinisikan sebagai kejadian salah satu atau beberapa dari kejadian berikut* . Angina ang terjadi pada periode waktu tertentu dari mulai beberapa hari dan meningkat dalam serangan. Peningkatan itu disebabkan karena faktor pencetus ang lebih sedikit atau kurang. Keadaan ini sering disebut sebagai crescendo angina. . 'pisode kejadian angina sering berulang dan tidak dapat diprediksi. Angina tidak stabil tidak pencetus karena olahraga tidak begitu jelas.
%.
PATOFISIOLOGI
Sindrom Koroner Akut (SKA) dimulai dengan adana ruptur plak arteri koroner akti%asi kaskade pembekuan dan platelet pembentukan trombus serta aliran darah koroner ang mendadak berkurang. 0klusi mendadak dari arteri koroner bila ada ruptur plaque akan mengakti%asi sistem pembekuan. !nteraksi antara ateroma dengan bekuan akan mengisi lumen arteri sehingga menutup lumen pembuluh darah koroner ang sudah mengalami aterosklerosis. 1ipoksemia pada daerah 3
distal dari sumbatan menebabkan iskemia dan selanjutna nekrosis miokardia. Kematian sel miokardium akibat iskemia disebut infark miokard dimana terjadi kerusakan kematian otot jantung dan terbentuk jaringan parut tanpa adana pertumbuhan kembali otot jantung. Pada infark miokard fungsi %entrikel kiri mengalami gangguan kontraktilitas. 1al tersebut mengakibatkan daa kontraksi menurun perubahan daa kembang dan gerakan dinding %entrikel
&olesterol tinggi
menurun sehingga %olume sekuncup menurun. !nfark miokard juga mengakibatkan suplai 0 menurun. Ketika suplai 0 menurun tubuh
Aterosklerosis
akan berusaha untuk meneimbangkan pasokan 0 dengan cara melakukan
metabolism
anaerob
metabolisme
anaerob
tersebut
Ruptur plaque
menghasilkan timbunan asam laktat ang menebabkan neri. 2
Oklusi mendadak arteri koroner Ateroma Lumen arteri terisi Pembuluh darah aterosklerosis
Pathwa
Hipoksemia skemia !ekrosis miokardium nfark "iokard
Daya kontraksi Daya kontraksi ntoleransi Akti%itas"etabolisme anaerob Penurunan #urah $antung
Gangguan perfusi ' Gangguan Rasa !yaman !yeri
&. MANIFESTASI
3ejala sindrom koroner akut berupa keluhan neri ditengah dada seperti* rasa ditekan rasa diremas$remas menjalar ke leherlengan kiri dan kanan serta ulu hati rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin dan keluhan neri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri bahuserta punggung. 4ebih spesifik ada juga ang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angina atau maag. 3ejala klinikna meliputi* a. Terbentukna thrombus ang menebabkan darah sukar mengalir ke otot jantung dan daerah ang diperdarahi menjadi terancam mati. b. asa neri rasa terjepit kram rasa berat atau rasa terbakar di dada (angina). 4okasi neri biasana berada di sisi tengah atau kiri dada dan berlangsung selama lebih dari 5 menit. asa neri ini dapat menjalar ke rahang bawah leher bahu dan lengan serta ke punggung. &eri dapat timbul pada waktu istirahat. &eri ini dapat pula timbul pada penderita ang sebelumna belum pernah mengalami hal ini atau pada penderita ang pernah mengalami angina namun pada kali ini pola seranganna menjadi lebih berat atau lebih sering. c. Selain gejala$gejala ang khas di atas bisa juga terjadi penderita hana mengeluh seolah pencernaanna terganggu atau hana berupa neri ang terasa di ulu hati. Keluhan di atas dapat disertai dengan sesak muntah atau keringat dingin. 2 '.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. 'K3
(
ST'"! * Perubahan pada pasien dengan !nfark "iokard Akut meliputi * hiperakut T ele%asi segmen ST ang diikuti dengan terbentukna # pathologis terbentukna bundle branch block/ ang dianggap baru. Perubahan 'K3 berupa ele%asi segment ST 6 mm pada sadapan ang berdekatan pada limb lead dan atau segment ele%asi 6 mm pada sadapan chest lead. &ST'"! * Perubahan 'K3 berupa depresi segment ST 6 mm pada sadapan ang berdekatan pada limb lead dan atau segment depresi 6 mm pada sadapan chest lead. b. 'n7im -antung $ 8K"9 * Kreatinin Kinase dan isoen7imna dipandang sebagai indicator paling sensiti%e dalam menegakkan diagnosa infark miokardium. 8K$"9 adalah isoen7im ang ditemukan hana pada sel jantung. Apabila terjadi kerusakan pada sel$sel jantung $
nilai 8K$"9 akan meningkat. Troponin T * spesifik untuk kerusakan otot jantung dapat
$
dideteksi :$; jam pasca infark 4<1 * 4aktat dehidrogenase dapat mendeteksi 5pasien ang menderita infark miokard akut. ,ntuk mendiagnosa "! menggunakan 4<1 dan 4<1. &ormalna 4<1 lebih tinggi dibandingkan 4<1 . Apabila kadar 4<1 melebihi 4<1 maka
keadaan tersebut menunjukkan adana infark miokard. c. 'lektrolit. Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi
dan
kontraktilitas misalna hipokalemi hiperkalemi. d. Sel darah putih 4eukosit ( 5.555 = 5.555 ) biasana tampak pada hari ke$ setelah !"A berhubungan dengan proses inflamasi. e. 'kokardiogram
)
tidak selalu dilakukan pad fase A"! kecuali mendekati bedah jantung angioplast atau emergensi.2
(.
PENATALAKSANAAN
a. Pasien dianjurkan istirahat total b. Pasang i% line dan infuse untuk pemberian obat$obatan intra %ena c. Atasi neri dengan * $ "orfin .>$> mg i% atau pethidine >$>5 mg $ 4ain$lain * &itrat 8alsium antagonis dan 9eta bloker d. 0ksigen $: liter/menit e. Sedatif sedang seperti
KONSEP KEPERAWATAN 1.
@okus pengkajian a. Anamnesa riwaat kesehatan klien dan keluarga dahulu apakah mempunai riwaat penakit jantung b. Pernafasan $ 3ejala* dispnea dengan atau tanpa kerja dispnea nocturnal batuk dengan atau tanpa produksi sputum riwaat merokok penakit $
pernafasan kronis. Tanda* peningkatan frekuensi pernafasan nafas sesak atau kuat pucat atau sianosis buni nafas bersih atau krekels atau mengi
c.
.
sputum bersih merah muda kental. &utrisi dan metabolic $ 3ejala* mual. Kehilangan nafsu makan neri ulu hati $ Tanda* penurunan turgor kulit kulit atau berkeringat muntah perubahan berat badan. &eri dan ketidaknamanan $ 3ejala* &eri dada ang timbulna mendadak (dapat atau tak berhubungan dengan akti%itas) tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.
*
$
4okasi* tipikal pada dada anterior substernal prekordia dapat menebar ke tangan rahang wajah. Tidak tertentu lokasina seperti
$
epigastrum siku rahang abdomen punggung leher. Kualitas* chrushing menempit berat menetap tertekan seperti
$
dapat dilihat. !ntensitas* biasana 5 pada skala $5 mungkin pengalaman neri
$
paling buruk ang pernah di alami. Tanda* wajah meringis perubahan postur tubuh menangis merintih meregang menggeliat menarik diri kehilangan kontak mata respon otomatis perubahan frekuensi atau irama jantung
tekanan darah pernafasan warna kulit atau kelembaban kesadaran. e. Sirkulasi dan TT+ $ Tekanan darah* dapat normal atau tidak perubahan postural dicatat $
dari tidur sampai duduk atau berdiri. &adi* dapat normal penuh atau tidak kuat atau lemah atau kuat kualitasna
dengan pengisian
kapiler
lambat
tidak
teratur
$
( disritmia ). 9uni jantung* buni jantung ekstra * menunjukkan gagal jantung
$
atau penurunan kontraktilitas atau complain %entrikel. "urmur* 9ila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot
$ $ $
jantung. !rama jantung dapat teratur atau tidak teratur
bibir. f. Akti%itas dal latihan 3ejala atau tanda* kesulitan melakukan tugas perawatan diri. g. &eurosensori 3ejala * pusing berdenut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istirahat) h. !ntegritas ego $ 3ejala* menangkal gejala penting atau adana kondisi takut mati perasaan ajal sudah dekat marah pada penakit atau perawatan $
ang tak perlu kuatir tentang keluarga kerja dan keuangan. Tanda* menolak menangkal cemas kurang kontak mata gelisah marah perilaku menerang focus pada diri sendiri atau neri.
+
.
:
D.
E.
4aporan secara %erbal
e
;. <0*
5
$
Posisi untuk menahan neri
$
Tingkah laku berhati$hati
$
3angguan tidur (mata sau tampak capek sulit atau gerakan kacau meneringai)
$
Terfokus pada diri sendiri
$
@okus menempit (penurunan persepsi waktu kerusakan proses berpikir penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
$
Tingkah laku distraksi contoh * jalan jalan menemui orang lain dan/atau akti%itas akti%itas berulang$ulang)
,
$
espon autonom (seperti diaphoresis perubahan tekanan darah perubahan nafas nadi dan dilatasi pupil)
$
Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
$
Tingkah laku ekspresif (contoh * gelisah merintih menangis waspada iritabel nafas panjang/berkeluh kesah)
$
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
F.
"elaporkan secara %erbal adana kelelahan atau kelemahan. Adana dspneu atau ketidaknamanan saat berakti%itas.
n c
D. <0* $
Aritmia takikardia bradikardia
$
Palpitasi oedem
$
Kelelahan
$
Peningkatan/penurunan -+P
$
$
Kulit dingin dan lembab
$
Penurunan denut nadi perifer
$
0liguria kaplari refill lambat
$
&afas pendek/ sesak nafas
$
Perubahan warna kulit
$
9atuk buni jantung S2/S:
$
Kecemasan $ $
ja (
espon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas Perubahan '83 * aritmia iskemia ;. 22.
2
$
9angun lebih awal/lebih lambat
p
$
Secara %erbal menatakan tidak fresh sesudah tidur
T
2:. $
<0 *
(
Penurunan kemempuan fungsi
-.
$
Penurunan proporsi tidur '"
$
Penurunan proporsi pada tahap 2 dan : tidur.
$
Peningkatan proporsi pada tahap tidur 2>.
-umlah tidur kurang dari normal sesuai usia
2E. :5. :. :. !nter%ensi Keperawatan> :2. "asalah
::. Tujuan dan Kriteria hasil
:>
Keperawata n :F. &eri akut
:;. Setelah
(552) b.d. penurunan :D. supla oksigen
diberikan
tindakan
keperawatan selama 2: jam neri berkurang dengan criteria hasil* $
ke
"ampu
mengontrol
neri
(tahu
penebab neri mampu menggunakan
miokard
tehnik $
nonfarmakologi
untuk
mengurangi neri mencari bantuan) "elaporkan bahwa neri berkurang dengan
menggunakan
manajemen
$
neri "ampu
$
intensitas frekuensi dan tanda neri) "enatakan rasa naman setelah neri
$ $
berkurang Tanda %ital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur
mengenali
neri
(skala
:E. 50. .
Kode &!8* :55 Pain Management 4akukan pengkaji termasuk
lokasi
ka
kualitas dan faktor pres . 0bser%asi reaksi no 2. Kontrol lingkung neri
seperti
suhu
kebisingan :. Ajarkan tentang t dalam relaksasi distra >. Tingkatkan istiraha F. 9erikan informasi neri berapa lama ne ketidaknamanan dari D. Kolaborasi pember neri
--
>. >. Kode &!8 225 53. Oxygen Therapy .
"enginfor
pentingna penggunaa . Kolaborasi >:. Energy Manageme 0bser%asi adana pem akti%itas Kaji adana faktor an "onitor nutrisi dan su "onitor respon kard
2 :
(takikardi disritmia perubahan hemodinami > "onitor pola tidur dan F 9antu pasien untuk mampu dilakukan >>. >F.
Kode &!8 FF;5
57. Vital Signs Monitori . "onitor tekanan dar
>E. Penurunan 8urah jantung (555E) b.d perubahan preload F5. F.
rate pasien >;. dilakukan tindakan F2. Kode &!8 :5:: '2. Setelah 6. !ar"ia# !are$ %#u keperawatan selama 2: jam '%aluasi adana neri pasien dapat melakukan aktifitas Auskultasi suara jantu 2 Auskultasi suara paru mandiri klien teratasi dengan : "onitor balance cairan kriteria hasil: > 4akukan pemeriksaan F "onitor nilai elektrolit $ +ital Sign dalam rentang normal D Kolaborasi medikasi te $ . ada kelelahan $ Tidak ada edema paru perifer dan FF. Kode &!8 :>5 $ $ $
tidak ada asites Tidak ada penurunan kesadaran Tidak ada distensi %ena leher ?arna kulit normal
67.
&emo"ynami# 'eg
. "onitor adana edema . "onitor kapileri refil s 2. "onitor efek pemberia -2
$
$ $ D.
b.d
9erpartisipasi dalam akti%itas fisik F;. tanpa disertai peningkatan tekanan
6(. Vital Signs Monitori
darah nadi dan "ampu melakukan akti%itas sehari
. "onitor tekanan da D5.
hari (A<4) secara mandiri Keseimbangan akti%itas dan istirahat D. Setelah dilakukan tindakan
D>. Kode &!8 ;>5
keperawatan
selama
::
jam
ketidakna
masalah gangguan tidur teratasi
manan fisik
dengan kriteria hasil* D2. "enunjukkan tidur ditandai dengan indikator berikut * $ $
Kode &!8 FF;5
Perasaan segar setelah tidur Tidak ada gangguan pada kualitas dan rutinitas tidur
76. Sleep Enhan#ement DD. $
$
-elaskan pentingna t
$
@asilitasi untuk me tidur (membaca)
pola
$
8iptakan lingkungan
$
Kolaborasi pemberia
D:.
D;. DE. Kode &!8 >;5 )0. %nxiety 'e"u#tion $
3unakan pendekatan
$
-elaskan semua pro selama prosedur
$
Temani pasien untu mengurangi takut
$
9erikan
informasi
tindakan prognosis $
4ibatkan keluarga unt
$
!nstruksikan pada pa relaksasi
$
$
!dentifikasi tingkat ke
$
9antu pasien menge kecemasan
-3
$
;. )3. DAFTAR PUSTAKA
*. 8orwin 'lisabeth -. 55D. 9uku Patofisiologi. -akarta* '38. +. . %t a ,lan#e me"i#ine. -akarta* 'rlangga. 3. Sudoo Aru ?. et al. 55E. 9uku Ajar !lmu Penakit
1o#ate" in a 2on!ar"ia#
!enter2urses4. American -ournal of 8linical "edicine. +ol. F. &o. . Th 55E. 7. E. Th 5. ). ;>. +)/
-'